Está en la página 1de 51

BAB VI

PERHITUNGAN ELEMEN UTAMA

PRACETAK

6.1. Perhitungan balok pracetak

Dalam perhitungan penulangan balok, yang perlu diperhatikan adalah balok-

balok yang mengalami nilai momen terbesar, nilai gaya geser terbesar, dan nilai

torsi/ momen puntir terbesar. Untuk mendapatkan nilai momen pada elemen balok

pada setiap lantai, digunakan bantuan Program SAP2000.14 dengan kombinasi

pembebanan yang sudah diatur dalam SNI 7833 – 2012. Dalam perencanaan sebuah

bangunan, elemen struktur balok harus di design dalam kondisi under reinforced

(keruntuhan tarik). Kondisi dimana baja tulangan akan mengalami leleh terlebih

dahulu dibandingakan beton, pada saat kapasitas maksimum balok terlampaui.

Pada perhitungan balok, pada perhitunganya sama hanya dengan pelat , yaitu

melalui beberapa tahapan:

1. pada saat penyimpanan

2. pada saat pengiriman

3. pada saat pengangkatan ( handling )

4. pada saat pemasangan atau ereksi

5. pada saat menahan beban layan

Untuk mendapatkan kondisi ini maka perencanaan penulangan harus


memenuhi persyaratan perhitungan sebagai berikut:
6.1.1. Pembebanan balok saat penyimpanan

Balok dikeluarkan dari cetakan (demoulding) pada umur 3 hari (mutu beton

46% fc’), dan disimpan dengan cara menumpuk elemen seperti gambar dibawah ini:

102
a. Data perencanaan lentur

- Fy = 390 Mpa
- F’c = 13,8 Mpa ( asumsi umur 3 hari )
- β1 = 0,85 (SNI 2847-2013, Pasal 10.2.7.3)
- ø = 0,9 (SNI 2847-2013, Pasal 9.3.2.1)
- b = 300 mm
- h = 600 mm
- øs = 10 mm
- ts = 40 mm
- D = 19 mm
- d’ = ts + øs + (0,5 x D)
= 40 + 10 + (0,5 x 19)
= 59,5 mm
- d = h - (ts + øs + (0,5 x D))
= 600 – (40 + 10 + (0,5 x 19))
= 540,5 mm
Penyelesaian:

103
a. Pembebanan pada saat penyimpanan

- Beban mati (DL)

Berat sendiri balok ( 30 x 60 mm ) = 0.3 x 0,6 x 2400= 432 kg/m

- Beban maksimum

Qu = 1,3 x DL

= 1,3 x 432 = 561,6 kg/m

Mu = 1/8 * qu * L2

= 1/8 * 561,6 * 52

= 1755 kg.m = 17550000 Nmm

- Menentukan nilai momen nominal, dengan rumusan:

Mu
Mn =
ø
17550000
Mn =
0,9
= 19500000 Nmm
- Menentukan nilai Xb, Xmax, Xmin, dengan nilai Xrencan ditentukan
sendiri nilai antara Xmax, dan Xmin, dengan rumusan:
600
Xb = 600 + fy 𝑥 𝑑
600
Xb = 600 + 390 𝑥 542

= 328,5 mm
Xmax = 0,75 x Xb
= 0,75 x 327,5
= 245,36 mm
Xmin = ts + øs + Dtulangan
= 40 + 10 + 19
= 69
Xrencana = Xmin < Xrencana < Xmax
Dengan x rencana = 100
= 66 < 100 < 246,36 mm

104
- Menentukan nilai Cc, dengan rumusan:
Cc = 0,85 x f’c x b x β1 x Xrencana
= 0,85 x 13,8 x 300 x 0,85 x 100
= 299115 N
   X rencana 
Mnc = Cc   d  1 
 2 
 0,85 100 
= 299115   542  
 2 
= 149407942,5 Nmm
Mns = Mn – Mnc
= 19500000 - 184053262,3
= - 129907942,50 Nmm
Mns
Cs =
d d'

Mns
=
542  58
= -268404,8 N
- Karena nilai Mns < 0 , maka diambil kesimpulan digunakan tulangan

tunggal. Maka :

𝑓𝑦
- m = 0,85 𝑥 𝑓′
𝑐

390
= 0,85 𝑥 13,8

= 33,24
𝑀
Rn = 𝜑 𝑥 𝑏𝑢𝑥 𝑑2
𝑥

17550000
= 0,9 𝑥 300 𝑥540,5^2

= 0,221

Rasio tulangan yang digunakan tidak boleh melebihi dari ρmax dan tidak

boleh lebih kecil dari nilai yang terkecil ρmin

105
0,85 𝑥 𝛽1 𝑥 𝑓𝑐′ 600
ρb = 𝑥 (600 + 𝑓𝑦 )
𝑓𝑦

0,85 𝑥 0,85 𝑥 13,8 600


= 𝑥 (600 + 390)
390

= 0,025 x 0,6 = 0,015

ρmax = 0,75 x ρb

= 0,75 x 0,015

= 0,0115

untuk batasan ρmin diambil nilai yang terkecil diantara


1,4
ρmin = 𝑓𝑦

1,4
= 390

= 0,0035

√𝑓𝑐 ′
ρmin = 0,25 𝑓𝑦

13,8
- = 0,25 √390

= 0,00238

1 2 𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = 𝑚 (1 − √1 − )
𝑓𝑦

1 2 𝑥 0,21 𝑥 33,24
= 33,24 (1 − √1 − )
390

= 0,000543

- cek persyaratan rasio tulangan

ρmin < ρperlu < ρmax

0,00238 < 0,000543 < 0,01125 OK!!!

As = ρpakai x b x dx

= 0,00238 x 300 x 540,5

106
= 385,917 mm2

Direncanakan menggunakan tulangan D19


1 2
D19 = 𝜋 𝑑𝑡𝑢𝑙
4

1
= 4 𝜋 192

= 283,38 mm2

Maka untuk menentukan banyaknya tulangan yaitu:


𝐴𝑠
n = 𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

385,917
= 283,38

= 1,36 buah  2 buah

Aspakai = n x As tulangan

= 2 x 283,38

= 566,76 mm2

As pakai > As teori

566,71 mm2 > 385,17 mm2 OK!!!

Jadi, pada daerah lapangan akan dipasang tulangan 2 D19 mm.

Idealnya pada balok minimal ada 4 tulangan di setiap sudut, guna untuk

memperkecil tulangan tarik. Maka di pasang 2 , yaitu disudut kanan dan kiri

- kontrol jarak tulangan :

107
𝑏−2𝑡𝑠− 2ø 𝑠 𝑥 𝑛 𝑡𝑢𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔
Sbersih = 𝑛−1

300−2.(40)− 2( 10 ) 𝑥 2 (19)
= 2−1

= 162 mm

Jarak tulangan bersih = 162 mm < 40 mm ( memenuhi )

b. Data perencanaan geser

- Fy = 390 Mpa
- F’c = 13,8 Mpa ( asumsi umur 3 hari )
- β1 = 0,85 (SNI 2847-2013, Pasal 10.2.7.3)
- ø = 0,6 (SNI 2847-2013, Pasal 9.3.2.1)
- b = 300 mm
- h = 600 mm
- øs = 10 mm
- ts = 40 mm
- D = 19 mm
- d’ = ts + øs + (0,5 x D)
= 40 + 10 + (0,5 x 19)
= 59,5 mm
- d = h - (ts + øs + (0,5 x D))
= 600 – (40 + 10 + (0,5 x 19))
= 540,5 mm
Penyelesaian:

a. Pembebanan pada saat penyimpanan

- Beban mati (DL)

Berat sendiri balok ( 30 x 60 mm ) = 0,3 x 0,6 x 2400= 432 kg/m

108
- Beban maksimum

Qu = 1,3 x DL

= 1,3 x 432 = 561,6 kg/m

Vu = 1/2* qu * L

= 1/2 * 561,6 * 4,4

= 1235,52 kg. = 12355,20 N

Vc = 1/6 √f’c x b x d
= 1/6 √ 13,8 x 300 x 540,5
= 98557,9 N.mm
Vs = 1/3 √f’c x b x d
= 1/3 √13,8 x 300 x 540,5
= 200786,5 Nmm
Vsmin = 1/3 x b x d
= 1/3 x 300 x 540,5
= 54050 N
Vsmax = 2/3 √f’c x b x d
= 2/3 √13.3 x 300 x 540,5
= 401573,67 N
Berdasarkan pasal 21.5.3.2 jarak minimum (s max) tulangan sengkang harus
diambil kurang dari yang terkecil diantara :
a) d/4 = 540,5 /4
= 135,125 mm
b) 6 x D tul = 6 x 19
= 114 mm
c) 150 mm = 150 mm
Cek kondisi perencanaan geser :
1. Vu ≤ 0,5.φ.Vc
12355,20 ≤ 0,5. 0,75. 98557
12355,20 ≤ 36958,8 ....................................( memenuhi )
2. 0,5.φ.Vc < Vu ≤ φ.Vc

109
36958,8 < 12355200 < 0,75 . 98557
36958,8 < 12355,2 < 73917,7 ................ ( tidak memenuhi )

3. φ.Vc < Vu ≤ φ(Vc +Vs min)

73917,7 < 12355200 ≤ 0,75(98557+ 54050)

73917,7 < 12355200 ≤ 114455,25 ........... ( tidak memenuhi )

4. φ ( Vc + Vs min ) < Vu ≤ φ(Vc + 1/3 √f’c x b x d )

115832 < 12355200 ≤ φ( 98557 + 200786,5 )


115832 < 12355200 ≤ 224507.625 ........... ( tidak memenuhi )
5. φ(Vc + 1/3 √f’c x b x d ) < Vu ≤ φ(Vc + 2/3 √f’c x b x d )

6. Vs > 2/3 √f’c x b x d


Karena pada persyaratan cek geser yang no.1 terpenuhi maka balok
dianggap tidak memerlukan tulangan geser, namun untuk mengantisipasi terjadinya
retakan miring akibat gaya geser maka digunakan tulangan praktis, dimana
perhitunganya yaitu:
Jarak antar tulangan sengkang (s)

Av (2 kaki) = 2 * ¼ x ᴨ x d2

= 2 x ¼ x 3,14 x 102

= 157,08 mm2
S = d/2 = 560/2 = 280 mm dan maksmimal 600 mm, sehingga dalam perencanaan
diambil jarak antar sengkang (s) sebesar 100 mm
Menghitung luas geser tulangan praktis (Av)
bw.s
Av 
3. fy
300 x600
Av   153.84mm 2
3.x390
Sehingga digunakan jarak tulangan sengkang (s) = 90 mm
Vs  s
Av aktual =
fy  d
197115,5  200
=
390  540,5

110
= 187,02 mm2

Maka digunakan tulangan sengkang 2 kaki dengan jarak 200 mm (

ø10 – 200 mm ).

c. Cek penumpukan

Penumpukan plat pracetak dilaksanakan saat beton masih berumur mudah

(baby concrete ). Kemudian dilakukan penumpukan, adapun perhitunganya :

Fci = 0,4 x 30

= 12 Mpa

0,7 √𝑓𝑐𝑖
F’ r = 1,5

0,7 √12
= 1,5

= 1,61Mpa

111
Beban yang bekerja pada balok

- Beban mati

Berat sendiri balok = (2400 x 0,3 x 0,6 x 5) x 1,2

= 2592 kg.m

- Beban hidup

Beban hidup = 100 = 100 kg.m

Beban ultimate ( Qu ) = 1,15 DL + 1,5 LL

= 1,15 ( 2592 ) + 1,5 ( 100 )

= 3130,8 kg.m

Z = 1/6 x a x t2

= 1/6 x (0,3 x 0,6 ) x 52

= 0,75 m2

Maka M = 1/8 x qu x L2

= 1/8 x 3130,8 x 1,472

= 845,66 kg/m2 = 8456682 N/mm2


𝑀
F = 𝑧

8456682
= 0,48

= 0,235 Mpa

Maka f < f’r  0,235 < 1,61 ............... aman

Kontrol jumlah penumpukan balok

Digunakan penyangga balok kayu 5/10

112
Luas bidang balok kayu ( a )

A = 0,05 x 2 = 0,1 m2 = 0,1 x 106 mm2

P = N

Maka banyaknya tumpukan:


𝑃
f =𝐴

11436
= 0,1 x 106

= 0,11436
𝑓𝑟
n = 𝑓

1,61
= 0,11436

= 14.07  maka dipasang 13 buah

6.1.2. Perencanaan balok pada saat pengiriman

Balok dikeluarkan dari tempat penyimpanan (storage) pada umur 21 hari

(mutu beton 96% fc’ = 28,8 Mpa ), dengan model perletakan pada saat diatas

transportasi, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 6.2 balok ketika pengiriman


(sumber: PCI handbook edition 7th,2010)

113
Pembebanan pada saat pengiriman

- Beban mati (DL)

Berat sendiri balok ( 30 x 60 mm ) = 0.3 x 0,6 x 2400

= 432 kg/m2

- Beban maksimum

Qu = 1,3 x DL

= 1,3 x 432

= 561,6 kg/m2

a. Data perencanaan

- Fy = 390 Mpa
- F’c = 28,8 Mpa ( beton umur 21 hari )
- β1 = 0,85 (SNI 2847-2013, Pasal 10.2.7.3)
- ø = 0,9 (SNI 2847-2013, Pasal 9.3.2.1)
- b = 300 mm
- h = 600 mm
- øs = 10 mm
- ts = 40 mm
- D = 19 mm
- d’ = ts + øs + (0,5 x D)
= 40 + 10 + (0,5 x 19)
= 59,5 mm
- d = h - (ts + øs + (0,5 x D))
= 600 – (40 + 10 + (0,5 x 19))
= 540,5 mm

114
Penyelesaian:

a. Pembebanan pada saat penyimpanan

- Beban mati (DL)

Berat sendiri balok ( 30 x 60 cm ) = 0.3 x 0,6 x 2400= 432 kg/m

- Beban maksimum

Qu = 1,3 x DL

= 1,3 x 432 = 561,6 kg/m

Mu = 1/11 * qu *( L2)

= 1/11 * 561,6 * 2,22

= 207,1 kg.m = 2471000 Nmm

- Menentukan nilai momen nominal, dengan rumusan:

Mu
Mn =
ø
2471000
Mn =
0,9
= 2745555,55 Nmm
- Menentukan nilai Xb, Xmax, Xmin, dengan nilai Xrencan ditentukan
sendiri nilai antara Xmax, dan Xmin, dengan rumusan:
600
Xb = 600 + fy 𝑥 𝑑
600
Xb = 600 + 390 𝑥 540,5

= 327,5 mm
Xmax = 0,75 x Xb
= 0,75 x 328,5

115
= 245,36 mm
Xmin = ts + øs + Dtulangan
= 40 + 10 + 19
= 69 mm
Xrencana = Xmin < Xrencana < Xmax
Dengan x rencana = 100 = 69 < 100 < 245,36 mm
- Menentukan nilai Cc, dengan rumusan:
Cc = 0,85 x f’c x b x β1 x Xrencana
= 0,85 x 28,8 x 300 x 0,85 x 100
= 624240 N
   X rencana 
Mnc = Cc   d  1 
 2 
 0,85 100 
= 624240   540,5  
 2 
= 310871520 Nmm
Mns = Mn – Mnc
= 2745555,556 - 310871520
= - 308125964,4 Nmm
Mns
Cs =
d d'

- 308125964,4
=
540,5  59,5

= - 640594,5 N
Karena nilai cs = ( - ) , maka diambil kesimpulan digunakan tulangan

tunggal. Maka :

𝑓𝑦
m =
0,85 𝑥 𝑓𝑐′

390
=
0,85 𝑥 28,8

= 15,93
𝑀
Rn = 𝜑 𝑥 𝑏𝑢𝑥 𝑑2
𝑥

116
2471000
= 0,9 𝑥 300 𝑥540,5^2

= 0,031

Rasio tulangan yang digunakan tidak boleh melebihi dari ρmax dan tidak

boleh lebih kecil dari nilai yang terkecil ρmin

0,85 𝑥 𝛽1 𝑥 𝑓𝑐′ 600


ρb = 𝑥 (600 + 𝑓𝑦 )
𝑓𝑦

0,85 𝑥 0,85 𝑥 28,8 600


= 𝑥 (600 + 390)
390

= 0,053 x 0,6 = 0,0318

ρmax = 0,75 x ρb

= 0,75 x 0,0318

= 0,0238

untuk batasan ρmin diambil nilai yang terkecil diantara


1,4
ρmin = 𝑓𝑦

1,4
= 390

= 0,0035

√𝑓𝑐 ′
ρmin = 0,25 𝑓𝑦

28,8
- = 0,25 √390

= 0,00344

1 2 𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = 𝑚 (1 − √1 − )
𝑓𝑦

1 2 𝑥 0,031 𝑥 15,93
= 15,93 (1 − √1 − )
390

= 0,000125

- cek persyaratan rasio tulangan

117
ρmin < ρperlu < ρmax

0,00344 < 0,000125 < 0,0238 OK!!!

As = ρpakai x b x dx

= 0,00344 x 300 x 540,5

= 551,31 mm2

Direncanakan menggunakan tulangan ø19 – 200 mm


1 2
D19 = 𝜋 𝑑𝑡𝑢𝑙
4

1
= 4 𝜋 192

= 283,38 mm2

Maka untuk meentukan banyaknya tulangan yang dibutuhkan:


𝐴𝑠
n = 𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

551,31
= 283,38

= 1,94 2 buah

Aspakai = n x As tulangan

= 2 x 283,38

= 566,76 mm2

As pakai > As teori

566,71 mm2 > 551,98 mm2 OK!!!

118
Jadi pada daerah lapangan akan dipasang tulangan 2 D19 mm.

- kontrol jarak tulangan :

𝑏−2𝑡𝑠− 2ø 𝑠 𝑥 𝑛 𝑡𝑢𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔


Sbersih = 𝑛−1

300−2.(40)− 2( 10 ) 𝑥 2 (19)
= 2−1

= 162 mm < 40 mm ( memenuhi )

b. Data perencanaan geser

- Fy = 390 Mpa
- F’c = 28,8 Mpa ( asumsi umur 21 hari )
- β1 = 0,85 (SNI 2847-2013, Pasal 10.2.7.3)
- ø = 0,9 (SNI 2847-2013, Pasal 9.3.2.1)
- b = 300 mm
- h = 600 mm
- øs = 10 mm
- ts = 40 mm
- D = 19 mm
- d’ = ts + øs + (0,5 x D)
= 40 + 10 + (0,5 x 19)
= 59,5 mm
- d = h - (ts + øs + (0,5 x D))
= 600 – (40 + 10 + (0,5 x 19))
= 540,5 mm
Penyelesaian:
a. Pembebanan pada saat penyimpanan

- Beban mati (DL)

Berat sendiri balok ( 30 x 60 mm ) = 0.3 x 0,6 x 2400

= 432 kg/m

- Beban maksimum

Qu = 1,3 x DL

119
= 1,3 x 432

= 561,6 kg/m

Vu = 1/2* qu * L

= 1/2 * 561,6 * 2,2

= 617,76 kg.m = 6177,60 N

Vc = 1/6 √f’c x b x d
= 1/6 √ 13,8 x 300 x 540,5
= 145031 N
Vs = 1/3 √f’c x b x d
= 1/3 √13.8 x 300 x 540,5
= 200786,5 N
Vsmin = 1/3 x b x d
= 1/3 x 300 x 540,5
= 54050 N
Vsmax = 2/3 √f’c x b x d
= 2/3 √13.8 x 300 x 540,5
= 401573,67 N
Cek kondisi perencanaan geser :

