Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Definisi dan UU 36/2009 Definisi Sediaan Farmasi (Pasal 1 ayat (4) UU 36/2009 Definisi Al
Ruang Pasal 1 ayat(4) Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat Pasal 1 ayat Alat keseha
Lingkup PP 72/1998 tradisional, dan kosmetika. (5) apparatus, m
Produk Pasal 1 ayat (1) PP 72/1998 tidak meng
Pasal 1 ayat untuk menc
(2) menyembu
PMK penyakit, m
1189/2010 memulihka
Pasal 1 ayat dan/atau m
(1) struktur dan
UU 36/2009 Definisi Obat. Pasal 1 ayat(8) adalah bahan PMK Alat keseha
Pasal 1 ayat(8) atau paduan bahan , termasuk produk biologi 1189/2010 obat yang t
yang digunakan untuk mempengaruhi atau Pasal 2 ayat tetapi dapa
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan (1) diinginkan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, tersebut.
pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi,
untuk manusia.
Pka BPOM Definisi Obat adalah obat jadi termasuk Produk
12/2015 Pasal 1 Biologi
ayat (7)
Pka BPOM Definisi Produk Biologi adalah vaksin
12/2015 Pasal 1 imunosera, antigen, hormone, enzim,
ayat (8) produk darah dan produk hasil permentasi
lainnya (antibody monoclonal dan produk
berasal dari teknologi rekombinan DNA) yang
digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dan peningkatan
kesehatan.
SDM UU 36/2009 “Pengamanan dan Penggunaan Sediaan PMK SDM yg m
Pasal 98 ayat Farmasi dan Alat Kesehatan” 1189/2010 harus sehat
(2); pasal 104 Setiap orang yang memproduksi, menyimpan, Pasal 21 & Memakai A
ayat (1) mengedarkan, dan menggunakan narkotika dan Pasal 22
Pasal 103 ayat psikotropika wajib memenuhi standar dan/atau
(1) persyaratan tertentu.
Persyaratan UU 36/2009 Persyaratan produk sediaan farmasi dan alkes UU 36/2009 Sama deng
Produk Pasal 105 Obat dan bahan baku obat harus memenuhi
ayat(1) persyaratan Farmakope Indonesia
PMK Alat keseha
1189/2010 dan persyar
Pasal 4 ayat
(1)
Pasal 2 ayat Sediaan farmasi yang berupa bahan obat dan Pasal 2 ayat Alat keseha
(2)a obat sesuai dengan persyaratan dalam buku (2)d yang diteta
Farmakope atau buku standar lainnya yang
ditetapkan oleh Menteri.
PMK Sebagai jaminan mutu dilakukan uji klinis PMK Untuk men
1010/2008 Mutu sesuai yg dipersyaratkan dalam CPOB 1190/2010 kemanfaata
Bab III pasal 4a Pasal 9 dibuktikan
Bab III pasal 4b ayat(1)&(2)
Evaluasi PMK Terhadap obat yang telah diberikan izin edar PMK Pengawasa
1010/2008 dapat dilakukan evaluasi kembali. Evaluasi 1190/2010 daerah prov
(Pasal 22) kembali dilakukan pada: (Pasal 45) kabupaten/
Obat dengan risiko efek samping lebih besar a. audit terh
dari pada efektifitas yang terungkap sesudah klinik;
dipasarkan b. pemeriks
Obat dengan efektifitas tidak lebih baik dari dan distribu
plasebo c. sampling
Obat tidak memenuhi syarat bioekivalensi d. pengawa
PMK Izin edar ti
1190/2010 a. Masa ber
(Pasal 22) b. Masa be
habis/dibat
c. Batas wa
atau tidak d
d. Persetuju
pejabat yan
Sanksi PMK Sanksi administratif berupa pembatalan izin PMK Sanksi adm
