Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Dosen Pembimbing :
Duwi Basuki, M.Kep
Oleh :
Kelompok 1 / Kelas VI-E
1. WIDIYAWATI NENGSEH ( 201601124 )
2. RATIH RACHMA WATI ( 201601139 )
3. LYA SHELVIANA ( 201601140 )
4. CHANDRA NUR KUMAIROH ( 201601145 )
5. MIFTAKHUL MAGHFIROH ( 201601146 )
6. NABILLAH CHOIRUNNISA ( 201601152 )
7. MOSES PARDJER ( 201601157 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas Manajemen
Keperawatan ini tepat pada waktunya dengan judul “Analisa SWOT DI RS
GATOEL”.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes Selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI.
2. Ana Zakiyah., M.Kep Selaku Kepala Prodi S1 Ilmu Keperawatan.
3. Duwi Basuki, S.Kep,Ns. M.Kep selaku dosen Keperawatan management
yang telah membimbing penulis.
4. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak, Ibu serta keluarga
dan teman-teman yang telah mendukung, mendorong memberikan fasilitas
kepada penulis sehingga terselesainya makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................i
Kata Pengantar ...........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................5
1.3 Tujuan ..........................................................................................................5
1.4 Manfaat ........................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................6
2.1 Pengertian Analisis SWOT .........................................................................6
2.2 Faktor – Faktor Analis SWOT ....................................................................7
2.3 Kegunaan Analisis SWOT ..........................................................................10
2.4 Hubungan Antara Strength, Weaknesses, Opportunities, Dan Treaths ......10
2.5 Manfaat Analisis SWOT .............................................................................13
2.6 Macam – Macam Pendekatan Analisi SWOT ............................................13
BAB 3 TINJAUAN LAPANGAN .............................................................................19
3.1 Profil RSUD Prof. Soekandar ......................................................................19
3.2 Gambar Pelayanan RSUD Prof. Soekandar .................................................19
3.3 Visi, Misi, Tujuan dan Motto RSUD Prof. Soekandar .................................20
3.4 Struktur organisasi .......................................................................................25
3.5 Produk RSUD Prof. Soekandar ....................................................................28
3.6 Pembagian Departemen Kerja RSUD Prof. Soekandar ...............................29
BAB 4 PEMBAHASAN ANALISIS SWOT ............................................................31
4.1 Data Wawancara ..........................................................................................31
4.2 Analisis SWOT .............................................................................................33
BAB 5 PENUTUP .....................................................................................................36
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................36
5.2 Saran .............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................iv
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
4
mempertahankan peningkatan dilaksanakan melalui pendekatan peningkatan mutu
berkelanjutan (Continuous Quality Improvement).
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana analisa SWOT di RS Gatoel.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan analisa swot ini adalah agar mampu
memahami masalah manajemen secara jelas dan spesifik mempermudah
penentuan prioritas, mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
hasil andalan, maupun kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat
sekolah tersebut unggul dari pesaing-pesaingnya serta dapat
memuaskan steakholders maupun pelanggan (peserta didik, orang tua,
masyarakat dan bangsa).
Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada
sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat,
loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan.
Sedangkan keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan
atara lain yaitu sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya
saja perlu pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan
pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana
pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga
pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang
bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan
dari proses pendidikan lembaga pendidikan yang agamis.
Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan dasar
lembaga tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan
yang berbasis kualitas tinggi merupakan hal yang sangat penting.
Mengenali kekuatan dan terus melakukan refleksi adalah sebuah langkah
besar untuk menuju kemajuan bagi lembaga pendidikan.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang
terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau
bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki
oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan
dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik,
lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan
dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri dan lain-lain.
8
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera
dibenahi oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu :
a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa
menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang
dihadapi sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang
menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan.
Situasi lingkungan tersebut misalnya :
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat dilakukan
antara lain yaitu :
a. Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini
diperlukan peran serta pendidikan agama yang lebih dominan.
b. Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung
konsumtif dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-
kajian agama berdimensi sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah satu
peluang bagi pengembangan lembaga pendidikan ke depan.
c. Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah
muslim, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh
dunia. Ini adalah peluang yang sangat strategi bagi pentingnya
manajemen pengembangan lembaga pendidikan.
9
4. Threats (Ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman
meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah
lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan
menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya
sebuah lembaga pendidikan itu sendiri.
Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru yang
menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-
lain.
