Está en la página 1de 3

STANDAR PELAYANAN MEDIS

PENANGANAN HIPERTENSI
Logo Puskesmas
No. Dokumen :
No.Revisi :
TanggalTerbit : 01/07/2015
Halaman
NamaPuskesmas Ttd Ka PKM NamaKa. Puskesmas
NIP
1. Pengertian Anamnesa
1. Apakah ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi?
2. Apakah pasien terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang berkadar
garam tinggi?

Diagnosis Diferensial
---------
Pemeriksaan Penunjang
---------
Perawatan
Rawat inap bila terdapat komplikasi seperti stroke.
Penyulit
----------
Lama Perawatan
----------
Masa Pemulihan
----------
Out Put
 Kontrol
 Komplikasi teratasi
Penatalaksanaan
Hipertensi Ringan:
Dengan perubahan gaya hidup dan memantau pasien selama 6-12 bulan.
 Diet rendah natrium
 Olah raga
 Penurunan berat badan
Hipertensi berat:
Diberi terapi obat Captopril, Propranolon, Amlodipine, Reserpin, Furosemid.
2. Tujuan Untuk mengetahui bau, warna, kekeruhan, keasaman, dan berat jenis dan
mencari unsur-unsur sidimen urine.
3. Kebijakan Analisis (Petugas Lab)
4. Referensi
5. Prosedur Persiapan
A. Alat :
 Pot urine
 Centrifuga
 Tabung centrifugaMikroskop
- Kaca objek dan penutupnya
- Tissue
B. Bahan : Urine
 eagen :
 Strip combu 10prm
Penatalaksanaan
1. Memakai jas lab / sarung tangan dan masker\Mempersiapkan alat
reagen sesuai pemeriksaan
2. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
3. Cara kerja pemeriksaan urine
Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah) jumlah minimal 10ml.
a. Warna dan kejernihan dilihat secara visual.
b. Urine dikocok kemudian dituangkan ± 50ml kedalam tabung sentifuga,.
c. Dicelup reagen strip combur 10 parameter kedalam tabung sentrifuga
yang berisi urine tersebut sampai seluruh darah reagen tercelup.
d. Reagen strip segera diangkap, tiriskan pada kertas tissue dengan posisi
vertikal.
f. Dibaca reagent paper dengan membandingkan warnanya dengan warna
yang ada pada kemasan botol secara horizontal.
g. Diputar tabung yang berisi urine tersebut dengan kecepatan 3000-
4000rpm selama 10 menit.
h. Dibuat cairan superatannya sisakan, kemudian dikocok sampai
homogen dan ditetesan pada kaca objek serta tutup dengan kaca penutup (deck
glass).
i. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa 0 objektif 10x
(untuk silinder ephitel dan kristal) objektif 40x (untuk leukosit dan eritrosit).
j. Makroskopis urine
Warna dilaporkan sesuai dengan warna urine (kuning, merah, kuning
tua, dll) sedangkan kejernihan dilaporkan dalam (jernih, agak keruh, keruh).
k. Kimia urine
Protein, elukosa, blirubin, urobilinogen, keton nitrit.
l. Mikroskop urine (sidimen)
Leukosit, eritrosit dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan pandang
besar (LPB) ephitel, kristal, selinder dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan
pandang kecil (PKK) dan disebut jenisnya, dilaporkan (-), (+) atau (++).

6. Langkah-  Sediakan 4 tabung reaksi yang diberi nomor 1, 2, 3, dan 4 letakkan pada
langkah
rak dan masukkan ke dalam pemanas air 370C
 Lakukan pungsi vena, pencatat waktu dijalankan bersamaan dengan
terlihatnya darah masuk dalam semprit dan isap darah sebanyak ± 4 ml
 Isi ke 4 tabung berurutan dengan 1 ml darah perlahan-lahan melalui
dinding tabung.
 Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak,miringkan dan lihat
apakah telah terjadi bekuan
 Setelah darah dalam tabung pertama membeku, lakukan hal yang sama
pada tabung ke dua dan catat waktu terjadinya bekuan
Kerjakan hal yang sama pada tabung ketiga dan ke empat, catat waktunya.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait - Rawat Inap
- Rawat Jalan
9.Dokumen
Terkait
10.Rekamedis No :
Historis Yang di Ubah :
Isi Perubahan :
Tgl Mulai Berlaku :

También podría gustarte