Está en la página 1de 14

SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

PERJUANGAN ORGANISASI GURU DI MASA REVOLUSI


SEJARAH PGRI DI AWAL PENDIRIANNYA

Ahmad Kosasih

Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FIPPS


Universitas Indraprasta PGRI – Indonesia 12530
Email: aseng.kosasih@gmail.com

ABSTRACT

Early education in independent Indonesia become one of the important aspects to foster the spirit of
nationalism and promoting the ideals of independence of the Republic of Indonesia. Indonesian
government attention newborn and some of the figures revolutionist who realized that education is
very important to foster the spirit of nationalism and efforts to create awareness of an independent
nation. Based on the subjects of education and new teaching drafted by the Committee of Inquiry
Teaching goals and educational foundation and a system of schooling that characterizes to
Indonesiaan. Organization of Indonesian Teachers Association, as a teachers Indonesian container
that has been since the days of the Dutch East Indies. Since the proclamation of PGRI organization
establishes itself as a fighter who helped defend the independence and sovereignty of Indonesia NKRI.
This organization is a manifestation of the Indonesian teacher in taking part and responsibility in
accordance with his profession as an educator for the independence aspired. The organization
therefore seen as a unifier of teachers who are: 1) a unitary, 2) independent, 3) non-political. It is also
a tool, a vehicle in the interests of the teachers for their professional development, education in
general and devotion to the homeland and the nation.

Keywords: History of education; nationalism; Indonesian revolution; PGRI

ABSTRAK

Pendidikan di awal Indonesia merdeka menjadi salah aspek penting untuk menumbuhkan semangat
memperjuangan nasionalisme dan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia. Perhatian pemerintah
Indonesia yang baru lahir dan sebagian dari tokoh-tokoh pejuang revolusi yang sadar bahwa bidang
pendidikan sangat penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme serta upaya untuk
menanamkan kesadaran sebagai bangsa yang merdeka. Berdasarkan pokok-pokok pendidikan dan
pengajaran baru oleh Panitia Penyelidik Pengajaran disusunlah tujuan dan landasan pendidikan serta
sistim persekolahan yang mencirikan ke Indonesiaan. Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia,
sebagai wadah para guru Indonesia yang sudah sejak masa Hindia Belanda. Sejak proklamasi
organisasi PGRI menetapkan dirinya sebagai organisasi pejuang yang turut mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia NKRI. Organisasi ini merupakan manifestasi kaum guru
Indonesia dalam mengambil bagian dan tanggung jawab sesuai dengan bidang profesinya sebagai
pendidik untuk mengisi kemerdekaan yang dicita-citakan. karenanya organisasi ini dipandang sebagai
pemersatu kaum guru yang bersifat: 1) unitaris, 2) independen, 3) non partai politik. Juga merupakan
suatu sarana, wahana dalam kepentingan kaum guru bagi pengembangan profesinya, pendidikan pada
umumnya serta pengabdiannya kepada tanah air dan bangsa.

Kata kunci: Sejarah pendidikan; nasionalisme; revolusi Indonesia; PGRI

- 91 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

PENDAHULUAN guru mengadakan kongres yang dilaksankan di


Sekolah Guru Puteri (SGP) gedung Van De
Revolusi Indonesia telah merubah tatanan Vanter, sekarang SMP 3 Surakarta Jawa Tengah.
kehidupan Bangsa Indonesia termasuk bidang Sebagai penggerak dan pemimpin adalah Amin
pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam bidang Singgih dan Rh. Koesnan. Kongres dilaksankan
pendidikan tidak hanya yang bersifat mendasar dari tanggal 23 sampai 25 November 1945. Hasil
yaitu menyangkut penyesuaian dengan cita-cita kongres tersebut adalah guru-guru sepakat untuk
dari suatu bangsa dan atau Negara yang baru membentuk suatu organisasi yang bisa mewadahi
merdeka. Namun, Panitia Penyelidik Pengajaran aspirasi dan perjuangan guru untuk kemajuan
yang di ketuai oleh Ki Hadjar Dewantara telah bangsa Indonesia. Atas usulan dari Persatuan
berhasil merumuskan landasan idiil yaitu Guru Seluruh Periangan (PGSP) dari Jawa Barat
Pancasila, tujuan pendidikan, sistem sekolah yang mengusulkan nama Persatuan Guru
serta kesempatan belajar bagi rakyat dan bangsa Republik Indonesia (PGRI). Seluruh peserta
Indonesia. Tujuan pendidikan pada masa revolusi kongres sepakat dan menyetujui berdirinya suatu
dirumuskan bahwa pendidikan bertujuan organisasiyang bernama Persatuan Guru
mendidik warga negara yang sejati, bersedia Republik Indonesia (PGRI).
menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk Setelah terbentuknya Persatuan Guru
Negara dan Masyarakat. Pada awal Republik Indonesia (PGRI), Persatuan Guru
kemerdekaan, pendidikan Indonesia lebih Republik Indonesia terus berjuang menggalang
menekankan kepada bagaimana menanamkan persatuan dengan mengajak guru-guru di daerah
rasa nasionalisme dan berjiwa patriotisme untuk untuk bergabung ke dalam PGRI. Namun,
mempertahankan kemerdekaan. perjuangan itu tidaklah mudah karena mendapat
Proklamasi kemerdekaan Indonesia rintangan dari pihak Belanda. Persatuan Guru
menjadi pintu gerbang bagi bangsa Indonesia Republik Indonesia merasa bangga dikarenakan
untuk mewujudkan cita-cita nasionalisme yang Rh. Koesnan diangkat menjadi Menteri
selama ini menjadi alat pemersatu para pejuang. Perhubungan dan Sosial dalam kabinet Moh.
Proklamasi juga menjadi pendorong bagi Hatta. Peran Persatuan Guru Republik Indonesia
perjuangan guru-guru Indonesia untuk pada masa Revolusi Indonesia adalah ikut
mempertahankan kemerdekaan dengan cara merumuskan tujuan Pendidikan Indonesia.
mendidik bangsanya agar menjadi manusia yang Dari uraian latar belakang di atas dalam
cerdas dan berpengetahuan sehingga tidak dapat tulisan bermaksud mengangkat kembali tentang
dijajah lagi oleh bangsa asing. Di saat revolusi “Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi
sedang bergelora, guru-guru pun tidak mau dengan melihat lebih jauh kiprah organisasi
ketinggalan untuk ikut membantu para tentara, PGRI di awal pendiriannya. Sebagaimana
masyarakat,dan pejuang lainnya, yang sedang disebutkan, diawal kemerdekaan peran organisasi
melawan Belanda. Guru-guru Indonesia tidak PGRI menjadi sangat penting dalam menentukan
mau lagi bangsa Indonesia yang telah merdeka di Landasan dan Tujuan Pendidikan Nasional dan
jajah kembali dan upaya mereka tidak hanya Sistim Sekolah serta pembentukan sebagai
dalam bentuk kegiatan langsung sebagai organisasi perjuangan yang turut serta mengawal
masyarakat, tetapi dengan peran sebagai dan mengisi kemerdekaan.
pendidik, mereka terus memberikan kesadaran
akan semangat perjuangan kepada anak didiknya.
Terbentuknya organisasi Persatuan Guru PEMBAHASAN
Republik Indonesia adalah hasil dari perjuangan Memahami revolusi Indonesia
guru-guru Indonesia. Sejarah perjuangan kaum
Guru, memang telah dimulai dari masa Hindia Revolusi yang menjadi alat tercapainya
Belanda dengan adanya oraganisasi Persatuan kemerdekaan merupakan bagian penting dari
Guru Hindia Belanda pada tahun 1912. Persatuan kisah sentral sejarah Indonesia. Gerak revolusi
Guru Hindia Belanda kemudian mengalami menjadi unsur yang kuat dalam membentuk
perubahan menjadi Persatuan Guru Indonesia persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya
pada tahun 1932. Pada tanggal 23-25 November sendiri. Tradisi nasional berikutnya yang
1945 diadakan kongres Guru, yang menghasilkan menggambarkan rakyat Indonesia berjuang bahu
Persatuan Guru Republik Indonesia. Dalam membahu selama Revolusi hanya mempunyai
situasi perjuangan rakyat melawan Sekutu, guru- sedikit dasar sejarah. Akan tetapi, keyakinan

