Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
AKUPUNTUR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akupuntur
Disusun oleh :
Endang Sunarni
NIM. J210171052
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengobatan alternatif semakin dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
Banyak pasien yang semula sudah pesimis dan mengalami kegagalan ketika
mendapat penanganan secara medis, menjadi sembuh melalui pengobatan
alternatif. Survei yang dilakukan National Health Interview Survey (NHIS)
tahun 2007 menemukan bahwa hampir 40% orang dewasa dan 12% anak-anak
di Amerika Serikat menggunakan pengobatan alternatif (Zhang, Lao, Chen, &
Ceballos, 2012). Pengobatan alternatif digunakan di Denmark (23%), Australia
(48,5%), dan Perancis (49%). Masyarakat Taiwan (90%) mendapat terapi
konvensional yang dikombinasikan dengan pengobatan tradisional (Al-Faris,
2008).
Pengobatan akupunktur memiliki efek samping yang jauh lebih sedikit
jika dibandingkan dengan mengonsumsi obat-obatan. Efek samping yang
ditimbulkan berupa efek samping yang ringan. Akupunktur adalah pengobatan
tradisional dari Cina yang berarti tusuk jarum. Dasar teori pengobatan
akupunktur adalah pola aliran energi (Qi) yang melalui meridian tubuh.
Akupunktur dapat menjadi pengobatan penyakit yang diakibatkan gangguan
pada aliran energi (Qi) dengan memulihkan kembali pola aliran energi (Qi)
(Haryono, Soemardji, & Fanty, 2011). Penelitian prospektif yang dilakukan
oleh Tianjin University of Traditional Chinese Medicine pada 66.000 pasien
akupunktur, didapatkan efek samping, antara lain perdarahan, nyeri penusukan,
mengantuk, dan bertambah beratnya gejala yang dialami (Zhang, Shang, Gao,
& Ernst, 2010). Akupunktur telah diakui oleh World Health Organization
(WHO) sebagai salah satu pengobatan alternatif yang mampu menyembuhkan
penyakit. Pada tahun 1991, WHO mengintegrasikan ilmu akupunktur ke dalam
ilmu kedokteran konvensional, karena ditemukan bukti mengenai manfaat dan
keamanannya, kemudian tahun 2002 mendukung negara anggotanya
mengintegrasikan akupunktur ke dalam sistem kesehatan nasional dengan
mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan, serta memperhatikan
safety, efficacy, quality dengan cara memperluas pengetahuan dan member
pedoman standar pengaturan dan jaminan kualitas (WHO, 2002).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh National Health Interview
Survey pada tahun 2002 dan 2007 di Amerika, terdapat peningkatan jumlah
pengguna pengobatan alternatif akupunktur. Pada tahun 2002 tercatat sebanyak
2.136.000 orang dan meningkat menjadi 3.141.000 pada tahun 2007 (Barnes,
Bloom, & Nahin, 2008). Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
juga telah mengakui akupunktur sebagai salah satu alternatif yang perlu
dikembangkan karena menjadi pengobatan yang murah, aman, rasional,
efektif, dan mudah dilakukan. Data Kemenkes menyebutkan jumlah penduduk
Indonesia yang sakit adalah 33,24%, dari jumlah tersebut 44,37%-nya memilih
untuk berobat jalan ke puskesmas, praktik dokter, atau pengobatan tradisional
(termasuk akupunktur), dan sisanya 65,59% memilih mengobati sendiri
menggunakan obat-obatan modern dan tradisional (Depkes, 2008). Profil
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat ± 86 klinik pengobatan
tradisional pada tahun 2007.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui
mengenai bagaimana konsep terapi komplementer akupuntur.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui konsep terapi akupuntur
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui sejarah akupuntur
b. Mengetahui pengertian akupuntur
c. Mengetahui manfaat akupuntur
d. Mengetahui Masalah kesehatan/penyakit yang bisa ditangani dengan
akupuntur
e. Mengetahui teori dasar akupuntur
f. Mengetahui metode akupuntur
g. Mengetahui teknik akupuntur
h. Mengetahui SOP akupuntur
C. Manfaat
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui lebih spesifik dan memahami
mengenai bagaimana teknik dan pelaksanaan terapi akupuntur yang benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Akupuntur
Kitab asli Kedokteran Cina yang terkenal adalah Nei Ching, Kitab Kesehatan
Klasik Kaisar Kuning, diperkirakan terbit sekitar 2500 tahun yang lalu.Sejak saat
itu, ribuan buku mengenai pengobatan Cina pun banyak ditulis dan filosofi
dasarnya tersebar sejak lama dalam berbagai kebudayaan Asia. Hampir semua
bentuk pengobatan Oriental yang digunakan di Barat saat ini, termasuk
Akupuntur, Shiatsu, pijat Akupresur dan makrobiotika adalah bagian atau
berakar pada pengobatan Cina. Legenda mengatakan bahwa Akupunktur
dikembangkan saat dokter perintis di Cina meneliti efek tak terduga dari luka
tusukan di tubuh seorang prajurit Cina.Kitab tertua Akupuntur yang diketahui
adalah Sistematika Klasik Akupuntur yang diperkirakan terbit pada tahun 282.
