Está en la página 1de 9

TUGAS TEKNOLOGI PANGAN

Dosen Pengampu : Ir. Unung Leoanggraini, MT


Nama Mahasiswa : Ririn Fitiana
NIM : 161411025
Tanggal Penugasan : 22 Februari 2018
Tanggal Pengumpulan : 27 Februari 2018

Jenis Produk : Keju Cheddar Olahan


Menurut SNI tahun 1992 No. 01.2980 menerangkan bahwa keju olahan didefinisikan
sebagai keju natural yang dilelehkan dengan pemanasan, penambahan bahan lainnya yang
diizinkan.

Komposisi :

Bahan Berat (gram)

P1 P2 P3

Keju muda 50,4 50,4 50,4

Keju tua 21,6 21,6 21,6

Tapioka 8,0 7,5 7,0

Kappa
karaginan - 0,5 1,0

Air 20,0 20,0 20,0

Jumlah 100,0 100,0 100,0


Standar keju cheddar olahan menurut SNI Indonesia adalah :
No Uraian Persyaratan

1. Air Maks 45 %

2. Protein Min 19,5 %

3. Lemak Min 25 %

4. Pemeriksaan mo:

- jumlah bakteri Maks 300 koloni/gram

- bakteri gol. koli Maks – 3 APM

- khamir dan kapang Tidak ada

5. Abu Maks 5,5 %

6. Bahan tambahan Sesuai dengan yang


diijinkan

Metode Analisis :

Analisis Kadar Air

Prinsip penghitungan kadar air adalah air yang terkandung dalam bahan akan
menguap seluruhnya apabila dipanaskan pada suhu 105° C (Oser, 1976). Analisis kadar
air dilakukan dengan metode oven. Cara kerjanya yaitu bahan ditimbang sekitar 1 gram
sebagai berat awal bahan (a). Kemudian dikeringkan dengan oven dengan suhu 105 °
C selama 24 jam, setelah itu dikeluarkan dari dalam oven dan didinginkan di dalam
desikator selama 1 jam. Kemudian sample yang telah ditimbang sebagai berat kering
(b)

Analisis Kadar lemak

Analisis lemak menggunakan metode Soxhlet sebagai berikut: Sampel


sebanyak 3 g diambil lalu dimasukkan kedalam timbel. Labu yang telah bersih
dimasukkan kedalam oven, lalu ditambahkan batu didih dan ditimbang sebagai bobot
kosong. Timbel dimasukkan kedalam soxhlet, kemudian labu lemak dihubungkan
dengan soxhlet dan ditambahkan cairan pelarut lemak yaitu eter sebanyak 150 ml
melewati soxhlet. Labu lemak dan soxhlet dihubungkan dengan penangas dan diekstrak
selama 6 jam. Setelah ekstrak selesai, labu lemak dievaporasi untuk menghilangkan
pelarut. Selanjutnya labu lemak dimasukkan kedalam oven bersuhu 105 ° C selama 1
jam. Setelah dingin ditimbang sebagai bobot akhir (bobot labu dan lemak).

Analisis Kadar Protein

Kadar protein dianalisis dengan metode Lowry-Folin secara spektofotometri


(Sudarmadji dkk., 1984). Pengukuran dimulai dengan pembuatan larutan standart BSA
(Bovine Serum Albumin). Seri pengenceran dibuat dari larutan standart dengan
masing-masing konsentrasi 0,00; 0,06; 0,18; 0,24; dan 0, 30 (mg/ml H2O) dan
dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi. 1 ml larutan D ditambahkan
kedalam tabung reaksi kemudian divortek selama 5 menit. Setelah itu dilakukan
penambahan reagen E sebanyak 3 ml lalu didiamkan selama 10 menit. Pengukuran OD
dilakukan pada panjang gelombang 560 nm menggunakan spektrofotometer. Tahap
selanjutnya yaitu pengambilan sampel keju sebanyak 1 g dan dilarutkan dalam 100 ml
aquades kemudian dilakukan pengadukan dengan magnetik stirrer, larutan kemudian
disaring dan ditambahkan 100 ml aquadest. 1 ml larutan sampel diambil kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 ml reagen Lowry D,
digojog dengan vortek selama 5 menit. Selanjutnya Reagen lowry E sebanyak 3 ml
ditambahkan kedalam tabung reaksi dan digojog dengan vortex kemudian diinkubasi
pada suhu ruang selama 45 menit. Pengukuran OD pada panjang gelombang 590 nm
menggunakan spektrofotometer.

Uji Kesukaan

Produk yang diperoleh diuji kesukaan oleh 20 responden. Uji ini untuk
mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Uji
kesukaan yang dinilai meliputi warna, rasa, aroma dan tekstur. Setiap responden
memberikan skor kesukaan. Skala skor dibuat lima tingkat Skor kesukaan 1,2,3,4 dan
5 masing-masing untuk sangat tidak suka, tidak suka, agak suka, suka, dan sangat suka
(Kartika, 1988).
Analisis Data

Data nilai rendemen, kadar air, lemak dan protein keju ( unripened cheese) hasil
fermentasi starter campuran Rhizopus oryzae dan Streptococcus lactis (masing-masing
pelakuan) dianalisis data statistik dengan metode Analisis Varian (Anava), apabila
terdapat perbedaan yang nyata kemudian diuji lanjut dengan Duncan’s pada taraf
signifikansi 5%. Untuk mengetahui adanya korelasi hubungan keeratan antara
rendemen, protein dan lemak, dianalisis data statistik dengan metode korelasi Pearson
pada taraf signifikansi 5%. Angka penerimaan panelis pada uji kesukaan dianalisis
dengan metode non-parametrik dengan Friedman Test jika terdapat beda nyata
dilanjutkan dengan Wilcoxon Sign Rank Test (WSRT) pada taraf signifikansi 5%.

Analisis Umur Simpan

Metode pendugaan umur simpan dapat dilakukan dengan metode Accelerated


Shelf-Life Testing (ASLT), yaitu dengan cara menyimpan produk pangan pada
lingkungan yang menyebabkannya cepat rusak, baik pada kondisi suhu atau
kelembaban ruang penyimpanan yang lebih tinggi (Kusnandar, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Purwoko, Tjahjadi, Sutarno dan Solikah Ana Estikomah. Pembuatan Keju ( Unripened Cheese)
dengan Starter Campuran Streptococcus lactis Dan Rhizopus oryzae. Departement of
Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas maret University,
Surakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI (Standar Nasional Indonesia) Keju Cheddar Olahan
01-2980-1992.

Helmiase, Ahmad. www.scribd.com. Formula Keju Olahan. Jum’at, 23 Februari 2018. Pukul
07:42.

También podría gustarte