10
1. Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang bisa
digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan
(strenghth) atau distinctive competence hanya akan menjadi competitive
advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan
lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa
mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika pada institusi lain
juga terdapat kekuatan yang memiliki core competence yang sama, maka
kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi
tersebut dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus
dipaksa untuk dikembangkan karena ada kalanya kekuatan itu tidak terlalu
penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas.
Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan.
Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi
harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang
tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
11
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang
tercapaianya besar.
Sedangkan, ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend
perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa
dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan
terjadinya (probability of occurance).
Sehingga ancaman tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan
terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,
diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk
mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (MinorThreats) adalah ancaman yang
dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat
keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan
sebaliknya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan beberapa kategori situasi institusi
dilihat dari keterkaitan antara peluang dan ancamannya, yaitu sebagai
berikut:
a. Suatu institusi dikatakan unggul jika memiliki major opportunity yang
besar dan major threats yang kecil.
b. Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity dan
threats pada saat yang sama.
c. Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan low
threat.
d. Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan
high threats.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisis SWOT. Yang
paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif
12
bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari
hubungan tersebut.
13
Matriks SWOT Kearns
Eksternal
Opportunity Treaths
Internal
Comparative
Strength Mobilization
Advantage
Keterangan :
Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan
peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi
untuk bisa berkembang lebih cepat
Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di
sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang
merupakan kekuatan organisasi untuk Comparative Advantage
Divestment/ Investment Damage Control Mobilization
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian
merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
Sel C : Divestment/ Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan
peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada
situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan
namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak
cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil
adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi
lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
14
Sel D : Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel
karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan
ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan
membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang
harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian)
sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
1.
2.
Total Kekuatan
2.
Total Kelemahan
2.
Total peluang
16
No Treath Skor Bobot Total
1
Total Tantangan
Opportunity
O
Weakness Strenghth
W S
Kuadran IV Kuadran II
T
Threath
17
a. Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk
terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.
19
3.3 Visi, Misi, Tujuan Dan Motto RS Gatoel
3.3.1 Visi
3.3.2 Misi
Sebagai fondasi dalam melakukan prioritas, strategi,
rencana, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan RS Gatoel pada
tahun mendatang, dilakukan penyusunan Misi RS Gatoel, sebagai
berikut :
1. Menyediakan layanan kesehatan yang bermutu tinggi melebihi
harapan pelanggan dengan mengutamakan keselamatan pasien.
2. Meningkatkan kompetensi profesionalisme Sumber Daya Manusia.
3. Mengembangkan fasilitas Rumah Sakit berdasar kebutuhan
masyarakat.
4. Memotivasi karyawan untuk bekerja dalam tim dengan dedikasi
tinggi dan inovatif.
5. Menyediakan lingkungan rumah sakit yang aman dan menunjang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
6. Mewujudkan Rumah Sakit berwawasan lingkungan.
20
3. Profesionalisme
Melaksanakan tugas sesuai standar profesi
4. Respect
Melayani semua orang dengan sopan, jujur, terbuka dan rendah hati.
5. Inovation
Selalu melakukan perubahan dan perbaikan berkelanjutan.
6. Social Responsibility
Memiliki kontribusi terhadap pembangunan kesehatan dan
social masyarakat disekitar unit kerja. Cinta. Peduli. Integritas.
Kejujuran. Empati Kasih sayang. Profesionalisme.
Kepala Ruangan
Muhammad Imam Basori S.Kep Ns
Katim I Katim II
Anggota : Anggota :
1. Maulina Febriyanti,S.Kep 1. Umi Hanik, Amd.Kep
2. Ulfatul Zaskiyah, Amd.Keb 2. Bangun Setiawan , Amd.Kep
3. M.Zaenal Arifin, Amd.Kep 3. Silvia L.S, Amd.Kep
4. Devi Lailawati, Amd.Kep 4. Nur Fadila,S.Kep.Ns
5. Eka Sri Rahayu, Amd.Kep
21
Penjelasan:
Kelompok Jabatan Fungsional :
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang
terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang
keahliannya.
2. Masing – masing tenaga fungsional, berada di lingkungan unit kerja rumah
sakit sesuai dengan kompetensinya.
3. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan peraturan perundang-
undanan yang berlaku.
