Está en la página 1de 4

DEFINISI

Iritasi laring yang menetap terutama akibat merokok, dapat berakibat timbulnya suatu daerah
keputih-putihan. Secara klinis, daerah putih ini disebut sebagai leukoplakia. Sebaliknya, daerah
dengan makna klinis dan histologis seringkali tampak kemerahan (eritroplakia). (BOIES Buku
Ajar Penyakit THT)
Leukoplakia (WHO) adalah plak/lesi berwarna putih yang tidak dapat dilepaskan dengan
kerokan dan tidak dapat dikarakterisasi secara klinis maupun patologis sebagai penyakit tertentu
lainnya. Istilah klinis ini digunakan untuk lesi lesi yang terjadi pada rongga mulut tanpa adanya
factor etiologi yang diketahui. (Patologi Anatomi Robbins)

ETIOLOGI
Etiologi belum jelas. Diduga disebabkan oleh multifactorial. Merokok, alkolhol salah satu faktor
yang memudahkan terjadinya leukoplakia, karena pemakaian alkohol dapat menimbulkan iritasi
pada mukosa., luka mekanis, infeksi candida merupakan hal yang memungkinkan menjadi factor
penyebabnya. Leukoplakia dapat menyebabkan gangguan sistemik seperti gerd, sekresi air liur
berkurang, gangguan hormonal, anemia defisiensi besi.

PATOFISIOLOGI
Pasien dengan idiopatik leukoplakia memiliki resiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker.
Penelitian yang dilakukan oleh Downer dan kawan-kawan pada sejumlah pasien leukoplakia, 4-
17% lesi bertransformasi menjadi tumor maligna pada kurun waktu 20 tahun. Di buku patologi
anatomi Robbins dijelaskan selama belum dibuktikan melalui pemeriksaan histologis semua
leukoplakia harus dianggap sebagai lesi pre kanker. Data hasil penelitian pada premaligna
leukoplakia membuktikan bahwa perubahan epitel pada penyakit ini disebabkan oleh
transformasi displastik. Perubahan patologi yang utama pada leukoplakia diperlihatkan oleh
diferensiasi epitel yang abnormal dengan peningkatan permukaan keratinisasi menghasilkan
penampakan mukosa yang putih. Hal ini diikuti pula oleh penebalan pada epitelium, bahkan
epitel bisa menjadi atrofi atau akantosis (perubahan lapisan tanduk). Banyak penelitian
memperlihatkan adanya perubahan genetika akan mempengaruhi perubahan pada ekspresi gen
keratin, perubahan siklus sel, dan peningkatan ekspresi sel yang kehilangan sifat heterozigotnya.
Stres oksidatif dan kerusakan DNA akibat produk nitrogen reaktif, seperti induksi nitrit oksida
dan mekanisme inflamasi, juga memiliki implikasi pada leukoplakia dan transformasinya dari
displasia menjadi karsinoma.

TANDA DAN GEJALA


Leukoplakia ditandai dengan adanya plak putih yang tidak bisa digolongkan secara klinis atau
patologis ke dalam penyakit lainnya. Leukoplakia merupakan lesi prakanker yang paling banyak,
yaitu sekitar 85% dari semua lesi prakanker. Lesi ini sering ditemukan pada daerah alveolar,
mukosa lidah, bibir, palatum, daerah dasar mulut, gingival, mukosa lipatan bukal. Bermacam-
macam bentuk lesi dan daerah terjadinya lesi tergantung dari awal terjadinya lesi tersebut, dan
setiap individu akan berbeda.
Lesi awal dapat berupa warna kelabu atau sedikit putih yang agak transparan, berfisura atau
keriput dan secara khas lunak dan datar. Biasanya batasnya tegas tetapi dapat juga berbatas tidak
tegas.Lesi dapat berkembang dalam minggu sampai bulan menjadi tebal, sedikit meninggi
dengan tekstur kasar dan keras. Lesi ini biasanya tidak sakit, tetapi sensitif terhadap sentuhan,
panas, makanan pedas dan iritan lainnya. Selanjutnya leukoplakia dapat berkembang menjadi
granular atau nodular leukoplakia. Leukoplakia juga dapat berkembang dan berubah bentuk
menjadi eritroplakia.
Terdapat tipe klinis leukoplakia, antara lain:
1. Leukoplakia Homogen. Dalam perkembangannya, leukoplakia dapat menjadi semakin meluas,
menebal, disebut leukoplakia homogen. Pada tipe ini, terutama berupa lesi putih yang datar dan
tipis. Lesi ini dapat terlihat sebagai retakan yang dangkal dengan permukaan yang halus atau
berkerut. Teksturnya konsisten. Tipe ini biasanya asimptomatik.
2. Leukoplakia non-homogen, terutama berupa lesi putih atau putih disertai merah (eritroplakia).
Permukaan lesi ireguler, bisa rata, nodular (speckled leukoplakia) atau exophytic (exophytic atau
verrucous leukoplakia). Pada verrucous leukoplakia, permukaan lesi tampak sudah menonjol,
berwarna putih, tetapi tidak mengkilat. Tipe leukoplakia ini biasanya disertai dengan keluhan
ringan berupa ketidaknyamanan atau nyeri yang terlokalisir.
3. Proliferative verrucous leukoplakia merupakan tipe leukoplakia yang agresif yang hampir
selalu berkembang menjadi malignansi. Tipe ini ditandai dengan manifestasi multifokal dan
meyebar luas, sering terjadi pada pasien dengan faktor risiko yang tidak diketahui. Secara umum,
leukoplakia non-homogen memiliki risiko yang lebih tinggi untuk bertransformasi
Menjadi malignan, tetapi oral carcinoma dapat berkembang dari berbagai jenis leukoplakia.

DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis leukoplakia masih sering mengalami kendala. Hal ini disebabkan oleh
beberapa hal seperti etiologi leukoplakia yang belum jelas serta perkembangan yang agresif dari
leukoplakia yang mula-mula hanya sebagai hiperkeratosis ringan namun dapat menjadi
karsinoma sel skuamosa dengan angka kematian yang tinggi. Berdasarkan konsep yang diterima
oleh World Health Organization maka batasan leukoplakia adalah lesi yang tidak ada konotasi
histologinya dan dipakai hanya sebagai deskripsi klinis. Jadi definisinya adalah suatu penebalan
putih yang tidak dapat digosok sampai hilang dan tidak dapat digolongkan secara klinis atau
histologi sebagai penyakit-penyakit spesifik lainnya (contoh: seperti likhen planus, lupus
eritematosus, kandidiasis, white sponge naevus). Leukoplakia didiagnosis banding dengan lesi
putih lain seperti likhen planus, jamur, sifilis, leukoplakia berambut, atau karsinoma. Untuk
menyingkirkan diagnosis banding, maka pemeriksaan penunjang dapat dilakukan. Pemeriksaan
yang teliti pada seluruh rongga mulut dan nodus limfa pada leher diperlukan untuk membuat
diagnosis yang akurat dari leukoplakia mulut. Tes serologis diperlukan untuk mengeksklusi
sifilis sebagai faktor etiologi. Jika lesi mengandung nodul keras, atau terdapat ulserasi atau
papillomatous, atau terfiksasi dengan jaringan dasarnya, maka diperlukan biopsi untuk
mengeksklusi bahwa lesi tersebut disebabkan oleh kanker. Terdapat juga lesi lain dengan etiologi
yang tidak diketahui yang mungkin akan menyulitkan penegakan diagnosis. Psoriasis merupakan
salah satunya, lesi ini memiliki gambaran seperti renda (lacelike), mengkilat dan lebih superfisial
dibandingkan dengan leukoplakia. Kedua adalah lichen planus, biasanya tampak sebagai spot
putih kecil hingga besar dapat juga berbentuk gelang (annular) atau papular. V.

PENATALAKSANAAN
Penanganan leukoplakia dapat dibagi menjadi 2 tindakan, yaitu:
1. Penanganan medis Tujuan dari penanganan ini adalah untuk mendeteksi dan mencegah
perubahan leukoplakia menjadi sel ganas. Bila leukoplakia masih berupa plak putih saja, tidak
diperlukan tindakan khusus untuk menanganinya.
Terdapat beberapa tindakan yang disarankan untuk dilakukan, akan tetapi hingga saat ini belum
ditemukan pengobatan definitif untuk penyakit ini. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan
diantaranya: a) Tunggu dan amati b) Pemberian obat, misalnya agen antiinflamasi, vitamin, agen
sitotoksik c) Tindakan operasi, misalnya laser, scapel, cryosurgery, electrocautery, terapi
photodynamic Pasien juga harus menghindari faktor-faktor yang menyebabkan leukoplakia
seperti rokok dan alkohol. Penyakit ini dapat dapat sembuh dengan sendirinya atau malah
bertambah buruk dengan mengalami displasia. Displasia pada lesi yang terdapat di daerah
dengan resiko tinggi kanker harus ditangani secara serius dan lesi harus segera diangkat.
2. Penanganan operasi Tindakan operasi masih menjadi penanganan pilihan untuk leukoplakia
kecil. Electrocautery, cryosurgery dan laser sama-sama efektif, dimana proses ini sangat
tergantung kepada kemampuan patologis untuk mengevaluasi luas serta derajat displasia yang
terjadi. Pasien juga harus diperiksa secara berkala, kira-kira setiap 2-3 bulan sekali karena
tingkat kekambuhan penyakit yang sangat tinggi. Pasien yang tidak mengalami kekambuhan
selama 3 tahun tidak perlu melakukan pemeriksaan berkala lagi, tapi pasien dengan residual
leukoplakia harus melakukan pemeriksaan berkala seumur hidup.

PROGNOSIS
Prognosis leukoplakia baik dan deformitas akibat operasi juga bisa diminimalkan bila penyakit
ditemukan pada stadium awal. Selain itu, kanker pada mukosa mulut yang diasosiasikan dengan
leukoplakia sebagai lesi prakankernya juga menunjukkan prognosis yang baik.

DAFTAR PUSAKA

Journal of IMAB - Annual Proceeding (Scientific Papers). 2017 Jan-Mar;23(1):


MANAGEMENT OF ORAL LEUKOPLAKIA - ANALYSIS OF THE LITERATURE

Elitsa G. Deliverska, Milena Petkova.

Department of Oral and Maxillofacial surgery, Faculty of Dental Medicine, Medical University
– Sofia, Bulgaria

También podría gustarte