Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
2 (2013)
1
Nurul Hidayati
idha_cleopatra@yahoo.com
Sri Utiyati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the financial performance which is assessed by the financial
ratio analysis through the financial report at PT. Bank Negara Indonesia, Tbk and PT. Bank
Internasional Indonesia, Tbk at the Indonesia Stock Exchange.The analysis technique uses both the
qualitative technique analysis and quantitative, by calculating the financial ratios and by comparing
the obtained ratios to other banks in order to know its performance. The result of research that has
been done at PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, and PT. Bank International Indonesia, Tbk obtained
that the financial performance of the level of liquidity ratio shows well. This result is indicated by the
liquidity ratio which is proxy through quick ratio, banking ratio, loan to deposit ratio as well as loan
to asset ratio all together are still on the standard which established by Bank of Indonesia. From the
profitability ratio which is viewed by return on asset, return on equity and net profit margin show
that both banks have a good performance; on the other hand, BOPO ratio views that both banks have
less efficiency in conducting its operation. From the solvability ratio shows both banks have a good
performance. This condition is reflected from the ratio of primary ratio, capital ratio or even capital
adequacy ratio in both banks are still at the standard which established by Bank of Indonesia.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan yang dinilai dengan analisis
rasio keuangan melalui laporan keuangan pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT.
Bank Internasional Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia.Teknik analisa yang digunakan
adalah teknik analisa kualitatif maupun kuantitatif, yaitu dengan melakukan perhitungan
atas rasio-rasio keuangan serta membandingkan rasio tersebut dengan rasio bank yang lain
guna mengetahui kinerjanya. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kinerja
keuangan tingkat rasio likuiditas, terlihat PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, dan PT. Bank
International Indonesia, Tbk menunjukkan kinerja yang baik. Hasil ini diindikasikan dari
rasio likuiditas yang diproksi melalui quick ratio, banking ratio, loan to deposit ratio serta loan to
asset ratio seluruhnya masih pada standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dari
tingkat rasio profitabilitas, ditinjau dari return on asset, return on equity serta net profit margin
menunjukkan kedua bank tersebut memiliki kinerja yang baik, sedangkan pada rasio BOPO
terlihat kedua bank tersebut kurang efisiensi dalam melakukan kegiatan operasinya. Dari
tingkat rasio solvabilitas menunjukkan kedua bank tersebut memiliki kinerja yang baik.
Kondisi ini tercermin dari tingkat rasio primary ratio, capital ratio maupun capital adequency
ratio kedua bank tersebut masih berada pada standar yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORITIS
Pengertian Bank
Pengertian bank menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam Akuntansi
Perbankan, menyatakan bahwa : “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai
perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak – pihak yang memiliki kelebihan
dana (Surplus Unit) dengan pihak – pihak yang memerlukan dana (Deficit Unit) serta sebagai
lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Penelitian Terdahulu
Peneliti terdahulu dicantumkan guna mengetahui perbedaan –perbedaan antara
penelitian yang diteliti oleh penulis sekarang dengan penelitian terdahulu dengan topik
yang sama. Peneliti terdahulu dijadikan sebagai bahan acuan penyusunan penelitian oleh
penulis. Peneliti terdahulu yaitu :
Fitria Suryaningati (2005) dengan penelitian berjudul “Analisis Perbandingan Rasio
Keuangan Untuk Mengetahui Kinerja Perusahaan dan Perkembangan Keuangan PT. Bank
Buana dan PT. Bank Danamon“. Dengan periode tahun 1990 sampai 2003, menyimpulkan
“Bahwa tidak adanya perbedaan yang cukup signifikan baik kinerja maupun
perkembangan keuangan antara Bank Buana dan Bank Danamon“. Pada penelitian ini
terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu, yaitu :
Persamaan :
a. Sampel yang digunakan adalah dua perusahaan perbankan sebagai variabel
independent, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan
perusahaan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)
4
Rerangka Pemikiran
Laporan Keuangan
Periode 2007 - 2011
Kesimpulan
Gambar 1
Rerangka Pemikiran
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)
5
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi dari (Objek) Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok,
manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Metode deskriptif ini peneliti bisa saja membandingkan fenomena – fenomena
tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif.
Studi komparatif merupakan studi yang melakukan perbandingan untuk
mengetahui adanya suatu perbedaan. Datanya bisa sama seperti penelitian deskriptif, akan
tetapi ada dua sampel, dua tempat atau dua waktu yang berbeda agar bisa dibandingkan.
Populasi yang akan diambil dari perusahaan adalah sektor perbankan yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan
perusahaan pada tahun 2007 - 2011.
Tabel 1
Daftar Peringkat 10 Besar Perusahaan Sektor Perbankkan
Berdasarkan Raihan Laba Bersih Pada Tahun 2011
(dalam jutaan rupiah)
Dari tabel ranking terendah berdasarkan laba bersih terlihat perusahaan bank
pemerintah diwakili oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan bank swasta diwakili
oleh PT Bank International Indonesia, Tbk.