4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
22
b. Poli Syaraf k. Poli Bedah Syaraf
c. Poli Orthopedi l. Poli Psikiatri (Jiwa)
d. Poli Mata m. Poli Onkologi
e. Poli Jantung n. Poli Urologi
f. Poli Penyakit Dalam o. Poli Kulit dan Kelamin
g. Poli Bedah Umum p. Poli THT
h. Poli Paru q. Poli Gigi
i. Poli akupuntur r. Poli Rehabilitasi Medis
j. Poli Anak s. Poli Obgyn
2. Rawat Inap
Rawat inap (opname) adalah proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana pasien harus
menginap di rumah sakit. Rawat inap merupakan ruang tempat pasien di
rawat, ruang rawat inap yang ada pada RS Gatoel antara lain :
a. Ruang Intensif (ICU)
b. Ruang Anggrek
c. Ruang Jasmine
d. Ruang Flamboyan
e. Ruang Dahlia
f. Ruang Delima
g. Ruang Kana
D. Pelayanan Penunjang Medis
Pelayanan penunjang medis yang ada di RS Gatoel antara lain :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Radiologi
c. Anastesi
d. Laboratorium
e. Instalasi Gizi
23
f. Instalasi Farmasi
g. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
h. Instalasi Pengolahan Data Elektronik
i. Instalasi Pengolahan Limbah
j. Pelayanan Ambulan
24
BAB 4
4.1 Data
MAN (M1)
1. Kemampuan perawat dalam menangani life saving anak dan dewasa
sudah cukup baik.
2. Perawat melakukan pelayanan di ruangan dengan profesional.
3. Dokter menangani pasien dengan tanggap dalam waktu < 10 menit.
4. Jumlah perawat pada ruangan sebanyak 150 perawat.
5. Jumlah perawat yang terlibat ada sekitar 3 - 4 orang untuk setiap shift.
6. Dari 13 orang perawat yang melakukan pelayanan diruangan ± 2
orang perawat libur.
7. Pasien yang di rawat inap mengalami peningkatan tiap tahun.
MATHERIAL (M2)
1. Tersedianya fasilitas 23 bed, dan terdapat O2 di setiap bed.
2. Tersedia kursi roda berjumlah 3 dan 2 brangkar.
3. Terdapat alat kegawatan seperti EKG, Monitor, Suction, Nebulizer.
4. Tersedia kursi tunggu pasien.
METHODE (M3)
1. Informasi mengenai cara pendaftaran antrian sampai proses
pelaksanaan perawatan dijelaskan pada keluarga pasien.
2. Timbang terima di ruangan dilakukan setiap pergantian shift perawat
untuk mengetahui kondisi pasien.
MONEY (M4)
1. Distribusi obat selalu tersedia di apotik RS.
25
2. Anggaran gaji pokok dan uang pendanaan bersumber dari pemerintah.
3. Sebagian besar pembiayaan pasien berasal dari BPJS, PBI, Non PBI,
dan biaya sendiri (umum).
4. Sumber pendapatan rumah sakit di dapat dari jasa layanan, kantin,
farmasi dan mahasiswa praktik
MARKET
1. Perawat dalam kondisi apapun siap melayani masyarakat dengan
ikhlas dan ramah.
2. Adanya kerja sama dengan instansi perusahaan, dinas, dan asuransi
terkait.
3. Terkadang pihak perawat masih membeda – bedakan pasien yang
umum dengan BPJS pemerintah.
26
TOTAL 0,65 2,54
2. EFAS
PELUANG (OPPORTUNITY) B R S (BXR)
1. Lokasi rumah sakit yang strategis 0,15 4 0,6
2. Pasien yang di rawat inap mengalami 0,15 4 0,6
peningkatan tiap tahun.
3. Sumber pendapatan rumah sakit di dapat 0,30 4 1,2
dari jasa layanan, hibah, diklat, kantin,
farmasi dan mahasiswa praktik.
4. Adanya kerja sama dengan instansi 0,20 4 0,8
perusahaan, dinas, dan asuransi terkait.
TOTAL 0,80 3,2
ANCAMAN (THREATS) B R S (BXR)
1. Kemampuan perawat dalam menangani life 1 4 4
saving anak dan dewasa sudah cukup baik.
TOTAL 1 4
27
Jumlah EFAS = O – T
= 3,2 - 4
= - 0,8
3. MATRIKS
O
(3.2)
W S
(0.26.0,8)) 0
KUADRAN IV
KUADRAN II
T
Kesimpulan :
Kuadran II
Menggunakan kekutan untuk memanfaatkan peluang posisi sebuah
organisasi yang kuat dan berpeluang, artinya pelayanan di ruang rawat inap
28
dan Poli di RS Gatoel mampu melakukan upaya peningkatan pelayanan
kesehatan dalam mengatasi dan mempertahankan kesehatan.
Strategi SO :
1. Meningkatkan keterampilan dalam memberikan pelayanan
2. Meningkatkan sarana dan prasarana
29
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
31