Está en la página 1de 12

Praktikum Kimia Organik I

ALDEHID DAN KETON

Resti Indah Mentari*, Duwi Riani, Elin Dasari, Muhammad Firdaus, Ozi
Christiandi, Sri Ramdanyani, Supiana dan Aldrianti
Program Studi Kimia. Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Kota Pontianak
Email : restiindahmentari28@gmail.com
ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan mengenai aldehid dan keton yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan membedakan senyawa aldehid dan keton melalui beberapa
uji dan pereaksi tertentu. Aldehid adalah salah satu kelompok senyawa karbonil
yang memiliki gugus karbonil yang berikatan dengan atom H. Keton adalah
kelompok senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Asam karboksilat
adalah golongan asam organik alifatik yang memiliki gugus karboksil. Analisa
dilakukan secara kualitatif, dimana sampel direaksikan dengan beberapa
pereaksi sesuai dengan uji yang dilakukan, diantaranya uji tollens, uji fehling, uji
shiff, uji benedict, uji dengan Natrium hidroksida, dan polimerisasi.Hasil dari uji
menunjukkan sampel positif terhadap reagen yang digunakan, karena terjadi
perubahan warna pada sampel setelah dicampurkan.

Kata kunci: Aldehid, Asam karboksilat, Keton

PENDAHULUAN karbonilnya. Gugus lain dalam suatu


LATAR BELAKANG aldehid dapat berupa alkil, aril atau
Gugus fungsi paling penting pada H. Aldehid umumnya terdapat dalam
kimia organik yaitu gugus karbonil (- sistem makhluk hidup. Gula ribosa
CO-). Gugus ini dimiliki oleh dan hormon betina progesteron
golongan senyawa aldehid, keton, merupakan dua contoh aldehid
asam karboksilat, ester dan turunan (Fessenden dan Fessenden,1982).
lainnya. Senyawa ini penting dalam Aldehid terbentuk dari fragmentasi
banyak proses kimia. Aldehid hidroperoksida melalui mekanisme
mempunyai paling sedikit satu atom pemecahan. Aldehid tidak jenuh
hydrogen melekat pada gugus dengan ikatan rangkap konjugasi
karbonil dimana satu tangan terhadap gugus karbonil. Lebih
mengikat gugus alkil dan tangan mudah terurai selama proses
yang lain mengikat atom hidrogen. pemanasan minyak. Menghasilkan
Sedangkan keton hampir sama senyawa aldehid atsiri yang berbau
dengan aldehid, hanya saja pada tidak enak terutama untuk minyak
keton kedua tangan atom karbon yang telah digunakan beberapa kali
mengikat gugus alkil atau dapat (Belitz dan Grosch, 1999).
dikatakan bahwa keton karbon atom Keton merupakan kelompok
karbonil dihubungkan dengan dua senyawa organik yang mengandung
atom karbon lain (Acton, 2013). gugus karbonil. Keton mempunyai
Aldehid merupakan satu atom dua gugus alkil (aril) yang terikat
hidrogen yang terikat pada karbon pada karbon karbonil (Fessenden

