Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
02
HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENTAL ADMINISTRATION
AND SAFE WORKING PROCEDURES DATE 13th Jan 2018
IPP/HSE/PROC-02
d. Use the exact hand tools require for the d. Menggunakan peralatan yang tepat
type of job/work order. yang diperlukan untuk jenis
pekerjaan/ kebutuhan pekerjaan.
e. Understand the job ordered work from e. Mengerti tugas kerja yang
his Supervisor/ Supervisor before diperintahkan oleh Pengawas/
performing the job. Supervisor sebelum melaksanakan
pekerjaan.
h. Keeping work area clear from disorder, h. Menjaga tempat kerja bersih dari
slippery, etc. gangguan terhadap operasi, licin,
dsb.
IPP/HSE/PROC-02
Based on the Safety Act No.1, Year 1970, Berdasarkan Undang-undang No.1 tahun
HSE regulation and HSE procedures, a 1970 tentang Keselamatan & Kesehatan
disciplinary action will be given to employee Kerja, dan peraturan dan prosedur K3LL,
who violate the discipline. maka tindakan disiplin akan diberikan
bagi karyawan yang melanggar disiplin.
The purpose of the disciplinary action are: Tujuan dari tindakan kedisiplinan adalah
untuk:
Therefore based on the Government work Oleh karena itu berdasarkan peraturan
tour and company mermitment regulation pemerintah dan peraturan perusahaan
the company make take disciplinary action tentang kepegawaian, perusahaan dapat
by means to give the employee concern menetapkan tindakan disiplin dengan
verbal warning or written warning. cara memberikan peringatan secara
lisan atau tertulis kepada karyawan.
REV. 02
HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENTAL ADMINISTRATION
AND SAFE WORKING PROCEDURES DATE 13th Jan 2018
IPP/HSE/PROC-02
b. The warning letter can also be given not b. Surat peringatan dapat juga
ascendance the steps, but can be diberikan tidak menurut urutan, tetapi
directed get warning letter II and III based dapat langsung diberikan surat
on the grade of violation. peringatan II dan III berdasarkan
tingkat pelanggaran.
d. The warning letter will not be valid if it is d. Surat peringatan tidak akan
over it validity. berlakunya lagi jika telah melewati
masa berlakunya.
If the violation is very serious, the company Jika terjadi pelanggaran sangat serius,
may discharge the employee without shake- perusahaan dapat memberhentikan
hand money. karyawan tanpa uang pesangon.
HSE
Health
Safety and
Environment
AGENDA
-Dasar Hukum
-Tujuan
-HSE Performance
-Peraturan dan Kebijakan Perusahaan
-Safety Committee
-Dasar-Dasar Keselamatan
-Personal Protective Equipment
-Izin Pekerjaan
-Pencegahan Kebakaran
-Mengemudi Dengan Selamat
-Pelaporan Kecelakaan
Dasar Hukum
UU No. 1 Tahun 1970
-Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan
-Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus
-Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Permenaker No.05/MEN/1996
-Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Mempunyai Target
Management
Manusia Peralatan
Lingkungan
Defenisi
KESELAMATAN
Adalah suatu kondisi yang bebas dari semua keadaan yang
bisa mengakibatkan kerugian (korban jiwa, kerugian harta,
maupun waktu, nama baik, daya saing).
KECELAKAAN
Adalah suatu keadaan yang tidak direncanakan atau
diinginkan yang selalu didahului oleh tindakan dan atau
keadaan yang membahayakan yang dapat mengakibatkan
cidera pada manusia atau kerusakan harta benda.
HAZARDS
Adalah suatu kondisi atau tindakan yang berpotensi
terhadap terjadinya kecelakaan.
Kecelakaan mengakibatkan kerugian
MANUSIA
KERUGIAN
KERUGIAN WAKTU
TIPE KECELAKAAN
Kecelakaan Kerja
Terbentur pada, terbentur oleh
Jatuh dari…..
Terjepit/terperangkap pada
Pengarahan tenaga terlalu (over exetion pushing, pulling)
Kontak dengan suhu tinggi/rendah
Kontak dengan listrik
Kontak dengan bahan kimia
Kecelakaan Kendaraan Bermotor
Kebarakan/Ledakan (fire)
Kecelakaan Peralatan (tools & Equipment Accident)
Tumpahan Minyak (Oil Spill)
KEADAAN ATAU TINDAKAN YANG BERBAHAYA
FAKTOR PERORANGAN
FAKTOR KERJA
PEME
ENGINEERING
Perencanaan dari awal / design, penggantian dan isolasi
ADMINISTRATIVE
Mengontrol pekerjaan itu sendiri, schedule, pelatihan dan peraturan
TEORI JEMPOL
-Ketahui adanya bahaya
-Ketahui cara mengatasinya
-Bertindak tepat waktu.
PPE
ALAT PELINDUNG DIRI
DEFINISI
UMUM
KHUSUS
Mengontrol pekerjaan itu sendiri, schedule, pelatihan dan
peraturan
KESIMPULAN
(Alat pelindung diri) cara terakhir untuk mengurangi resiko.
SEGI TIGA KEBAKARAN
BAHAN
OKSIGEN
Kandungan oksigen dalam udara disekitar kita adalah sebesar 20,9%
PANAS
Peristiwa kimia : Reaksi oksidasi bahan yang terbakarsendiri pada suhu normal
dapat terbakar bila bercampur dengan bahan lain (gas acetylene, potasium sulfad)
Peristiwa Mekanis : Gsesekan dan pukulan antara benda-benda keras, kerusakan
pada alat mesin sehingga menimbulkan gesekan dan mengeluarkan panas,
menggerinda dll.
Peristiwa Listrik : Arus listrik, beban yang berlebihan, instalasi yang kurang
sempurna, pemakaian alat listrik yang tidak benar dll.
Peristiwa Nuklir : Bom Atom, pusat listrik tenaga nuklir, dll.
KLASIFIKASI KEBAKARAN
KELAS “A”
Kebakaran yang berasal dari bahan-bahan padat seperti kayu, kertas,
karet dll, biasanya menimbulkan abu.
KELAS “B”
Semua kebakaran yang berasal dari cairan dan gas seperti minyak
tanah, bensin, crude oil.
KELAS “C”
Semua kebakaran yang melibatkan alat-alat listrik, peralatan-peralatan
listrik atau arus listrik.
KELAS “D”
Kebakaran yang berasal dari bahan-bahan logam misalnya:
Megnesium, patassium dll.
PENCEGAHAN KEBAKARAN
BAHAN BAHAN
3. STARVING
Membatasi, memisahkan atau menghalangi bahan yang
dapat terbakar.
• WATER
• GAS – CO2
• FOAM
ALAT PEMADAMAN KEBAKARAN
HOSE
NITROGENT
BOTLE
DCP
NOZZLE
Tepung Kering
CARA MEMAKAI
ALAT PEMADAKAM API RINGAN
35 cm KETERANGAN :
1. Segitiga sama sisi dengan warna dasar merah
2. Ukuran sisi 35 cm
7.5 cm 3. Tinggi huruf 35 mm berwarna putih
4. Tinggi tanda panah 7,5 cm
KETERANGAN :
20 cm 1. Warna dasar pemasangan merah
2. Lebar ban kolom 20 sc
125 cm
MENGEMUDI DENGAN SELAMAT
• Pemberitahuan kecelakaan
• Pelaporan Kecelakaan
• Pemeriksaan Kecelakaan
• Critical / Sensitive Accident
TERIMA KASIH
SELAMAT BEKERJA
PT. INDO PETRO PERKASA
BUKU SAKU
INFORMASI KESEHATAN,
KESELAMATAN KERJA DAN
LINDUNGAN LINGKUNGAN
(K3LL/HSE)
_____________________________________
Hal. 1
EDISI KESATU
BUKU SAKU
INFORMASI KESEHATAN,
KESELAMATAN KERJA DAN
LINDUNGAN LINGKUNGAN
(K3LL/HSE)
_____________________________________
Edisi Kesatu
Hal. 2
Daftar Isi
BAGIAN I
Prakata 15
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA
DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN –
Sepatah Kata Oleh Direktur 17
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA
DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN –
Pernyataan Kebijakan 20
OBAT-OBATAN TERLARANG, ALKOHOL,
SENJATA TAJAM/API DAN BAHAN
PELEDAK – Pernyataan Kebijakan
Perusahaan 23
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA
KERJA DALAM PENYELENGGARAAN
KESELAMATAN KERJA – Pernyataan
Kebijakan Perusahaan 24
Tanggung Jawab Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) 26
Peraturan Umum Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Lindungan Lingkungan (General
HSE Rules) 33
BAGIAN II
Peraturan-peraturan Dasar Kesehatan
Keselamatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan (Petunjuk Dasar Keselamatan
Kerja) 40
Hal. 3
1. PENDAHULUAN 40
2. KATA PENGANTAR 41
3. RUANG LINGKUP 43
4. STANDAR-STANDAR
KESELAMATAN KERJA 44
5. INDUKSI DAN ORIENTASI
KESELAMATAN KERJA UNTUK
KARYAWAN BARU, KARYAWAN
YANG DIPROMOSIKAN SERTA
KARYAWAN YANG BARU PINDAH 45
6. RAPAT KESELAMATAN (SAFETY
MEETING) 46
7. PENILAIAN RESIKO TUGAS (TASK
RISK ASSESSMENT) 47
7.1. Pendahuluan 47
7.2. Tahapan-tahapan Penilaian
Resiko 48
8. PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN
PENGENDALIAN/PENGAWASAN
BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
TERHADAP KESEHATAN (COSHH
REGULATIONS) 50
9. BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
(DANGEROUS SUBSTANCES) 52
9.1. Pendahuluan 52
9.2. Penanganan Bahaya 53
10. PROGRAM KOMUNIKASI BAHAYA 54
10.1. Pendahuluan 54
Hal. 4
10.2. Pelatihan Karyawan yang
Berhubungan Langsung Dengan
Standart Komunikasi Bahaya 55
11. CARA MENANGANI BARANG 56
11.1. Pengangkutan dan Membawa
Beban (Petunjuk Pengangkatan
Barang dengan Tangan) 57
11.2. Mengangkat Barang dengan
Mekanis 58
11.3. Mesin Derek (Crane) 50
12. INSPEKSI 63
12.1. Kunjungan Inspeksi oleh Team
Manajemen 63
12.2. Inspeksi Umum 64
12.3. Internal Audit 64
13. PERAWATAN PENCEGAHAN &
INSPEKSI BAGIAN-BAGIAN DARI
PERALATAN 65
13.1. Maksud 65
13.2. Ruang Lingkup/Cakupan 65
13.3. Inspeksi-Inspeksi 66
13.4. Kode Warna 66
13.5. Tools/Equipment yang rusak 67
13.6. Perawatan Peralatan Kendaraan 67
Hal. 8
27. KEBIJAKAN HOUSE KEEPING 180
30.1. Pendahuluan 180
30.2. Tempat Kerja 181
30.3. Minyak dan Gemuk 182
30.4. Penggunaan dan Penyimpanan
Peralatan 184
30.5. Pakaian Kerja 183
30.6. Keuntungan dari Housekeeping
yang Baik 183
30.7. Kerugian dari Housekeeping
yang Jelek 184
30.8. Pengelolaan Limbah 184
30.8.1. Tujuan 184
30.8.2. Limbah Konstruksi 185
30.9. Penyaluran Sisa-sisa Material 185
30.9.1. Tujuan 185
30.9.2. Umum 185
30.9.3. Kardus 186
30.9.4. Kertas 186
30.9.5. Plastik 186
30.9.6. Kayu 186
30.9.7. Minyak/Olie 186
30.9.8. Logam 186
28. JALAN MASUK YANG AMAN (SAFE
ACCESS) 187
29. TANGGA-TANGGA (LADDERS) 187
30. KELUAR MASUK PERANCAH
SECARA UMUM (GENERAL
ACCESS SCAFFOLDS) 189
33.1. Pendahuluan 189
33.2. Perancah (Scaffolding) 191
33.3. Perancah Beroda 193
31. SAND BLASTING 193
Hal. 9
32. OPERASI RADIOGRAPHY 194
35.1. Umum 194
35.2. Daerah Terbatas 195
35.3. Penyimpanan Material Radioaktif 195
35.4. Batasan Dosis 195
35.5. Radiasi 196
33. PERMESINAN (MACHINERY) 196
36.1. Pendahuluan 196
36.2. Prosedur Keselamatan untuk
Menghidupkan dan Mematikan
Mesin 197
36.3. Pelindung Mesin 198
36.4. Peralatan yang Memerlukan
Perlindungan 198
34. PROSEDUR TUMPAHAN DAN
KEBOCORAN 199
37.1. Tujuan 199
37.2. Pencegahan 199
37.3. Pelaporan 200
35. PENYIMPANAN DAN PENYALURAN
CAIRAN MUDAH TERBAKAR DAN
MUDAH MENYALA 200
38.1. Tujuan 200
38.2. Cairan Mudah Terbakar 200
38.3. Cairan Dapat Menyala 201
38.4. Titik Nyala 201
38.5. Jeriken/Wadah Pengaman 201
38.6. Penyimpanan 201
38.7. Penanganan 202
38.8. Penyaluran/Pembuangan 203
38.9. Perlindungan Kebakaran 204
36. GALIAN-GALIAN DAN PARIT-PARIT 204
37. HOISTS 206
Hal. 10
38. PENYELIDIKAN KECELAKAAN,
INSIDEN DAN PELAPORANNYA 207
41.1. Laporan Kecelakaan dan Insiden 207
41.2. Penyelidikan Kecelakaan dan
Insiden 207
39. KEBAKARAN (FIRE) 208
40. TANGGUNG JAWAB KEADAAN
DARURAT (EMERGENCY
RESPONSIBILITY) 209
43.1. Pendahuluan 209
43.2. Pencegahan dan Perlindungan
Terhadap BAHAYA
KEBAKARAN dan Kewaspadaan
Menghadapi KEADAAN
DARURAT 210
43.3. Tindakan Departemen HSE
Setelah Menerima
Pemberitahuan Keadaan Darurat 214
41. KESELAMATAN KERJA DI KANTOR 215
44.1. Pendahuluan 215
44.2. Peralatan yang Menggunakan
Tenaga Listrik 215
44.3. Akses 216
42. KESIMPULAN 216
43. KODE SIRINE (SULING/ALARM
CODE 219
44. EMERGENCY TELEPHONE
DIRECTORY 221
45. REFERENSI 222
46. HALAMAN PENGAKUAN 223
Hal. 11
Hal. 12
Prakata
Kecelakaan-kecelakaan di tempat kerja, disekitar
operasi perusahaan dan kecelakaan pada
umumnya salah satu penyebab utama kerugian
dan kehilangan di mana adanya tambahan
BIAYA tak terduga sebagai dampak dari
hilangnya waktu kerja, kehilangan proses
produksi, Reputasi, Kepercayaan dan denda.
