Está en la página 1de 13

PENGARUH PENGGUNAAN RUBBERIZED ASPHALT TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL POR US Alfriady Zuliansyah Mahasiswa Bidang Studi Transportasi

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Perpustakaan USU 20155 E-mail : a lfryalfein@gmail.com Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc Dosen Bidang Studi Transpo rtasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Per pustakaan USU 20155 E-mail : mjrayazam@yahoo.co.id ABSTRAK Campuran aspal porus adalah campuran beraspal dengan persentase agregat halus yang rendah, sehingga menghasilkan rongga yang besar. Rubberized Asphalt y ang diperoleh dari penambahan aspal konvensional pen. 60/70 dengan bahan aditif berupa karet yaitu Resiprene 35 dapat meningkatkan nilai karakteristik campuran aspal porus. Proses pencampuran aspal konvensional pen. 60/70 dengan Resiprene 3 5 dilakukan dengan metode basah, yaitu mencampurkan kedua bahan tersebut dalam k eadaan cair. Pada penggunaan aspal konvensional, nilai stabilitas maksimum sebes ar 335 kg dicapai pada kadar aspal 6,0% (tidak memenuhi standar nilai stabilitas minimum yaitu 500 kg). Kadar Aspal Optimum (KAO) didapat sebesar 5,1%. Peningka tan nilai stabilitas berdasarkan penambahan Resiprene 35 sebanyak 0%, 2%, 4%, 6% , dan 8% masing-masing adalah 297 kg, 433 kg, 485 kg, 545 kg, dan 495 kg. Penamb ahan Resiprene 35 diharapkan mampu mengatasi rendahnya kemampuan memikul beban p ada perkerasan jalan yang selama ini menjadi masalah pada campuran aspal porus. Kata kunci : Aspal Porus, Rubberized Asphalt, Resiprene 35. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tipe campuran beraspal yang memili ki tingkat kekesatan permukaan (skid resistance) yang tinggi adalah campuran asp al porus. Campuran aspal porus adalah campuran beraspal dengan persentase agrega t halus yang rendah, sehingga menghasilkan rongga yang besar. Rongga dalam campu ran yang besar dapat menurunkan nilai karakteristik campuran aspal porus. Oleh k arena itu, perlu diteliti bagaimana cara menghasilkan campuran aspal porus denga n nilai karakteristik seperti yang ditetapkan oleh spesifikasi Australian Asphal t Pavement Association (AAPA). Beberapa peneliti telah melakukan penelitian pada campuran aspal porus dengan berbagai penambahan bahan aditif. Di Indonesia, asp al porus baru tahap uji coba di jalan tol Jagorawi sepanjang 250 m pada bulan Ap ril 1997 dan sirkuit Sentul pada bulan Juni 1997. Campuran aspal porus memiliki beberapa kelebihan bagi pengguna jalan dan bagian sekitar jalan, yaitu : fungsi drainase, fungsi keselamatan pengemudi, dan fungsi reduksi kebisingan jalan. Hal ini disebabkan karena nilai rongga (porosity) yang terkandung pada campuran asp al porus cukup besar. Rongga yang besar dapat menyebabkan turunnya nilai karakte ristik pada campuran aspal porus. Kemampuan memikul beban (stability) pada campu ran aspal porus yang Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

berkurang secara drastis apabila dibandingkan dengan campuran aspal konvensional (dense graded asphalt), menyebabkan campuran tidak dapat memenuhi spesifikasi y ang ditetapkan oleh Australian Asphalt Pavement Association (AAPA). Untuk mening katkan nilai karakteristik campuran aspal porus, digunakan aspal modifikasi yang memiliki sifat-sifat fisis yang lebih baik apabila dibandingkan dengan aspal pe n. 60/70 pada umumnya. Salah satu jenis aspal modifikasi adalah Rubberized Aspha lt. Rubberized Asphalt adalah aspal yang diperoleh dari penambahan rubber pada k eadaan solid dengan persentase tertentu ke dalam aspal. Salah satu jenis rubber yang berbentuk solid adalah Resiprene 35. 1.2. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan p enelitian ini adalah : a) Untuk menentukan Kadar Aspal Optimum dengan metode Aus tralia pada campuran aspal porus yang menggunakan aspal konvensional penetrasi 6 0/70. b) Untuk membandingkan karakteristik campuran aspal porus yang menggunakan bahan pengikat aspal konvensional penetrasi 60/70 dengan aspal modifikasi Rubbe rized Asphalt. c) Untuk menentukan persentase penggunaan Resiprene 35 yang mengh asilkan karakteristik yang paling baik. 2. TINJAUAN PUSTAKA Campuran aspal porus merupakan campuran beraspal yang sedang dikembangkan untuk konstruksi wearing course. Jenis konstruksi ini direncanakan khusus agar setelah penghamparan dan pemadatan di lapangan, campuran masih memp unyai rongga udara berkisar antara 18-25%, sehingga jenis konstruksi ini memilik i sifat permeabilitas yang baik. Campuran aspal porus didominiasi oleh agregat k asar untuk memperoleh pori yang cukup tinggi agar didapat permeabilitas yang tin ggi, dimana permeabilitas difungsikan untuk subsurface drain. Beberapa kelebihan campuran aspal porus yaitu dapat meminimalisasi genangan, mengurangi percikan a ir, bahaya slip pada roda kendaraan, kesilauan akibat sinar lampu lalulintas pad a malam hari, serta dapat mereduksi kebisingan. Syarat dan ketentuan campuran as pal porus dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Ketentuan Campuran Aspal Porus No . Kriteria Perencanaan Nilai 1 Uji Cantabro Loss (%) Maks. 35 2 Uji Aliran Aspal Kebawah (%) Maks. 0,3 3 Kadar Rongga di Dalam Campuran (VIM %) 18 - 25 4 Stabil itas Marshall (kg) Min. 500 5 Kelelehan Marshall (mm) 2-6 6 Kekakuan Marshall (k g/mm) Maks. 400 7 Jumlah Tumbukan Perbidang 50 Sumber : Australian Asphalt Pavem ent Association, 2004 2.1. Gradasi Agregat Campuran Aspal Porus Campuran aspal p orus menggunakan gradasi seragam (open graded), sehingga campuran aspal porus di sebut juga open graded asphalt. Gradasi seragam terdiri dari agregat kasar yang banyak dan hanya mengandung sedikit agregat halus, sehingga terdapat banyak rong ga/ruang Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

kosong antar agregat. Campuran beraspal yang dibuat dengan gradasi ini bersifat porus atau memiliki permeabilitas yang tinggi, stabilitas yang rendah dan memili ki berat isi yang kecil. Persyaratan gradasi agregat pada campuran aspal porus s eperti yang ditentukan oleh spesifikasi Australian Asphalt Pavement Association 2004 dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Gradasi Agregat Campuran Aspal Porus U kuran Ayakan % Berat Yang Lolos (mm) Ag. Maks. 10 mm Ag. Maks. 14 mm 19,000 100 100 12.700 100 85 100 9,530 85 100 45 70 4,760 20 45 10 25 2,380 10 20 7 15 1,1 0 6 14 6 12 0,595 5 10 5 10 0,297 48 48 0,149 37 37 0,074 25 25 Total 100 100 K pal 5,0 6,5 4,5 6,0 Sumber : Australian Asphalt Pavement Association, 2004 Selai n persyaratan gradasi, agregat pada campuran aspal porus juga harus memenuhi kri teria persyaratan seperti yang terlihat pada tabel 3 dan tabel 4. Tabel 3. Persy aratan dan Sifat-Sifat Teknis Agregat Kasar Pengujian Standar Nilai Kekekalan be ntuk agregat terhadap SNI 03-3407-1994 Maks.12 % larutan natrium dan magnesium s ulfat Abrasi dengan mesin Los Angeles SNI 03-2417-1991 Maks. 40% Kelekatan agreg at terhadap aspal SNI 03-2439-1991 Min. 95% Angularitas agregat kasar SNI 03-687 7-2002 95/90(*) Partikel pipih dan lonjong (**) ASTM D-4791 Maks. 10% Material l olos saringan 200 SNI 034142-1996 Maks. 1% Catatan : (*) 95/90 menunjukkan 95% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah sa tu atau lebih dari 90% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih (**) Pengujian dengan perbandingan lengan alat uji terhadap poros 1 : 5 Sumber : Spesifikasi Umum Desember, 2006 Tabel 4. Persyaratan dan Sifat-Sifat Te knis Agregat Halus Pengujian Standar Nilai Nilai Setara Pasir SNI 03-4428-1997 M in. 50% Material lolos saringan no.200 SNI 03-4428-1997 Maks. 8% Angularitas SNI 03-6877-2002 Min. 45% Sumber : Spesifikasi Umum Desember, 2006 Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

2.2. Rubberized Asphalt Rubberized Asphalt merupakan salah satu jenis aspal modi fikasi yang sedang berkembang pada saat ini. Rubberized Asphalt tergolong aspal modifikasi jenis polymer elastomer. Salah satu jenis rubber yang dapat dicampurk an pada aspal adalah Resiprene 35. Resiprene 35 merupakan Cyclized Natural Rubbe r Resin yang dibuat dari karet alam melalui proses siklisasi. Siklisasi yaitu pe rubahan karet alam menjadi resin dengan berubahnya rantai senyawa hidrokarbon da ri rantai alifatik menjadi rantai siklik. Pencampuran Resiprene 35 pada aspal da pat memperbaiki sifat-sifat rheologi aspal, seperti penetrasi, kekentalan dan ti tik lembek. Hal ini juga dapat menghasilkan Rubberized Asphalt yang memiliki tin gkat elastisitas yang tinggi. Pencampuran Resiprene 35 dapat memperbaiki unsur m alten yaitu resin yang terkandung pada aspal. Peningkatan resin dalam aspal akan menurunkan nilai penetrasi aspal, menurunkan indeks penetrasi aspal dan menurun kan kepekaannya terhadap geser, tetapi menaikkan viskositas aspal. Persyaratan a spal konvensional penetrasi 60/70 dan aspal polimer (Rubberized Asphalt) dapat d ilihat pada tabel 5 dan tabel 6. Tabel 5. Persyaratan Aspal Penetrasi 60/70 No. Jenis Pengujian Metode 1 Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 mm SNI 06-2456-199 1 2 Titik Lembek; C SNI 06-2434-1991 3 Titik Nyala; C SNI 06-2433-1991 4 Daktilita s, 25 C; cm SNI 06-2432-1991 5 Berat jenis SNI 06-2441-1991 6 Kelarutan dalam Tri chlor Ethylen; % berat SNI 06-2438-1991 7 Penurunan Berat (dengan RTFOT); % bera t SNI 06-2440-1991 8 Penetrasi setelah RTFOT; % asli SNI 06-2456-1991 9 Daktilit as setelah RTFOT; % asli SNI 06-2432-1991 Sumber : Spesifikasi Umum Desember, 20 06 Persyaratan 60 79 48 58 Min. 200 Min. 100 Min. 1,0 Min. 99 Max. 0,8 Min. 54 Min. 50 Tabel 6. Persyaratan Aspal Polimer/Modifikasi (Rubberized Asphalt) No. Jenis Pen gujian Metode Persyaratan 1 Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 mm SNI 06-24561991 50 80 2 Titik Lembek; C SNI 06-2434-1991 Min. 54 3 Titik Nyala; C SNI 06-2433 -1991 Min. 225 4 Daktilitas, 25 C; cm SNI 06-2432-1991 Min. 50 5 Berat jenis SNI 06-2441-1991 Min. 1,0 6 Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % berat SNI 06-2438-19 91 Min. 99 7 Penurunan Berat (dengan RTFOT); % berat SNI 06-2440-1991 Max. 1,0 8 Perbedaan Penetrasi setelah RTFOT; % asli SNI 06-2456-1991 Min. 40 9 Perbedaan Titik Lembek setelah RTFOT; % asli SNI 06-2434-1991 Min. 50 Sumber : Spesifikasi Umum Desember, 2006 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimental di labo ratorium, dan dibagi dalam tiga tahap sebagai berikut. Tahap I menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) metode Australia, benda uji untuk menentukan KAO dibuat 9 bu ah untuk setiap variasi kadar aspal. Tahap II Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

menentukan karakteristik campuran aspal porus berdasarkan penambahan Resiprene 3 5 sebanyak 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%, benda uji dibuat 9 buah untuk setiap variasi penambahan Resiprene 35. Tahap III dilakukan analisa data serta penarikan kesimp ulan. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Agregat dan Aspal Materi al agregat diproduksi oleh PT. ADHI KARYA, Patumbak, dan menghasilkan data pemer iksaan yang memenuhi seluruh kriteria spesifikasi seperti yang terlihat pada tab el 7. Sedangkan untuk material aspal ESSO Ex. EXXON MOBILE pen. 60/70 dan Rubber ized Asphalt, hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang memenuhi spesifikasi untu k aspal konvensional pen. 60/70, tetapi untuk Rubberized Asphalt nilai penetrasi dan kelarutan bitumen dalam C2HCL4 tidak memenuhi spesifikasi pada penambahan R esiprene 35 sebanyak 8%. Hasil pemeriksaan sifat-sifat fisik aspal dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini. Tabel 7. Hasil Pengujian Sifat-Sifat Fisik Agregat Pe rsyaratan Pengujian Hasil Pengujian Min. Maks. Kelekatan Agregat Terhadap Aspal 95% >95% Soundness Test (CA) 12% 6.6% Kadar Lumpur Agregat Kasar (CA) 2.35% Agre gat Sedang (MA) 2.80% Agregat Halus (FA) 2.90% Keausan Agregat (Los Angeles) 40% 21.30% Berat Jenis Agregat Kasar (CA) Bulk Spgr 2.641 gr/cc App Spgr 2.744 gr/c c SSD Spgr 2.679 gr/cc Absorbtion 1.411 % Agregat Sedang (MA) Bulk Spgr 2.617 gr /cc App Spgr 2.727 gr/cc SSD Spgr 2.657 gr/cc Absorbtion 1.550 % Agregat Halus d an Pasir (FA dan NS) Bulk Spgr 2.524 gr/cc App Spgr 2.619 gr/cc SSD Spgr 2.560 g r/cc Absorbtion 1.440 % No. 1. 2. 3. 4. 5. Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

Tabel 8. Hasil Pengujian Sifat-Sifat Fisik Aspal Pen. 60/70 dan Rubberized Aspha lt HASIL PENGUJIAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK Aspal Pen 60/70 0% Resiprene 35 65.00 56 .17 49.0 1052 1047 292 323 1.023 99.685 0.064 Rubberized Asphalt (Polymer Asphal t) 2% Resiprene 35 61.17 52.33 55.0 57.50 1023 295 326 1.044 99.466 0.094 4% Res iprene 35 56.17 46.67 57.5 61.00 992 297 328 1.052 99.294 0.111 6% Resiprene 35 50.50 41.50 59.0 62.00 954 298 331 1.081 99.074 0.158 8% Resiprene 35 35.17 31.5 0 62.5 65.00 928 301 Min. 200 Titik Bakar 332 1.095 98.877 0.180 Min. 1.0 Min. 9 9 Max. 0.8 Min. 1.0 Min. 99 Max 1.0 gr / % % Min. 225 C ml berat berat BINA MARGA 2006 60 - 79 Min. 54 48 - 58 Min. 1000 Min. 50 BINA MARGA 2006 50 - 80 Perbedaa n Max. 40 Min. 54 Perbedaan Max. 6.5 Min. 500 % % SPEC Pen 60/70 SPEC Polimer SA TUAN UNIT No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penetrasi pada 25C Penetrasi setelah RTFOT Titik Lembek / Softening Point Titik L embek setelah RTFOT Daktilitas pada 25C Daktilitas setelah RTFOT Flash Point Test Berat Jenis Kelarutan dalam C2HCL4 Kehilangan Berat (Rolling Thin Film Oven Tes t / RTFOT) Titik Nyala 0.1 % mm asli C asli mm asli 4.2. Hasil Gradasi Agregat Campuran Aspal Porus Gradasi agregat campuran aspal p orus direncanakan memenuhi syarat koridor yang ditetapkan oleh spesifikasi Austr alian Asphalt Pavement Association 2004. Hasil combined grading aggregate dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Gradasi Agregat Campuran Aspal Porus 4.2. Hasil Pengujian Nilai Karakt eristik Campuran Aspal Porus Hasil pengujian nilai karakteristik campuran aspal porus memiliki perbedaan yang signifikan jika membandingkan hasil campuran denga n aspal konvensional dan Rubberized Asphalt. Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

Hasil pengujian campuran dengan aspal konvensional dapat dilihat pada tabel 9 da n campuran dengan Rubberized Asphalt dapat dilihat pada gambar berikut. Tabel 9. Hasil Pengujian Marshall Menggunakan Aspal Pen. 60/70 Kadar Aspal Jenis Pemerik saan 4.0% 4.5% 5.0% 5.5% 6.0% Density (%) 1.998 1.995 1.987 2.030 2.043 2 Stabil ity (kg/cm ) 219 221 252 304 335 Flow (mm) 3.86 4.61 4.80 5.25 5.32 Marshall Quo tient 57 48 52 58 63 (kg/mm) VMA (%) 26.56 27.08 27.72 26.57 26.47 VFB (%) 24.04 27.20 29.97 35.73 39.93 VIM (%) 20.18 19.73 19.42 17.09 15.92 Cantabro Loss (%) 52.50 28.07 18.51 15.29 11.72 Asphalt Flow Down 0.097 0.127 0.205 0.307 0.463 ( %) Permeabilitas (cm/s) 0.5197 0.3810 0.3491 0.2190 0.1435 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Spesifikasi AAPA min. 500 26 max. 400 18 25 max. 35 max. 0.3 Grafik Hubungan Density dengan Penambahan Resiprene 35 Grafik Hubungan VIM dengan Penambahan Resiprene 35 2.01 2.00 1.99 1.98 1.97 0% Density (gr/cc) 2.007 1.995 1.983 1.999 2.006 19.60 19.40 19.20 19.00 18.80 0% VIM (%) 19.47 19.18 19.20 19.10 19.03 2% 4% 6% 8% 2% 4% 6% 8% Kadar Resiprene 35 (%) Kadar Resiprene 35 (%) Gambar 2. Density vs Penambahan Resiprene 35 Gambar 3. VIM vs Penambahan Resiprene 35 Grafik Hubungan VMA dengan Penambahan Resiprene 35 Grafik Hubungan VFB dengan Penambahan Resiprene 35

28.50 28.00 27.50 27.00 26.50 0% 27.95 27.52 27.38 27.08 27.13 30.50 30.00 29.50 29.00 28.50 0% 30.35 30.32 VMA (%) 30.28 29.73 29.26 VFB (%) 2% 4% 6% 8% 2% 4% 6% 8% Kadar Resiprene 35 (%) Kadar Resiprene 35 (%) Gambar 4. VMA vs Penambahan Resiprene 35 Gambar 5. VFB vs Penambahan Resiprene 35 Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

Grafik Hubungan Stability dengan Penambahan Resiprene 35 Grafik Hubungan Flow dengan Penambahan Resiprene 35 Stability (kg) Flow (mm) 600.00 400.00 297.00 433.00 485.00 545.00 6.00 4.00 2.00 0.00 0% 2% 4% 6% 4.11 3.15 4.20 495.00 5.20 4.49 200.00 0.00 0% 2% 4% 6% 8% Kadar Resiprene 35 (%) 8% Kadar Resiprene 35 (%) Gambar 6. Stability vs Penambahan Resiprene 35 Gambar 7. Flow vs Penambahan Resiprene 35 Grafik Hubungan MQ dengan Penambahan Resiprene 35 Grafik Hubungan Cantabro Loss dengan Penambahan Resiprene 35 MQ (kg/mm) 150.00 100.00 50.00 0.00 0% 2% 4% 6% 8% Kadar Resiprene 35 (%) 94.00 105.00 116.00 105.00 110.00 Cantabro Loss (%) 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 0% 18.79 15.68 15.08 14.46 15.02 2% 4% 6% 8% Kadar Resiprene 35 (%) Gambar 8. MQ vs Penambahan Resiprene 35 Gambar 9. CL vs Penambahan Resiprene 35 Grafik Hubungan Asphalt Flow Down dengan Penambahan Resiprene 35

Grafik Hubungan Koefisien Permeabilitas dengan Penambahan Resiprene 35 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 0% Koefisien Permeabilitas (cm/s) Asphalt Flow Down (%) 0.341 0.202 0.227 0.231 0.259 0.32 0.307 0.30 0.28 0.26 0% 2% 0.293 0.288 0.283 0.277 2% 4% 6% 8% 4% 6% 8% Kadar Resiprene 35 (%) Kadar Resiprene 35 (%) Gambar 10. AFD vs Penambahan Resiprene 35 Gambar 11. Permebilitas vs Penambahan Resiprene 35 4.3. Penentuan Kadar Aspal Optimum Kadar aspal optimum dihitung berdasarkan krit eria perencanaan dari metode Australia, dengan cara nilai cantabro loss 35% dise t untuk mendapatkan kadar aspal minimum yaitu 4.40%, kemudian nilai VIM 18% dise t untuk mendapatkan kadar aspal maksimum yaitu 5.35%. Kadar aspal rata-rata dida pat sebesar 4.89% kemudian diplot pada grafik asphalt flow down dan mendapatkan nilai 0.18%. Kadar aspal optimum merupakan penjumlahan nilai kadar aspal rata-ra ta dengan nilai asphalt flow down, sehingga didapat nilai 5.07% dan dibulatkan m enjadi 5.10%. Penentuan nilai kadar aspal optimum dapat dilihat pada gambar 12. Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

Gambar 12. Grafik Penentuan KAO Campuran Aspal Porus 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan analisa data d iatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a) Pengujian karakteristi k campuran aspal porus menggunakan aspal pen. 60/70 menghasilkan nilai kadar asp al optimum sebesar 5,1%. Akan tetapi nilai stabilitas marshall tidak memenuhi pe rsyaratan yang ditetapkan oleh AAPA. b) Persentase penambahan Resiprene 35 yang menghasilkan performa terbaik untuk campuran aspal porus adalah sebanyak 6%. Pad a penambahan ini didapat nilai VIM sebesar 19,03%, nilai stability sebesar 545 k g, nilai flow sebesar 5,20 mm, nilai MQ sebesar 105 kg/mm, nilai cantabro loss s ebesar 14,46%, nilai asphalt flow down sebesar 0.259%, dan nilai koefisien perme abilitas sebesar 0,2829 cm/s. 5.2. SARAN a) Pengujian campuran aspal porus dihar apkan dapat di uji pada alat Wheel Tracking Machine untuk mendapatkan nilai defo rmasi plastis. b) Koefisien permeabilitas pada penelitian ini hanya meninjau ali ran air arah vertikal, peneliti selanjutnya dapat memperhitungkan juga nilai koe fisien permeabilitas arah horizontal. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran selama pelaksanaan penelitian ini. Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

DAFTAR PUSTAKA 1. Affan, M. 2000. Perilaku Aspal Porus di Uji dengan Alat Marshal l dan Wheel Tracking Machine. Makalah Disampaikan pada Simposium III FSTPT, ISBN No. 979-96241-0-X. Yogyakarta, 15 November. 2. Australian Asphalt Pavement Assoc iation. 2004. National Asphalt Specification. 3. Departemen Permukiman dan Prasa rana Wilayah Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah. 2002. Manual Pekerjaan Campu ran Beraspal Panas. 4. Diana, I Wayan; Bambang Ismanto Siswosoebrotho dan Rudy H ermawan Karsaman. 2000. Sifat-Sifat Teknik dan Permeabilitas pada Aspal Porus. Mak alah Disampaikan pada Simposium III FSTPT, ISBN No. 979-96241-0-X. Yogyakarta, 1 5 November. 5. Katman, Herda Yati; Mohamed Rehan Karim; Abdelaziz Mahrez dan Moh amed Rasdan Ibrahim. 2005. Performance of Wet Mix Rubberised Porous Asphalt. Proce edings of the Eastern Asia Society for Tranportation Studies. Vol. 5. Hlm. 695-7 08. 6. Klemin, Alexander dan AT McPherson. 1956. Engineering Uses of Rubber. New York: Reinhold Publishing Corporation. 7. Sarwono, Djoko dan Astuti Koos Wardha ni. 2007. Pengukuran Sifat Permeabilitas Campuran Porous Asphalt. Media Teknik Sip il. Hlm. 131-138. 8. Subagio, Bambang S dan Rudy Hermawan Karsaman. 2003. Laborat ory Performance of Porous Asphalt Mixture Using Tafpack Super. Journal of the Eas tern Asia Society for Tranportation Studies. Vol. 5. Hlm. 985-998. Pengaruh Penggunaan Rubberized Asphalt Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Por us

También podría gustarte