Narrator : Gresia and Fifi is a good friend. They had been friends since childhood, but Fifi
one day when families fall into poverty, Gresia did not want anymore friends with Fifi. One
afternoon when Fifi, Gresia, Nindi, Ances and Arif were in the class to clean up before leaving
school, Fifi reluctantly told Gresia to help him. Because he was the one who can help Gresia and
Gresia is a friend, even going behind the insult is Gresia Fifi.
Narrator : They went back the next day to go to school as usual, but not with Fifi. This also
occurred for 2 consecutive weeks. In the end when the four of them were on their way to school,
by accident they met with Fifi in the street who are looking for used goods.
Narrator: It is the last day they met Fifi. And when it's happened, Gresia felt what I felt Fifi.
Her family went bankrupt because deceived by others. But unfortunately, Gresia did not accept
the life of the poor, and he thinks that all this is wrong Fifi.
terjemahannya ..
HUKUM KARMA
Narator : Gresia dan Fifi merupakan sahabat baik. Mereka telah bersahabat sejak kecil,
tapi suata hari ketika keluarga Fifi jatuh miskin, Gresia pun tak ingin lagi bersahabat dengan Fifi.
Suatu siang ketika Fifi, Gresia, Nindi, Ances dan Arif sedang berada di kelas untuk bersih-bersih
sebelum pulang sekolah, Fifi dengan berat hati mengatakan kepada Gresia untuk membantunya.
Karena menurutnya Gresia lah yang bisa menolongnya dan Gresia merupakan sahabatnya, malah
yang terjadi adalah Gresia balik menghina Fifi.
Fifi : Gresia, bisakah kau menolongku sedikit saja?
Gresia : Apa? Menolongmu? Kau pikir kau itu siapa yang harus aku tolong?
Fifi : Kenapa dengan mu Gresia? Bukankah kita sahabat? Masa kau sudah lupa dengan itu?
Gresia : Sahabat? Maaf ya aku tidak punya sahabat seperti mu yang miskin. Aku hanya mau
bersahabat dengan orang yang kaya.
Nindi : kenapa dengan kalian berdua? Sepertinya sedang bermasalah gitu.
Fifi : Tidak ada apa-apa kok. Kita berdua baik-baik saja. Ya kan Gresia?
Gresia : Baik-baik saja? Gini ya Nui, tadi si miskin ini meminta bantuan ke aku. Tapi sayangnya
aku tak ingin membantu orang seperti dia. Mana dia ngaku-ngaku sahabat aku lagi? Ogah deh.
..........( Fifi pun pergi karena mendengar perkataan Gresia seperti itu )……….
Nindi : Jangan begitu Gresia. Bukannya kau dan Fifi memang bersahabat dari kecil? Masa karna
sekarang Fifi dan keluarganya jatuh miskin, kau tidak mau lagi bersahabat dengannya. Bukannya
saat-saat seperti ini kau bisa tunjukan ke dia, kalau kau memang sahabatnya. Bukan malah
meninggalkannya.
Arif : Betul itu kata Nui. Seharusnya kau sekarang menyuport dia, bukan menghina dia seperti
itu. Kasian kan dia.
Ances : Betul itu. Sahabat seperti apa kau ini?
Gresia : Kalian pikir siapa kalian yang berani-berani menasehatiku? Sok baik! Terserah aku dong
mau berbuat apa. Urus saja diri kalian masing-masing.
Arif : Kita bukannya bermaksud menasehati kamu atau sok baik. Tapi kita tidak mau
persahabatan kamu dan Fifi berakhir seperti ini.
Gresia : Halah itu bukan urusan ku dan juga kalian. ( Gresia pun langsung pulang ).
Ances : Setan apa yang merasuki anak itu? Bisa-bisanya dia berbuat begitu kepada Fifi.
Bukankah selama ini dia yang selalu saja membela-bela Fifi ketika ada masalah?
Nindi : ya itu hanya dia yang tahu. Tapi satu hal yang akhirnya kita tahu, Gresia hanya mau
berteman dengan orang yang Kaya.
Arif : Pantas saja.
Ances : Pantas apanya?
Arif : sudahlah jangan dibahas lagi, mending kita pulang saja.
Nindi : betul itu.
Narator : keesokan harinya Mereka kembali masuk kesekolah seperti biasa, tetapi tidak dengan
Fifi. Hal ini pun terjadi selama 2 minggu berturut-turut. Pada akhirnya ketika mereka berempat
sedang dalam perjalanan kesekolah, dengan tidak sengaja mereka bertemu dengan Fifi di pinggir
jalan yang sedang mencari barang bekas.
Nindi : Hey bukannya itu Fifi?
Arif : ia benar itu Fifi. Sedang ngapain dia? Bukannya masuk sekolah malah keliuran seperti itu.
Nindi : ia benar. (Nindi pun langsung menarik Gresia yang jalan di belakangnya dan sedang
asyik dengan Iphone-nya) Liat itu? Apa yang sahabatmu lakukan?
Gresia : haha… Pasti sedang mengais-ngais sampah. Namanya juga orang miskin.
Ances : Apaan sih. Ayo kita samperin saja dia.
Nindi : Fifi, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau tidak masuk 2 minggu ini?
Fifi : (dengan Kaget) aku? Ya seperti yang kalian liat.
Gresia : aku bilang juga apa. Pasti dia sedang mengais-ngais sampah. Seperti tidak tahu saja
kalian kerjaan orang miskin.
Arif : sudahlah Gresia, begitu-begitu Fifi itu sahabatmu.
Nindi : Apa-apaan sih. Kenapa kau tidak masuk sekolah lagi Fifi?
Fifi : Begini, orang tua ku tidak punya uang untuk membiayai aku dan adikku untuk sekolah.
Sedangkan adikku masih mau sekolah, jadi aku mengalah saja untuk adikku. Biar adikku yang
sekolah dan aku membantu orang tua ku untuk menyambung hidup.
Ances : Mulia betul hati mu sobat.
Gresia : haha. Mulia apanya? Dia cuma mau cari muka tahu? kalian ini gampang sekali dibodohi
sama dia.
Fifi : Tega sekali kau berkata begitu pada ku. Aku memang sekarang sudah miskin, tapi aku
masih punya perasaan. Kalau kamu tidak mau bersahabat lagi dengan ku ya sudah itu tidak jadi
masalah buat ku, tapi jangan kau hina aku dengan kata-katamu itu. Satu lagi, aku tidak pernah
menyesal pernah berkenalan dengan mu. Tapi itu merupakan pembelajaran bagi ku. Terima kasih
Gresia. (Fifi pun lari secepat mungkin meninggalkan mereka berempat dengan perasaan yang
bercampur aduk)
Nindi : sudah puas kau menyakiti dia? ingat Gresia, suatu hari nanti kau juga akan merasa apa
yang Fifi rasakan sekarang.
Ances dan Arif : Betul itu.
Gresia : haha. Itu tidak mungkin. Keluarga ku tidak mungkin jatuh miskin seperti dia. Toh
keluargaku memiliki banyak usaha yang menghasilkan banyak uang. Dan tidak akan habis untuk
5 generasi. Haha ( sambil tertawa Gresia pun jalan meninggalkan mereka bertiga)
Ances : Sombong sekali itu anak. Semoga hidupnya baik-baik saja.
Nindi : ya semoga saja. Memang terkadang kita harus menyadari bahwa ada orang tertentu yang
bisa tinggal dihati kita, namun tidak dalam kehidupan kita
Arif : ya betul itu. Dan semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi dengan Fifi.
……….( mereka bertiga akhrinya melanjutkan perjalan ke sekolah )……….
Narator : Hari itu merupakan hari terakhir mereka bertemu Fifi. Dan ketika semuanya telah
terjadi, Gresia pun merasakan apa yang dulu Fifi rasakan. Keluarganya bangkrut karena ditipu
oleh orang lain. Tapi sayangnya Gresia tidak terima dengan hidupnya yang miskin, dan ia
beranggapan bahwa semua ini salah Fifi.