Fakta menyebabkan bahwa tindakan dan kondisi
di bawah standar hanya sebagai gejala-gejala
dari penyebab-penyebab yang sesungguhnya
yaitu FAKTOR-FAKTOR PERSONAL dan
FAKTOR-FAKTOR PEKERJAAN; hal-hal ini
meliputi antara lain:
Faktor-Faktor Personal
Hal. 13
Pernyataan Kebijakan PT INDO PETRO
PERKASA Sistem Manajemen K3LL (yang
saat ini diterapkan sebagai dasar, awal dari
peningkatan dan pengembangan SISTEM
MANAJEMEN yang semakin baik di masa
yang akan datang)
Hal. 14
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA
DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
SEPATAH KATA OLEH DIREKTUR:
MUHTIYONO
Direktur Utama
Hal. 17
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA
DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
PERNYATAAN KEBIJAKAN
Manajemen PT INDO PETRO PERKASA sepakat dengan
suatu komitmen utama dan berkelanjutan dalam hal
melindungi karyawan sebagai asset terpenting
perusahaan, harta milik perusahaan dan Lindungan
Lingkungan dari suatu kerugian yang tidak diharapkan
oleh semua pihak. Tujuan dari komitmen ini bukan
hanya sekedar untuk memenuhi standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, melainkan juga untuk bertindak
secara positif dalam hal mencegah cedera, sakit
penyakit, kerusakan harta benda dan kerugian yang
timbul dari operasi-operasi kerja PT INDO PETRO
PERKASA
Muhtiyono
Direktur Utama
Hal. 20
OBAT-OBATAN TERLARANG, ALKOHOL,
SENJATA TAJAM/API DAN BAHAN
PELEDAK
Pernyataan Kebijakan Perusahaan
Kepada: seluruh Karyawan-karyawati PT INDO
PETRO PERKASA
Muhtiyono
Direktur Utama
Hal. 21
PEMERIKSAAAN KESEHATAN TENAGA
KERJA
DALAM PENYELENGGARAAN
KESELAMATAN KERJA
PERNYATAAN KEBIJAKAN
PERUSAHAAN
Tentang
Kami menyadari:
Muhtiyono
Direktur Utama
Hal. 23
TANGGUNG JAWAB KESEHATAN,
KESELAMATAN KERJA
DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
DIREKTUR UTAMA
Hal. 25
keselamatan secara umum dan catatan-catatan
kecelakaan.
Jika perlu mengatur rencana untuk merevisi
pernyataan kebijakan K3LL yang telah dibuat.
Memastikan bahwa sumber-sumber tersedia dan
digunakan untuk semua level-level staff, untuk
menerima pelatihan yang layak dan atau instruksi.
GENERAL/OPERATION MANAGER
Hal. 26
tersedia untuk staffnya sebagaimana
diperlukan oleh peraturan-peraturan
perundang-undangan yang relevan.
g. Memastikan/menjamin bahwa semua level
staff dalam divisi itu menerima pelatihan yang
layak/pantas dan instruksi yang dapat
diaplikasikan.
h. Melakukan tindakan disipliner sebagaimana
mungkin pantas terhadap anggota staff
siapapun yang mengabaikan tanggung
jawab-tanggung jawab Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
i. Memastikan/menjamin bahwa konsultasi-
konsultasi berkala dilaksanakan antara
manajemen dan staff berkenaan dengan
masalah-masalah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
j. Melaporkan sebagaimana diperlukan kepada
Direktur yang bertanggung jawab terhadap
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Hal. 27
Ketika bekerja di tempat kerja Client, bekerja
sama sepenuhnya dengan Departemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (HSE) dan jika
dapat diaplikasikan ijin untuk Sistim Kerja.
Kenalilah dan bekerja sesuai dengan semua
prosedur-prosedur keadaan darurat dan
kebakaran yang relevan, yang ditetapkan oleh
Client atau pejabat setempat.
Memantau sebagaimana layaknya Keselamatan
jalan masuk permesinan, transportasi, peralatan-
peralatan atau tempat dari pekerjaan yang
digunakan oleh personel PT INDO PETRO
PERKASA
Menginstruksikan staff yang baru pada bahaya-
bahaya khusus dari pekerjaan itu.
Ketika mengeluarkan instruksi-instruksi,
pastikan/menjamin bahwa praktek kerja yang
aman dicukupi dan instruksi-instruksi itu dipatuhi.
Memastikan/menjamin bahwa instrumen-
instrumen dan peralatan yang benar disediakan
untuk pekerjaan itu.
Memastikan/menjamin bahwa peralatan pelindung
diri personel yang layak (PPE) dan pakaian kerja
disediakan dan digunakan.
Memastikan/menjamin kecukupan pengaturan-
pengaturan dari alat perlindungan pertolongan
pertama termasuk ketersediaan peralatan
pertolongan pertama di kendaraan-kendaraan.
Melapor segera kepada Manager Lini atau
Pengawas:
a. Kecelakaan-kecelakaan apapun, kejadian-
kejadian yang berbahaya atau kehilangan
waktu oleh karena pekerjaan yang berkaitan
dengan sakit-penyakit.
b. Kesukaran-kesukaran serius apapun dalam
pelaksanaan kebijakan Keselamatan Kerja
Perusahaan.
Tetapkan suatu contoh yang baik.
Hal. 28
SITE MANAGER
HSE OFFICER
Hal. 29
Bekerjasama dengan perusahaan dalam
implementasi/pelaksanaan dari keselamatan kerja.
Mengamati peraturan-peraturan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja ketika berada di tempat-tempat
kerja Client.
Seluruh karyawan yang bekerja di PT INDO
PETRO PERKASA berperan serta dalam
melaksanakan kebijakan perusahaan dalam hal
K3LL. Setiap individu dituntut untuk memelihara
kesehatan dan keselamatan masing-masing serta
kesehatan dan keselamatan orang lain, selama
berada di tempat kerja. Setiap karyawan juga
diharapkan untuk berperan serta aktif dalam
program K3LL yang dicanangkan oleh PT INDO
PETRO PERKASA dengan mentaati semua
aturan-aturan dan prosedur serta mendukung
inisiatif PT INDO PETRO PERKASA untuk
memperbaiki bidang kegiatan yang sangat penting
ini.
Hal. 30
PERATURAN UMUM KESEHATAN,
KESELAMATAN KERJA DAN
LINDUNGAN LINGKUNGAN
1 Semua karyawan harus mematuhi tanda-tanda
larangan, petunjuk dan ketentuan keselamatan
kerja.
2 Tidak diperkenankan bersenda gurau,
mengganggu pihak lain, berkelahi atau berbuat
sesuatu yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan. Bersenda gurau atau berkelahi di
tempat-tempat kerja perusahaan (company) tidak
diperkenankan.
3 Apabila anda tidak berwenang, anda jangan
menggunakan, merubah atau memperbaiki suatu
peralatan.
4 Pakailah alat pelindung diri perorangan yang telah
ditentukan. Pelihara dan jaga agar selalu dalam
keadaan baik.
5 Pakailah peralatan yang benar untuk suatu
pekerjaan dan gunakanlah dengan aman.
6 Laporkanlah kepada atasan anda atau kepada
pihak yang terkait serta dapatkan pertolongan
pertama dengan segera apabila anda atau
peralatan yang dijalankan mengakibatkan
terjadinya suatu kecelakaan tanpa memandang
sekecil apapun. Semua cidera dan/atau insiden-
insiden tanpa memandang bagaimanapun
ringannya, harus dilaporkan segera kepada
pengawas anda dan jika perlu, dirawat di fasilitas
medis terdekat yang sesuai.
7 Jagalah kebersihan dan kerapian lingkungan kerja
anda. Letakkan segala sesuatunya pada tempat
yang benar. Penempatan yang salah akan
Hal. 31
mengakibatkan cidera dan membuang-buang
waktu.
8 Tidak diperkenankan berlari, kecuali dalam
keadaan darurat. Hati-hatilah bila sedang berjalan
dan selalu waspada terhadap adanya pergerakan
peralatan dan orang disekitar anda.
9 Bila mengangkat barang berjongkoklah didekat
barang yang akan diangkat. Pegang beban
tersebut dengan kuat, tegak luruskan selalu
punggung anda dan angkatlah pelan-pelan dengan
menggunakan kaki anda. Jangan menyentak atau
berputar. Mintalah bantuan untuk mengangkat
barang yang berat atau besar.
10 Laporkan segera kepada pihak yang berwenang
apabila ditemukan kondisi atau cara kerja yang
menurut anda dapat mengganggu keselamatan
dan menyebabkan terjadinya kecelakaan. Setiap
karyawan harus melaporkan segera kondisi-
kondisi atau praktek-praktek yang tidak aman
apapun kepada pengawas mereka. Peralatan yang
tidak aman harus diberi label untuk penggunaan.
11 Berpikirlah sebelum bertindak, jangan mencoba-
coba, bila anda ragu terhadap sesuatu yang dapat
mengganggu pikiran anda tentang kesehatan,
Keselamatan atau kesejahteraan, BERTANYALAH.
12 Semua kebakaran, tanpa memandang
bagaimanapun kecilnya, harus dilaporkan segera
kepada pengawas anda.
13 Sabuk-sabuk pengaman harus dipakai oleh semua
penumpang kendaraan-kendaraan perusahaan
(company), termasuk kendaraan-kendaraan sewa.
Pengemudi-pengemudi bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua penumpang sedang
mengenakan sabuk-sabuk pengaman sebelum
menjalankan kendaraannya.
Hal. 32
14 Menggunakan, memiliki, mentransportasikan atau
menjual obat-obatan/obat bius/minuman keras
ilegal, minuman beralkohol, senjata-senjata
genggam, senjata yang mematikan, atau bahan-
bahan peledak yang diluar kewenangan sewaktu
memasuki daerah kerja perusahaan atau dalam
kendaraan perusahaan adalah tidak
diperkenankan.
15 Merokok hanya diijinkan pada daerah-daerah yang
ditentukan.
16 Kapan saja suatu perlengkapan keselamatan kerja
disingkirkan dari pelayanan (servis) dan/atau
rusak, pengawas yang bersangkutan harus
diberitahu, perlengkapan itu diberi label (tag) dan
tindakan itu didokumentasikan sepantasnya.
17 Tak ada pekerjaan boleh dimulai/dilakukan di
daerah manapun atau pada peralatan manapun,
tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari
seorang yang berwenang/penanggung jawab.
Jangan mengoperasikan suatu peralatan bila anda
tidak terlatih.
18 Tidak diperkenankan mengoperasikan peralatan
yang memiliki/terpasang suatu tag (label)
“Berbahaya, jangan dioperasikan”.
19 Di bawah operasi-operasi normal, semua
permesinan yang dioperasikan dan alat-alat
penghubung elektrik, harus semua memiliki
pelindung-pelindung keselamatan kerja, tombol-
tombol dan alarm-alarm ditempatnya dan
berfungsi.
20 Semua block valves pada sistem-sistem pelepasan
tekanan harus dikunci atau posisi terbuka ber-seal.
21 Cincin-cincin tangan (perhiasan), pakaian yang
kedodoran, jam-jam tangan dan asesoris lainnya
yang kedodoran, tidak boleh dipakai ketika
Hal. 33
menjangkau dengan tangan dari pengoperasian
mesin atau alat penghubung elektrikal.
22 Udara bertekanan tidak boleh digunakan untuk
membersihkan badan seseorang atau pakaian atau
orang-orang lain.
23 Ketika menaiki atau menuruni tanga-tangga,
gunakan susuran tangga dan hanya menggunakan
tangga demi tangga. Berlarian di daerah-daerah
kerja, kecuali untuk maksud keadaan darurat;
tidak diperkenankan.
24 Semua personel, termasuk kontraktor dan tamu-
tamu, diwajibkan untuk memakai topi pengaman
yang disetujui pada semua daerah yang
ditentukan, termasuk operasi-operasi lapangan.
