Está en la página 1de 5

Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Agustus 2013 Vol . 1, No.

2: 52-56

Resistensi Bakteri Aeromonas sp. Isolat Ikan Piranha (Pygosentrus


nattereri) Bali Safari And Marine Park terhadap Antibiotik

The Resistance of Aeromonas sp.of Piranha (Pygosentrus nattereri) Isolate


of Bali Safari and Marine Park to Antibiotics

Ni Made Herawati1,2,*, Hapsari Mahatmi3, I Nengah Kerta Besung3

1. Lembaga Konservasi Bali Safari & Marine Park, Jl. Bypass Prof. Ida Bagus Mantra
Km 19, Gianyar, Bali 80551
2. Program Magister KH Unud Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Bali
3. Laboratorium Mikrobiologi FKH Unud Jl. P.B.Sudirman Denpasar Bali
* Corresponding author email: hera@tamansafari.net

ABSTRACT
Piranha (Pygosentrus nattereri) is a fish that has been conserved at Conservation Center
of Bali Safari and Marine Park. In May 2012 there was a case that twelve Piranhas
suffered from illness and two of them died without any specific clinical signs. The dead
Piranhas were necropsied and the tissues or parts of organs were collected for microbial
examination interests. Spesies specific bacterial examination was also included using
Microgen GNA TM + B-ID system test The bacterial examination found that the fishes
were infected by Aeromonas hydropila and Aeromonas veronii. Further examination
about antibiotic resistance tests showed that those Aeromonas spp were resistant to
chloramphenicol and a combination of trimethoprim and sulphamethoxazole. It can be
suggested that, next, the usage of other antibiotics is strongly recommended for the case
of Piranha infected by Aeromonas spp at Bali Safari and Marine Park.
Key words: Piranha, Bacterial examination, Aeromonas sp, Antibiotic resistance

ABSTRAK

Ikan Piranha (Pygosentrus nattereri) merupakan ikan yang dikonservasi di Lembaga


Konservasi Bali Safari and Marine Park. Pada bulan Mei 2012 ditemukan kasus bahwa
sebanyak 12 ekor ikan Piranha menunjukkan tanda-tanda kesakitan, dan dua ekor
diantaranya mati tanpa menunjukkan tanda klinis yang khas Ikan yang mati dinekropsi
dan beberapa jaringan atau bagian organ dikoleksi untuk kepentingan pemeriksaan
mikroba. Pemeriksaan bakteri untuk penentuan spesies juga dilabatkan dengan
menggunakan uji Microgen TM GnA+B-ID System. Hasil pemeriksaan bakteri
menemukan bahwa ikan Piranha diinfeksi oleh bakteri Aeromonas hydropila dan
Aeromonas veronii. Pemeriksaan lebih lanjut mengenai uji hambatan antibiotik
menunjukkan bahwa bakteri Aeromonas sp resisten terhadap chloramphenicol dan
campuran trimethoprim dengan sulphamethoxazole. Dapat disarankan bahwa, ke depan,
penggunaan antibiotik lain sangat direkomendasikan untuk kasus ikan Piranha yang
diinfeksi oleh bakteri Aeromona spp di Bali Safari dan Marine Park.
Kata Kunci: Ikan Piranha,Pemeriksaan bakteri, Aeromonas sp, Resistensi antibiotik