Meskipun Akupuntur merupakan salah satu teknik yang paling banyak
diketahui, pengobatan Cina juga menggunakan obat-obat ramuan herbal, terapi
makanan, perubahan gaya hidup dan cara-cara lainnya dalam mengobati kitanya.
Pada awal masa 1900-an, hanya beberapa dokter Barat yang mengunjungi
Cina dan tercengang kagum ketika bersentuhan dengan Akupuntur, namun bagi
kalangan diluar komunitas Asia-Amerika, akupuntur masih belum terlalu
dikenal sampai pada tahun 1970 saat Richard Nixon menjadi presiden Amerika
Serikat pertama dan mengunjungi Cina. Pada perjalanan Nixon, para jurnalis
terkagum-kagum melihat sebuah operasi besar dilakukan pada kita tanpa
menggunakan anestesi.Malahan kita yang benar-benar terjaga dioperasi hanya
dengan menggunakan penusukan jarum akupuntur untuk mengendalikan rasa
sakit. Pada saat itu, seorang kolumnis terkenal dari New York Times, James
Reston harus menjalani operasi dan memilih menggunakan akupunktur
dibandingkan dengan pengobatan nyeri, dan kemudian dia menulis beberapa
cerita yang meyakinkan mengenai efektivitas terapi akupuntur yang ia jalani.
Sekarang, akupuntur dipraktekan di lebih dari 50 negara oleh lebih dari 9000
praktisi akupuntur, dengan setidaknya 4.000 tenaga dokter terlibat di dalamnya.
Akupuntur telah menunjukkan keberhasilan yang tercatat dalam menangani
banyak kondisi, dan lebih dari 15 juta rakyat Amerika telah menggunakannya
sebagai solusi kesehatan mereka.
B. Pengertian Akupuntur
Akupunktur berasal dari kata latin acus yang berarti jarum dan punctura
yang berarti menusuk. Istilah dalam bahasa cina untuk akupunktur adalah
zhenjiu yang secara harfiah berarti menusuk dan membakar, karena dalam
praktek akupunktur memang dikerjakan menusukkan jarum dan moksibusi,
membakar moksa yang dibuat dari daun Artemesia vulgaris untuk mendapatkan
efek panas lokal (Wignyomartono, 2011).
Pengertian kata dari akupunktur adalah menusuk dengan jarum. Dengan
kata lain akupunktur merupakan teknik penusukan jarum berdasarkan ilmu
pengobatan timur dan ilmu kedokteran barat yang sesuai dengan prinsip
pemijatan dengan titik utama dua di leher, tiga di perut dan dua di tungkai bawah.
Akupunktur digunakan secara luas sebagai tusuk jarum tradisional, moxibustion
(pemanasan dari moxa atau dekat kulit sebagai counter iritan), elektro
akupunktur, foto atau laser akupunktur, mikrosistem akupunktur seperti pada
telinga, muka, tangan, skalp akupunktur, dan akupressur (aplikasi penekanan
pada titik akupunktur).
Menurut WHO (World Health Organization) akupunktur adalah pengobatan
efektif menangani kasus stroke. Terapi akupunktur juga disertai dengan latihan
fisik untuk meningkatkan kekuatan dari otot dan fungsi motorik pasien. Prinsip
terapi akupunktur adalah self healing power dimana terjadi stimulasi sehingga
tubuh pasien sendiri yang berperan dalam mengatasi gangguan penyakit. Oleh
karena itu diperlukan peran aktif pasien untuk melakukan latihan fisik di rumah
(WHO, 2002).
Konsep dasar dari akupunktur adalah melakukan insersi jarum ke titik
tertentu di tubuh (akupoin), yang kemudian dapat mempengaruhi penyakit
secara positif (dikurangi dan disembuhkan). Berdasarkan sudut pandang
tradisional penjaruman akan melancarkan aliran Qi (energi kehidupan) di
meridian (jalur aliran energi di seluruh tubuh), menghilangkan patogen,
memperbaiki stagnansi energi dan menyeimbangkan disharmoni organ tubuh
menjadi kondisi harmonis. Sedangkan jika dipandang dari segi ilmu kedokteran,
akupunktur dapat dikatakan sebagai rangsangan yang berulang yang
mengaktifkan mekanisme penghambatan nyeru di sistem saraf, hormonal dan
vegetatif (Wignyomartono, 2011).