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

dan Fessenden, 1982). Keton pipet volume, rak tabung reaksi, dan
adalah oksidasi dari alkohol tabung reaksi.
sekunder. Hampir semua oksidator Bahan-bahan yang digunakan
dapat dipakai. Pereaksi yang khas pada percobaan ini adalah amonium
antara lain khromium oksidasi hidroksida, asam karboksilat, asam
(CrO2), phiridinium khlour kromat, sulfat, aseton, benzaldehid, natrium
natrium bikhromat (Na, Cr2, O2) dan hidroksida, reagen benedict, reagen
kalium permanganat (KMnO4). shiff, tollens, dan perak nitrat 0,1 M.
Keton yang paling banyak digunakan
adalah propanon sebagai pembersih Prosedur Kerja
cat kuku, bahan obat bius, pelarut Test dengan Pereaksi Tollen
untuk lilin, dan plastik (Respati, Benzaldehid, aseton, dan asam
1986). karboksilat dimasukkan dalam
Asam karboksilat merupakan tabung reaksi. Ditambahkan
senyawa organik yang mengandung pereaksi tollen. Perubahan yang
gugus karboksil –COOH.Gugus terjadi diamati dan dicatat hasilnya.
tersebut mengandung sebuah gugus Test dengan Pereaksi Shiff
karbonil dan sebuah gugus karbonil. Benzaldehid, aseton, dan asam
Asam karboksilat bersifat lebih asam karboksilat dimasukkan ke dalam
dibandingkan alkohol maupun fenol tabung reaksi. Ditambahkan
yang disebabkan stabilisasi pereaksi shiff. Perubahan yang
resonansi anion karboksilatnya terjadi diamati dan dicatat hasilnya.
(Fessenden dan Fessenden, 1982). Test dengan Pereaksi Fehling
Beberapa jenis asam karboksilat Benzaldehid, aseton, dan asam
seperti asam-asam organik karboksilat dimasukkan ke dalam
digunakan sebagai bahan tabung reaksi. Pereaksi fehling A
pembuatan sabun, pengawet dan dan B ditambahkan. Campuran
berbagai obat-obatan. diaduk sampai sempurna. Campuran
Berdasarkan uraian diatas, maka dipanaskan dalam penangas sampai
dilakukan percobaan ini untuk mendidih. Perubahan yang terjadi
membedakan dan mengidentifikasi diamati dan dicatat hasilnya.
jenis aldehid dan keton yang Test dengan Benedict
terdapat pada sampel melalui Benzaldehid, aseton, dan asam
beberapa uji diantaranya uji tollen, karboksilat dimasukkan ke dalam
uji fehling, uji shiff, uji dengan tabung reaksi. Ditambahkan
benedict, uji dengan Natrium pereaksi Benedict. Larutan
hidroksida, dan polimerisasi. dipanaskan sampai mendidih.
Perubahan yang terjadi diamati dan
Metodologi dicatat hasilnya.
Alat dan Bahan Test dengan Natrium Hidroksida
Alat-alat yang digunakan pada Larutan Natrium hidroksida 10%
percobaan ini adalah bulp, gelas dimasukkan dalam tabung.
beaker, penangas air, pipet tetes, Benzaldehid, aseton, dan asam
karboksilat dimasukkan 5 tetes.

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

Larutan dicampur sampai sempurna benzalde ungu tua


dan dipanaskan beberapa menit. hid + shiff ,dua
Perubahan yang terjadi diamati dan Pereaksi fase,
dicatat hasilnya. benzalehi
shiff
d di
Polimerisasi bawah
Benzaldehid, aseton, dan asam
karboksilat dimasukkan ke dalam -asetat+ -dua
tabung reaksi. Asam sulfat pekat shiff fase,
ditambahkan satu tetes. Larutan asam di
dikocok dan dicatat perubahan suhu. atas,
warna
Air dingin ditambahkan sebanyak 3
ungu
mL dan dikocok baik-baik. Larutan
diperhatikan apakah ada endapan -aseton + -tidak
yang tidak larut. fehling A ada
dan B perubaha
Rangkaian Alat n,
Pereaksi - -fehling A
Fehling A benzalde biru
dan hid + pudar,
Fehling B fehling A fehling B
dan B putih
susu
-asetat+
-tidak
Gambar 1. Penangas Air fehling A ada
dan B perubaha
Hasil dan Pembahasan n
Data Pengamatan
-aseton + -larutan
benedict berkuran
Pengujian Pelakuan Pengama
g,
tan terdapat
-aseton + -Warna gel
tollen benig
Pereaksi - -putih - -biru
Tollens benzalde keruh,ad benzalde muda
hid + a buih Benedict hid +
tollen benedict
-asetat + -warna
-asetat + -Warna hijau
tollen bening benedict
muda
-aseton + - -aseton + -warna
shiff bercamp NaOH bening,
ur, warna tidak
pink terjadi
perubaha
- -warna n

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

- -putih gugus karbonil. Keton mempunyai


Test benzalde susu dua gugus alkil (aril) yang terikat
NaOH hid+ pada karbon karbonil (Fessenden
NaOH dan Fessenden,1982). Asam
-warna karboksilat merupakan senyawa
-asetat bening organik yang mengandung gugus
+NaOH tidak karboksil –COOH.Gugus tersebut
terjadi mengandung sebuah gugus karbonil
perubaha dan sebuah gugus karbonil.
n Asam karboksilat bersifat lebih
asam dibandingkan alkohol maupun
-aseton + -tidak fenol yang disebabkan stabilisasi
H2SO4 berwarna resonansi anion karbosilatnya
,terasa (Fessenden dan Fessenden, 1982).
hangat Asam karboksilat adalah senyawa
organik yang mengandung gugus
- -putih
benzalde karboksil. Gugus karboksil
Polimerisa keruh
hid+ mengandung sebuah sebuah gugus
si ,dua fase
H2SO4 timbul karbonil dan semua gugus hidroksil
buih antara reaksi dan kedua ini
-asetat + menghasilkan suatu reaktivan kimia
- yang unik untuk asam karboksilat
H2SO4
Tidak (Fessenden dan Fessenden, 1982).
berwarna Beberapa jenis asam karboksilat
seperti asam-asam organik
digunakan sebagai bahan
pembuatan sabun, pengawet dan
Pembahasan berbagai obat-obatan.
Aldehid merupakan satu atom
Test Tollens
hidrogen yang terikat pada karbon
Pada percobaan uji senyawa
karbonilnya. Gugus lain dalam suatu aldehid dan keton, dilakukan tes
aldehida dapat berupa alkil, aril atau tollen. Uji Tollen ini adalah uji yang
H. Aldehid umumnya terdapat dalam digunakan untuk membedakan
sistem makhluk hidup. Gula ribosa senyawa aldehid dan keton dalam
dan hormon betina progesteron suatu sampel dengan
menambahkan reagen Tollen yaitu
merupakan dua contoh aldehid
AgNO3 sehingga terjadi reaksi
(Fessenden dan Fessenden,1982). reduksi oksidasi. Pada test tollen,
Aldehid adalah suatu senyawa yang benzaldehid, aseton dan asam
mengandung sebuah gugus karbonil asetat dimasukan masing-masing 1
yang terikat pada sebuah atom atau mL ke dalam tabung reaksi.
dua buah atom hydrogen (Petrucci, Kemudian ditambahkan pereaksi
1987). tollen. Penambahan pereaksi tollen
bertujuan untuk mendeteksi adanya
Keton merupakan kelompok
kandungan aldehid, keton dan asam
senyawa organic yang mengandung karboksilat secara kuantitatif.

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

Pada test tollen, hasil pengamatan Gambar 2. Hasil Reaksi Uji tollen
yang diperoleh adalah pada larutan
benzaldehid terjadi perubahan warna Test Shiff
menjadi keruh, terdapat buih, untuk Pada percobaan uji senyawa
larutan Aseton tidak terjadi aldehid dan keton, dilakukan tes
perubahan warna, Sedangkan untuk Shiff. Uji Shiff ini adalah uji yang
digunakan untuk membedakan
larutan asam asetat tidak terjadi
senyawa aldehid dan keton dalam
perubahan warna dan terjadi suatu sampel dengan
penguapan. Terbentuknya buih dan menambahkan reagen Shiff
warna keruh setelah ditambahkan sehingga terjadi reaksi reduksi
dengan pereaksi AgNO3 disebabkan oksidasi. Pada test Shiff,
karena dalam tabung reaksi tersebut benzaldehid, aseton dan asam
terjadi proses atau reaksi redoks. asetat dimasukan masing-masing 1
mL ke dalam tabung reaksi.
Aldehid dioksidasi menjadi anion
Kemudian ditambahkan pereaksi
karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia Shiff. Penambahan pereaksi shiff
Tollens direduksi menjadi logam Ag. bertujuan untuk mendeteksi adanya
Uji positif ditandai dengan kandungan aldehid, keton dan
terbentuknya cermin perak pada karboksilat secara kuantitatif.Tujuan
dinding dalam tabung reaksi (Acton, diuji menggunakan pereaksi shiff
2013). Reaksi yang dihasilkan pada yaitu shiff adalah larutan dari fuchsin
asam di dalam air yang telah
uji tollen yaitu :
didekolorisasi oleh gas SO2. Pada
perlakuan uji pereaksi shiff berfungsi
O O
sebagai perubah warna pada
H2C + Ag2O H C OH + 2Ag benzaldehid, larutan shiff yang
berwarna merah apabila direaksikan
dengan benzaldehid akan
aldehid menghasilkan larutan berwarna
ungu tua dan terjadi dua fase,
O
benzldehid di lapisan bawah.
H3C C H3C + Ag2O Perubahan tersebut menunjukkan
adanya senyawa aldehid
Keton (Willbraham, 1992). Berikut adalah
hasil yang diperoleh:
O O

