Está en la página 1de 23

LAPORAN KASUS

MORBILLI

Penyusun:

AMIELIA MAZWA RAFIDAH

030.05.248

Pembimbing:

Dr.RUDI Sp.A

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

Rumah Sakit Otorita Batam

Periode 22 Maret 2010 – 30 Mei 2010

STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. N

Usia : 1 tahun 8 bulan

Jenis kelamin : Perempuan

Anak ke : Ke-2 dari 2 saudara

Agama : Islam

Pendidikan :-

Alamat : Kap. Saguba C No.151

Orang Tua/ Ayah

Nama : Tn E

Usia : 36 tahun

Agama : Islam

Alamat : Kap. Saguba C No.151

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Hubungan dengan orang tua: Anak kandung

Suku bangsa : Batak

B. ANAMNESIS

Dilakukan alloanamnesis terhadap ibu pasien pada tanggal 4 April 2010, di Ruang
Bougenville, Jam 10.00

Keluhan Utama:
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS)

Keluhan Tambahan:

Batuk dan pilek

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke emergency dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS. Lima hari
yang lalu pasien mengeluh demam naik turun sepanjang hari, tetapi demam turun tidak
sampai suhu normal. Panas turun dengan pemberian obat penurun panas namun setelah 2
hingga 3 jam, kembali panas. Demam disertai batuk kering dan pilek, pasien juga pernah
demam menggigil di malam hari. Ibu pasien menyangkal ada mual, muntah, diare dan kejang.
Sebelum ke RSOB, pasien sudah berobat di rumah sakit lain, namun tidak ada perbaikan.
Pasien kurang minum PASI dan kurang makan sejak mulai demam ini. Tidak ada gangguan
buang air kecil dan buang air besar pada saat sekarang.

Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteri - Penyakit Jantung -

Cacingan - Diare - Penyakit Ginjal -

DBD - Kejang - Penyakit Darah -

Demam tifoid - Kecelakaan - Radang Paru -

Otitis - Morbili - Tuberkulosis -

Parotitis - Operasi -

Riwayat Kehamilan Ibu dan Kelahiran

Kahamilan Morbiditas kehamilan : Demam (-), nyeri suprapubik (-), keputihan (-)

Perawatan antenatal : Di bidan, tidak teratur

Kelahiran  Tempat kelahiran : Rumah Bersalin PJB

Penolong persalinan : Bidan

Cara Persalinan : Spontan


Masa gestasi : 38 minggu (cukup bulan)

Keadaan bayi : Berat lahir 3200gr

: Panjang badan 52 cm

: Langsung menangis kuat

: APGAR score 9-10

: Kelainan bawaan (-)

Kesimpulan riwayat kehamilan dan persalinan : NKB-SMK lahir via Partus normal

Riwayat Makanan

Umur (bulan) ASI PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim

0-2 √

2-4 √

4-6 √ √

6-8 √ √ √ √

10-12 √ √ √ √

Riwayat Imunisasi

Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)

BCG 2 bln

DPT 2 bln 4 bln 6 bln 18 bln

Polio 0 bln 2 bln 4 bln 18 bln

Campak

Hepatitis B 0 bln 1 bln 6 bln

Hib
Riwayat Perkembangan

Pertumbuhan gigi pertama : usia 6 bulan (2 insisor sentral bawah)

Psikomotor :

a. Tengkurap : 5 bulan
b. Duduk : 9 bulan
c. Berdiri : 10 bulan
d. Berjalan : 11 bulan
e. Mengoceh : 9 bulan
f. Bicara : 12 bulan
g. Membaca dan menulis: belum mampu

Perkembangan pubertas:

a. Rambut pubis : belum ada


b. Payudara : belum ada
c. Menarche : belum ada

Gangguan perkembangan mental/emosi : belum dapat dinilai

Riwayat Keluarga

Kakak pasien yang berusia 3 tahun 6 bulan sehat dan tidak pernah menderita campak.
Tidak ada anggota keluarga yang mengidap infeksi kronis seperti batuk lama atau penyakit
lainnya, tetapi ibu pasien mengaku ada anak tetangga mereka yang mengidap demam campak
juga. Tidak ada riwayat asma atau allergi lainnya pada keluarga. Ayah pasien tidak merokok.

Riwayat Lingkungan Perumahan

Tinggal dilingkungan perumahan yang cukup padat, milik sendiri. Jumlah orang yang
tinggal dalam satu rumah adalah 4 orang yaitu, ayah, ibu dan 2 orang anak. Lingkungan,
sanitasi dan pengudaraan rumah cukup baik dengan ada jendela di setiap kamar. Memiliki
satu dapur, dua kamar mandi dan tiga kamar tidur.
C. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal 4 April 2010

Kesadaran Umum : Tampak sakit sedang, lemah, rewel

Kesadaran : Compos mentis

Tanda-tanda vital :

Tekanan darah: 100/70 mmHg

Nadi : 135 x/menit

Pernapasan : 32 x/menit

Suhu : 38,90C

Saturasi : 97%

Berat badan : 10 kg

Kepala : Normocephali, ubun-ubun besar sudah tertutup, distribusi rambut merata,


rambut tidak mudah rontok, wajah simetris.

Mata : Conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, RCL +/+,
RCTL +/+, mata merah(+), mata cekung (-), air mata (+)

Telinga : Normotia, membran tympani intak +/+, serumen +/+, secret -/-

Hidung : Deformitas (-), krepitasi (-), deviasi septum (-), secret +/+, pernapasan
cuping hidung (-)

Mulut : Deformitas (-), bibir kering (-), sianosis perioral (-)

Leher : Tidak teraba pembesaran tiroid, kelenjar getah bening tidak teraba
membesar, retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)

Thoraks :

Paru

Inspeksi : Kedua hemithorax simetris dalam keadaan statis dan dinamis,


retaksi sela iga (-)

Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri simetris, massa (-)


Perkusi : Sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/- , wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V

Perkusi : Batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : Supel, datar, bising usus (+) 2-3x/menit, hepar, lien dan ginjal tidak teraba
membesar, retraksi epigastrium (-), turgor kulit baik

Ekstremitas : Akral hangat, sianosis akral (-), odem (-) di ekstremitas atas dan bawah

D. RESUME

Pasien perempuan, berusia 1 tahun 8 bulan, datang dengan keluhan demam sejak 5 hari
SMRS. Demam naik turun sepanjang hari, tetapi tidak turun sampai suhu normal. Panas turun
dengan pemberian obat penurun panas namun setelah 2 hingga 3 jam, kembali panas. Demam
disertai batuk kering dan pilek, pasien juga pernah demam menggigil di malam hari. Ibu
pasien menyangkal ada mual, muntah, diare dan kejang. Sebelum ke RSOB, pasien sudah
berobat di rumah sakit lain, namun tidak ada perbaikan. Pasien kurang minum PASI dan
kurang nafsu makan sejak mulai demam. Tidak ada gangguan buang air kecil dan buang air
besar pada saat sekarang. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan pasien dalam keadaan sakit
sedang dan rewel, tanda vital yaitu nadi 135x/menit, pernapasan 32x/menit, suhu 38,90C.
Pada pemeriksaan fisik mata, ditemukan mata merah dan berair pada kedua mata kiri dan
kanan

E. DIAGNOSIS KERJA
 Morbilli

F. DIAGNOSIS BANDING
 Rubella
 Roseola infantum
 Infeksi mononukleosus

G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal pemeriksaan 4 April 2010
 Hemoglobin :14.0 g/dl
 Hematokrit :41,7%
 Leukosit :6500/mm3
 Tromobosit :279 000/mm3
 RBC :5,62
 PCT :0,210%
 Diff count :
o Lim :29,3
o Mono :2,6
o Gra :68,1
 Malaria : Negatif (-)
 Dengue blood :
o Ig G : negative (-)
o Ig M : negative (-)

H. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
 Tidak dilakukan foto rontgen thorax pada pasien ini

I. PENATALAKSANAAN
 Pasien di rawat di ruang anak
 Tirah baring
 Kebutuhan cairan : 125cc/kgBB/hari
o Oral: Diet bubur tim tanpa sayur, minum
o IVFD KAEN 4B 100cc/kgBB/hari  42tetes/menit (mikro)
o IVFD Benutrion 25cc/kgBB/hari  10tetes/menit (mikro)
 Obat-obatan
o Imbost 2x1 Cth
o Sanmol syr 3x 3/4 Cth
o Vectrine syr 3x 3/4 Cth
o Tetes mata Sendofenycol
J. EVALUASI HARIAN PASIEN
Tanggal 5 April 2010 (hari ke-2 perawatan)

Subjektif:
o Demam
o Mata merah dan berair
o Batuk kering dan pilek
o Bercak putih di lidah

Objektif:
Tanda-tanda vital :
o Nadi :124 x/menit
o RR :36 x/menit
o Suhu :38,6 0C
Kes/KU : Sadar, tampak sakit sedang
Kepala : Normocephali, Mata: Sekret jernih +/+, pupil isokor, RCL+/+, RCTL
+/+
Leher : Kaku kuduk (-), KGB tidak teraba membesar
Thorax : Cor BJ I-II regular, Gallop (-), Murmur (-)
Pulmo Suara nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Supel, datar, bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat (+), sianosis akral (-) di keempat ekstremitas

Assessment:
Observasi febris ec viral infection

Planning:
 Pasien di rawat di ruang anak
 Tirah baring
 Kebutuhan cairan : 125cc/kgBB/hari
o Oral: Diet bubur tim tanpa sayur, minum
o IVFD KAEN 4B 100cc/kgBB/hari  42tetes/menit (mikro)
o IVFD Benutrion 25cc/kgBB/hari  10tetes/menit (mikro)
 Obat-obatan
o Imbost syr. 2x1 Cth
o Sanmol syr. 3x 3/4 Cth
o Vectrine syr. 3x 3/4 Cth
o Salep Kaladin
o Tetes mata Sendofenycol
Tanggal 6 April 2010 ( hari ke-3 perawatan)

Subjektif:

o Demam
o Mata merah dan berair
o Batuk kering dan pilek
o Bercak putih di lidah
o Ruam merah di leher dan badan
o Makan sedikit

Objektif:

Tanda-tanda vital :
o Nadi :132 x/menit
o RR :32 x/menit
o Suhu :39,4 0C

Kes/KU : Sadar, tampak sakit sedang


Kepala : Normocephali, Mata: Sekret jernih +/+, periorbital odem +/+,
Pupil isokor, RCL+/+, RCTL +/+.
Leher : Kaku kuduk (-), KGB tidak teraba membesar, Eritema makulopapular
(+)
Thorax : Cor BJ I-II regular, Gallop (-), Murmur (-)
Pulmo Suara nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Eritema makulopapular (+) di thorax dan abdomen
Abdomen : Supel, datar, bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat (+), sianosis akral (-), eritema makulopapular (-)
di keempat ekstremitas

Assessment:

Morbilli

Planning:

 Pasien di rawat di ruang anak


 Tirah baring
 Kebutuhan cairan : 125cc/kgBB/hari
o Oral: Diet bubur tim tanpa sayur, minum
o IVFD KAEN 4B 100cc/kgBB/hari  42tetes/menit (mikro)
o IVFD Benutrion 25cc/kgBB/hari  10tetes/menit (mikro)
 Obat-obatan
o Inj. Novalgin (iv)(1)
o Inj. Tyason 1 x 500 mg (iv)(1)
o Imbost syr. 2x1 Cth
o Sanmol syr. 3x 3/4 Cth
o Vectrine syr. 3x 3/4 Cth
o Dialac 2x1 sach.
o Salep Kaladin
o Tetes mata Sendofenycol

Tanggal 7 April 2010 ( hari ke-4 perawatan)

Subjektif:

o Demam, menggigil
o Mata merah dan berair
o Batuk kering, pilek
o Bercak putih di lidah
o Ruam merah di seluruh tubuh, tangan dan kaki
o Makan sedikit

Objektif:

Tanda-tanda vital :
o Nadi :160 x/menit
o RR :40 x/menit
o Suhu :38,7 0C

Kes/KU : Sadar, tampak sakit sedang


Kepala : Normocephali, Mata: Sekret jernih +/+, periorbital odem +/+,
Pupil isokor, RCL+/+, RCTL +/+. Oral: bercak putih di lidah
Leher : Kaku kuduk (-), KGB tidak teraba membesar, Eritema makulopapular
(+)
Thorax : Cor BJ I-II regular, Gallop (-), Murmur (-)
Pulmo Suara nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Eritema makulopapular (+) di thorax dan abdomen
Abdomen : Supel, datar, bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat (+), sianosis akral (-), eritema makulopapular (+)
di keempat ekstremitas
Assessment:

Morbilli

Planning:

 Pasien di rawat di ruang anak


 Tirah baring
 Kebutuhan cairan : 125cc/kgBB/hari
o Oral: Diet bubur tim tanpa sayur, minum
o IVFD KAEN 4B 100cc/kgBB/hari  42tetes/menit (mikro)
o IVFD Benutrion 25cc/kgBB/hari  10tetes/menit (mikro)
 Obat-obatan
o Inj. Novalgin (iv)(2)
o Inj. Tyason 1 x 500 mg (iv)(2)
o Imbost syr. 2x1 Cth
o Sanmol syr. 3x 3/4 Cth
o Vectrine syr. 3x 3/4 Cth
o Alco syr. 3x1/2 Cth
o Dialac 2x1 sach.
o Salep Kaladin
o Tetes mata Sendofenycol
o Dactarin oral gel tube

Tanggal 8 April 2010 ( hari ke-5 perawatan)

Subjektif:

o Demam
o Mata merah dan berair berkurang
o Batuk kering, pilek
o Bercak putih di lidah berkurang
o Ruam merah di seluruh tubuh, tangan dan kaki

Objektif:

Tanda-tanda vital :
o Nadi :110 x/menit
o RR :36 x/menit
o Suhu :38,6 0C
Kes/KU : Sadar, tampak sakit sedang
Kepala : Normocephali, Mata: Sekret jernih +/+, periorbital odem -/-,
Pupil isokor, RCL+/+, RCTL +/+. Oral: bercak putih di lidah kurang
Leher : Kaku kuduk (-), KGB tidak teraba membesar, Eritema makulopapular
(+)
Thorax : Cor BJ I-II regular, Gallop (-), Murmur (-)
Pulmo Suara nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Eritema makulopapular (+) di thorax dan abdomen
Abdomen : Supel, datar, bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat (+), sianosis akral (-), eritema makulopapular (+)
di keempat ekstremitas

Assessment:

Morbilli

Planning:

 Pasien di rawat di ruang anak


 Tirah baring
 Kebutuhan cairan : 125cc/kgBB/hari
o Oral: Diet bubur tim tanpa sayur, minum
o IVFD KAEN 4B 100cc/kgBB/hari  42tetes/menit (mikro)
o IVFD Benutrion 25cc/kgBB/hari  10tetes/menit (mikro)
 Obat-obatan
o Inj. Novalgin (iv)(3)
o Inj. Tyason 1 x 500 mg (iv)(3)
o Imbost syr. 2x1 Cth
o Sanmol syr. 3x 3/4 Cth
o Vectrine syr. 3x 3/4 Cth
o Alco syr. 3x1/2 Cth
o Dialac 2x1 sach.
o Salep Kaladin
o Tetes mata Sendofenycol
o Dactarin oral gel tube

Tanggal 9 April 2010 ( hari ke-6 perawatan)

Subjektif:

o Demam (-)
o Mata merah dan berair (-)
o Batuk kering jarang, pilek (-)
o Bercak putih di lidah (-)
o Ruam merah di seluruh tubuh, tangan dan kaki berkurang

Objektif:

Tanda-tanda vital :
o Nadi :110 x/menit
o RR :32 x/menit
o Suhu :36,3 0C

Kes/KU : Sadar, tampak sakit sedang


Kepala : Normocephali, Mata: Sekret jernih -/-, periorbital odem -/-,
Pupil isokor, RCL+/+, RCTL +/+. Oral: bercak putih di lidah (-)
Leher : Kaku kuduk (-), KGB tidak teraba membesar, Eritema makulopapular
(-)
Thorax : Cor BJ I-II regular, Gallop (-), Murmur (-)
Pulmo Suara nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
makulopapular (-) di thorax dan abdomen
Abdomen : Supel, datar, bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat (+), sianosis akral (-), makulopapular (+)
di keempat ekstremitas

Assessment:

Morbilli

Planning:

 Pasien di rawat di ruang anak


 Tirah baring
 Kebutuhan cairan : 125cc/kgBB/hari
o Oral: Diet bubur tim tanpa sayur, minum
o IVFD KAEN 4B 100cc/kgBB/hari  42tetes/menit (mikro)
o IVFD Benutrion 25cc/kgBB/hari  10tetes/menit (mikro)
 Obat-obatan
o Inj. Tyason 1 x 500 mg (iv)(3)
o Imbost syr. 2x1 Cth
o Vectrine syr. 3x 3/4 Cth
o Alco syr. 3x1/2 Cth
o Dialac 2x1 sach.
o Salep Caladin
o Tetes mata Sendofenycol
o Dactarin oral gel tube

K. PROGNOSIS
o Ad vitam : Ad bonam
o Ad sanationam : Ad bonam
o Ad fungsionam : Ad bonam
ANALISA KASUS

Pada kasus ini didiagnosa sebagai Morbilli karena dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
berdasarkan oleh criteria dari World Health Organization (WHO) Tahun 2009 7 dan Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 20046

1. Berdasarkan WHO Tahun 20097 :


 Gejala awal adalah demam tinggi yang dimulai 10-12 hari setelah
pajanan terhadap virus, dan bertahan selama 4-7 hari
 Coryza, batuk dan konjungtivitis, bercak Koplik pada mukosa bucal
pada stadium inisial
 Setelah beberapa hari, timbul ruam biasanya pada muka dan leher
 Dalam 3 hari, ruam menyebar ke tangan dan kaki
 Ruam menetap selama 5 hingga 6 hari dan kemudian menghilang

2. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 20046, campak, measles
atau rubeola adalah suatu penyakit virus akut yang menular yang disebabkan oleh
virus RNA dari Famili Paramixoviridae, gejala klinis terjadi setelah masa inkubasi 10-
12 hari, terdiri dari tiga stadium:
I. Stadium prodromal, berlangsung 2-4 hari, ditandai demam yang diikuti batuk
dan pilek, faring merah, nyeri menelan, stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda
patognomonik timbulnya enantema mukosa pipi di depan molar tiga disebut
bercak Koplik
II. Stadium erupsi, ditandai dengan timbulnya ruam makulo-papular yang
bertahan selama 5-6 hari. Timbulnya ruam dimulai dari batas rambut belakang
telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke ekstermitas.
III. Stadium penyembuhan (konvalesens), setelah 3 hari ruam berangsur-angsur
menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit menjadi kehitaman dan
mengelupas yang akan menghilang setelah 1-2 minggu
Pada kasus ini dari anamnesa dan pemeriksaan fisik diketahui bahwa:

o Demam sejak 5 hari SMRS


o Batuk kering dan pilek
o Kelopak mata bengkak, merah, dan mata berair
o Bercak putih pada lidah dan mukosa bibir
o Timbul ruam pada demam hari ke-7 mulai dari leher, muka menjalar ke badan
o Timbul ruam seluruh tubuh, ekstremitas pada demam hari ke-8

Kesimpulan dari gejala klinis pada kasus ini di diagnose Morbilli sesuai dengan criteria
WHO Tahun 2009 dan IDAI Tahun 2004.

Hasil laboratorium untuk Morbilli berdasarkan sumber:

1. Emedicine1 Tahun 2009


 Pemeriksaan darah lengkap : Limfositopenia
 Pemeriksaan serologi (measles complement fixation(CF) or Hemaglutinasi Inhibisi
antibody) positif dan kultur virus untuk diagnosa pasti

2. Nelson Ilmu Kesehatan Anak6 Tahun 2000


 Konfirmasi laboratorium jarang diperlukan
 Pemeriksaan darah lengkap: leucopenia, limfositosis relative dan kadar glukosa
normal

Pada kasus ini, didapatkan hasil laboratorium yang dilakukan pada tanggal 4 April 2010
adalah seperti berikut:

 Leukosit normal
 Limfositopenia
Kesimpulan dari hasil laboratorium pasien ini, menunjang diagnosa Morbilli berdasarkan
Emedicine Tahun 2009 dan Nelson Tahun 2004.

Pada kasus ini diagnosa banding berdasarkan referensi Nelson Tahun 2000 dan dari
Emedicine Tahun 2009 adalah:

1) Rubella
2) Roseola infantum

Berdasarkan referensi Nelson Tahun 2000:

1) Rubella
 Manifestasi klinis:
o Masa inkubasi 14-21 hari
o Demam ringan atau tidak ada selama ruam dan menetap selama 1,2 atau 3
hari
o Mukosa faring dan konjungtiva sedikit meradang
o Eksantema mulai pada muka dan menyebar dengan cepat (dalam 24 jam),
ruam dapat menghilang pada muka saat ruam lanjutannya muncul pada
badan
o Erupsi biasanya jelas pada hari ke 3
o Tidak ada fotofobia
o Tanda khas: adenopati retroaurikuler, servikal posterior dan di belakang
oksipital

 Pemeriksaan laboratorium (Darah Lengkap):


o Sel darah putih normal atau sedikit menurun
o Trombositopeni jarang

2) Roseola infantum (eksantema subitum)


 Manifestasi klinis
o Demam tinggi mendadak, demam turun dengan krisis pada hari ke 3-4
o Mukosa faring meradang
o Koryza
o Ketika suhu kembali normal, erupsi macular atau maculopapular tampak
diseluruh tubuh mulai pada badan menyebar ke lengan dan leher, dan
melibatkan muka dan kaki
o Ruam menghilang dalam 3 hari

 Pemeriksaan laboratorium:
o Hari pertama demam: leukosit normal, kenaikan neutrofil
o Hari ke 3-4 demam: leukopeni, neutropenia absolute dan limfositosis

Berdasarkan referensi dari Emedicine-Measles Tahun 2009:

1. Rubella
 Manifestasi klinis:
o Masa inkubasi 14-21 hari setelah pajanan
o Konjungtivitis
o Nyeri tenggorokan
o Demam ringan
o Malaise dan nausea
o Ruam makulopapular dimulai dari muka, leher dan menyebar secara
centrifugal ke dada dan ekstremitas terjadi dalam 24 jam. Kemudian
menghilang mulai dari muka pada hari ke 2 dan menghilang
seluruhnya pada akhir hari ke 3.

2. Roseola infantum
 Manifestasi klinis :
o Demam tinggi
o Ruam makulopapular, dimulai dari dada dan menyebar ke leher dan
ekstremitas, tidak gatal, pucat bila ditekan. Ruam menghilang dalam
12 jam sampai 1-2 hari
o Batuk
o Kejang
o Diare
o Irratibility
o Anterior fontanel bulging

Pemeriksaan Morbilli1 Rubella2 Roseola Infantum3

Lab Darah Leukopenia Leucopenia Leucopenia

Limfositopenia Trombositopenia Serologi IgM, IgG

Serologi/kultur Limfositopeni
virus (+)
Rubella-specific
immunoglobulin
IgM dan IgG

Rencana pemeriksaan penunjang pada kasus ini, berdasarkan Nelson Tahun 2000 dan
Emedicine Tahun 2009, untuk menyingkirkan diagnosis banding:

o Pemeriksaan serologi (measles complement fixation(CF) or Hemaglutinasi Inhibisi


antibody) positif dan kultur virus
o Pemeriksaan serologi Rubella-specific immunoglobulin IgM dan IgG
o Pemeriksaan serologi HHV-6-specific specific immunoglobulin IgM dan IgG

Penatalaksanaan berdasarkan referensi Emedicine Tahun 2009 1

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Selalunya dengan terapi suportif:

 Anak sebaiknya menjalani tirah baring


 Pemasangan akses intravena, karena pasien demam tinggi, kemungkinan
terjadi dehidrasi sangat mudah, dan juga untuk memasukkan obat-obatan
injeksi
 Untuk menurunkan demam, diberikan antipiretik seperti asetaminofen atau
ibuprofen
 Jika terjadi infeksi sekunder seperti pneumonia, otitis media maka baiknya
diberikan antibiotic (contohnya ceftriaxone)

 Terapi Vitamin A terbukti menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.


World World Health Organization (WHO) menganjurkan pemberian vitamin
A kepada semua anak dengan campak, dimana defisiensi vitamin A
dikenalpasti sebagai satu masalah. Konsentrasi serum vitamin A rendah
ditemukan pada anak dengan campak yang parah di Amerika Serikat. Jadi,
pertimbangkan tambahan vitamin A pada pasien yang berumur 6 bulan
sampai 2 tahun yang dirawat di rumah sakit dengan campak dan
komplikasinya (misalnya, batuk, pneumonia, diare).

Penatalaksanaan pada pasien ini:

 Pasien di rawat di ruang anak


 Tirah baring
 Kebutuhan cairan : 125cc/kgBB/hari
o Oral: Diet bubur tim tanpa sayur, minum
o IVFD KAEN 4B 100cc/kgBB/hari 42cc/jam42tetes/menit (mikro)
o IVFD Benutrion 25cc/kgBB/hari 10cc/jam10tetes/menit (mikro)
 Pengobatan suportif:
o Antibiotic : Tyason(ceftriaxone)
o Suplemen untuk meningkatkan imunisasi: Imbost syr.
o Mukolitik: Vectrine syr.
o Anti congestan: Alco syr.
o Pencahar: Dialac sch.
o Salep Caladin
o Konjungtivitis :Tetes mata Sendofenycol
o Kandidiasis: Dactarin oral gel tube

Prognosis berdasarkan referensi Nelson Tahun 2000 dan Emedicine Tahun 20091

Prognosis untuk kasus ini sangat baik dengan penyembuhan sempurna tanpa parut dan tanpa
komplikasi. Pada umumnya angka kematian telah menurun pada tahun-tahun ini sampai
tingkat rendah pada semua kelompok umur, terutama karena keadaan sosioekonomi
membaik, tetapi juga karena terapi antibacterial efektif untuk pengobatan infeksi sekunder.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pamela L Dyne, MD, Professor of Clinical Medicine/Emergency Medicine, David


Geffen School of Medicine at UCLA; Attending Physician, Department of
Emergency Medicine, Olive View-UCLA Medical Center. Emedicine-Pediatrics,
Measles. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/802691-overview,
(updated : Nov 4, 2009)
2. Ezike, MD, Consulting Staff, Beaumont Pediatric Center, PLLC. Emedicine-
Pediatrics, Rubella. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/968523-
overview, (updated on April 22, 2009).
3. Lisa S Lewis, MD, Consulting Staff, Division of Emergency Medicine, Children's
Hospital Medical Center of Cincinnati. Emedicine-Roseola Infantum. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/803804-overview (updated on Jul 14, 2009)
4. Burke A Cunha, MD, Professor of Medicine, State University of New York School of
Medicine at Stony Brook; Chief, Infectious Disease Division, Winthrop-University
Hospital. Emedicine-Infectious Mononucleosis. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/222040-overview (update on Oct 19, 2009)
5. D.Pusponegro Hardiono, S.Hadinegoro Sri Rezeki dkk. Standar Pelayanan Medis,
Kesehatan Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Edisi I 2004: Hal 95-98.
6. Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson Ilmu Kesehatan Anak, Edisi ke 15 Vol.2, Tahun
2000:Hal 1068-71.
7. World Health Organization (WHO)-Measles. Available at:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs286/en/. (Updated on December 2009)

También podría gustarte