Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Suprayitno
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Sukir
DPU-LLAJ Karanganyar
ABSTRACT
The population in this research is 200 officers of Sub Office of city
planning and Cleaning Service of Public Works and transportation Traffic
Department of Karanganyar Regency. The research employed 40
respondents or 20 percent of the population’s number as the sample of the
study because of the limitation of the researcher.
The result of t test performed that: job discipline variable contributed the
significant effect to the Performance of the officers of Sub Office of city
planning and Cleaning Service of Public Works and transportation Traffic
Department of Karanganyar Regency. It was showed by the significance value
as many as 0,016. The work environment variable significantly affected to the
Performance of the officers of Sub Office of city planning and Cleaning
Service of Public Works and transportation Traffic Department of Karanganyar
Regency performed by the significance value as many as 0,014. Meanwhile,
the job motivation variable affected the performance of the officers of Sub
Office of city planning and Cleaning Service of Public Works and
transportation Traffic Department of Karanganyar Regency significantly. Its
significance value was 0,006.
The result of the determination coefficient test performed that the
adjusted R square value was 0,533. It means that the free variable of job
discipline and job motivation can elaborate the binding variable of to the
Performance of the officers of Sub Office of city planning and Cleaning
Service of Public Works and transportation Traffic Department of Karanganyar
Regency; it is 53,3 percent and the 46,7 percen left is elaborated by the
other variables which did not be studied by the writer, such as the control,
compensation, the job satisfaction, the job experience, etc.
Drs. Suprayitno, M.Si adalah Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Sukir, SH, MM adalah Karyawan DPU-LLAJ Kabupaten Karanganyar
Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi terhadap … (Suprayitno dan Sukir) 23
an Sub Dinas Kebersihan dan Tata Kota, Kota DPU dan LLAJ Kabupaten
dituntut untuk dapat menunjukkan kinerja Karanganyar.
yang baik. Untuk meningkatkan kinerja 2. Untuk menganalisis variabel bebas
yang baik, dapat dilakukan dengan me- (disiplin kerja, lingkungan kerja atau
ningkatkan disiplin kerja, mengkondisikan motivasi kerja) yang paling dominan
lingkungan kerja yang mendukung serta pengaruhnya terhadap kinerja karya-
memberikan motivasi kepada karyawan wan Sub Dinas Kebersihan dan Tata
sehingga mereka bekerja lebih giat dan Kota DPU dan LLAJ Kabupaten
bergairah kerja dalam menjalankan tugas- Karanganyar.
tugasnya dengan baik.
Penerapan disiplin bagi karyawan TINJAUAN PUSTAKA
diharapkan dapat meningkatkan kinerja
Disilpin Kerja
karyawan Disamping itu perlu didukung
Disiplin kerja merupakan sikap yang
lingkungan kerja yang baik yaitu lingkung-
sangat diperlukan dan mendapat perhati-
an kerja yang dapat menunjang kelancar-
an dalam setiap pekerjaan yang dilakukan
an, keamanan, keselamatan, kebersihan
dan kenyamanan dalam bekerja dan oleh setiap orang dalam usaha untuk me-
adanya fasilitas-fasilitas yang memadai ningkatkan kinerja guna mencapai tujuan
sehingga pegawai merasa aman, tenang organisasi. Disiplin adalah suatu ketaatan
dan senang dalam menjalankan tugas- yang sungguh-sungguh yang didukung
tugas yang dibebankan dan menjadi oleh kesadaran untuk menjalankan tugas
tanggung jawabnya. dan kewajibannya serta berperilaku yang
Setiap karyawan bekerja memiliki seharusnya berlaku di dalam lingkungan
motivasi. Oleh karena itu, pimpinan ditun- tertentu. (IG. Surono dalam Roemintoyo,
tut dapat memberikan motivasi kepada 1999: 13-14) Sedangkan pengertian kerja
seluruh karyawan di dalam menjalankan adalah perbuatan melakukan sesuatu
tugasnya. Kondisi yang ada pada saat ini kegiatan yang bertujuan mendapatkan
dari 200 orang karyawan terdapat 175 di hasil (Bambang Marhijanto: 1999: 207).
antaranya berstatus tenaga kontrak. De- Berdasarkan pendapat di atas, maka
ngan demikian hanya 25 orang yang ber- dapat dikatakan bahwa disiplin adalah
status PNS. Sementara kinerja karyawan sikap dari individu atau kelompok yang
pada Sub Dinas Kebersihan dan Tata mencerminkan ketaatan dan kepatuhan
Kota DPU dan LLAJ Kabupaten Karang- terhadap peraturan yang berlaku di dalam
anyar belum maksimum. Hal ini dimung- suatu organisasi. Sedangkan pengertian
kinkan kurangnya disiplin kerja dan disiplin kerja dapat dikatakan sebagai
rendahnya motivasi kerja karyawan. Hal sikap dari seseorang atau kelompok yang
ini terbukti masih adanya karyawan yang taat dan patuh terhadap peraturan atau
tidak masuk kerja tanpa izin dan ada pula tata tertib yang berlaku, dalam melakukan
yang keluar pada jam dinas tanpa tugas dan kewajibannya pada suatu orga-
pemberitahuan. Di samping itu ada nisasi untuk mencapai tujuan.
sebagian karyawan yang mengatakan Ada dua tipe disiplin yaitu preventif
bahwa lingkungan kerja kurang mendu- dan korektif. Disiplin preventif adalah ke-
kung terutama kurangnya fasilitas kerja. giatan yang dilaksanakan untuk mendo-
rong para karyawan agar mengikuti berba-
TUJUAN PENELITIAN gai standar dan aturan, sehingga penyele-
wengan-penyelewengan dapat dicegah.
1. Untuk menganalisis signifikansi penga- Disiplin korektif adalah kegiatan yang di-
ruh disiplin kerja, lingkungan kerja dan ambil untuk menangani pelanggaran ter-
motivasi kerja, secara parsial maupun hadap aturan-aturan dan mencoba untuk
secara simultan terhadap kinerja karya- menghindari pelanggaran-pelanggaran
wan Sub Dinas Kebersihan dan Tata lebih lanjut (T. Hani Handoko, 1999: 128).
Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi terhadap … (Suprayitno dan Sukir) 25
mereka. Sebaliknya lingkungan kerja yang kata dasarnya adalah motif (motive), yang
kurang mendapat perhatian akan memba- berarti dorongan, sebab atau alasan sese-
wa dampak negatif dan menurunkan se- orang melakukan sesuatu. Dengan demi-
mangat kerja, hal ini disebabkan pegawai kian, motivasi berarti suatu kondisi yang
dalam melaksanakan tugas mengalami mendorong atau menjadi sebab sese-
gangguan, sehingga kurang semangat orang melakukan sesuatu kegiatan. Se-
dan kurang mencurahkan tenaga dan dangkan menurut Supardi dan Syaiful
pikirannya terhadap tugasnya Anwar (2004: 47) Motivasi adalah keada-
Penciptaan iklim yang menyenang- an pribadi seseorang yang mendorong
kan, antara lain dengan adanya penga- keinginan individu untuk melakukan
turan penerangan, pengontrolan terhadap kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
suara-suara yang mengganggu dan perlu suatu tujuan.
adanya penerangan yang sesuai dengan Ishak Arep dan Hendri Tanjung
kebutuhan dan sirkulasi udara dalam (2004: 12) mengatakan bahwa motivasi
ruangan yang menyegarkan serta sebagai sesuatu yang pokok, yang men-
perlunya kebersihan lingkungan yang jadi dorongan bagi seseorang untuk be-
menimbulkan rasa nyaman. kerja. Sedangkan menurut Moekiyat
T Hani Handoko (1999: 192) menga- (2002: 4-7) motivasi mempunyai arti yang
takan “Penciptaan lingkungan kerja yang sama dengan motif, yakni suatu daya
sehat untuk menjaga kesehatan para kar- pendorong atau perangsang untuk mela-
yawan dari gangguan-gangguan pengli- kukan sesuatu. Kemudian Stephen P
hatan, pendengaran, kelelahan dan lain- Robbins (2006: 213) mengatakan motivasi
lain“. Pengaturan penerangan yang baik sebagai proses yang ikut menentukan
disesuaikan dengan keperluan, sebab intensitas, arah, dan ketekunan individu
sinar yang terang dengan lampu yang ba- dalam usaha mencapai sasaran.
