Está en la página 1de 13

TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) Perilaku Kekerasan sesi ke 4

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SESI 4 Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual Di Ruang NAKULA RS Marzuki Mahdi

Disusun Oleh: NIKEN YUNIAR SARI 10511080

BINAWAN INSTITUTE OF HEALTH AND SCIENCES

JAKARTA 2008 PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI PERILAKU KEKERASAN Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual SESI 3

A. Topik : TAK Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan sesi ke 4: Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual B. Tujuan 1. Tujuan Umum Klien mampu menyelesaikan masalah perilaku kekerasan dengan baik dan tepat. 2. Tujuan Khusus a) Klien dapat melakukan perilaku dua kegiatah ibadah untuk mencegah kekerasan b) Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur. C. Landasan Teori Terapi aktivitas Kelompok Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan memiliki norma yang sama.(Stuart & Laraia, 001). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang detruktif dan maladaktif. Kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari tiap anggota dan pemimpin dalam mencapai tujuannya. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah. Terapi aktifitas kelompok merupakan terapi manual, rekreasi, dan tekhnik kretif yang sering dipakai sebagai terapi tambahan untuk memfasilitasi pengalaman seseorang serta meningkatkan respon sosial serta harga diri (Wilson&Kneisl,1992).

Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yaitu klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi. Sesi yang akan dilakukan yaitu sesi keempat Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual) Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.

Perilaku Kekerasan Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Berkowitz,1993) Sedangkan kemarahan merupakan ekspresi dari rasa cemas yang timbul karena adanya ancaman (maramis,1998). Respon terhadap marah dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu :mengungkapkan secara verbal, menekan, dan menantang. Dari ketiga cara ini cara yang pertama adalah konstruktif sedang dua cara yang lain adalah destruktif dengan melarikan diri atau menantang akan menimbulkan rasa bermusuhan, dan bila cara ini di pakai terus menerus maka kemarhan akan di ekspresikan pada diri sendiri dan lingkungan dan tampak sebagai depresi dan psikomatik atau agresif atau mengamuk. Perilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan yaitu menyerang atau menghindar (flight or flight) pada keadaan ini respon fisiologi timbul karena kegiatan system saraf otonom bereaksi terhadap sekresi epinephrinyang menyebabkan tekanan darah meningkat, takikardi, wajah merah, pupil meleba, sekresi HCL meningkat, konstipasi, kewaspadaan meningkat serta disertai ketegangan otot. Seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh menjadi kaku dan di sertai reflek yang cepat.

D. Klien

1. Karakteristik klien E. Kriteria klien yang diikutkan dalam TAK sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual adalah sebagai berikut: a) Klien yang kooperatif dan mampu berkomunikasi b) Klien yang mempunyai riwayat perilaku kekerasan c) Klien dengan perilaku kekerasan d) Klien yang sudah melewati TAK sesi pertama : mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. kedua : mencegah perilaku kekerasan fisik. : Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial TAK sesi ketiga 2. Proses seleksi Sebelum melakukan TAK, kelompok akan melakukan pengkajian terhadap semua pasien diruangan Nakula. Setelah mendapatkan hasil pengkajian, kelompok akan memilih pasien dengan masalah perilaku kekerasan. Pasien yang terpilih adalah sebanyak 10 orang dengan criteria antara lain : klien yang kooperatif dan mampu untuk berkomunikasi serta klien yang telah melewati TAK sesi pertama; mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. TAK sesi kedua; mencegah perilaku kekerasan fisik, dan TAK sesi ketiga; Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial Proses berikutnya adalah kontrak waktu dan tempat dengan klien yaitu TAK akan dilakukan pada hari kamis, tanggal 4 Desember 2008 di ruangan Nakula, pada pukul 08.30 WIB. E.

TAK sesi

Pengorganisasian Hari : Kamis 4 Desember 2008 Tempat : Ruang Nakula Durasi : 30 menit

1. Waktu :

2. Tim Terapis : Leader (Niken Yuniar Sari) Menjelaskan maksud dan tujuan terapi aktivitas kelompok Memotivasi anggota untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya

Mengatasi masalah yang mungkin timbul antar klien dalam kelompok Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok dengan tertib Memberikan reinforcement positif kepada klien

Co Leader (M. Ali Maulana) Menyampaikan info fasilitator kepada leader Mengingatkan leader bila permainan menyimpang Mengingatkan leader tentang lama waktu pelaksanaan kegiatan Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik Membacakan peraturan kegiatan Memberikan reinforcement positif kepada klien

Fasilitator (Mira Wapriani, Peggy S. Tahulending Meinhard Kukus, Ratih Pratiwi) Memotivasi klien yang kurang / tidak aktif dalam kegiatan Memberikan contoh posisi duduk tegak, tatapan mata dan cara berkomunikasi yang baik kepada klien Memberikan reinforcement positif kepada klien

Observer (Meinhard Kukus) Mengamati lamanya proses kegiatan sebagai acuan untuk mengevaluasi Mengamati jalannya kegiatan, kekurangan dan kelebihan sesuai dengan tujuan Mencatat perilaku verbal / non verbal klien selama berlangsung kegiatan dan dilaporkan kepada leader.

3. Setting Tempat

F. Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab 3. Bermain peran / stimulasi

G. Alat Yang Digunakan 1. Papan tulis/flipchart/alat tulis. 2. Buku catatan & pulpen 3. Jadwal kegiatan klien

H. Proses Pelaksanaan 1. Orientasi a) Salam dan perkenalan Selamat pagi Semuannya Saya Suster Niken yang akan memimpin jalannya TAK pada pagi ini. Saya ditemani oleh perawat-perawat yang lain, ada Suster Mira, Ratih dan Peggy serta ada Bruder Ali dan Meinhard yang akan membantu dalam kegiatan TAK ini. b) Evaluasi/ Validasi Bagaimana perasaan Bapak/ibu pada pagi ini? Apakah bapak bapak yang ada disini masih ada yang mempunyai rasa kesal atau jengkel yang masih terpendam, serta ada yang masih sering mengamuk? Bagaimana bapak bapak sekalian kemarin kita sudah melakukan TAK tentang mencegah perilaku kekerasan social, dan telah di ajarkan bagaimana mengungkapkan kekesalan dengan cara yang sopan, meminta tanpa paksa dan bagaimana menolak dengan baik.gimana bapakbapak apakah sudah dilakukan?

c) Kontrak Sesuai dengan kesepakatan kemarin bahwa hari ini, kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok tentang mencengah perilaku kekerasan spiritual tujuanya yaitu kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku kekerasan. Dan waktunya 30 menit yang akan kita lakukan sekarang dan di tempat ini. 2. Fase Kerja Baiklah untuk mengefektifkan waktu kita mulai saja kegiatan kita sekarang. Pada TAK kali ini kita mempunyai tata tertib, antara lain; setiap peserta harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, peserta harus mendengarkan aba-aba dari perawat, jika ada peserta yang ingin ke kamar mandi harus meminta ijin kepada perawat, dan selama kegiatan berlangsung jika peserta ada yang ingin bertanya silahkan mengacungkan tangan. Saya suster Niken akan menjelaskan peraturan dalam terapi aktifitas kelompok. Sesi keempat ini , Suster Niken akan bertanya pada bapak-bapak yang ada disini Bapak sebutkan agama yang bapak anut masing masing ? dimulai dari kanan sebutkan ya pak? nah..sekarang bapak bapak sekalian sebutkan kegiatan ibadah apa saja yang biasa bapak lakukan setiap hari? (perawat menuliskan di white board) Sekarang bapak tuliskan kegiatan ibadah yang bapak lakukan masing masing dan tuliskan di white board? Sekarang bapak memilih dari salah satu kegiatan ibadah yang bapak sebutkan? Kemudian peragakan/ praktekan pada kami satu persatu. baiklah sekarang kita mulai dari Bapak Acip dan Bapak Ilham. Sekarang Bapak Acip dan Bapak Ilham peragakan pada kami kegiatan ibadah yang biasa bapak lakukan? Sekarang giliran Bapak Karwan dan Bapak Sugistian. Sekarang Bapak Karwan dan Bapak sugistian peragakan pada kami kegiatan ibadah apa yang biasa bapak lakukan? (berikan pujian atau tepuk tangan setelah setiap klien berhasil dan mampu melakukan demonstrasi tersebut , demonstrasi dilakukan sampai semua klien mencoba tindakan tersebut). 3. Fase Terminasi a) Evaluasi Respon Klien Evaluasi Subjekti

Bagaimana perasaan bapak bapak bapak setelah mengikuti kegiatan TAK hari ini? Apakah merasa senang, lebih tenang, sedih, bosan, atau yang lain? Mungkin ada yang ingin mengungkapkan pendapatnya? Evaluasi Objektif tadi kita sudah belajar bagaimana cara mencegah perilaku kekerasan spiritual, bisa bapak sebutkan kembali jumlah cara kegiatan ibadah apa saja yang bisa di lakukan setiap hari sesuai dengan agama masing masing ?(berikan pujian atau tepuk tangan setelah setiap klien berhasil dan mampu menjawab pertanyaan dengan benar). b) Tindak Lanjut Setelah mengikuti kegiatan ini bapak bapak sekalian bila ada perasaan ingin marah atau rasa kesal maka bapak bias melakukan kegiatan ibadah yang bias dilakukan untuk mencegah perilaku kekerasan. Dan bapak sebaiknya melakukan kegiatan ibadah ini secara teratur tidak hanya pada saat marah atau kesal saja.. setelah itu masukan kedalam jadwal kegiatan harian bapak masingmasing. c) Kontrak Yang Akan Datang baiklah Bapak, hari jumat nanti kita akan melakukan kegiatan TAK lagi dengan topic yang berbeda yaitu bapak belajar mengenai mencegah perilaku kekerasan dengan patuh mengkonsumsi obat.. Kegiatannya akan kita mulai pada pukul 09.00 WIB di ruangan ini lagi selama kurang lebih 30 menit. Baiklah karena waktunya sudah habis, sekarang kita tutup kegiatan ini dan Bapak bapak bisa melanjutkan kegiatan yang lain.Wassalamualaikum wr.wb dan selamat pagi semuanya.

Evaluasi dan Dokumentasi Kemampuan mengenal tempat di rumah sakit


Mempraktikkan kegiatan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Nama ibadah pertama Mempraktikkan kegiatan ibadah kedua

Petunjuk : 1. Tulis nama

pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktekan dua kegiatan ibadah pada saat TAK. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika kilen tidak mampu.

Sik(strategi Interaksi Keperawatan) Jiwa sp 5, perilaku kekerasan.


Strategi Interaksi Keperawatan V A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien/keluarga Data subjective: Ibu klien mengatakan anaknya kemarin marah marah dan membentak ibunya dengan alasan kesal karena ibunya tidak memperhatikan dan sayang padanya. Ibu klien mengatakan pusing karena anaknya setiap hari marah marah Ibu klien mengatakan tidak tau harus berbuat apa lagi untuk menghadapi anaknya yang sudah keterlaluan Ibu klien mengatakan ikut marah dan kesal jikan anaknya marah dan membanting banting alat alat rumah tangga Data objective:

Ibu klien tampak kooperatif saat menceritakan anaknya yang selalu marah marah. Ibu klien tampak kesal dengan apa yang dilakukan anaknya. 2. Masalah/diagnose keperawatan Resiko mencederai diri dan orang lain 3. Tujuan khusus. Memberikan penyuluhan kepada orang tua klien tentang cara merawat klien dengan perilaku kekerasan di rumah 4. Tindakan keperawatan Diskusikan tentang masalah yang di hadapikeluarga dalam perawatan klien Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku kekerasan , penyebab, perilaku yang muncul dan akibat dari perilaku tersebut Diskusikan bersama perawat cara menghadapi orang pada saat mara B. Proses pelaksanaan tindakan 1. Fase orientasi Assalamualaikum wr.wb. selamat siang Bu. sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita akan bertemu lagi Bisa kita berbincang bincang sekarang tentang masalah yang ibu hadapi ? berapa lama kita berbincang bincang ? bagaiman kalau 30 menit ? Di mana enaknya kita berbincang bincang? Bagaimana kalau di tempat ini. 2. Fase kerja Ibu ..apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat mas K? Apa yang ibu lakukan ? Baik Bu, saya akan coba jelaskan tentang marah mas K dan hal hal yang perlu diperhatikan, Bu marah adalah suatu persaan yang wajar, tetapi bisa tidak dsalurkan dengan benar dan dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lainserta lingkungan. , yang menyebabkan marah adalah kalau dia sesuatu hal terjadi diluar dugaan. Misalnya sebuah harapan yang tinggi namun tidak sesuai dengan kenyatan.dan tidak terpenuhinya keinginan, kalau mas K apa yang menyebabkan marah? Tanda dan gejalanya tangan atau kaki gemetar, mata melotot dan mimik muka berubah, suara tidak terkontrol (berteriak histeris), mengancam secara verbal atau fisik, mengatupkan rahang dengan kuat, merusak barang atau benda, melempar atau memukul benda /orang lain, tidak mempunyai kemampuan mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan kalau mas K sudah muncul tanda tanda seperti ini , ibu sebaiknya tetap tenang bicara lembut tapi tegas, jangan lupa jaga jarak dan jauhkan benda benda yang berbahaya dari sekitar mas K da Ibu seperti pisau dan perabot rumah tangga. Kemudian ingatkan cara mengontrol marah yang sudah saya ajarkan, yaitu secara fisik dengan menarik napas dalam dan melakukan aktifitas atau pekerjaan. 3. fase terminasi

Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang bincang mengenai cara merawat mas k?, coba ibu sebutkan kembali cara menghadapi orang yang sedang marah?setelah ini coba ibu ingatkan anaknya untuk melakukan tarik napas dalam apabila sedang marah Baik Bu saya rasa cukup 30 menit saya berbincang bincangnya.. nanti hari jumat saya akan datang untuk berbincang bincang kembali sama ibu dan mas K. baiklah ibu saya pamit pulang dulu.

Jadwal Kegiatan harian pasien

No kegiatan 1 Latihan Teknik napas Dalam 2. Melakukan kegiatan aktivitas seperti membersihkan Rumah, berolah raga Dll 3. Cara bicara yang baik 4. Melakukan kegiatan ibadah Sholat lima waktu, berzikir, dan berdoa

senin selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu minggu MB T M B T M B T M B T M B T M B T M B T

También podría gustarte