R C H+ 2Ag++ H2O R C OH + 2H++ 2Ag

Asam karboksilat

Gambar 3. Hasil Reaksi Antara


Pereaksi Shiff
Pada test Shiff, hasil pengamatan
yang diperoleh adalah pada larutan

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

benzaldehid terjadi perubahan warna


menjadi ungu tua, untuk larutan
aseton terjadi perubahan warna
menjadi pink, Sedangkan untuk
larutan asam asetat berwarna ungu.
Perubahan warna yang terjadi
disebabkan karena shiff adalah
larutan dari fuchsin asam di dalam air
yang telah didekolorisasi oleh gas
SO2sehingga terjadi perubahan Gambar 5. Hasil Reaksi Antara
warna pada reaksi ini. Sampel Dengan Pereaksi Fehling A

Gambar 4. Reaksi antara aseton


Gambar 6. Hasil Reaksi Antara
dengan pereaksi shiff dan aseta
Sampel Dengan Pereaksi Fehling B
denan peereaksi shiff
Setelah itu larutan dipanaskan
Uji Fehling dalam penangas air. Pemanasan
Pada percobaan uji senyawa bertujuan untuk membuat partikel
aldehid dan keton, dilakukan tes semakin aktif bergerak sehingga
Fehling. Uji Fehling ini adalah uji tumbukan yang terjadi semakin
yang digunakan untuk membedakan sering sehingga menyebabkan
senyawa aldehid dan keton dalam reaksi berlangsung semakin cepat
suatu sampel dengan (Brady, 1999). Tujuan dipanaskan
menambahkan reagen Fehling dalam penangas air adalah untuk
sehingga terjadi reaksi reduksi menciptakan suhu yang konstan
oksidasi. Pada test Shiff, (Sutresna, 2008). Berikut adalah
benzaldehid, aseton dan asam hasil yang diperoleh:
asetat dimasukan masing-masing 1
mL ke dalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan pereaksi
fehling. Penambahan pereaksi
fehling bertujuan untuk mendeteksi
adanya kandungan aldehid, keton
dan karboksilat secara kuantitatif.
Setelah itu campuran diaduk dengan
sempurna. Pengadukan bertujuan
untuk memperbesar pergerakan
partikel zat agar reaksi berlangsung Gambar 7. Hasil Reaksi Antara
lebih cepat (Nugroho dan Rahayu, Sampel Dengan Pereaksi
2016). Berikut adalah hasil yang Fehling Setelah Pemanasan
diperoleh:

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

Pada test Fehling, hasil Pada percobaan uji senyawa


pengamatan yang diperoleh adalah aldehid dan keton, dilakukan tes
pada larutan benzaldehid setelah benedict. Uji benedict ini adalah uji
yang digunakan untuk membedakan
ditambahkan pereaksi Fehling A
senyawa aldehid dan keton dalam
berwarna biru, ditambah pereaksi suatu sampel dengan
fehling B berwarna putih keruh, menambahkan reagen benedict
kemudian dipanaskan larutan sehingga terjadi reaksi reduksi
menjadi warna perak atau biru oksidasi. Pada uji benedict,
pudar, dan pada fehling B, benzaldehid, aseton dan asam
benzaldehid terjadi dua fase dan asetat dimasukan masing-masing 1
mL ke dalam tabung reaksi.
berwarna putih susu keruh, untuk
Senyawa benzaldehid, aseton dan
larutan Aseton setelah ditambahkan asam asetat awalnya berwarna
pereaksi Fehling A berwarna biru bening, selanjutnya ditambahkan 3
muda, kemudian dipanaskan larutan tetes pereaksi benedict, warna
menjadi biru tua. Sedangkan untuk larutan menjadi berwarna biru.
larutan asam asetat setelah Penambahan pereaksi benedict
ditambahkan pereaksi Fehling A bertujuan untuk mendeteksi adanya
kandungan aldehid, keton dan
berwarna biru, ditambah fehling B
karboksilat secara kuantitatif. Berikut
larutan tetap bening. Aseton adalah hasil yang diperoleh:
ditambah fehling A biru, setelah
dipanaskan tetap biru, ditambahkan
fehling B warna bening kemudian
dipanaskan warnanya tetap.
Perubahan ini disebabkan karena
Fungsi fehling yaitu untuk
menunjukkan adanya gugus aldehid
yang ditandai dengan timbulnya
endapan Cu2O berwarna merah
bata. Pada reaksi ini gugus aldehid
mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+
(cowd, 1991). Reaksi yang
didapatkan pada percobaan ini yaitu Gambar 8.Hasil Reaksi Antara
Sampel Dengan Pereaksi Benedict
:
Setelah itu larutan dipanaskan
HCOH + Cu2++ NaOH HCOONa + Cu2O+ 2H+ dalam penangas air. Pemanasan
bertujuan untuk membuat partikel
semakin aktif bergerak sehingga
CH3COOH + Cu2+ + NaOH CH3COONa + Cu2O + 2H+ tumbukan yang terjadi semakin
sering sehingga menyebabkan reaksi
berlangsung semakin cepat (Brady,
C3H5O + Cu2+ + NaOH
1999). Tujuan dipanaskan dalam
penangas air adalah untuk
menciptakan suhu yang konstan
(Sutresna, 2008). Berikut adalah hasil
Uji Benedict yang diperoleh:

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

Pada percobaan uji senyawa


aldehid dan keton, dilakukan tes
natrium hidroksida (NaOH). Uji
Gambar 9.Hasil Reaksi Antara natrium hidroksida (NaOH) ini adalah
Sampel Dengan Pereaksi Benedict uji yang digunakan untuk
Setelah Pemanasan
membedakan senyawa aldehid dan
Pada test benedict, hasil keton dalam suatu sampel dengan
pengamatan yang diperoleh adalah menambahkan karbonil pada larutan
pada larutan benzaldehid setelah NaOH sehingga terjadi reaksi reduksi
ditambahkan pereaksi benedict oksidasi. Pada uji natrium hidroksida
berwarna biru dua fase, kemudian (NaOH) benzaldehid, aseton dan
dipanaskan larutan menjadi biu asam asetat dimasukan masing-
muda bening, untuk larutan Aseton
masing 1 mL ke dalam tabung reaksi
setelah ditambahkan pereaksi
benedict berwarna biru kemudian yang berisikan larutan NaOH. Hal ini
dipanaskan larutan menjadi bertujuan untuk mendeteksi adanya
berkurang dan terdapat endapan gel kandungan aldehid, keton dan
biru sedikit bening. Sedangkan untuk karboksilat secara kuantitatif. Setelah
larutan asam asetat setelah itu larutan dipanaskan dalam
ditambahkan pereaksi benedict
penangas air. Pemanasan bertujuan
berwarna biru kehijauan, kemudian
dipanaskan tidak terjadi reaksi. untuk membuat partikel semakin aktif
Pereaksi benedict, merupakan uji bergerak sehingga tumbukan yang
kimia untuk mendeteksi gula terjadi semakin sering sehingga
pereduksi dalam larutan. Reaksi ini menyebabkan reaksi berlangsung
terdiri atas larutan tembaga sulfat semakin cepat (Brady, 1999). Tujuan
(CuSO4), natrium karbonat dipanaskan dalam penangas air
(Na2SO3), dan natrium sitrat.
adalah untuk menciptakan suhu yang
Perubahan yang terjadi disebabkan
karena Jika benedict dipanaskan konstan (Sutresna, 2008). Berikut
akan terjadi oksidasi menjadi asam adalah hasil yang diperoleh:
karboksilat. Benedict akan
mengalami reduksi menjadi Cu2O
yang mengendap pada bagian
bawah tabung (Riswiyanto, 2009).
Reaksi yang dihasilkan pada
percobaan ini yaitu :

HCOH + NaOH HCOONa + H2O

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O Gambar 10.Hasil Reaksi Antara