25 Kaca mata-kaca mata yang disetujui (pelindung-
pelindung sisi mata yang dianjurkan) atau gogles
adalah mutlak digunakan pada daerah yang
ditentukan menggunakan pelindung mata.
26 Jenis pelindung mata yang sesuai (kaca mata-kaca
mata pengaman, gogles dan/atau perisai wajah)
harus dipakai selama menggerinda, pengelasan,
pengeboran, chipping, scraping atau operasi
apapun dimana benda-benda asing kemungkinan
masuk ke mata. Orang-orang yang membantu
pada atau sedang mengamati operasi-operasi
tersebut diatas harus juga memakai pelindung
mata yang sesuai.
27 Pelindung mata atau wajah yang sesuai, sarung-
sarung tangan karet dan apron-apron harus
dipakai oleh personel yang sedang menangani
bahan-bahan kimia atau cairan-cairan berbahaya.
28 Pelindung pendengaran harus digunakan kapan
saja di daerah sangat bising (85 dBA) atau lebih
tinggi, atau dimana peringatannya terpasang.
Hal. 34
29 Sepatu-sepatu dari mutu yang baik, yang cocok
untuk kondisi-kondisi pekerjaan harus dipakai
pada pekerjaan itu. Sepatu-sepatu berpelindung
jari-jari kaki-besi baja diwajibkan dipakai pada
daerah-daerah yang telah ditentukan. Sepatu-
sepatu canvas (tennis) tidak diperkenankan untuk
dipakai pada operasi-operasi atau daerah-daerah
yang ditentukan. Sepatu-sepatu (atau boots)
tanpa tumit-tumit tidak diperkenankan.
30 Menggunakan hanya perkakas dan peralatan yang
pantas, yang terpelihara pada kondisi kerja yang
baik.
31 Peringatan-peringatan harus dipasang disekeliling
daerah-daerah kerja yang berbahaya, seperti
halnya lubang-lubang pada deck dan daerah-
daerah kerja, penggalian-penggalian parit,
pekerjaan berbahaya diatas kepala, atau tempat
penyimpanan yang berbahaya. Perijinan untuk
memasuki daerah-daerah ini harus dijamin hanya
oleh seseorang yang bertugas/berwewenang.
32 Pemanjatan atau berdiri pada peralatan, pipa atau
kerangan-kerangan dicegah. Perancah, tangga-
tangga atau ikat pinggang pengaman/harness
yang disetujui harus digunakan jika ketinggian
lebih dari 6 feet dari atas permukaan tanah.
33 Alat-alat Pemadam Api Ringan, kotak-kotak alarm,
kantong-kantong udara, tempat-tempat pencuci
mata, kotak P3K dan semua peralatan keadaan
darurat lainnya hárus berada pada kondisi yang
baik, diinspeksi secara teratur/berkala, dan tetap
bebas dari halangan-halangan apap
34 Transmisi-transmisi radio atau pengelasan dalam
jarak 500 ft dari daerah-daerah blasting atau
perforating tidak diperkenankan.
35 Mangkok-mangkok/keranjang-keranjang plastik
harus tidak digunakan sewaktu pengambilan
Hal. 35
bahan-bahan contoh dari hidrokarbon bertekanan.
Wadah-wadah contoh harus berlabel dengan jelas.
36 Tidak diperkenankan berjalan di atas tangki
kecuali daerah jalan yang telah ditentukan atau di
mana perlindungan disediakan.
37 Teknik-teknik pengangkatan yang pantas seperti
halnya menekuk lutut-lutut, penyediaan bantuan,
dan penggunaan dari alat-alat bantu angkat
mekanis harus digunakan pada pengangkatan
beban-beban.
Hal. 36
PT INDO PETRO PERKASA
Hal. 37
PERATURAN-PERATURAN DASAR
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA
DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
(PETUNJUK DASAR KESELAMATAN
KERJA)
2. KATA PENGANTAR
3. RUANG LINGKUP
Hal. 41
Prosedur ini tidak boleh diubah kecuali jika
manajemen mempertimbangkan hal ini perlu
apabila perkembangan Kesehatan, Keselamatan
& Lindungan Lingkungan semakin mutakhir dan
menuntut hal itu.
4. STANDAR-STANDAR KESELAMATAN
KERJA
Hal. 42
Institute
g. Prosedur-prosedur lain yang dikeluarkan oleh
PT INDO PETRO PERKASA dan para
Client/Company.
Hal. 43
d. Penjelasan tentang prosedur-prosedur antara
lain seperti:
Rapat-rapat
keselamatan kerja
harus dilakukan oleh
setiap
seksi/departemen
yang dipimpin oleh
pengawas yang bersangkutan di lingkungan
kerjanya masing-masing. Rapat seperti ini harus
diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya
sekali dalam sebulan dan berlangsung selama 60
menit. Bagian HSE akan memberikan petunjuk
dan saran serta informasi tentang kampanye HSE
apabila diminta.
Adapun tujuan dari rapat -rapat keselamatan
tersebut adalah:
a. Sebagai suatu forum, dimana kesehatan,
keselamatan kerja dan lindungan lingkungan
dapat dibicarakan diantara para pengawas
dan bawahan mereka, dan hal yang paling
penting adalah untuk mendapatkan saran-
saran perbaikan.
b. Untuk mengembangkan lingkungan kerja
yang aman dan baik.
c. Untuk membicarakan dan memberi saran-
saran tentang kasus kecelakaan, insiden dan
Hal. 44
memberi cara yang terbaik untuk
pencegahannya.
d. Untuk mengkoordinasikan suatu pelaksanaan
latihan penanggulangan keadaan darurat dan
mendorong agar karyawan dapat melakukan
kebiasaan bekerja dengan baik dan aman
serta teratur sesuai dengan ketentuan yang
ada.
e. Untuk menentukan praktek-praktek kerja dan
kondisi yang tidak aman serta mengambil
tindakan atau langkah-langkah perbaikan
yang diperlukan
Untuk mendukung pelaksanaan program
K3LL dilingkungan operasi PT INDO
PETRO PERKASA
b. Material
Jumlah
Bahaya
Berat
Bentuk (bubuk, cairan, uap/gas)
c. Nilai resiko dari setiap tahap pekerjaan
d. Mencari solusi untuk mengurangi/mencegah
bahaya
e. Menentukan resiko tersebut:
Jika tidak bisa diterima, cari solusi lain dan
jangan dulu memulai pekerjaan
Jika bisa diterima, teruskan ke tahap
berikutnya
Catat hasil akhir dari Penilaian resiko
Teruskan pekerjaan
Phisikal (Physical)
Hal. 46
Bahan-bahan cair, bermacam-macam Gas,
Uap-uap gas, berbagai bau yang menyengat
dan berbagai macam debu.
Radiasi yang berionisasi dan yang tidak
berionisasi.
Kebakaran, panas.
Bising, Kebisingan
Penanganan Bahaya
Hal. 49
Setiap karyawan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa tindakannya dan kondisi
tempat kerja selama melakukan pekerjaan
selalu aman. Bila menemukan praktek dan
kondisi berbahaya, adalah merupakan
tanggung jawab setiap karyawan untuk
menanggulanginya dengan berpedoman
pada petunjuk-petunjuk berikut ini:
a. Apabila menemukan suatu praktek
atau kondisi berbahaya di tempat kerja,
segera laporkan kepada pengawas
anda langsung atau kepada pengawas
daerah yang bertanggung jawab.
b. Apabila kondisi atau praktek
berbahaya tersebut nyata-nyata dapat
mengganggu atau bahkan
mencelakakan kehidupan atau bisa
menyebabkan cidera, seperti adanya
gas atau hydrocarbon yang muncul
selama berlangsungnya suatu
pekerjaan khusus (misalnya
pengelasan), atau pada saat
menggerinda tanpa menggunakan
pelindung mata, bekerja pada
ketinggian tertentu yang tidak
menggunakan sabuk pengaman atau
perancah yang sesuai, anda harus
menghentikan pekerjaan tersebut dan
melaporkannya kepada pengawas
langsung atau kepada pengawas
daerah yang bertanggung jawab.
c. Pengawas bertanggung jawab untuk
menindak lanjuti setiap keadaan atau
praktek berbahaya yang dilaporkan
oleh bawahannya.
d. Adakan konsultasi untuk menindak
lanjuti keadaan berbahaya tersebut
kepada pengawas langsung,
pengawas daerah yang bertanggung
jawab serta petugas HSE.
Hal. 50
e. Semua laporan tentang kondisi-kondisi
berbahaya harus dibuat dalam satu
laporan, ditindak lanjuti dan disimpan
sebagai bahan dokumentasi.
Pendahuluan
Hal. 55
menyalah gunakan dengan cara
apapun.
6. Gunakan kayu atau penutup lain untuk
melindungi sling dari ujung-ujung tajam.
7. Gunakan hanya kaitan dan shackles
yang aman dan sesuai.
8. Semua pekerjaan pengangkatan harus
di bawah pengawasan seseorang yang
kompeten.
9. Bila memungkinkan hindari kontak
tangan dengan muatan, gunakan tali
penarik yang cukup panjang untuk
mengontrol pengankatan.
10. Kembalikan semua peralatan
pengangkatan ke gudang sesudah
digunakan. Laporkan setiap kerusakan
yang diketahui.
11. Ringging dan pengangkatan harus
ditunda selama cuaca buruk.
12. Jangan menggunakan peralatan
pengangkatan yang cacat (Sling, rantai,
shackle, hoist, hook, dll).
13. Jangan membuat simpul pada sling,
rantai, tali atau kabel baja untuk
memperpendeknya.
14. Jangan sekali-kali memperbaiki rantai
dengan baut atau dengan pengelasan.
15. Jangan sekali-kali berdiri atau berjalan
di bawah beban yang tergantung.
16. Mengendarai hook atau beban dilarang.
17. Angkat pelan-pelan hingga sling sudah
tidak kendur lagi dari gigi pengangkat.
18. Posisikan kaitan crane langsung di atas
beban untuk mencegah berayunnya
beban ketika diangkat.
19. Kaitkan beban pada blocking yang
sesuai, tidak langsung pada sling.
20. Sudut yang berkurang pada sling dan
horizontal akan mengurangi stress
pada sling dan mengurangi kapasitas
Hal. 56
sling. Sudut tidak boleh kurang dari 30
derajat.
21. Sambungkan hanya satu sisi (Shackle
atau Choker) ke kaitan bilamana
memungkinkan.
22. Bila menggunakan hoist rantai, periksa
tanda inspeksi yang terbaru, jangan
melebihi rating beban pengangkat yang
tertera.
23. Jangan mengikatkan sling; gunakan
shackle.
24. Rigging & signaling harus dilakukan
hanya oleh karyawan yang terlatih
dengan baik (Rigger bersertifikat).
25. Ruang operator bersih dari minyak,
pelumas dan kotoran lainnya.
26. Semua sarana pemberi peringatan dini
seperti klakson, bel, emergency stop,
dan sistim komunikasi lainnya harus
benar-benar berfungsi dengan baik.
27. Satu unit alat pemadam api ringan yang
berkapasitas minimal 5 lbs jenis tepung
kering atau carbon dioxide harus
ditempatkan di cabin pada setiap unit
crane.
28. Petunjuk muatan yang aman, radius,
rem-rem, lampu, tombol pembatas
boom stop dan sebagainya harus
dalam keadaan baik.
29. Tempat-tempat yang terjangkau oleh
radius perputaran semua mesin derek
(crane) harus diberi perintang guna
mencegah agar para karyawan tidak
memasuki daerah radius tersebut,
dengan demikian karyawan tidak dapat
kejatuhan benda yang diangkat.
30. Semua pancing (hook) harus dilengkapi
dengan kunci pengaman (safety latch
pin).
31. Ketika melakukan pengangkatan atau
menurunkan barang, jangan melakukan
Hal. 57
sentakan yang tiba-tiba. Sentakan pada
muatan yang sedang diangkat akan
menyebabkan terjadinya penambahan
beban. Angkat dan turunkanlah barang-
barang muatan dengan perlahan-lahan.
32. Hanya operator crane berwenang saja
yang boleh mengoperasikan crane.
Pada saat mengoperasikan crane, SIO
(Surat Ijin Operasi) harus selalu dibawa
oleh operator.
33. Mesin harus selalu dimatikan apabila
sedang diberi pelumasan, ditambah
bahan bakarnya atau bila seorang
mekanik sedang mengerjakan bagian
yang bergerak.
34. Jangan sekali-kali mengangkat dua
atau lebih muatan yang terpisah dalam
satu kali pengangkatan meskipun berat
muatannya masih dalam batas
kemampuan kapasitas pengangkatan.
35. Jangan menggunakan boom untuk
melakukan penarikan muatan ke
samping.
36. Pada saat akan melakukan
pengangkatan, aturlah posisi crane
sedemikian rupa pada posisi yang
aman. Lakukan posisi pengangkatan
dari titik lemah ke titik terkuat.
37. Gunakan sling yang sesuai dengan
jenis muatan yang akan diangkat.