- 92 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

bahwa itu merupakan zaman yang paling pendidikan. Perubahan-perubahan yang terjadi
cemerlang dalam sejarah Indonesia, bahwa hak dalam bidang pendidikan merupakan perubahan-
Indonesia akan kemerdekaan ditunjukan oleh perubahan yang bersifat mendasar yaitu
pengorbanan-pengorbanan yang dilakukan atas menyangkut penyesuaian dengan cita-cita dari
nama Revolusi, memang didukung banyak fakta. suatu bangsa dan negara merdeka. Untuk
(Ricklefs, 2008:446). mengadakan penyesuaian dengan cita-cita
George McTurman Kahin (1995) dalam bangsa Indonesia yang merdeka, maka bidang
bukunya menjelaskan tentang Revolusi pendidikan mengalami perubahan dalam
Indonesia, empat tahun pertama dari kehidupan landasan idiilnya, tujuan pendiddikan, sistem
Republik didominasi oleh peperangan melawan persekolahan dan kesempatan belajar yang
musuh-musuh yang kuat, suatu peperangan yang diberikan kepada rakyat Indonesia.
hasilnya diterima oleh para pemimpinnya sebagai (Depdikbud.1979:93).
menentukan tetap hidupnya Republik. Baik Dalam UUD 1945 dasar dan falsafah
perundingan-perundingan yang lama antara Negara Indonesia adalah Pancasila. Maka, dasar
Republik dan Belanda dan juga politik ke dalam dan falsafah inilah yang kemudian dijadikan
Revolusi Indonesia harus dilihat berdasarkan landasan idiil pendidikan Indonesia.Walaupun
latar belakang kenyataan bila ingin dalam periode 1945-1950, Negara kita
memahaminya.Sjahril dan kelompoknya mengalami perubahan UUD, tetapi dasar dan
menolak untuk mendukung proklamasi pada falsafah negara tidak mengalami perubahan.
tanggal 17 Agustus, dan menghindari rapat yang Oleh karena itulah Pancasila tetap dijadikan
diadakan pada malam sebelumnya di rumah landasan idiil pendidikan Indonesia. Pada tanggal
Mayda. Mereka khawatir kalau deklarasi 29 Desember 1945 badan pekerja KNIP
Soekarno dan Hatta terlalu lemah membawa mengusulkan kepada Kementrian Pendidikan,
rakyat Indonesia kepuncak Revolusi yang Pengajaran dan Kebudayaan, supaya pengajaran
diperlukan untuk melawan Jepang. Sjahril dijalankan sesuai dengan rencana pokok-pokok
merasa tidak mampu menyangkal Revolusi yang pendidikan dan pengajaran baru.
dipimpin Soekarno, dan begitu kembali ke Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran baru
Jakarta, ia menerima permintaan Soekarno dan yaitu:
Hatta untuk bergabung memimpin Revolusi.
(Kahin,1995:185). 1. Untuk menyusun masyarakat baru perlu
Revolusi ini mempunyai pengaruh adanya perubahan pedoman pendidikan dan
psikologis umum yang besar sekali.Sementara pengajaran. Paham perseorangan yang kini
mengusahakan perubahan mendasar dalam status berlaku haruslah haruslah diganti dengan
politik Indonesia, revolusi tersebut juga paham kesusilaan dan peri kemanusiaan yang
membawa perubahan luas yang menyolok dalam tinggi. Pendidikan dan pengajaran harus
ciri bangsa Indonesia.Selama periode enam membimbing murid-murid menjadi warga
tahun, 1945-1950, keterlibatan pribadi dan Negara yang mempunyai rasa tanggung
martabat kebersamaan, rasa menghargai diri jawab.
sendiri dan rasa percaya pada diri sendiri 2. Untuk memperkuat persatuan rakyat kita
berkembang pesat.Yang paling menyolok adalah hendaknya diadakan satu macam sekolah
perubahan dalam karakter generasi muda.Selama untuk segala lapisan masyarakat.
tahun-tahun kritis, 1945-1950 unsur paling 3. Methodik yang berlaku di sekolah-sekolah
dinamis dalam revolusi itu adalah sektor pemuda hendaknya berdasarkan sistem sekolah kerja
terpelajar Indonesia. Tanpa pengerahan kekuatan agar aktivitas rakyat kita terhadap pekerjaan
mereka, revolusi Indonesia tidak akan berhasil. biasa berkembang seluas-luasnya. Disamping
(Kahin,1995:596). itu, harus ada perguruan-perguruan pemimpin
masyarakat untuk tiap-tiap lapangan usaha
Kebijakan Pendidikan Indonesia Periode yang penting. Untuk keperluan pengajaran
Awal Revolusi orang dewasa ini hendaklah diadakan kantor
pusatnya sendiri.
Setelah proklamasi kemerdekaaan 4. Pengajaran agama hendaklah mendapat
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, perubahan- tempat yang teratur, seksama sehingga tidak
perubahan tidak hanya terjadi dalam bidang mengurangi kemerdekaan golongan-golongan
pemerintahan saja tetapi juga dalam bidang

- 93 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

yang berkehendak mengikuti kepercayaan pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan


yang dipeluknya. rakyat, artinya ialah memberikan kesempatan
5. Madrasah dan pesantren-pesantren yang ada kepada semua waraga Negara untuk memperoleh
pada hakekatnya adalah satu alat dan sumber Pendidikan. (Tilaar, 2002 :69)
pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata, Pendidikan Nasional adalah Pendidikan
yang sudah berurat berakar dalam masyarakat yang berdasarkan Pancasila dan undang-Undang
indonesia, hendaklah mendapat perhatian dan Dasar Negara Indonesia 1945 yang berakar pada
bantuan yang nyata dengan berupa tuntunan nilai-nilai Agama, Kebudayaan Nasional
dan bantuan materil dari pemerintah. Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
6. Pengajaran tinggi hendaklah diadakan seluas- perubahan zaman. Sejarah pendidikan Indonesia
luasnya dan jika perlu dengan menggunakan zaman kemerdekaan berawal dari Proklamasi
bantuan bangsa asing sebagai guru besar. Kemerdekaan, dimana Proklamasi Kemerdekaan
Lain dari itu hendaklah diusahakan menimbulkan hidup baru disegala
berlakunya pengiriman pelajar-pelajar keluar bidangkhususnya di bidang Pendidikan.
negeri untuk keprluan Negara. Setelah proklamasi kemerdekaan tanggal
7. Kewajiban belajar dengan lambat laun 17 Agustus 1945, pemerintahan Republik
dijalanan dengan ketentuan bahwa dengan Indonesia segera menunjuk Ki Hadjar Dewantara
tempo yang sesinkat-singkatnya paling lama sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
sepuluh tahun bias berlaku sempurna dan Kebudayaan. Jabatan ini dipegangnya sampai
merata. tanggal 14 November 1945, kemudian diganti
8. Pengajaran teknik dan ekonomi terutama oleh Mr. T.G.S.G. Mulia sebagai Menteri
pengajaran pertanian, indusri dan perikanan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan sampai
hendaklah mendapat perhatian istimewa. 12 Maret 1946. Kemudian diganti oleh
9. Pengajaran kesehatan dan olahraga hendaklah Muhammad Sjafei dari tanggal 12 maret 1946
teratur, sebaik-baiknya sehingga terdapat sampai dengan 2 oktober 1946. Kemudian
kemidian hasil kecerdasan rakyat yang diganti lagi oleh Mr. Suwandi. Pada masa Mr.
harmonis. Suwandi telah dibentuk Panitia Penyelidik
10. Disekolah rendah tidak dipungut uang Pengajaran Republik Indonesia di Jogjakarta,
sekolah, untuk sekolah Menengah dan yang diketuai oleh Ki Hadjar Dewantara
Perguruan Tinggi hendaklah diadakan aturan merangkap anggota. Panitia ini dibentuk
pembayaran dan tunjagnangan yang luas. berdasarkan keputusan rapat badan pekerja KNIP
Sehingga soal keuangan jangan menjadi tanggal 27 Desamber 1945 atas pertimbangan
halangan bagi pelajar-pelajar yang kurang pemerintah, bahwa untuk pembentukan negara
mampu. dan masyarakat baru perlu diadakan dasar-dasar
Atas usul badan pekerja kemudian Menteri dan susunan pengajaran baru. Berdasarkan surat
Pendidikan dan Pengajaran (Mr. Soewandi) keputusan No. 60 Bhg umum, Menteri
membuat Surat Keputusan tanggal 1 Maret 1946 Pendiddikan Pengajaran dan Kebudayaan
No. 104/Bhg.O untuk membentuk panitia terhitung mulai tanggal 12 Mei 1946 telah
Penyelidik Pengajaran dibawah Ki Hadjar mengesahkan anggota penyidik pengajaran
Dewantara dan penulis Soegarda Purwakawatja. Republik Indonesia yang terdiri dari 52 orang
Tugas yang dibebankan kepada panitia ini anggota. Anggota panitia tersebut diambil dari
diantaranya : semua lapisan dan aliran yang ada mencakup
1. Merencanakan susunan baru dari tiap-tiap semua lapangan dan tingkatan. Panitia ini
macam sekolah bertugas meninjau masalah pendidikan dan
2. Menetapkan bahan-bahan pengajaran dengan pengajaran kanak-kanak dari usia 3 tahun hingga
menimbang keperluan yang praktis dan dewasa, atau dari taman kanak-kanak hingga
jangan terlalu berat perguruan tinggi dengan segala macam coraknya.
3. Menyiapkan rencana-rencana pelajaran untuk Soal-soal agama, budi pekerti, budaya, angkatan
tiap-tiap sekolah dan tiap-tiap kelas. perang dan soal pendidikan orang dewasa
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. menjadi pembicaraan penting dalam rapat-rapat
1979:94-95). tersebut. Sebagai pedoman kerja panitia menteri
Didalam UUD 1945, dengan jelas Suwandi telah mengambil beberapa keputusan
dinyatakan bahwa setiap Warga Negara berhak sebagai berikut:
untuk mendapatkan Pendidikan, adalah tugas

- 94 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

a. Panitia bertugas merencanakan susunan baru Salah satu hasil panitia penyelidik
untuk tiap-tiap macam sekolah. pengajaran pada waktu itu adalah memberikan
b. Menetapkan bahan-bahan pengajaran dan perumusan tentang tujuan pendidikan nasional.
menimbang keperluan yang praktis dan tidak Hasil rumusannya adalah bahwa pendidikan
terlalu berat. bertujuan mendidik Warga Negara yang sejati,
c. Menyiapkan rencana-rencana pelajaran untuk bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran
tiap-tiap sekolah dan tiap-tiap kelas, termasuk untuk negara dan masyarakat. Dengan kata lain,
fasilitas, dengan disertai daftar-daftar dan tujuan pendidikan pada masa tersebut
keterangan-keterangan yang langsung. menekankan pada pemahaman semangat dan
(Kartodirdjo, dkk. 1975: 263-264). jiwa kepahlawanan (patriotisme). Sifat warga
Pada tahun 1946 menteri Pendidikan negara sejati yang dikehendaki oleh tujuan
Pengajaran dan Kebudayaan (Mr. Suwandi) pendidikan pada waktu itu dirumuskan oleh
membentuk panitia penyelidik pengajaran yang menteri Kementerian Pendidikan Pengajaran dan
diketuai oleh Ki Hdajar Dewantara. Tugas Kebudayaan. Kemudian pada tahun 1946
panitia untuk meninjau kembali dasar-dasar, isi, rumusan tersebut dituangkan ke dalam suatu
susunan dan seluruh pendidikan dan pengajaran. pedoman bagi guru-guru yang memuat sifat-sifat
Oleh karena itu, panitia tersebut mengadakan kemanusiaan dan kewarganegaraan yang pada
kongres di dua tempat yaitu kongres pendidikan dasarnya berintikan Pancasila, yaitu:
di Solo (1947) dan kongres pendidikan di 1. Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
Jogjakarta (1949) 2. Perasaaan cinta kepada alam
Setelah kongres pendidikan di Jogjakarta 3. Perasaan cinta kepada Negara
berakhir pada tahun 1949. Maka bertambahlah 4. Perasaan cinta dan hormat kepada Ibu dan
bahan-bahan untuk penyusunan Undang-undang Bapak
pokok pendidikan yang dilakukan oleh panitia. 5. Perasaan cinta kepada bangsa dan
Panitia meresmikan Rencana Undang-undang kebudayaan
menjadi Undang-undang No.4 tahun 1950 6. Perasaan berhak dan wajib ikut memajukan
dengan Undang-undang tentang dasar-dasar Negaranya menurut pembawaan dan
pendidikan dan pengajaran di sekolah (UUPP). kekuasaannya
Pada bulan Desember 1949, Republik 7. Keyakinan bahwa orang menjadi bagian yang
Indonesia mengalami perubahan ketatanegaraan. tak terpisah dari keluarga dan masyarakat.
Undang-undang 1945 diganti dengan konstitusi 8. Keyakinan bahwa orang yang hidup dalam
Sementara Republik Indonesia. Walaupun dasar masyarkat harus tunduk pada tata tertib.
pendidikan tidak mengalami perubahan, tujuan 9. Keyakinan bahwa pada dasarnya manusia itu
pendidikannya mengalami perubahan. Pada sama derajatnya. Sehingga sesama anggota
tanggal 2 April 1950, ditetapkan Undang-undang masyarakat harus saling
No.4 tahun 1950 mengenai Dasar-dasar menghormati,berdasarkan rasa keadilan
Pendidikan dan Pengajaran di sekolah oleh dengan berpegang teguh pada harga diri.
Presiden Republik Indonesia dan Menteri 10. Keyakinan bahwa Negara memerlukan warga
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan untuk Negara yang rajin bekerja, mengetahui
kemudian diundangkan pada tanggal April 1950 kewajiban, jujur dalam pikiran dan tindakan.
oleh Menteri Kehakiman A. G Pringgodigdo. (Depdikbud, 1996:88).
Undang-undang tersebut hanya berlaku Tentang tujuan Pendidikan dan Pengajaran
diwilayah Republik Indonesia (sementara) diarahkan kepada usaha membimbing murid-
sebagian dari Republik Indonesia Serikat. Dasar murid agar menjadi warga Negara yang
pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut mempunyai rasa tanggung jawab.
: Pendidikan dan Pengajaran berdasarkan azas- (Kartodirdjo,1975 :265).
azas yang termaktub dalam Pancasila, dan azas Penanaman semangat patriotisme, sebagai
kebudayaan Indonesia. (Departemen Pendidikan tujuan pendidikan memang sesuai dengan situasi
dan Kebudayaan, 1996:88 dan 90). pada waktu itu. Negara dan bangsa Indonesia
sedang mengalami perjuangan fisik, dan
Tujuan Pendidikan Nasional di Awal sewaktu-waktu pemerintah kolonialis Belanda
Indonesia Merdeka masih berusah untuk menjajah kembali Negara
Indonesia. Oleh karena itu dapat dipahami
mengapa semangat patriotisme sangat ditekankan

- 95 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

oleh pemerintah sebagai tujuan nasional dua jenis, yaitu Sekolah Menengah Pertama
pendidikan di Indonesia. Maka, dengan semangat (SMP) dan Sekolah Menengah Tinggi (SMT).
itu, kemerdekaan dapat dipertahankan dan diisi. Lama pendidikan SMP adalah tiga tahun
(Depdikbud, 1979 :95-96). sedangkan SMT merupakan pendidikan tiga
Demokratisasi yang dilakukan pemerintah tahun setelah SMP dan setelah lulus dapat
yang dilakukan pemerintah di bidang pendidikan melanjutkan ke perguruan tinggi.
sejak zaman merdeka terutama ditujukan untuk Pendidikan guru adalah sekolah yang
memeratakan dan menyamakan kesempatan diadakan untuk menghasilkan guru. Jenis
bersekolah yang dituangkan dan dijamin dalam pendidikan guru adalah : sekolah Guru B lama
UUD 1945. pendidikan empat tahundan menjadi guru SR,
Sekolah Guru C lama pendidikan dua tahun,
Sistem Persekolahan atau sistem Pendidikan Sekolah Guru A lama pendidikan tiga tahun.
Pendidikan kejuruan terdiri dari
Aktivitas sekolah selama ini dirumuskan pendidikan ekonomi dan kewanitaan. Pendidikan
sebagai proses belajar secara tersetruktur, ekonomi yang pertama adalah Sekolah Dagang
berpedoman kepada kurikulum, dilakukan oleh yang lama pendidikannya tig tahun sesudah SR.
murid dengan bimbingan guru untuk Pendidikan kewanitaan adalah Sekolah
menyelesaikan tahap-tahap tujuan yang Kepandaian Putri(SKP) yang lama belajarnya
terprogram. Tiap tahap dilalui setelah ujian. tiga tahun setelah SR dan Sekolah Guru
(Ali,:75). Kepandaian Putri (SGKP) yang lama belajarnya
Sistem pendidikan pada periode Revolusi empat tahun setelah SMP atu SKP. Pendidikan
Indonesia mengalami berbagai perubahan.Salah Teknik terdiri dari kursus Kerajinan Negeri
satu bentuk perubahan tersebut menyangkut pula (KKN). Sekolah Tenik Pertama Sekolah Teknik,
sistem persekolahan.Pada zaman penjajahan Sekolah Teknik Menengah dan Pendidikan Guru
Belanda, pendidikan sekolah digolongkan atas untuk sekolah teknik. Lama kursus kerajinan
dasar golongan masyarakat, baik golongan negeri adalah satu tahun dan merupakan
berdasarkan bangsa maupun status sosial. pendidikan teknik terendah setelah SD enam
Penggolongan tersebut dihapuskan sejak tahun. Terdiri dari jurusan kayu, besi, sepeda,
pendudukan Jepang. Sistem persekolahan anyaman, perabot rumah, las, dan batu. Lama
sesudah Indonesia merdeka tetap berdasarkan pendidikan STP dua tahun sesudah SR dan terdiri
satu jenis sekolah untuk tiap tingkat. Seperti pada dari jurusan kayu, batu, perabot rumah, anyaman,
zaman Jepang, sedangkan rencana pelajaran pada besi, listrik, mobil, keramik, cetak, tenun, kulit,
umumnya sama dan Bahasa Indonesia ditetapkan motor, ukur tanah,dan cor. Pendirian sekolah
sebagai Bahasa pengantar untuk seluruh sekolah. teknik bertujuan mendapatkan tenaga tukang
Perkembangan yang pesat dibidang pendidikan yang terampil, tetapi disertai pengetahuan teori.
dapat dilihat dari makin tinggnya semangat Lama pendidikan ST dua tahun setelah STP atau
rakyat untuk memasukiberbagai jenjang SMP bagian B dan meliputi jurusan bangunan
persekolahan baik untuk pendidikan rendah, gedung, bangunan air dan jalan, bangunan mesin,
menengah maupun tinggi. Sistem persekolahan bangunan listrik, bangunan radio, bangunan
yang berlaku sejak tahun 1945 sampai 1950 kapal, percetakan, dan pertambangan. ST
meliputi pendidikan rendah, umum, Guru, bertujuan mendidik tenaga pengawas bangunan.
kejuruan, teknik dan pergruan tinggi. Pendidikan Lama pendidikan STM empat tahun setelah SMP
rendah adalah pedidikan sekolah dasar yang bagian B atau ST dan terdiri dari jurusan
sejak awal kemerdekaan, disebut Sekolah Rakyat banngunan gedung, bangunan sipil, bangunan
(SR). Lama pendidikan yang semula tiga tahun kapal, bangunan mesin, bangunan listrik,
diubah menjadi enam tahun. Maksud pendirian bangunan mesin kapal, bangunan mesin kapal,
Sekolah Rakyat adalah untuk meningkatkan taraf kimia, dan pesawat terbang. STM bertujuan
pendidikan dan menampung hasrat yang besar mendidik tenaga ahli teknik dan pejabat teknik
dari mereka yang ingin bersekolah. Sebagai menengah.
kelanjutannya adalah Sekolah Menengah Pendidikan guru teknik adalah untuk
Pertama Shoto chu Gakko) dan Sekolah menghasilkan guru teknik melalui sekolah/kursus
Menengah Tinggi (Koto chu Gakko). Lama untuk mendapatkan ijazah A teknik, khusus
pendidikannya tiga tahun untuk SMP dan tiga untuk guru STP jurusan bangunan B I Teknik
tahun untuk SMT.Pendidikan umum terdiri dari khusus untuk guru ST/STM tingkat I jurusan

- 96 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

bangunan sipil, bangangunangedung, mesin dan mengalami perubahan. Dan akhirnya terdapapat
listrik. Ijazah B II Teknik kh usus untuk guru tiga macam, yaitu: 1. Normaalschool, sekolah
STM jurusan bangunan sipil, bangunan gedung guru dengan masa pendidikan empat tahun dan
sipil, bangunan gedung, mesin dan listrik. menerima lulusan sekolah dasar lima tahun.
Pendidikan pada waktu itu terpecah menjadi dua Berbahasa pengantar bahasa daerah. 2.
yaitu Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kweekschool, sekolah guru empat tahun yang
Pendidikan Tinggi Daerah Pendudukan menerima lulusan sekolah dasar berbahasa
Belanda.(Depdikbud, 1979). pengantar Belanda. 3. Hollandsch Inlandsche
Kweekschhool, sekolah guru enam tahun
Usaha perjuangan organisasi Guru dari masa berbahasa pengantar Belanda dan bertujuan
kolonial sampai Indonesia merdeka menghasilkan guru-guru HIS/HCS.
Di samping sekolah tersebut di atas masih
a. Sejarah organisasi Guru dari masa terdapat kursus-kursus yang diselenggarakan
Hindia Belanda oleh swasta terutama lembaga keagamaan. Lama
kursus bervareasi antara dua sampai empat tahun,
Kesadaran nasional, kesadaran akan dengan berbagai macam penamaan dan istilah.
persatuan bangsa dan kesadaran korps profesi (Depdikbud, 1979 : 73).
guru sebenarnya sudah lahir sebelum perang
dunia ke-2. Lahirnya Budi Utomo 1908 b. Organisasi Guru Masa Pendudukan
dipelopori oleh dr. Sutomo, R. Ng Sudiro Jepang
Husodo, dr. Cjipto Mangunkusumo memutuskan
perjuangan melalui idiologi pendidikan untuk Pada tahun 1943 di Jakarta didirikan suatu
memperjuangkan nasib bangsa kita selama organisasi ”GURU” oleh Amin Singgih bersama
dijajah Belanda. kawan-kawannya untuk memberikan teladan
Perang Dunia II pecah tahun 1939, setahun nyata, bahwa guru-guru Indonesia tetap
kemudian, negeri Belanda diduduki oleh tentara menempuh kesatuan nasional. Jepang juga
Jerman. Pada tahun 1941 semua guru laki-laki membuka pendidikan militer hasilnya dapat kita
bangsa Belanda ditugaskan untuk menjadi milisi. dapat nikmati antara lain : Jenderal Sudirman,
Untuk mengatasi kekurangan guru di Indonesia, Jenderal besar A. H. Nasution, Alamsyahroedin
beberapa sekolah sejenis digabungkan dan dan sebagainya. Orang-orang Jepang percaya
gurunya diisi oleh orang-orang Indonesia. Akan bahwa kekuatan suatu bangsa adalah pendidikan.
tetapi, pada zaman pendudukan Jepang keadaan Pendidikan yang baik harus dilahirkan oleh guru-
sama sekali berubah. Segala organisasi dilarang, guru yang baik pula. Orang Jepang sangat
sekolah ditutup. Praktis segala kegiatan menghargai dan menghormati guru dan dokter.
pendidikan dan kegiatan politik, membeku. Guru dan dokter mendapat panggilan kehormatan
Barulah menjelang Jepang takluk kepada tentara dari orang Jepang dengan sebutan “SEN-SEI”
sekutu, sekolah-sekolah itu mulai dibuka artinya mula-mula hidup atau yang dahulu sekali
kembali. (Yunus dkk, 2003 : 6) (orang yang tertua). Di sekolah-sekolah
Pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda penggunaan Bahasa Belanda dilarang oleh
berbagai pendidikan atau sekolah-sekolah Jepang termasuk bahasa Inggris. Pelajaran
didirikan termasuk sekolah untuk mencetak guru. bahasa Jepang harus diajarkan di sekolah-sekolah
Didirikanlah Pendidikan Keguruan dengan huruf katakana, hiragana dan kanji.
(Kweekschool). Lembaga pendidikan keguruan Bahasa Indonesia digunakan di sekolah-sekolah
ini adalah lembaga yang tertua dan sudah ada sebagai bahasa pengantar dan juga dipergunakan
sejak permulaan abad kesembilan belas. Mula- di kantor-kantor. Organisasi di jaman Jepang
mula yang mendirikan adalah kalangan – dilarang menunjukan aktivitas. (Hadiatmadja
kalangan Zending dan Missie berupa kursus- dkk, 2000: 13).
kursus. Sekolah Guru Negeri yang pertama, Agar terdapat keseragaman dalam
didirikan pada tahun 1851 di Surakarta. Sebelum pengertian dan maksud pemerintahan
itu diberi nama Normal Cursus yang pendudukan militer Jepang. Maka, bagi guru
dipersiapkan untuk menghasilkan guru-guru diadakan latihan-latihan di Jakarta.Tiap-tiap
sekolah desa. Pada abad kedua puluh sejalan kabupaten/daerah mengirimkan beberapa orang
dengan perkembangan dan kemajuan di bidang guru untuk dilatih. Setelah selesai dilatih
pendidikan, maka, pendidikan guru juga tersebut, mereka kembali kedaerahnya masing-

- 97 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

masing untuk kemudian melatih guru-guru utusan dari Jawa Barat yang berjiwa unitaristis
lainnya mengenai hal-hal yang mereka peroleh yang saat itu bergabung dalam Persatuan Guru
dari Jakarta. Bahan –bahan pokok yang mereka Seluruh Priangan (PGSP). (PGRI, 2008:39)
dapat dalam latihan ialah: 1). Indroktrinasi Kongres pertama PGRI yang berlangsung
mental idiologi “Hakko i-chiu” dalam rangka seratus hari setelah kemerdekaan turut membantu
kemakmuran bersama di “Asia Raya”. 2). membangkitkan semangat para guru. Hal itu
Latihan kemiliteran dan semangat Jepang sejalan dengan tujuan awal PGRI ketika
(Nippon seisyin). 3). Bahasa dan bahasa Jepang didirikan, yaitu memperkuat berdirinya Republik
dengan adat istiadatnya. 4). Ilmu bumi ditinjau Indonesia. Dengan tujuan seperti itu, PGRI
dari segi geopolitik. 5). Olah raga, lagu-lagu dan merupakan salah satu organisasi perjuangan yang
nyanyian Jepang. (Depdikbud, 1979 : 90) ada saat itu. Perjuangan tersebut bukan saja
dilakukan melalui bangku sekolah, tetapi para
c. Lahirnya Organisasi Persatuan Guru guru juga turut mengangkat senjata melawan
Republik Indonesia sekutu yang tidak berperan sesuai dengan tujuan
kedatangan mereka ke Indonesia. NICA Belanda
Kemerdekaan Indonesia menjadi modal yang membonceng pada Sekutu berusaha
utama yang mendenyutkan perjuangan dan kembali menguasai Indonesia. Rakyat Indonesia
jatidiri guru Indonesia. Jelas semangat mengisi tidak mau kembali dijajah. Rakyat bersama
hari depan Indonesia hanya bisa dihidupkan terus Tentara Keamnan Rakyat (TKR) bahu-membahu
melalui proses kemajuan pendidikan. Para guru mengangkat senjata melawan Sekutu dan
Indonesia menyadari betul semangat Belanda. Demikian juga dengan para guru.
kemerdekaan sebagai perisai yang ampuh bagi Mereka rela meninggalkan tugasnya untuk
proses perwujudan persatuan guru-guru Republik berjuang mempertahankan kemerdekaan yang
Indonesia. Motivasi ini pula yang mendorong telah mereka miliki. Tidak jarang para guru yang
proses lahirnya organisasi guru yang diharapkan menjadi anggota TKR. Para guru perempuan
bakal menjadi embrio bagi penerusan cita-cita banyak yang bertugas di dapur umum atau
kemerdekaan. menjadi anggota Palang Merah Indonesia (PMI).
Setelah Indonesia merdeka, semangat Tidak sedikit dari mereka yang gugur sebagai
melanjutkan profesi keguruan dilanjutkan oleh pahlawan bangsa. (PGRI, 2008 : 42).
orang-orang peribumi Indonesia. Kehadiran Perjuangan guru yang diwadahi oleh PGRI
organisasi para guru sebagai wadah dan sarana dalam masa kemerdekaan telah banyak berjasa
kaum guru yang sedang berevolusi kemerdekaan, bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya mendidik
merupakan manisfestasi akan keinsyafan dan dalam rangka mencerdaskan bangsa, tetapi ikut
rasa tanggung jawab kaum guru Indonesia dalam pula dalam perjuangan fisik melawan Belanda
memenuhi kewajiban akan pengabdiannya serta yang ingin kembali menguasai Indonesia dengan
partisipasinya kepada perjuangan menegakan membonceng sekutu. Peran yang diambil oleh
untuk mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan guru-guru Indonesia pada masa kemerdekaan
Republik Indonesia. (Hadiatmadja dkk, 2000:19). telah banyak memberikan sumbangsih bagi
Sejarah mencatat munculnya dalam situasi bangsa Indonesia. Dengan perjuangannya
perjuangan melawan Sekutu, dilangsungkan pendidikan Indonesia mempunyai landasan dasar
Kongres Pendidik Bangsa. Kongres yang yaitu Pancasila. Pada masa perang kemerdekaan
berlangsung tepat 100 hari setelah Proklamasi tujuan pendidikan menekankan pada rasa
Kemerdekaan dilaksanakan di Sekolah Guru patriotisme untuk membantu mempertahankan
Puteri (SGP) di Surakarta, Jawa Tengah yang perjuangan seiring dengan perjalanan waktu
digerakkan dan dipimpin oleh para tokoh tujuan pendidikan menyesuaikan dengan
pendidik guru, Amin Singgih, Rh. Koesnan dan perkembangan zaman. Peran PGRI yang paling
kawan-kawan. Kongres selama dua hari, tanggal utama adalah mempelopori perubahan sistem
24-25 November 1945 tersebut melahirkan pendidikan kolonial kearah system pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). nasional. Jika kita meneliti dalam mukadimah
Sejak saat itu PGRI lahir sebagai wadah AD/ART PGRI dan meneliti kehidupannya
perjuangan kaum Guru untuk turut serta organisasi, sejak kelahirannya sampai sekarang
menegakkan dan mempertahankan serta mengisi dapat disimpulkan sebagai berikut (Hadiatmadja,
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang 2000:20):
merdeka. Nama PGRI sendiri diberikan oleh

- 98 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

a. PGRI lahir karena hikmah proklamasi pejuang, pembangun bangsa, pembimbing


kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus putera, pembangun jiwa dan pencipta kekuatan
1945. Organisasi ini merupakan manifestasi Negara.Begitulah jiwa dan makna PGRI yang
aspirasi kaum Guru Indonesia dalam diungkapkan dalam “Mars PGRI” yang
mengambil bagian dan tanggung jawab sesuai sepenuhnya cocok dengan kenyataan. (Yunus,
dengan bidang profesinya sebagai pendidik dkk. 2003:7).
untuk mengisi kemerdekaan yang dicita- Sebagai organisasi profesi Guru dan jika
citakan. dipandang dari segi profesi mempunyai jati diri
b. PGRI mempunyai komitmen kepada Negara yang terpancar pada empat ranah profesi yaitu
Kesatuan Republik Indonesia, berdasarkan Keahlian, Tanggungjawab, Kesejawatan atau
Pancasila dan UUD 1945. Jiwa karsa, Pembaharuan (inovasi).
c. PGRI berbatang tubuh suatu organisasi (Hadiatmadja, dkk, 2000: 102)
berlandaskan proklamasi, karenanya Lahirnya PGRI telah menghapus segala
organisasi ini dipandang sebagai pemersatu bentuk perpecahan diantara kelompok gurua
kaum guru yang bersifat: 1) unitaris, 2) kibat perbedaan ijazah, di lingkungan pekerjaan
independen, 3) non partai politik. Juga dan lingkungan daerah, aliran politik atau
merupakan suatu sarana, wahana dalam perbedaan agama dan suku. Hal itu sesuai
kepentingan kaum guru bagi pengembangan dengan azas, tujuan dan cita-cita PGRI yang juga
profesinya, pendidikan pada umumnya serta selaras dengan Proklamasi Kemerdekaan.
pengabdiannya kepada tanah air dan bangsa. Kongres Pertama PGRI telah merumuskan tiga
d. PGRI adalah orgnisasi profesi guru yang lahir tujuan mulia PGRI, yakni: 1). Mempertahankan
dan mewariskan jiwa, semangat nilai-nilai dan menyempurnakan Republik Indonesia. 2).
1945 secara terus menerus kepada setiap Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran
generasi Bangsa Indonesia. dengan dasar kerakyatan. 3). Membela hak dan
Berdasarkan penjelasan di atas, organisasi nasib buruh umumnya, serta hak dan nasib guru
yang menghimpun para guru dengan jelas khususnya. 4). PGRI merupakan organisasi
mengambil peran pentingnya di awal Indonesia pelopor dan pejuang. Tujuan ini tegas mengacu
merdeka. Organisasi yang diberinama Persatuan kapada pola dan tata kehidupan bangsa
Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah berdasarkan UUD 1945 tidak terlepas dari jiwa
organisasi profesi guru yang lahir dan dilahirkan dan semangat Proklamasi Kemerdekaan.
atas misi dan hikmah proklamasi kemerdekaan Implikasi tujuan tersebut telah menyulut: a).
17 Agustus 1945. (Hadiatmadja, dkk, 2000, Semangat persatuan dan kesatuan bangsa,
pendahuluan) pengorbanan dan kepahlwanan untuk menentang
PGRI lahir sebagai”anak sulung” dari penjajah, neopenjajah kapitalisme, neokapitalis,
proklamasi 17 Agustus 1945, yang memiliki b). Menguatkan tugas dan fungsi anggota PGRI
sifat dan semangat yang sama dengan “ibu sebagai pendidik bangsa yang melalui proses
kandungnya”, yaitu semangat persatuan dan pendidikan bermaksud mencerdaskan kehidupan
kesatuan, pengorbanan dan kepahlawanan untuk bangsa dan meningkatkan kualitas hidup bangsa
menentang penjajah. PGRI merupakan organisasi Indonesia dari segi pendidikan, c).
pelopor dan pejuang, karena itu para pendiri Mengedepankan kepentingan PGRI sebagai
PGRI mengangkat semangat itu ke dalam tujuan wahana meningkatkan perjuangan untuk
pertama yang di atas. Sementara iu, tujuan yang memperbaiki nasibpara anggotanya dan para
kedua sangat erat hubungannya dengan tugas guru khususnya. d). Mendukung perumusan
pokok dan fungsi anggota PGRI sebagai pancasilasebagai tata kehidupan bangsa dan
pendidik bangsa, yang melalui proses pendidikan UUD 1945 sebagai dasar hukum di Indonesia.
bermaksud mencerdaskan kehidupan bangsa dan Data historis kongres pertama PGRI telah
meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia didekumentasikan Dalam Buku Perjalanan PGRI
dari segi pendidikan. Tujuan yang ketiga (1945-2003).
berkaitan langsung dengan PGRI sebagai wahana
meningkatkan perjuangan untuk perbaikan nasib d. Periode awal Perjuangan Organisasi PGRI
anggotanya. PGRI adalah organisasi pejuang
yang lahir dalam proses sejarah di masa Semangat perjuangan organisasi Guru-
perjuangan untuk merebut dan mempertahankan guru Indonesia diawal perjuangannya tidak
kemerdekaaan. PGRI adalah wahana para hanya mengadakan kongres pertama untuk

- 99 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

mendirikan PGRI. Pada tahun-tahun berikutnya Ketua II : Soejono


telah berhasil dilaksanakan beberapa kongres Kromodimoeljo
yang sangat artinya perumusan perjuangan Ketua III : Soedjono
PGRI. (PGRI, 2010) Kongres-kongres dan isi Penulis I : J. Soetemas
rumusan hasil kongresnya tercatat sebagai Penulis II : Mh. Hoesodo
berikut: Bendahara I : Soemidi Adisasmita
1. Kongres Pertama : Kongres I PGRI di Bendahara II : Dinneman
Surakarta tanggal 24-25 November 1945 Ketua Bagian Pendidikan :
Pada hari pertama, rapat tanggal 24 DNotohamidjojo
November 1945 disepakati pembentukan dan Ketua Bagian Perburuhan : Sosro
nama organisasi, sifat dan ketetapan tentang Ketua Bagian Penerangan : Slamet I
pusat administratif organisasi di Jakarta,
tetapi untuk sementara waktu Solo. Kongres ini menghasilkan tiga tuntutan
Pada kongres ini disampaikan protes kepada yang diajukan kepada pemerintah, yaitu: a)
seluruh dunia terhadap tindakan-tindakan sistem pendidikan agar dilakukan atas dasar
tentara pendudukan di Indonesia. Garis besar kepentingan nasional. b) gaji guru supaya tidak
protes tersebut adalah sebagai berikut: dihentikan. c) diadakannya Undang-undang
a. Alasan protes: perbuatan-perbuatan tentara Pokok Pendidikan dan Undang-undang Pokok
pendudukan yang tidak sesuai dengan Perburuhan. Tuntutan ini kelak diperhatikan
maksudpendudukan. pemerintah dengan diangkatnya Rh. Koesnan
b. Maksud protes: agar tentara pendudukan menjadi anggota Panitia Gaji Pemerintah pada
ditarik kembali dan tidak usah diganti Kementerian Keuangan. Kemudian, Rh. Koesnan
karena Negara Republik Indonesia telah bersama Zahri diangkat menjadi angota KNIP
cakap menyelenggarakan keamanan dan pleno. Terakhir, Rh. Koesnan bahkan menjadi
ketenteraman dalam negeri Menteri Perburuhan dan Sosial pada kabinet
c. Protes ditujukan kepada: Negeri-Negeri Hatta.
Serikat, Vatikan, dan Negeri-negeri Arab Kongres II PGRI ini menghasilkan
juga akan diberi tahun. keputusan yang merupakan wujud dari tanggung
jawab nasional PGRI dalam upayanya
Rapat hari kedua 25 Novenber 1945, mempelopori perubahan sistem pendidikan
ketetapan isi kongres berhasil membentuk kolonial ke arah sistem pendidikan nasional.
susunan Pengurus Besar PGRI, yaitu seperti Pada kongres ini Presiden Sukarno hadir
berikut: menegaskan dalam amanatnya: Guru bukan
Ketua : Amin Singgih penghias alam, guru adalah pembentuk manusia
Wakil Ketua : 1. Rh. Koesnan seutuhnya, guru pendidik rakyat ke arah kejayaan
2. Soekitro dan keagungan bangsa; Semua orang bisa
Penulis : 1. Djajengsoegito pandai/pintar dan sebagai patriot bangsa dan
2. Alimarsaban negara adalah hasil pendidikan para guru; Dalam
Bendahara : 1. Soemidi Adisasmita menghadapi perjuangan dan pembangunan
2. Siswowidjojo negara, guru harus menjadi pelopornya; Guru
Anggota : 1.Siti Wahjoenah (popy adalah penghimpun generasi muda, pemuda dan
Sjahrir) pemudi menjadi kompak bersatu bisa bersama-
2. Martosoedigdo sama mengangkat gunung Semeru tertinggi di
3.Reksosoebrot(siswowardjojo) Jawa Timur ke Jakarta; Guru adalah pendidik
4. Parmoedjo untuk kesempurnaan jiwa/moral dan etika bangsa
Indonesia, agar menjadi bangsa yang bermoral
2. Kongres Kedua di Surakarta tanggal 21-23 tinggi, beretika santun menjadi contoh bangsa
November 1946. lain di dunia.
Di tengah situasi politik dan keamanan
yang bergolak, PGRI melakukan kongres II di 3. Kongres Ketiga. Di tengah berkecamuknya
Surakarta tanggal 21-23 November 1946. perang kemerdekaan, PGRI
Dengan susunan PB PGRI sebagai berikut: menyelenggarakan kongres III pada tanggal
Ketua I : Rh. Koesnan 27-29 Februari 1948, Jawa Timur. Kongres
yang berlangsung dalam keadaan darurat

- 100 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

menghasilkan keputusan-keputusan penting Ketua I :Soejono kromodimoeljo


antara lain: Ketua II : Soedjono
1. Menghapus Sekolah Guru C (SG C), yaitu Ketua III : Soedarsono
pendidikan guru 2 tahun setelah sekolah Sekretaris Umum I : Soekirno
rakyat. Sekretaris Umum II : Indo Karjoso
2. Memekarkan cabang-cabang dengan Bendahara : Soewandi
jumlah anggota setiap cabang minimal Ketua Bagian Pendidika : Ali Marsaban
seratus orang. Ketua Bagian Perburuhan : Sosro
3. Membentuk komisariat-komisariat daerah Ketua Bagian Publisiteit : Hj. Soemarto
pada setiap keresidenan /provinsi.
4. Menerbitkan majalah Guru Sasana (Suara Pada pada tahun 1948, di Madiun terjadi
Guru) sebagai sarana komunikasi pemberontakan PKI. Ada juga guru yang
Pimpinan Pusat dan Pimpinan Daerah terlibat dalam kegiatan ini. Peristiwa ini
PGRI. menjadi catatan kelam PGRI dalam masa
perang kemerdekaan. Perisiwa penting
Kongres III menegaskan kembali lainnya yang terjadi pasca kongres III ialah
haluan dan sifat perjuangan PGRI, yaitu: keluarnya PGRI dari Serikat Organisasi
1. Mempertahankan NKRI Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) pada
2. Meningkatkan pendidikan dan pengajaran tanggal 20 September 1948 karena SOBSI
nasional sesuai dengan falsafah menjadi organissasi PKI.
Pancasila/tata kehidupan bangsa dan UUD
1945. Usaha PGRI dalam mengembangkan
3. Tidak bergerak dalam lapangan Pendidikan Indonesia
politik(nonpartai politik)
4. Sifat dan siasat perjuangan PGRI adalah: Sesudah kongres pertama PGRI mulai
a. Bersifat korektif dan konstruktif menyusun organisasinya dan meluaskan
terhadap pemerintah umumnya, pengaruhnya ke segenap penjuru tanah air.
Kementrian PP dan K khususnya Namun, ganguan jalannya organisasi PGRI di
dengan mempertahankan kebebasannya kota-kota besar lainnya tidak luput dari gangguan
sebagai serikat sekerja. Belanda dan blokadenya yang mempersempit
b. Bekerjasama dengan serikat-serikat ruang geraknya. Ketika pemerintah RI kembali
buruh/sekerja lainnya dari Bukit Tinggi ke Yogyakarta pada tahun
c. Bekerjasama dengan badan-badan 1949, berdirilah cabang-cabang PGRI sampai ke
lainnya (partai politik, organisasi- daerah di luar persetujuan Renville, meskipun
organisasi pendidikan, badan-badan tanpa ada perintah dari PB PGRI. Pada saat itu
perjuangan) kedudukan PB PGRI yang semula di Surakarta
5. Bergerak di tengah-tengah masyarakat. dipindahkan ke Yogyakarta. Kegiatan PGRI pun
Adapun susunan Pengurus Besar hasil meningkat kembali diberbagai daerah, baik di
Kongres III adalah sebgai berikut : pusat (Yogyakarta) maupun di daerah-daerah
Ketua I : Soejono kromodimoeljo BFO (Byzonder Federal Overleg). Di pusat, PB
Ketua II : Soedjono PGRI dengan tenaga-tenaga inti dibantu oleh
Ketua III : Soedarsono tenaga-tenaga lainya mulai mengembangkan
Panitera Umum I : Brahim sayapnya. Di daerah-daerah serentak dihimpun
Prawirosoemitro kembali tenaga-tenaga yang sebelumnya
Panitera Umum II : Indo Karjoso berserakan. Mereka saling mengadakan kontak
Ketua Bagian Pendidikan : Soepojo untuk mengkonsolidasikan organisasi. Dalam
Ketua Bagian Perburuhan : Sostrowignjo bidang politik, dua orang wakil PGRI ditunjuk
Bendahara : Dineman menjadi anggota Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) yang merupakan parlemen
Setelah pemerintah RI kembali ke sementara RI. Pengakuan politis yang sangat
Yogyakarta, PGRI memindahkan tinggi kepada PGRI juga diperoleh dari amanat
markasnya dari Solo ke Yogyakarta. Presiden Soekarno pada Kongres II PGRI tahun
Adapun susunan Pengurus Besar PGRI 1946 di Surakarta. Dalam amanat tersebut,
pada saat di Yogyakarta: Presiden Soekarno menegaskan bahwa, guru

- 101 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

bukanlah penghias alam, tetapi guru adalah guru Indonesia. Perjuangan Guru telah
pembentuk manusia, guru adalah pendidik rakyat dimulai dari masa Hindia Belanda dengan
ke arah kejayaan dan keagungan bangsa, semua adanya oraganisasi Persatuan Guru Hindia
orang pandai dan patriot-patriot negara adalah Belanda pada tahun 1912. Persatuan Guru
hasil pendidikan para guru, dalam menghadapi Hindia Belanda kemudian mengalami
perjuangan dan pembangunan Negara guru harus perubahan menjadi Persatuan Guru Indonesia
mendidik pelopornya, guru adalah pendidik pada tahun 1932. Pada tanggal 23-25
rakyat kearah kesempurnaan jiwa yang bercita- November 1945 diadakan kongres Guru, yang
cita tinggi bagi bangsa dan Negara. (PGRI, 2008 menghasilkan Persatuan Guru Republik
:45). Indonesia. Dalam situasi perjuangan rakyat
Dalam usaha meningkatkan pendidikan melawan sekutu, guru-guru mengadakan
mulai dilaksanakan dengan bernafaskan, kongres yang dilaksankan di Sekolah Guru
peralihan dari pendidikan yang berifat kolonial Puteri (SGP) gedung Van De Vanter,
ke pendidikan Nasional. sebagai media sekarang SMP 3 Surakarta Jawa Tengah.
organisasi dan meningkatkan komunikasi, maka Sebagai penggerak dan pemimpin adalah
pada tahun 1948 PGRI mulai menerbitkan Amin Singgih dan Rh. Koesnan. Kongres
majalah Guru sasana, yang kemudian berubah dilaksankan dari tanggal 23 sampai 25
menjadi majalah suara Guru sampai sekarang. November 1945. Hasil kongres tersebut
(Hadiatmdja,dkk. 2000:24). adalah guru-guru sepakat untuk membentuk
suatu organisasi yang bisa mewadahi aspirasi
dan perjuangan guru untuk kemajuan bangsa
SIMPULAN DAN SARAN Indonesia. Atas usulan dari Persatuan Guru
Seluruh Periangan (PGSP) dari Jawa Barat
Simpulan yang mengusulkan nama Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI). Seluruh peserta
Berdasarkan hasil dan pembahasan kongres sepakat dan menyetujui berdirinya
penelitian terkait perjuangan organisasi guru di suatu organisasiyang bernama Persatuan Guru
masa revolusi, khususnya terkait sejarah eran Republik Indonesia (PGRI).
organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia 3. Setelah terbentuknya Persatuan Guru
(PGRI) diawal kemerdekaan Indonesia dapat Republik Indonesia (PGRI), Persatuan Guru
disimpulkan sebagai berikut: Republik Indonesia terus berjuang
1. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam menggalang persatuan dengan mengajak
revolusi di bidang pendidikan di awal guru-guru di daerah untuk bergabung
Indonesia merdeka menyangkut penyesuaian kedalam PGRI. Namun, perjuangan itu
dengan cita-cita dari suatu Bangsa dan Negara tidaklah mudah karena mendapat rintangan
Merdeka. Panitia Penyelidik Pengajaran yang dari pihak Belanda. Persatuan Guru Republik
di ketuai oleh Ki Hadjar Dewantara telah Indonesia merasa bangga dikarenakan
berhasil merumuskan landasan idiil yang Rh.Koesnan diangkat menjadi Menteri
diambil dari falsafah negara Indonesia yaitu Perhubungan dan Sosial dalam kabinet Moh.
Pancasila. Hasil lainya adalah ketetapan Hatta. Peran Guru Republik Indonesia pada
dalam merumuskan tujuan pendidikan masa Revolusi Indonesia adalah ikut
nasional, sistem sekolah serta kesempatan merumuskan tujuan Pendidikan Indonesia,
belajar bagi rakyat Indonesia. Mengenai serta meletakan dasar bagi pendidikan yaitu
tujuan pendidikan dirumuskan bahwa, dijadikannya Pancasila sebagai landasan idiil
pendidikan bertujuan mendidik warga negara Pendidikan.
yang sejati, bersedia menyumbangkan tenaga
dan pikiran untuk negara dan masyarakat.
Pada awal kemerdekaan, pendidikan DAFTAR RUJUKAN
Indonesia lebih menekankan kepada
bagaimana menanamkan rasa nasionalisme Depdikbud.1979
dan berjiwa patriotisme untuk Eisenstadt, S. N. 1986. Revolusi dan
mempertahankan kemerdekaan. transformasi masyarakat, (terj.) Candra
2. Terbentuknya Persatuan Guru Republik Johan Jakarta: CV. Rajawali.
Indonesia adalah hasil dari perjuangan guru-

- 102 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

Hadiatmadja, R.A. Soepardi., dkk., 2000.


Pedidikan sejarah perjuangan PGRI (PSP-
PGRI), Jilid II, III, IV, V. Semarang : IKIP
PGRI
Kahin, George Mc. 1995. Nasionalisme dan
Revolusi di Indonesia. Nin Bakdi
Somenato (Penterj.), Jakarta – Sinar
Harapan & Sebelas Maret University
Press.
Kartodirdjo, Sartono.. dkk. 1975. Sejarah
Nasional Indonesia Jilid III. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ricklefs, M.C., 2008. S e j a r a h I n d o n e s i a
Modern 1200-2008. Jakarta – PT. Ikrar
PGRI., 2008. Buku Sejarah Perjuangan Jatidiri
PGRI
______ 2010. “Sejarah Lahirnya PGRI Dan
Kongres PGRI
http://pgrikarangtengah.blogspot.com/201
0/07/tujuan-organisasi-pgri.html/ Diakses
pada 22 Mei 2014.
Poerbakawatja, Soegarda. 1970. Pendidikan
dalam Indonesia merdeka. Jakarta:
Gunung Agung
Said, Muh. dan Junima Affan, 1987. Mendidik
dari zaman ke zaman, Bandung: Jemmars,.
Sjamsuddin, Helius. 1993. Sejarah pendidikan di
Indonesia zaman kemerdekaan (1945-
1950). Depdikbud. Jakarta
Sumarsono, Moestoko.1986. Pendidikan
Indonesia dari jaman ke jaman. Balai
Pustaka: Jakarta
Tilaar, H.A.R., 2002. Pendidikan untuk
masyarakat Indonesia. Jakarta – PT
Gramedia
Yunus., 2003. PGRI dari masa ke masa. Jakarta:
PGRI YPLP.

- 103 -
SOSIO-E-KONS, Vol. 8 No. 2 Agustus 2016, hal. 91-103 Kosasih, Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi….

También podría gustarte