Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pembimbing:
Penyusun :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN REFERAT
SEPSIS & SYOK SEPSIS
Referat dengan judul “Sepsis & Syok Sepsis” telah diperiksa dan disetujui
sebagai salah satu tugas dalam rangka menyelesaikan studi kepaniteraan
klinik Dokter Muda di bagian Ilmu Penyakit Dalam di RSU Haji Surabaya.
II
DAFTAR ISI
IV
DAFTAR TABEL
V
DAFTAR GAMBAR
VI
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari secara lengkap tentang
Hiponatremia, mulai dari definisi, kriteria, etiologi, hingga
penatalaksanaannya. Serta, dalam rangka memenuhi syarat kepaniteraan
klinik di Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSAL dr RAMELAN Surabaya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hiponatremia
2.1.1 Definisi
Hiponatremia adalah sebuah gangguan elektrolit (gangguan pada
garam dalam darah) dimana konsentrasi natrium dalam plasma lebih
rendah dari normal, khususnya di bawah 135 meq/L. Sebagian besar
kasus hiponatremia terjadi pada orang dewasa dari jumlah berlebih atau
efek dari hormone penahan air yang dikenal dengan nama hormon
antidiuretik.
(Gambar2.1)
3
Ada juga kompartemen cairan yang sangat kecil yang disebut
sebagai cairan transelular. Kompartemen ini meliputi cairan dalam rongga
sinovial, peritoneum, perikardial, dan intraokular juga cairan serebrospinal;
biasanya dipertimbangkan sebagai cairan ekstraselular khusus, walaupun
pada beberapa kasus, komposisinya dapat sangat berbeda dengan yang
di plasma atau cairan interstisial. Cairan transelular seluruhnya berjumlah
sekitar 1 sampai 2 liter.
2.1.3 Etiologi
Tingkat sodium yang rendah dalam darah mengakibatkan
kelebihan air atau cairan dalam tubuh, mengencerkan jumlah yang
normal dari sodium sehingga konsentrasinya nampak rendah.
Tipe hiponatremia ini dapat menjadi hasil dari kondisi- kondisi
kronis seperti gagal ginjal (ketika kelebihan cairan tidak dapat
diekskresikan secara efisien) dan gagal jantung, dimana
kelebihan cairan terakumulasi dalam tubuh. SIADH (sindrom
of inappropriate anti-diuretik hormon) adalah penyakit dimana tubuh
menghasilkan terlalu banyak hormon anti-diuretik, berakibat pada
penahanan air dalam tubuh. Mengkonsumsi air yang berlebihan,
4
contohnya selama latihan yang berat, tanpa penggantian sodium
yang cukup, dapat juga berakibat pada hiponatremia.
Hiponatremia juga terjadi ketika sodium hilang dari tubuh
atau ketika sodium dan cairan hilang dari tubuh, contohnya selama
berkeringat yang berkepanjangan dan muntah atau diare yang
parah. Kondisi- kondisi medis adakalanya dihubungkan dengan
hiponatremia adalah kekurangan adrenal, hypothyroidism dan
sirosis hati. Sejumlah obat- obatan juga dapat menurunkan
tingkat sodium dalam darah contohnya adalah obat-obatan diuretik,
vasopresin, dan sulfonylurea.
2.1.4 Patofisiologi
Tingkat sodium yang rendah dalam darah mengakibatkan
kelebihan air atau cairan dalam tubuh, mengencerkan jumlah yang
normal dari sodium sehingga konsentrasinya nampak rendah. Tipe
hiponatremia ini dapat menjadi hasil dari kondisi- kondisi kronis seperti
gagal ginjal (ketika kelebihan cairan tidak dapat diekskresikan secara
efisien) dan gagal jantung, dimana kelebihan cairan terakumulasi
dalam tubuh. SIADH (sindrom of inappropriate anti-diuretik hormon)
adalah penyakit dimana tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon anti-
diuretik, berakibat pada penahanan air dalam tubuh. Mengkonsumsi air
yang berlebihan, contohnya selama latihan yang berat, tanpa
penggantian sodium yang cukup, dapat juga berakibat pada
hiponatremia.
Hiponatremia juga terjadi ketika sodium hilang dari tubuh atau
ketika sodium dan cairan hilang dari tubuh, contohnya selama berkeringat
yang berkepanjangan dan muntah atau diare yang parah. Kondisi- kondisi
medis adakalanya dihubungkan dengan hiponatremia adalah kekurangan
adrenal, hypothyroidism dan sirosis hati. Sejumlah obat- obatan
juga dapat menurunkan tingkat sodium dalam darah contohnya adalah
obat-obatan diuretik, vasopresin, dan sulfonylurea.
5
6
DAFTAR PUSTAKA