Está en la página 1de 18

SISTEM KOMUNIKASI SELULER

“GSM”

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem komunikasi

Oleh:
Kelompok 1
M. Ikhsan (1410951037)
Khaidir Arif Lubis (1410951015)
Abdurrahman (1410952032)
Rangga Aprilian (131095 )

Dosen Pengampu:
Fitrilina, MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada abad ke 21 ini perkembangan teknologi seluler sangat pesat. Jika 134
tahun lalu manusia sudah bangga ketika telepon pertama diciptakan, kini manusia
tidak cepat berpuas diri, penciptaan penemuan baru memelopori penciptaan
penemuan baru lainnya.
Dahulu manusia hanya bisa menelepon dengan media kabel berkat
penemuan Alexander Graham Bell, namun teknologi yang semakin lama semakin
berkembang mendorong para ilmuwan untuk menemukan teknologi seluler
nirkabel, diawali dengan ditemukannya AMPS ( Advance Mobile Phone System )
yang bekerja pada frekuensi 800Mhz dan mengadopsi cara kerja FDMA
menjadikan AMPS sebagai awal mula terciptanya jaringan telekomunikasi seluler
nirkabel.
Tidak lama setelah munculnya AMPS, muncul GSM ( Global System for
Mobile communications ) yang menggeser AMPS pada tahun 1995. Di Indonesia
PT. Telkomsel dan Satelindo adalah dua operator pelopor teknologi GSM pertama
di Indonesia. GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (
Frequency Division Multiple Access ) dan TDMA ( Time Division Multiple Access
) yang pada mulanya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan merupakan standar yang
dipelopori oleh ETSI ( The European Standard Institute ) dimana frekuensi yang
digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi
25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200
KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time
slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time
slot berdasarkan pengaturan waktu.
Teknologi GSM merupakan teknologi yang paling banyak digunakan di
dunia dan di Indonesia dalam satu dekade terakhir sebelum munculnya generasi ke-
3 dari teknologi seluler. Salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan
roaming yang luas sehingga dapat dipakai di berbagai negara, akibatnya GSM
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kelengkapan fitur-fitur dan
keamanannya menjadi GSM sangat populer dan digunakan oleh banyak pihak
dalam dunia komunikasi seluler. Fakta dan penyebab GSM pernah menjadi salah
satu teknologi seluler yang paling populer menjadikan penulis tertarik untuk
membahas masalah tersebut lebih lanjut dalam makalah ini.Kelebihan-kelebihan
lain dan fitur-fitur GSM akan dibahas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Maslah
1. Apa itu GSM ?
2. Jaringan GSM
3. Pengiriman sinyal GSM
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara kerja dari telkomunikasi GSM.
2. Untuk mengetahui kelebihan-kelebihan teknolongi GSM yang pernah
menjadikan sebangai teknolongi seluler paling populer.
3. untuk mengetahui figur-figur yang ada dan umum digunakan dalam
teknologi GSM
14. Manfaat
1. mengetahui apa itu GSM dan bangaimana cara kerjanya.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teknologi GSM.
3. mengetahui figur-figur yang ada dalam teknologi GSM.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Global System for Mobile Communication (GSM)
GSM (Global System for Mobile Communication) adalah salah satu
standar sistem komunikasi nirkabel (wireless) yang bersifat terbuka. Telepon GSM
digunakan oleh lebih dari satu milyar orang di lebih dari 200 negara. Banyaknya
standar GSM ini membuat roaming iternasional sangat umum dengan “persetujuan
roaming” antar operator telepon genggam. Adapun pengertian dari GSM adalah
sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari
sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan
sebuah standar bersama telepon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada
daerah frekuensi 900 MHz. GSM saat ini banyak digunakan di negara-negara di
dunia.

GSM berbeda banyak dengan teknologi sebelumnya dalam pensinyalan


dan “channel” pembicaraan adalah digital, yang berarti dipandang sebagai sistem
telepon genggam generasi kedua (2G). GSM merupakan sebuah standar terbuka
yang sekarang ini dikembangkan oleh 3GPP.

Dari sudut pandang konsumen, keuntungan kunci dari sistem GSM adalah
kualitas suara digital yang lebih tinggi dan alternatif biaya rendah untuk menelepon
dan juga pesan teks. Keuntungan bagi operator jaringan adalah kemampuannya
menerapkan peralatan dari “vendor” yang berbeda karena standar terbuka membuat
inter-operasi menjadi mudah. Juga standar ini telah mengizinkan operator jaringan
untuk menawarkan jasa roaming yang berarti pengguna dapat menggunakan telepon
mere di seluruh dunia.

GSM terus mendapat kompabilitas dengan generasi sebelumnya, selagi


standar GSM ini terus berkembang, contohnya kemampuan paket data ditambahkan
ke versi Release ’97 dari standar ini, dengan cara GPRS. Data transmisi kecepatan
tinggi juga telah diperkenalakna dengan EDGE dalam versi Release ’99 dari standar
ini.

2.2 Jaringan GSM


Sebuah jaringan GSM terdiri atas tiga bagian utama, yaitu; telepon
bergerak (Mobile Station/MS), pusat sel (Base Station System/BSS) dan
sentral telepon bergerak (Switching Substystem/SSS). MS dengan BSS
dihubungkan dengan radio interface atau Um interface. Antara BSS dengan
SSS dihubungkan dengan A interface.
Gambar 1 Jaringan GSM

Jaringan GSM seluler, terdiri atas:


- MSC (Mobile Switching Center), sebagai switching system.
- BSS (Base Station Subsystem), sebagai pengirim dan penerima sinyal
radio dari dan ke pelanggan.
- OS (Out Station), sebagai terminal pelanggan yang bersifat bergerak.
Keistimewaan dari GSM yang tidak terdapat pada sistem analog manapun
pada American Digital Celullar (ADC) adalah adanya standarisasi interface antar
masing-masing sub sistem. Dengan demikian, GSM menjanjikan suatu sistem yang
tidak harus dimonopoli oleh suatu merek. Dalam arti bahwa switching, base station,
dan out station dapat berasal dari merek atau pemasok yang berbeda. Kondisi ini
jelas sangat menguntungkan pihak operator, karena tidak ada ketergantungan sama
sekali terhadap satu supplier.
Standardisasi A Interface dan Um Interface terbukti telah berhasil dengan
baik. Jaringan D1 / Detecon merupakan kombinasi dari MSC dari Siemens dan
BSS dari Philips, D2 / Mannesman merupakan kombinasi dari MSC SEL dan BSS
dari Alcatel (Walaupun sekarang SEL dalam group Alcatel, namun subsistem MSC
dan subsistem BSS berasal dari industri yang berbeda). Karena fungsinya yang
sangat kompleks, maka MSC dilengkapi dengan :
1. Home Location Register (HLR) untuk menyimpan data permanen dari
semua pelanggan.
2. Visitor Location Register (VLR) untuk menyimpan data pelanggan yang
bersifat temporer disesuaikan dengan area tempat pelanggan berada.
3. Authentication Register (AuC) untuk keperluan pemeriksaan validasi
pelanggan.
4. Equipment Identity Register (EIR) untuk menyimpan nomer identitas
pelanggan.
1. Mobile Station (MS)
MS merupakan peralatan komunikasi bergerak yang dipakai oleh pelanggan
agar dapat mengakses jaringan GSM. MS terdiri dari 2 bagian, yaitu :
peralatan (Mobile Equipment / ME) dan kartu Subscriber Identity Module (SIM).
a. Mobile Equipment (ME)
ME adalah bagian yang mudah untuk dikenali yang dapat berupa
peralatan seperti handset (yang lebih dikenal dengan nama handphone),
portable terminal, dan vehicle-mounted (pada kendaraan). Untuk
mengidentifikasi ME digunakan kode yang disebut International Mobile
Equipment Number (IMEI).
b. Subscriber Identity Module (SIM)
SIM adalah kartu identitas pelanggan dan sebagai kunci pelanggan
untuk dapat mengakses jaringan GSM. SIM ini hanya boleh dikeluarkan
oleh operatornya. Bentuk SIM dapat berupa kartu plastik dengan ukuran
seperti kartu kredit atau berupa plug-in ukuran 15 x 25 mm. Untuk
keperluan keamanan bagi pemakai, kartu SIM dilengkapi dengan
mekanisme Personal Identification Number (PIN).Selain untuk menyimpan
informasi pelanggan yang bersangkutan, SIM dapat melakukan proses
komputasi seperti authentication (pengecekan keabsahan pelanggan).
Authentication ini dilakukan terutama saat location update. Sedangkan
ubtuk kerahasiaan pembicaraan atau data yang dikirim melalui radio
interface dilakukan dengan chipering, proses chipering ini hanya antara MS
dan BTS saja.
2. Base Station Subsytem (BSS)
Base Station Subsytem terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. The base Transceiver Station (BTS)
b. The Base Station Controller (BSC)
c. Transcoding and Rate Adaption Unit (TRAU)

a) Base Transceiver Station (BTS)


BTS berfungsi sebagai interkoneksi antara infra struktur sistem
selular dengan Out Station. BTS harus selalu memonitor Out Station yang
masuk ataupun yang keluar dari sel BTS tersebut. Luas jangkauan dari
BTS sangat dipengaruhi oleh lingkungan, antara lain topografi dan
gedung tinggi. BTS sangat berperan dalam menjaga kualitas GSM,
terutama dalam hal frekuensi hoping dan antena diversity.
b) Base Station Controller (BSC)
Pada umumnya setiap BSS terdiri atas beberapa Base Transceiver
Station, dengan masing-masing BTS mempunyai area yang berbeda.
Namun demikian selalu ada area yang over lapping, sehingga kontinuitas
komunikasi Out Station dengan infrastruktur selular tetap terjaga. BSC
sangat diperlukan untuk mengatur perpindahan Out Station dari satu BTS
ke BTS lainnya. Perpindahan area ditentukan dari beda kekuatan sinyal
antara 2 (dua) BTS Over Lapping. Fungsi BSC :
- Interfacing antara BSC-MSC, BSC-BTS dan BSC-OMC
- Alokasi kanal BSC-BTS
- Indikasi channel blocking antara BSC-MSC
- Pengaturan frekwensi hoping
- Pengaturan konfigurasi kanal
- Pengaturan enkripsi
- Proses Handover
- Pengaturan broadcasting channel
c) Transcoding and Rate Adaption Unit (TRAU)
Fungsi TRAU adalah untuk menyesuaikan kecepatan transmisi yang
berbeda antara BSS dan MSC di dalam masing-masing kanal signal yang
didefinisikan ke dalam standar GSM. Suara dan data pada bagian
radionya disesuaikan ke standar jaringan 64 kbit/s dari Switching
Subsystem (SSS). Meskipun TRAU adalah bagian dari BSS, TRAU
biasanya berada pada lokasi yang sama d engan MSC agar menjadi lebih
baik penggunaan kapasitas transmisi pada jalurnya untuk kecepatan data
rendah masing-masing 16 kbit/s kanal traffic antara BSC dan TRAU.
d) Visitor Location Register (VLR)
VLR adalah database utama dengan informasi tentang semua
pelanggan yang masih aktif di area pelayanan. VLR adalah peralatan
bersama dengan MSC di dalam jaringan fisiknya. Jika pelanggan
mengecek ke dalam area pelayanan VLR, informasi ini melewati Home
Location Register (HLR). Ini merupakan prosedur authentication. HLR
mengirim informasi ke VLR tentang pelanggan tersebut. Selama call
setup VLR menghasilkan Mobile Subscriber Roaming Number (MSRN),
segera setelah ini diminta untuk Mobile Terminsted Call (MTC) oleh
Gateway MSC (GMSC) melalui HLR. Nomer ini di gunakan untuk
mengadakan hubungan dari GMSC ke MSC/VLR. Lokasi pelayanan
VLR meliputi satu atau lebih lokasi.
e) Home Location Register (HLR)
HLR adalah database utama tentang data pelanggan yang terdaftar
pada suatu area yang dikontrolnya. Berdasarkan sifat perubahan datanya,
database dibagi menjadi 2 bagian yaitu data yang bersifat semipermanen
dan data yang bersifat transient. Data yang bersifat transient adalah data
yang berubah karena roaming pelanggan yang bersangkutan. Data yang
bersifat semipermanen adalah data yang berubah tidak karena roaming
pelanggan, tetapi sebab lain misalnya perubahan layanan yang diminta,
perubahan identitas pelanggan, perubahan nomer dan lain-lainnya.
Database yang dimasukkan dapat dibuat, dihapus atau dibaca oleh
operator, dihasilkan dari Operation Maintenance Subsystem (OMC) oleh
Personalization Center for SIM (PCS) menggunakan OMS atau OMT
lokal. Datanya tersebut juga termasuk informasi tentang area pelayanan
VLR yang mana pelanggan berada sekarang ini. Informasi ini diperlukan
oleh MTC untuk call setup. HLR adalah peralatan bersama dengan
Authentication Center (AC) dalam jaringan fisiknya.
f) Authentication Center (AC)
AC dilengkapi dengan kotak angka sekuriti dimana disimpan kode
authentication dan algoritma dari pelanggan yang dibutuhkan untuk
membuat parameter authentication. Parameter authentication digunakan
oleh VLR untuk pengecekan authentication agar dapat menentukan
apakah pelanggan dapat mengakses jaringan dan membuat panggilan.
Untuk mengecek, kumpulan parameter authentication dikirim ke VLR
dan kumpulan parameter yang baru dihasilkan untuk mengisi database
AC. Algoritma yang digunakan untuk menghasilkan parameter harus
disediakan oleh operator, juga identik dengan yang ada di dalam AC dan
chip card SIM.
g) Equipment Identity Register (EIR)
EIR adalah database dengan informasi tentang tipe peralatan dan
identitas peralatan untuk semua Mobile Equipment (ME) di dalam area
pelayanannya. Fungsi EIR termasuk memulai identifikasi peralatan. EIR
dapat mengorganisasi area pada jaringan, misalnya satu atau lebih MSC.
EIR dapat mengedifikasi siapa yang berhak dari ME jika diminta dari
MSC. EIR memuat data-data peralatan pelanggan yang dibagi atas 3 (tiga)
kategori, yakni :
- Peralatan yang diijinkan untuk mengadakan hubungan
pembicaraan kemanapun.
- Peralatan yang dibatasi dan hanya diijinkan mengadakan
hubungan pembicaraan ketujuan yang terbatas.
- Peralatan yang sama sekali tidak diijinkan untuk berkomunikasi.

3. Spesifikasi GSM

Spesifikasi untuk layanan sistem personal communication services (PCS)


yang berlainan akan merubah jaringan PCS tersebut. Daftar dibawah
mendeskripsikan spesifikasi dan karakteristik GSM.

Frequency band
range frequency yang dispesikasikan untuk GSM adalah 1,850 to 1,990 Mhz
(mobile station ke base station).

Duplex distance

duplex distance adalah 80 Mhz. Duplex distance ialah jarak antara frekuensi
uplink dan downlink. Satu kanal memiliki dua frekuensi, terpisah 80 Mhz.

Channel separation

Pemisahan antara frekuensi pembawa terdekat. Di GSM, ini adalah 200


kHz.

Modulation

modulasi adalah proses mengirim sinyal dengan merubah karakterikstik dari


frekuensi pembawa. Hal ini dapat dilakukan di GSM melalui Gaussian Minimum
Shift Keying (GMSK).

Transmission rate

GSM adalah sistem digital dengan laju over-the-air 270 kbps.

Access method

GSM memanfaatkan konsep Time Division Multiple Access (TDMA).


TDMA adalah teknik dimana beberapa panggilan berbeda memungkinkan
berbagagi pembawa yang sama. Tiap panggilan di tandai slot waktu yang akurat.

Speech coder

GSM menggunakan linear predictive coding (LPC). Maksud dari LPC


adalah untuk mengurangi laju bit. LPC memberikan parameter untuk filter yang
menirukan vokal. Sinyal lewat melalui filter ini, meninggalkan dibelakang sinya
sisa. Percakapan di enkode pada 13 kbps.

2.3 Pengiriman sinyal GSM


Sistem pada GSM merupakan sistem akses digital dengan menggunakan metode
TDMA (Time Divisi Multiple Acces). Artinya kira-kira begini : bahwa setiap
pengguna/pemakai menggunakan time slot dalam satu saluran yang sama untuk
berkomunikasi. Agar masingmasing pengguna mendapat giliran untuk berkomunikasi
dengan pasanganya,maka diberikan jatah waktu masing-masing untuk tiap pemakaian.
Jaringan dalam sistem GSM terdiri dari tiga komponen,yaitu: Mobile Station (handphone-
card). Base Station Subsistem (BTS=tower,BSC=pengendali tower) dan Network
Subsistem (Pusat pengendali jaringan database pengguna-lokasi dimana pengguna berada).

Gambar 4.1 Proses sinyal pada GSM

1. Format Sinyal Digital dalam Time Slot


Pada modul sebelumnya diuraikan, bahwa pemberkasan kanal dilakukan secara
FDMA dan TDMA, baik untuk jalur uplink maupun downlink. Dengan FDMA dihasilkan
124 pasang kanal yang disebut dengan superchannel, yang kemudian pada masing-masing
kanal tersebut yang dinamakan TDMA frame, dilakukan proses TDMA sehingga
di- hasilkan 8 pasang kanal. Masing-masing dari delapan kanal tersebut yang dinamakan
traffic channel (TCH) merupakan pasangan kanal untuk satu MS yang berkomunikasi
dengan satu BTS. Jadi satu kanal dalam sistem GSM adalah satu celah waktu (time slot)
yang berulang untuk setiap TDMA frame dengan satu frekuensi pancaran tertentu dalam
satu arah, uplink atau downlink. Karena satu pasang, maka terdapat satu time slot yang lain
yang berulang untuk setiap frame pada frekuensi pancaran yang lain untuk arah sebaliknya.
Selanjutnya, TDMA frame yang dimaksudkan diatas mempunyai total bit rate
sebesar 270 kbps, terbagi dalam 8 time slot dan mempunyai durasi sebesar 4,615 milisekon
se-perti ditunjukkan pada GAMBAR 4.2. Masing-masing time slot dapat difungsikan
sebagai traffic channel seluruhnya, atau dua diantaranya digunakan sebagai dedicated
channel guna pengaturan akses bagi MS. Dedicated channel itu adalah SDCCH dan BCCH
yang telah diuraikan sebelumnya, yang biasanya menempati TS0 dan TS1 untuk masing-
masing fre-kuensi. Bila satu BTS bekerja sebagai pemancar sektoral dan mengoperasikan
lebih dari satu TRX dalam satu sektor, maka dedicated channel tersebut berada pada satu
fre-kuensi, sementara frekuensi kerja yang lain diatur seluruh delapan time slot nya ber-
fungsi sebagai TCH. Traffic channel yang tersedia itu dapat diakses oleh setiap MS yang
beroperasi pada frekuensi tersebut.
Gambar 4.2 Format frame time slot TDMA pada sistem GSM

Pada gambar 4.2 nampak, bahwa masing-masing time slot yang dimasudkan
mempunyai ke-mungkinan berbentuk salah satu dari empat format frame atau burst, yaitu;
normal burst, frequency correction burst, synchronization burst, atau access burst yang
bergan-tung pada mode proses yang sedang berlangsung.
Bentuk yang umum dari keempat burst tersebut adalah normal burst yang
digunakan pada saat berlangsung hubungan telepon, dimana pensinyalan SACCH (slow
associated control channel) dan FACCH (fast associated control channel) berada. Kanal
pembica-raan/data terletak pada slot encrypted bits. Pensinyalan FACCH tidak lain adalah
kanal SDCCH dan BCCH yang diatur menempati slot TS0 dan TS1. Kanal ini dapat juga
digunakan untuk mengirim short message services (SMS). Kanal ini juga yang diguna-kan
untuk proses authentication, yang akan dibahas kemudian. Proses otentikasi terjadi pada
satu MS yang baru masuk dalam wilayah layanan satu BTS tertentu.
Sedang frequency correction burst, digunakan oleh BS untuk melakukan koreksi
fre- kuensi kanal (fine-tuning) yang digunakan MS. Sementara synchronization burst, digu-
nakan untuk melakukan sinkronisasi detak (clock) antara MS dengan BS atau sebaliknya
yang dimungkinkan dengan adanya training sequence yang ditempatkan di tengah-tengah
frame untuk memberi pengaruh efektif sinkronisasi pada seluruh frame. Sedang access
burst, digunakan MS untuk meminta kanal kepada BS.

Pada normal-burst maupun synchronization-burst terdapat training-sequence yang


di-tempatkan di tengah-tengah frame untuk memberikan pengaruh efektif sinkronisasi pada
seluruh frame. Juga pada setiap jenis burst diatas terdapat tail bits (TB) dan guard period
(GP). Guard period digunakan untuk memberi kompensasi kesalahan dalam kea-kuratan
sinkronisasi detak, dan kompensasi perbedaan jarak beberapa lokasi MS ter-hadap BS.
Sedang TB digunakan sebagai tanda awal dan akhir data pada masing-masing format burst.
TDMA frame yang ditunjukkan pada gambar 4.2, akan berulang dalam siklus waktu, yang
merupakan bagian dari multiframe. Multiframe yang dimaksudkan ditunjukkan pada
gambar 4.3 yang terdiri dari 26 TDMA frame dengan siklus 120 ms. Dari Gbr-1 nampak,
bahwa satu time-slot akan menampung data (voice digital atau data) dengan bit-rate sampai
33,75 kbps.

Gambar 4.3 Format frame TDMA pada multiframe sistem GSM

Pada gambar 4.3 nampak, bahwa dari 26 frame tersebut, 24 frame digunakan
sebagai TDMA frame yang berisi TCH. Satu frame, yaitu frame-25 tidak digunakan,
sementara frame-12 digunakan untuk pensinyalan SACCH (slow associated control
channel). Pen-sinyalan SACCH digunakan terutama untuk mengirimkan data pengukuran
level pancar-an dalam proses keputusan handoff, yang dikirimkan per detik sebanyak dua
pesan un-tuk setiap MS.
2. Pengiriman Sinyal
Pada dasarnya struktur GSM terdiri dari 3 komponen utama yang sangat penting,
yaitu MS (Mobile Station), BSS (Base Switching System) yang terdiri dari BTS dan BSC,
dan NSS (Network Switching System) yang terdiri dari MSC, HLR, VLR dan EIR. Mobile
Station meruapakan terminal yang dipakai oleh pelanggan untuk melakukan proses
komunikasi, biasanya terdiri dari Mobile Equipment (ME/HP) dan Subscriber
Identification Module (SIM). Subscriber Identity Module (SIM) merupakan sebuah smart
card stores untuk seluruh user informations dan beberapa feature dari GSM. Selain itu SIM
card dilindungi oleh sebuah mekanisme Personal Identity Number (PIN) yang dimiliki
user.

Gambar 4.4 Komunikasi GSM


Base Transceiver Station (BTS), berfungsi untuk area coverage supaya area
tersebut mendapat sinyal pelayanan. Satu BTS dapat menggunakan satu transmis sinyal
dengan kapasitas 2 Mbps. Sedangkan Base Station Controller (BSC) pada umumnya fungsi
untuk mengkoordinir dan mengatur sejumlah BTS yang kemudian dilanjutkan ke MSC.
BSC juga berfungsi untuk menyimpan data parameter, history-history selama proses sinyal
di air interface dan abis interface.
3. Pengiriman Sinyal
Pada dasarnya struktur GSM terdiri dari 3 komponen utama yang sangat penting,
yaitu MS (Mobile Station), BSS (Base Switching System) yang terdiri dari BTS dan BSC,
dan NSS (Network Switching System) yang terdiri dari MSC, HLR, VLR dan EIR. Mobile
Station meruapakan terminal yang dipakai oleh pelanggan untuk melakukan proses
komunikasi, biasanya terdiri dari Mobile Equipment (ME/HP) dan Subscriber
Identification Module (SIM). Subscriber Identity Module (SIM) merupakan sebuah smart
card stores untuk seluruh user informations dan beberapa feature dari GSM. Selain itu SIM
card dilindungi oleh sebuah mekanisme Personal Identity Number (PIN) yang dimiliki
user.

Gambar 4.4 Komunikasi GSM

Base Transceiver Station (BTS), berfungsi untuk area coverage supaya area tersebut
mendapat sinyal pelayanan. Satu BTS dapat menggunakan satu transmis sinyal dengan
kapasitas 2 Mbps. Sedangkan Base Station Controller (BSC) pada umumnya fungsi untuk
mengkoordinir dan mengatur sejumlah BTS yang kemudian dilanjutkan ke MSC. BSC
juga berfungsi untuk menyimpan data parameter, history-history selama proses sinyal di
air interface dan abis interface.
Selain itu BSC juga berfungsi untuk radio network management, BTS management,
transcoder handling, transmission network management, internal BSC operation and
maintenance dan handling of MS connections Mobile Switching Centre (MSC), bagian
ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam switching telekomunikasi pada seluruh
MS dalam MSC area. Fungsi utama MSC adalah untuk mengkoordinasi pembentukan
call setup antara MS dengan MS yang lain. Beberapa fungsi lain yang dapat dilakukan
oleh MSC adalah untuk melakukan pemilihan route, membentuk traffic connections dan
signalling, supervisi koneksi, billing, traffic measurement, menangani overload,
mendukung servis telekomunikasi, mobility management, paging handover, location
update, dan controlling and security.
4. Transcode
Transcode merupakan proses pengiriman sinyal dari BSC ke MSC. Proses data
ini mencakup entry dari BSC sebesar 16 Kbps diubah oleh TC menjadi 64 Kbps. Jumlah
kabel yang masuk dari BSC satu dan yang keluar dari Transcoder menuju TC menjadi
empat. Begitu pula sebaliknya, kalau data dari MSC 64 Kbps, akan dikompres oleh
transcoder terlebih dahulu menjadi 16 Kbps sebelum masuk ke BSC. Transcoder hanya
terdiri dari dua buah perangkat, yaitu interface dengan perangkat luar dan pengatur proses
decompress/compress. Gambar 4.6 Transcoder Pengiriman Sinyal

Gambar 4.5 Transcoder

Setiap interface penyusun sistem komunikasi GSM mempunyai


kemampuan untuk mengirim/menerima informasi. Hal ini dimungkinkan dengan
adanya proses pensinyalan yang menghubungkan perangkat-perangkat yang terkait.
Pensinyalan pada dasarnya berfungsi untuk menyediakan dan mengakhiri suatu
koneksi antara ujung pengguna dan perangkat. Saat proses pensinyalan menyertakan
aplikasi tambahan baru yang menyediakan akses database yang digunakan sistem
telekomunikasi untuk saling berhubungan dan transparan bagi ujung pengguna.
Metode pensinyalan yang umum dikenal, Associated Signalling dan
Common Signalling. Letak perbedaan kedua metode itu adalah pada Associated
Signalling setiap data/voice di-handle satu pensinyalan dan penempatannya pada
channel ke-16 dan setiap frame mentransmisikan dua channel speech/data.
Sedangkan pada Common Signalling penempatan sistem pensinyalan dapat
diletakkan pada setiap time slot dan hanya cukup dengan satu pensinyalan untuk
keseluruhan speech/data.

Gambar 4.7 Proses pensinyalan


BAB III
PENUTUP

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang


jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
• Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan
sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna
tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
• Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming
• Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis
lain seperti teks, gambar, dan video.
• Keamanan sistem yang lebih baik
• Kualitas suara lebih jernih dan peka.
Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya
menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia. GSM atau
Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja
dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan
istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple
Access (TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang
terbagi atas waktu, artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time
slot.
Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara
ternporer (sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah
timeslot tersebut akan dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan
mereka sedang aktif berbicara atau sedang idle (diam).
Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya
seperti ini: andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator)
yang memiliki 100 armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot)
tersebut disewa oleh penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak
bisa digunakan oleh pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna tadi sedang tidak berada
di dalam taksi (seperti sedang menunggu atau sedang bertamu ke suatu tempat sedangkan
taksinya disuruh menunggu). Dalam posisi seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah
di-booking oleh pengguna pertama dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi
tersebut baru bisa digunakan oleh penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai
menggunakan taksi tersebut (sudah sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut
prinsip monopoli temporer pada jaringan GSM.
Dari gambaran di atas terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan
penggunaan ponsel jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa,
maka tidak ada lagi taksi kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat
pengguna akan mendengar nada sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan panggilan
keluar (outgoing call). Namun, prinsip yang digunakan oleh GSM juga memiliki
kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang disediakan ini menjamin penggunanya bisa
mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih konstan, tidak naik turun.
Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel
biasanya akan mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima
panggilan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan.
Kembali ke analogi di awal pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda
tidak akan mendapatkan taksi kosong
DAFTAR PUSTAKA

S. Suryana. 2003. Global System for Mobile Communications. Radar ITB,


Indonesia.

Dayem, Rifaat A. 1997. PCS & Digital Cellular Technologies-Assessing Your Options.
Prentice Hall PTR, New Jersey
Turletti, Thierry. 1996. A brief Overview of the GSM Radio Interface. www.google.com.
MIT,.
Murota, K. and Hirade, K. 1981. GMSK Modulation for Digital Mobile Radio Telephony.
IEEE Transactions on Communications, vol COM-29, No. 7. pp. 1044-1050
Asha, M. 1996. GSM System Engineering, Mobility Management. Artech House
Publishing.
http://www.iec.org:GlobalSystemforMobileCommunication(GSM), diakses tanggal 29
Januari 2018
A.N. Afandi, S.T., M.T : STRUKTUR TEKNOLOGI KOMUNIKASI GSM, pdf
http://www.iec.org:, Global System for Mobile Communication (GSM), diakses
tanggal 29 Januari 2018
http://listianachan91.blogspot.co.id/2013/01/signal-processing-in-gsm-nama-
listiana.html, diakses tanggal 29 Januari 2018

https://en.wikipedia.org/wiki/Base_station_subsystem, diakses tanggal 29 Januari 2018

También podría gustarte