C. Manfaat Akupuntur
1. Sesi akupunktur bekerja pada menghilangkan penyebab nyeri punggung
kronis rendah, arthritis dan nyeri lainnya. Pasien Oleh karena itu dapat
mengalami kesehatan fisik secara keseluruhan dan penyembuhan alami.
2. Manfaat akupunktur orang yang menderita gangguan insomnia dan tidur.
Daripada minum obat yang sebagian besar memiliki efek samping negatif
pada sistem tubuh lainnya, cara terbaik untuk mengobati kondisi tersebut
adalah pengobatan akupunktur.
3. Akupunktur juga manfaat orang-orang yang di jalan melebihi kecanduan
tertentu seperti kecanduan alkohol, merokok kecanduan dan kecanduan
narkoba.
4. Salah satu manfaat terbaik dari terapi akupunktur adalah bahwa hal itu
memberikan sebuah metode holistik pengobatan. Akupunktur menangani
semua masalah kesehatan dan gangguan. Needling titik akupunktur
membantu dalam menghilangkan semua kemungkinan penyebab penyakit
tertentu dan menyembuhkan pasien secara efektif.
5. Beberapa orang tidak menderita penyakit apapun tetapi sering mengalami
jatuh dalam tingkat energi karena ketegangan dan kecemasan. Orang-orang
ini bisa mendapatkan keuntungan banyak dari terapi akupunktur.
Akupunktur membuat pasien merasa bebas dari stres dan lega dari
kecemasan.
6. Akupunktur memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan
sirkulasi darah tubuh. Oleh karena itu, membantu pasien dalam penyakit
mencegah.
7. Pengobatan akupunktur benar-benar bermanfaat bagi orang yang mengalami
sakit kepala biasa dan migren. Karena akupunktur tidak memerlukan obat
kuat sama sekali, itu akan menjadi yang terbaik bagi pasien dalam
mengurangi rasa sakit.
Yin-Yang di Alam :
YING - YANG Rendah - Tinggi
Bumi - Langit Berat - Ringan
Wanita - Laki-laki Gerakan ke bawah - Gerakan ke
atas
Malam - Siang Diam - Bergerak
Bulan - Matahari
Yin-Yang di Tubuh Manusia :
YIN – YANG Organ dalam - Organ luar
Interior - Eksterior Inhibisi - Stimulasi
Depan – Belakang Defisiensi - Ekses
Tulang - Kulit Bagian bawah - Bagian atas
Darah – Qi
KAYU
AIR API
LOGAM TANAH
Simbol lima unsur
Di China, “Wu” berarti lima kategori dari benda di alam antara
lain kayu, api, tanah, logam, dan air, “Xing” berarti pergerakan dan
perubahan. Sehingga lima unsur atau “Wu Xing” berarti pergerakan
dan perubahan dari kelima unsur dan juga hubungan timbal-baliknya
(Yanfu, 2000).
Lima unsur memiliki sifat masing-masing. Mereka berhubungan
satu sama lain dan bekerja untuk satu sama lain. Interaksi antara lima
unsur bisa bersifat normal ataupun tidak normal. Dalam teori lima unsur
terdapat hubungan antara lain hubungan menghidupkan, hubungan
membatasi, hubungan antara menghidupkan-membatasi. Serta
hubungan yang bersifat abnormal yaitu hubungan penindasan dan
hubungan penghinaan (Yanfu, 2002).
Tabel berikut merupakan daftar penggolongan sejenis Wu Xing (San, 1985)
Wu Xing Kayu Api Tanah Logam Air
Arah Timur Selatan Tengah Barat Utara
saja, yaitu dasar diagnosa Yin dan Dasar Diagnosa Yang. Keenam dasar diagnosis
lainya merupakan diferensiasi dari kedua dasar diagnosis Yin dan Yang. Dasar
diagnosis Yin dideferensiasikan menjadi dasar diagnosis dalam (Li), dasar diagnosa
dideferensiasikan menjadi dasar diagnosis luar (Biao), dasar diagnosis panas (Re),
1. Segera gunakan obat pelega atau reveiler dalam dosis yang biasa digunakan
2. Tetap tenang dan relaks. Duduklah, letakkan tangan anda di lutut agar
membantu anda untuk tetap tegak dan atur pernafasan.
3. Tunggu 5-10 menit
4. Jika gejala hilang, anda dapat melakukan aktivitas kembali
5. Jika keadaan tidak membaik, segera hubungi dokte dan tetap gunakan
inhaller sampai bantuan datang
9. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Hal yang perlu dikaji pada pasien asma adalah sebagai beriku:
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Waktu terjadinya sakit, berapa lama sudah terjadi sakit
2) Bagaimana sakit itu mulai terjadi
3) Upaya yang telah dilakukan selama sakit
4) Hasil pemeriksaan TTV
b. Riwayat kesehatan yang lalu
1) Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru
sebelumnya
2) Kaji riwayat alergi atau sensitivitas terhadap zat atau factor
lingkungan
3) Kaji riwayat pekerjaan pasien
4) Kaji kebiasaan merokok
5) Kaji alergi yang dialami pasien
c. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah ada keluarga yang memiliki penyakit sama
d. Aktivitas dan latihan
1) Ketidakmampuan melakuka aktivitas karena sulit bernafas
2) Adanya penurunan kemampuan atau peningkatan kebutuhan
bantuan melakukan aktivitas sehari-hari
3) Tidur dalam posisi duduk tinggi
e. Pernapasan
1) Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau
latihan
2) Napas memburuk ketka pasien berbaring terlentang di tempat
tidur
3) Menggunakan alat bantu pernapasan, misal: meninggikan bahu,
melebarkan hidung.
4) Adanya bunyi napas mengi.
5) Adanya batuk berulang.
f. Sirkulasi
1) Adanya peningkatan tekanan darah
2) Adanya peningkatan frekuensi jantung
3) Warna kulit atau membrane mukosa normal/abu-abu/ sianosis
4) Kemerahan atau berkeringat
g. Pola istirahat tidur
1) Jam berapa biasa mulai tidur dan bangun tidur
2) Kualitas dan kuantitas jam tidur
h. Pola nutrisi
1) Berapa kali makan sehari
2) Berat badan sebelum dan sesudah sakit
3) Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan
i. Pola eliminasi
1) Frekuensi dan kuantitas BAK dan BAB sehari
2) Nyeri saat BAB dan BAK
j. Pola kognitif perseptual
Adakah gangguan penglihatan dan pendengaran
k. Pola konsep diri
1) Gambaran diri
2) Identitas diri
3) Peran diri
4) Ideal diri
5) Harga diri
6) Cara pemecahan dan penyelesaian masalah
l. Integritas ego
1) Ansietas
2) Ketakutan
3) Peka rangsangan
4) Gelisah
m. Hubungan sosial
1) Keterbatasan mobilitas fisik
2) Susah bicara atau bicara terbata-bata
3) Adanya ketergantungan dengan orang lain
4) Hubungan dengan anggota keluarga, tetangga dan masyarakat
n. Pola nilai dan kepercayaan
1) Persepsi keyakinan
2) Tindakan berdasarkan keyakinan
o. Seksualitas
1) Penurunan Libido
a. Pemeriksaan Fisik
1) Data klinik
a) TTV
b) Keluhan utama
2) Data pemeriksaan yang mungkin di temukan:
a) Kulit : warna kulit sawo matang, turgor cukup
b) Kepala : mesochepal, rambut hitam, distribusi merata dan tidak
mudah di cabut
c) Mata : konjungtiva merah mudah, sclera putih, pupil bulat isokor
d) Telinga : simetris
e) Hidung : simetris, mukosa basah
f) Mulut: bibir tidak pucat dan tidak kering
g) Leher: tidak ada pembesaran kelenjar lymphoid, JVP tidak
meningkat
h) Thorax:
Jantung : ictus cordis tidak tampak dan tidak ada suara
jantung tambahan
Paru-paru : tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada suara napas tambahan
i) Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada benjolan
Auskultasi : bising usus dalam batas normal
Perkusi : tympani seluruh lapang abdomen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
j) Ekstremitas : tidak ada deformitas, oedema, tonus otot cukup
3. Intervensi keperawatan
a. Bersihan jalan napas tidak efektif
Kriteria hasil : Mengembalikan atau mempertahankan kepatenan
jalan napas
1) Kaji tingkat energi dan daya tahan serta efek pada ekspansi dada
Rasional : akan menurun seiring bertambanyaa usia ; lebih dari
satu gangguan kronis (4 dari 5 lansia) lebih lanjut
membahayakan pemeliharaan ventilasi
2) Kaji status laju pernapasan, kedalaman dan kemudahan bernapas
,adanya tachypnea, dyspnea dalam kaitannya dengan proses
penyakit atau penurunan tingkat energi.
