Está en la página 1de 3

LAPORAN SOSIAL

Rancagua, 3 Juni 2015

I. PEMBUKAAN:
NAMA PROFESIONAL, Pekerja Sosial I. Pemerintah Kota….., melaporkan keadaan
sosial Ibu XXXXXXX untuk dipresentasikan di OPD………...

II. INDIVIDUALISASI PENGGUNA DAN KELOMPOK KELUARGA:

Nama dan Rut Tangg Hubungan Beasiswa Pekerjaan Telepon


nama al saat ini kontak
keluarga lahir.

Keluarga tersebut berdomisili di………..

III. SEJARAH KELUARGA:


XXXXXXXXX, 32 tahun, dari keluarga penderita FIV, semasa kecilnya ia mengalami
situasi pelecehan fisik dan psikologis oleh ayahnya dan ditelantarkan oleh ibunya,
kekerasan yang ia ulangi dengan pasangan sebelumnya yang berpisah dengannya. Dia
saat ini memiliki hubungan hidup bersama dengan Ibu XXXXXXX, 30 tahun, dimana
XXXXX telah mengulangi pola perilaku yang sama dengan keluarganya, dimana dia
mempertahankan perasaan takut dan naturalisasi kekerasan sebagai cara hidup, menolak
untuk melaporkan kejadian tersebut, menjadikan anak-anaknya menjadi saksi FIV.
Karena hal di atas, hubungan konflik mendominasi dinamika keluarga, terutama antara
XXXXXX dan XXXXX, yang terakhir menjadi faktor risiko penting di tingkat keluarga,
akibat konsumsi pasta dasar di hadapan anak.
Mengingat ketidakaktifan ekonomi ayah tirinya, XXXX harus memasuki dunia kerja
pada usia dini (13 tahun), mengganggu perkembangan tahap siklus hidupnya dan
mengambil peran dan tanggung jawab yang tidak sesuai dengannya, mengesampingkan
tugasnya. sebagai pelajar untuk menutupi kebutuhan sandang untuk dirinya dan adiknya.

IV. LATAR BELAKANG SOSIAL:


Keluarga mapan dengan anak usia sekolah, multi problematis akibat disfungsi struktur
keluarga.
Perlu dicatat bahwa Tn. XXX memiliki catatan kriminal perampokan karena intimidasi,
ditahan selama 3 tahun di penjara La Gonzalina, dibebaskan pada tahun 2012, masih
memiliki kasus VIF dengan pasangan sebelumnya, enggan melakukan intervensi sosial.
Di sisi lain, Ibu XXXXX tidak menerima dukungan dari layanan sosial dan tidak terlihat
adanya faktor perlindungan di luar keluarga, karena berasal dari selatan, ia kehilangan
kontak dengan keluarga besarnya.
Putra sulungnya terancam putus sekolah karena berulang kali absen dan prestasi
sekolahnya menurun. Meski demikian, ia tidak menunjukkan perilaku mengganggu sistem
pendidikan dan tetap menghormati peraturan yang ada di dalamnya.

V. SITUASI SOSIAL EKONOMI:


Pendapatan dihasilkan oleh orang tua yang bekerja mandiri, berkontribusi dengan
pendapatan bersih keluarga sebesar $30,000 - perkiraan relatif, $100,000 dari penjualan
buah dan membersihkan rumah pribadi 3 kali seminggu $120,000, menambahkan jumlah
keluarga bulanan sebesar $250,000 peso.
Dengan gaji yang diterima, biaya listrik ($22,000.-), air ($9,000.-), gas ($15,000),
transportasi ($40,000.-), makanan ($90,000.-), hutang bulanan sebesar ($60,000)
tercakup. . ).- dan kejadian tak terduga (kesehatan dan lainnya) sebesar $10,000.-
bulanan,

VI. SITUASI RUANG:


Kelompok keluarga tinggal di properti milik Ny. XXXX, diperoleh melalui subsidi tabungan
perumahan sebesar 210 UF.

Properti ini sesuai dengan rumah yang dibangun dengan kokoh, tersebar di ruang tamu-
ruang makan, dapur, kamar mandi dan tiga kamar tidur yang tidak memiliki perlengkapan
tempat tidur (selimut dan penutup). Perlengkapan pokok tersedia, tanpa barang-barang
mewah dimana kondisi perabot kurang baik dan pada umumnya kurangnya pemeliharaan
rumah dalam hal pengecatan, perbaikan plafon, retakan pada dinding dan lain-lain.
Daerah ini mempunyai layanan dasar seperti listrik, air minum dan saluran pembuangan.
PENDAPAT PROFESIONAL:
Profesional yang bertanda tangan di bawah ini memverifikasi bahwa informasi yang
diberikan sebelumnya dapat diandalkan, sepanjang disarankan:
Berdasarkan informasi yang disajikan, evaluasi kemungkinan untuk menetapkan
Tindakan Perlindungan bagi anak XXXXXX akibat penggunaan narkoba di rumah, dimana
ayah tiri merupakan faktor risiko penting dalam keluarga dan juga bahwa anak tersebut
hadir dalam pekerjaannya, karena kebutuhannya yang tidak terpenuhi. , menjadi pekerja
anak untuk memenuhi kebutuhan sandang dirinya dan adik perempuannya, harus
mengesampingkan pendidikannya yang sedang dalam proses putus sekolah, karena
sulitnya dukungan ekonomi yang diberikan oleh sang ibu.
Hal tersebut di atas merupakan pelanggaran terhadap hak-hak anak dan risiko sosial.

PEKERJA SOSIAL

TERKEMUKA KOTA XXXXX

También podría gustarte