Está en la página 1de 5

DOSA PENYEBAB BENCANA

DAN TOBAT PENCEGAHANNYA

Yus Bambang SA

Kali ini, di tengah terik matahari siang hari, kita


bersimpuh berserah diri kepada Dzat Yang Mahaagung
dan Mahaperkasa. Ia Mahabesar dan Mahakuasa untuk
menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nva dan untuk
melenyapkan apa saja yang dikehendaki- Nya.
Kali ini kita bertawadhu, berendah diri di hadapan-
Nya, untuk beristighfar, bertohat, dan memohon ampun
ke hadirat-Nya. Mariiah kita mantapkan keyakinan kita
bersama akan kebesaran dan keagungan-Nva serta
betapa kecil dan hina diri kita berada di hadapan-Nya.
Di tengah kebesaran dan keagungan-Nya, Dia masih
memberi kesempatan kepada kita untuk memohon
pertolongan-Nva. Di tengah kedhaifan dan kehinaan
kita, kita masih juga berlumuran dosa dan maksiat
kepada-Nya.
Beberapa bulan ini daerah kita mengalami
kemarau panjang. Sudah banyak di antara kita yang
mendapat berbagai kesulitan dan kemudharatan.
Tumbuh-tumbuhan sudah banyak mengalami
kerusakan. Hewan-hewan sudah turut merasakan.
Sebagai seorang Muslim, marilah kita rnenilai hal ini
dengan kacamata ajaran Islam.
Menurut svari’at agama Islam, apabila suatu lebat dan langit kepadamu, dan Dia memperbanyak
musibah dan kesulitan menimpa seseorang atau harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun
menimpa suatu bangsa, kemungkinan pertama ia untukmu dan menga-dakan sungai-sungai untukmu.”
merupakan ujian dan Yang Mahakuasa. Allah SWT (Nuuh: 10-12)
berfirman dalam hadits Qudsi kepada para malaikat,
Wahai malaikat-malaikat-Ku, pergilah kalian Rabbi
kepada hamba-hamba-Ku. Lalu timpakanlah kepada Hari ini kami bersimpuh di hadapan-Mu untuk
mereka bermacam-macam ujian karena Aku mau memohon ampunan dan kasih sayang-Mu.
mendengar suaranya.” (HR ath-Thabrani yang Engkau adalah Zat Yang Mahaagung dan
bersumber dari Abu Umamah r.a.) Mahakuasa. Engkau adalah Zat Yang Maha Pengampun
penghapus dosa.
Allah SWT berfirman, Kami bersimpuh dengan penuh keikhlasan dan
kesungguhan, kiranya Engkau berkenan mencurahkan
kasih sayang.
Kami sadar, betapa banyak dosa dan kesalahan
yang telah kami lakukan. Namun, kami yakin Engkau
adalah Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun.
Engkau adalah Ghafururrahim. Engkau adalah
Tawwuburrahim.
Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami.
“Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan Hapuskanlah segala khilaf dan kealpaan kami.
hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman,” dan Ampunilah segala dosa dan kesalahan ayah dan
mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji ibu kami, ampunilah segala dosa dan kesalahan semua
orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti guru dan para pemimpin kami.
mengetahui orang-orang yang benar dan pasti Seandainva Engkau tidak memaafkan kami, kami
mengetahui orang-orang yang dusta.” akan termasuk orang-orang yang merugi.
(al-‘Ankabuut: 2-3)
Kemungkinan yang kedua menurut sunnah Rasul,
kesulitan dan penderitaan, musibah dan malapetaka,
adalah sebagai akibat dosa dan kesalahan manusia.

“Dan (Hud berkata), Wahai kaumku! Mohonlah ampunan


kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya
Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan
menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri,
janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup
(Huud: 52) mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi
Khalifah All bin Abi Thalib menyatakan, “Bencana mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka
itu tidak akan turun kecuali karena dosa. Dan bencana sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan
itu tidak akan dihentikan kecuali dengan tobat.” (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu
Marilah kita semuanya bertobat memohon ampun sehancur-hancurnya.” (Al-Israa’: 16)
kepada Allah SWT sebagaimana yang pernah dilakukan
oleh Nabiyullah Adam as. di Bukit Arafah. Sebagaimana
Nabi Yunus a.s. ketika mendapat teguran dan Yang
Mahakuasa. Sebagaimana Rasul saw. dan para
sahabatnya ketika memohon ampun dan
diturunkannya hujan. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah
Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha
Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.”
(Al-Israa’: 17)

“Maka aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah


ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha
Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang
Secara khusus Rasulullah saw, pernah pun tidak lagi didengar oleh Allah SWT. Saat ini adalah
menyampaikan kekhawatiran tentang kemungkinan saat kita bermuhasabah, berintrospeksi atas segala
lahirnya berbagai musibah dan penderitaan khususnya kekhilafan dan kezaliman.
terhentinya hujan karena lima perbuatan berikut : Akhirnya kita sampai kepada satu kesimpulan
1. Apabila kemaksiatan sudah terbiasa didemon- bahwa kita sehenarnya tidak bisa berbuat apa-apa
strasikan secara terang-terangan. tanpa izin dan ridhaNva. Ternyata apa pun yang kita
2. Apabila kecurangan bisnis sudah menjadi kebiasaan miliki menjadi tidak berarti apabila Allah tidak
hampir setiap orang. menurunkan hujan kepada kita. limu dan
3. Apabila zakat tidak lagi dilaksanakan pengetahuan, harta dan kekayaan, pangkat dan
4. Apabila perjanjian sudah biasa diingkari kedudukan, Semuanya tidak lagi membahagiakan
5. Apabila kandungan Al-Qur’an tidak lagi mendapat apabila Allah tidak menurunkan hujan. Allah SWT
perhatian memperingatkan kita dalam Al-Qur’an, surah aI-
Dalam hadits lain diterangkan bahwa di antara Waaqi’ah ayat 63-70,
dosa besar yang dapat melahirkan musibah dan “Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?
malapetaka kepada masyarakat ialah perbuatan zina Kamu-kah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang
sudah merajalela, perjudian sudah berada di mana- menumbuhkan? Sekiranya kami kehendaki, niscaya
mana, minuman khamar sudah membudaya, menyakiti Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran
ayah dan ibu sudah terbiasa. tercengang, (sambil berkata), ‘Sungguh, kami benar-
Dalam Al-Qur’an surah al-Maa’idah ayat 78 dan benar menderita kerugian, bahkan kami tidak mendapat
79, Allah SWT menggambarkan bagaimana bangsa hasil apa pun.’ Pernahkah kamu memperhatikan air
Israel yang disiksa karena di antara mereka tidak ada yang kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dan
lagi semangat untuk melakukan nahi munkar. awan ataukah Kami yang menurunkan? Sekiranya Kami
Nabi pernah menyatakan bahwa apabila semangat menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin,
nahi munkar sudah tidak ada, apabila setiap orang mengapa kamu tidak bersyukur?”
sudah menoleransi berbagai perbuatan dosa besar Nabiyullah Hud a.s. ketika menghadapi bencana
sebagai sesuatu yang wajar dan normal maka pada yang menimpa kepada umatnya yaitu bangsa Ad,
suatu saat Allah SWT menurunkan azabNva dengan sebagai akibat dosa dan kesalahan mereka, beliau
menyeluruh tanpa pilih bulu. Ketika itu doa orang saleh menyatakan,

También podría gustarte