1010/2008 edar, jika: 1190/2010 Peringatan
(Pasal 23) Tdk memenuhi persyaratan produk (Pasal 55) Peringatan
Penandaan & promosi menyimpang dari Pencabutan
persetujuan izin edar (pelanggara
Tdk menjalankan pasal 21 (pendaftar yg tlah mengalami
mendapat izin edar wajib serius, caca
memproduksi/mengimpor & mengedarkan dikenakan
selambat-lambatnya 1 thn setelah tgl ketentuan p
persetujuan dikeluarkan)
Izin industry farmasi yg mendaftarkan,
memproduksi atau mengedarkan dicabut
Pemelik izin edar melakukan pelanggaran di
bidang produksi &/peredaran obat
Persayaratan PMK PBF yang akan menyalurkan bahan obat harus PMK Perusahaan
distribusi 1148/2011 memenuhi persyaratan 1191/2010 kesehatan d
(Pasal 13) (Pasal 8) alkes harus
PMK 34/’14 PBF dan PBF Cabang hanya dapat
tentang menyalurkan obat dan/atau bahan obat yang
perubahan PMK memenuhi persyaratan mutu
1148/’11
(Pasal 13)
Wilayah PMK PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat - -
distribusi 1148/2011 dan/atau bahan obat di wilayah provinsi sesuai
(Pasal 19) surat pengakuannya
PMK 34/’14 PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat
tentang dan/atau bahan obat diwilayah provinsi sesuai
perubahan PMK surat pengakuannya ditambah pengecualian
1148/’11
(Pasal 19)
Penanggung PP 51/2009 Fasilitas penyaluran obat harus memiliki - -
jawab (Pasal 14) seorang apoteker penanggung jawab
PMK Setiap PBF dan PBF Cabang harus memiliki
1148/2011 apoteker penanggung jawab yang bertanggung
(Pasal 4) jawab terhadap distribusi
Pedoman PP 51 tahun Penyaluran obat harus memenuhi CDOB yang PMK Perusahaan
distribusi 2009 ditetapkan oleh Menteri 1191/2010 kesehatan d
(Pasal 15) (Pasal 33) alkes harus
PMK PBF dan PBF Cabang harus melaksanakan
1148/2011 distribusi sesuai CDOB
(Pasal 1)
Dokumentasi PP 72/1998 Setiap pengangkutan dalam rangka peredaran PP 72/1998 Setiap peng
(Pasal 8) harus disertai dengan dokumen pengangkutan (Pasal 8) peredaran h
PMK PBF dan PBF Cabang harus melaksanakan - -
1148/2011 dokumentasi distribusi sesuai CDOB
(Pasal 16)
Pelaksanaan PMK PBF dalam melaksanakan - -
1148/2011 penyaluran/pendistribusian obat berdasarkan
(Pasal 20) surat pesanan yang ditandatangani
APA/Apoteker penanggung jawab
PMK 34/2014 PBF dalam melaksanakan - -
tentang penyaluran/pendistribusian obat berdasarkan
perubahan PMK surat pesanan yang ditandatangani
1148 APA/Apoteker penanggung jawab atau TTK
(Pasal 20) penanggung jawab untuk toko obat denga
menunjukkan SIPA, SIKA atau SIKTIK
Persyaratan UU 36/2009 Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuh
objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan.
PP 72/1998 Berbentuk tulisan yang berisi keterangan PP 72/1998; Sama deng
mengenai sediaan farmasi dan alat kesehatan PMK
secara obyektif, lengkap serta tidak 1190/2010
menyesatkan.
Batasan PP 72/1998 Ketentuan mengenai penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat keseh
Peraturan Pemerintah ini tidak berlaku bagi sediaan farmasi yang berupa oba
oleh perorangan.
