Está en la página 1de 7

I.

Judul : Respirasi Pada Serangga dan Spesimen


Tumbuhan
II. Tujuan : - Mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan
pernapasan
– Mengetahui banyaknya oksigen yang
digunakan oleh suatu organisme
I. Landasan Teori :
Pernapasan adalah proses pertukaran gas yang berasal
dari makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya
yaitu mengambil oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida
(CO2). Pertukaran gas O2 dengan CO2 dapat berlangsung melalui proses
difusi. Pada hewan berukuran kecil terdapat perbandingan antara luas
permukaan dengan volume tubuh yang cukup besar sehingga dapat
melaksanakan pertukaran gas dan cukup untuk memenuhi
kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan melalui cara difusi melalui
pertukaran tubuhnya. Tetapi pada hewan berukuran besar, terutama
pada hewan yang aktif, perbandingan antara luas dengan volume
tubuh terlalu kecil untuk melakukan hal yang serupa, karenanya
diperlukan suatu permukaan tubuh yang khusus untuk pernafasan,
untuk menangkap O2 dan melepaska CO2. Alat-alat ini dapat berupa
insang atau paru-paru atau saluran udara (trakea) atau bentuk lain
yang dapat melangsungkan pertukaran O2 dengan CO2.
Menurut logler (1977) konsumsi oksigen dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
• Intensitas dari metabolisme oksidatif dalam sel
• Kecepatan pertukaran yang mengkontrol perpindahan air disekitar
insang yang berdifusi
melewatinya
• Faktor internal yaitu kecepatan sirkulasi darah dan volume darah
yang dibawa menuju insang
• Afinitas oksigen dari haemoglobin.
Pada serangga, pertukaran gas dilakukan dengan menggunakan
trakea, sehingga disebut sisten pembuluh trakea. Pertukaran udara
dilakukan melalui lubang-lubang pernapasan yang di sebut spirakel
atau stigma.Spirakel dilindungi oleh katup yang dikontrol oleh otot
sehingga dapat mengatur membuka dan menutupnya spirakel. Ketika
otot berkontraksi spirakel terbuka dan trakea mengembang sehingga
udara dari luar dapat masuk ke dalam trakea. Dari trakea udara masuk
ke trakeola kemudian ke seluruh tubuh dan akhirnya smapai ke
membrane plasma sel dan oksigen akan berdifusi. Karbon dioksida
hasil respirasi dibawa melalui spirakel pada saat otot berelaksasi
sehingga trakea mengempis. Maka oksigen maupun karbon dioksida
tidak diedarkan melalui pembuluh darah melainkan melalui pembuluh
trakea. Dan pembuluh darah serangga hanya berfungsi mengangkut
sari-sari makanan dan hormon.
Ada tiga fase gerakan pernafasan serangga, yaitu:
• Inspirasi kurang ¼ detik, pada awal inspirasi katub spirakel terbuka
• Fase pertukaran selama 1 detik, baik spirakel pada toraks atau
abdomen menutup
• Fase ekspirase, dan spirakel abdomen membuka
Tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil oksigen dari
lingkungan, tidak semua tumbuhan bernapas dengan
menggunakan oksigen. Tumbuhan tak berklorofil benapas
tanpa memerlukan oksigen. Tujuan proses pernapasan, yaitu
untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi
pelepasan energi. Tumbuhan yang bernapas secara anaeraob
mendapatkan energi dengan car menguraikan bahan – bahan
tertentu dimana mereka hidup. Dalam proses pernapasan
aerob / anaerab akan dihasilkan gas karbon dioksida dan uap
air. Gas dan uap air tersebut dikeluarkan dari tubuh. Oksigen
diperlukan dan karbon dioksida yang dihasilkan masuk dan
keluar dari tubuh secara difusi. Gas – gas tersebut masuk dan
keluar melalui stomata yang ada pada permukaan daun dan
inti sel yang ditemukan pada kulit batang pegangan. Akar
yang berada dalam tanah juga dapat melakukan proses keluar
msuknya gas.

II. Alat dan Bahan :


1. Respirometer sederhana
2. Timbangan
3. Kapas
4. Pinset
5. Jangkrik 2 gram
6. Kecambah 2 gram
7. Kuncup bunga sepatu 2 gram
8. KOH/NaOH
9. Vaselin
10.Eosin
11. Gelas kimia
12. Pipet tetes
13. Plastik 6,3 gram

I. Cara Kerja :
1. Siapkan respirometer sederhana sebanyak 2/3
2. Timbanglah organisme yang akan diteliti dengan berat 2
gram
3. Masukkan Kristal KOH/NaOH yang telah dibungkus oleh
kapas ke dalam botol respirometer, kemudian masukkan
organisme yang akan diteliti.
4. Tutuplah botol tersebut dengan sumbat pipa kepiler dan
olesi dengan vaselin
5. Tutuplah beberapa saat ujung pipa kapiler dengan jari
tangan kemudian buka jari tanganmu, masukkan sedikit
eosin ke dalam pipa kapiler
6. Amati pergerakan eosin pada pipa kapiler setiap 5 menit,
sebanyak 3 kali pengamatan, catat hasilnya dalam bentuk
tabel pengamatan.

I. Hasil Pengamatan :

Waktu Pengamatan/5 menit


Jenis Berat
Jumlah
Spesime Spesim
Spesimen
n en Waktu
1 2 3
Awal

0.6
2 gram 4 ekor 0 0.14 0.94
4
Jangkrik
0.2
Kecamba 2 gram 19 buah 0 0.11 0.36
2
h
Kuncup
0.3
Bunga 2 gram 3 buah 0 0.18 0.51
5
Sepatu

II. Analisa Data :


Dari data di atas dapat dilihat bahwa kecepatan
pergerakan eosin pada setiap oraganisme berbeda-beda.
Pada 2 gram jangkrik yang berisi 4 organisme, pergerakan
eosin dari pengamatan pertama hingga ketiga ialah, 0.14,
0.64, 0.94. Sedangkan pada 2 gram kecambah yang berisi
19 organisme ialah 0.11, 0.22, 0.36. Serta pada 2 gram
kuncup bunga sepatu yang berisi 3 oragnisme ialah 0.18,
0.35, 0.51.

III. Pertanyaan :
1. Berdasarkan hasil pengamatan, buatlah grafik tentang
hubungan berat tubuh/macam spesies terhadap kecepatan
pergerakan eosin.
2. Apa tujuan pemberian KOH/NaOH pada tabung
respirometer?
3. Bandingkan pergerakan eosin pada tiap pipa berskala yang
dicoba oleh kelompok lain.
4. Jelaskkan mengapa cairan eosin dapat bergerak pada
percobaan di atas?
5. Berdasarkan percobaan, factor apa saja yang
memepengaruhi pernapasan?
6. Selain yang ditemukan lewat percobaan, factor apalagi
yang mungkin mempengaruhi kecepatan pernapasan?
7. Dalam laporan tuliskan Landasan teori, Analisa data dan
Kesimpulan

I. Jawaban :
1. Grafik hubungan macam spesimen dengan kecepatan
pergerakan eosin

2. Fungsi pemberian KOH/NaOH di dalam respirator bertujuan agar tidak


mengganggu spesimen yang sedang diamati. Dan membantu
mempercepat pernapasan organisme.
3.
Waktu Pengamatan
Jumla 5
Jenis Berat 5
h men
Spesime Spesime menit
Spesi it 5 menit ketiga
n n perta
men ked
ma
ua
2
Kel 0,
gra 3 ekor 0, 2 0, 61
.1 47
m
2
Kel
gra 4 ekor 0, 87
.2
m
2
Kel 0,
gra 3 ekor 0, 33 0, 62
.3 48
m
Jangkrik
2
Kel >
gra 2 ekor 0,6
.4 0,9
m
2
Kel 0,
gra 4 ekor 0, 14 0, 94
.5 64
m
2
Kel
gra 3 ekor 0, 4 0, 7 0, 9
.6
m
Kuncup 2
Kel
Bunga gra
.1
Sepatu m
2
Kel 0,
gra 2 buah 0, 45 > 0, 9
.2 72
m
2
Kel
gra
.3
m
2
Kel
gra 1 buah 0, 32 0, 3 0, 68
.4
m
Kel 2 3 buah 0, 18 0, 0, 51
.5 gra 35
m
2
Kel
gra 2 buah 0, 17 0, 4 0, 59
.6
m
2
Kel 17
gra 0, 03 0, 1 0, 12
.1 buah
m
2
Kel
gra
.2
m
2
Kel 18 0,
gra o, 18
.3 buah 28
Kecamb m
ah 2
Kel 12 > 0,
gra 0, 65
.4 buah 9
m
2
Kel 19 0,
gra 0, 11 0, 36
.5 buah 22
m
2
Kel 0,
gra 0,1 0, 46
.6 31
m

4. Cairan eosin bergerak, karena pada saat organisme bernapas,


mereka menghirup oksigen atau udara di sekitar. Pada saat mereka
berada di dalam respirometer sederhana, udara yang tersimpan di
dalamnya tidak dapat keluar ataupun masuk, sehingga jumlah udara
yang berada di dalam respirometer tersebut semakin sedikit. Karena
pada ujung respirometer diberikan eosin, sehingga eosin tersebut
akan terseret mendekat akibat dari bertambah sedikitnya jumlah
udara yang ada di respirometer tersebut. Seperti pada sedotan saat
kita hirup maka air yang ada di bawahnya akan tersedot.
5. – Volume udara yang tersedia pada suatu ruang
– Luas suatu ruang
– Suhu
– Aktivitas
– Spesies organisme
– Berat tubuh
– jumlah organisme
1. – Emosi
– Umur
– Jenis Kelamin (pada manusia dan hewan)
– Posisi organisme
– Ukuran badan
I. Kesimpulan :
Berdasarkan pada hasil pengamatan dan amalisa data dapat ditarik
kesimpulan bahawa pemberian KOH/NaOH dapat membantu
mempercepat laju pernapasan suatu organism. Dan terdapat hubungan
antara berat oragnisme dan jumlah organisme terhadap kecepatan
pernapasannya, yaitu semakin berat organism dan semakin banyak
jumlah organism maka semakin banyak juga oksigen yang dibutuhkan
sehingga semakin cepat pernapasannya, sebaliknya semakin ringan berat
organisme dan semakin sedikit jumlah organisme tersebut maka semkin
sedikit pula oksigen yang dibutuhkan sehingga semakin lambat
pernapasannya.

También podría gustarte