ANSI/ASME B 30.9
ANSI/ASME B 30.10
API 9A
11. INSPEKSI
Inspeksi Umum
Maksud
Ruang Lingkup/Cakupan
Inspeksi-inspeksi
Kode Warna
Hal. 64
d. Kendaraan yang akan digunakan harus
layak pakai dimana pada tempat-
tempat dan waktu-waktu tertentu
kendaraan tersebut mungkin akan
diperiksa pemenuhan persyaratnnya
oleh para Client.
e. Setiap pengemudi harus memeriksa
kendaraannya sebelum dihidupkan dan
pastikan bahwa kendaraan tersebut
dalam keadaan baik dan aman.
f. Beban apapun yang akan diangkut
harus sesuai dengan kapasitas (daya
angkut) dari kendaraan.
g. Apabila pengemudi bertingkah laku
yang tidak sopan dalam mengemudikan
kendaraannya, seperti mengganggu
pejalan kaki, memonopoli jalan,
melanggar peraturan lalu lintas dan
bersikap ceroboh, maka perbuatan
tersebut dikategorikan sebagai
pelanggaran.
h. Jangan sekali-kali memundurkan
kendaraan apabila pandangan
kebelakang terhalang, kecuali apabila:
Alat Berat
Hal. 66
Kendaraan (GVW) 2 ton hanya boleh
dilakukan oleh operator peralatan yang
memenuhi syarat, yang ditugaskan untuk
menjalankan peralatan seperti itu.
Peraturan Umum pengoperasian alat berat
adalah sbb:
a. Unit harus selalu dioperasikan sesuai
dengan petunjuk pengoperasian pabrik.
b. Operator Peralatan harus selalu
meyakinkan diri mereka bahwa unit
dapat dioperasikan dengan aman
dengan melakukan pemeriksaan
seksama sebelum pemakaian.
Checklist Daily pre and after use harus
tersedia di kendaraan/unit untuk
peninjauan/inspeksi.
c. Semua kelainan alat berat harus
dilaporkan kepada Supervisor dan
kelompok maintenance yang terkait.
d. Sebelum memindahkan muatan,
pastikan bahwa ketentuan berikut ini
dipatuhi:
- Beban berada di tengah sesuai
kapasitas yang ditentukan,
- Stabil dan tidak menghalangi
operator dan dikatkan dengan baik.
e. Jangan sekali-kali meninggalkan alat
berat dengan beban dalam posisi
terangkat/ menggantung.
f. Hanya orang yang terlatih dengan baik
dan berpengalaman yang diberi
wewenang oleh Perusahaan maupun
oleh Client yang diizinkan untuk
menjalankan alat berat. Semua
Supervisor harus memeriksa
keabsahan dari sertifikat para operator
alat berat dan Otorisasi sebelum
bekerja.
g. Para operator alat berat bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa daerah
kerja bebas dari hambatan dan/atau
Hal. 67
bahaya tersembunyi sebagaimana
yang dinyatakan dalam Penilaian
Resiko Pekerjaan (TRA).
h. Jika ada fungsi keselamatan alat berat
yang tidak bekerja, pekerjaan harus
dihentikan hingga kegagalan fungsi
tersebut telah diperbaiki. Semua
kerusakan fungsi tersebut harus
dilaporkan.
i. Forklift harus berjalan dengan garpu
atau bucket serendah mungkin ke
tanah, dan beroperasi dalam batas
kecepatan aman.
j. Alat berat tidak diizinkan untk
mengangkut karyawan, kecuali bila
tempat duduk kedua disediakan secara
khusus untuk maksud tersebut.
k. Alat berat tidak boleh digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan karyawan
dari tempat kerja yang tinggi.
l. Selalu melangkah turun dari unit yang
tinggi; jangan melompat.
m. Kode bendera.
Alat Berat diberi kode khusus untuk
mengenali penggunaannya.
Bendera Hitam :Alat Rusak
Bendera Kuning : Penggunaan alat untuk
setiap Work Order
Bendera Merah : Alat digunakan untuk
pekerjaan Proyek seperti
Pembuatan Lokasi,
Perbaikan Jalan dsb.
Hal. 68
Prosedur berikut ini harus diperhatikan jika suatu
peralatan distop dan disegel untuk pemeliharaan
atau perbaikan:
a. Beritahu supervisor yang bersangkutan
tentang rencana kapan dimulai dan perkiraan
waktu untuk dapat diselesaikan, sebelum
pekerjaan itu dimulai.
b. Pada saat melakukan pekerjaan di dalam
rumah kruk silinder kompresor, rumah
pompa, motor hidrolik, motor pneumatik, fan
dan lain-lain, motor penggerak harus disegel.
Istilah segel yang dimaksud disini adalah
mengunci switch utama, breaker atau kran
dengan menggunakan gembok khusus, yang
kuncinya harus selalu dipegang oleh orang
yang mengerjakan reparasi tersebut.
c. Peralatan yang disegel harus diberi label oleh
orang yang memasang label, dimana label
tersebut mencantumkan tanggal, jam, alasan
dan nama serta jabatan orang yang
memasang segel. Gunakan label hanya untuk
satu kali.
d. Ujilah metode penyegelan dengan jalan
berusaha menutup pemutus sirkuit pada saat
segel terpasang.
e. Ujilah sirkuit untuk meyakinkan bahwa tidak
ada arus listrik dengan jalan menutup switch
setempat untuk melihat apakah mesin hidup.
Kemudian kembalikan switch pada posisi
“off”. Jika cara ini tidak mungkin dilakukan,
gunakan alat yang benar untuk menguji
sirkuit.
f. Tutup dan segel atau beri label semua kran
hisap dan buang.
g. Tutup dan segel atau beri label semua lubang
cerat/ ventilasi yang dihubungkan ke flare
header, tutup cerat dan atau pompa penekan.
h. Buka semua lubang ventilasi atau kran cerat.
i. Pasang alat penyegel roda gila atau poros
utama.
Hal. 69
CATATAN:
Banyak kompresor yang digerakkan listrik
yang tidak mempunyai fasilitas penyegelan
as kruk, sehingga penyegelan dilakukan
dengan cara mengganjalkan balok kayu ke
dalam salah satu silindernya yang sempit
antara piston dengan silinder blok, sehingga
mencegah terputarnya poros secara tak
sengaja.
j. Jika yang mengerjakan reparasi pada suatu
peralatan lebih dari satu jenis klasifikasi
pekerja, masing-masing harus memasang
label dan segel mereka pada alat pengunci
primer mover sebelum dimulai pekerjaan dan
melepas label serta segel mereka begitu
pekerjaan itu selesai.
k. Jika reparasi dikerjakan secara aplosan
dimana pekerja yang mengawali pekerjaan
tersebut belum tentu dapat menyelesaikan
pekerjaannya, dan dilanjutkan pekerja dari
shift berikutnya, maka masing-masing shift
harus mempunyai segel sendiri-sendiri.
l. Setiap superintendent lapangan atau instalasi
harus menyimpan kunci cadangan untuk
seluruh segel.
m. Tidak seorangpun diperbolehkan untuk
memotong atau melepas setiap segel
pengaman tanpa ijin khusus dari supervisor
lapangan/ instalasi, kecuali orang yang
memasang segel tersebut ada penggantinya.
Pendahuluan
Hal. 73
Setiap karyawan sebelum melakukan
pekerjaan khusus harus
mendiskusikannya kepada pengawas
yang bersangkutan tentang peraturan
kerja khusus yang harus diterapkan.
Setiap pengawas harus
memberitahukan kepada bawahannya
tentang peraturan kerja khusus bagi
setiap karyawan yang akan melakukan
pekerjaan dimana di daerah itu
diberlakukan ketentuan-ketentuan
khusus.
Peraturan khusus ini harus disampaikan
kepada setiap karyawan baru atau yang
baru dipindahkan pada saat
memberikan safety induksi/orientasi.
Penolakan Bekerja
Rencanakan Dahulu
Hal. 76
Laporkan Segera
STAFF KANTOR
SCAFFOLDER/
CRANE AND
OPERATOR
OPERATOR
FORKLIFT
FOREMAN
WELDER,
TEKNISI,
PEKERJA
RIGGER
DRIVER
CHIEF
Modern Safety
1 V V V - - - - -
Management
Accident/ Incident
2 V V V - - - - -
Investigation
Hal. 77
LINE MANAGER
STAFF KANTOR
SCAFFOLDER/
CRANE AND
OPERATOR
OPERATOR
FORKLIFT
FOREMAN
WELDER,
TEKNISI,
PEKERJA
RIGGER
DRIVER
CHIEF
No. JENIS PELATIHAN
3 Basic Safety - V V V V V V V
6 Defensive Driving - V V V V - - -
7 Fire Fighting - V V V V V V V
8 Emergency Drill V V V V V V V V
Certification for
10 - - - - V - - -
Lifting Operator
11 Swimming Test
- V V - V V - V
Tujuan
Hal. 79
Tujuan
Umum
Superintendent/Pengawas PT INDO
PETRO PERKASA adalah orang yang
paling bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program keselamatan kerja.
Sebelum mereka mampu/sanggup
menegaskan persyaratan-persyaratan
program, hal itu adalah tanggung jawab
mereka untuk memastikan kelompok-
kelompok kerja mereka menyadari elemen-
elemen yang diterapkan pada pekerjaan di
mana mereka terlibat kedalamnya. Para
Pengawas garis depan (First Line
Supervisor) adalah kunci/penentu kepada
kontrol yang efektif dari operasi-operasi,
oleh sebab mereka berada pada posisi
Hal. 81
yang terbaik dari pengawasan langsung
kepada kerusakan dan memperbaiki
tindakan-tindakan dan kondisi-kondisi tidak
aman (di bawah standar) yang
menyebabkan kecelakaan-kecelakaan dan
kerugian-kerugian. Meskipun personal
safety dipertimbangkan yang terutama
memiliki peranan administrative, demikian
juga personal manajemen mempunyai
tanggung jawab dan wewenang untuk
mengoreksi tindakan-tindakan dan kondisi-
kondisi yang tidak aman (di bawah standar)
dan memberhentikan pekerjaan yang tidak
aman.
Dokumentasi
Hal. 83
b. Topi jenis lain, selain topi keselamatan
tidak diperbolehkan dipakai di kawasan
operasi dan konstruksi.
c. Karyawan yang bertugas di boat/kapal
harus memakai topi keselamatan
sewaktu berada di atas geladak
terbuka di mana bahaya dari atas
dapat terjadi, seperti kegiatan
mengangkat barang.
Hal. 84
Pelindung Kaki
Hal. 85
b. Perlindungan Pendengaran harus
dikenakan pada semua area yang
ditetapkan sebagai area bising
berbahaya.
c. Pelindung Pendengaran yang baik
digunakan adalah yang memiliki NRR
(Noise Reduction Rate) sampai
dengan 25 dBa.
d. Perlindungan Pendengaran harus
dikenakan ketika mengoperasikan
perkakas power-actuated, hamer jack
atau peralatan dengan level
kebisingan tinggi apapun.
Pelindung Mata
Pelindung Tangan
Pelindung Pernafasan
Peralatan pernapasan
yang sesuai, disetujui
harus dikenakan kapan
saja satu atau lebih
kondisi-kondisi yang
berikut ditemui.
a. Kadar Oksigen pada area pekerjaan di
bawah 20.0%.
b. Lembar data Keselamatan Material
(MSDS) merekomendasikan
penggunaannya untuk penanganan
bahan-kimia.
c. Konsentrasi zat pencemar udara
terhadap lingkungan melebihi nilai
ambang batas (TLV).
d. Ketika bekerja pada Ruang
Terbatas/Tertutup tanpa ventilasi cukup
atau di dalam lingkungan dengan
berbagai uap, gas, kabut, atau
konsentrasi debu berat. Dalam
beberapa situasi diperlukan seorang
penolong (backup person(s)) dengan
Hal. 88
cara yang sama diperlengkapi dengan
PPE yang tersedia untuk memonitor
dan melakukan tindakan pertolongan
dalam keadaan darurat.
e. Sangat mungkin terjadi keadaan-
keadaan khusus di sekitar lokasi
pekerjaan di mana diperlukan alat
pelindung diri yang khusus pula, seperti
halnya Breathing Apparatus (BA). Jika
pemakai tidak mahir menggunakannya,
selanjutnya harus dilakukan pelatihan
penggunaan peralatan ini yang mana
harus diperlihatkan sebelum
menggunakan. Jika pelatih bukan dari
Client, selanjutnya pelatih harus
berasal dari penyalur peralatan tersebut
(vendor).
Pelampung
Hal. 90
Sources of OSHA personal protective equipment
standard
Persyaratan Umum:
41 CFR 50-204.7
1910.132
Perlindungan Wajah: ANSI Z87.1-1968, Eye and Face
1910.134 Protection
Perlindungan ANSI Z88.2-1969, Standard
Pernafasan: Practice for Respiratory
1910.134 ANSI K13.1-1967, Identification
of Gas Mask Canister
Perlindungan Kepala ANSI Z89.1-1969, Safety
di tempat Requirements for Industrial
Kerja: 1910.135 Head Protection
Perlindungan Kaki di
ANSI Z41.PT91, Mens’Safety-
tempat
Toe Footwear
kerja: 1910.136
ANSI S1.4-1971 (1976),
Paparan Kebisingan Specification for Sound Level
di tempat Meters
kerja: 1910.95 ANSI S3.6-1969, Specification
for Audiometers
Peralatan ANSI Z9-4, Ventilation and Safe
Perlindungan Practices of Abrasive Blasting
Listrik: 1910.137 Operation
Hal. 92
22.1. Menghentikan Pendarahan
Hal. 95
Apabila seseorang mengalami shock,
wajahnya akan tampak pucat, tubuhnya
dingin dan berkeringat. Nafasnya memburu.