nyak dan gemerlap belum tentu menjamin Motivasi dapat dipandang sebagai
efektivitas kerja tetapi justru sebaliknya bagian integral dari administrasi kepega-
akan terjadi panas, menyilaukan dan ru- waian dalam rangka proses pembinaan,
angan menjadi gerah, sehingga menye- pengembangan dan pengarahan tenaga
babkan karyawan tidak senang, oleh kare- kerja dalam suatu organisasi. Motivasi
na itu penerangan hendaknya secukup- sebagai suatu usaha positif dalam meng-
nya sesuai dengan kebutuhan. gerakkan, mengerahkandan mengarah-
Selain itu, masalah kebersihan juga kan daya dan potensi tenaga kerja agar
dapat menimbulkan rasa nyaman bagi secara produktif berhasil mencapai dan
karyawan. Kebersihan lingkungan meru- mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan
pakan tanggung jawab bersama dan bu- sebelumnya dan sebagai kebutuhan
kan hanya tanggung jawab penjaga atau sekaligus sebagai perangsang untuk
petugas kebersihan saja, oleh karena itu dapat menggerakkan, mengerahkan dan
semua karyawan hendaknya berpartisi- mengarahkan potensi serta daya kerja
pasi menjaga kebersihan lingkungan manusia tersebut ke arah yang diinginkan.
Dengan lingkungan kerja yang menye- (Buchori Zainun, 2004: 41-43)
nangkan maka diharapkan karyawan cen- Tingkah laku yang bermotivasi ada-
derung akan bekerja dengan sikap disiplin lah tingkah laku yang sedang dalam men-
yang tinggi, semangat dan memiliki rasa capai tujuan. Seseorang melakukan se-
tanggung jawab terhadap tugas pekerja- suatu tingkah laku dipengaruhi oleh tujuan
annya dan merasa tidak ada yang meng- yang dapat memuaskan kebutuhannya.
ganggu. Pada umumnya terdapat lima hirarki
kebutuhan manusia, yaitu:
Motivasi a. Kebutuhan fisik, misalnya makanan,
Hadari Nawawi (1997: 351), menje- minuman, istirahat/tidur, seks. Kebu-
laskan bahwa kata motivasi (motivation) tuhan inilah yang merupakan kebutuh-
Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi terhadap … (Suprayitno dan Sukir) 27
program seleksi dan pengembangan masing sehingga dapat dijadikan bahan
Karyawan yang baru saja dipekerjakan untuk pengambilan keputusan.
yang berkinerja buruk dapat dikenali Beberapa variabel yang digunakan
melalui evaluasi kinerja. Evaluasi juga untuk penilaian kinerja karyawan yang di-
memenuhi maksud pemberian umpan tunjukkan dengan skor total yaitu sebagai
balik kepada karyawan mengenai bagai- berikut:
mana pandangan organisasi akan kinerja a. Kualitas Pekerjaan
mereka. Lebih lanjut, evaluasi kinerja Kualitas pekerjaan meliputi: pemaham-
digunakan sebagai dasar untuk alokasi an dan penguasaan tugas, kebutuhan
imbalan (Stephen P Robbins, 2006: 684). terhadap instruksi-instruksi dalam pe-
Robert L Mathis dan John H Jackson laksanaan tugas, kemampuan dalam
(2002: 81) mengatakan bahwa penilaian memecahkan masalah, ketelitian
kinerja adalah proses evaluasi seberapa dalam memecahkan masalah, efisiensi
baik karyawan mengerjakan pekerjaan waktu, tenaga dan biaya, ketekunan
mereka ketika dibandingkan dengan satu dan kedisiplinan dalam melaksanakan
set standar dan kemudian mengkomuni- tugas, inisiatif, sikap terhadap tugas,
kasikannya dengan para karyawan. kemampuan dalam bekerja sendiri,
Tujuan penilaian pelaksanaan pe- tanggung jawab, kepemimpinan, keca-
kerjaan diperinci sebagai berikut: kapan dalam menggunakan peralatan,
a. Mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan memperbaiki peralat-
dasar perencanaan setiap karyawan an kerja.
secara rutin. b. Kuantitas Pekerjaan
b. Sebagai dasar perencanaan bidang Kuantitas pekerjaan meliputi: kemam-
personalia, khususnya kesempurnaan puan menyelesaikan seluruh pekerjaan
kondisi kerja, peningkatan mutu, dan yang ditugaskan, dan kemampuan un-
hasil kerja. tuk menyelesaikan pekerjaan melebihi
yang ditugaskan.
c. Sebagai dasar pengembangan dan
c. Ketepatan waktu kerja
pendayagunaan karyawan seoptimal
Ketepatan waktu kerja meliputi: kete-
mungkin.
patan waktu dalam menyelesaikan
d. Mendorong terciptanya hubungan tim-
tugas, ketepatan waktu dalam kehadir-
bal balik yang sehat antara atasan dan
an, ketepatan waktu dalam istirahat
bawahan.
dan pulang kantor, dan tingkat
e. Mengetahui kondisi prestasi kerja kar- kehadiran
yawan dalam bekerja. d. Kerjasama dengan rekan kerja
f. Mengetahui kekuatan dan kelemahan Kerjasama dengan rekan kerja melipu-
masing-masing sehingga dapat mema- ti: kemampuan bekerjasama di dalam
cu perkembangannya. Dan lebih kelompok, kemampuan bekerjasama
mengenal karyawan, sehingga dapat di luar kelompok, kemampuan menja-
membantu dalam meningkatkan moti- lin komunikasi dengan atasan, dan
vasi karyawan dalam bekerja kemampuan memberi bimbingan dan
g. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan penjelasan kepada karyawan lain.
dapat bermanfaat bagi penelitian dan (Miner dalam Endang Sri Handayani,
pengembangan di bidang personalia 2006: 11).
secara keseluruhan (Suprihanto, 2000:
231). Penelitian Terdahulu
Berdasarkan pendapat tersebut, Penelitian Endang Sri Handayani
penilaian kinerja berarti merupakan pro- (2006) tentang “Pengaruh Disiplin Kerja
ses mengevaluasi karyawan dengan tuju- dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
an untuk mengetahui hasil kerja masing- Koperasi yang tergabung Pada Pusat
Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi terhadap … (Suprayitno dan Sukir) 29
2. Uji Asumsi Klasik X1 = Variabel Disiplin Kerja.
a. Uji Multikolonieritas X2 = Variabel Lingkungan Kerja
Untuk mendekteksi ada tidaknya X3 = Variabel Motivasi
multikolinearitas dengan melihat e = error
nilai tolerance dan nilai inflasi
variance. Jika nilai tolerance 4. Uji hipotesis
semua variabel bebas > 0,10 dan a. Uji t (Uji Koefisien Regresi
nilai VIF < 10. maka dapat Parsial)
disimpulkan bahwa tidak ada Uji t pada dasarnya untuk menguji
multikolonieritas antara variabel seberapa jauh pengaruh satu
bebas dalam model regresi. Berarti variabel bebas secara terpisah
lolos uji (Imam Ghozali, 2002: 92). terhadap variabel terikat.
b. Uji Autokorelasi b. Uji F (Uji Koefisien Regresi
Untuk mendeteksi autokorelasi Simultan)
digunakan metode Run Test Uji F dimaksudkan untuk menguji
(Sugiyono, 2005: 104). Jika hasil uji pengaruh variabel bebas secara
autokorelasi > 0,05 tidak signifikan. bersama-sama terhadap variabel
ini berarti antar residual tidak terikat.
berkorelasi. Berarti lolos uji c. Uji R² (Uji Koefisien Determinasi)
autokorelasi. Analisis ini untuk mengetahui be-
c. Uji Heteroskedastisitas sarnya sumbangan pengaruh varia-
Untuk mendekteksi digunakan uji bel bebas (disiplin kerja, lingkung-
Glejser (Sugiyono, 2005: 106) Jika an kerja dan motivasi kerja) terha-
hasil uji menunjukkan nilai signifi- dap variabel terikat (kinerja karya-
kan constant > 0,05 berarti lolos uji. wan Sub Dinas Kebersihan dan
Di mana model regresi yang digu- Tata Kota DPU dan LLAJ Kabupa-
nakan tidak terjadi heteroskedas- ten Karanganyar) dalam bentuk
tisitas. persentase.
d. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data HASIL ANALISIS DATA
dilakukan dengan uji statistik non
parametric Kolmogorov-Smirnov Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
(Sugiyono, 2005: 110) Variabel ter- Instrumen
sebut normal jika nilai Kolmogorov- Berdasarkan hasil analisis uji validi-
Smirnov dan Unstandardized tas dan reliabilitas instrumen tersebut
Residual Asymp. Sig (2-tailed) > dapat disimpulkan sebagai berikut:
0,05. Berarti lolos uji normalitas. a. Instrumen angket variabel disiplin kerja
(X1) yang digunakan yaitu 10 item,
3. Analisis Regresi angket variabel lingkungan kerja (X2)
Untuk menguji hipotesis dalam peneli- yang digunakan yaitu 15 item, angket
tian ini akan digunakan rumus analisis variabel motivasi kerja (X3) yang
regresi linear berganda sebagai digunakan yaitu 15 item dan angket
berikut: variabel kinerja (Y) yang digunakan
Y’= a + b1X1 + b2X2 + b3X 3 + e yaitu 15 item, semuanya valid.
(Djarwanto, 1996: 176) b. Instrumen angket variabel disiplin
kerja (X1) yang digunakan dalam
Keterangan: pengumpulan data mempunyai nilai
Y = Kinerja Karyawan cronbach′s alpha 0,843 di atas 0,60;
a. = Konstanta. angket variabel lingkungan kerja (X2)
b1, 2, 3 = Koefisien regresi variabel mempunyai nilai cronbach′s alpha
bebas.
Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi terhadap … (Suprayitno dan Sukir) 31
Tabel 1. Coefficients Regression
Unstandardize Standardized t Sig.
d Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 16,527 7,847 2,106 0,042
X1 0,401 0,159 0,304 2,523 0,016
X2 0,261 0,101 0,313 2,589 0,014
X3 0,228 0,078 0.382 2,925 0,006
a Dependent Variable: Kinerja
Tabel 2. Anovab
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 579,735 3 193,246 15,846 ,000a
Residual 439,040 36 12,196
Total 1018,775 39
a Predictors: (Constant), motivasi kerja , disiplin kerja, lingkungan kerja
b Dependent Variable: Kinerja
Kabupaten Karanganyar. (Y) Hal ini pengaruh positif dan signifikan disiplin
ditunjukkan nilai signifikansi sebe- kerja, lingkungan kerja dan motivasi
sar 0,016 (probabilitas 0,016 < kerja, secara parsial terhadap kinerja
0,05). karyawan Sub Dinas Kebersihan dan
b. Variabel lingkungan kerja (X2) Tata Kota DPU dan LLAJ Kabupaten
berpengaruh signifikan terhadap Karanganyar terbukti kebenarannya.
kinerja karyawan Sub Dinas Keber-
sihan dan Tata Kota DPU-LLAJ 2. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
Kabupaten Karanganyar yang Perhitungan uji F menunjukkan bahwa
ditunjukkan oleh nilai signifikansi F hitung 15,846 dengan tingkat signifi-
sebesar 0,014. (probabilitas 0,014 kansi 0,000a, karena probabilitasnya
< 0,05). 0,000 < 0,05 atau F hitung lebih besar
c. Variabel motivasi kerja (X3) berpe- dari F Tabel, maka model regresi da-
ngaruh terhadap kinerja karyawan pat digunakan untuk memprediksi
Sub Dinas Kebersihan dan Tata Kinerja karyawan Sub Dinas Kebersih-
Kota DPULLAJ Kabupaten Karang- an dan Tata Kota DPULLAJ Kabupaten
anyar. Hal ini ditunjukkan dengan Karanganyar. Dengan demikian hipo-
nilai sebesar 0,006 (probabilitas tesis kedua yang menyatakan bahwa
0,006< 0.05). Diduga ada pengaruh positif dan signi-
Dengan demikian hipotesis pertama fikan disiplin kerja, lingkungan kerja
yang menyatakan bahwa diduga ada dan motivasi kerja secara bersama-
Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi terhadap … (Suprayitno dan Sukir) 33
Didik Hardiyanto, 2006. “Pengaruh Moti- Jilid Pertama, PT Indeks Kelompok
vasi Kerja dan Kepuasan Kerja ter- Gramedia, Jakarta.
hadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Roemintoyo.1999, Pengaruh Motivasi
di Kelurahan Se-Wilayah Kecamatan Kerjasama dan Kedisiplinan Karya-
Karanganyar Kabupaten Karang- wan Fakultas Keguruan Ilmu Pendi-
anyar. Tesis Program Magister dikan Unisversitas Sebelas Maret
Manajemen Program Pascasarjana terhadap Prestasi Kerja,” Laporan
Universitas Slamet Riyadi Surakarta Penelitian UNS Surakarta.
(Tidak dipublikasikan).
Simamora, Henry. 1996. Manajemen
Djarwanto. 1996. Mengenal Beberapa Uji Sumberdaya manusia, STIE YKPN,
Statistik dalam Penelitian, Liberty,
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Sugito, 2006. Pengaruh Motivasi, Peng-
Endang Sri Handayani. 2006. “Pengaruh alaman Kerja dan Lingkungan Kerja
disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap Kinerja pegawai Dinas
terhadap kinerja karyawan koperasi Pendidikan dan Kebudayaan Kabu-
yang tergabung pada Pusat Kopera- paten Karanganyar” Tesis Program
si Simpan Pinjan Artho Kuncoro
Magister Manajemen Program Pas-
Karanganyar“, Tesis Program Magis-
ca Sarjana Universitas Slamet Riyadi
ter Manajemen Program Pasca Surakarta (Tidak dipublikasikan).
Sarjana Universitas Slamet Riyadi
Surakarta (Tidak dipublikasikan). Supardi dan Syaiful Anwar. 2004. Dasar-
dasar Perilaku Organisasi, UII Press
Gibson, James, Joko M, Ivanecvich dan Yogyakarta.
James H Donnely JR. 1996. Organi-
sasi Perilaku Struktur, Proses. Bina Suprihanto J. 2000. Penelitian Kinerja dan
Aksara jilid 1 (terjemahan Ninuk Pengembangan Karyawan, BPFE,
Hadiasni). Jakarta. Yogyakarta.
Hadari Nawawi. 1997. Manajemen Sum- Suyadi Prawirosentono. 1999. Manajemen
berdaya Manusia untuk Bisnis yang S.D.M. Kebijakan Kinerja Karyawan,
Kompetitif, UGM Pres, Yogyakarta. BPFE, Yogyakarta.
Ishak Arep, dan Hendri Tanjung. 2004. T Hani Handoko.1999. Manajemen Per-
Manajemen Motivasi. Grasindo, sonalia dan Sumberdaya Manusia.
Jakarta. BPFE, Yogyakarta.
Mathis, Robert L dan Jackson. 2002.
Manajemen SDM Salemba Empat
(terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu
Prawiro), Jakarta.
Moekiyat. 2002. Dasar-dasar Motivasi.
Pioner Jaya, Bandung.
Peraturan Daerah Kabupaten Karang-
anyar Nomor 9 Tahun 2001 Tentang
Organisasi dan Tata kerja Dinas
Daerah Kabupaten Karanganyar,
Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Kabupaten Karanganyar.
Robbins, Stephen P. 2006, Perilaku
Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia,