Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Roby
Roby
DRAFT TESIS
OLEH :
ROBYANSYAH
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN DISIPLIN
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR
TARUNA/I POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS JURUSAN
KEMARITIMAN
Oleh :
ROBYANSYAH
1910247133
Draft Tesis
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
dimulai dari tingkat dasar, menengah, serta perguruan tinggi. Perguruan tinggi
keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak
yang maju, dengan peradaban serta masyarakat yang sejahtera; dan d. Mengabdi
kepada masyarakat berdasarkan pada nalar serta karya hasil dari yang telah diteliti
yang cerdas.
keefektifan serta keefisienan sarana transportasi laut. Oleh sebab itu, banyaknya
berdiri sekolah atau lembaga perguruan tinggi di bidang maritim. Sekolah atau
tinggi vokasi yang banyak memiliki jurusan. Jurusan yang terdapat di Politeknik
berbatasan langsung di Selat Malaka. Daerah ini merupakan perairan dengan lalu
Panjang, Buton, Tanjung Balai Karimun dan Batam serta Pelabuhan luar negeri
seperti Port Klang, Port Dicksom, Pelabuhan Malaka, Pelabuhan Muar serta
Pelabuhan Singapura.
ahli madya. Jurusan kemaritiman memiliki dua program studi yaitu diploma III
Nautika yang dirancang dalam persiapan tenaga ahli madya (ANT III) yang
menguasai bidang olah gerak dan mengendalikan posisi kapal, navigasi elektornik
yang direncanakan untuk persiapan tenaga ahli madya dibidang tenaga terampil
atribut seragam, melaksanakan apel pagi dan apel sore, taruna/i yang harus
hormat dengan senior, dosen maupun staff, dan memiliki Instruktur dari TNI
diwajibkan untuk berlari terlebih dahulu di dalam lingkungan kampus serta tidak
disiplin yang tinggi bagi taruna/i, selain untuk membentuk kebersamaan antara
satu angkatan karena mengalami hal yang sama atau senasib (jiwa korsa). Bagi
taruna/i yang melanggar aturan akan dikenai hukuman yang telah ditentukan.
wajibkan menempati asrama yang telah disiapkan oleh kampus, terutama taruna/i
mengikuti aturan dan ketentuan yang harus dilakukan seperti: Dinas jaga malam
di asrama, operasi mendadak yang dilakukan oleh para senior dan instruktur (TNI
AL) dengan masuk ke asrama untuk pemeriksaan kerapian dan kebersihan asrama
dengan waktu operasi yang tidak ditentukan, taruna/i diwajibkan tidur sesuai
dengan jadwal, serta larangan yang tidak diperkenankan untuk dilakukan dari
(HP), rokok, minuman beralkohol, senjata tajam. bagi taruna/i yang melanggar
ketentuan dan aturan akan dikenakan sanksi yang diberikan oleh senior berupa
Tindakan fisik, membersihkan toilet, membersihkan ruangan staff komando, phus
up, sit up, lari keliling lapangan serta tidak diizinkan pesiar.
Pesiar merupakan jadwal bebas pada hari jum’at sore sampai dengan
minggu sore yang diberikan kepada taruna/i yang sedang mengikuti wajib asrama
serta yang tidak melanggar aturan ketika di asrama. Adapun taruna/i yang
adalah taruna/i yang cukup aktif selama menjalankan kuliah. Akan tetapi,
asrama mereka dipaksa oleh aturan untuk mematuhi dan menjalankannya sehari
penuh. Bukan hanya sebatas aturan pada saat perkuliahan, namun juga peraturan
di asrama. Diduga hal ini berdampak pada proses belajar taruna/i. Sehingga,
kesempatan taruna/i untuk berprestasi pun sering kali tidak sesuai dengan apa
sejauh mana mahasiswa menguasai ilmu yang diperoleh saat belajar dan
(dalam maryani, 2016). Satu dari beberapa aspek yang dijadikan ukuran dari
sebuah prestasi untuk mengukur prestasi mahasiswa dibidang kognitif yang dapat
dilakukan baik secara tertulis maupun secara langsung/llisan Menurut Sujana
memiliki nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang rendah, sehingga banyak
TABEL.1.1
REKAP NILAI TARUNA/I ANGKATAN IV SAMPAI ANGKATAN VI
TAHUN AJARAN 2020/2021
Jurusan Jumlah
Angkatan
Kemaritiman Taruna/i Min
Angkatan V 42 2.36
KPN & Nautika Angkatan VI 45 2.14
Sumber Data : Politeknik Bengkalis Tahun 2021
Berdasarkan data indeks prestasi pada tabel 1.1 diatas, angkatan V nilai
terendahnya yaitu 2,36 dan yang terbesar yaitu 3,78. Pada angkatan VI nilai
terkecil yaitu 2,14 danyang paling besar yaitu 3,74 sementara angkatan VII nilai
terkecil yaitu 2,15 dan terbesar yaitu 3,79. Lalu rata-rata yang didapatkan pada
angkatan IV yaitu 3,12, angkatan V yaitu 3,17 dan angkatan VI yaitu 3,09.
Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan dari IPK angkatan IV-VI belum
ada yang tidak mencapai 3,00 pada Taruna/i Politeknik Negeri Bengkalis Jurusan
Kemaritiman. Selain prestasi berbentuk nilai IPK, terdapat juga beberapa prestasi
yang diraih berupa kegiatan pedang pora yang dilaksanakan ketika upacara besar
di kampus kemaritiman. Selain kegitan pedang pora terdapat prestasi lainnya yang
diraih berupa staf komando yang dipimpin langsung oleh ketarunaan atau
Adapun taruna/i yang mengikuti pedang pora dan staf komando merupakan
taruna/i pilihan yang dinilai dari kedisiplinan taruna/i dalam mematuhi peraturan
kampus.
dan memiliki mutu tinggi. Prestasi belajar pada taruna/i tidak hanya diukur
dengan materi pelajaran ataupun menghapal materi, namun juga dipengaruhi oleh
Motivasi belajar pada diri taruna/i. Prestasi belajar adalah suatu ukuran sejauh
mana yang telah di capai taruna/i setelah menjalani Pendidikan. Belajar yang
tidak memperoleh dukungan baik maka akan mengalami hambatan. Salah satu
Menurut Sunarsi (2017), Motivasi berasal dari kata latin yaitu Movere
yang memiliki arti sesuatu yang mendorong dan menjadi oeggerak serta motivasi
besar terhadap prestasi belajar, dikarenakan dorongan dalam belajar ini bisa
memunculan keinginan taruna/i untuk belajar. salah satu indikator yang menjadi
tolak ukur dari motivasi belajar menurut Aritonang (dalam wardani, dkk, 2018)
terdapat beberapa taruna/i yang tidak hadir di beberapa mata kuliah serta banyak
belajar dari taruna/i. Apabila jika dalam perkuliahan dengan konsep tugas
kelompok taruna/i kurang aktif dalam perkuliahan tersebut. Bagi taruna/i dengan
melakukannya. Hal ini menunjukkan intelegensia yang besar pada diri taruna/i
dengan Penelitian lain yang memiliki kaitan dengan penelitian ini yaitu dari
2014-2016 secara parsial dan signifikan. Serta penelitian Tantra, dkk (2014)
dan sari (2019) mengatakan bahwa Motivasi belajar statistika berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Serta penelitian yang
diatas, terdapat Research Gap penelitian antara variabel motivasi belajar terhadap
prestasi belajar. Akan tetapi, terlepas diperlukannya motivasi belajar pada setiap
individu taruna/i di jurusan kemaritiman, hal lain yang perlu di perhatikan adalah
jika mahasiswa dapat mendisiplinkan diri dalam belajar maka dia dapat hidup
secara teratur dan mengerjakan tugas tepat pada waktu sehingga tidak akan
sikap disiplin diruang lingkup pendidikan peserta didik harus berada dalam
lingkaran peraturan agar masih tetap terkontrol dan terikat oleh peraturan, jadi
peserta didik tidak bisa semena-mena dengan melakukan sesuatu yang dilarang
oleh peraturan. Dari peraturan itu diantaranya ada hukuman jika peserta didik
diberikan pada situasi yang tepat dengan tujuan mendidik. Disiplin dianggap
macam-macam pelanggaran yang dilakukan oleh para taruna/i yang terdiri dari
dalam kategori Agama, kriminal, peraturan, norma dan etika, serta upacara. Untuk
tindakan hukuman fisik kepada taruna/i yang melanggar dengan maksud agar
efek jera dan bermanfaat bagi ketahanan jasmani. Berikut ini dapat dilihat data
TABEL.1.2
PELANGGARAN DISIPLIN TARUNA/I ANGKATAN IV SAMPAI
ANGKATAN VI
TAHUN AJARAN 2020/2021
Jumlah Pelanggaran
Jurusan Jumlah
Angkatan Agama
Kemaritiman Taruna/i
(Orang)
Angkatan V 42 15
KPN &
Sumber Data : Politeknik Bengkalis Tahun 2021
Nautika
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat jumlah taruna/i yang melakukan
lulus mampu menjadi individual yang berintegritas dengan peraturan yang telah
yaitu penelitian yang di lakukan oleh gani, (2018) yang menjelaskan bahwa
oleh Maja (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
Serta dari hasil penelitian Anita dan Wahyudin (2018) yang menyatakan bahwa
tidak ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar terhadap prestasi
belajar. Jika dilihat dari beberapa penelitian diatas, terdapat Research Gap
penelitian antara variabel disiplin terhadap prestasi belajar. Selain faktor disiplin,
faktor lain yang dapat memberikan motivasi belajar kepada setiap taruna/i untuk
hubungan yang baik antara sesama taruna/i serta hubungan antara taruna/i dengan
kenyamanan dalam belajar sehingga akan berjalan dengan baik serta mudah
kognitif atau personal mahasiswa Sumiati (dalam Damanik, 2019). Dalam proses
Kemaritiman dilihat dari sarana dan prasarana seperti alat -alat navigasi
melacak kondisi sekitar laut dan informasi cuaca. Alat ini tidak dapat beroperasi
terjadinya Human Error terhadap pembacaan alat navigasi yang lain. selain itu
alat fire-fighting simulator yang digunakan oleh taruna/i banyak yang sudah
kadaluarsa dan tidak di perbaharui sehingga pada saat praktek tidak dapat
taruna/i juga tidak beroperasi maksimal dimana terdapat layar pada komputer
bridge simulator mati sehingga taruna/i tidak dapat mempelajari lebih lengkap
Selain beberapa hal diatas kondisi lingkungan kelas yang kurang dari segi
terkadang tidak dapat digunakan karena kerusakan alat atau padamnya arus listrik
berlangsung, banyak di antara taruna/i yang tidur di kelas, serta kelelahan dengan
lari pagi yang diwajibkan sebelum melaksanakan perkuliahan. Dan juga untuk
kampus pelayaran ternama lain nya, karena sudah memiliki sarana dan prasarana
untuk melakukan sertifikasi secara mandiri. Hal ini diduga lingkungan belajar
PGRI Pontianak. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso
belajar mahasiswa yang menempuh mata kuliah Etika Bisnis kelas A pada
Politeknik Negeri Samarinda. Jika dilihat dari beberapa penelitian diatas, terdapat
belajar.
dan Disiplin berperan penting dalam meningkatkan Motivasi belajar dan prestasi
belajar. dengan lingkungan belajar dan displin yang baik, maka taruna/i menjadi
tekun dan kualitas hasil belajar taruna/i dapat diwujudkan dengan baik. Tingginya
lingkungan belajar dan disiplin terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar
depannya, taruna/i mampu bersaing dan berdaya juang tinggi yang ditimbulkan
oleh motivasi belajar dan prestasi belajar yang baik. Menyadari akan pentingnya
belajar dan prestasi belajar taruna/i. penulis tertarik untuk melakukan penelitian
Kemaritiman”.
Motivasi Belajar?
dapat diidentifikasi tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Motivasi Belajar.
berikut:
a. Bagi penulis
penelitian lain yang telah dilakukan, serta dapat dijadikan sebagai tambahan
c. Bagi akademik
bahan pembelajaran. Serta sebagai bahan referensi dan data tambahan bagi
BAB II
TELAAH PUSTAKA
dijadikan acuan seperti Goal setting theory, dimana adalah salah satu bagian dari
teori motivasi Edwin Locke pada tahun 1978. Teori terkait konsep serta manfaat
dari goal setting didapat saat seseorang belum memiliki ilmu serta belum
terampil dan efektif dalam penyelesaian tugas (Loke dan Latham, 2013). Menurut
Luneburg (2011) goal setting merupakan suatu teori yang banyak dikenal serta
serta performa. Teknik tersebut menjadi lebih familiar pada bidang prestasi
beberapa acuan teori yang ada, dibuktikan bahwa goal setting bisa memberikan
Sasaran (goal setting theory). Teori pencapaian sasaran dikatakan spesifik apabila
ditinjau dari kesukarannya untuk mencapai target dan bagaimana umpan balikmua
dikarenakan pada suatu prestasi dibutuhkan performansi yang besar. Teori dalam
terhadap apa yang dituju menandakan bahwa orang tersebut telah memilih untuk
tidak memandang sepele dan mengabaikan tujuan yang ada. Menurut perilaku, hal
ini menjadi pertanda bahwa seseorang memiliki keyakinan dapat memperoleh apa
memberi penjelasan mengenai definisi serta maksud dari menetapkan apa yang
ditargekan, mempunyai tujuan yang jelas, serta adanya umpan balik (feedback)
yang disusun untuk dapat berada pada tingkatan yang lebih tinggi dari apa yang
dorongan seseorang untuk membuat rencana yang sejalan dengan apa yang ia tuju
teori tersebut, dinyatakan bahwa goal setting yaitu training yang memberikan
Sejalan dengan penjelasan dari Rifa’i dan Anni (2011) teori belajar
dirinya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan bergantung pada nilai dari
sukses tu sendiri serta apa yang mereka dapatkan apabila telah memiliki sukses
keyakinan bahwa akan berhasil dan mengetahui definisi sukses itu sendiri maka
Sementara itu, beberapa orang dengan prestasi rendah biasanya enggan untuk
mencoba. Gagal yang berulang serta tidak terlalu mengharapkan sukses, membuat
Rifa’i dan Anni (2011) yaitu Teori belajar behavioristik sebagai acuan variabel
seseorang bukanlah menjadi penyebab dari apa yang dihasilkan dari pembelajaran
serta perilaku yang berubah, namun disebabkan oleh faktor stimulus sehingga
menentukan dorongan dalam diri seorang pelajar. Maka dari itu, pelajar akan kuat
yang memunculkan keinginan dalam belajar. Apabila seorang pelajar lebih paham
serta mamu memanfaatkan keadaan kelas dengan baik maka kemungkinan dia
merupakan sikap seseorang dengan keterkaitan yang erat pada hasil belajar.
Kedisiplinan yang tinggi pada diri seseorang akan mengurangi rasa beban pada
ditimbulkan dari rangkaian perilaku dengan nilai ketaatan, patuh, setia, teratur
serta tertib. Dikarenakan sudah membentuk kesatuan dengan diri seseorang, sikap
atau perilakunya tidak lagi merasa terbeban, bahkan apabila ia tidak mengikuti
tidak melakukan pelanggaran pada aturan yang telah dibuat dan disetujui bersama
pada tiap aktivitasnya agar tidak mendapatkan sanksi. Penulis sadar bahwa
kedisiplinan rendah, maka akan sulit mendapatkan apa yang mereka inginkan,
maka dari itu disiplin harus ditegakkan oleh tiap-tiap orang untuk mendapatkan
belajar tidak bisa terpisah karna prestasi belajar merupakan hasil final dalam
dengan bukti dari nilai ujian atau penilaian langsung dari seorang tenaga
aspek yang dijadikan indikator dalam apa yang sudah dicapai pada
pembelajaran. Aspek itu yaitu aspek koognitif. Aspek kognitif adalah apa
yang telah dicapai sebagai bentuk prestasi yang menjadi ukuran kognitif
kognitif, ialah:
permasalahan.
bahasa sendiri.
peserta didik dapat membuat korelasi antara setiap gagasan yang ada.
aturan tertentu.
digunakan pada penelitian ini yakni dari Sujana (dalam Syafi’I, et all, 2018),
evaluasi.
a. Penerimaan (recerving)
afektif.
menghargai.
d. Organisasi (organization)
value complex)
kekonsistenan pada perilaku serta dapat diprediksi. Maksud dari hal ini
yaitu untuk membuat diri lebih teratur secara emosional kejiwaan serta
sosial.
arahan, tampilan, gerakan yang dpilih yang membuat tetapan pada apa
lebih sedikit.
psikomotorik.
laksana, yang merupakan penerusan dari nilai kognitif dan afektif yang
afektif, kognitif serta psikomotorik lebih baik apabila ketiganya ada pada
masyarakat.
A. Kecerdasan/intelegensi
Seseorang yang cerdas merupakan tujuan dari suatu proses belajar yang
B. Motivasi
C. Minat
D. Perhatian
objek. Suatu akhir yang baik maka ditentukan juga oleh seberapa
menarik objek tersebut di mata pelajar, sehingga mempengaruhi
E. Sikap
untuk memilih reaksi atau respon seperti apa terhadap suatu hal,
F. Bakat
individu untuk berhasil dimasa depan yang ada kaitannya dengan cara
ingatan serta cara berpikir. Persepsi yaitu bentuk indra yang diberikan
ditentukan oleh apa yang dialami, kebiasaan serta apab yang dibutuhkan.
materinya baik dan cara penyampaian yang baik pula pada mahasiswa
K. Faktor instrumental,
belajar.
Hasibuan (2018) menyatakan, Prestasi belajar dipengaruhi pula oleh
faktor prestasi belajar adalah hasil belajar individu yang didapatkannya dari
proses belajar yang telah diterima. Apa yang mereka dapatkan setelah dari
dituangkan dalam bentuk nilai. Oleh sebab itu, prestasi belajar dikatakan
kognitif yaitu:
diterima
yaitu hasrat yang kuat untuk berkegiatan dan menuju ke tujuan yang sudah
ditentukan.
Suharni & Purwanti, 2018) motivasi belajar adalah kekuatan, dorongan, apa
bahwa motivasi belajar adalah upaya yang dilakukan saat sadar untuk
dalam belajar. Motivasi belajar yang besar dari seorang taruna/i akan
memberikan rasa belajar yang kuat dan menunjang pelajar untuk berprestasi.
A. Faktor intrinsik
B. Faktor Ekstrinsik
seperti:
belajarnya.
universitas.
2. Lingkungan kampus
pengaruh pada:
b. Dosen
c. Manajemen Kampus
pembelajaran.
3. Lingkungan Masyarakat
Maka dari itu, lingkungan yang positif atau negatf dapat memberikan
pengaruh.
serta masyarakat).
kreativitas rendah.
(irrational).
d) Lebih tertarik pada sesuatu yang tidak biasa dilakukan serta tergolong
sukar.
tenaga pengajar dengan dorongan rasa ingin belajar yang besar, yaitu:
pekerjaan yang rutin dengan durasi yang lama serta tidak ada jeda
berputus asa.
kreatifitasnya.
dipakai dalam penelitian ini yang dijelaskan oleh sardiman (dalam Suharni
2.4 Disiplin
serta tidak ada keterlambatan dalam pengerjaan tugas yang berujung pada
yaitu taar dan patuh pada aturan yang dituliskan maupun secara lisan pada
proses berubahnya suatu sikap yang diakibatkan oleh apa yang pernah
dialami, yang diamati, ditiru, percobaan pada suatu hal, mendengar dan
mengikuti petunjuk.
yang dicita-citakan akan didapatkan sehingga ini diperlukan pada diri setiap
taruna/i.
b. Patuh dan taat akan setiap tugas yang diberikan misalnya serius dalam
sudah disepakati.
diberikan.
sikap disiplin seperti kepatuhan dan ketekunan dalam belajar, maka hasil
belajar yang diperoleh akan menjadi baik. Sebaliknya, jika taruna/i tidak
disiplin tersebut akan dipakai dalam penelitian ini yang dijelaskan oleh
adalah:
tatalaksana kehidupannya.
yang memberi pengaruh pada tiap pribadi. Terkhusus untuk siswa yang
peran yang tak kalah penting, ini berguna untuk melatih penerapan
paksaan ini bersifat baik yaitu melatih siswa untuk patuh dan apabila
atau menyalahi peraturan yang sudah ada, ini untuk menciptakan rasa
berikut:
1) Kehadiran mahasiswa
3) Lingkungan kampus
4) Etika
5) Kegiatan ektrakulikuler
6) Administrasi kampus
9) Tidak menyontek
lebih paham, terampil dan pembentukan sikap menuju dewasa. Djati (dalam
keseluruhan yang ada disekitar kegiatan, baik benda mati maupun makhluk
pembelajaran.
didik.
akibat sesuatu hal, kemudian muncul perasaan tidak percaya diri dan
e. Peraturan kampus memiliki kaitan yang cukup kuat dengan sifat rajin
yang kondusif.
mahasiswa.
hanya mengacu pada keadaan fasilitasnya, namun juga rasa nyaman dan
dipakai dalam penelitian ini yang dijelaskan oleh Slameto (dalam Yana &
Nurjanah, 2014).
maupun non-akademis.
yaitu:
tindakan dari taruna/i bisa diubah dan dibentuk dengan cara melakukan
1) Metode mengajar
2) Kurikulum
5) Peraturan kampus
7) Keadaan Gedung
8) Metode belajar
9) Tugas
penelitian yang berbeda, hal ini tetap menjadi pedoman bagi peneliti. Beberapa
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama / Tahun Judul Variabel Hasil penelitian
1 Dhenise Pengaruh Minat Baca, Dorongan untuk Motivasi Belajar
Kusuma, Motivasi Belajar dan Belajar memiliki pengaruh
Bambang Lingkungan Teman Lingkungan positif dan
Wasito Adi, Sebaya terhadap Teman yang signifikan pada
Sunarto Prestasi Belajar seusia Berprestasi berprestasinya
(2018) Mahasiswa ataupun tidak seorang individu
Pendidikan Ekonomi dalam belajar dalam belajar,
Tahun Angkatan
2014-2016 Lingkungan
Teman yang
seumuran
memberikan
pengaruh pada
pencapaian
prestasi belajar
secara positif dan
signifikan,
Motivasi Belajar,
dan Lingkungan
Teman seumuran
secara simultan
memberikan
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap
berprestasi atau
tidaknya seorang
peserta didik
dalam Belajar.
Motivasi Belajar
dan Sikap Bahasa
secara simultan
memiliki pegaruh
positif dan
signifikan
terhadap Prestasi
Belajar.
Dorongan dalam
belajar memiliki
pengaruh yang
signifikan pada
tercapainya
prestasi
mahasiswa
Kecendrungan
dalam belajar
tidak memiliki
pengaruh pada
pencapaian
prestasi
mahasiswa
Lingkungan
belajar ,memiliki
pengaruh pada
prestasi belajar
seorang
mahasiswa secara
signifikan
Fasilitas belajar
memiliki pengaruh
pada prestasi
belajar mahasiswa
program studi
Pendidikan
Matematika IKIP
No Nama / Tahun Judul Variabel Hasil penelitian
PGRI Pontianak
secara signifikan.
Lingkungan teman
sebaya tidak
memoderasi secara
signifikan
pengaruh disiplin
belajar terhadap
prestasi akademik,
Lingkungan teman
sebaya
memoderasi secara
signifikan
pengaruh motivasi
berprestasi
terhadap prestasi
akademik.
Motivasi belajar
statistika
berpengaruh
negatif terhadap
prestasi belajar
meskipun adanya
persepsi
Mahasiswa.
Minat belajar
statistika
berpengaruh
positif terhadap
prestasi belajar
meskipun adanya
Persepsi
Mahasiswa.
No Nama / Tahun Judul Variabel Hasil penelitian
variabel
lingkungan teman
sebaya
berpengaruh
terhadap
prestasi belajar
mahasiswa
akuntansi
STIENAS
Banjarmasin
secara simultan
variabel disiplin
belajar dan
lingkungan teman
sebaya
berpengaruh
terhadap prestasi
belajar Mahasiswa
akuntansi
STIENAS
Banjarmasin.
No Nama / Tahun Judul Variabel Hasil penelitian
Lingkungan
belajar kampus
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap prestasi
belajar,
Motivasi belajar
dan lingkungan
belajar kampus
berpengaruh
positif dan
signifikan secara
simultan
(bersama-sama)
terhadap prestasi
belajar.
No Nama / Tahun Judul Variabel Hasil penelitian
Disiplin dan
Motivasi secara
bersama-sama
mempunyai
pengaruh yang
sangat signifikan
terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa
Akademi Maritim
Cirebon.
11 Widya Fraenka Pengaruh Motivasi Motivasi Belajar, Pengaruh motivasi
Sari dan Tri Belajar dan Pemanfaatan E- belajar terhadap
Kurniawati Pemanfaatan E- Learning, prestasi belajar
(2020) Learning terhadap Prestasi belajar mahasiswa
Prestasi Belajar Jurusan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Pendidikan Ekonomi Ekonomi tidak
berpengaruh
signifikan.
Pengaruh
pemanfaatan e-
learning terhadap
prestasi belajar
mahasiswa
Jurusan
Pendidikan
Ekonomi tidak
berpengaruh
No Nama / Tahun Judul Variabel Hasil penelitian
signifikan
intrinsic and
extrinsic
motivation and
learning behaviour
jointly affect the
learning
achievement of the
students of the
biology education
department.
Sumber: Jurnal-Jurnal Penelitian Terdahulu
permasalahan penting”.
menyatakan bahwa hal tersebut adalah hal penting dalam memberi nilai.
Kerangka berpikir biasanya disusun dari hal yang ditanyakan pada suatu
berfikir merupakan acuan pemikiran dalam pengembangan hal yang akan dikaji.
Hal yang dibahas pada penelitian ini berfokus pada lingkungan belajar
serta kedisiplinan pada dorongan untuk belajar serta keinginan untuk berprestasi.
bawah ini:
muncul dari dalam diri sendiri, sementara pengaruh eksternal adalah yang
muncul dari luar diri taruna/i. Maka dari itu, belajar bisa muncul dari dalam
diri maupun dari luar diri yang berujung pada berubahnya tingkah laku.
Winkel (dalam Nurdin & Munzir, 2019) menyatakan bahwa
lingkungan belajar yaitu latar dalam mendapatkan ilmu. paham akan suatu
dari berprestasi atau tidaknya ia dalam belajar. Tidak hanya sebagai landasar
berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar, prestasi belajar mampu
Biasanya prestasi belajar ditampilkan berbentuk nilai atau angka dari suatu
proses penyajian dan penerimaan materi berbentuk suatu tes evaluasi atau
dengan aspek pengetahuan, beda halnya dengan hasil belajar yang meliputi
Etika Bisnis kelas A pada semester Genap TA. 2016/2017. Hasil penelitian
prestasi belajar.
tidak sesuai aturan serta sesuatu yang bisa melakukan penghambatan atau
mudah menghadapi tantangan serta masalah yang ada. Oleh sebab itu,
dalam belajar juga tergolong baik. Lalu apabila sikap kedisiplinan itu tidak
dari hasil penelitian Anita dan Wahyudin (2018) yang berisikan bahwa
eksternal. Apabila dorongan yang ada pada dirinya cukup kecil, maka
bahwa dorongan dalam belajar yang merupakan gerakan dari dalam diri
penelitian ini yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma, dkk (2018) Hal
Motivasi Belajar
sekolah yakni bisa memberikan pengaruh baik maupun tidak baik dalam hal
dari dalam diri untuk belajar amatlah besar sehingga kemungkinan besar
cakupan yang cukup luas dimulai dari makhluk tak sehidup serta makhluk
berprestasi.
fasilitas tetapi juga meliputi rasa nyaman, tentram agar terciptanya fokus
satu hal utama penentu berhasil atau tidaknya suatu proses pembagian
unggul dari segi moral, menjadi pribadi yang intelek serta bersosialisasi
seorang taruna/i dalam sebuah aturan dari individu itu sendiri maupun
seorang taruna/i.
Disiplin adalah bentuk ketertiban seperti taat pada aturan atau bentuk
sikap yang mengikut pada apa yang telah ditentukan dengan menunjukkan
disiplin belajar merupakan Peraturan serta tata tertib yang terpenting untuk
belajar berupa bentuk sikap taat dan patuh pada ketetapan yang sudah
diakibatkan apa yang pernah dialami, diamati, serta ditiru percobaan akan
berikut:
Lingkungan
Belajar (X1) H4 H1
Motivasi H3 Prestasi
Belajar (Y1) Belajar (Y2)
H5
Disiplin
H2
(X2)
2.8 Hipotesis
buktinya hanya bisa didapatkan setelah melakukan penelitian. Praduga di awal ini
dikuatkan oleh teori/jurnal yang sudah ada dan menjadi dasar penelitian. Melihat
bentuk kerangka model penelitian di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan
Belajar.
5. Disiplin memberi pengaruh pada Prestasi Belajar melalui Motivasi Belajar.
BAB IV
paham pada latar tempat yang dijadikan target penelitian. Pada topik ini, penulis
menentukan subjeknya yaitu Taruna/i Jurusan Kemaritiman. Maka dari itu penulis
yang bertempat di jalan Utama Simpang Ayam, Desa Simpang Ayam, dengan
Kabupaten Bengkalis.
berbatasan langsung di selat Malaka. Daerah ini merupakan perairan dengan lalu
Politeknik Negeri Bengkalis untuk memberikan pilihan kepada Siswa/i SMA atau
SMK untuk menjadi perwira kapal tingkat III. Pada tahun 2014, Politeknik Negeri
Bengkalis mengusulkan pembukaan Program Studi baru, dan pada tahun 2014
Tinggi tentang pembukaan Program Studi Nautika dan KPN. Namun penerimaan
ajaran 2015/2016.
Visi
niaga serta ahli ketatalaksanaan angkutan laut dan kepelabuhan yang handal dan
berkualitas internasional.
Misi
yang handal.
3. Melaksanakan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat dibidang
responden dengan variasi jenis kelamin, umur. Hal ini diharapkan bisa
berikut ini:
jurusan Kemaritiman ini lebih di minati oleh laki-laki dari pada perempuan.
Karena jurusan ini di peruntukkan bagi perwira muda yang ingin bekerja di
Untuk melihat responden menurut usia disajikan dalam tabel berikut ini:
1 17 s/d 19 Tahun 54
Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa rentan usia 17-19 tahun terdapat 54
responden atau 51.9%. Pada rentan usia 20-22 tahun terdapat 47 resonden
atau 45.2%. sedangkan rentan usia 23-25 tahun terdapat 3 responden atau
2.9%. rentan usia ini terdapat dari tiga Angkatan yaitu Angkatan 5,6, dan 7.
berikut ini :
1 Nautika 43
didapatkan dengan bantuan angket yang telah disebar. Dari penyebaran kuesioner
yaitu (2,89) yang artinya reponden memberikan respon yang cukup terhadap
pengetahuan yang di ajarkan dengan baik. Tentunya agar hal tersebut dapat
4.3.2 Disiplin
meningkatkan kesediaan dalam taat pada aturan kampus. Berikut ini hasil
rekapitulasi tanggapan responden variabel Disiplin disajikan sebagaimana
responden untuk variabel disiplin dengan skor sebesar (2,84) yang artinya
dosen berada di dalam ruangan kelas. Berdasarkan dari tingkah laku yang di
berikut ini :
Jml 2 19 62 18 3 104
Apabila dosen menulis 1,9 17,3
catatan-catatan penting di % 18,3% 59,6% 2,9% 100%
% %
3 papan tulis, saya akan 2,99
menyalinnnya dalam buku
saya Skor 10 76 186 36 3 311
Jml 2 19 61 19 3 104
Saya meluangkan waktu 1,9 18,3
% 18,3% 58,7% 2,9% 100%
untuk mengulang materi % %
4 perkuliahan yang sudah 2,98
diajarkan oleh dosen
Skor 10 76 183 38 3 310
Jml 1 11 61 23 8 104
Saya merasa malas jika setiap 1,0 22,1
hari dosen memberikan tugas % 10,6% 58,7% 7,7% 100%
5 % % 2,75
rutin
Skor 5 44 183 46 8 286
Jml 1 11 64 25 3 104
Saya memiliki target nilai
1,0 24,0
6 yang tinggi di setiap mata % 10,6% 61,5% 2,9% 100% 2,82
% %
pelajaran
Skor 5 44 192 50 3 294
Jml 2 22 62 15 3 104
Agar saya tidak ketinggalan
materi perkuliahan di saat % 2% 21% 60% 14% 3% 100%
7 saya tidak hadir, saya 3,04
berusaha untuk meminjam Skor 10 88 186 30 3 317
catatan kepada teman
Skor rata-rata variabel 2,92
Kriteria Cukup Setuju
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
yang dirata-ratakan untuk variabel motivasi belajar dengan skor yaitu (2,92)
tersebut.
bengkalis jurusan kemaritiman yang merasa malas jika setiap hari dosen
memberikan tugas rutin dan tidak memiliki target nilai yang tinggi di setiap
hal yang harus diingat pada papan tulis agar dapat disalin oleh taruna/i.
belajar yang baik. Jika semakin tinggi motivasi belajar taruna/i politeknik
dalam menyerap apa yang sudah diberikan oleh tenaga pengajar dan
ditegaskan penilaian akan dirinya melalui laporan hasil belajar atau raport
dari tiap mata pelajaran. Saat telah dievaluasi, maka dapat diketahui
pelajaran
Saya mencari media lain untuk Jml 0 3 73 19 9 104
menyelesaikan materi pelajaran 0,0
5 % 2,9% 70,2% 18,3% 8,7% 100% 2,67
yang saya anggap sulit %
Skor 0 12 219 38 9 278
Saya dapat menemukan cara- Jml 2 15 67 16 4 104
cara baru memahami materi 1,9
6 pelajaran yang diberikan oleh % 14,4% 64,4% 15,4% 3,8% 100% 2,95
%
dosen dengan pola yang lebih
simpel Skor 10 60 201 32 4 307
Skor rata-rata variabel 2,86
Kriteria Cukup Setuju
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
variabel prestasi belajar dengan kategori cukup setuju. Walaupun seperti itu,
memahami materi mata kuliah yang dissajikan oleh dosen melalui pola yang
validitas data. Suatu validitasalat ukur pada penelitian terbilang kuat apabila
ukuran bagaimana setiap konsep atau variabel dapat terukur dari setiap item
pertanyaan.
total aau cara lainnya yaitu melakukan perbandingan nilai korelasi tiap-tiap
item dengan dengan nilai korelasi tabel (rtabel), bila rhitung > rtabel maka
instrumen dikatakan valid, sebaliknya jika rhitung < rtabel maka kvealidan dari
korelasi melebihi 104 responden, maka nilai rhitung dari data spss yang dilah
melebihi nilai rtabel 0,1927 ini menandakan tiap item pertanyaan memiliki
melebihi alpha = 0,05, yaitu 0,492 untuk struktur 1 dan 0,099 untuk struktur
multikolinieritas apabila tidak ada pola tertentu yang terbentuk dan tersebar
titik terjadi dengan acak dan tidak terbentuk suatu pola tertentu,
penyebarannya berada di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y.
Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa permodelan regresi ini tidak terdapat
heteroskedasitas.
inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerance melebihi 0,1 dan VIF di
Coefficientsa Coefficientsa
Model Collinearity Statistics Model Collinearity Statistics
Toleranc VIF Toleranc VIF
e e
(Constant) (Constant)
1 Lingkungan Lingkungan
,272 3,679 ,253 3,949
Belajar 1 Belajar
Disiplin ,272 3,679 Disiplin ,239 4,181
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Motivasi Belajar ,416 2,401
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Data Olahan SPSS
Dari Tabel 4.11 diamati nilai VIF untuk variabel Lingkungan Belajar
sebesar 3,949 < 10 dengan nilai tolerance yaitu 0,253 > 0.10, nilai VIF
variabel Disiplin yaitu 4,181 < 10 dengan nilai tolerance yaitu 0,239 > 0.10,
dan nilai VIF Motivasi sebesar 2,401 < 10 dengan nilai tolerance yaitu
0,416 > 0.10. Maka dari itu permodelan regresi dalam penelitian ini tidak
terjadi multikoloniaritas.
permodelan regresi linear terkait ada atau tidaknya korelasi antara kesalahan
Model
Struktu Model Summaryb
r2
Mo R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
del Square the Estimate Watson
Nilai dL = 1,641
Nilai dU = 1,719
DW = 2,183
4 – dU = 4 – 1,719 = 2,281
4 – dL = 4 – 1,641 = 2,359
Nilai dL = 1,621
Nilai dU = 1,740
DW = 2,271
4 – dU = 4 – 1,740 = 2,360
4 – dL = 4 – 1,621 = 2,379
Watson) berada diantara dU dan 4-dU = 1,719 < 2,183 < 2,281. ementara
permodelan struktur 2 nilai dhitung (Durbin Watson) berada pada posisi antara
dU dan 4-dU = 1,740 < 2,271 < 2,360. Maka dari itudinyatakan bahwa
selanjutnya.
e1 = 0,416
Lingkungan
Belajar (X1)
0,335
Motivasi
Belajar (Y1)
Disiplin 0,458
(X2)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) 4,082 1,400 2,915 ,004
1 Lingkungan
,262 ,096 ,335 2,723 ,008
Belajar
Disiplin ,306 ,082 ,458 3,715 ,000
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Sumber : Data Olahan SPSS
sebelumnya :
Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square Square the Estimate Watson
1 ,764a ,584 ,575 2,56514 2,183
a. Predictors: (Constant), Disiplin, Lingkungan Belajar
b. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Sumber : Data Olahan SPSS
uji sub struktur pertama yaitu : nilai e 1 = (1 – R2) = (1 – 0,584) = 0,416 ini
58,4% lalu selisihnya yaitu 41,6% mendapat pengaruh dari faktor eksternal
tahap pertama ini juga memberikan hasil nilai signifikan atau tidaknya
ANOVAa
df2 = n-k
1 = konstan
F tabel = 3,09
Maka dari itu didapatkan F hitung 70,771 > F tabel 3,09 dengan sig.
0,000 < 0,05. Ini menandakan model sub stuktur pertama yang
bersifat positif. Apabila dua variabel ini meningkat dalam waktu yang sama,
Coefficientsa
B Std. Beta
Error
1 Lingkungan
,262 ,096 ,335 2,723 ,008
Belajar
Hasil yang ditunjukan dari uji parsial, nilai thitung variabel Lingkungan
Belajar 2,723 < ttabel 1,9837 atau dengan nilai Sig. 0,008 > 0,05. Ini
Nilai thitung variabel disiplin 3,715 > ttabel 1,9837 atau dengan nilai
Sig. 0,000 < 0,05. Ini menandakan bahwa disiplin memberikan pengaruh
pada motivasi belajar secara positif dan signifikan. Kedisiplinan yang tinggi
dari taruna/i maka motivasi belajar yang dirasakan taruna/i akan meningkat
thitung, dan nilai Sig. variabel disiplin mendominasi daripada variabel lain
e2 = 0,171
Lingkungan
Belajar (X1)
0,498
Prestasi Belajar
Disiplin (Y2)
(X2)
0,262
0,218
Motivasi
Belajar (Y1)
Tabel 4.19 Hasil Uji Lingkungan Belajar, Disiplin dan Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2,139 ,707 3,026 ,003
Lingkungan
,292 ,048 ,498 6,051 ,000
1 Belajar
Disiplin ,132 ,043 ,262 3,098 ,003
Motivasi Belajar ,164 ,048 ,218 3,393 ,001
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Prestasi Belajar (Y2) = 0,498 Lingkungan Belajar + 0,262 disiplin + 0,218 Motivasi Belajar
+ e2
belajar terhadap prestasi belajar disajikan dalam Tabel 4.20 berikut ini:
yaitu 17,1% mendapat pengaruh dari faktor eksternal dari penelitian ini.
Hasil uji sub struktur tahapan ke-dua ini juga memberikan nilai
signifikan atau tidak suatu pengaruh. Hasil uji simultan (Uji F) diperoleh
df2 = n-k
k = jumlah variabel
1 = konstan
F tabel = 2,70
Dengan demikian diketahui F hitung 161,237 > F tabel 2,70 dengan
sig. 0,000 < 0,05. Ini menandakan model sub stuktur kedua yang digunakan
Jika ketiga variabel tersebut meningkat dalam waktu yang sama, maka
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2,139 ,707 3,026 .003
Lingkungan
,292 ,048 ,498 6,051 .000
1 Belajar
Disiplin ,132 ,043 ,262 3,098 .003
Motivasi Belajar ,164 ,048 ,218 3,393 .001
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05. menunjukkan bahwa Lingkungan Belajar
Hasil pengujian parsial, nilai thitung Disiplin 3,098 > ttabel 1,9839
dengan nilai Sig. 0,003 < 0,05. ini menandakan Disiplin memberikan
apabila Disiplin taruna/i rendah, maka Prestasi Belajar juga lebih rendah.
Hasil pengujian parsial, nilai thitung Motivasi Belajar 3,393 < ttabel
1,9839 dengan nilai Sig. 0,001 > 0,05. hasil ini menunjukkan bahwa
dirasakan taruna/i maka Prestasi Belajar akan semakin baik. Sebaliknya, jika
Motivasi Belajar taruna/i rendah, maka Prestasi Belajar juga alebih rendah.
regresi, nilai thitung, dan nilai Sig. variabel lingkungan belajar menjadi faktor
variabel, menurut hasil uji persamaan sub struktur pertama dan kedua, dapat
e1 = 0,416 E2 = 0,171
Lingkungkan
Belajar
(X1)
0,335 0,498
0,458 0,262
Disiplin
(X2)
langsung adalah :
adalah :
0,218
Tidak
Pengaruh Variabel Langsung Total
Langsung
Lingkungan Belajar – Motivasi Belajar 0,335 - 0,335
Disiplin – Motivasi Belajar 0,458 - 0,458
Lingkungan Belajar – Prestasi Belajar 0,498 0,073 0,571
Disiplin – Prestasi Belajar 0,262 0,099 0,361
Motivasi Belajar – Prestasi Belajar 0,218 - 0,212
Sumber : Data Olahan
Berdasarkan tabel 4.24 disimpulkan bahwa variabel lingkungan belajar
Kemaritiman.
jawaban benar atau tidaknya perumusan hipotesis yang sudah dibuat. Ringkasnya
disiplin terhadap prestasi belajar melalui peranan motivasi belajar berikut ini :
sedangkan pengaruh eksternal yaitu yang muncul dari luar diri taruna/i.
Belajar yaitu berproses menjadi berkembang, yang asalnya dari diri individu
berubahnya perilaku.
pengaruh pada prestasi belajar adalah senilai 0,498 (49,8%) dengan thitung
(6,051) > ttabel (1,9839) atau signifikan (0,000) < 0,05. Menyatakan bahwa
jurusan kemaritiman dilihat dari sarana dan prasarana seperti alat -alat yang
berguna pada materi praktek. Contohnya seperti penggunaan alat radar
juga kondisi lingkungan kelas yang kurang dari segi penerangan dan tidak
kampus. Hal ini yang menjadi penyebab kurangnya motivasi belajar taruna/i
belajar mengajar di kampus, baik dari media belajarnya maupun dari materi
damai.
kedisiplinan yang baik biasanya tidak merasa terbeban, namun justru apabila
tempatnya belajar.
sendiri tanpa dipaksa oleh siapapun, pada keadaan yang sadar serta terbuka
dalam taat pada aturan. Disiplin yang diterapkan oleh Politeknik Negeri
fisik pada taruna/i yang tidak mematuhi aturan agar taruna/i tidak
kesehatan raganya.
keadaan yang terjadi dari berbagai proses tingkah laku meliputi taat, patuh,
setia, teratur dan tertib. Dikarenakan tidak bisa dipisahkan dengan pribadi
individu, apa yang dilakukannya tidak menjadi berat dan tidak merasa
penelitian ini yaitu penelitian yang di lakukan oleh gani, (2018) yang
Motivasi muncul dari dalam maupun dari luar pribadi seorang taruna/i.
belajar nilainya yaitu 0,218 (21,8%) dengan thitung (3,393) > ttabel (1,9839) atau
signifikan (0,001) < 0,05. Hal ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh
dengan baik, maka akan dapat memberikan prestasi belajar taruna/i dengan
lebih baik lagi. Ini menandakan dorongan menuntut ilmu yang tinggi dari
strategi yang sejalan dalam mendapatkan apa yang diinginkan. Sama hal nya
dengan yang dijelaskan oleh bruner dalam Rifa’i dan Anni (2011) teori
pencapaian suatu hal menurut nilai harapan, sukses serta dampak yang kita
keunggulan dan sukses itu mempunyai arti sendiri bagi dirinya, biasanya
berharap untuk unggul pada bidang tertentu, dan bila dugaannya dalam
citakannya, maka dorongan yang ada dalam dirinya menjadi lebih besar.
dengan penelitian ini yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma, dkk
Motivasi Belajar
mempunyai rasa aman, tentram dan puas sehingga dapat apa yang dicita-
untuk aktivitas menuntut ilmu, ini memicu tercapinya apa yang ia cita-
citakan.
dengan rasa nyaman, tentram, agar ia lebih fokus dalam menyerap ilmu.
relasi mediasi yang terjadi yaitu bersifat positif dan signifikan, sehingga
Belajar
kemaritiman.
didapatkan, maka dari itu kedisiplinan harus dijunjung tinggi apabila ingin
yaitu sesuatu yang mendorong taruna/i berasal dari dalam dirinya, dimana
tingkatannya berbeda untuk tiap individu dan menjadi ciri khas individu
maupun dari luar. Bisa dikatakan, kedisiplinan yaitu keadaan menuntu ilmu
memperlihatkan nilai taat, patuh. setia. teratur dan tertib. Hal ini juga
diterima.