Jenis data
Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari Bursa
Efek Indonesia (BEI). Adapun data-data sekunder sebagai berikut :
1. Data Kualitatif
Pengolahan data yang berbentuk uraian-uraian dan tidak berbentuk angka-angka
dalam hal ini adalah data sejarah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank
Internasional Indonesia, Tbk.
2. Data Kuantitatif
Pengolahan data yang berbentuk angka-angka, dalam hal ini adalah data laporan
keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi PT. Bank Negara Indonesia, Tbk
dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2007-2011.
Sumber data
Sumber data yang digunakan penulis adalah data sekunder ini dilakukan karena
data yang diperoleh tidak secara langsung melainkan diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
(BEI).
1. Studi Kepustakaan
Yaitu teknik penelitian yang dilakukan penulis dengan cara membaca dan
meringkas literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan
diteliti.
2. Dokumentasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan melihat laporan
keuangan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk
yang telah dipublikasikan dan terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari neraca maupun
laporan laba-rugi selama tahun 2007-2011.
Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang
meliputi likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas pada Bank Negara Indonesia, Tbk dan
Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini penulis menggunakan analisis rasio keuangan dimana analisis ini
gambaran mengenai tingkat rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas dalam
menilai kinerja keuangan antara Bank Negara Indonesia, Tbk dan Bank Internasional
Indonesia, Tbk.
Adapun teknik – teknik analisis rasio yang dipakai dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)
7
a. Quick Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan dan
deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank.
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus :
Cash assets
Quick Ratio = x 100 %
Total Deposit
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk quick Ratio sebesar 15% - 20%.
b. Banking Ratio
Mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang
disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio, maka
tingkat likuiditas bank semakin rendah, karena jumlah dana yang digunakan
untuk pembiayaan kredit semakin kecil.
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus :
Total Loans
Banking Ratio = x 100 %
Total Deposit
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk banking ratio sebesar 75% - 85%.
Total Loans
LDR = x 100 %
Total Deposit + Equity
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk loan to deposit ratio sebesar 80%. Namun, batas
toleransi berkisar antara 85% - 110%.
Total Loans
LAR = x 100 %
Total Assets
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk loan to asset ratioberkisar antara 85% - 110%.
a. Return on Assets
Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank, semakin
besar pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus :
Operating Income
ROA = x 100 %
Total Asset
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk return on assetberkisar antara 0,5% - 1,25%.
b. Return on Equity
Perbandingan antara laba bersih bank dengan ROE modal sendiri.Rasio ini bank
diminati oleh para pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru.Serta
para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan
(telah go public).
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus :
Net Income
ROE = x 100 %
Equity Capital
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk return on equity berkisar antara 5% -12%.
Operating Expence
BOPO= x 100 %
Operating Income
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk BOPO berkisar 94% -96%.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)
9
Net Income
NPM = x 100 %
Operating Income
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk net profit marginberkisar > 5%.
a. Primary Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah
memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dan
dapat ditutupi oleh capital equity.
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus :
Equity Capital
Primary Ratio = x 100 %
Total Asset
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk primary ratiosebesar 8%.
b. Capital ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan
penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena
bunga gagal tagih.
Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus :
Equity Capital
Capital Ratio = x 100%
Total Loans
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk capital ratiosebesar 10% - 20%.
Equity Capital
CAR = x 100 %
Total Loans + Securities
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)
10
Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat
kesehatan Bank Indonesia untuk capital ratiosebesar 8%.
Tabel 2
penilaian menurut SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004
Standar BI
Rasio
(%)
Quick Rasio 15-20
Banking Rasio 75-85
Loan to Deposit Ratio 85-110
Loan to Asset Ratio 85-110
Return On Asset 0,5-1,25
Return On Equity 5-12
BOPO 94-96
NPM > 5
Primary Ratio 8
Capital Rasio 10-20
Capital Adequency Ratio 8
Sumber Data : SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004
Tabel 14
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Likuiditas
PT. Bank Internatioal Indonesia, Tbk, Dan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk
Tahun 2007-2011
2. Rasio Profitabilitas
Merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisis atau mengukur tingkat efesiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio ini dapat pula
digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank yang bertujuan untuk mengukur
efektivitas bank dalam mencapai tujuannya.
Hasil perhitungan rasio profitabilitas PT. Bank International Indonesia, Tbk dan PT.
Bank Negara Indonesia, Tbk mulai tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut:
Tabel 15
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pofitabilitas
PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk
Tahun 2007-2011
3. Rasio Solvabilitas
Hasil perhitungan rasio solvabilitas PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT.
Bank Negara Indonesia,Tbk mulai tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 16
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Solvabilitas
PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk
2007-2011
Dari hasil analisa yang telah dilakukan diatas, selanjutnya akan disimpulkan
kinerja keuangan masing-masing kedua bank yang dijadikan penelitian yaitu PT. Bank
International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia, selama tahun 2007-2011.
Untuk lebih memudahkan berikut akan disajikan tabel penilaian kinerja rasio
secara keseluruhan
Tabel 17
Penilaian Kinerja Rasio Keuangan
PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk
2007-2011
Tahun Standar BI
Rasio Prsh Rata-rata Keterangan
2007 2008 2009 2010 2011 (%)
LIKUIDITAS
BII 25.37 18.57 25.56 10.10 12.43 18.40 Sehat
Quick Rasio 15-20
BNI 24.91 14.65 20.22 16.69 14.50 18.20 Sehat
BII 67.27 74.72 75.21 80.80 79.58 75.52 Sehat
Banking Ratio 75-85
BNI 54.27 61.45 58.33 64.34 65.13 60.70 Sehat
BII 59.84 67.66 68.01 72.13 72.29 67.99 Sehat
Loan to Deposit Ratio 85-110
BNI 48.79 56.42 53.12 55.23 56.27 53.97 Sehat
BII 51.79 61.98 61.30 66.79 66.17 61.61 Sehat
Loan to Asset Ratio 85-110
BNI 45.39 52.71 50.08 52.06 52.33 50.51 Sehat
PROFITABILITAS
BII 0.64 0.82 -0.07 0.71 0.60 0.54 Baik
Return On Asset 0,5-1,25
BNI 0.49 0.61 1.09 1.88 2.00 1.21 Baik
BII 6.71 9.52 -0.78 7.12 7.18 5.95 Baik
Return On Equity 5-12
BNI 5.21 7.92 12.98 14.10 15.83 11.21 Baik
BII 289.27 259.54 284.56 261.50 259.88 270.95 Tidak Efisien
BOPO 94-96
BNI 184.66 203.66 186.04 136.90 146.47 171.55 Tidak Efisien
BII 29.93 31.67 -2.47 28.97 28.07 23.23 Baik
Net Profit Margin >5
BNI 21.74 34.45 57.83 66.35 78.82 51.84 Baik
SOLVABILITAS
BII 9.56 8.66 8.63 9.93 8.38 9.03 Baik
Primary Ratio 8
BNI 9.39 7.65 8.41 13.34 12.65 10.29 Baik
BII 18.46 13.97 14.07 14.86 12.66 14.81 Baik
Capital Ratio 10-20
BNI 20.69 14.51 16.80 25.62 24.18 20.36 Baik
Capital Adequency BII 15.18 12.60 12.72 14.70 12.52 13.54 Baik
8
Ratio
BNI 17.32 13.28 14.38 23.25 23.06 18.26 Baik
Sumber Data : Tabel 14-16 diolah
Dari tabel 17 tersebut diatas, terlihat bahwa kinerja keuangan kedua bank yang jadi
sampel penelitian yaitu PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara
Indonesia selama tahun 2007-2011 baik dilihat dari likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan
aktivitas menunjukkan kondisi yang baik hanya pada rasio BOPO yang menunjukkan
kinerja kurang baik.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)
14
Saran
1. Lebih baik manajemen bank memberikan batasan maksimal atas kredit yang akan
diberikan pada nasabah kredit. Hal ini di lakukan untuk mengimbangi kewajiban bank
dalam memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah
digunakan bank untuk memberikan kredit.
2. Lebih baik manajemen bank lebih meningkatkan lagi hasil yang telah dicapai dengan
cara mengefektifkan modal yang digunakan untuk operasional perusahaan guna
meningkatkan penjualan, hal ini dilakukan agar posisi tidak lagi berada pada posisi
menuju kebangkrutan.
3. Lebih baik manajemen bank lebih menekan biaya-biaya yang ada sekecil mungkin agar
peningkatan laba bersih dapat dicapai.
4. Untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan pada Bank, lebih baik pihak perbankan
melakukan pengevaluasian secara periodik terhadap laporan keuangan perusahaan
khususnya dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Hal ini dilakukan agar
manajemen bank dapat mengetahui lebih awal kekurangan atau kendala yang dihadapi
sehingga dapat diperbaiki dengan cepat, dengan demikian kinerja keuangan bank dapat
ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: PT.
Grafindo Persada.
Haryati, Sri. 2009. Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia : Intermediasi dan Pengaruh
Variabel Makro Ekonomi. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 13 No.2.PP : 299-310.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)
15
Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis Keuangan. Terjemahan, Herman Wibowo. Edisi
kedelapan.Erlangga. Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia.1999.Standar Akuntansi Indonesia PSAK.No.31.Buku 2. Jakarta:
Salemba 4.
Kasmir. 2003. Manajemen Bank. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2004. Pemasaran Bank. Edisi Pertama .Jakarta : Prenada Media.
Kuncoro. 2002. Manajemen Bank Teori dan Aplikasi. Edisi 1.Yokyakarta : BEFE Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga. Jakarta:
Selemba Empat.
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliati. 2005. Analisis Laporan Keuangan (Konsep) dan Aplikasi.Edisi
kedua. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UDP-ANP YKPN.
Sawir, Agnes.2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta:
PT Gramedi Pustaka Utama.
Sumarsono.1998. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
__________. 1993. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
Jakarta : Sinar Gradika.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keempat, Penerbit Alfabeta, Bandung.
www. Idx.co.id
http://www.bi.go.id/biweb/utama/peraturan/pbi_61004.pdf