Ketentuan PP 72/1998 Sediaan farmasi yang berupa obat untuk - -
khusus pelayanan kesehatan yang penyerahannya
dilakukan berdasarkan resep dokter hanya
dapat diiklankan pada media cetak ilmiah
kedokteran atau media cetak ilmiah farmasi
ASPEK SUMBER PEMELIHARAAN MUTU OBAT SUMBER PEMELIH
Tujuan PP 72/1998 Menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan PP 72/1998; Sama deng
yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan, PMK
dan kemanfaatan. 1189/2010
Penyelenggar PP 72/1998 Penyelenggaraan upaya pemeliharaan mutu PP 72/1998; Sama deng
aan sediaan farmasi dan alat kesehatan PMK
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) 1189/2010
dilakukan sejak kegiatan produksi sampai
dengan peredaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
Peran PP 72/1998 Penetapan persyaratan pemeliharaan mutu dan PP 72/1998; Sama deng
menteri pembinaan dan pengawasan. PMK
1189/2010;
PMK
1190/2010
Pelaporan - - PMK Minimal sa
1189/2010
ASPEK SUMBER PENGUJIAN OBAT SUMBER PENGUJIA
Tujuan PP 72/1998 Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaa
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaa
Definisi dan UU 36/2009 Definisi Sediaan Farmasi (Pasal 1 ayat (4) UU 36/2009 Definisi Al
Ruang Pasal 1 ayat(4) Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat Pasal 1 ayat Alat keseha
Lingkup PP 72/1998 tradisional, dan kosmetika. (5) apparatus, m
Produk Pasal 1 ayat (1) PP 72/1998 tidak meng
Pasal 1 ayat untuk menc
(2) menyembu
PMK penyakit, m
1189/2010 memulihka
Pasal 1 ayat dan/atau m
(1) struktur dan
UU 36/2009 Definisi Obat. Pasal 1 ayat(8) adalah bahan PMK Alat keseha
Pasal 1 ayat(8) atau paduan bahan , termasuk produk biologi 1189/2010 obat yang t
yang digunakan untuk mempengaruhi atau Pasal 2 ayat tetapi dapa
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan (1) diinginkan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, tersebut.
pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi,
untuk manusia.
Pka BPOM Definisi Obat adalah obat jadi termasuk Produk
12/2015 Pasal 1 Biologi
ayat (7)
Pka BPOM Definisi Produk Biologi adalah vaksin
12/2015 Pasal 1 imunosera, antigen, hormone, enzim,
ayat (8) produk darah dan produk hasil permentasi
lainnya (antibody monoclonal dan produk
berasal dari teknologi rekombinan DNA) yang
digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dan peningkatan
kesehatan.
SDM UU 36/2009 “Pengamanan dan Penggunaan Sediaan PMK SDM yg m
Pasal 98 ayat Farmasi dan Alat Kesehatan” 1189/2010 harus sehat
(2); pasal 104 Setiap orang yang memproduksi, menyimpan, Pasal 21 & Memakai A
ayat (1) mengedarkan, dan menggunakan narkotika dan Pasal 22
Pasal 103 ayat psikotropika wajib memenuhi standar dan/atau
(1) persyaratan tertentu.
Persyaratan UU 36/2009 Persyaratan produk sediaan farmasi dan alkes UU 36/2009 Sama deng
Produk Pasal 105 Obat dan bahan baku obat harus memenuhi
ayat(1) persyaratan Farmakope Indonesia
PMK Sebagai jaminan mutu dilakukan uji klinis PMK Untuk men
1010/2008 Mutu sesuai yg dipersyaratkan dalam CPOB 1190/2010 kemanfaata
Bab III pasal 4a Pasal 9 dibuktikan
Bab III pasal 4b ayat(1)&(2)
Evaluasi PMK Terhadap obat yang telah diberikan izin edar PMK Pengawasa
1010/2008 dapat dilakukan evaluasi kembali. Evaluasi 1190/2010 daerah prov
(Pasal 22) kembali dilakukan pada: (Pasal 45) kabupaten/
Obat dengan risiko efek samping lebih besar a. audit terh
dari pada efektifitas yang terungkap sesudah klinik;
dipasarkan b. pemeriks
Obat dengan efektifitas tidak lebih baik dari dan distribu
plasebo c. sampling
Obat tidak memenuhi syarat bioekivalensi d. pengawa
PMK Izin edar ti
1190/2010 a. Masa ber
(Pasal 22) b. Masa be
habis/dibat
c. Batas wa
atau tidak d
d. Persetuju
pejabat yan
Sanksi PMK Sanksi administratif berupa pembatalan izin PMK Sanksi adm
1010/2008 edar, jika: 1190/2010 Peringatan
(Pasal 23) Tdk memenuhi persyaratan produk (Pasal 55) Peringatan
Penandaan & promosi menyimpang dari Pencabutan
persetujuan izin edar (pelanggara
Tdk menjalankan pasal 21 (pendaftar yg tlah mengalami
mendapat izin edar wajib serius, caca
memproduksi/mengimpor & mengedarkan dikenakan
selambat-lambatnya 1 thn setelah tgl ketentuan p
persetujuan dikeluarkan)
Izin industry farmasi yg mendaftarkan,
memproduksi atau mengedarkan dicabut
Pemelik izin edar melakukan pelanggaran di
bidang produksi &/peredaran obat
