Está en la página 1de 14

BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
a. Biodata
1) identitas klien
Nama : Ny. R
Umur : 60 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status marital : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Suku/ bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal masuk : 01 desember 2004
Tanggal pengkajian : 03 desember 2004
Diagnosa medis : Glaukoma
Alamat : Jl. Cikadut no. 211 cicadas Bandung
No. Medrec : 059708

2) Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. A
Umur : 65 th
Agama : Islam
Pekerjaan : SMA
Hub. Dengan klien : Suami

b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
kllien mengatakan pusing
2) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan bahwa kurang lebih 6 bulan sebelum masuk rumah
sakit, dirinya mengalami sakit kepala sebelah kanan. Sakit kepala ini
disertai mual dan muntah, lalu klien pergi ke dokter di RS. Santo Yusup
Bandung dan didiagnosa sakit maag dan klien diberi obat maag. Tetapi
tak kunjung sembuh. Satu bulan sebelum masuk rumah sakit klien
memeriksakan diri ke dokter spesialis mata karena merasa
penglihatannya buram. Klien lalu dirujuk ke RS Mata cicendo Bandung.
Klien pergi ke RS Mata Cicendo tanggal 1 desember 2004 dan
disarankan untuk dirawat dan dioperasi. Klien dioperasi tanggal 2
desember 2004. tindakan yang dilakukan adalah trabekulectomy.
Saat dilakukan pengkajian tanggal 3 desember 200, klien mengeluh
pusing. Pusing dirasakan saat klien duduk tegak tanpa bersandar. Pusing
dirasakan seperti berputar-putar. Jika pusing terasa klien akan bersandar.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang
sama seperti saat ini, maupun penyakit infeksi mata lainnya.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Menurut klien, dalam keluerga tidak ada yang menderita penyakit
glaukoma dan tidak ada yang menderita penyakit keturunan gula darah,
darah tinggi ataupun penyakit menular seperti TBC, hepatitis

c. Pemeriksaan fisik
1) keadaan umum
kesadaran : kompos mentis
TD: 120/80 mmhg, N: 80x/menit, R: 20x/menit, S: 37 C
2) sistem penglihatan
a. struktur eksterna
bentuk kelopak mata simetris, alis dan bulu mata ada, pergerakan
kelopak mata kanan tidak terkaji karena terasa pusing.
b. struktur interna
Struktur OS OD
Palpebra Terang Terang
Konjungtiva Merah muda Merah
Kornea Jernih, transparan Transparan, kemerahan
Pupil Berdilatasi Belum berdilatasi
Iris Buram
Lensa Jernih Keruh
TIO 15,8 37,8
COA Dangkal
Ketajaman Penglihatan 3/60 1/300
Lapang pandang 90O 45O
Gerakan bola mata Bergerak ke segala arah Tidak terkaji
3) sistem pernafasan
hidung klien bersih, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak
terdapat polip, bentuk hidung simetris, tidakada nyeri tekan, tidak
terdapat sekret, mukosa hidung lembab. Bentuk dada simetris, tidak
terdapat retraksi interkosta, nafas reguler, RR: 20x/menit, pengembangan
toraks simetris kanan dan kiri.. perkusi resonsn di seluruh area paru
4) sistem kardiovaskuler
tekanan darah 120/80mmhg, nadi 80x/menit, tidak terdapat pembesaran
KGB, konjungtiva tidak pucat, bunyi jantung murni reguler, tidak ada
pembesaran jantung
5) sistem pencernaan
bentuk bibir simetris, keadaan mulut bersih dan tidak berbau, mukosa
mulut berwarna merah muda, tidak ada stomatitis, pergerakan lidah
normal, tidak ada kesulitan menelan. Bentuk abdomen datar, teraba
lemmbut,. Bising usus 8x/menit, tidak terdapat pembesaran hati dan
limpa. Tidak terdapat nyeri tekan pada semua kuadran
6) sistem genitourinaria
tidak ada pembengkakan dan peradangan. Tidak terdapat nyeri tekan,
kandung kemih kosong, CVA tidak nyeri.

7) sistem endokrin
tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat tumor.
8) sistem integumen
warna kulit sawo matang, kulit kepala dan rambut bersih, badan bersih,
tidak terdapat lesi atau gatal, turgor kulit baik, shu 37 C]
9) sistem persarafan
Tingkat Kesadaran
Keadaan umum : Baik
Kualitas : CM, E4 M6 V5
1. Tes fungsi serebral
Status Mental
 Orientasi : Orientasi terhadap orang, tempat, dan waktu
baik. Klien dapat mengenal anak, cucu, dimana ia berada
sekarang, dan dapat menyebutkan waktu saat dikaji yaitu pagi
hari.
 Memori : Klien dapat menyebutkan tanggal lahir dengan
benar, dapat menyebutkan/mengulang nama benda yang
diperlihatkan sebelumnya oleh perawat 5 menit yang lalu.
 Konsentrasi & perhitungan : Klien bisa berkonsentrasi dengan
baik, klien bisa menjumlahkan angka yang disebutkan perawat
( 5+5 = 10 + 5 = 15 + 5 = 20 + 5 = 25).
 Daya pikir dan bahasa : Klien dapat menyebutkan lima kota di
Jawa Barat
2. Nervus cranial
N I (Olfaktorius)
Fungsi penghidu klien baik. Klien dapat membedakan wangi kopi
dan minyak kayu putih.

N II (Optikus)
Klien tidak bisa membaca papan nama perawat dalam jarak + 30
cm. Klien hanya dapat menghitung jari dalam jarak 1 ½ meter
untuk mata kanan, dan 1 meter mata kiri, Lapang pandang OS
normal sedangkan OD menyempit.

N III, IV, VI :
Klien mampu menggerakan bola mata kearah lateral, atas dan
bawah. Respon pupil baik pada mata kanan, Pupil OS isokor
diameter 3, Pupil OD belum berdilatasi, dan pergerakan bola mata
OS keatas, kebawah, tengah (arah hidung) dan kearah lateral baik,
sedangkan pergerakan bola mata OD tidak terkaji karena klien
mengeluh pusing.

Nervus V (Trigeminus)
Sensorik klien baik, dapat merasakan usapan kapas, pada kelopak
mata, dahi, dan maxilla. Motorik : klien dapat mengunyah dengan
baik

Nervus VII (facialis)


Sensosik : Klien dapat membedakan rasa manis dan asin pada 2/3
anterior lidah. Motorik : Wajah simetris kiri dan kanan.
Nervus VIII (Akustikus)
Pendengaran dan keseimbangan klien ketika berjalan masih baik.

Nervus IX (Glosofaringeus) & X (Vagus)


Uvula terletak ditengah. Dan terangkat saat klien mengatakan “ah”.
Reflek menelan baik.

Nervus XI (Assesoris)
Klien dapat mengangkat bahu kanan dan kiri dengan baik dan
simetris

Nervus XII (Hipoglosusu)


Pergerakan lidah kearah lateral, depan dan belakang baik.
Tes Sensorik
Klien dapat merasakan dan membedakan halus, kasar, tajam, dan
tumpul

10) sistem muskuloskeletal


ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak terdapat oedema, turgor kulit
baik, ROM bebas, reflek trisep ++/++, reflek bisep ++/++, babinski -/-.
Sensasi tajam dan halus dapat dirasakn klien pada ekstremitas atas dan
bawah. Kekuatan otot 5 5
55

d. Pola aktivitas sehari-hari


No Jenis aktivitas Di rumah Di rumah sakit
1. Nutrisi
Makan 2x sehari, porsi habis, terdiri 2x sehari, porsi habis, terdiri
dari nasi, sayuaran dan lauk dari nasi, sayuran, dan lauk
pauk pauk
Minum 7-8 gelas sehari, air putih 1500 ml(1 botol besar air
meneral)
2 Eliminasi BAB :1x sehari, lembek Belum pernah
BAK : 3-4x/hari 3-4x/hari
3 Personal
hygiene
a. mandi 2x/hari, diguyur 1x/hari, di lap
b. keramas 3x/minggu belum pernah
c. gosok
gigi 2x/ hari 2x/ hari
4 Istirahat-tidur 5-6 jam(21.00-02.00) 6-7 jam(21.00-04.00)
nyenyak nyenyak
5 Aktivitas Klien melakukan aktivitas Aktivitas klien dibantu oleh
secara mandiri keluarga

e. Data Psikologis
1) Status emosi
Klien tampak tenang, emosi stabil, afek yang ditunjukkan sesuai dengan
suasana hati yang dirasakan
2) konsep diri
a. gambaran diri
klien mengatakan sangat menghargai matanya, karena dengan mata
yang sehat, dirinya bisa beraktivitas dan beribadah

b. harga diri
klien mengatakan malu pada keluarganya karena semua aktivitasnya
harus dibantu oleh keluarga.
c.identitas diri
klien adalah seorang wanita,

d. ideal diri
klien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali kerumah serta
melakukan aktivitas seperti biasa
e.peran
klien adalah seorang istri, seorang ibu, serta seorang nenek

3) data sosial
hubungan klien dengan keluarga baik, dan klien sangat kooperatif
dengan petugas kesehatan.
4) data spiritual
klien beragama islam, walau dalam keadaan sakit, klien tetap
menjalankan solat 5 waktu dan klien selalu berdoa untuk
kesembuhannya
5) data penunjang
a. pemeriksaan laboratorium
2 desember 2004
Hb: 10,0 gr/dl
Leukosit :8200/mm3
b. Therapy
TMO 5% dilanjutkan
Diamox 3x1
Xitrol 6xOD
MMC I
2. Analisa Data
no Data senjang Kemungkinan penyebab dan Masalah
dampak
1 DS: Gangguan rasa
• Klien Tersumbatnya saluran schlemm nyaman : pusing
mengatakan
pusing Aliran air mata terganggu

DO:
Penggaunagn dan atropi syaraf
• TIO : 37,8
optik+defek lapang pandang
• Klien post op
trabekulektomy

2 DS: Glaukoma Perubahan


• Klien persepsi sensori :
mengatakan visual
pusing Adanya hambatan aliran humor
aqueous dari COA ke kanalis
DO: schlemm
• Pupil OD
belum Sumbatan pada filter
berdilatasi
Kornea berkabut
• Iris OD buram
• Lensa OD Penglihatan berkurang
keruh.
• Kornea OD
kemerahan.
• TIO :
OD = 37,8
OS = 15,8
3 DS: Resiko terjadi
• Klien Tersumbatnya saluran schlemm injuri
mengatakan
tidak bisa
beraktivitas Aliran humors aqueous terganggu
seperti biasa

DO: Penggaunagn dan atropi syaraf


optik+defek lapang pandang
• aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga Penurunan lapang pandang
• Visus : OD:
1/300, OS:
3/60 Resiko cidera
• TIO : 37,8
4 DS: Galukoma Gangguan konsep
• Klien diri : harga diri
mengatakan rendah
malu tidak bisa Penurunan lapang pandang
beraktivitas
seperti biasa
Aktivitas terbatas
DO:
• Visus : OD : Klien tidak bisa beraktivitas seperti
1/300, OS: biasa
3/60
• TIO : 37,8
• aktivitas klien Cemas
dibantu oleh
keluarga
5. DS : - Tindakan invasive Resiko terjadi
DO : infeksi
- Tampak luka
operasi pada mata Inkontinuitas jaringan
sebelah kanan
Port d’entry bagi kuman dan
mikroorganisme

Resiko infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Ditemukan Dipecahkan
keperawatan Tanggal Paraf Tanggal Paraf
1 Gangguan rasa 3-12-04 Kel. 4
nyaman : pusing b.d
penigkatan TIO
2 Perubahan sensori 3-12-04 Kel. 4
persepsi : visual b.d.
destruksi jaringan
saraf oleh
peningkatan TIO
3 Resiko injuri b.d. 3-12-04 Kel. 4
penurunan ketajaman
penglihatan
4 Gangguan konsep 3-12-04 Kel. 4
diri: harga diri rendah
b.d. keterbatasan fisik
II. PERENCANAAN

Diagnosa Perencanaan
No.
keperawatan Tujuan intervensi rasional
1 2 3 4 5
1 Gangguan rasa Tupan : 1. Beri pasien posisi 1. Menurunka
nyaman : pusing Rasa nyaman klien bersandar, kepala n tekanan pada
b.d. peningkatan terpenuhi tinggi atau miring mata yang sakit.
tekanan intraokuler ke arah sisi yang
DS : Tupen : nyeri.
• Klien Setelah dilakukan 2. Menurunka
mengatakan tindakan perawatan 2. Batasi aktivitas n stres pada
pusing selama 2 hari klien seperti mata
tekanan intraokuler menggerakkan
DO: berkurang dan kepala tiba-tiba,
• TIO : 37,8 dalam batas menggaruk mata,
Klien post op normal, dengan membungkuk.
trabekulektomy kriteria :
1.
Klien tidak
mengeluh
pusing
2.
TIO dalam
batas normal
yaitu 20-22
mmHg

2 Perubahan sensori Tupan : 1. Observasi TTV 1. Untuk


persepsi : Perubahan sensori mengetahui
penglihatan b.d penglihatan dapat keadaan umum
penurunan diminimalisir 2. Kaji lapang klien.
ketajaman pandang klien
penglihatan yang Tupen : 2. Deteksi dini
ditandai dengan : Setelah dilakukan 3. Observasi Visus dapat mencegah
DS: tindakan perawatan dan TIO komplikasi lebih
• Klien selama 2 lanjut.
mengatakan hari, visus dapat 3. Mencegah
pusing bertambah dengan komplikasi lebih
kriteria : lanjut dan dapat
DO: 1. Penglihatan mengetahui
• Pupil OD belum tidak 4. Berikan therapy perkembangan
berdilatasi bertambah sesuai dengan kemajuan
• Iris OD buram buruk program kemampuan
• Lensa OD keruh 2. TIO dapat penglihtan klien.
• Kornea OD menurun. 4. Pemberian
kemerahan. 5. Orientasikan klien therapy yang
3. Klien dapat dengan orang, tepat dapat
• TIO :
berorientasi tempat, dan waktu mempercepat
OD = 37,8
dengan proses
OS = 15,8
ruangan, orang, penyembuhan
tempat dan klien.
waktu
5. Dapat
membantu klien
mengenali
keadaan
disekitarnya
sehingga dapat
mencegah
terjadinya resiko
yang tidak
diharapkan
3 Resiko tinggi Tupan : 1. Observasi Visus 1. Untuk
terjadinya injuri b.d Injuri tidak terjadi dan TIO mengetahui
penurunan perkembangan
ketajaman Tupen : kesehatan mata
penglihatan Selama adanya klien.
factor resiko, injuri 2. Berikan
DS : tidak terjadi dengan penyuluhan 2. Menambah
• Klien criteria : kesehatan tentang pengetahuan
mengatakan 1. Ibu hal-hal yang dapat klien mengenai
tidak bisa dapat mengenal factor-faktor yang hal – hal yang
beraktivitas lingkungan, dapat menyebabkan dapat membuat
seperti biasa orang, dan dan mencegah injuri.
waktu terjadinya injury
DO: 2. Ibu pada klien dengan
• aktivitas klien dapat penurunan ketajaman
dibantu oleh melakukan penglihatan.
keluarga aktifitas ringan
• Visus : OD: di tempat tidur 3. Lakukan 3. Melatih klien
1/300, OS: 3/60 3. Kelu aktivitas secara secara bertahap
TIO : 37,8 arga dapat bertahap di tempat untuk
mengetahui tidur. beraktivitas.
faktor-faktor
yang dapat 4. Pertahankan 4. Mencegah
menyebabkan lantai dalam keadaan pasien agar tidak
injuri pada ibu kering dan tidak terjatuh.
4. Kelu licin.
arga dapat 5. Agar ibu
mengetahui 5. Pertahankan tidak bingung
cara mencegah pintu dalam satu dan mencegah
injury pada ibu posisi (tidak sering terjadinya injury
ditutup – buka)
4 Gangguan konsep Tupan : 1. Diskusikan 1. Mengetahui
diri : harga diri Tidak terjadi dengan klien perasaan klien
rendah b.d gangguan konsep mengenai
keterbatasan diri pada klien perasaannya 2. Menambah
aktivitas 2. Beritahukan motivasi pada
DS: Tupen : pada klien klien
• Klien Dalam 2 hari bahwa dirinya
mengatakan perawatan, klien bisa beraktivitas
malu tidak bisa dapat beraktivitas seperti biasa. 3. Menambah
beraktivitas dengan kriteria: semangat
seperti biasa 1. Kien tidak 3. Berikan
mengeluh malu motivasi pada
DO: 2. Kien kliien untuk 4. Menambah
• Visus : OD : beraktivitas melaukan pengetahuan
1/300, OS: 3/60 sesuai dengan aktivitasnya klien dan
• TIO : 37,8 anjuran 4. Beritahukan keluarga
aktivitas klien 3. Kluarga pula pada klien
dibantu oleh membantu dan keluarga
keluarga kllien dalam mengenai
melakukan aktivitas yang
aktivitasnya tidak boleh
hanya jika dilakukan oleh
diperlukan klien

5. Resiko Tupan : 1. Diskusikan 1. Menurunkan


terjadinya Infeksi tidak terjadi pentingnya mencuci jumlah bakteri
infeksi b.d tangan sebelum pada tangan,
terputusnya Tupen : menyentuh / mencegah
kontinuitas Tidak terdapat mengobati mata kontaminasi area
jaringan lensa tanda-tanda infeksi 2. Gunakan teknik operasi
DS : - dalam waktu 2 x 24 yang tepat untuk 2. Teknik
DO : Tampak luka jam perawatan membersihkan mata aseptic
dan jahitan pada dengan criteria: menurunkan
lensa 1. Tidak 3. Tekankan resiko
terdapat tanda- pentingnya tidak penyebaran
tanda kalor, menggaruk / bakteri dan
rubor, dolor, menyentuh mata kontaminasi
dan fungsiolesa yang dioperasi silang
2. Leukosit 4. Observasi / 3. Mencegah
dalam batas diskusikan tanda kontaminasi dan
normal terjadinya infeksi kerusakan sisi
seperti kemerahan, operasi
kelopak bengkak,
drainase purulen 4. Infeksi mata
terjadi 2-3 hari
5. Kolaborasi setelah prosedur
untuk pemberian dan memerlukan
therapy antibiotik upaya intervensi
sesuai program
5. Menurunkan
resiko terjadinya
infeksi
3. Pelaksanaan dan Evaluasi

Dx
Tanggal Tindakan Keperawatan Paraf
Keperawatan
3 Desember 07.00 Mengobservasi tanda- 2
2004 tanda vital
Hasil :
•T : 120 / 80
mmHg
• N : 80x / mnt
• R : 20 x / mnt
• S : 37 oC
1dan 5
07.10
Mengobservasi visus
dan TIO klien
Hasil :
• Visus OD :
1/300,OS 3/60
• TIO OD : 37,8,
OS : 15,8
07.35
1
Berkolaborasi untuk
Memberikan therapy :
Diamox 1 tablet
Xitrol 1 tts
Hasil : Obat telah
diberikan peroral dan tetes
07.50
Membantu klien duduk
bersandar
Hasil : klien mengatakan
nyaman
08.00
Membantu klien makan
Hasil : klien makan di
tempat tidur sendiri
08.30
Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang factor-
faktor yang dapat
menyebabkan injuri,
upaya pencegahan, dan
persiapan perawatan
pasien di rumah
Hasil : Pasien dan
keluarga mengerti tentang
penjelasan perawat
09.30
Memberikan penjelasan
pada klien mengenai hal
yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh klien
Hasil : klien mengatakan
10.00 mengerti

Mendiskusikan dengan
klien pentingnya mencuci
tangan sebelum
menyentuh mata
Hasil :
10.30 Klien mengerti

Menganjurkan klien untuk


beristirahat
12.00 Hasil : klien tidur

Memberikan klien makan


Hasil : klien makan habis
13.00 1 porsi

Memberikan xitrol 1 tts


Hasil ; xitrol masuk
4. Catatan Perkembangan

Dx
Tanggal Catatan Perkembangan Nama / TT
Keperawatan
10 1 S :
September klien mengatakan pusing berkurang
2004 O :
TIO : OD : 43,4; OS : 20,5
A : Masalah belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi :
• Berikan Xitrol 1 tts
• Batasi aktivitas klien yang
dapat meningkatkan TIO
• Berikan posisi yang nyaman
I :
• memberikan xitrol 1 tts
• memberikan posisi nyaman
untuk klien yaitu : posisi bersandar
E :
• mengatakan merasa
nyaman setelah diberi obat tetes
dan dengan posisi berrsandar
2
S :
Klien mengeluh penglihatannya
tidak jelas
O : VOD : 1/300
VOS : 3/60
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
• Kaji lapang pandang klien
• Observasi Visus dan TIO
• Berikan therapy sesuai dengan
program
I :
• Mengobsvasi Visus dan
• Memberikan obat : Diamox

E:
• Visus klien masih tetap
• Diamox masuk 1 tetes

3 S :
• klien mengatakan masih tidak bisa
beraktivitas seperti biasa
• Klien mengatakan masih pusing
O : klien masih terbaring di tempat tidur.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
• Observasi visus dan TIO
• Lakukan aktivitas secara
bertahap di tempat tidur.
• Pertahankan lantai tetap bersih
dan licin.
• Pertahankan pintu dalam satu
posisi.
I:
• Mengobservasi visus dan TIO.
• Membantu melakukan aktivitas
secara bertahap di tempat tidur.
E:
• Visus OD : 1/300,OS 3/60
• Klien dapat makan sendiri
di tempat tidur dan klien dapat
membenarkan posisi tidurnya
tanpa bantuan perawat.

4 S : klien mengatakan malu pada k


keluarga
O : aktivitas klien masih dibantu oleh
keluarga
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
• berikan motivasi pada kliien untuk
melaukan aktivitasnya
I : memeberikan motivasi pada klien
E : aktivitas klien masih dibantu oleh
keluarga

5. S:-
O : tidak terdapat tanda-tanda infeksi
A : Masalah teratasi

También podría gustarte