1. Vu ≤ 0,5.φ.Vc

6177,60 ≤ 0,5. 0,75. 145031

6177,60 ≤ 54386,62 ....................................( memenuhi )

2. 0,5.φ.Vc < Vu ≤ φ.Vc

54386, 62 < 6177,60 < 0,75 . 145031

54386,62 < 6177,60 < 108773,3 ................ ( tidak memenuhi )

3. φ.Vc < Vu ≤ φ(Vc +Vs min)

108773,3 < 6177,60 ≤ 0,75(145031+ 54050)

108773,3 < 6177,60 ≤ 149310,75 ........... (tidak memenuhi )

120
4. φ ( Vc + Vs min ) < Vu ≤ φ(Vc + 1/3 √f’c x b x d )

149310,75 < 6177,60 ≤ φ(145031 + 200786)

149310,75 < 6177,60 ≤ 259362,75 ........... ( tidak memenuhi )

5. φ(Vc + 1/3 √f’c x b x d ) < Vu ≤ φ(Vc + 2/3 √f’c x b x d )

6. Vs > 2/3 √f’c x b x d

Karena pada persyaratan cek geser yang no.1 terpenuhi maka balok

dianggap tidak memerlukan tulangan geser, namun untuk mengantisipasi terjadinya

retakan miring akibat gaya geser maka digunakan tulangan praktis, dimana

perhitunganya yaitu:

Jarak antar tulangan sengkang (s)

Av (2 kaki) = 2 * ¼ x ᴨ x d2
= 2 x ¼ x 3,14 x 102
= 157,08 mm2
S = d/2 = 560/2 = 280 mm dan maksmimal 600 mm, sehingga dalam perencanaan
diambil jarak antar sengkang (s) sebesar 100 mm
Menghitung luas geser tulangan praktis (Av)
bw.s
Av 
3. fy
300 x600
Av   153.84mm 2
3.x390
Sehingga digunakan jarak tulangan sengkang (s) = 200 mm
Vs  s
Av aktual =
fy  d
200786,5  200
=
390  540,5
= 190,5 mm2

121
Maka digunakan tulangan sengkang 2 kaki dengan jarak 200 mm (2 ø10 –
200 mm). Digunakan tulangan Ø10 – 100 mm = 785 mm2

6.1.3. Perencanaan balok pada saat pengangkatan ( handling )

Sebelum dilakukan pemasangan balok dikeluarkan dari tempat penyimpanan

,dilakukan pengangkatan ( handling) yang mana pada perencanaan ini di asumsikan

pada umur 3 hari (mutu beton 46 % fc’ = 13,8 Mpa ), dengan perletakan balok

berupa sendi – sendi seperti gambar dibawah ini:

Gambar 6.3 Momen balok akibat pengangkatan


(Sumber: PCI Design Handbook 7th Edition 2010)

122
a. Data perencanaan pengangkatan

- Fy = 390 Mpa
- F’c = 13,8 Mpa ( asumsi 3 hari )
- β1 = 0,85 (SNI 2847-2013, Pasal 10.2.7.3)
- ø = 0,9 (SNI 2847-2013, Pasal 9.3.2.1)
- b = 300 mm
- h = 600 mm
- øs = 10 mm
- ts = 40 mm
- D = 19 mm
- d’ = ts + øs + (0,5 x D)
= 40 + 10 + (0,5 x 16)
= 59,5 mm
- d = h - (ts + øs + (0,5 x D))
= 600 – (40 + 10 + (0,5 x 16))
= 540,5 mm

123
Penyelesaian:

h = 60 cm

b = 30 cm

Yt = ½ x h

` = ½ x 60

= 30 cm

Io = 1/12 x b x h3

= 1/12 x 30 x 603

= 540000 cm

Wt = 1/6 x b x h2

Wt = 1/6 x 30 x 602

= 18000 cm

Yc = Yt + anchor

= Yt + 3”  3” = 0,0762 m

= 0,3 + 0,0762

= 0, 3762 m

4 x Yc
1+
6 tan θ
x = Yt 4 x Yc
2(1 + √1+ (1 + )
Ya 6 tan θ

124
4 x 0,3762
1+
6 tan 45
x = 0,3 4 x 0,3762
2(1 + √1+ (1 + )
0,3 6 tan 45

1,505
1+
6
=
1,505
2(1 + √1+ 1 (1 + )
6

1,25
=
2(1 + √1+ 1 (1,25)

1,25
=
2(1 + √1+ 1 (1,25)

1,25
= = 0,25 m
5

Xl = 0,25 x 5 = 1,25 m

Beban yang bekerja pada saat pengangkatan :

- Berat sendiri = 0,25 x 2400 = 600 kg/m

Beton diperhitungkan ketika umur 3 hari

Fci = 0,4 x f’c

= 0,4 x 30 = 12 Mpa

Fr = 0,7 x √fci

= 0,77 x √12

= 2,42 Mpa

Untuk mengatasi beban kejut akibat pengangkatan ,maka momen

pengangkatan dikali dengan faktor reduksi sebesar 1,2 :

qu l^2 4 x Yc
+M = (1- 4x + ) x 1,2
8 tan θ

600 x 5^2 4 x 0,376


=
8
(1- 4 x 0,25 + tan 45
) x 1,2

= (1875 (1 - 1 + 1,5)) x 1,2

125
= 3375 kg.m

Tegangan yang terjadi:

M 3375
fr = = 1800 = 1,87 Mpa ≤ Fr = 2,42 Mpa ................ ( memenuhi )
wt

Dari perhitungan momen diatas,didapatkan nilai f’ akibat momen


positif dan fr’ ijin usia beton 3 hari. Jadi dapat ditarik kesimpulan, balok
tersebut aman dalam menerima tegangan akibat pengangkatan.
b. Perhitungan kabel angkat

Beban yang bekerja pada balok

- berat sendiri = 0,25 x 2400 = 600 kg

- stud = 0.01 x 600 = 60 kg

= 660 kg

- beban ultimate = 1,2 x 660 = 720 kg

Beban ultimate yang dipikul masing masing titik angkat

w 720
P= = = 360 kg
n 2

Berdasarkan tabel desain Aid 11.2.3 PCI design Handbook,

didapatkan data kabel untuk pengangkatan

- kabel strand ( seven wire ) ϴ ¼“ = 6,35 mm

- Fpu = 250 ksi , dimana 1 ksi = 6,895 Mpa = 1723,8 Mpa

- Luas penampang , A = 0,036 in2 = 23,227 mm2

Adapun gaya yang harus dipikul oleh 1 strand ( satu titik angkat )

F1 = A. Fpu = 23,227 x 1723,8 = 40038,7 kg

Beban ijin untuk satu strand strand ( pci handbook 5.2.5 ):

F1
Fijin =
4

126
F1 400387
Fijin = = = 100009,68 Kg
4 4

Dengan syarat P < Fijin  360 kg < 100009,68 kg ............ ( ok memenuhi )

6.1.4. Perencanaan balok pada saat ereksi atau pemasangan

Balok saat pemasangan perencanaan ini di asumsikan pada umur 21 hari

(mutu beton 96% fc’ = 28,8 Mpa ), dengan perletakan balok berupa sendi – sendi

seperti gambar dibawah ini:

a. Data perencanaan

- Fy = 390 Mpa
- F’c = 28,8 Mpa (asumsi 21 hari )
- β1 = 0,85 (SNI 2847-2013, Pasal 10.2.7.3)
- ø = 0,9 (SNI 2847-2013, Pasal 9.3.2.1)
- b = 300 mm
- h = 600 mm
- øs = 10 mm
- ts = 40 mm
- D = 19 mm
- d’ = ts + øs + (0,5 x D)
= 40 + 10 + (0,5 x 19)
= 59,5 mm
- d = h - (ts + øs + (0,5 x D))
= 600 – (40 + 10 + (0,5 x 16))
= 540,5 mm
Penyelesaian:

Pembebanan pada saat ereksi

- Beban mati (DL)

Berat sendiri balok ( 30 x 60 mm ) = 0.3 x 0,6 x 2400= 432 kg/m

Berat beban kejut = 1,5 x 432 = 648 kg/m

- Beban hidup (LL)

127
Beban pekerja = 100 kg/m

- Beban ultimate (qu) 1,15 ( DL) + 1,5 (LL)

Qu = 1,15 (648 ) + 1,5 (100) = 895,2 kg/m2

Mu = 1/11 * qu * L2

= 1/11 * 895,2 * 2,52

= 508,63 kg.m = 5086300 Nmm

- Menentukan nilai momen nominal, dengan rumusan:

Mu
Mn =
ø
5086300
Mn =
0,9
= 5651444,44 Nmm
- Menentukan nilai Xb, Xmax, Xmin, dengan nilai Xrencan ditentukan
sendiri nilai antara Xmax, dan Xmin, dengan rumusan:
600
Xb = 600 + fy 𝑥 𝑑
600
Xb = 600 + 390 𝑥 540,5

= 327,5 mm
Xmax = 0,75 x Xb
= 0,75 x 327,5
= 245,68 mm
Xmin = ts + øs + Dtulangan
= 40 + 10 + 19
= 69
Xrencana = Xmin < Xrencana < Xmax
Dengan x rencana = 100
= 69 < 100 < 245,68 mm
- Menentukan nilai Cc, dengan rumusan:
Cc = 0,85 x f’c x b x β1 x Xrencana
= 0,85 x 28,8 x 300 x 0,85 x 100
= 728280 N

128
   X rencana 
Mnc = Cc   d  1 
 2 
 0,85 100 
= 728280   540,5  
 2 
= 362683440 Nmm
Mns = Mn – Mnc
= 5651444,4 - 362683440
= - 357031995,56 Nmm
Mns
Cs =
d d'

- 357031995,56
=
540,2  59,5
= -742270,3N
- Karena nilai cs = ( - ) , maka diambil kesimpulan digunakan tulangan

tunggal. Maka :

𝑓𝑦
m = 0,85 𝑥 𝑓′
𝑐

390
= 0,85 𝑥 28,8

= 15,93
𝑀
Rn = 𝜑 𝑥 𝑏𝑢𝑥 𝑑2
𝑥

5086300
= 0,9 x 300 x540,5^2

= 0,064

Rasio tulangan yang digunakan tidak boleh melebihi dari ρmax dan tidak

boleh lebih kecil dari nilai yang terkecil ρmin

0,85 𝑥 𝛽1 𝑥 𝑓𝑐′ 600


ρb = 𝑥 (600 + 𝑓𝑦 )
𝑓𝑦

0,85 𝑥 0,85 𝑥 28,8 600


= 𝑥 (600 + 390)
390

129
= 0,053 x 0,6 = 0,0318

ρmax = 0,75 x ρb

= 0,75 x 0,0318

= 0,0238

untuk batasan ρmin diambil nilai yang terkecil diantara


1,4
ρmin = 𝑓𝑦

1,4
= 390

= 0,0035

√𝑓𝑐 ′
ρmin = 0,25 𝑓𝑦

28,8
- = 0,25 √390

= 0,00344

1 2 𝑅𝑛 𝑚
ρperlu = 𝑚 (1 − √1 − )
𝑓𝑦

1 2 𝑥 0,064 𝑥 15,93
= 15,93 (1 − √1 − )
390

= 0,000164

- cek persyaratan rasio tulangan

ρmin < ρperlu < ρmax

0,00344 < 0,000164 < 0,0238 OK!!!

As = ρpakai x b x dx

= 0,00344 x 300 x 540,5

= 551,31 mm2

Direncanakan menggunakan tulangan ø19 – 200 mm


1 2
D19 = 𝜋 𝑑𝑡𝑢𝑙
4

130
1
= 4 𝜋 192

= 283,38 mm2

Maka, untuk menentukan banyaknya tulangan yang diperlukan:


𝐴𝑠
n = 𝐴𝑠 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

551,31
= 283,38

= 1,94 2 buah

Aspakai = n x As tulangan

= 2 x 283,38

= 566,76 mm2

As pakai > As teori

566,71 mm2 > 551,98 mm2 OK!!!

jadi pada daerah lapangan akan dipasang tulangan 2 D 19 mm.

- kontrol jarak tulangan :

𝑏−2𝑡𝑠− 2ø 𝑠 𝑥 𝑛 𝑡𝑢𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔


Sbersih = 𝑛−1

300−2.(40)− 2( 10 ) 𝑥 2 (19)
= 2−1

= 162 mm

Jarak tulangan bersih = 162 mm < 40 mm ( memenuhi )

c. Data perencanaan geser

- Fy = 390 Mpa
- F’c = 28,8 Mpa ( asumsi umur 21 hari )
- β1 = 0,85 (SNI 2847-2013, Pasal 10.2.7.3)
- ø = 0,9 (SNI 2847-2013, Pasal 9.3.2.1)
- b = 300 mm
- h = 600 mm

131
- øs = 10 mm
- ts = 40 mm
- D = 19 mm
- d’ = ts + øs + (0,5 x D)
= 40 + 10 + (0,5 x 19)
= 59,5 mm
- d = h - (ts + øs + (0,5 x D))
= 600 – (40 + 10 + (0,5 x 19))
= 540,5 mm
Penyelesaian:

a. Pembebanan pada saat ereksi

- Beban mati (DL)

Berat sendiri balok ( 30 x 60 mm ) = 0.3 x 0,6 x 2400= 432 kg/m

Berat beban kejut = 1,5 x 432 = 648 kg/m

- Beban hidup (LL)

Beban pekerja = 100 kg/m

- Beban ultimate (qu) 1,15 ( DL) + 1,5 (LL)

Qu = 1,15 (648 ) + 1,5 (100) = 895,2 kg/m2

Vu = 1/2* qu * L

= 1/2 * 895,2 * 2,2

= 984,72 kg.m = 9847,60 N

Vc = 1/6 √f’c x b x d
= 1/6 √ 28.8 x 300 x 540,5
= 145031 N.mm
Vs = 1/3 √f’c x b x d
= 1/3 √28.8 x 300 x 540,5
= 290062,5 Nmm
Vsmin = 1/3 x b x d

132
= 1/3 x 300 x 540,5
= 54050 N
Vsmax = 2/3 √f’c x b x d
= 2/3 √13.3 x 300 x 540,52
= 580125 N
Cek kondisi perencanaan geser :
1. Vu ≤ 0,5.φ.Vc
9847,3 ≤ 0,5. 0,75. 145031
9847,3 ≤ 54386 ................................... ( memenuhi )
2. 0,5.φ.Vc < Vu ≤ φ.Vc
54386< 9847,3 < 0,75 . 145031
54386 < 9847,3 < 108773,3 ................ ( tidak memenuhi )

3. φ.Vc < Vu ≤ φ(Vc +Vs min)

108773,3 < 9847,3 ≤ 0,75(145031+ 54050)

108773,3 < 9847,3 ≤ 149310,75 ........... (tidak memenuhi )

4. φ ( Vc + Vs min ) < Vu ≤ φ(Vc + 1/3 √f’c x b x d )

115832 < 9847,3 ≤ 0,75 (145031 + 290062,5)


115832 < 9847,3 ≤ 326320,125 ........... ( tidak memenuhi )
Berdasarkan pasal 21.5.3.2 jarak minimum (s max) tulangan sengkang harus

diambil kurang dari yang terkecil diantara :

a) d/4 = 540,5 /4
= 135,125 mm
b) 6 x D tul = 6 x 19
= 114 mm
c) 150 mm = 150 mm
Karena pada persyaratan cek geser yang no.1 terpenuhi maka balok
dianggap tidak memerlukan tulangan geser, namun untuk mengantisipasi terjadinya
retakan miring akibat gaya geser maka digunakan tulangan praktis, dimana
perhitunganya yaitu:

Jarak antar tulangan sengkang (s)

133
Av (2 kaki) = 2 * ¼ x ᴨ x d2
= 2 x ¼ x 3,14 x 102
= 157,08 mm2
S = d/2 = 560/2 = 280 mm dan maksmimal 600 mm, sehingga dalam
perencanaan diambil jarak antar sengkang (s) sebesar 200 mm
Menghitung luas geser tulangan praktis (Av)
bw.s
Av 
3. fy
300 x600
Av   153.84mm 2
3.x390
Sehingga digunakan jarak tulangan sengkang (s) = 200 mm
Vs  s
Av aktual =
fy  d
200786,5  200
=
390  540,5
= 190,5 mm2

Maka digunakan tulangan sengkang 2 kaki dengan jarak 200 mm (2 ø10 –

200 mm).

6.1.5. Perencanaan balok pada saat menerima layan

Setelah dilakukan pengangkatan ( handling ) , kemudian dilakukan

pemasangan, kemudian balok mulia menerima beban layan, pada perencanaan ini

di asumsikan pada umur 28 hari (mutu beton 100% fc’ = 30 Mpa ),

a. Data perencanaan

- Mu = 357097601 Nmm

- Fy = 390 Mpa

- F’c = 30 Mpa

- β1 = 0,85 (SNI 2847-2013, Pasal 10.2.7.3)

134
- ø = 0,9 (SNI 2847-2013, Pasal 9.3.2.1)

- b = 300 mm

- h = 600 mm

- øs = 10 mm

- ts = 40 mm

- D = 16 mm

- d’ = ts + øs + (0,5 x D)

= 40 + 10 + (0,5 x 19)

= 59,5 mm

- d = h - (ts + øs + (0,5 x D))

= 600 – (40 + 10 + (0,5 x 19))

= 540,5 mm

Penyelesaian:

- Menentukan nilai momen nominal, dengan rumusan:

Mu
Mn =
ø

357097601
Mn =
0,9

= 396775112,2 Nmm

- Menentukan nilai Xb, Xmax, Xmin, dengan nilai Xrencan ditentukan

sendiri nilai antara Xmax, dan Xmin, dengan rumusan:


600
Xb = 600 + fy 𝑥 𝑑

600
Xb = 600 + 390 𝑥 540,5

= 327,5 mm

Xmax = 0,75 x Xb

135
= 0,75 x 328,5

= 245,48 mm

Xmin = ts + øs + Dtulangan

= 40 + 10 + 19

= 69

Xrencana = Xmin < Xrencana < Xmax

Dengan x rencana = 100

= 69 < 100 < 245,48 mm

- Menentukan nilai Cc, dengan rumusan:

Cc = 0,85 x f’c x b x β1 x Xrencana

= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 100

= 650250 N

   X rencana 
Mnc = Cc   d  1 
 2 

 0,85 100 
= 650250   540,5  
 2 

= 323824500,00 Nmm

Mns = Mn – Mnc

= 396775112,2 - 323824500

= 72950612,22 Nmm

Mns
Cs =
d d'

72950612,22
=
540,5  59,5

136
= 151664,47 N

- Menentukan nilai leleh tulangan, f’s dengan rumusan:

 x d'
f’s =   600
 x 

 100  59,5 
f’s =   600
 100 

= 243

Dengan syarat:

Jika tulangan tekan leleh : fs’ > fy ; dipakai fy

Jika tulangan tekan tidak leleh: fs’ < fy ; dipakai fs’

Dari hasil perhitungan diperoleh fy = 390, dan f’s = 252, maka sesuai

dengan persyaratan maka nilai yang digunakan dalam perancangan

adalah fs’ = 243

- Menentukan nilai Asperlu , dengan rumusan:

Cs
A’s =
fs'  0,85 fc'

151664,47
=
243  0,85 x30

= 697,308 mm2

Cc  Cs
As =
fy

650250  151664,47
=
390

= 2056,191 mm2

- Menentukan As tulangan tarik dengan rumus:

Astulang = ¼ * ᴨ * d2

137
= ¼ * 3,14 * 192

= 283,529 mm2

As
n=
Astulangan

2056,19
=
283,529

= 7, 252 buah

Jadi tulangan tarik yang digunakan adalah 8 D 19 mm

Menentukan As tulangan tarik dengan rumus:

As Aktual = n x As Tulangan

= 8 x 283,529

= 2268,23 mm2

- Menentukan As tulangan tarik dengan rumus:

Astulang = ¼ * ᴨ * d2

= ¼ * 3,14 * 192

= 283,529

A' s
n=
Astulangan

697,308
=
283,259

= 2,450 buah

Jadi tulangan tarik yang digunakan adalah 4 D 19 mm

Menentukan As tulangan tarik dengan rumus:

As Aktual = n x As Tulangan

= 4 x 283,529

138
= 1134,115 mm2

- Kotrol kekuatan penampang

a. Kontrol spasi tulangan minimum

Penambahan gambar

bw  (2  decking  (2  tul sengkang )  ( n tul utama )


Smin =
n 1

300  (2  40)  (2 10)  ( 419)


Smin =
4 1

= 41,33 mm

Jadi dalam penyusunan tulangan, tulangan pada daerah tarik

akan dipasang 2 lapis dan Tulangan pada daerah tekan akan

dipasang 1 lapis. Dikarenakan susunan tulangan tekan terdiri dari 2

lapis, maka harus dilakukan perhitungan terhadap tinggi effektif

yang baru,sebagai berikut :

ntul  as  d ' ntul  as  119


Y=
natas  as

4  283,529  58  4  283,259  119


=
8  283,529

= 89 mm

d=h–y

= 600 - 89

= 511 mm

d’ = ts + ø s + 0,5.D tul

= 40 + 10 + ½ * 19

= 59,5 mm

139
- Menentukan nilai Cc serta Cs, dengan rumusan:

Cc = 0,85 x fc’ x b x β x Xrencana

Cc = 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x Xrencana

= 6502,5 x

Cs = {( X X d ')x600  (0,85xf ' c)}x As Aktual


= {( X X59,5)x600  (0,85x30)}x1134,115 As Aktual
= 651549,04 - ( 40487903
X
,64
)
Dari persamaan tersebut maka T= Cc + Cs , maka rumusan dari T :

T = As Actual X fy

= 2268,230 x 390

= 884609,65 N

- Dari perhitungan rumusan tersebut maka dimasukan kepersamaan

T = Cc + Cs

T = Cc + Cs

884609,65 = 6503x + 651549,04 - ( 40487904


X
)
X2 - – 35,842 X – 6226,51 = 0, dengan dieliminasi maka akan di

peroleh nilai x:

 X1 = 98,839 mm

 X2 = -62,997 mm

Setelah ketemu nilai x, maka diambil nilai yang + , oleh karena itu x

= 98,839 mm

140
- Mencari nilai f’s baru dengan aasumsi x = 98,839. maka rumusan f’s

yaitu:

f’s = ( X X d ')x600
 59,5
f’s = (98,839
98,839
)x600
f’s = 238,805 Mpa

- Menentukan nilai nilai nominal yang di peroleh dari penjumlahan

Mn1 , Mn2 dengan rumusan:

 a
Mn1 = ( As. fy  A' s. f ' s ) x  d  
 2

Mn1 =

 84 
(2268,230 x390  1134,115 x 283,805) x  511  
 2

= 287857766,78 Nmm

Mn2 = ( A' s. f ' s) x d  d '

Mn2 = (1134,115.238,805) x 511 59,5

= 122280690,65 Nmm

Dari nilai Mn1 Mn2 maka diperoleh nilai momen nominal dengan

rumusan:

Mn = Mn1 + Mn2

Mn = 287857766,78 + 122280690,65

= 410138457,43 Nmm

- Menentukan pembuktian nilai momen nominal dengan nilai momen

yang baru dimana:

141
øMn > Mu

0,9 x 410138457,43 > 357097601

369124611,7 > 357097601(memenuhi)

apabila sesuai maka memenuhi :

Maka digunakan tulangan tarik 4 D 19 dan tulangan tekan 8 D 19

b. Pengecekan daerah lentur

a. Cek tumpuan pada daerah tumpuan A akibat gempa kanan

(M+)

Dengan jumlah As = 4 D19, maka diperoleh luasan:

As = n * ¼ * ᴨ * d2

= 4 * ¼ * 3,14 * 192

= 1134,11 mm

d = h - ts – øs – ½ .D tul

= 600 - 40 – 10 – ½ .19

= 540,5 mm

142
As pasang  fy 
a =
0,85 f c  b
'

=
1134,11  390
0,85  30  300

= 57,82 mm

Cc = 0,85 x f’c x b x a

Cc = 0,85 x 30 x 300 x 57,82

= 442304,83 Nmm

 a
ø Mn = ø  Cc'  d  
 2

 57,82 
= 0,9  442304,83   540,5  
 2 

= 23651328 Nmm

b. Cek tumpuan pada daerah tumpuan A akibat gempa kiri

(M+)

Dengan jumlah As = 6 D16, maka diperoleh luasan:

As = n * ¼ * ᴨ * d2

= 8 * ¼ * 3,14 * 192

= 2268,23 mm

ntul  as  d ' ntul  as 114


Y =
natas  as

4  283,529  59,5  4  283,529  119


=
8  283,529

= 89 mm

d =h-y

= 600 - 86

143
= 511 mm

As pasang  fy 
a =
0,85 f c  b
'

=
2268,23  390
0,85  30  300

= 115,64 mm

Cc = 0,85 x f’c x b x a

Cc = 0,85 x 30 x 300 x 115,64

= 884609,66Nmm

 a
ø Mn = ø  Cc'  d  
 2

 115,64 
= 0,9  884609,66   511  
 2 

= 360800556 Nmm

Maka di peroleh nilai, momen ultimate untuk tulangan lentur:

Tul.
Tumpuan Momen øMn
Terpasang

M (+) 4 D 19 203651327,8
A
M (-) 8 D 19 360800555,9

Pada Persyaratan lentur menurut SNI 2847 - 2013 “Pada sebarang

penampang komponen struktur lentur, kecuali seperti diberikan dalam 10.5.3, untuk

tulangan atas maupun bawah, jumlah tulangan tidak boleh kurang dari yang

diberikan oleh pers. (10-3) tetapi tidak kurang dari 1,4 bw d/fy, dan rasio tulangan,

144
 tidak boleh melebihi 0,025. Paling sedikit dua batang harus disediakan menerus

pada kedua sisi atas dan bawah.”

1,4.bw.d
As min =
fy

1,4.300.540,5
=
390

= 582,07 mm2

Tulangan minimum yang dipasang sepanjang balok adalah 3 D 16

Aspasang = n * ¼ * ᴨ * d2

= 4 * ¼ * 3,14 * 192

= 1134,11 mm2

Dengan syarat aspasang > Asmiin

1134,11 > 582,07

1134,11 > 582,07mm2 ( memenuhi syarat)

Pasal 21.5.2.2 “Kekuatan momen positif pada muka joint harus tidak kurang

dari setengah kekuatan momen negative yang disediakan pada muka joint tersebut.

Baik kekuatan momen negative atau positif pada sebarang penampang sepanjang

komponen struktur tidak boleh kurang dari seperempat kekuatan momen

maksimum yang disediakan pada muka salah satu joint tersebut.”

Tul.
Tumpuan Momen øMn
Terpasang

M (+) 4 D 19 203651327,80
A
M (-) 8 D 19 360800555,92

- Momen positif pada muka joint harus > 50% momen negatif

145
M (+) >50% M (-)

203651327,80 > 50% 360800555,92

203651327,80 > 180400278 (memenuhi )

- Baik momen positif maupun negative pada sepanjang balok harus

lebih besar dari ¼ momen maksimum pada salah satu muka joint.

Maka rumusan:

Tul.
Tumpuan Momen øMn
Terpasang

M (+) 4 D 19 203651327,8
A
M (-) 8 D 19 360800555,92

- Momen negatif

M(-) > ¼ x M maks

203651327,8 > ¼ x 360800555,92

203651327,8 > 902000138,98 ( memenuhi persyratan)

- Momen positif

M(-) > ¼ x M maks

360800555,92 > ¼ x 360800555,92

360800555,92 > 902000138,98 ( memenuhi persyratan)

c. Pengecekan daerah geser

146
a. Cek tumpuan pada daerah tumpuan B akibat gempa kanan

(Mpr+)

Dengan jumlah As = 4 D149, maka diperoleh luasan:

As = n * ¼ * ᴨ * d2

= 4 * ¼ * 3,14 * 162

= 1134,11 mm

d = h - ts – øs – ½ .D tul

= 600 - 40 – 10 – ½ .19

= 540,5 mm

As pasang 1,25 f y 


a =
0,85  f c  b
'

=
1134,11  1,25(390
0,85  30  300

= 72,27 mm

Cc = 0,85 x f’c x b x a

= 0,85 x 30 x 300 x 72,27

= 552881,03 N

 a
ø Mn = ø  Cc'  d  
 2

 72,27 
= 0,9  552881,03   540,5  
 2 

= 250967954,6Nmm

b. Cek tumpuan pada daerah tumpuan B akibat gempa kanan

(Mpr-)

Dengan jumlah As = 6 D16, maka diperoleh luasan:

147
As = n * ¼ * ᴨ * d2

= 8 * ¼ * 3,14 * 192

= 2268,23 mm

ntul  as  d ' ntul  as 114


Y =
natas  as

4  283,529  59,5  4  283,529  114


=
8  283,529

= 89 mm

d =h-y

= 600 - 89

= 511 mm

As pasang 1,25 f y 


a =
0,85  f c  b
'

=
2268,23  1,25(390
0,85  30  300

= 144,54 mm

Cc = 0,85 x f’c x b x a

= 0,85 x 30 x 300 x 144,54

= 1105762,074 N

 a
ø Mn = ø  Cc'  d  
 2

 144,5 
= 0,9  1105762,074   511  
 2 

= 436615874,1Nmm

148
Maka dapat diperoleh nilai momen ultimate

Gempa Tumpuan Tul. Terpasang Momen øMn

A 4 D 19 Mpr + 250967954,6
Kanan
B 8 D 19 Mpr - 4366115874,1

Adapun syarat geser

Apabila diperoleh nilai

- Beban mati (DL)

Berat sendiri balok = 0,3 x 0,6 x 2400 = 432 kg/m2

- Beban hidup (LL) = 250 kg/m2

Beban terbagi rata akibat kombinasi 1.15 DL + 1,5 LL

Qu = 1.15 DL + 1,5 LL

= 1,15 (432) + 1,5 ( 250 )

= 871,8 kg/m2

- Menghitung gaya geser ( v1 ) akibat gaya gravitasi , dengan

rumusan:

Qu  L
V1 =
2
-
871,2  5
=
2

= 1743,6 Kg

149
- Gaya geser akibat beban gempa, dengan rumusan:

Mpr ()  Mpr ()


V2=
L

250967954  436615874,13
V2=
5

= 137516765,7 N = 13751,67 kg

- Gaya geser total ( ftotal )

Vu = V1 + V2

Vu = 1743,6 + 13751,67

= 15495,28 Kg

- Berdasarkan pasal 21.5.4.2 Tulangan transversal sepanjang panjang

diproporsikan untuk menahan geser dengan mengansumsikan Vc = 0,

jika :

a. Gaya geser akibat beban gempa > 50% Gaya geser total

13751,67 > 50% (15495,28)

13751,67 > 7747,64 ( memenuhi )

Ag  f 'c
b. Gaya tekan axial (Pu) <
20

Ag  390
<
20

Maka dapat diasumsikan Vc = 0

Vu
Vs =

15495,28
=
0,9

= 17216,97 kg

150
- Menurut pasal 21.5.3.2 jarak mininum (Smax ) tulangan diambil

Tulangan sengkang diambil kurang dari yang terkecil diantara:

a. d/4 = 540,5 / 4

= 135,125

b. 6 x D tul = 6 x 19mm

= 114 mm

c. 150 mm = 150 mm

Maka diagunakan nilai Smax adalah = 114 mm.

- Analisa jarak tulangan sengkang (s), digunakan dua kaki sengkang

sehingga Av:

Av (2 kaki) = n * ¼ * ᴨ *ϴsengkang2

= 2 * ¼ * 3,14 *102

= 157 mm.

fy  d  Av
s =
Vs

390  540,5 157


s =
172169,73

= 192,34 mm

Sehingga digunakan jarak tulangan sengkang (s) = 90 mm

Vs  s
Av aktual =
fy  d

172169,74  90
=
390  540,5

= 119,45 mm2

151
Maka,digunakan tulangan sengkang 2 kaki dengan jarak 200 mm (2ø10 – 200 mm)

Resume perhitungan:

No Kegiatan Kebutuhan tulangan


1. Penyimpanan 2 D 19

2. Pengiriman 2 D 19

3. Ereksi 4 D 19

4. Beban layan 4 D 19

Dari beberapa kegiatan perhitungan , didapat hasil yang berbeda- beda

maka diambil kebutuhan yang paling maksimal, yaitu : 4 D 19 dengan alasan

keamanan serta kenyamanan.

152

También podría gustarte