Usahakan untuk membaringkannya dan
menempatkan kakinya pada posisi lebih
tinggi daripada kepala, kecuali terdapat luka
di kepalanya. Selimuti tubuhnya agar
hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas
untuknya. Berikan minuman tak beralkohol
kepada penderita dengan menambahkan
gula atau garam pada minuman tersebut,
apabila penderita dalam keadaan benar-
benar sadar. Ajaklah penderita bercakap-
cakap, atau bujuklah dengan kalimat-kalimat
yang menenangkan sambil menggenggam
tangannya.
DAFTAR PEDOMAN/PETUNJUK
TINDAKAN-TINDAKAN TERHADAP KERACUNAN
Hal. 97
ZAT PENYEBAB TINDAKAN
Hal. 99
b. Menjaga selalu kecepatan forklift yang
aman di area kerja.
c. Perlahan-lahan jika di persimpangan
dan bunyikan klakson bila ada sesuatu
yang bergerak di depan.
d. Operator forklift harus melihat petunjuk
arah jalan dan tidak akan bergerak
sampai orang atau benda yang
merintangi sudah tidak ada lagi.
e. Jangan mengemudi ke arah seseorang
yang dibelakangnya terdapat obyek
yang tidak bergerak, sehingga dia
tertahan/terperangkap di antara forklift
dan obyek itu.
f. Jika barang yang diangkut menghalangi
pandangan, operator forklift harus
menyeret/menarik beban tersebut.
g. Saat berjalan pada jalur yang sama
dengan kendaraan lain yang sedang
bergerak maju jangan menyalip di
persimpangan jalan, jalan buntu
ataupun di daerah yang berbahaya.
h. Menjaga jarak yang aman di antara
forklift dengan kendaraan lain pada jalur
yang sama.
i. Selalu menjaga posisi gigi pada posisis
yang serendah mungkin.
j. Selalu pelan-pelan jika
menaiki/menuruni lereng.
k. Pada saat menaiki/menuruni lereng
dengan kemiringan lebih dari 10 derajat,
kemudikan truck forklift yang ada
bebannya dengan fork/garpu yang
miring.
l. Pada semua lereng, beban muatan
harus dimiringkan/bertumpu ke
belakang jika memungkinkan; fork/garpu
dinaikkan hanya jika diperlukan untuk
membersihkan jalan.
Hal. 100
23.4. Alat Angkut Forklift Tanpa Pengawasan
(Di luar Pandangan Operator)
Hal. 101
23.5. Prosedur Mengoperasikan Forklift dan
Kendaraan Perusahaan
Hal. 102
dalam keadaan mabuk.
m. Tidak mengangkut barang yang mudah
terbakar tanpa persetujuan dari atasan.
n. Memeriksa kendaraan sebelum
digunakan, dan setiap kekurang-an
harus segera diperbaiki/di-reparasi
dengan tepat.
o. Tidak mengangkut barang-barang
ilegal/melanggar hukum.
24.2. Mengelas
24.3. Membakar
25.1. Umum
Hal. 108
25.3. Peralatan Pengecatan Hampa Udara
26.1. Tujuan
Hal. 109
Untuk menyediakan prosedur petunjuk untuk
melindungi pegawai dan karyawan
perusahaan, bila bertugas di dalam ruangan
terbatas atau tertutup.
d. Kombinasi Berbahaya
Terdapatnya ke-tiga sifat Ruang
Terbatas/Tertutup bisa mempersulit
situasi. Bekerja di dalam dan di sekitar
ruang. Pekerjaan penyelamatan
selama keadaan darurat.
Memperburuk kondisi sebagai akibat
aktifitas: Pengelasan dan pemotongan,
Penggunaan Unsur-unsur Pengikat.
Pembersihan dengan zat pelarut,
penggunaan bahan-bahan kimia
Hal. 111
lainnya. Penggunaan peralatan
berbahan bakar gas.
Hal. 112
apabila masih ada cara untuk
melaksanakan pekerjaan dari luar.
b. Harus dilakukan usaha-usaha yang
memungkinkan, untuk menghilangkan
kondisi yang berbahaya yang
mengharuskan pemakaian alat
pernafasan. Dari segi perlindungan
terhadap pekerja, jauh lebih baik
menghilangkan sumber bahaya
sehingga kehandalan alat-alat
perlindungan tidak begitu diperlukan.
c. Dilarang masuk ke dalam Ruangan
Terbatas sebelum persyaratan yang
tercantum ini dipenuhi.
15-19% Berkurangnya
kemampuan bekerja
berat. Koordinasi tidak
seimbang. Gejala awal.
d. Udara Beracun
Produk disimpan dalam Ruang
Tebatas/Tertutup:
Gas Bocor saat pembersihan. Bahan-
bahan terserap ke didinding ruang
Terbatas/Tertutup. Pembusukan
Bahan di dalam ruang
Terbatas/Tertutup.
Hal. 114
Pekerjaan yang dilakukan di dalam
suatu Ruang terbatas/Tertutup:
Pengelasan, pemotongan, pematrian,
penyolderan, pengecatan, pengikisan,
pengamplasan, pembuangan gemuk.
Penutupan, pengikatan, pencairan.
Daerah-daerah yang berdekatan
dengan ruang Terbatas/Tertutup.
e. Hydrogen Sulfida
Pembusukan bahan-bahan. Limbah
manusia.
Bau telur busuk pada konsentrasi
rendah. Kemungkinan tidak ada
peringatan mengenai konsentrasi
tinggi.
PPM Pengaruh
Waktu 10 ppm
Tingkat paparan yang dibolehkan 8
jam 50-100 iritasi ringan-mata,
tenggorokan
1 jam 200-300 iritasi signifikan
1 jam 500-700 pingsan, kematian
½ jam – 1 jam >1000 pingsan,
kematian bebrapa menit.
f. Suhu Ekstrim
Suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Pembersihan Ruang Terbatas/Tertutup
menggunakan uap panas.
Faktor kelembaban.
Proses pekerjaan di dalam Ruang
Terbatas/Tertutup bisa memperburuk
suhu ekstrim.
Alat Pelindung Diri.
g. Bahaya Kebanjiran
Bahan-bahan yang lepas dan berupa
butiran disimpan di dalam kotak dan
hoppers – biji-bijian, pasir dsb.
Hal. 115
Crusting dan bridging di bawah
pekerja.
Kebanjiran di Ruang
Terbatas/Tertutup. Aliran air atau
pembuangan.
h. Bahaya-bahaya lainnya
Kebisingan: jadi bertambah keras
karena akustik di dalam ruang.
Pendengaran rusak mempengaruhi
komunikasi. Permukaan licin/basah
terpeleset dan jatuh. Bertambahnya
kemungkinan tersenngat aliran listrik.
Benda yang jatuh bagian terbuka di
atas mendatangkan resiko benda jatuh
kepada para pekerja di dalam Ruang
Terbatas/Tertutup.
26.8. Isolasi
a. Tindakan-tindakan seperti
pemasangan barikade (pagar
penghalang) untuk mencegah
masuknya orang-orang yang tidak
berkepentingan ke daerah berbahaya
harus dilaksanakan.
b. Semua tabung, pipa, saluran yang
menuju ke luar dan ke dalam dari
Ruangan Terbatas harus ditutup,
disumbat, atau dibungkus sedekat
Hal. 116
mungkin dari Ruangan Terbatas
tersebut. Seluruh penutup tersebut
harus dicatat untuk meyakinkan bahwa
setelah pekerjaan selesai penutup
tersebut dilepas kembali. Penutup
tersebut juga harus diberi label.
c. Semua Peralatan listrik, mekanik,
pneumatic, maupun hydrolic yang
dapat menimbulkan bahaya harus
dimatikan disegel dan diberi label.
26.10. Pembilasan
Hal. 117
b. Pada Dry-bed dehydrator atau treater
tertentu, hydrocarbone cair dalam
jumlah besar yang masih tertinggal
dalam Treating-bed setelah
pembilasan akan tidak praktis. Pada
keadaan semacam ini mungkin perlu
pembilasan volume tabung untuk
mengeluarkan isinya supaya
masuknya ke dalam tabung dapat
dicegah.
26.11. Ventilasi
26.13. Ijin
Hal. 119
26.15. Pekerja Siap
Hal. 120
Uap-uap atau gas-gas mudah
terbakar dengan konsentrasi
lebih dari 10% dari Batas Nyala
Bawah (LFL)
ATAU
Kadar oksigen kurang dari 18%
atau lebih dari 21%
ATAU
Konsentrasi H2S lebih dari
300ppm
ATAU
Zat-zat beracun atau korosif
lainnya yang menimbulkan
bahaya.
26.18. Perkecualian
Hal. 123
Semua Tabung gas bertekanan sangat
berpotensial untuk menyebabkan
peledakan-peledakan serius jika
ditransportasikan atau ditangani secara
tidak benar atau terkena panas yang
berlebihan.
Hal. 124
i. Tutup pelindung katup tidak boleh
dimodifikasi atu dipakai guna
mengangkat tabung.
Color Standard
Pressurized Gas Cylinder
Minister of Manpower of the Republic
Indonesia
No. SE 06/MEN/1990
27.1 Pendahuluan
27.7.1 Tujuan
Hal. 133
27.8 Penyaluran sisa-sisa Material
27.8.1 Tujuan
27.8.2 Umum
27.8.3 Kardus
27.8.4 Kertas
Hal. 134
Seluruh kantor dan kereta makanan harus
memiliki tempat penampungan sampah
kertas.
27.8.5 Plastik
27.8.6 Kayu
27.8.7 Minyak/Olie
27.8.8 Logam
29 TANGGA-TANGGA (LADDERS)
Hal. 136
tangga yang digunakan pada periode-periode
waktu yang pendek).
c. Jika tangga itu tidak dapat diikat pada ujung
bagian atas sebagaimana yang
disebutkan di atas, maka tangga
itu harus diikat atau dikokohkan
pada bagian bawah, dihimpit atau
diberi kaki-kaki sebagai tumpuan.
d. Tangga harus
dinaikkan/ditinggikan paling
sedikit 1.05 m (3’6”) di atas anak
tangga terakhir dimana pemakai
berpijak/berdiri sewaktu bekerja.
e. Tangga-tangga harus diposisikan secara
layak untuk memudahkan pekerja lain agar
tidak menghalangi jalan keluar masuk.
Hal. 137
j. Tangga-tangga yang dipergunakan untuk
pekerjaan listrik harus terbuat dari bahan
yang tidak menghantar arus listrik.
k. Tangga-tangga harus memiliki kaki yang anti
licin, kerangkanya harus kuat dan dalam
keadaan baik.
l. Ketika menaiki atau menuruni tangga, tidak
diperkenankan membawa barang, sehingga
kedua tangan kita tidak dapat berpegang
pada tangga.
m. Tangga lipat harus dibuka sepenuhnya agar
perentangnya terkunci.
n. Setiap orang yang akan menggunakan
tangga harus:
Menghadap ke tangga ketika menaiki dan
menuruninya.
Mengenakan sepatu keselamatan yang
tidak licin.
Menarik muatan dengan seutas tali atau
dengan cara lain yang sesuai.
33.1. Pendahuluan
31 SAND BLASTING
Hal. 142
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
juga harus tersedia di tempat kerja.
32 PERMESINAN (MACHINERY)
36.1. Pendahuluan
Hal. 143
penempatannya tidak boleh
menghalangi pintu keluar.
e. Setiap karyawan harus mengenakan
pakaian pelindung diri yang sesuai
dengan jenis pekerjaannya yang telah
disediakan di tempat kerja.
f. Setiap karyawan harus melaporkan
setiap kondisi yang tidak aman,
tindakan tidak aman dan peralatan
yang tidak aman secepatnya kepada
pengawas yang
bersangkutan/berwenang.
Hal. 144
terjadi biasanya mengakibatkan luka
yang bersifat parah atau bahkan fatal.
d. Tempat-tempat dimana pergesekan
sering terjadi seperti roda gigi, V-belt,
pada bagian penutup pully rantai dan
roda gigi lainnya yang dekat dengan
bagian yang tidak bergerak. Tempat-
tempat tersebut berbahaya sebab
dapat menarik benda lain dan
menghancurkannya. Bila suatu benda
tertangkap oleh bagian mesin yang
berputar sangat sulit bahkan tidak
mungkin untuk dilepaskan. Tangan
yang menggunakan sarung tangan dan
pakaian yang longgar dapat dengan
mudah tersangkut pada bagian-bagian
ini.
e. Motor atau setiap bagian dari
pembangkit listrik yang tidak dilindungi
merupakan sumber bahaya yang
sangat potensial.
37.1. Tujuan
37.2. Pencegahan
37.3. Pelaporan
38.1. Tujuan
Hal. 146
Tujuan prosedur ini adalah untuk
menetapkan suatu standar untuk
menyalurkan dan menyimpan cairan
mudah terbakar dan dapat menyala.
38.6. Penyimpanan
Hal. 147
Hanya Jeriken/wadah pengaman dan
tangki/tank portable yang disetujui yang
akan digunakan untuk menyimpan cairan
mudah terbakar atau dapat terbakar. Tidak
lebih dari 25 galon (115 liter) akan
disimpan disuatu ruang di luar pada suatu
lemari [gudang/penyimpanan] yang
disetujui. Lemari [Gudang/Penyimpanan]
akan diberi label dengan tulisan yang
menarik perhatian, "MUDAH TERBAKAR"
dan "DILARANG MEROKOK".
Hal. 148
dan "DILARANG MEROKOK" harus
ditempatkan di kawasan berbahaya.
Area Merokok harus ditetapkan dan
ditempatkan tanda yang jelas.
38.7. Penanganan
Hal. 149
38.8. Penyaluran/Pembuangan
Hal. 150
a. Semua pekerjaan penggalian dan pemaritan
serta pekerjaan-
pekerjaan lain
yang dikerjakan
didalamnya harus
sesuai dengan
pedoman-
pedoman yang
telah ditetapkan.
b. Penggalian-penggalian pada kedalaman
yang lebih dari 1.2 meter, dinding-dinding
samping galian tersebut harus dikuatkan
dengan papan atau material yang serupa
untuk mencegah longsor/runtuh.
c. Papan-papan itu harus cukup kuat untuk
menopang sisi-sisi dari lobang penggalian itu.
d. Pada bagian permukaan atas tanah, harus
ada suatu pagar penghalang untuk
mencegah orang terjatuh ke dalam lobang
galian.
e. Stabilitas dari lobang penggalian itu harus
tidak boleh terpengaruh oleh lalulintas yang
lewat disekitarnya.
f. Bila ada kendaraan atau alat-alat besar hilir
mudik di dekat galian-galian tersebut, tepi-
tepi galian harus ditopang atau diperkuat
seperlunya untuk menahan tekanan yang
harus ditanggungnya karena muatan
tersebut. Balok-balok penahan atau
penghalang-penghalang lain yang kuat
(barricade) harus dipasang di tepi galian.
g. Jika kendaraan-kendaraan mungkin akan
tergelincir masuk ke lobang penggalian maka
harus disediakan balok-balok penahan atau
lobang galian tersebut harus diawasi oleh
seorang pemberi tanda lalu-lintas.
h. Tanda-tanda tentang adanya pekerjaan
penggalian harus dipasang dan ditempatkan
pada tempat yang jelas dan terlihat oleh
orang yang melewatinya. Semua pekerjaan
galian di tempat umum, misalnya di jalan raya
Hal. 151
umum harus diberi tanda-tanda peringatan
(tulisan-tulisan) yang mudah terlihat dan
diberi pagar penghalang-penghalang yang
sesuai. Apabila memungkinkan, pada malam
hari harus diberikan lampu-lampu signal dan
lampu-lampu penerangan yang sesuai serta
harus ditempatkan orang untuk menjaga
lobang galian tersebut.
i. Semua pekerjaan penggalian yang melebihi
kedalaman yang telah ditentukan harus
menggunakan surat ijin penggalian atau surat
ijin kerja yang lain yang dikeluarkan oleh para
Client atau pihak-pihak terkait.
j. Semua galian harus dibuat landai sesuai
dengan lereng alam, kecuali ditanah yang
berbatu karang.
k. Barang-barang harus ditaruh pada jarak dua
kaki atau lebih dari tepi penggalian. Hal ini
dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan
agar barang tersebut tidak jatuh ke dalam
lubang penggalian.
l. Setiap galian harus diperiksa setiap hari oleh
pengawas yang berwenang. Bila terlihat
kemungkinan akan roboh atau longsor, maka
semua pekerjaan didalam galian tersebut
harus dihentikan (STOP) sampai tindakan
pengamanan yang diperlukan untuk
melindungi/ mengamankan pekerja selesai
dilakukan.
m. Jalan untuk keluar/masuk yang aman harus
dibuat disemua galian dengan tangga-
tangga, tumpuan-tumpuan atau lantai-lantai
miring. Jalanan-jalanan atau jembatan-
jembatan yang mempunyai susuran
pengaman standar harus disediakan, dimana
karyawan diijinkan untuk menyeberangi
galian-galian tersebut.
42.1. Pendahuluan
Dalam kasus dimana seorang manager atau
pengawas/supervisor sedang tidak berada di
tempat atau absen atau tidak sanggup,
tanggung jawab untuk mengikuti prosedur-
prosedur keadaan darurat harus
ditanggung/diberikan kepada seorang yang
dianggap paling senior yang ada di tempat
itu.
Hal. 155
harus dilakukan dan hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara:
a. Mengadakan inspeksi pada daerah-
daerah yang dianggap potensial terhadap
bahaya kebakaran secara teratur dan
berkelanjutan.
b. Mengadakan inspeksi dan pemeliharaan
terhadap alat pemadam kebakaran yang
tersedia.
c. Mengadakan pelatihan pemadaman
kebakaran secara berkala.
d. Melakukan housekeeping dengan baik
dan benar.
e. Membuat sistim kerja yang aman.
f. Mengenali petunjuk dan mengikuti
prosedur-prosedur bila terjadi kebakaran.
Ikutilah petunjuk-petunjuk mengenai cara
melaporkan kebakaran seperti yang telah
dipasang pada tiap papan pengumuman.
Jika ada kebakaran, usahakanlah agar
semua karyawan selamat, kemudian
pergunakanlah alat-alat pemadam
kebakaran yang tersedia sampai datangnya
pertolongan.
a. Bila anda pernah menjadi seorang
sukarelawan pemadam kebakaran atau
mempunyai pengalaman dalam
memadamkan api, beritahukanlah
kepada petugas keselamatan anda.
Mungkin anda diajak untuk
menggabungkan diri dengan Pasukan
Pemadam Kebakaran dari Perusahaan.
b. Ketahui benar-benar letak semua alat
pemadam api.
c. Jangan bermain-main dengan alat
pemadam api dan bila ketahuan
bermain-main dengan alat pemadam api
tersebut anda dapat dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan perusahaan.
d. Ketahuilah penggolongan kebakaran
seperti tersebut dibawah ini :
Hal. 156
Kelas A : Kebakaran yang terjadi karena
bahan-bahan biasa seperti kayu,
kertas atau kain-kain yang
pemadamannya adalah dengan
cara membasahi atau
mendinginkan
Kelas B : Kebakaran yang terjadi berasal dari
minyak atau cairan-cairan lain yang
mudah terbakar, yang
pemadamannya adalah dengan
cara menghilangkan oxygen/udara.
Hal. 157
i. Taruhlah sobekan-sobekan kain yang
berminyak di dalam tong logam tertutup
yang telah disetujui.
j. Jangan sekali-kali mencoba melakukan
pekerjaan yang berupa sumber percikan
api di dekat lobang besar, selokan,
lobang masuk orang, parit atau ruangan
tertutup dimana mungkin terdapat gas
yang mudah menyala. Tunggulah
sampai selesai pengujian yang
dilakukan dengan menggunakan alat
penunjuk gas (gas detector) oleh bagian
yang berwenang dan tempat kerja
tersebut telah dinyatakan aman untuk
pekerjaan yang menggunakan sumber
panas.
k. Pemakaian api terbuka tidak
diperbolehkan, kecuali jika secara
khusus telah diberi ijin oleh pengawas
yang bertanggung jawab.
Dalam keadaan darurat semua karyawan
harus mengikuti petunjuk-petunjuk sesuai
dengan ketentuan yang ada dalam prosedur
penanganan keadaan darurat PT INDO
PETRO PERKASA.
Didalam “Prosedur pananganan Dalam
Keadaan Darurat” dijelaskan tentang
petunjuk-petunjuk berikut ini:
a. Pada saat dalam keadaan darurat, Site
Manager akan memimpin tindakan
pengendalian keadaan darurat.
Mengevaluasi keadaan dan
memutuskan apakah karyawan perlu
dievakuasi dari daerah dimana terjadi
keadaan darurat tersebut.
b. Pusat Komando (POSKO) Pengendalian
Keadaan Darurat berada di Kantor PT
INDO PETRO PERKASA lapangan
setempat. Semua laporan tentang
sumber kebakaran dan kecepatan
penyebarannya harus diteruskan melalui
Hal. 158
fasilitas komunikasi yang tersedia.
Dengan demikian tindakan-tindakan
dapat dikendalikan berdasarkan laporan
tentang perkembangan kejadian
tersebut.
Bila keadaan darurat terjadi, petugas yang
mengetahuinya harus memberitahu kepada
HSE Departemen setempat melalui telepon
atau alat komunikasi lainnya yang tersedia
di lapangan dan menyampaikan tentang
keadaan darurat tersebut. Pemberitahuan
harus meliputi jenis keadaan darurat atau
kebakaran, lokasi, dan tingkat
kegawatannya.
43.1. Pendahuluan
a. Tempatkanlah mesin
tik, komputer pada
tempat yang kuat.
b. Jangan mencoba
memperbaiki sendiri
alat-alat listrik.
Panggilah teknisi listrik
untuk memperbaikinya.
c. Jangan menyetel atau membersihkan
mesin-mesin kantor yang dijalankan
dengan listrik pada saat sedang
berjalan.
d. Jangan membiarkan kabel-kabel listrik,
telepon, dimana seseorang bisa
tersandung. Segera laporkan kabel-
kabel yang terkelupas atau yang sudah
rusak untuk segera diperbaiki atau
diganti.
e. Matikan dan cabut colokan listrik dari
outletnya pada malam hari apabila
tidak dipergunakan lagi.
43.3. Akses
Hal. 161
b. Berjalan, jangan berlari di gang atau di
tangga gedung. Berpeganglah pada
susuran tangga.
c. Jangan berdiri atau bercakap-cakap di
depan pintu tertutup. Pintu-pintu
tersebut dapat dibuka sewaktu-waktu
secara mendadak.
44. KESIMPULAN
Hal. 163
SIRINE (ALARM) CODE
BERLAKU DI AREA OPERASI VICO INDONESIA
5 5 5 15 5 5 5
3. Evacuation of the plant site, using both the
regular electric siren and the siren located at the
fire station
Evakuasi di lokasi Plant, menggunakan secara
bersamaan sirine elektris reguler dan sirine yang
berada di pos pemadam kebakaran
30 30 30 30
5 5 5
4. Major emergency at outside the plan using both
the regular electric siren and the siren located at
the fire station (well, Villages)
Keadaan darurat Utama di luar Plant menggunakan
secara bersamaan sirine elektris reguler dan sirine
yang berada di pos pemadam kebakaran (Sumur,
Desa/Perkampung)
Hal. 164
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5. Major emergency finished (all clear), using both the
regular electric siren and the siren located at the fire
station
Selesai Keadaan darurat Utama (semua aman),
penggunaan secara bersamaan sirine elektris
reguler dan sirine yang berada di pos pemadam
kebakaran
15 SECOND/ DETIK
Tanda : Menyala/berbunyi
Mati/Diam
Hal. 165
EMERGENCY DIRECT CONTACT
PT. INDO PETRO PERKASA
PHONE/FAX
No TITLE NAME OFFICE/MOBILE PHONE
PT. INDO PETRO PERKASA - BALIKPAPAN
1 Tel. Operator 0542 – 414581
2 Fax 0542 - 734277
3 Director Muhtiyono 0812 579 7254
4 Operations Mngr Dudi 0811545163 / 082253199818
5 Operation/Admin Aas 0853 4911 1952
6 HSE/LO Catur P 0813 5061 6116
7 Trucking Koordinator Suyatmo 0813 4721 1390 / 0815 2862 4433
PERTAMINA EP SANGASANGA / SAMBOJA
1 Asman Production Yeni Kuswanto 0811 5848448/081329400911
2 Asman HSSE Dhani Haru Ciptadi 08126003051
3 Asman RAM Darwisyaf Daud 0811100929
4 Asman SCM Mufti 08115572308
5 Security Samboja 0811555131
6 Security Sangasanga 0811555136
7 Samboja Prod Supv Radhintya Danas 082129296910
8 HSE Samboja Dhani 0853 9397 1050
9
Penyusun/Editor:
Team HSE Dept.
Hal. 167
HALAMAN PENGAKUAN
Saya,
Nama :………………………………
(Huruf cetak)
No. Karyawan :………………………………
Jabatan :………………………………
Catatan:
Halaman dokumen yang dipotong ini akan disimpan
oleh bagian HSE sebagai catatan dokumen pribadi
anda.
Hal. 168
TANDA TERIMA HSE HAND BOOK
NO NAMA POSISI JUMLAH TANDA TANGAN
1
i~ G1<;- \ u~ .
2
Th U.f-euw1 . \ r I ~
3
II
~ I ~
4
,'' /
1, ,v. I
'
( ~~
c~J~r L-,,
5
i.~tq ,, l
N
6
\){J7~ w 1
i1 \ I~
7
~uu· !, I
. ~
8
Yall11· I'' I
--
::::er:
9
l)\.O.t\~ r, \
1'~
10
\)6~'(\~ r \ ~~
11
,, '
.r
R~ l -?
12
l\}J.e-~~ '( \ v~~
13
('fe-Npc\ 1( ( ~
'
14 (~
\JvvJ~'1 If 'r 1
15
Pt~ (,J ,r I ~
16
-------
TANDA TERIMA HSE HAND BOOK 2019
DATE : 14 Maret 2019
LOC : Semberah
HSE Tanggal
No Nama Jabatan TTD
HAND BOOK Terima
1 Suwarno Coordinator Trucking 1 Book 14-Mar-19
Name / Attendance :
SHES Officer :
Tanggal Pelaksanaan :
Bagian : Atasan :
DETAIL Dipahami?
ITEM TO BE
No.
DELIVERED Yes No
Tujuan umum Kebijakan K3 No accident
Kebijakan anti drug No harm to people and
1 Kebijakan minuman keras No damage to the environment
Kebijakan K3 Klien (jk ada) No drugs
No alchohol
2 K3 berkaitan dengan Lingkup tugas
pekerjaan B3 atau bahaya lain terkait dengan pekerjaan
3 Pengembangan tim Konfirmasi siapa atasannya
Melaporkan unsafe act/unsafe condition ke HSE Dept (isi
NC form)
4 Perencanaan Penerapan K3 Akses informasi K3 dan kebijakan K3LS
di CAT Kinerja K3
Organisasi K3 di HO dan proyek
Tanggungjawab K3 adalah tanggung jawab pribadi dan
semua
5 Aturan umum K3 dan • Pemakaian PPE
prilaku K3 • Prosedur Keadaan darurat dan pelaporan kecelakaan
• Jadual kerja
• POP cards
• Pembuangan sampah
• Keselamatan di jalan dan berkendara
• Aturan merokok di tempat yang telah ditentukan
• Gunakan posisi ergonomic dan hindari posisi yang tidak
nyaman. Gunakan alat angkat atau bantuan untuk
mengangkat beban > 25 kg
6 Housekeeping : • Penyimpanan
• Kabel-kabel listrik
• Pembersihan
• Ventilasi
• Penempatan yang lebih berat atau besar dibagian bawah
7 B3 • Prosedur penanganan B3
• Informasi B3 dari MSDS (minta ke HSE Dept)
• Gunakan efesien dan minimalkan jika memungkinkan
8 Pemakaian perhiasan selama • Tidak berlebihan untuk alasan keselamatan
bekerja • Khusus offshore job : tidak diijinkan dipakai
INDUCTION CHECKLIST FOR NEW EMPLOYEE
CAT-F-HSE-l11de1
DETAIL Dipahami?
ITEM TOBE
No-
I DELlVERED Yes No
Tujuan umum Kebijakan K3 No accident
Kebijakan anti drug No harm lo people and
I Kebijakan minuman keras
Kebijakan K3 Klien Gk ada)
No damage to the environment
No drugs
No alchohol
I
2 K3 berkaitan dengan
pekerjaan
Lingkup rugas
B3 atau bahava lain terkait denzan pekeriaan
v
Pengembangan tirn Konfirmasi siapa arasannya
I
3
Melapor.kaa unsafe act/unsafe condition kc HSE Dept (isi
NC form)
4 Pcrencanaan Pencrapan K3 Akses informasi K3 dan kcbijakan K3LS
di CAT Kinerja K3
Organisasi K3 di HO dan proyck
Tanggungjawab K3 adalah tanggungjawab pribadi dan
semaa
v I
I I
I
I j I
RSEOfflcer, Karyawan BaruNisitor
(
uwfl e~" ) (
~
frcm )
INDUCTION CHECKLIST FOR NEW EMPLOYEE
CAI-F-HSE-lndct
Name I Attendance
HSE Officer
Tanggal Pelaksanaan
Bagi an
DETAIL Dipahami?
ITEM TOBE
No.
DELIVERED Yes No
Tujuan umum Kebijakan K3 No accident
Kebijakan anti drug No harm to people and
l Kebijakan minuman keras Nu damage to the environment {/
Kebijakan K3 Klien (jk ada) No drugs
No alchohol
2 K3 berkaitan dengan
oekeriaan
Lingkup tugas
B3 atau bahava lain terkait denzan nckeriaan
v
3 Pengembangan tim Konfirmasi siapa atasannya
Melaporkan unsafe act/unsafe condition ke HSE Dept (isi (/
NC form)
4 Pcrcncanaan Pcnerapan K3 Akses informasi K3 dan kebijakan K3LS I
di CAT Kinerja K3
Organisasi K3 di HO dan proyek
Tanggungjawab K3 adalah taoggung jawab pribadi dao t/
semua
5 Aturan umurn K3 dan • Pemakaian PPE
prilaku K3 • Prosedur Keadaan darurat dao pelaporao kecelakaan
• JaduaJ kerja
• POP cards
• Pembuaogan sampah
• Keselarnatan di jalan clan berkendara
• Aturao merokok di tempat yang telah ditentukan lJ
• Gunakan posisi ergonomic dan hinclari posisi yang tidak
nyaman. Gunakan alat aogkat atau banruan untuk
mengangkat beban > 25 kg
6 Housekeeping : • Penyimpanan
• Kabel-kabel lisoik
• Pembersihan
• Ventilasi l/
• Penempatan yang lebih berat atau besar dibagian bawah
7 B3 • Prosedur penanganan B3
•
•
Tnformasi B3 dari MSDS (minta ke HSE Dept)
Gunakan efesien dan minimalkan iika memunzkinkan
lJ
8 Pemakaian perhiasan selama • Tidak berlebihan untuk alasan keselamatan
bekerja • Khnsus offshore job : tidak diijinkan dipakai t/
,
I
HSl: Officer, Karyawan BaruNisitor
d4f
C,« Wvt... yut-\S ;~' 'i2-- , M L- A- iv )
( ) (
INDUCTION CHECKLIST FOR NEW EMPLOYEE
C-l.T·F·HSE·lndc1
M"°·
CA,n)(L.f~~·
~
( ) ( YJ\ . kvr> )
INDUCTION CHECKLIST FOR NEW EMPLOYEE
C.AT-F-HSE-lnda
DETAIL Dipahami?
ITEM TOBE
No.
DELIVERED Yes No
Tujuan umum Kcbijakan K3 No accident
J
Kebijakan anti drug
Kebijakan minurnan keras
Kcbijakan K3 Klien (jk ada)
No harm to people and
No damage lo the environment
No drugs
No alchohol
v ,
2 K3 berkaitan dengan
pekeriaan
Lingkup rugas
83 atau bahaya lain terkait dengan nekeriaaa
t/
3 Pengembangan tim Konfinnasi siapa atasannya
Melaporkan unsafe act/unsafe condition ke HSE Dept (isi
NC form)
J I
4 Perencanaan Penerapan K3 Akses informasi K3 dan kebijakan K3LS
di CAT Kinerja K3
Organisasi K3 di HO dan proyek
Tanggungjawab K3 adalah canggungjawab pribadi dan
scmua
u1
5 Aturan umurn K3 dan • Pemakaian PPE
prilaku K3 • Prosedur Keadaan darurat dan pelaporan kecelakaan
• Jadual kerja
• POP cards
• Pembuangan sarnpah
• Keselaruatan dijalan dan berkendara l)
• Aturan merokok di ternpar yang telah ditcntukan
• Gunakan posisi ergonomic dan h:i:ndari posisi yang tidak.
nyaman. Gunakan alat angkat atau bantuan untuk
mengangkat beban > 25 kg
6 Housekeeping : • Penyimpanan
•
•
•
Kabel-kabel listrik
Pembersihan
Vernilasi
v
• Penemnatan vana lebih berat atau besar dibazian hawah
•
7 B3
•
Prosedur penanganan B3
• Tnformasi B3 dari MSDS (rninta ke HSE Dept)
Gunakan efesien dan minirnalkan jika IIICITIUOgkinkan
J
8 Pernakaian perhiasan selama
bekerja
•
•
Tidak berlebihan untuk alasan keselamatan
Khusus offshore job: tidak diijinkan dipakai u I
x I
x,
HSE Officer, Karyawan BaruNisitor
@~
C)t MIL~ ~-vrtt7
( - ) ~
( )
INDUCTION CHECKLIST FOR NEW EMPLOYEE
CAT-F-HSE-Indct
Name I Attendance
HSE Officer
Tanggal Pelaksanaan \ 6
Bagi an Atasan : !Lift..! A1 (L<) Q, ,-...\
DETAIL Dipahami?
ITEM TOBE
No.
DELIVERED Yes ~o
Tujuan umum Kebijakan K3 No accident
l
Kebijakan anti drug
Kebijakan minuman keras
Kebijakan K3 Klien Uk ada)
No harm to people and
No damage to the environment
No drugs
No alcbohol
J
2 K3 berkaitan dcngan
nekeriaan
Lingkup rugas
83 atau bahaya Lain terkait dcngan pekerjaan
vI
3 Pengembangan tirn Konfirmasi siapa atasannya
MeJaporkan unsafe act/unsafe condition ke HSE Dept (isi
NC form)
J
4 Pcrencanaan Penerapan K3 Akses inforrnasi K3 dao kebijakan K3LS
di CAT Kinerja K3
Organisasi K3 di HO dao proyek
Tanggungjawab K3 adalah caoggungjawab pribadi dan
semua
J
5 Aturan umum K3 dan • Pemakaiao PPE
prilaku K3 • Prosedur Keadaao darurat dan pelaporan kecelakaan
• Jadual kerja
• POP cards
• Pemhuangao sampah
•
•
Kcsclamatan di jalan dan berkendara
Aturan merokok di tcmpat yang telah ditenrukan rJ I
• Gunakan posisi ergonomic dao hiodari posisi yang tidak
nyaman, Gunakan alat angkat atau bantuao untuk I
menzanzkat beban > 25 kg I
I
6 Housekeeping : • Penyimpanan
• Kabel-kabel listrik
•
•
•
Pernbersihan
Ventilasi
Penernpatan yang lebih berat atau besar dibazian bawah
J
7 B3 • Prosedur penanganan 83
•
•
Inforrnasi B3 dari MSDS (minta ke HSE Dept)
Gunakan efesien dan rninimalkan iika memunzkinkan
t/
•
8 Pemakaian pcrhiasan selarna
bekerja •
Tidak berlebihan untuk alasan keselamatan
Khusus offshore job : tidak diijinkan dipakai J
·-
I x
I
HSl: Officer,
(}~llP
(_,,l't,{V(L f ~r, /1-
SavW '(),~'
( ) ( · )
INDUCTION CHECKLIST FOR NEW EMPLOYEE
CAT·F-HSE·l11de1
(
drl~CA rv (L f (l.A,U,.:::f)I() (
1l {J.rr tt- tA;
)
INDUCTION CHECKLIST FOR NEW EMPLOYEE
CAT-F-HSE-Tnda
DETAIL Dipahami?
ITEM TOBE
No.
DELIVERED Yes
I No
Tujuan umurn Kebijakan K3 No accident
I
I
Kebijakan anti drug
Kebijakan minuman keras
Kebijakan K3 Klien (jk ada)
No harm to people and
No damage to the envirorunent
No drugs
v
No alchohol /
!
di CAT Kincrja K3
Organisasi K3 di HO dan proyek
Tanggungjawab K3 adalah canggungjawab pribadi dan
semua I
~~
(
C,A[t)t'L- f ~N4 )
INDUCTION CHECKLIST FOR NEW EMPLOYEE
CAT-F-HSE-lndct
Dipahami? I
DETAIL
ITEM TOBE
No. DELIVERED Yes No
Tujuan umum Kebijakan K3 No accident
I
Kebijakan anti drug
Kebijakan minuman keras
Kcbijakan K3 Klien (jk ada)
No harm to people and
No damage Lo the environment
No drugs
I
No alchohol
I 2
3
K3 berkairan dcngan
nckeriaan
Pengembangan tim
Llngkup tugas
83 atan bahava lain terkait dengan oekeriaan
Konfirmasi siapa atasannya
ti
\)
Melaporkan unsafe act/unsafe condition ke HSE Dept (isi
NC form)
A.kses informasi K3 dan kebijakan K3LS
I
4 Perencanaan Penerapan K3
di CAT K.inerja K3
Organisasi K3 di HO dan proyek
Tanggungjawab K3 adalah tanggung jawab pribadi dan
scmua .
5 Aturan umum K3 dan • Pemakaian PPE
prilaku K3 • Prosedur Keadaan darurat dan pelaporan kecelakaan
• Jadual kerja
v
• POP cards
• Pembuangan sampab
• Keselamatan di jalan dan bcrkendara
• Aturan merokok di ternpat yang telah clitenmkao
• Gunakan posisi ergonomic clan hindari posisi yang tidak
nyaman. Gunakan alat angkat atau banruan unruk
menzanakat beban > 25 kg
6 Housekeeping : • Penyimpanan
• Kabel-kabcl listrik
•
•
Pembersihan
Ventilasi
v
• Penemnatan vanz lebih berat atau besar dibazian bawah I
7 B3 •
•
•
Prosedur penanganan 83
tnformasi 83 dari MSDS (rninta ke HSE Dept)
Gunakan efesien dan minimalkan iika memunzkinkan
J
8 Pemakaian perhiasan selama • Tidak berlebihan untuk alasan keselamatan
bekerja • K.husus offshore job: tidak diijinkan dipakai v
6~MY,
(
CA1\.)l0.. ~~..r'il\'
) (
iv:t _ ..................•.. )
INDUCTION CHECKLISTFOR NEW EMPLOYEE
CAT·F·HSE·ltulct
3
K3 berkaitan dengan
pekeriaan
Pengembangan tim
Lingkup rugas
83 atau bahaya lain rerkait dengan pekeriaan
Kontinnasi siapa atasannya
v
Mclaporkan unsafe act/unsafe condition ke HSE Dept (isi
NC form)
LI
4 PerencanaanPenerapan K3 Akses informasi K3 dan kebijakan K3LS
di CAT Kinerja K3
Organisasi K3 di HO dan proyek l/
Tanggungjawab K3 adalah tanggung jawab pribadi dan
I
HSE Officer, Karyawan BaruNisitor
Karya a BaruNisitor
M~,
HSE Officer,
v
(_,tv[Vvl- r, ~ ( ~ )
( )
PT. INDO PETRO PERKASA
CIVIL ENGINEERING, TRANSPORT DAN HEAVY EQUIPMENT RENTAL
MAINTENANC
SUPERVISOR
MAMANAGER
OPERATOR
LOGISTIC
PEKERJA
KANTOR
DRIVER
STAFF
HE &
JENIS
LEVEL
No.
