Está en la página 1de 6

Analisis Pengetahuan Tentang Mitos Penularan Konjungtivitis Melalui

Pandangan Mata Sebagai Penyakit Mata yang Sering dialami Oleh


Kalangan Pediatri hingga Geriatri di Desa Asrikanto Boyolali.
Ratih Mila Sari Artati

Prodi kedokteran, Fakulkas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret, Surakarta Indonesia

Ratihmila7@gmail.com

ABSTRACT. Conjunctivitis is inflammation of conjunctival tissue which can be caused by invasion of


hypersensitivity microorganisms or degenerative changes in the conjunctiva. Patients usually complain of
red conjunctival edema and excessive secretions. These symptoms occur due to fascular dilatation, cellular
infiltration and exudation. Bacterial conjunctivitis is conjunctival inflammation caused by bacteria. Viral
conjunctivitis is a common disease that can be caused by various types of viruses, and ranges from serious
illnesses that can cause disability to minor infections that can heal on their own. Akergi conjunctivitis is the
most common form of allergies in the eye and is caused by an inflationary reaction in the conjunctiva which
is mediated by the immune system. Chemical conjunctivitis is conjunctivitis which occurs by exposure to
irritant substances that enter the sac conjunctivalis

His study aims to find out more about conjunctivitis so that we can find out that conjunctivitis can not be
transmitted through the eye but can be transmitted by touch of the hand.

The method used in this research is qualitative method. Qualitative research is research carried out on the
condition of natural objects, research as a key instrument, data collection techniques carried out jointly, the
resulting data is descriptive, data analysis is done inductively, and this research emphasizes meaning rather
than generality

Conjunctivitis can be diagnosed by a general practitioner or a specialist doctor who examines the patient,
the doctor will explain the disease to the patient.

For example patients come with complaints of red eye but the visual is normal and the symptoms in their
eyes are red, sore eyes, photophobia, itchy eyes, removing secretions then seeing the shape of the secretions.
If the secretions are clear, the patient may have viral conjunctivitis, if the secretions are thick textured, the
patient may have bacterial conjunctivitis. Asking the patient about the history of people around if there is
someone affected by the disease and a history of exposure to dust. Next, examine the visual and anterior
segments.

Treatment of conjunctivitis depends on the etiology, for example viral conjunctivitis using anti-ficial tears
and 3% acyclovir, eye ointment for several days. Treatment of bacterial conjunctivitis using the drug
Chloramenicol 6x1 eye drops drops for 3 days. Treatment of vernal conjunctivitis uses mast cell stabilizer,
2% sodium chromoglycate eye drops and topical beta metason. From this study it can be concluded that
conjunctivitis can not be transmitted through the eye but can be transmitted through the touch of the hand.

