Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. Levenspiel, O., 1972, Chemical Reaction Engineering, second edition, John Wiley & Sons, New York. Smith, J.M., 1981, Chemical Engineering Kinetics, third edition, McGraw-Hill Book Company, Tokyo. Fogler, H.S., 1992, Element of Chemical Reacion Engineering, second edition, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey. Hill, C.G., 1977, An Introduction to Chemical Engineering Kinetics & Reactor Design, John Wiley & Sons, New York. Twigg, M., 1989, Catalyst Handbook, second edition, Wolfe Publishing Ltd. England.
MATERI
1. Reaksi Katalitis Heterogen
Mekanisme reaksi katalitis Sifat-sifat fisik dari katalis Kinetika reaksi katalitis heterogen Menentukan persamaan kecepatan reaksi katalitis Macam-macam reaksi heterogen Persamaan kecepatan untuk reaksi heterogen
5. 6.
Raw materials
Products
Recycle
TRK II
Merancang Reaktor
heterogen katalitis pereaksi gas & kat. padat - heterogen non katalitis
Memilih model
Neraca massa
Katalisator padat
TRK II mempelajari tentang KINETIKA REAKSI dan KATALIS Kinetika Reaksi dan Katalis ilmu yang mempelajari tentang kecepatan reaksi kimia secara kuantitatif, di dalamnya termasuk mempelajari mekanisme reaksi, menentukan tetapan kecepatan reaksi dan pengaruh peubahpeubah pada kecepatan reaksi Mekanisme Reaksi perubahan struktur atom dalam molekul zat pereaksi selama reaksi berlangsung untuk membentuk zat hasil reaksi
Katalisator zat-zat yang dapat mempercepat/memperlambat reaksi yang pada akhir reaksi zat tersebut akan dilepas kembali
A+BC+D
H+
Species Kimia elemen kimia dengan identitas tertentu Identitas dinyatakan dengan : Jumlah atom Konfigurasi (rumus bangun) Terjadi reaksi jika suatu spesies kehilangan identitasnya baik dengan perubahan macam, jumlah atau konfigurasinya Ada 3 cara sebuah spesies kimia kehilangan identitasnya : 1. Dekomposisi : Molekul terurai menjadi molekul-molekul atau atom yang lebih kecil 2. Kombinasi 3. Isomerisasi konfigurasi : antara atom atau antara molekul : terjadi perubahan identitas karena perubahan
Kecepatan/laju reaksi kimia dapat ditunjukkan dalam beberapa cara : Terhadap berkurangnya reaktan Terhadap terjadinya produk Misal : A + B C + D A - rA B - rB berkurangnya A berkurangnya B Kecepatan/laju reaksi bisa didasarkan terhadap reaktan :
Didasarkan pada luas antar muka dalam sistem 2 fluida atau pada luas padatan pada sistem padat-gas :
rA = 1 dN A berkurangnya mol A = (luas )(waktu ) S dt
G1*
Produk
Produk
Katalis
G2* G*
G2* < G*
Sehingga reaksi katalitis berjalan lebih cepat daripada reaksi non katalitis
Reaksi Katalitis Heterogen Contoh : hidrogenasi etilen dengan katalis padat Mekanisme reaksinya :
1. C2H4 + X1 C2H4 X1 2. H2 + C2H4 X1 C2H4 (X1) H2 3. C2H4 (X1) H2 C2H6 + X1 G1* G2* G3* G*
Sehingga reaksi katalitis berjalan lebih cepat daripada reaksi non katalitis
Extrusions
Granular
a. Katalis dididihkan dengan zat cair misalnya air. Setelah udara dalam pori-pori diganti zat cair, katalis dikeringkan dan ditimbang
Vg =
(pertambahan berat katalis sesudah pori pori diisi zat cair ) (berat jenis zat cair )(berat katalis )
3. Density
Density solid Density partikel
p =
s =
berat katalis berat katalis = volume partikel volume zat padat + volume pori
4. Porosity
p = Vg s volume pori 1 pertikel = volume total 1 partikel Vg s +1
volume pori = Vg p volume total
p =
Secara umum, katalis yang digunakan dalam industri terdiri dari 30% volume pori, 30% volume katalis padat dan 40% volume antar partikel
katalitis
ditentukan
oleh
Langkah 1, 2, 6, 7 dapat diabaikan karena tahanan sangat kecil. Kecepatan reaksi total ditentukan oleh langkah yang paling lambat.
As
= tekanan parsiil gas A pada permukaan = fraksi puncak aktif pd permukaan katalis yang ditempati A = fraksi puncak aktif yang kosong
(ra )A = k A p A v k 'A A
A k A pA v KA
Jika adsorpsi berjalan cepat, maka adsorpsi gas A selalu dalam keadaan setimbang sehingga (ra)A = 0
A = K A pA v
Adsorpsi gas B B + s kB kB
Bs
B = K B pB v
Reaksi Permukaan Mekanismenya tergantung sifat reaksi. Misalnya reaksi : A + B 1. A teradsorpsi + B fase gas 2. A teradsorpsi + B teradsorpsi 3. A fase gas + B teradsorpsi Ditinjau kemungkinan 1 dan 2 1. Reaksi permukaan : As + B ks ks Cs C C teradsorpsi C teradsorpsi C teradsorpsi Mekanisme yang mungkin terjadi :
A =
C pB K s
ks ks
Cs + s
Ks =
C v A B
kC kC
C + s
C = K C p C v
rs =
K (1 + K A p A + K B pB + K C pC )2
(k s K A K B ) p A pB pC
2. Adsorpsi A merupakan langkah yang menentukan Adsorpsi B, reaksi permukaan dan desorpsi C berjalan cepat berada dalam kesetimbangan
p k A p A pB C K ra = K p pB 1 + A C + K B pB + K C pC K pB
3. Desorpsi C merupakan langkah yang menentukan Adsorpsi A, adsorpsi B dan reaksi permukaan berjalan cepat dan berada dalam keadaan setimbang
p k C K p A pB C K rd = (1 + K A p A + K B p B + K K C p A pB )
Pedoman untuk menjabarkan laju reaksi permukaan : Koefisien pada reaksi permukaan akan menjadi pangkat pada persamaan laju reaksi Jika reaksi katalitis merupakan reaksi dapat balik maka reaksi permukaan juga merupakan reaksi dapat balik Zat pereaksi dan zat hasil (yang teradsorpsi pada permukaan) katalisator dinyatakan dengan fraksi situs aktif yang ditempati oleh zat pereaksi/zat hasil Zat pereaksi atau zat hasil yang tidak teradsorpsi pada permukaan katalisator dinyatakan dengan tekanan parsiil pada permukaan katalisator (pi) Puncak aktif kosong yang ikut bereaksi dinyatakan dengan fraksi puncak aktif kosong (v) dengan memperhitungkan semua gas pereaksi, gas hasil dan gas inert yang teradsorpsi pada permukaan katalisator Situs aktif sebelah kiri dan sebelah kanan anak panah pada persamaan reaksi harus sama. 75% semua reaksi heterogen umumnya reaksi kimia/permukaan merupakan langkah yang menentukan.
Contoh : Suatu reaksi mengikuti persamaan reaksi A As As As + s As Adsorpsi Assosiasi : A Adsorpsi Dissosiasi : A2 + 2s + s B Bs B + C + + C Cs Bs + Cs Kemungkinan reaksi permukaan adalah :
B + C + s
kA kA kA kA
As
2 As
Contoh pereaksi mengalami dissosiasi : Misal suatu reaksi A2 Mekanisme reaksinya adalah : Adsorpsi : A2 + 1. 2 As 2. 2 As 3. 2 As 4. 2 As Desorpsi : Rs 2s Rs + R R + + Rs + R + s 2 As P Ps Ps P + 2s + + s s Kemungkinan reaksi permukaan yang terjadi R + P A2 teradsorpsi dan mengalami dissosiasi
Misalkan langkah yang menentukan adalah reaksi kimia/permukaan 1 maka adsorpsi A2 dan desorpsi R selalu dalam kesetimbangan. Persamaan laju reaksi katalitiknya adalah : K A p A 2 K R pP pR / K s rkat = rA = k s 2 1 + K A p A 2 + K R pR
Contoh 1 :
Tentukanlah persamaan kecepatan reaksi katalitis untuk reaksi : A B + C Jika dari percobaan yang dilakukan pada 741oC didapat data-data sbb :
t (waktu) pB pA
1 rA
315 10 85
750 20 75 55,9
1400 30 65 73,1
2250 40 55 97,7
3450 50 45 142,8
5150 60 35 196
(terhitung)
26,7
B teradsorpsi pada permukaan katalis, gas C tidak. A mungkin teradsorpsi, mungkin tidak. Langkah yang menentukan adalah reaksi permukaan.
pA 1 K K = + A p A + B pB rA k k k
y = A + B p A + C pB
Dimana A = 1/k, B = KA/k, C = KB/k, dan y = pA/(-rA)
Dicari dengan teori Least Square yaitu dengan Metode Kuadrat Terkecil
H = (A + B p A + C pB y )2
Nilai H minimum jika :
H = 0; A
H = 0; B
H = 0; C
pA 85 75 65 55 45 35 360
pB 10 20 30 40 50 60 210
rA =
ks pA 1 + K B pB
B = KB/k
pA 1 K = + B pB rA k k
y = A + B pB
Dimana A = 1/k,
Contoh 2 :
Reaksi katalisis dengan katalis padat menghasilkan gas hasil sesuai dengan persamaan : A B Dari percobaan laboratorium didapatkan data-data sbb :
Tekanan total, atm -rA0 , lbmol/ (jam)(lb.kat)
1 rA
1,25 3,38
2,5 5,21
4,5 6,87
6,0 7,60
8,0 8,20
Tentukan persamaan kecepatan reaksi yang sesuai dan hitung harga-harga konstantenya. Pada keadaan awal tidak ada gas B A dan B teradsorpsi pada permukaan katalis
Penyelesaian :
Mekanisme Reaksi : A + s As Bs As Bs B + s
p k p A B K rA = 1 + A pB
p B= 0 - rA0 = k pA = k pt
p k sK A p A B K rA = 1 + K A p A + K B pB
rA 0 =
k pt 1 + K A pt
pt 1 K = + A pt rA 0 k k
y = A + B pt
pB k BK p A K rA = 1 + (K A + K K B )p A
rA 0 =
k pt 1 + A pt
pt 1 A = + pt rA 0 k k
y = A ' + B' pt
2. Kecepatan difusi zat alir ke dan melalui lapisan batas yang dipengaruhi oleh :
a. b. c. d. Tekanan gas Kecepatan relatif dari kedua fase Suhu campuran Sifat-sifat fisis dari zat pereaksi dan bentuk tempatnya Hanya penting untuk reaksi bolak-balik
2. Cair padat
3. Gas cair
a. b. c.
4. Cair cair
a. b. c.
5. Padat padat
a. b. c.
Pembuatan semen Pembuatan CaC2 dari CaO dan C Pembuatan soda abu dengan proses Leblanc
roverall = ri
Jika perubahan terjadi secara berurutan, maka pada keadaan steady state
i =1
roverall = r1 = r2 = ..... = rn
Kecepatan perpindahan massa : Kecepatan reaksi kimia :
Qperpindahan =
1 dN A S dt
" Qreaksi = rA =
1 dN A S dt
Contoh :
Reaksi irreversible : A (g) + B (s) R (g) Gas A terdifusi melalui lapisan ke bidang permukaan zat padat B. A dan B bereaksi menjadi R. R terdifusi kembali ke dalam fase gas Tuliskan bentuk kecepatan reaksi secara keseluruhan untuk : 1. Kecepatan reaksi tingkat 1 2. Kecepatan reaksi tingkat 2
Penyelesaian :
1. 2.
Qg = Qs = k overall Cg
Q g = Qs = kg 2 ks
(2 k C
s
+ k g k 2 + 4 k s k gCg g g
2. Memisahkan komponen yang tidak diinginkan atau memungut kembali gas yang berharga
Contoh : Solute gas CO2 CO2 SO2 Cl2 H2S Reagent larutan NaOH/KOH Mono Ethanol Amine (MEA) Di Ethanol Amine (DEA) larutan KOH H2O Ethanol Amine
Faktor yang harus diperhatikan pada penjabaran persamaan kecepatan reaksi antara gas-cair :
1. Pengaruh kecepatan perpindahan massa dari fase gas ke dalam larutan dan kecepatan reaksi kimia antara gas terlarut dengan zat pereaksi yang ada dalam larutan. 2. Daya larut gas ke dalam larutan. 3. Reaktor yang dipakai.
D Bl C b p A . + 1 dN A D Al b H A rA = = 1 1 S dt + H A k Ag k Al
Jika tahanan lapisan gas tidak berpengaruh : kAg = ;
rA = k Al C Ai E
dengan E = 1 +
D Bl C B bD Al C Ai
pA = pAi
DBl = koefisien difusi zat B dalam phase cair DAl = koefisien difusi zat A dalam phase cair pA = tekanan parsiil A HA = konstanta Henry kAg = koefisien transfer massa A dalam phase gas kAl = koefisien transfer massa A dalam phase cair i = interface
E = enhancemen t factor = kec. mass transfer dengan reaksi kimia kec. mass transfer tan pa reaksi kimia
k Ag p A
k Bl CB b
1 dN A rA = = k Ag p A S dt
rA =
1 HA 1 + k Al E k Ag
pA
Karena CB >> maka banyaknya CB yg bereaksi dengan A membentuk hasil relatif kecil thd CB0 shg CB dianggap tetap. Reaksi menjadi tingkat 1 (semu) -rA = k1 CA Karena kec. reaksi berbanding lurus dengan CACB, jika CB makin besar, kec. reaksi juga makin besar.
rA =
1 1 HA + k Ag D Al kC B
pA
Karena kec. reaksi kurang cepat, A yang belum bereaksi dengan B akan terus berdifusi masuk ke larutan dan bereaksi dengan B di fase cairan. Kecepatan reaksi ditentukan oleh kecepatan perpindahan massa gas A melalui lapisan gas, melalui lapisan cair difusi masuk ke dalam larutan dan reaksi kimia.
Reaksi terjadi di lapisan cairan dan di dalam fase larutan sehingga persamaan kecepatan reaksinya kompleks sehingga tidak dibicarakan. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh luas bidang batas antara lapisan gas dan cairan dan juga oleh volume gas fase larutan.
Reaksi terjadi di lapisan cairan dan di dalam fase larutan sehingga persamaan kecepatan reaksinya kompleks sehingga tidak dibicarakan. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh luas bidang batas antara lapisan gas dan cairan dan juga oleh volume gas fase larutan.
1 dN A 1 = p 1 HA HAai A S dt + + k Ag k Al kC B
ai =
1 dN A = Vl dt
1 pA 1 HA HA + + k Aga i k Al a i kC B
1 dN A rAl = = kC A C B V dt
Contoh Soal :
Kadar Asam Sulfida (H2S) sebesar 0,1% dalam carrier gas pada tekanan total 20 atm akan diabsorpsi dengan larutan yang mengandung 0,25 mol/liter Mono Ethanol Amin (MEA). Carilah laju kecepatan reaksi heterogen antara H2S dan MEA ! Data : H2S + RNH2 HS- + RNH3+ Reaksi ini dapat berlangsung segera dan tidak bolak balik. kAL = 0,030 cm2/det kAg = 6 x 10-5 cm2/det DAL = 1,5 x 10-5 cm2/det DBL = 10-5 cm2/det HA = 24,1 atm. liter/mol R = 0,08206 liter.atm/mol.oK