52
Herawati et al. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Agustus 2013

PENDAHULUAN umum seperti lemah, berenang dekat ke


dinding dan lantai kolam, stagnasi, dan
Ikan Piranha (Pygocentrus nattereri) anoreksia, serta lendir yang berlebihan.
merupakan jenis ikan buas atau yang Pada kasus yang akut, infeksi bakteri
tergolong karnivora yang berasal dari dapat menimbulkan kematian ikan
Amerika Selatan (Axelrod and Brian, sebelum timbul tanda klinik yang jelas
2005). Panjang Ikan Piranha 30 cm, hidup akibat dari septicemia (Yardimci dan
pada lingkungan dengan pH 6,8, dan suhu Aydin, 2011).
26oC (Grier, 2007). Ikan Piranha Pada saat monitoring pemeliharaan
merupakan jenis ikan air tawar yang ikan di Bali Safari and Marine Park
dipelihara untuk tujuan konservasi. (BSMP), dua ekor ikan Piranha ditemukan
Melalui pengamatan dan penelitian mati dengan gejala berupa warna pucat,
terhadap keadaan dan kondisi ikan secara lemah, rongga abdomen bengkak, dan
mendetail, kegiatan konservasi ke produksi lendir berlebih. Sepuluh ekor
depannya dapat dilakukan dengan lebih ikan Piranha lainnya yang menunjukkan
baik. Terkait dengan hal tersebut, Bali gejala sakit, dipindahkan ke area karantina
Safari and Marine Park yang merupakan sehingga dapat diberi penanganan yang
lembaga konservasi, tidak hanya lebih baik. Tanda-tanda tersebut
melakukan konservasi terhadap satwa liar merupakan tanda klinik umum pada ikan
tetapi juga melakukan konservasi dan yang sakit, namun demikian, tanda
monitoring terhadap satwa aquatik. tersebut sering muncul pada kasus
Lembaga konservasi ini melakukan penyakit ikan yang disebabkan oleh
monitoring terhadap kondisi aquarium dan Aeromonas sp. Dalam kasus seperti ini,
kondisi ikan secara rutin. pemeriksaan laboratorium lebuh lanjut
Kematian pada ikan Piranha bisa sangat diperlukan.
disebabkan oleh infeksi virus ataupun
bakteri. Oleh karena itu, tindakan MATERI DAN METODE
monitoring dan pemeriksaaan lanjutan
sangat diperlukan (Mitchell and Thomas, Sepuluh ekor ikan Piranha yang
2009). Infeksi oleh bakteri pada ikan menunjukkan tanda klinik pucat, lemah,
memiliki hubungan yang sangat erat dan penurunan aktifitas dipindahkan ke
dengan lingkungan pemeliharaannya. Hal area karantina BSMP untuk mendapatkan
ini bisa menjadi sumber kontaminan bagi penanganan lebih lanjut dan diobservasi
masyarakat terutama penyakit-penyakit secara rutin terhadap kondisi air, aktifitas,
yang berpotensi zoonosis (Stoskopf et al., dan napsu makannya. Dua ikan Piranha
1993). yang mati dengan tanda klinik seperti di
Laporan penelitian tentang infeksi atas dinekropsi (Gambar 1) Desinfeksi
penyakit bakteri pada ikan Piranha masih dengan alkohol 70% dilakukan pada
sangat sedikit khususnya di Indonesia. bagian mid-ventral dari sirip dada
Hasil penelitian Ekanem et al. (2011) (pectoral fins) sampai daerah abdomen
menyatakan bahwa kasus kematian pada sebelum diinsisi. Specimen dari organ
peternakan ikan lele di Nigeria akibat hati, usus, feses, dan swab kulit diambil
terinfeksi oleh bakteri gram negatif yaitu untuk kepentingan kultur bakteri.
bakteri Aeromonas sp. dan kerugian Isolasi dan identifikasi bakteri
ekonomi yang ditimbulkannya sangat menggunakan media agar dan diinkubasi
besar. pada 370 C selama 18-24 Jam. Penentuan
Kasus infeksi bakteri pada ikan tidak spesies bakteri Aeromonas sp
hanya di tempat pembudidayaan ikan menggunakan Test-Kit Microgen TM
tetapi juga di lembaga konservasi. Secara GnA+B-ID System (Tabel 1, O'Hara,
klinis, gejala yang ditimbulkan sangat 2005). Sistem ini terdiri atas dua strip
53
Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Agustus 2013 Vol . 1, No. 2: 52-56

microwell test terpisah yaitu GN A dan HASIL DAN PEMBAHASAN


GN B. yang masing-masing berisi dua
belas dan sebelas substrat biokimia Hasil pemeriksaan mikrobiologi
standar. Identifikasi bakteri menggunakan menunjukkan bahwa ikan Piranha positif
computer dengan bantuan Microgen terinfeksi oleh dua spesies bakteri
Identification Sosfware System.Setelah Aeromonas . yaitu Aeromonas hydropila
identifikasi bakteri, langkah selanjutnay dan Aeromonas veronii (Tabel 1)
adalah pengujian pola resistensi bakteri Keduanya merupakan spesies bakteri yang
terhadap antibiotik. Tingkat resistensi bersifat zoonosis dan menyerang saluran
bakteri terhadap antibiotik ditentukan pencernaan manusia (Gonzalez-Serrano et
dengan mengukur diameter zona hambat al., 2002). Infeksi oleh kedua bakteri ini
sesuai dengan tes kepekaan antimikroba pada ikan sering menimbulkan kematian
seperti yang dijelaskan oleh Ferraro et mendadak dengan tanda klinik yang tidak
al.(2000). spesifik. Kamiso et al. (1994) sebelumnya
melaporkan bahwa Aeromonas
hydrophila adalah bakteri yang sering
menginfeksi manusia. Spesies ini juga
sering menyerang ikan, tidak hanya
menginfeksi ikan air tawar tetapi juga
menginfeksi ikan air laut (Papadakis et al.,
2012), bahkan, Aeromonas hydrophila
pernah dilaporkan sebagai agen patogen
yang menyebabkan wabah penyakit pada
ikan (Yardimci dan Aydin, 2011).
Gambar 1. Ikan Piranha setelah dibedah/ nekropsi

Tabel 1 Hasil Identifikasi Bakteri Aeromonas dengan Menggunakan Microgen GN-ID


System
Aeromonas hydrophila Aeromonas veronii
Reaksi Hasil Reaksi Hasil
GN A wells Lysine + GN A wells Lysine +
Ornithine - Ornithine +
H2S + H2S +
Glucose + Glucose +
Mannitol + Mannitol +
Xylose - Xylose +
Indole + Indole +
Urease + Urease +
V.P. + V.P. -
Citrate + Citrate +
TDA - TDA +
Gelatine - Gelatine -
GN B wells Melonate - GN B wells Melonate +
Inositol - Inositol -
Sarbitol - Sarbitol +
Rahamnose + Rahamnose +
Suarose + Suarose +
Lactose - Lactose -
Arabinose + Arabinose -
Adonitol - Adonitol -
raffinose - raffinose +
Salicin + Salicin -
Arginine + Arginine +
54
Herawati et al. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Agustus 2013

Tabel 2 Hasil Uji Sensitifitas Antibiotik terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila


Standar Zona (mm) Hasil
No Antibiotik Aeromonas
R I S Interpretasi
hydrophila(mm)
1 Chloramphenicol ≤ 12 13-17 ≥ 18 10.4 Resistance
2 Gentamicin ≤ 12 13-14 ≥ 15 21.8 Susceptibility
3 Streptomycin ≤ 11 12-14 ≥ 15 17 Susceptibility
4 Erytromycin ≤ 13 14-22 ≥ 23 14.8 Intermediate
Trimethoprim +
5 ≤ 12 13-16 ≥ 17 0 Resistance
Sulphamethoxazole

Terapi untuk infeksi Aeromonas veronii. Aeromonas hydrophila telah


hydrophila umumnya dengan resisten terhadap
memberikan antibiotik. Penelitian yang trimetoprim+sulphamethaxone dan
dilakukan oleh Costa dan Cyrino (2006) chloramphenicol, tetapi masih peka
di Brazil menyatakan bahwa Aeromonas terhadap gentamicin dan streptomycin.
hydrophila yang menyerang ikan nila
sudah resisten terhadap amoxicillin, Saran
ampicillin, lincomisin, novobiocin, 1. Pilihan antibiotik yang tepat untuk
oxacillin, penicillin, kombinasi menangani kasus bakteri Aeromonas
trimetoprim dengan sulfametoxazole, dan sp. di Bali Safari and Marine Park
rifampicin. adalah gentamicin dan streptomycin.
Pemeriksaan resistensi bakteri 2. Perlu dilakukan pemeriksaan mengenai
Aeromonas hydrophyla yang diisolasi dari resistensi bakteri Aeromonas veronii
ikan Piranha terhadap antibiotik terhadap antibiotik.
menunjukkan bahwa bakteri ini telah
resisten terhadap chloramphenicol dan UCAPAN TERIMA KASIH
kombinasi trimethoprim +
sulphamethoxazole (Tabel 2). Karena Terima kasih kami ucapkan kepada
keterbatas dana dan waktu, pengujian Kepala Lembaga Konservasi Bali Safari
sensitifitas bakteri Aeromonas veronii and Marine Park yang telah memberikan
belum dilakukan. Sejauh ini, laporan izin untuk melaksanakan pengamatan dan
tentang pola resistensi Aeromonas pemeriksaan. Terima kasih juga kami
hydrophila terhadap antibiotik belum ucapkan pada Pimpinan Program
pernah dilaporkan di Indonesia. Magister Kedokteran Hewan Universitas
Kecenderungan pemakaian antibiotik Udayana yang telah mendukung publikasi
pada pembenihan dan penangkaran ikan artikel ini.
perlu mendapatkan perhatian, karena
penggunaannya yang tidak terkontrol DAFTAR PUSTAKA
dapat menyebabkan resistensi bakteri
terhadap antibiotik (Busani. 2012). Axelrod GS dan Brian MS. 2005.
Encyclopedia of exotic Tropical
Fishes for Freshwater Aquarium.
SIMPULAN DAN SARAN T.F.H publication, Inc. New Jersey.
Busani M, Masika PJ, and Muchenje V.
Simpulan 2012. Antimicrobial activities of
Ikan Piranha yang mati di Taman Safari Moringa oleifera Lam leaf extracts.
and Marine Park diinfeksi oleh African Journal of Biotecnology Vol.
Aeromonas hydrophila dan Aeromonas 11(11), pp. 2797-2802.

55
Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Agustus 2013 Vol . 1, No. 2: 52-56

Costa AB and Cyrino JEP. 2006. Hydrophila . Jurnal Ilmu Pertanian


Antibiotic resistance of Aeromonas 1994, V(4). http://ilib.ugm.ac.id.
hydrophila isolated from Piaractus Mitchell M A and Thomas NT. 2009.
mesopotamicus (Holmberg, 1887) Manual of Exotic Pet Practice. In:
and Oreochromis niloticus Stephen M. Miller and Mark A.
(Linnaeus, 1758). Sci. Agric. Mitchell, editor. Ornamental Fish.
(Piracicaba, Braz), 63:281-284. Saunders Elsevier. Missouri. p. 59-
Ekanem AP, Inyang-Etoh AP, Inyang- 62.
Etoh PC. 2011. Evaluation of the O'Hara CM. 2005. Manual and
antibacterial efficacy of seven plant Automated Instrumentation for
extracts against Aeromonas and Identification of Enterobacteriaceae
Pseudomonas bacteria of farmed and Other Aerobic Gram-Negative
catfish. Veterinary Science Bacilli. Clin. Microbiol. Rev. 2005,
Development 1: e 11 18(1):147.
doi:10.4081/usd.2011.e11. DOI:10.1128/CMR.18.1.147-
Ferraro MJ, Craig WA, Dudley MN, 162.2005.
Eliopoulos GM, Hecht DW, Hindler Papadakis V, Poniros N, Katsibardi K,
J, Reller LB, Sheldon AT, Swenson Charissiadou AE, Anastasopoulos J,
JM, Tenover FC, Testa RT, and Polychronopoulou S. 2012.
Weinstain MP, Wikler MA. 2000. Fulminant Aeromonas hydrophila
Performance Standards for infection during acute lymphoblastic
Antimicrobial Disk Susceptibility leukemia treatment. Elsivier. Journal
Tests. Vol. 2, number 1. NCCLS. of Microbiology, Imunology and
Gonzalez-Serrano CJ, Santos JA, Garcia- Infrction 45, 154-157.
Lopez ML, Otero A. 2002 Virulence Stoskopf MK. 1993. Fish Medicine. In
Marker in Aeromonas hydrophila and Thomas G. N, Emmett B. S., editor.
Aeromonas veronii Biovar Sobria Zoonotic Diseases. Philadelphia: W.
Isolates from Freshwater Fish and B. Saunder Company. p. 214-217.
from a Diarrhea Case. Journal of Yardimci B and Aydin Y. 2011.
Microbiologi 93:414-419. Pathological Findings of
Grier H. 2007. Atlas of fresh water Experimental Aeromonas hydrophila
aquarium fishes. Eleventh edision. Infection in Nile Tilapia
T.F.H publication, Inc. New Jersey. (Oreochromis niloticus). Ankara
Kamiso H.N., Triyanto and Hartle, S. Univ Vet Fak Berg, 58, 47-54.
1994. Karakteristik Aeromonas

56

También podría gustarte