Keyword : Science, Conjunctivitis, Inflamation,

1. PENDAHULUAN
Mata merupakan satu dari lima indera terpenting, yang meliputi pendengaran,
pencium, pengecap, dan sentuhan. Oleh karena itu kita harus mejaga kesehatan mata
dengan extra karena mata merupakan organ yang sensitif dan sangat mudah terserang
penyakit salah satunya konjungtivitis. Konjungtivitis merupakan salah satu penyakit yang
sangat banyak di alami oleh kalangan pediatri maupun geriatri (Erwin, 2012). Banyak
yang berpendapat jika penyakit konjungtivitis itu mudah terserang hanya dengan kontak
mata , oleh karena itu saya ingin membuat penelitian jika itu hanya mitos (Brien et al,
2009).
Menurut buku Ophtalmology (2011), mata memiliki berbagai bagian dan
fungsinya. Secara umum ada beberapa bagian-bagian mata seperti kornea, iris, pupil,
lensa, retina dan sklera. Tiap bagian mata ini memiliki cara kerja dan fungsi masing-
masing yang saling terkait satu sama lain. Secara umum ada 4 bagian luar mata yang bisa
diamati dari luar yaitu kelopak mata, bulu mata, alis mata dan kelenjar air mata. Berikut
adalah bagian-bagian luar mata beserta fungsi dan manfaatnya. Kelopak mata berfungsi
untuk melindungi dan menutup mata. Fungsi kelopak mata menjaga dari masuknya benda
asing dari luar mata misalnya seperti debu, pasir, asap atau serpihan lainnya. Kelopak
mata juga penting untuk menyapu bola mata dengan cairan dan mengatur jumlah cahaya
yang masuk menuju mata.Bulu mata menjadi salah satu bagian luar mata yang gampang
diidentifikasi. Fungsi bulu mata antara lain adalah untuk mengurangi cahaya yang masuk
ke dalam mata dan juga mencegah masuknya objek kecil ke dalam mata, sebut saja seperti
debu, pasir atau kotoran. Alis mata menjadi salah satu bagian luar mata yang cukup
menonjol. Fungsi alis mata adalah berfungsi untuk menahan keringat dari atas dahi agar
tidak masuk ke dalam bagian dalam mata. Fungsi kelenjar air mata adalah untuk
menghasilkan air mata. Hal ini pentign untuk membasahi mata dan menjaga mata tetap
lembab. Selain itu kelenjar air mata juga berguna untuk membersihkan debu dan
membunuh berbagai bibit penyakit di dalam mata. Ada beberapa bagian dalam mata di
antaranya adalah kornea, iris, pupil, retina, lensa, otot mata dan sklera. Berikut adalah
bagian-bagian mata khusus untuk bagian dalam beserta fungsi dan manfaatnya. Kornea
adalah bagian mata yang terletak di lapisan paling luar. Bagian kornea berupa selaput
bening dan bersifat transparan, sehingga memungkinkan cahaya dapat masuk dalam sel-
sel penerima cahaya di dalam bola mata. Fungsi korena adalah untuk melindungi mata dari
benda-benda asing dan melakukan refraksi di lensa mata.Bagian-bagian mata berikutnya
adalah iris. Fungsi iris adalah mengatur besar kecilnya pupil. Iris juga berfungsi memberi
warna pada mata. Ada banyak ras dengan warna berbeda seperti mata yang berwarna biru,
hijau atau cokelat, semuanya bisa terjadi karena fungsi iris. Hal ini yang membuat iris
dikenal sebagai selaput pelangi.Pupil merupakan bagian mata berupa lubang kecil. Fungsi
pupil adalah mengatur jumlah cahaya yang masuk ke bola mata. Besar kecilnya pupil
diatur oleh iris. Pupil akan mengecil jika cahaya yang masuk terlalu terang, sementara
pupil akan membesar jika cahaya yang datang terlalu redup. Retina atau selaput jala
merupakan bagian mata berupa lapisan tipis sel yang ada di bagian belakang bola mata.
Fungsi retina adalah untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa mata untuk
kemudian diubah menyadi sinyal syaraf. Retina memiliki dua sel fotoreseptor yaitu rods
dan cones sehingga termasuk sebagai bagian mata yang sangat sensitif terhadap
cahaya.Lensa mata menjadi salah satu dari bagian-bagian mata yang paling umum
dikenal. Fungsi lensa mata adalah untuk membentuk sebuah gambar. Gambar yang
dibentuk lensa mata kemudian diteruskan dan diterima retina. Lensa dapat menipis atau
menebal sesuai dengan jarak mata dengan benda yang dilihatnya. Jika jarak benda terlalu
dekat, maka lensa akan menipis, sementara jika jarak terlalu jauh, maka lensa mata akan
menebal.Koroid adalah bagian mata berupa dinding mata. Fungsi koroid adalah untuk
menyuplai oksigen dan nutrisi untuk bagian-bagian mata yang lain, khususnya
retina. Biasanya koroid memiliki warna cokelat kehitaman atau hitam, tujuannya agar
cahaya tidak dipantulkan kembali.
Salah satu penyakit mata yang sering terjadi adalah Konjungtivitis adalah
inflamasi jaringan konjungtiva yang dapat disebabkan oleh invasi mikroorganisma reaksi
hipersensitivitas atau perubahan degenerativ di konjungtiva (Azari, 2013). Pasien biasanya
mengeluh mata merah edema konjungtiva dan keluar sekret berlebih. Gejala tersebut
terjadi akibat dilatasi faskular, infiltrasi selular dan eksudasi (Morrow, 2009).
Konjungtivitis bakteri adalah inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri (Epling,
& Smucny, 2011). Konjungtivitis virus adalah penyakit umum yang dapat disebabkan oleh
berbagai jenis virus, dan berkisar antara penyakit berat yang dapat menimbulkan cacat
hingga infeksi ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya (Azhari, 2013).
Konjungtivitis alergi adalah bentuk alergi pada mata yang paling sering dan disebabkan
oleh reaksi inflamasi pada konjungtiva yang di perantarai oleh sistem imun. Konjungtivitis
kimia adalah konjungtivitis yang terjadi oleh pemajanan substansi iritan yang masuk
kesakus konjungtivalis (Akinsinde, 2011)

2. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi objekyang alami, penelitian sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data yang
dihasilkan bersifat deskriftif, analisis data dilakukan secara induktif, dan penelitian ini
lebih menekankan makna daripada generalisis .

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Bedasarkan data yang di peroleh penelitian dan wawancara dengan dokter dapat dilihat
bahwa penyakit konjungtivitis itu tidak dapat menulai melalui udara dan kontak mata.
Penyakit konjungtivitis itu dapat menular melalui sentuhan dengan penderita. Dokter yang
saya wawancarai menjelaskan bahwa anak- anak lebih mudah terkena penyakit
konjungtivitis dibandingkan orang dewasa di karenakan imun anak lebih rentang
dibandingkan imun orang dewasa. Anak-anak yang terkena penyakit konjugtivitis
dianjurkan oleh doktertidak diperbolehkan masuk sekolah dikarenakan kebanyakan anak-
anak belum mengerti bahwa penyakit konjungtivitis sangat menular, misalnya jika anak
yang terkena konjuntivitis setelah menggosok matanya yang sakit lalu bersentuhan dengan
temannya yang tidak terkena penyakit tersebut maka teman yang bersentuhan dapat
tertular penyakit ini jika imun sedang lemah. Ada beberapa macam konjungtivitis yaitu
konjungtivitis virus dengan bercirikan air mata berlebihan, demam, tenggorokan sakit,
muncul sekret sedikit, rasa gatal sedikit pada pewarnaannya terdapat monosit dan limfosit.
Konjungtivitis bakteri bercirikan sekret banyak bentuk punulen dan non punulen penderita
disaat pagi hari mengeluarkan belekan yang sangat banyak, dan pewarnaan kuning
kehijauan.
Konjungtivitis jamur bercirikan mengeluarkan air mata sedikit, warna mata merah, tidak
ada ciri khas yang menonjol pada kasus ini.
Konjungtivitis alergi bercirikan penderita merasa gatal berlebihan, mengeluarkan air mata
sedikit, mengeluarkan sekret sedikit, dan merasakan demam ringan, warna mata merah
sedikit.
Patogenesis penyakit konjungtivitis yaitu konjungtivitis bakterial terjadi secara akut, cara
penularannya dengan cara kontak langsung dengan penderita dapat melalui sentuhan
tangan ataupun handuk yang digunakan penderita akibat dari penyakit ini dikarenakan e-
coli.
Konjungtivitis virus terjadi masa ingkubasi 5 sampai 12 hari, timbul fase akut seperti
demam tinggi dan mata terasa merah gejalanya mata membengkak.
Konjungtivitis alergi dapat disebabkan karena penderita alergi terhadap suatu benda
tertentu.
Konjungtivitis jamur dapat terjadi karena imun penderita rendah contohnya penderita
diabetes militus dan timbul bercak kemerahan dimata.
Konjungtivitis iritan dapat terjadi karena zat iritatif, penggunaan obat-obat lama atau
kadaluwarsa dan zat asam basa.
Penyakit konjungtivitis dapat di diagnosis oleh dokter umum ataupun dokter spesialis
yang memeriksa penderita tersebut, dokter akan menjelaskan tentang penyakit tersebut
kepada pasien.
Contohnya pasien datang dengan keluhan mata merah tetapi visualnya normal dan gejala
pada matanya merah, mata pegal, photophobia, mata gatal, mengeluarkan sekret kemudian
melihat bentuk sekretnya. Jika sekret berwarna bening kemungkinan pasien memiliki
penyakit kongjungtivitis viral, jika sekret bertekstur kental kemungkinan penderita
memiliki penyakit konjungtivitis bakterial. Menanyakan kepada pasien tentang riwayat
orang sekitar apakah ada yang terkena penyakit tersebut dan riwayat terpapar debu.
Selanjutnya memeriksa dengan cara visus dan segmen anterior.
Pengobatan penyakit konjungtivitis tergantung etiolognya, misalnya konjungtivitis viral
menggunakan obat anti ficial tears dan acyclovir 3%, salep mata selama beberapa hari.
Pengobatan penyakit konjungtivitis bakterial menggunakan obat kloram fenicol tetes mata
6x1 tetes selama 3 hari. Pengobatan konjungtivitis vernal menggunakan obat sel mast
stabilizer, tetes mata sodium kromoglikat 2% dan beta metason topikal.

4. SIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa penyakit konjungtivitis yang
diderita seseorang itu tidak dapat ditularkan melalui pandangan mata akan tetapi dapat
ditularkan melalui sentuhan tangan.
Sebagaimana masyarakat pada umumnya mempercayai bahwa penyakit konjungtivitis ini
dapat menular melalui pandangan mata adalah mitos ( tidak benar ).

5. SARAN
Masyarakat pada umumnya telah mempercayai bahwa penyakit konjungtivitis ini dapat
menular melalui pandangan mata. Pada kenyataannya pendapat masyarakat terbut adalah
tidak benar. Melalui penelitian ini saya menerangkan kepada masyarakat sekitar bahwa
penyakit konjungtivitis ini hanya bisa menular melalui sentuhan tangan.
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Akinsinde, KA et al. 2011. Bacteriologic and Plasmid Analysis of Etiologic Agent of
Conjunctivitis in Lagos, Nigeria. J ophthal Inflamm Infect. 1: 95-103
2. Morrow GL, Abbott RL. 1998. Conjunctivitis. Am Fam Physician. 57(4): 735-746
3. O’Brien TP, Jeng BH, McDonald M, Raizman MB. 2009. Acute conjunctivitis: truth
and misconceptions. Curr Med Res Opin. 25(8):1953–1961. 16. Morrow GL, Abbott
RL. 1998
4. Azhari,AA. 2013. Conjungtivitis: A Systematic Review of Diagnosis and Treatment.
JAMA. 310(16): 1721-1729.
5. Epling J, Smucny J. 2011. Bacterial conjunctivitis. Clin Evid.
6. American Academy of Ophthalmology. 2011. Cornea/External Disease Panel.
Preferred Practice Pattern Guidelines: Conjunctivitis-Limited Revision. San Francisco,
CA : American Academy of Ophthalmology.
7. Azari AA, Barney NP. Conjunctivitis:a systemic review of diagnosis and treatment.
JAMA.2013;310(6):1721-9.
8. Erwin. 2012. Tingkat Pengetahuan Siswa-Siswi SMA Methodist Pematang Siantar
Terhadap Konjungtivitis. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara. Medan.