E
PELATIHAN
Modern Safety
1 V V - - - - -
Management
Accident/ Incident
2 V V - - - - -
Investigation
8 Emergency Drill V V V V V V V V
9 Defensive Driving - V V V V - - -
Inhouse Training
5 a. Pengenalan dan Cara penggunaan APAR
6 b. Emergency Drill
7 c. Risk Assessment and Risk Control
8 d. Basic First Aid and CPR
Muhtiyono
Direktur Utama
TRAINING MATRIX IMPLEMENTATION PERIOD 2019
DATE
No TRAINING VENUE TRAINER COMPANY REMARK'S
PLAN IMPLEMENTATION
Modern Safety Meeting Room
1 Weeks II Feb 2019
Managemen Bpp
HSE
3 Basic Safety Feb, June 2019 Jan - May 2019 Pertamina SGT PT IPP Ekternal
Pertamina
Meeting Room Inhouse
4 Basic First Aid and CPR Jun-19 13-Jun-18 Catur P PT IPP
Bpp Training
Fire Prevention and Fire Meeting Room Inhoude
5 Feb-19 18-Feb-19 Sandra F PT IPP
Extinguisher Use Bpp Training
Meeting Room
Risk Assessment and Risk Sandra Inhouse
6 Apr-19 22-Apr-19 Bpp and PT IPP
Control Fransisco Training
Workshop Bpp
Boedhi
7 Basic Fire Fighting Jul-19 15-Jul-19 Batakan Bpp PT. JWR Ekternal
Rianto
Inhouse Training
5 a. Pengenalan dan Cara penggunaan APAR
6 b. Emergency Drill
7 c. Risk Assessment and Risk Control
8 d. Basic First Aid and CPR
Muhtiyono
Direktur Utama
JADWAL BASIC SAFETY TRAINING (BST)
Sangatta DEMO Room (Gedung Baru atas)
TANGGAL RABU 27-Feb-19 TANGGAL RABU 6-Mar-19
NO NAMA JABATAN KETERANGAN NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1 M. ANIS DRIVER 08.00 PAGI 1 SUYATMO DRIVER 08.00 PAGI
2 BAHARUDIN DRIVER 08.00 PAGI 2 NASRI DRIVER 08.00 PAGI
3 IWAN HELPER 08.00 PAGI 3 RODIN DRIVER 08.00 PAGI
4 MAKNUR HELPER 08.00 PAGI 4 HERU ARDIAWAN HELPER 08.00 PAGI
CATATAN :
1 JADWAL TRANING DI LAKUKAN SETIAP HARI RABU DI MULAI TANGGAL 27 FEB 2018
2 PERSONEL YANG MENGIKUTI TRAINING KHUSUS PERSONEL YG BERTUGAS 1 TRIP
3 PERSONEL YANG MENGIKUTI TRAINING DI DI WAJIBKAN JAM 08.00 PAGI SUDAH DI GEDUNG BARU ATAS
4 LOKASI TRAINING DI GEDUNG BARU ATAS (DEMO ROOM HSE PERTAMINA EP SANGATTA)
PT. INDO PETRO PERKASA
CIVIL ENGINEERING, TRANSPORT DAN HEAVY EQUIPMENT RENTAL
\. onv~fl..
7,.
-
~\-
8·
9·
lo HAC\
11 ·
--------------- --
Jenis Kegiatan :
--
Tanggal :
-
Toplk :
Lokasi :
\.
\)6v~
l L1. Pt\S'Ytp
-J ems Kegraian :
Tanggal :
Topik :
Lokasi :
-
~[
8-.
5~
...... -·
,/lz
..,..,, 0...
;,<:
:g
'"=
~
!/)
~
2! 0
...
t:,
t:,
N
0
Cl',
~
=w f:z
a, ::x>, z
0
> e f"-t
=
~ ~
(/')
> > 0
2! :z
~ ::0
ct) ..
=
~
'"=
~
O"'
ct)
""'S >• ,,
~
s; >-3... ::r
t""IC
$:I.)
>CJ) i
~
-·-::s (/')
0
(11
> c l~
~ s $:I.)
-',,
- I
2! 3: 0
~
0
'"=
~
ct)
~ ~
.. ,,
-
~
>
2!
2!
~
ct) CJ)
o
a,
t!1'
~
a:
ct)
(/')
~
_.
~
z ~ ,,o
c:: ~
~
n ...
t:, $:I.)
::s
c::: >
2!
2! ~
"'-'
:::-:::
c:::
-3
> ;?!
2 :u ~ ,(
"'Tl
)>
8:"'I :l' '(
~
c...
,.
)>
;IQ
z..... t ~
).;
)" '(
~,,.
)>
z,,
;IQ
)>
.....
)>
ATTANDANCE LIST
DAFTAR HADIR
By : CP
Apa yang Harus anda
lakukan saat ?
Cek situasi
sekeliling anda
Pastikan Keadaan
aman untuk
memberi
pertolongan
Periksa Korban
Cek Respon :
- Tepuk Bahu orang tersebut atau panggil
namanya,bila tidak ada respon mintalah
pertolongan dengan berteriak.
- Pindahkan korban ke tempat yang aman untuk
diberi pertolongan
BREATHING
Periksa nafas korban(Look,Listen,Feel)
Jika tidak ada nafas-
Berikan dua nafas
perlahan-lahan
CIRCULATION
Cek nadi di leher (-)
berikan kompresi dada
sebanyak 15x dan 2x
tiupan nafas.
Panggil segera petugas
medis yang terdekat.
DAFTAR HADIR
ATTENDANCE IIST
DATE:
LOCI'
,t"
.tTt ,@ h&n pItretr63tr u^
3. Tt Uto*i
(2ll-ech'or\ g9t ?41 sl8 o6g
I
f(oreo,,,an
A.N,raPh
fio1"7""
*drnin
6st g,?o- 6bg
o*rc.rr33.gtgg
ltr
I fun^y "s. ff oBt{qq1|\l
lo
lonnio,,t( y{ foa untu 0lvngfryY L#*'
t\ P.l-"'*'*' D[r-iv rn- 0 E Lt $t1,o 86 sr
t7 Rr*,U clt3 uov ?8k #
DAFTAR HADIR
ATTENDANCE LIST
DATE:
roc :
I llnr.nqt,0
,nllv.DlLtvtiKl o8f2^
q?ffi AW{
I0 ftn*[ -S rT oB6lgs)?{t l
19 May 2017
1
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Tujuan Pelatihan
19 May 2017
2
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Agenda Pelatihan
19 May 2017
3
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Definisi
Keselamatan Kerja
“Kemerdekaan atas resiko celaka yang tidak
bisa diterima”
19-May-18 4
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Definisi
Bahaya (Hazard)
Sumber atau situasi dimana terdapat potensi merusak
berupa cedera atau sakit pada manusia, kerusakan pada
harta benda, kerusakan pada lingkungan tempat kerja,
atau kombinasi darinya
Resiko (Risk)
Kombinasi dari kemungkinan dan konsekuensi atas suatu
kejadian bahaya tertentu
19 May 2017
5
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Definisi
19 May 2017
6
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Persyaratan hukum
Tanggung jawab moral pada karyawan
Praktek manajemen yang baik
19 May 2017
7
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
19-May-18 8
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
19-May-18 9
10HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
19 May 2017
10
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Bagian Dua
19 May 2017
11
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
19 May 2017
12
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
19 May 2017
13
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
19-May-18 14
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
19 May 2017
15
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
19-May-18 18
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Menilai Resiko
Untuk memisahkan resiko kecil yang bisa ditoleransi dengan
resiko yang tinggi dan memberikan data yang cukup sebagai
acuan pemilihan tindakan perbaikan
19 May 2017
19
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Menilai Resiko
Kemungkinan (Likelihood)
Kesempatan timbulnya cidera, kerusakan atau kerugian
Probability of occurrence
Frequency of exposure
Keparahan (Severity)
19 May 2017
20
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Potensi Resiko
19 May 2017
21
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Katagori Penjelasan
Katagori Penjelasan
19 May 2017
23
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Katagori Penjelasan
19 May 2017
24
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Langkah 2 – Evaluasi Resiko (OSHA Standard)
19 May 2017
25
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Langkah 2 – Evaluasi Resiko
19-May-18 26
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Langkah 3 – Evaluasi Kontrol
19 May 2017
27
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Langkah 4 – Langkah Pengendalian
19 May 2017
28
HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT
Langkah 4 – Langkah Pengendalian
19 May 2017
30
Overview
Give the big picture of the subject
Explain how all the individual topics fit together
Tex Text
t
Text Text Text
19 May 2017
32
Topic One
Explain details
Give an example
Exercise to re-enforce learning
19-May-18 33
Topic Two
Explain details
Give an example
Exercise to re-enforce learning
19 May 2017
34
Summary
State what has been learned
Define ways to apply training
Request feedback of training session
19-May-18 35
Where to Get More Information
Other training sessions
List books, articles, electronic sources
Consulting services, other sources
19 May 2017
36
Fire Prevention
(Pencegahan)
Fire Repression
(Pemadaman)
Fire Evacuation
(Evakuasi)
SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN
API KONDISI
SUMBER API API TUMBUH
Tumbuh & Membesar BERBAHAYA
KONDISI
AMAN KEBAKARAN
KEBAKARAN
adalah
API YANG TAK TERKENDALIKAN
Hubungan api dengan bahan
Padat
Cair
Gas
2. Kelalaian manusia
3. Kesengajaan
4. Alam
1. KERUGIAN HARTA BENDA
4. EKONOMI SOSIAL
SEGITIGA API
FIRE TRIANGLE
PENGISOLASIAN PENDINGINAN
BAHAN BAKAR
PENGURAIAN
ISOLASI, PENGURAIAN, PENDINGINAN
I ISOLASI O2
II
URAI BBM
3. FIRE TRUCK
4. FIRE PUMP HYDRANT
2. SISTEM NON-PIPA
ALAT PEMADAM API RINGAN
(APAR)
KIMIA
CO2 KERING HALON 1211
SAFETY PIN LEVER (tuas)
(kunci pengaman)
PRESSURE GAUGE
HOSE (indikator tekanan)
(selang)
LABEL
NOZZLE CYLINDER
(corong) (tabung)
KENALILAH ALAT PEMADAM API RINGAN ANDA
• Mudah terjangkau
• Tersebar – tidak
terkumpul
• Tidak terkunci
• Sesuai SIKON
SYSTEM TURN OVER
Sistem DUA BAHAN
KIMIA (turn
ove/dibalik) dimana
bahan pemadamnya
terdiri dari dua bahan
kimia cair yang bila
bercampur akan
menghasilkan gas CO2
sebagai gas penekan
yang akan mendorong
busa sebagai hasil reaksi.
SYSTEM CARTRIDGE
Sistem CARTRIDGE
dimana bahan
pemadamnya terpisah
dengan gas penekan
(cartridge). Gas
penekannya adalah Jarum Penusuk
CO2 Per
O2
Cartridge CO2
Pipa Outlet Serbuk
Serbuk DC
Pipa Outlet CO2
Membran Timah
SYSTEM STORED PRESSURE / VALVE
Sistem dimana gas
penekannya dikempakan ke
dalam tabung berisi bahan
pemadam. Lever
Chemical
Nozzle
UNIT-4
BUKA KUNCI PENGAMAN
TEST
PERGUNAKAN TEGAK
TEKAN GENGGAMAN !
Ke lidah api
Sumber dasar api
PERAWATAN APAR
PERAWATAN PEMERIKSAAN :
1. Membuka bagian APAR
2. Pemeriksaan bagian APAR PERAWATAN RUTIN :
3. Pembersihan bagian yang kotor 1. Sebuah label dan catatan servis
4. Memasang kembali dipakai untuk mencatat tanggal dan
5. Pengisian ulang paraf pemeriksa
6. Penekanan ulang bila perlu 2. Segel dan indikator pemutus dipakai
7. Hydrostatic-test dari bahan kawat halus atau plastik
halus yang mudah putus
PEMERIKSAAN RUTIN :
1. Apakah kelengkapan pada APAR ada dan lengkap,
seperti : Kunci pengaman, indikator disk, label, penutup selang
2. Apakah penunjuk tekanan OK
3. Apakah tabung tidak korosi
1. Kebakaran tidak akan dihapus dari muka bumi karena
api merupakan bagian dari kehidupan. Kebakaran
dapat dicegah sekecil mungkin bila kita memahami
penyebab kebakaran dan langkah tindak pencegahan.
2. Kebakaran dapat terjadi dimanapun, kapanpun pada
siapapun.
3. Pencegahan kebakaran merupakan langkah yang
paling efisien, efektif karena dilakukan SEBELUM
kehadiran api kebakaran sehingga kerugian harga
benda dan jiwa dapat dihindari.
4. Sarana Fire Protection (APAR, Hydrant, dll) yang
tersedia akan tidak menghasilkan OPTIMAL bila tidak
didukung OPERATOR yang trampil.
5. Ketrampilan apapun hanya diperoleh dengan berlatih
secara tepat + Konsistent !
PT INDO PETRO PERKASA
THANK’S YOU
PREPARE BY : CP