Sampel Dengan Larutan
NaOH Sebelum Pemanasan
C3H5O + NaOH

Uji Natrium hidroksida

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

dengan susunan ulang tertentu


(cowd, 1991). Polimerisasi berfungsi
untuk mengoksidasi aldehid menjadi
asam dan dapat mengalami reaksi
polimer (Respati, 1986). Polimerisasi
juga merupakan tahap penentu laju
pembentukan produk. Oleh karena itu
Gambar 11. Hasil Reaksi Antara penelitian tentang pengaruh waktu
Sampel Dengan Larutan NaOH reksi polimerisasi perlu dilakukan
Setelah Pemanasan (Tanjung, dkk, 2013).
Pada test NaOH, hasil Pada uji polimerisasi benzaldehid,
pengamatan yang diperoleh adalah aseton dan asam asetat dimasukan
pada larutan benzaldehid awalnya masing-masing 1 mL ke dalam
berwarna bening, kemudian tabung reaksi. Kemudian
dipanaskan larutan menjadi warna ditambahkan asam sulfat pekat.
putih keruh, untuk larutan Aseton Asam sulfat pekat berfungsi sebagai
dan asam asetat awalnya berwarna katalis, yaitu zat yang berfungsi untuk
bening, kemudian dipanaskan tidak mempercepat laju reaksi kimia, tetapi
terjadi perubahan warna.Hal ini bukan sebagai pereaksi atau produk
menandakan bahwa test dengan (Brady, 1999). Setelah itu tabung
NaOH ini adalah untuk mengetahui reaksi di tutup dan di kocok.
senyawa Aldehid. Karbonil berfungsi Pengocokan bertujuan untuk
untuk mendeteksi terbentuknya memperbesar pergerakan partikel zat
aldehid dan keton yang ditandai agar reaksi berlangsung lebih cepat
dengan terbentuknya perubahan (Nugroho dan Rahayu, 2016).
(Respati, 1986). Reaksi yang dihasil Sebagai pendeteksi adanya senyawa
kan pada percooan ini yaitu : aldehid atau keton dengan ditandai
adanya perubahan suhu. Perubahan
HCOH + NaOH HCOONa + H2O suhu yang terjadi pada percobaan ini
adalah reaksi endoterm. Reaksi
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O eksoterm adalah reaksi kimia yang
melepaskan kalor, pada reaksi ini
terjadi perpindahan kalor dari
C3H5O + NaOH lingkungan ke sistem sehingga
lingkungan menjadi dingin ( Syukri,
1999). Berikut adalah hasil yang
Polimerisasi diperoleh:
Pada percobaan uji senyawa
aldehid dan keton, dilakukan tes
polimerisasi. Polimerisasi adalah
proses pembentukkan polimer dari
monomernya. Reaksi tersebut
tersebut akan menghasilkan polimer

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

benzaldehid , aseton dan asam


asetat yang di uji menghasilkan:
- Pada uji tollen, Larutan
benzaldehid berwarna putih
keruh dan terdapat buih ,
Gambar 12. Hasil Reaksi Antara larutan aseton dan larutan
Sampel Dengan Larutan Asam asam asetat tidak terjadi
SulfatPekat perubahan warna, larutan tetap
bening.
- Pada uji shiff, Larutan
benzaldehid berwarna ungu
tua, larutan aseton berwarna
pink tua, larutan asam asetat
tidak terjadi perubahan warna,
tetap berwarna ungu.
- Pada uji fehling A, Larutan
benzaldehid berwarna biru
pudar, larutan aseton berwarna
Gambar 13. Hasil Reaksi Antara biru , larutan asam asetat biru
Sampel Dengan Larutan muda .
Asam Sulfat Pekat Setelah - Pada uji fehling B, Larutan
Dipanaskan benzaldehid berwarna putih
Pada test polimerisasi, hasil susu dua fase, larutan aseton
pengamatan yang diperoleh adalah berwarna putih bening , larutan
pada larutan benzaldehid setelah asam asetat putih bening.
ditambahkan asam sulfat pekat, larut - Pada uji benedict, Larutan
sempurna berwarna oren kecoklatan benzaldehid biru muda, larutan
dan tidak terjadi perubahan suhu, aseton terdapat endapat gel
setelah didinginkan warna menjai biru dan larutan berkurang,
putih keruh. Untuk larutan aseton larutan asam asetat tidak
dan asam asetat setelah bereaksi, warna biru kehijauan.
ditambahkan asam sulfat pekat, larut - Pada uji NaOH, Larutan
sempurna berwarna bening dan benzaldehid berwarna putih
larutan terasa dingin. Hal ini susu keruh , larutan aseton
menunjukan bahwa pada presedur bening, larutan asam asetat
polimerisasi ini adalah untuk bening.
mengetahui senyawa aldehid. - Dan pada polimerisasi, Larutan
Reaksi yang dihasil kan pada benzaldehid berwarna sedikit
percooan ini yaitu : keruh dan terlarut sempurna,
larutan aseton berwarna bening
dan terlarut sempurna terasa
Kesimpulan hangat, larutan asam asetat
Setelah melakukan percobaan, berwarna bening dan terlarut
dapat disimpulkan bahwa larutan sempurna

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

Petrucci, R.H., Harwood, W.S.,


Daftar Pustaka Herring, F.G. dan
Acton, Q.A., 2013, Ethylene Glicols- Madura, J.D., 2007, Kimia
Advances in Research and Dasar, Edisi Kesembilan,
Application, ScholarlyEditions. Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Georgia, hal 308 Respati, 1986, Pengantar Kimia
Arita,S., Dara,M.B., dan Irawan,J., organik, Aksara Baru,
2008, Pembuatan Metil Ester Yogyakarta
Asam Lemak Dari Cpo Off Riswiyanto, 2009,Kimia organik,
Grade Dengan Metode Erlangga, Jakarta.
Esterifikasi- Sutresna, N., 2007, Cerdas Belajar
Transesterifiaksi,Jurnal Teknik Kimia, Grafindo Media
kimia, No 2 Vol(15). Pratama, Jakarta.
Belitz, H.D dan Grosch, W. 1999, Syukri, 1999, Kimia dasar II, ITB,
Food Chemistry, Springer, Bandung.
berlin.
Brady, J.E., 1999, Kimia Organik Tanjung.A.R, Ayuningrum I, dan
Dasar, UGM-Press, Manurung.R, 2013.,Pengaruh
Yogyakarta Waktu Polimerisasi Pada
Cowd, M.A.1991,Kimia Polimer, Proses Pembuatan Poliester
ITB,Bandung. Dari Asam Lemak Sawit
Fessenden, R.J, dan Fessenden, Deistilat (Alsd). Jurnal teknik
J.S.1982, Kimia Organik Edisi kimia USU, Vol (2). No 4.
Ketiga Jilid 2, Erlangga, Willbraham, S.M, 1992, Pengantar
Jakarta. Kimia Organik dan Hayati, ITB,
Nugroho, E.D. dan Rahayu, D.A.,
Bandung.
2016, Penuntun Praktikum
Bioteknologi, Dee Publish,
Yogyakarta.

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik I

Jawaban pertanyaan

1. Reaksi aldehid dan keton dapat dibedakan menggunakan pereaksi


pereaksi sebagai berikut termasuk hasil reaksinya:
Pada uji shiff, larutan asetat berwarna ungu, aseton pink, dan
benzaldehid ungu tua.
Pada uji fehling A, asetat larutan biru , aseton larutan biru dan benzaldehid
biru pudar.
Pada uji fehling B, asetat larutan bening, aseton larutan bening dan
benzaldehid putih keruh.
Pada uji benedict, asetat berwarna biru, aseton biru tua, terdapat gel dan
benzaldehid berwarna biru muda.
Pada uji NaOH, asetat bening, aseton bening, dan benzaldehid 2 fasa
dengan fasa bawah berwarna putih susu.
Dan pada polimerisasi, asetat bening, aseton bening, benzaldehid putih
keruh
2. Formaldehid banyak digunakan sebagai pembasmi bakteri sehingga
digunakan pada desinfektan, dan juga dijadikan sebagai bahan pengawet
dalam faksinasi.

3. CH3MgBr + CHO → C2H2MgBr + H2O

Resti Indah Mentari H1031181062 Aldehid dan Keton

También podría gustarte