Está en la página 1de 2

Tanaman anggrek merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias yang memiliki kelamin ganda (hermafrodit).

Tanaman berkelamin ganda merupakan tanaman yang memiliki serbuk sari dan putik dalam satu bunga yang satu organ. Selaput yang memisahkan alat kelamin jantan/serbuk sari dan betina/putik adalah selaput opercolumn. Penyerbukan pada tanaman anggrek terjadi ketika organ kelamin jantan (anther) menempel pada organ kelamin betina (stigma) dan membentuk style. Tanaman anggrek cenderung memiliki organ-organ yang skulen (berdaging) tebal dengan kandungan air yang tinggi sehingga anggrek dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Di alam, tanaman anggrek memperoleh air dari hujan, tetesan, embun, ataupun uap air di udara. Anggrek memiliki akar serabut yang tidak dalam, batang beruas-ruas dan daunnya biasanya berbentuk oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula. Ada pula anggrek yang memiliki daun yang menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air. Sebagian tanaman anggrek menempel pada inangnya namun tidak memparasit inang. Pada tanaman anggrek, penyerbukan yang terjadi ada yang secara alami dan ada yang melalui bantuan manusia. Bentuk bunga anggrek memiliki ciri khas yang berbeda. Letak munculnya bunga pun ada dua variasi, pertama muncul di sekitar ketiak daun atau sisi-sisi batang yang disebut pleuranthe contohnya dari Genus Dendrobium dan Vanda, yang kedua bunga muncul pada ujung batang yang dinamakan Acranthe misalnya Cattleya dan Oncidium. Pada praktikum ini disilangkan tanaman anggrek secara selfing, persilangan utama, dan persilangan resiprok. Persilangan resiprok dilakukan pada anggrek dengan warna bunga ungu x ungu dan putih x putih. Persilangan utama dilakukan pada tanaman anggrek dengan warna bunga putih(jantan) vs ungu(betina) dan resiprok putih(betina) vs ungu(jantan). Hasil tanaman yang disilangkan tidak ada yang berhasil/gagal. Ciri ciri bunga yang berhasil disilangkan; 1. Bunga layu 2. Bakal buah membesar (menggembung) 3. Mahkota bunga rontok 4. Tangkai bunga berubah warna Pada percobaan ini tingkat keberhasilan persilangan bunga 0 % disebabkan adanya faktor alam berupa hujan dan angin. Pada minggu pertama pengamatan, tanaman sudah tampak layu yang menandakan persilangan berhasil, namun pada minggu kedua pengamatan semua tanaman rontok dari batang yang disebabkan faktor alam.

Di dalam proses penyerbukan, ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan penyerbukan yang dilakukan pada penyilangan anggrek , yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi masing-masing tanaman yang akan disilangkan harus dalam kondisi yang sehat,pada tanaman betina, bila tidak sehat maka biji yang dihasilkan tidak bisa tumbuh sampai tingkat pemasakan biji, atau biji tidak sanggup untuk berkecambah dan pada tanaman jantan juga harus dalam kondisi yang sehat agar pollinia yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Faktor eksternal meliputi temperatur sekitar tempat tanaman hidup/lingkungan, karena temperatur lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah akan menyebabkan kegagalan dalam penyerbukan berkaitan dengan kondisi pollen di dalam bunga yang memiliki toleransi terhadap temperatur.

También podría gustarte