Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
VT
Gambar 2.13 Karakteristik waktu inverse.
Input unit
Analog /
Digital
Converter
Microprosessor Dengan jangka waktu kerja mulai
Data request
dari pick – up sampai kerja relai
and display
diperpanjang berbanding terbalik dengan
Data logger
besarnya arus gangguan. Ada beberapa
Controller karakteristik waktu inverse berdasarkan
Gambar 2.10 Blok diagram relai numerik. standar BS 142 th, yaitu: normal inverse,
2. Relai Berdasarkan Karakteristik Waktu very inverse, long inverse dan definite
Berdasarkan karakteristik waktu time.
kerjanya, relai proteksi dapat dibedakan 4. Inverse Definite Minimum Time Relay
menjadi beberapa jenis, antara lain: (IDTM)
1. Relai sesaat Waktu kerja relai ini hampir
Relai sesaat (intantaneous relay), terbalik dengan harga terkecil dari arus
dimana operasi relai memerlukan waktu atau besaran lain yang menyebabkan relai
yang sesingkat mungkin. bekerja dan relai akan bekerja pada waktu
minimum tergantung jika besaran listrik
naik tanpa batas.
3. Relai frekuensi kurang / lebih (UFR). Gambar 2.15 Rangkaian Differensial Relai.
Relai frekuensi berfungsi Pemilihan CT disesuaikan dengan
sebagai penyeimbang beban sistem alat ukur dan proteksi. Pemilihan CT
dengan pembangkit yang beroperasi. kualitas baik akan memberikan
4. Relai arah atau relai arus balik. perlindungan sistem yang baik pula. Relai
5. Relai arah atau relai daya balik. differensial sangat tergantung terhadap
6. Differential relay. karakteristik CT.
7. Relai jarak (distance relay) Oleh karena itu penyetelan arus
2.6.6 Relai Differensial Statik (static differensial diperlukan penentuan rasio
differential relay) dan hubungan (vektor grup) CT, dan
Relai differensial bekerja atas dasar penentuan rasio dan hubungan ACT.
adanya perbedaan arus pada rangkaian Relai differensial tipe statik,
yang diamankan atau yang dapat parameter arus bolak – balik yang masuk
dikatakan prinsip kerja dari relai ke relai disearahkan dahulu kemudian
differensial yaitu dengan membandingkan diperbandingkan pada comperator.
arus yang masuk dan arus yang keluar Terlihat pada gambar 2.16 dibawah ini.
dari transformator. Dimana bila dalam Input CT 1 Input CT 2
comparator
keadaan normal arus yang masuk ke relai
Perbedaan vaktoris dari
selalu sama (i1 = i2). Apabila terjadi besaran input I dan II
gangguan maka salah satu arus akan
berbeda nilai dan ini akan dideteksi oleh amplifier
F1
Ip Idiff = Ada
fault
Untuk Tap ACT yang dipilih pada Is = 0 CT2
sisi 150 kV yaitu 20 kV
F3 RRI
F2 Parangbanua
F4 GMTDC
F5 Barombong
F1 GH Sungguminasa
F6 Takalar
5
Tap ACTprimer = 3 𝑥3.849x 43
= 32.25
Jadi dipilih tap dengan jumlah
belitan 32 Gambar 4.1 Kondisi transformator saat
Untuk Tap ACT yang dipilih pada gangguan F1.
sisi 20 kV yaitu Terlihat dari gambar 4.1, ketika kondisi
5 gangguan yang berada pada F1 maka terukur
Tap ACTprimer = 3 𝑥 3.608 x 43
arus yang mengalir pada CT1 itu arus hubung
= 34.4
singkat dan yang terukur pada CT2 itu nol.
Jadi dipilih tap dengan jumlah belitan 34
Sehingga diperoleh hasil
4.2.2.3 Setting slopeMBCH 12 IN1 = 10 x IN1
Untuk setting MBCH 12 secara nyata
= 10 x 115.47 Amp
dapat dilihat lebih jelas dari kurva karakteristik
= 1154.7 Amp
MBCH yang ada pada lampiran.
Terlihat untuk pengaturan MBCH 12 5
terdapat lima (5) pilihan pengaturan yaitu in1 = 150 x 1154.7 Amp
1. 0.1 x In dengan slope 33.3% = 38.49 Amp
2. 0.2 x In dengan slope 40% IN2 = 0 Amp
3. 0.3 x In dengan slope 48.33% in2 = 0 Amp
4. 0.4 x In dengan slope 57.14 Sehingga,
5. 0.4 x In dengan slope 66.03% Idiff = [38.49 – 0]
Dimana dalam pengaturan ini karakteristik dari = 38.49 Amp
slope telah ditentukan sebelumnya. Untuk Irest = ( 38.49 + 0 ) / 2
pengaturan MBCH 12 itu sendiri dipilih 0.3 x In = 19.245 Amp
dengan nilai slope 48.33%. Jadi
38.49
4.3 Kondisi MBCH 12 Dalam Keadaan Slope
= 19.245 x 100%
Gangguan = 200 %
4.3.1 Kondisi gangguan F1 Telihat slope yang terbentuk lebih besar
Dalam kondisi ini gangguan berada dari slope setting awal sehingga Relai MBCH 12
didalam transformator itu sendiri dengan asumsi harus bekerja (operate).
besarnya gangguan hubung singkat sebesar 4.3.2 Kondisi Gangguan F2
sepuluh kali arus normal (10 x Inominal).Lebih Dalam keadaan ini gangguan berada di
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut; penyulang atau dengan kata lain terjadi hubung
singkat pada penyulang yang di supply oleh
transformator. Dimana besarnya arus hubung
singkat diasumsikan sepuluh kali arus nominal
pada transformator.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut;
150 kV 150 kV F3
DS DS
CB CB
C 30 MVA C 30 MVA
Is Coil MBCH 12 Is Coil MBCH 12
fault fault
Is = 0 CT2 Is = 0 CT2
20 kV 20 kV
F3 RRI
F2 Parangbanua
F4 GMTDC
F3 RRI
F5 Barombong
F2 Parangbanua
F4 GMTDC
F5 Barombong
F1 GH Sungguminasa
F6 Takalar
F1 GH Sungguminasa
F6 Takalar
F2
Gambar 4.2 Kondisi transformator saat Gambar 4.3 Kondisi transformator saat
gangguan F2. gangguan F3
Terlihat dari gambar 4.2, terjadinya Dalam kondisi ini terjadi gangguan di
gangguan dalam hal ini hubung singkat yang luar transformator sehingga arus yang mengalir
terjadi pada daerah penyulang F2.Pada kondisi dan terukur pada CT1 dan CT2 adalah nol.
ini arus hubung singkat mengalir dan terukur Sehingga diperoleh hasil
pada CT1 dan CT2 yang diasumsikan sepuluh IN1 = 0 Amp
kali dari arus nominal. in1 = 0 Amp
Sehingga diperoleh hasil IN2 = 0 Amp
IN1 = 10 x IN1 in2 = 0 Amp
= 10 x 115.47 Amp Sehingga,
= 1154.7 Amp Idiff = [ 0 – 0]
5 = 0 Amp
in1 = x 1154.7 Amp
150 Irest =(0+0)/2
= 38.49 Amp = 0 Amp
IN2 = 10 x IN2
Jadi
IN2 = 10 x 866.025 0
= 8660.25 Amp Slope
= 0x 100%
5 = Tak terdefinisi %
in2 = 1200 x 8660.25 Amp
Terlihat slope yang terbentuk lebih besar
= 36.084 Amp dari slope awal sehingga Relai MBCH 12 dalam
Sehingga, kondisi restrain atau non operate.
Idiff = [38.49 – 36.084] Pada Relai MBCH 12 sudah dikatakan
= 2.406 Amp handal jika dijadikan sebagai main protection
Irest = ( 38.49 + 36.084 ) / 2 atau proteksi utama.Dimana relai ini hanya
= 37.287Amp berfungsi untuk jenis gangguan yang berada
Jadi pada wilayah kerjanya (zone protection).