Rasional : perubahan bervariasi mulai dari minimal hingga
ekstrem yang disebabkan oleh obstruksi (pembengkakan
bronkial), sekresi lendir meningkat (kelebihan dari sel goblet,
infeksi trakeobronkial), bronkospasme dan penyempitan saluran
udara (stimulasi reseptor iritasi pada lapisan otot polos saat
melakukan saluran udara)
3) Auskultasi adanya suara tambahan (suara serak, mengi)
Rasional : suara mengi berasal dari tekanan udara dimana
menyempitnya saluran udara ketika ekspirasi dimna disebabkan
karena bronkospasme, edema, obstruksi sekresi ; suara serak
berasal dari konsolidasi paru-paru, leukosit dan fibrin di area
yang disebabkan oleh proses ifeksi atau akumulasi cairan di
paru-paru.
4) Kaji adanya sianosis
Rasional : bukan merupakan indikator yang terpercaya dari
kehilangan patensi jalan napas karena tidak terjadi sampai 5gm
darah per 100 ml Hb dalam kapiler sehingga dapat terjadi
perlambatan pada penyakit pernapasan kronis.
5) Kaji batuk dan produksi sputum untuk kemampuan batuk dan
jumlah, warna, viskositas. Sekresi ekspektasi berkaittan dengan
tingkat energi yang diperlukan.
Rasional : perubahan warna dari hijau di pagi hari dan semakin
hari menjadi kuning merupakan indikasi terjadinya infeksi;
sekresi yang tebal membutuhkan lebih banyak energi dan upaya
untuk menghapus serta dapat menyebabkan obstruksi dan statis
yang menyebabkan infeksi dan perubahan pernapasan.
6) Berikan bronkodilator, anti inflamasi, ekspektoran mukolitik,
anti infeksi PO, SC, alat inhaler, nebulizer, IPPB.
Rasional : perawatan bronkospasme bertujuan dalam mencegah
infeksi, cairan sekresi dan meningkatkan pengeluaran dan
perpindahan dari cairan saluran napas.
7) Memberikan lingkungan udara humidifikasi
Rasional : menambahkan kelembaban udara untuk
mengencerkan lendir agar lebih mudah dibuang
8) Menawarkan minum air hangat
Rasional : membantu memobilisasi dan sekret lebih mudah
hilang
9) Posisikan semi fowler dan gantiposisi setiap 2 jam sekali
Rasional : mencegah akumulasi sekresi; meningkatkan
kenyamanan dan kemudahan bernapas dan mengurangi
hambatan aliran udara serta meningkatkan distribusi gas;
memfasilitasi ekspansi dada
10) Lakukan postural drainase gengan gravitasi, perkusi, getaran;
hindari posisi yang mungkin dikontraindikasikan pada orang tua
Rasional : meningkatkan sekresi, membersihkan sputum dan
meningkatkan kekuatan ekspirasi.
11) Mempertahankan aktivitas paten, mendorong ambulasi gartetap
dalam batasan
Rasional : mobilisasi sekresi untuk lebih mudah pindah
12) Mendorong melakukan napas dalam dan latihan batuk efektif
dengan mengambil napas dalam, hembuskan sebanyak mungkin,
hirup lagi dan batukkan dengan paksa sebanyak dua kali dari
dada
Rasional : membantu melepaskan sekret jadi lebih mudah
dengan memulai refleks batuk yang melindungi paru-paru dari
akumulasi sekret pada reseptor di dinding trakeobronkial.
13) Lakukan suction jika diperlukan
Rasional : menghilangkan sekresi pada mereka yang lemah atau
tidak mampu melakukan batuk efektif
A. Simpulan
Asma merupakan penyakit peradangan pada jalan napas yang diakibatkan
reaksi hiperaktif terhadap stimulasi tertentu dan menyebabkan terjadinya
penyempitan jalan napas yang membuat napas mejadi sulit dan menimbulkan
bunyi mengi. Asma disebabkan oleh faktor genetik, faktor alergen, faktor cuaca,
faktor lingkungan dan faktor lain seperti stress, olahraga dan bau menyengat.
Gambaran klinis pada pasien asma diantaranya sesak napas dan mengi.
Pencegahan serangan asma dapat dilakukan dengan cara menjauhi faktor
pemicu terjadinya serangan serta lakukan olahraga renang atau senam asma.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi
maupun pembahasan, untuk itu kami mengharapkan masukan dari para
pembaca. Dengan selesainya makalah ini pembaca dapat memahami tentang
askep penyakit asma pada lansia sehingga dapat menambah informasi kepada
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA