Está en la página 1de 9

1

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................... 1
1.3 Jangka Waktu Pelaporan ................................................... 1
1.4 Dasar Pelaksanaan Posyandu ............................................ 1

BAB II KEGIATAN POSYANDU


2.1 Kegiatan Utama Posyandu ............................................... 2
2.2 Mekanisme Operasional Sistem Informasi Posyandu SIP
................................................................................ 7.2
2.3 Pembiayaan Posyandu ................................................... 1

BAB III PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN


3.1 Permasalahan .............................................................. 3
3.2 Upaya Pemecahan Masalah .......................................... 3

BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan ............................................................... 4
4.2 Saran ........................................................................ 4

LAMPIRAN
1. Grafik SKDN
2. Data Posyandu
3. Data Format Posyandu
4. Data Sistem Informasi Posyandu (SIP 7)
5. Dokumentasi Kegiatan Posyandu
2

BAB I

PENDAHULUAN`

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program
pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat,
pembangunan kesehatan masyarakat Kelurahan merupakan kegiatan swadaya
masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan melalui perbaikan status
kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan Pemerintah, maka pembangunan
kesehatan masyarakat Kelurahan merupakan usaha memperluas jangkauan
layanan kesehatan baik oleh Pemerintah maupun oleh Swasta dengan peran
aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam
bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang
bersangkutan.
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka
pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan
mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan
tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber
daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya
dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini
merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya
oleh Pemerintah melainkan perlu peran serta masyarakat. Untuk mempercepat
angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam
mengelola dan memanfaatkan Posyandu, karena Posyandu adalah milik
masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan
umum. Posyandu tersebar lebih dari 70.000 Desa/Kelurahan di Indonesia.
Pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 91, 3% anak 6 – 11 bulan dan 74,5 %
balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama enam bulan
terakhir.
Tujuan didirikannya Posyandu adalah dalam upaya untuk menurunkan
angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga
kecil bahagia dan sejahtera, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) ini
merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan
peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat,
terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran.
Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama
dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh
masyarakat, penyelengaraannya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di
bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh
masyarakat, kader kesehatan merupakan perwujudan peran serta aktif
masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh
masyarakat, kegiatan diprioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan
dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang tidak kompeten
memberikannya.
Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan
terpilih yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari Puskesmas
maupun dari Pemerintah setempat mengenai pelayanan kesehatan dasar.
3

Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil
untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu maupun di luar hari buka
Posyandu. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi
dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader Posyandu.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan pembuatan laporan kegiatan posyandu ini pada
dasarnya untuk memberikan gambaran tentang :
1. Sampai sejauh mana pelaksanaan kegiatan Posyandu ini sebagai
bagian dari Program Pemerintah dalam menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) (Ibu
Hamil, Melahirkan, Nifas).
2. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan ber KB serta kegiatan
lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat yang
Maju Sejahtera dan Ikhsan.

1.3 Jangka Waktu Pelaporan


Kegiatan dilaporkan pada prinsipnya adalah kegiatan Posyandu yang
dilaksanakan satu bulan sekali selama satu tahun sejak tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2017.

1.4 Dasar Pelaksanaan Posyandu


Surat Keputusan bersama Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing
No.23 tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B/IV 1985, 112/HK-011/A/1985 tentang
penyelenggaraan Posyandu yaitu :
Meningkatkan kerja sama lintas sektoral unuk menyelenggarakan
Posyandu dalam lingkup LKMD dan PKK.
Mengembangkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan fungsi
Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program-program
pembangunan masyarakat.
Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD dan PKK dan
mengutamakan peranan kader pembangunan. Melaksanakan pembentukan
Posyandu di wilayah/di daerah masing-masing dari melaksanakan pelayanan
sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN. Undang-undang no.23 tahun 1992 pasal
66, dana sehat sebagai cara penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan
kesehatan secara paripurna.
4

BAB II
KEGIATAN POSYANDU

2.1. KEGIATAN POSYANDU


Beberapa kegiatan di Posyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan
Posyandu (Panca Krida Posyandu), antara lain :
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
 Pemeliharaan Kesehatan Ibu Hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi,
anak balita
 Memberikan penyuluhan tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan
vitamin dan mineral.
 Memberikan sosialisasi tentang Tumbuh Kembang Anak (Tumbang)
 Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Keluarga Berencana (KB)
 Pelayanan Keluarga Berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan golongan ibu berresiko tinggi
 Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya
Imunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil.
Pada bayi umur 0 – 11 bulan memperoleh Imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1
kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan Campak 1 kali.
Bayi 6 -11 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna biru
Balita usia 12 – 59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah setiap
bulan (Pebruari dan Agustus).

