Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DI SUSUN OLEH :
RONI SETIAWAN
NIM 16202762
A. Judul Jurnal
Soil Transmitted Helminths Infection In Elementary School Students In
Highland And Lowland Areas Of Gianyar Regency ( Tanah Ditransmisi
Cacing Infeksi Di Siswa Sekolah Dasar Di Dataran tinggi Dan Dataran
Rendah Pada Wilayah Kabupaten Gianyar )
B. Nama Peneliti
Ni Made Nuryanti
I Made Subrata
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko infeksi
STH pada siswa sekolah dasar di dataran tinggi dan dataran rendah di
Kabupaten Gianyar
D. Design Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-
sectional. Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar negeri di Desa Taro dan Ketewel
Desa Januari-Mei 2016. Sampel semua anak SD dari 3rd, 4th, Dan 5thkelas di kedua
desa yang memenuhi kriteria inklusi sampel.
E. psikomotor PICO
Person :
Responden dalam penelitian ini Sampel semua anak SD dari 3rd, 4th, Dan 5thkelas
di Desa Taro dan Ketewel yang memenuhi kriteria inklusi sampel.
Intervention :
Total sampel penelitian ini adalah 104 siswa yang terdiri dari 53 siswa di
daerah dataran tinggi dan 51 siswa di daerah dataran rendah. Sampel
dikumpulkan dengan menggunakan teknik cluster random sampling.
Spesimen diperiksa dengan metode Kato-Katz
Comparison
Tidak ada pebandingan dalam jurnal ini
Outcome :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi STH
pada siswa sekolah dasar di daerah dataran tinggi (28,31%) lebih tinggi
dibandingkan di daerah dataran rendah (1,96%). Di daerah dataran
rendah, faktor risiko tidak bisa diidentifikasi secara jelas karena hanya
ada satu siswa dengan infeksi STH posi-tive. Sementara itu, faktor
risiko dominan yang diidentifikasi yang mempengaruhi infeksi STH di
daerah dataran tinggi yang kebiasaan mencuci tangan menggunakan
sabun (AOR = 24,99), kuku kebersihan (AOR = 13,19) dan pendapatan
orang tua (AOR = 18,83). 96%).
Di daerah dataran rendah, faktor risiko tidak bisa diidentifikasi
secara jelas karena hanya ada satu siswa dengan infeksi STH posi-tive.
Sementara itu, faktor risiko dominan yang diidentifikasi yang
mempengaruhi infeksi STH di daerah dataran tinggi yang kebiasaan
mencuci tangan menggunakan sabun (AOR = 24,99), kuku kebersihan
(AOR = 13,19) dan pendapatan orang tua (AOR = 18,83). 96%). Di
daerah dataran rendah, faktor risiko tidak bisa diidentifikasi secara jelas
karena hanya ada satu siswa dengan infeksi STH posi-tive.
Sementara itu, faktor risiko dominan yang diidentifikasi yang
mempengaruhi infeksi STH di daerah dataran tinggi yang kebiasaan
mencuci tangan menggunakan sabun (AOR = 24,99), kuku kebersihan
(AOR = 13,19) dan pendapatan orang tua (AOR = 18,83).
B. Saran
Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil
penelitian ini,
DAFTAR PUSTAKA
Aryanti, S., et al. 2015. Infestasi Tanah Tranmitted Cacing Dan Perilaku
Higiene PADA Murid Kelas I Sekolah Dasar di Pesisir Sungai Siak
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Jurnal Jom FK, 2 (1): 1-13.
Bethony, J., et al. 2006. Tanah-menular cacing Infeksi: Ascariasis, Trichuriasis,
dan cacing tambang. Lancet, 367: 1521-1532.
Fitri, dkk. 2012. Analisis Faktor-Faktor Risiko Infeksi Kecacingan Murid
Sekolah Dasar di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli
Selatan Tahun 2012. Jurnal Ilmu Lingkungan. 6 (2): 146-161.
Junaidi. 2014. Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Kecacingan
PADA Murid SD di Wilayah Kerja Puskesmas Tapalang Kabupaten
Mamuju. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 5 (1): 108-114.
Mirza, Muhammad N. 2014. Hygiene Sanitasi Dan Jangka Waktu Coliform Air
Minum. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Kemas). 9 (2): 167-173.