2.406
Slope
= 37.287 x 100% Dengan kata lain relai MBCH 12 bekerja untuk
= 6.452 % melindungi transformator dari gangguan yang
Terlihat slope yang terbentuk lebih besar terjadi di dalam transformator yang dikenal
dari slope awal sehingga Relai MBCH 12 dalam dengan internal fault.
kondisi restrain atau non operate. 4.4 Evaluasi Setting MBCH 12
4.3.3 KondisiGangguan F3 Adapun perbandingan hasil data yang
Dalam kondisi ini gangguan terjadi di kita peroleh baik secara teori maupun praktek
daerah luar transformator atau di daerah sebelum adalah
transformator yang tertera sesuai gambar 4.3.
Tabel 4.3Tabel perbandingan setting relai Inti dari pengaturan relai ini adalah
differensial antara slope. Slope merupakan sudut yang terbentuk
hasil perhitungan dengan yang ada di lapangan. antara perbandingan dari Idiffdan Irest. Dari sini
No Data Teori Lapangan kita dapat menentukan daerah kerja relai ini
1 Pemilihan 125 /5 150/5 Amp yang kita kenal dengan kondisi operate(bekerja)
CTsisi 150 kV Amp dan restrain (menahan).
2 Pemilihan CT 1000/5 1200/5 Setting slope secara teori kita dapat
sisi 20 kV Amp Amp 6.36%. nilai ini kita dapatkan pada kondisi
3 Inominal CT sisi 4.618 Amp 3.849 Amp transformator beroperasi secara normal. Akan
150 kV tetapi yang kita temukan di lapangan sangatlah
4 Inominal CT sisi 4.333 Amp 3.608 Amp berbeda dimana setting relai MBCH 12 yang
20 kV dipilih 0.3 x Indengan slope 48.33%. Hal
5 Tap ACT sisi 27 32 ini dilakukan dengan tujuan relai MBCH 12 bisa
150 kV lebih selektif lagi dengan kondisi transformator
6 Tap ACT sisi 29 34 baik dari pengaruh internal dan eksternal yang
20 kV dengan kata lain adanya toleransi yang diberikan
7 Rangkaian Δ Δ untuk beberapa keadaan transformator yang
ACT sedang beroperasi.
8 Setting Slope 6.36 % 48.33 Setting MBCH 12 yang dipilih 0.3 x
Indengan nilai slope 48.33% dengan
Terlihat dari tabel yang diatas, untuk memperhatikan kondisi pengaruh internal dan
pemilihan CT baik pada sisi primer ataupun eksternal dari transformator itu sendiri.
sisi sekunder secara teori dipilih 125 / 5 Amp Untuk pengaruh internal yang dimaksud
dan 1000 / 5 Amp.Pemilihannya ini dilakukan dalam hal ini yaitu;
sesuai dengan rating CT yang ada dan telah 1. Pengaruh kejenuhan CT dan ACT.
disesuiakan dengan besarnya arus nominal 2. Missmath.
transformator baik pada sisi 150 kV maupun sisi 3. Pengaruh kondisi On Load Tap
20 kV. Akan tetapi jenis CT yang kita dapatkan Changer.
dilapangan yaitu 150 / 5 Amp dan 1200 / 5 4. Arus Eksitasi
Amp. Hal ini disebabkan oleh CT yang terdapat 5. Dan lain lain
di PT. PLN (Persero) sesuai yamg dibutuhkan Untuk pengaruh eksternal yang
tidak terdapat dan jika dilakukan pemesanan dimaksud dalam hal ini yaitu;
akan memerlukan waktu yang agak lama. 1. Inrush current
Untuk pemilihan Tap ACT kita dapat 2. Proses switching
secara teori pada sisi primer 27 dan ditemukan 3. Dan lain-lain.
di lapangan 32 dan untuk sisi sekunder 29 dan
ditemukan di lapangan 34. Terdapatnya ` Dipilihnya setting MBCH 12 0.3 x In
perbedaan pemilihan Tap ACT disebabkan dengan slope 48.33% juga berdasarkan relai ini
berbedanya jenis CT yang dipilih sehingga dibuat bisa bekerja lebih selektif dengan jenis
berbeda pula besarnya arus yang terdapat disisi gangguan yang harus diproteksi. Dengan kata
sekunder dari CT baik pada sisi 150 kV dan sisi lain ketika memilih setting 0.1 x In dengan slope
20 kV. Kegunaan digunakan transformator bantu 33.3% relai dibuat sangat sensitif dan
atau kita kenal dengan ACT (Auxirally Current dikhawatirkan relai bias bekerja dan keandalan
Transformers) dengan tujuan untuk mengatasi system menurun. Begitu pula dengan ketika
adanya pergeseran fasa yang timbul akibat arus- memilih 0.5 x In dengan slope 66.03%, relai
arus yang masuk pada relai dan mencocokkan / dibuat kurang sensitif dan ditakutkan relai tidak
menyeimbangkan arus yang masuk kerelai bekerja ketika sudah terjadi gangguan dimana
MBCH 12 dari masing-masing pihak dalam hal dalam kondisi ini relai harusnya bekerja.
ini sisi 150 kV dan sisi 20 kV.
BAB V KESIMPULAN Hudzaifah, 2009, “Evaluasi Proteksi Arus Lebih
5.1 Kesimpulan (OCR) Pada Feeder Distribusi Area
1. Relai MBCH 12 merupakan salah satu GI Sidrap”, Skripsi, Makassar.
aplikasi relai differensial, dimana Kadir, Abdul, “Transmisi Tenaga Listrik”,
hanya bekerja pada daerah asuhannya Universitas Indonesia, Jakarta.
saja.Dengan kata lain relai MBCH 12 Ponglabba, Ismaya, 2010, “Analisis
bekerja untuk melindungi Penggunaan Relai Differensial Pada
transformator dari gangguan yang Proteksi Transformator Gardu Induk
terjadi di dalam transformator yang Maros 30 MVA, 150/20 kV”, Skripsi
dikenal dengan internal fault. Makassar.
2. Perbandingan antara perhitungan Pudiklat PT. PLN (Persero), 2008, “Perhitungan
secara teori dan berdasarkan data yang Setting Proteksi Gardu Induk”,
terdapat di lapangan yaitu dapat dilihat Semarang.
bahwa untuk pemilihan CT baik Sumanto, 1996, “Teori Transformator”,
pada sisi primer ataupun sisi sekunder Percetakan Andi, Yogyakarta.
secara teori dipilih 125 / 5 Amp dan Tanyadji, Sonny, Ir, 2011, “Diktat Kuliah Sistem
1000 / 5 Amp.Pemilihannya ini Proteksi”, Universitas Hasanuddin
dilakukan sesuai dengan rating CT Makassar.
yang ada dan telah disesuiakan dengan Udiklat Mawang, “Transmisi dan Gardu
besarnya arus nominal transformator Induk”, Modul Kursus.
baik pada sisi 150 kV maupun sisi 20
kV. Akan tetapi jenis CT yang kita
dapatkan dilapangan yaitu 150 / 5
Amp dan 1200 / 5 Amp. Setting slope Karlina, lahir di
secara teori kita dapat 6.36%. nilai ini Manokwari, 1989, Provinsi
kita dapatkan pada kondisi Papua Barat, Indonesia.
transformator beroperasi secara Anak ketiga dari pasangan
normal. Akan tetapi yang kita temukan H.Abdul Madjid dan
di lapangan sangatlah berbeda dimana Hj.Dahlia. Pada tahun
setting relai MBCH 12 yang dipilih 0.3 2008-sekarang menjalankan
x Indengan slope 48.33%. studi S1 di Jurusan Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
DAFTAR PUSTAKA Makassar, subjurusan
ALSTOM T&D Protection & Control Ltd., Teknik Energi Listrik.
“Protection Relays”. 15 Oktober 2011
<http://www.areva-td.com>.
Arismunandar, Artono, 1998, “Teknik Tegangan
Tinggi”, PT. Pratnya Paramita,
Jakarta.
Curtis, Bob. Electric Power eTool: Illustrated
Glossary. U.S. Department of Labor
Occupational Safety & Health
Administration. 15 Oktober 2011
<http://www.osha.gov>.
GEC ALSTOM, 1990, “Protective Relays
Apllication Guide”. ALSTOM T&D
Protectiom & Control Ltd, England.
GEC ASTOM, “Type MBCH Biased
Differential Relay”, Service Manual.