Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB I
PENDAHULUAN
I.2.1 Tujuan
1. Memberi wawasan tambahan kepada mahasiswa tentang Empedu dan
Kandung Empedu.
2. Agar mahasiswa dan penulis pada khususnya dapat mengetahui tentang
Empedu dan Kandung Empedu baik secara anatomi, histologi maupun
fisiologinya.
3. Pada korelasi klinisnya untuk menentukan kelainan yang terjadi pada
Empedu dan Kandung Empedu.
I.2.2 Manfaat
1. Sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian akhir blok
2. Mahasiswa mengerti tentang mengenali ciri-ciri makroskopis maupun
mikroskopis yang terdapat dalam Empedu dan Kandung Empedu.
3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.B. Vascularisasi
Sebagai salah satu sistem cerna. Kandung Empedu juga memerlukankan
nutrisi, nutrisi ini diperoleh dari arteri dan vena berikut
a) Arteri
Arteri Cystica mengantar darah ke ductus biliaris dan ductus
cysticus (Snell.R.S., 2007). Arteri cystica biasanya (72%) berasal dari
ramus deksterarteriia hepatica propia di sudut antara ductus hepeticus
communis dan ductus cysticus. (Moore K.L. and Agur,A.M.R.,2002).
b) Vena
Vena cystica mengalirkan darah dari saluran empedu dan collum
vesicae biliaris dapat melintas langsung ke hepar (Snell.R.S., 2007)
atau memasuki hepar melalui venaporta hepatis. (Moore K.L. and
Agur,A.M.R.,2002)
Sejumlah arterae dan venae kecil juga berjalan di antara hepar dan
vesica biliaris. (Moore K.L. and Agur,A.M.R.,2002)
6
II.1.D. Persarafan
Saraf untuk vesica biliaris dari ductus cysticus mengikuti arteria cystica
dari pleksus coeliacus (simpatis ), nervus vagus ( parasinpatis) (Snell.R.S.,
2007) dan nervus prenicus dexter (sensoris). Vesica biliaris berkontraksi
sebagai respon terhadap hormon kolesistokinin yang dihasilkan oleh tunika
mukosa duodenun karena masuknya makanan berlemak dari gaster. (Moore
K.L. and Agur,A.M.R.,2002).
sebagai pusatnya. Ini disebut sebagai katub spiral heister dan dianggap
berfungsi untuk mencegah perubahan mendadak pada kapasitas kandung
empedu yang disebab kan oleh perubahan perubahan tekanan. Kadung
empedu sendiri berfungsi sebagai tempat penampungan empedu yang
dihasilkan terus-menerus oleh hati, tetapi dikeluarkan sedikit demi sedikit ke
dalam usus akibat kontraksi setelah dirangsang oleh kolesistokonin. Di dalam
empedu cairannya dikentalkan karena cairannya diabsorpsi oleh epitel.
II.3.1 Empedu
Empedu terdiri atas garam empedu, pigmen empedu, dan zat lain yang
larut dalam larutan elektrolit alkalis yang mirip dengan getah pancreas sekitar
500 ml empedu disekresikan setiap hari. Sebagian komponen empedu
direabsorpsi di usus kemudian diekskresikan kembali oleh hati (sirkulasi
enterohepatica). (Ganong, W.F. 2002).
Empedu disekresikan secara terus menerus oleh sel-sel hati, namun
sebagian besar normalnya disimpan dalam kandung empedu sampai diperlukan
di dalam duodenum. Volume maksimal yang dapat ditampung hanya 30
sampai 60 mililiter. Meskipun demikian, sekresi empedu selama dua belas jam
( biasanya sekitar 450 mililiter) dapat disimpan dalam kandung empedu karena
air, natrium, klorida, dan kebanyakan elektrolit kecil lainnya secara terus-
menerus diabsorpsi melalui mukosa kandung empedu, kolesterol, lesitin, dan
bilirubin. (Guyton, A.C.and Hall J.E.2002).
secara normal dipekatkan sebanyak lima kali lipat dengan cara ini, tetapi dapat
dipekatkan maksimal dua puluh kali lipat.
Pada orang normal, empedu mengalir ke dalam kandung empedu apabila
sfingter oddi menutup. Dalam kandung empedu, empedu menjadi lebih pekat
akibat absorpsi air derajat pemekatan ini diakibatkan oleh peningkatan
konsentrasi zat padat.(tabel.1.1) (Guyton, A.C.and Hall J.E.2002)
Empedu hati terdiri atas air, sedangkan empedu dari kandung empedu rata-
rata mengandung air sebesar 89%. Apabila ductus choleodochus dan ductus
cysticus dijepit, tekanan intrabiliaris akan meningkat sekitar 320 mm empedu
dalam 30 menit, dan sekresi empedu terhenti. Namun, apabila pada ductus
choleodochus dijepit dan ductus cysticus dibiarkan terbuka, air akan diserap di
kandung empedu dan tekanan intrabiliaris akan meningkat hanya sampai sikitar
100 mm empedu dalam beberapa jam (Guyton, A.C.and Hall J.E.2002).
Perangsangan empedu adalah salah satu fungsi lain kandung empedu. (Ganong,
W.F. 2002)
lain dan sekresi dalam bagian lain traktus gastrointestinal bagian atas. (Guyton,
A.C.and Hall J.E.2002).
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Kandung empedu terdiri dari fundus, corpus, dan infundibulum yang
dipersarafi oleh saraf-saraf simpatis dan parasimpatis dan dialiri darah
oleh cabang-cabang arteri hepatica dekstra.
2. Dari sisi histologisnya, Kandung Empedu terdiri dari tiga lapisan yaitu
Membran mukosa, Muskularis, dan Adventicia (serosa). Pada masing-
masing lapisan memiliki ciri khas tertentu dengan fungsi masing-masing
berbeda satu dengan lainnya. Hal tersebut berkaitan dengan fungsi dari
Kandung Empedu itu sendiri yang sebagai tempat penampung dari
empedu, lalu mengeluarkannya pada waktu-waktu jika ada rangsangan.
3. Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama
pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta
membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu
menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang
larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus
III.2 Saran
Empedu dan Kandung Empedu merupakan organ yang tergabung dalam
sistem pencernaan. Makanan dan pola makan yang buruk dapat merubah fungsi
dari sistem pencernaan menjadi tidak maksimal lagi, maka peliharalah makanan
dan pola makan anda agar organ pencernaan tetap terjaga dengan baik.
16
DAFTAR PUSTAKA