Peningkatan Gizi
 Memberikan penddikan gizi kepada masyarakat.
 Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup
kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui.
5

 Memberikan kapsul Vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.


Penanggulangan Diare
Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan
Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu :
 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
 Keluarga Berencana (KB)
 Imunisasi
 Peningkatan Gizi
 Penanggulangan Diare
 Sanitasi Dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air
limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman.
 Penyediaan obat essensial.

Berdasarkan hal diatas adapun kegiatan pokok yang dilakukan dalam


pelaksanaan Posyandu yaitu :
 KIA
 KB
 Imunisasi
 Gizi
 Penanggulangan Diare

2.2 Mekanisme Operasional Sistem Informasi Posyandu (SIP) :


Penanggung jawab Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah Pokjanal
Posyandu di Tingkat Kecamatan/Kelurahan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas
dan PKK di wilayah masing-masing, pengumpul data dan informasi adalah Kader
Posyandu dengan menggunakan instrumen :
a. Catatan Ibu Hamil, Kelahiran/kematian dan Nifas oleh ketua kelompok Dasa
Wisma (kader PKK ).
b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
c. Register Balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
d. Register WUS-PUS dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
e. Register Ibu Hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
f. Data pengunjung petugas Posyandu, Kelahiran, Kematian Bayi dan Kematian
Ibu Hamil melahirkan dan Nifas.
g. Data Hasil Kegiatan Posyandu

2.3 Pembiayaan Posyandu


Adapun beberapa pembiayaan yang didapatkan untuk melakukan kegiatan
Posyandu didapatkan dari :
6

1. Sumber Daya Masyarakat


a. Iuran Penguna Posyandu
b. Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
c. Sumbangan dari perorangan atau kelompok masyarakat
2. Pemerintah
Bantuannya berupa pemberian Tunjangan Kinerja bagi kader Posyandu dan
Kader PKK atau dalam bentuk sarana dan prasarana posyandu, sesuai dengan
Peraturan Walikota Bekasi Nomor : 25 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian
Penunjang Kinerja bagi Kader Posyandu dan Kader PKK, PKP.

BAB III
PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN

3.1 permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh Kader Posyandu adalah :
1. Belum adanya sinergitas tentang cara pengisian data kegiatan posyandu sehingga
tidak adanya keseragaman atau ketidak pahaman dalam membuat laporan
posyandu.
2. Masih kurangnya kesadaran ibu balita untuk membawa balitanya ke Posyandu,
sehingga capaian D/S masih rendah terutama di wilayah perumahan (komplek).
3. Masih kurangnya pemahaman kader dalam pengisian administrasi Posyandu
terutama SIP 7.
4. Kesadaran untuk berkembang kurang.
5. Kurangnya pengertian masyarakat tentang gizi.

3.2 Upaya Pemecahan Masalah


7

1. Adanya Pelatihan tentang tata cara pengisian laporan kegiatan Posyandu SIP 7
kepada Kader Posyandu dari Tingkat Kota
2. Meningkatkan penyuluhan kepada Ibu Balita tentang pentingnya Posyandu
3. Memotivasi kader dengan mengadakan lomba-lomba
4. Mengadakan Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya Posyandu yang
dilandasi dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat.
5. Memberikan penyuluhan tentang gizi bekerjasama dengan pihak Puskesmas dan
instansi terkait lainnya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Melihat efisiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunya upaya-


upaya yang sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat
menolong diri dan keluarganya dalam bidang kesehatan juga yang lebih penting
dengan mengikuti kegiatan Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita.
Dapatlah tercapai apa yang kita harapkan yaitu sumber daya manusia yang
berkemampuan dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang. Namun
kita tidak boleh menutup mata untuk memperhatikan para kader yang sangat besar
pengorbannannya dalam mengelola Posyandu.
8

4.2 Saran

Sebagai seorang kader kami ingin diberikan pelatihan yang berkualitas dengan
tujuan bisa meningkatkan pelayanan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam
bidang kesehatan. Bagi para calon kader atau yang telah menjadi kader agar selalu
mengikuti pelatihan kader yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuannya.

LAPORAN PERTANGGUNG
JAWABAN
(LPJ)
POSYANDU SINAR ASIH
TAHUN 2017
9

TRIWULAN I
JANUARI, PEBRUARI, MARET
KELURAHAN JATIASIH
KECAMATAN JATIASIH

También podría gustarte