Persayaratan PMK PBF yang akan menyalurkan bahan obat harus PMK Perusahaan
distribusi 1148/2011 memenuhi persyaratan 1191/2010 kesehatan d
(Pasal 13) (Pasal 8) alkes harus
PMK 34/’14 PBF dan PBF Cabang hanya dapat
tentang menyalurkan obat dan/atau bahan obat yang
perubahan PMK memenuhi persyaratan mutu
1148/’11
(Pasal 13)
Wilayah PMK PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat - -
distribusi 1148/2011 dan/atau bahan obat di wilayah provinsi sesuai
(Pasal 19) surat pengakuannya
PMK 34/’14 PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat
tentang dan/atau bahan obat diwilayah provinsi sesuai
perubahan PMK surat pengakuannya ditambah pengecualian
1148/’11
(Pasal 19)
Penanggung PP 51/2009 Fasilitas penyaluran obat harus memiliki - -
jawab (Pasal 14) seorang apoteker penanggung jawab
PMK Setiap PBF dan PBF Cabang harus memiliki
1148/2011 apoteker penanggung jawab yang bertanggung
(Pasal 4) jawab terhadap distribusi
Pedoman PP 51 tahun Penyaluran obat harus memenuhi CDOB yang PMK Perusahaan
distribusi 2009 ditetapkan oleh Menteri 1191/2010 kesehatan d
(Pasal 15) (Pasal 33) alkes harus
PMK PBF dan PBF Cabang harus melaksanakan
1148/2011 distribusi sesuai CDOB
(Pasal 1)
Dokumentasi PP 72/1998 Setiap pengangkutan dalam rangka peredaran PP 72/1998 Setiap peng
(Pasal 8) harus disertai dengan dokumen pengangkutan (Pasal 8) peredaran h
PMK PBF dan PBF Cabang harus melaksanakan - -
1148/2011 dokumentasi distribusi sesuai CDOB
(Pasal 16)
Pelaksanaan PMK PBF dalam melaksanakan - -
1148/2011 penyaluran/pendistribusian obat berdasarkan
(Pasal 20) surat pesanan yang ditandatangani
APA/Apoteker penanggung jawab
PMK 34/2014 PBF dalam melaksanakan - -
tentang penyaluran/pendistribusian obat berdasarkan
perubahan PMK surat pesanan yang ditandatangani
1148 APA/Apoteker penanggung jawab atau TTK
(Pasal 20) penanggung jawab untuk toko obat denga
menunjukkan SIPA, SIKA atau SIKTIK
Persyaratan UU 36/2009 Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuh
objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan.
PP 72/1998 Berbentuk tulisan yang berisi keterangan PP 72/1998; Sama deng
mengenai sediaan farmasi dan alat kesehatan PMK
secara obyektif, lengkap serta tidak 1190/2010
menyesatkan.
Batasan PP 72/1998 Ketentuan mengenai penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat keseh
Peraturan Pemerintah ini tidak berlaku bagi sediaan farmasi yang berupa oba
oleh perorangan.
Ketentuan PP 72/1998 Sediaan farmasi yang berupa obat untuk - -
khusus pelayanan kesehatan yang penyerahannya
dilakukan berdasarkan resep dokter hanya
dapat diiklankan pada media cetak ilmiah
kedokteran atau media cetak ilmiah farmasi
ASPEK SUMBER PEMELIHARAAN MUTU OBAT SUMBER PEMELIH
Tujuan PP 72/1998 Menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan PP 72/1998; Sama deng
yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan, PMK
dan kemanfaatan. 1189/2010
Penyelenggar PP 72/1998 Penyelenggaraan upaya pemeliharaan mutu PP 72/1998; Sama deng
aan sediaan farmasi dan alat kesehatan PMK
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) 1189/2010
dilakukan sejak kegiatan produksi sampai
dengan peredaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
Peran PP 72/1998 Penetapan persyaratan pemeliharaan mutu dan PP 72/1998; Sama deng
menteri pembinaan dan pengawasan. PMK
1189/2010;
PMK
1190/2010
Pelaporan - - PMK Minimal sa
1189/2010
ASPEK SUMBER PENGUJIAN OBAT SUMBER PENGUJIA
Tujuan PP 72/1998 Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaa
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaa
Definisi dan UU 36/2009 Definisi Sediaan Farmasi (Pasal 1 ayat (4) UU 36/2009 Definisi Al
Ruang Pasal 1 ayat(4) Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat Pasal 1 ayat Alat keseha
Lingkup PP 72/1998 tradisional, dan kosmetika. (5) apparatus, m
Produk Pasal 1 ayat (1) PP 72/1998 tidak meng
Pasal 1 ayat untuk menc
(2) menyembu
PMK penyakit, m
1189/2010 memulihka
Pasal 1 ayat dan/atau m
(1) struktur dan
UU 36/2009 Definisi Obat. Pasal 1 ayat(8) adalah bahan PMK Alat keseha
Pasal 1 ayat(8) atau paduan bahan , termasuk produk biologi 1189/2010 obat yang t
yang digunakan untuk mempengaruhi atau Pasal 2 ayat tetapi dapa
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan (1) diinginkan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, tersebut.
pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi,
untuk manusia.
Pka BPOM Definisi Obat adalah obat jadi termasuk Produk
12/2015 Pasal 1 Biologi
ayat (7)
Pka BPOM Definisi Produk Biologi adalah vaksin
12/2015 Pasal 1 imunosera, antigen, hormone, enzim,
ayat (8) produk darah dan produk hasil permentasi
lainnya (antibody monoclonal dan produk
berasal dari teknologi rekombinan DNA) yang
digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dan peningkatan
kesehatan.
SDM UU 36/2009 “Pengamanan dan Penggunaan Sediaan PMK SDM yg m
Pasal 98 ayat Farmasi dan Alat Kesehatan” 1189/2010 harus sehat
(2); pasal 104 Setiap orang yang memproduksi, menyimpan, Pasal 21 & Memakai A
ayat (1) mengedarkan, dan menggunakan narkotika dan Pasal 22
Pasal 103 ayat psikotropika wajib memenuhi standar dan/atau
(1) persyaratan tertentu.
Persyaratan UU 36/2009 Persyaratan produk sediaan farmasi dan alkes UU 36/2009 Sama deng
Produk Pasal 105 Obat dan bahan baku obat harus memenuhi
ayat(1) persyaratan Farmakope Indonesia
PMK Sebagai jaminan mutu dilakukan uji klinis PMK Untuk men
1010/2008 Mutu sesuai yg dipersyaratkan dalam CPOB 1190/2010 kemanfaata
Bab III pasal 4a Pasal 9 dibuktikan
Bab III pasal 4b ayat(1)&(2)
Evaluasi PMK Terhadap obat yang telah diberikan izin edar PMK Pengawasa
1010/2008 dapat dilakukan evaluasi kembali. Evaluasi 1190/2010 daerah prov
(Pasal 22) kembali dilakukan pada: (Pasal 45) kabupaten/
Obat dengan risiko efek samping lebih besar a. audit terh
dari pada efektifitas yang terungkap sesudah klinik;
dipasarkan b. pemeriks
Obat dengan efektifitas tidak lebih baik dari dan distribu
plasebo c. sampling
Obat tidak memenuhi syarat bioekivalensi d. pengawa
PMK Izin edar ti
1190/2010 a. Masa ber
(Pasal 22) b. Masa be
habis/dibat
c. Batas wa
atau tidak d
d. Persetuju
pejabat yan
Sanksi PMK Sanksi administratif berupa pembatalan izin PMK Sanksi adm
1010/2008 edar, jika: 1190/2010 Peringatan
(Pasal 23) Tdk memenuhi persyaratan produk (Pasal 55) Peringatan
Penandaan & promosi menyimpang dari Pencabutan
persetujuan izin edar (pelanggara
Tdk menjalankan pasal 21 (pendaftar yg tlah mengalami
mendapat izin edar wajib serius, caca
memproduksi/mengimpor & mengedarkan dikenakan
selambat-lambatnya 1 thn setelah tgl ketentuan p
persetujuan dikeluarkan)
Izin industry farmasi yg mendaftarkan,
memproduksi atau mengedarkan dicabut
Pemelik izin edar melakukan pelanggaran di
bidang produksi &/peredaran obat
Persayaratan PMK PBF yang akan menyalurkan bahan obat harus PMK Perusahaan
distribusi 1148/2011 memenuhi persyaratan 1191/2010 kesehatan d
(Pasal 13) (Pasal 8) alkes harus
PMK 34/’14 PBF dan PBF Cabang hanya dapat
tentang menyalurkan obat dan/atau bahan obat yang
perubahan PMK memenuhi persyaratan mutu
1148/’11
(Pasal 13)
Wilayah PMK PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat - -
distribusi 1148/2011 dan/atau bahan obat di wilayah provinsi sesuai
(Pasal 19) surat pengakuannya
PMK 34/’14 PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat
tentang dan/atau bahan obat diwilayah provinsi sesuai
perubahan PMK surat pengakuannya ditambah pengecualian
1148/’11
(Pasal 19)
Penanggung PP 51/2009 Fasilitas penyaluran obat harus memiliki - -
jawab (Pasal 14) seorang apoteker penanggung jawab
PMK Setiap PBF dan PBF Cabang harus memiliki
1148/2011 apoteker penanggung jawab yang bertanggung
(Pasal 4) jawab terhadap distribusi
Pedoman PP 51 tahun Penyaluran obat harus memenuhi CDOB yang PMK Perusahaan
distribusi 2009 ditetapkan oleh Menteri 1191/2010 kesehatan d
(Pasal 15) (Pasal 33) alkes harus
PMK PBF dan PBF Cabang harus melaksanakan
1148/2011 distribusi sesuai CDOB
(Pasal 1)
Dokumentasi PP 72/1998 Setiap pengangkutan dalam rangka peredaran PP 72/1998 Setiap peng
(Pasal 8) harus disertai dengan dokumen pengangkutan (Pasal 8) peredaran h
PMK PBF dan PBF Cabang harus melaksanakan - -
1148/2011 dokumentasi distribusi sesuai CDOB
(Pasal 16)
Pelaksanaan PMK PBF dalam melaksanakan - -
1148/2011 penyaluran/pendistribusian obat berdasarkan
(Pasal 20) surat pesanan yang ditandatangani
APA/Apoteker penanggung jawab
PMK 34/2014 PBF dalam melaksanakan - -
tentang penyaluran/pendistribusian obat berdasarkan
perubahan PMK surat pesanan yang ditandatangani
1148 APA/Apoteker penanggung jawab atau TTK
(Pasal 20) penanggung jawab untuk toko obat denga
menunjukkan SIPA, SIKA atau SIKTIK
Persyaratan UU 36/2009 Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuh
objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan.
PP 72/1998 Berbentuk tulisan yang berisi keterangan PP 72/1998; Sama deng
mengenai sediaan farmasi dan alat kesehatan PMK
secara obyektif, lengkap serta tidak 1190/2010
menyesatkan.
Batasan PP 72/1998 Ketentuan mengenai penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat keseh
Peraturan Pemerintah ini tidak berlaku bagi sediaan farmasi yang berupa oba
oleh perorangan.
Ketentuan PP 72/1998 Sediaan farmasi yang berupa obat untuk - -
khusus pelayanan kesehatan yang penyerahannya
dilakukan berdasarkan resep dokter hanya
dapat diiklankan pada media cetak ilmiah
kedokteran atau media cetak ilmiah farmasi
ASPEK SUMBER PEMELIHARAAN MUTU OBAT SUMBER PEMELIH
Tujuan PP 72/1998 Menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan PP 72/1998; Sama deng
yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan, PMK
dan kemanfaatan. 1189/2010
Penyelenggar PP 72/1998 Penyelenggaraan upaya pemeliharaan mutu PP 72/1998; Sama deng
aan sediaan farmasi dan alat kesehatan PMK
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) 1189/2010
dilakukan sejak kegiatan produksi sampai
dengan peredaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
Peran PP 72/1998 Penetapan persyaratan pemeliharaan mutu dan PP 72/1998; Sama deng
menteri pembinaan dan pengawasan. PMK
1189/2010;
PMK
1190/2010
Pelaporan - - PMK Minimal sa
1189/2010
ASPEK SUMBER PENGUJIAN OBAT SUMBER PENGUJIA
Tujuan PP 72/1998 Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaa
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaa