Está en la página 1de 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

POKOK BAHASAN : ANC

SUB POKOK BAHASAN : KUNJUNGAN ANC

HARI/TANGGAL : KAMIS, 28 APRIL 2011

WAKTU : 15 MENIT

SASARAN : MASYARAKAT (IBU HAMIL)

TEMPAT : KAMPUS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

KESEHATAN SEMARANG

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Para ibu dapat mengetahui dan memahami tentang kunjungan ANC

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

a. Ibu dapat menjelaskan tentang definisi kehamilan dan kunjungan ANC

b. Ibu dapat menjelaskan tujuan kunjungan ANC

c. Ibu dapat menjelaskan jadwal kunjungan ANC

d. Ibu dapat menjelaskan dimana tempat kunjungan ANC

e. Ibu dapat menjelaskan asuhan kebidanan yang diberikan saat kunjungan ANC
3. KEGIATAN

a. Pembukaan 3 menit

1) Mengucapkan salam dan terima kasih atas kedatangan para peserta.

2) Memperkenalkan diri dan apersepsi.

3) Menjawab salam, mendengarkan dengan seksama.

b. Inti 9 menit

1) Menjelaskan tentang kunjungan ANC

2) Menjelaskan tentang definisi kunjungan ANC

3) Menjelaskan tujuan kunjungan ANC

4) Menjelaskan jadwal kunjungan ANC

5) Menjelaskan dimana tempat kunjungan ANC

6) Menjelaskan asuhan kebidanan yang diberikan saat kunjungan ANC

7) Diskusi tanya jawab

c. Penutup 3 penutup

1) Kesimpulan

2) Melakukan refleksi atau menyakan kembali apakah masyarakat sudah memahami


materi yang telah disampaikan

3) Mengevaluasi hasil kegiatan

4) Memberi salam dan meminta maaf bila ada kesalahan

5) Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan mengucapkan salam penutup


4. MEDIA

a. Leaflet

b. LCD

c. Laptop

5. METODE

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

6. EVALUASI

a. Apa yang dimaksud dengan kunjungan ANC?

b. Sebutkan tujuan dari melakukan kunjungan rutin ANC!

c. Sebutkan kapan saja jadwal kunjungan ANC harus dilakukan?

Jawaban:

a. ANC(ante natal care) merupakan suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medic pada ibu hamil untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

b. Tujuan:

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan


tumbuh kembang bayi
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu
dan bayi

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang


mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu


maupun bayi dengan trauma seminimal mungkin

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi


agar dapat tumbuh kembang secara normal.

c. Jadwal kunjungan:

1) Satu kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)

2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28 minggu)

3) Dua kali pada trimester ketiga

7. PUSTAKA

Azeph.2011.”antenatal care “ dalam http://saputra83blog.friendster.com/36 diakses hari senin


tanggal 25 april 2011

“antenatal care “ dalam http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/02/pengertian-ante-natal-


care-anc.html. diakses hari senin tanggal 25 april 2011.

Fitri.2009.”kunjungan ANC” dalam http://fitrinaylacahya.blogspot.com

“asuhan antenatal” dalam www.pdfwindows.com


8. LAMPIRAN

materi

KUNJUNGAN ANC

A. Definisi Kunjungan ANC

ANC(ante natal care) merupakan suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medic pada ibu hamil untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan.

Prenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan oleh tenaga professional
(dokter, spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perwat bidan) untuk
ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standart minimal pelayanan antenatal.

B. Tujuan Kunjungan

Kunjungan antenatal merupakan kunjungan yang continuum. Ibu hamil tidak cukup hanya
sekali memeriksakan kehamilannya tetapi perlu berulang kali agar kondisi kehamilan dapat
dipantau dengan baik dan menghasilkan kondisi kesehatan ibu hamil maupun janinnya yang
berkualitas. Setiap kunjungan antenatal mempunyai tujuan dalam rangka mengupayakan
kualitas kesehatan ibu maupun janinnya. Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk
memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina
hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat
mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan (Pusdiknakes –
WHO – JHPIEGO, 2003). Dalam Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2003, tujuan
asuhan antenatal adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi.

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun


bayi dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.

C. Jadwal kunjungan ANC

Berdasarkan kebijakan program kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4


(empat) kali selama kehamilan yaitu:

1. Satu kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)

Tujuan kunjungan antenatal pada kunjungan pertama adalah:

a. Memastikan bahwa klien betul-betul hamil

b. Mengenali secara dini kondisi kehamilan klien.

c. Mengenali secara dini kondisi kesehatan ibu.

d. Menentukan jenis asuhan yang akan diberikan.

e. Merencanakan asuhan pada kunjungan berikutnya.


2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28 minggu)

Pada kunjungan di trimester ini ibu akan lebih mendapatkan informasi yang lebih dalam
mengenai kehamilan di trimester kedua dan kewaspadaan khusus terhadap komplikasi
yang mungkin terjadi di trimester kedua.

3. Dua kali pada trimester ketiga

Pada kunjungan pertama akan di deteksi kehamilan ganda.

Pada kunjungan kedua akan diteksi kelainan letak.

Sedangkan keteraturan kunjungan ANC

1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat
satu bulan.

2. Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan

3. Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan

4. Periksa setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan

5. Periksa khusus bila ada keluhan

D. Tempat kunjungan ANC

1. Bidan (BPS)

Bidan memberikan asuhan kebidanan secara normal dan asuhan kebidanan bias diberikan
dalam wewenang dan batas yang jelas. Akan dilakukan rujukan apabila ditemukan
komplikasi atau resiko kehamilan.

2. Dokter umum (klinik umum)


Lingkup pelayanan disesuaikan dengan pelayanan kebidanan yang tersedia. Rujukan
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih tinggi.

3. Dokter spesialis obstetric dan gynekologi (SPOG)

Lingkup pelayanan meliputi fisiologi dan patologi. Rujukan dilakukan pada tingkat yang
lebih tinggi dan mempunyai kelengkapan sesuai dengan yang diharapkan

4. RS, Puskesmas, dan Rumah bersalin (Team antara bidan dan dokter SPOG)

Lingkup pelayanan meliputi fisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan kelengkapan
pelayanan kebidanan. Rujukan diberikan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
tinggi.

E. Pelayanan asuhan kebidanan pada kunjungan ANC

Secara garis besar inti dari pelayanan asuhan kunjungan ANC adalah mengelola klien/ pasien
dalam rangka memecahkan masalah pasien melalui langkah-langkah yang meliputi
pengkajian data, menentukan diagnosa, menentukan perencanaan, mengembangkan
perencanaan dan melakukan evaluasi.

Pada setiap kunjungan asuhan yang diberikan berbeda, diantarnya:

1. Pada trimester pertama (sebelum 14 minggu)

Kunjungan awal pada masa kehamilan atau antenatal merupakan kontak awal klien
dengan pemberi asuhan (bidan). Hal-hal yang harus diperhatikan pada kunjungan awal ini
meliputi, diantaranya:

a. Membangun harapan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil.

diharapkan terjalin hubungan interpersonal antara klien dan bidan sehingga akan
tercipta asuhan yang komprehensip karena adanya saling kepercayaan dan saling
pengertian antara hak dan kewajiban masing-masing dan tercipta asuhan yang sesuai
dengan kondisi klien pada kunjungan-kunjungan antenatal berikutnya.
b. Mendeteksi masalah dan menanganinya

Petugas kesehatan memilki peran penting dalam mencegah dan atau menangani setiap
kondisi yang mengancam jiwa melalui intervensi. Seperti: mengukur tekanan darah,
memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan/ infeksi,
maupun deteksi dan penanganan awal terhadap anemia.

c. Melakukan tindakan pencegahanan

Tindakan pencegahan terhadap tetanus neonatal, anemia defisiensi zat besi, praktik
tradisional yang merugikan.

d. Memberikan konseling tentang tanda bahaya kehamilan

1) Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan dibawah 20 minggu,


umumnya disebabkan oleh keguguran, mola hidatidosa, atau kehamilan ektopik.

2) Hiperemesis gravidarum

Muntah berlebihan selama kehamilan

3) Disuria

Sakit saat berkemih

4) Uterus lebih besar dari usia kehamilan

Dicurigai mola hidatidosa.

e. Mendorong perilaku sehat

Termasuk:

1) Konseling gizi, mengenai peningkatan konsumsi makanan berupa 300 kalori per
hari.

2) Dianjurkan untuk latihan secara normal tidak berlebihan, dan istirahat jika lelah.

2. Pada trimester kedua (14-28 minggu)


Sama dengan trimester pertama, dan ditambah:

a. Kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan

b. Deteksi gejala pre eklampsia

Peningkatan tekanan darah diatas normal, sakit kepala yang hebat, gangguan
penglihatan, nyeri epigastrik, oliguria, proteinuria, oedema menyeluruh

c. Deteksi dini solusio plasenta

Nyeri hebat di daerah abdominopelvikum, trauma abdomen, tinggi fundus uteri lebih
besar dari usia kehamilan, bagian janin sulit teraba, uterus tegang dan nyeri.

3. Pada trimester ketiga (28-40 minggu)

a. Kehamilan 28-36 minggu:

Sama dengan pelayanan pada trimester pertama dan kedua, serta ditambah:

1) Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapai komplikasi

Termasuk:

a) Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat


tersebut.

b) Mempersiapkan donor darah darah.

c) Mengadakan persiapan financial

d) Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama


tidak ada di tempat.

2) Mendeteksi kehamilan ganda.


b. Kehamilan setelah 36 minggu

Sama dengan pelayanan pada trimester pertama dan kedua serta ditambah:

1) Deteksi kelainan letak dan presentasi atau kondisi lain yang memerlukan
persalinan di RS.

2) Memantapkan rencana persalinan

3) Memberi konseling tentang tanda-tanda persalinan, diantaranya: kenceng-kenceng


pada perut bagian bawah menjalar ke pinggang yang teratur, mengeluarkan lendir
yang bercampur darah dari jalan lahir.

También podría gustarte