LAMPIRAN

Dialog :

Ratih : Selamat pagi dok,saya Ratih dari mahasiswa Prodi Kedokteran Universitas Sebelas Maret
meminta sedikit waktunya untuk mempertanyakan beberapa pertanyaan tentang penyakit
konjungtivitis untuk melengkapi tugas penelitian artikel saya.

Dokter : Baik dek,silahkan mah bertanya tentang apa?

Ratih : Apakah selama ini dokter pernah menangani kasus penyakit kongjungtivitis?

Dokter : Iya pernah, konjungtivitis itu ada beberapa jenis yaitu konjungtivitis vernal,
konjungtivitis bakterial, dan konjungtivitis jamur.

Ratih : Konjungtivitis vernal, bakterial, dan jamur itu bagaimana ya dok?

Dokter : Kalau yang vernal itu kan berarti yang disebabkan karena alergi nah biasanya itu
gambaran khasnya ada cobblestone di palpebranya atau bisa juga yang disebut trantas dot
disepnjang limbus. Kalau yang bakterial itu kan brarti penyebabnya bakteri. Macem-macem kan
ada yang karena s. Aureus. Gejalanya itu seperti gejala konjungtivitis pada umumnya yang
membedakan dari sekretnya. Kalau bakterial itu sekretnya mukopurulen.

Ratih : Dari penyakit tersebut apakah ada yang di sebabkan karena tertular orang lain dok?

Dokter : Ada, kebanyakan anak kecil. Anak kecil banyak terserang penyakit itu di karenakan imun
anak kecil lebih rentan terserang di bandingkan orang dewasa.

Ratih : Jika imun seseorang tidak baik apakah dapat menular melalui pandangan mata saja dok?
Dokter : Tidak bisa, di karenakan konjungtivitis dapat menular melalui sentuhan tangan.
Contohnya penderita mengosok matanya lalu orang itu bersalaman dengan orang lain tanpa
mencuci tangan terlebih dahulu, itulah yang membuat orang tertular tanpa tidak sadar. Ada lagi
contoh pada anak-anak jika terserang penyakit konjungtivitis saat periksa ke dokter di anjurkan
untuk tidak masuk sekolah sebelum matanya sembuh kembali. Karena anak-anak belum mengerti
bagaimana penularannya jadi tanpa di sadari banyak anak-anak yang mengosok matanya lalu
memegang temannya dan tanpa sadar temannya juga mengosokan tangannya ke matanya. Itulah
yang membuat banyak orang tertular penyakit konjungtivitis.

Ratih : Jadi penularan penyakit konnungtivitis melalui tatapan mata hanyalah mitos ya dok?

Dokter : Iya itu tidak benar, banyak masyarakat yang berfikiran kalau penyakit jonjungtivitis
dapat menular dengan tatapan mata, pada faktanya tidak bisa menular melalui itu.

Ratih : Bagaimana diagnosis dan cara penyembuhannya ya dok?

Dokter : Kalau saya sih misal pasien datang dengan keluhan mata merah tetapi visusnya normal
selanjutnya gejalanya matanya pegal, photopobia, gatel, keluar sekretnya. Selanjutnya dilihat
sekretnya misal sekretnya bening berarti kemungkinan konjungtivitis viral kalau kental berarti
yang bacterial. Selanjutnya ditanya juga ada riwayat orang sekitar yang seperti itu tidak, riwayat
alergi, atau riwayat terpapar debu.Selanjutnya diperiksa visus dan segmen anteriornya saja.

Ratih : Untuk pengobatannya bagaimnana dok?

Dokter : Kalau obatnya tergantung etiologinya kalau yang viral saat osce nasional kemarin saya
kasih artificial tears sm acyclovir 3% salep mata selama beberapa hari. Kalau yang bakterial saya
kasih kloramfenikol tetes mata 6x1 selama 3hari.Kalau yang vernal berarti dikasih sel mast
stabilizer,tetes mata sodium kromoglikat 2% dan betametason topikal.

También podría gustarte