Está en la página 1de 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi ini perusahaan menjadi semakin ketat dalam melakukan
persaingan dalam menggali sumber daya manusia yang mempunyai peran sangat
penting dalam perusahaan. Penciptaan suatu produk sangat dibutuhkan oleh
konsumen saat ini, terutama dalam memperbaiki kualitas barang dan melakukan
inovasi produk yang akan dihasilkan untuk menjaga agar tidak kehilangan
kepercayaan dari konsumen yang selama ini sangat percaya akan produknya.
Dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen tidaklah sembarangan
dalam memilih produk, hal ini dikarenakan semakin tingginya tingkat pengetahuan
yang dimiliki konsumen dalam memilih sebuah produk. Untuk meningkatkan
kebutuhan konsumen harus dilakukan kebijaksanaan perbaikan promosi dan
distribusi secara maksimal sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai juga
maksimal.
Sebuah produk busana dikatakan berkualitas jika memenuhi standar yang
dutentukan atau mampu memenuhi persyaratan yang diajukan oleh konsumen.
Hasil yang berkualitas diperoleh dengan cara mengutamakan pengawasan dan
pengendalian mutu busana sesuai standar yang ditetapkan mencakup model/style
busana, kualitas bahan, kerapihan jahitan maupun ketepatan ukuran. Dengan
demikian untk menghasilkan produk yang bermutu maka pengerjaan prroses
produksi harus senantiasa tersandar dan terkendali.
Pengendalian mutu busana dilakukan dengan menerapkan quality control
yakni suatu proses sistematis yang bertujuan untuk memastikan atau menjamin
tingkat kualitas dari suatu produk sesuai dengan standar tertentu untuk mewujudkan
kepuasan konsumen. Quality control berfungsi untuk menghindari produk yang
tidak sesuai standar mutu (second quality) secara terus menerus dan bisa
mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen nantinya merasa
puas dan perusahaan tidak menjadi rugi.
Sebelum kegiatan memproduksi busana dilakukan, terlebih dahulu ditentukan
spesifikasi prooduk sebagai acuan standar mutu produksi. Spesifikasi ini dapat

1
ditentukan sendiri oleh produsen berdasarkan permintaan kosumen atau negosiasi
diantara keduanya. Standar produksi busana sebagai acuan pelaksanaan produksi
meliputi spesifikasi bahan busana (bahan utama, bahan pelengkap, dan bahan
pelapis, warna, dimensi, serta standar kualitas yang ditetapkan sesuai contoh),
model busana, standar ukuran dan toleransinya, standar jahitan dan ketentuan lain.
Berdasarkan semua standar ini maka dalam memproduksi busana perlu dilakukan
pengendalian mutu busana. Pengendalian kualitas ini amat dibutuhkan dalam
menjaga kestabilan mutu hasil produksi dan sebagai salah satu usaha untuk
menemukan faktor-faktor penyebab kurang lancarnya fungsi dalam suatu proses
produksi. Demikian pula pada akhir proses produksi diperlukan suatu tindakan
evaluasi produk sebagai final audit quality control yang diarahkan untuk melihat
hasil produksi yang telah dicapai, sebagai dasar dalam menentukan keputusan
akhir, apakah produk perlu diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan
produksinya.
Pada penelitian ini akan membahas produk dari dua merk yang berbeda yaitu
Inspired27 dan Manzone. Kedua distro tersebut merupakan distro yang cukup
mempunyai nama dikalangan produk laki-laki. Produk yang akan dibahas standar
kualitasnya pada kesempatan ini adalah T-Shirt laki-laki. Berbagai jenis dan variasi
T-Shirt saat ini berevolusi oleh kreatifitas manusia khususnya para desainer yang
menyebabkan dunia fashion selalu menakjubkan, penuh imajinasi dengan
keindahan-keindahan yang ditampilkan.
Berdasarkan peneltian terdahulu, Inspired27 merupakan brand lokal Kota
Malang no. 1 yang sangat digandrungi oleh para remaja khususnya laki-laki.
Sedangkan untuk Manzone merupakan brand nasional yang berkiblat fashion luar
negeri dan Manzone sudah memiliki 87 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kedua merk tersebut sama-sama memiliki nama yang besar, sehingga menjadikan
dasar peneliti memilih kedua merk tersebut untuk diteliti. Oleh karena itu peneliti
akan membandingkan kualitas produk kedua merk tersebut antara brand lokal dan
brand nasional. Sehingga peneliti memberi judul pada peneltian ini adalah
“ANALISIS PERBANDINGAN EVALUASI PRODUK T-SHIRT LAKI-
LAKI MERK INSPIRED27 DAN MANZONE”.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka dapat dirumuskan masalah :
1. Bagaimana standar penilaian evaluasi produk yang digunakan ?
2. Bagaimana perbandingan kedua produk Tshirt setelah dilakukan analisis
sesuai dengan SNI ?

1.3 Tujuan
Pada makalah ini, memiliki beberapa tujuan yaitu dapat :
1. Mengetahui standar penilaian evaluasi produk yang digunakan.
2. Mengetahui perbandingan kedua produk Tshirt setelah dilakukan analisis
sesuai dengan SNI.

1.4 Manfaat Observasi Evaluasi Produk


A. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui secara langsung produk yang dijual di Inspired 27 dan
Manzone
b. Memiliki wawasan tentang produk yang baik dan benar sesuai standar
c. Menjadi lebih kritis apabila melihat produk produk busana yang dijual di
pasaran untuk mengevalasinya
d. Membuat lebih bersungguh-sungguh dalam belajar karena menyadari
bahwa untuk membuat sebuah produk busana tidaklah semudah itu harus
ditentukan dengan standarnya
e. Dapat mendorong siswa untuk berjiwa wirausaha
f. Memperoleh tambahan ilmu pengetauan dan wawasan dari perusahaan

B. Bagi Universitas
a. Merealisasikan salah satu materi pembelajaran di kampus pada mata
kuliah Evaluasi Produk, yaitu observasi lapangan untuk mengamati produk
yang dijual di pasaran
b. Sebagai tempat memperkenalkan Universitas ke dunia luar

3
1.5. Tempat dan Waktu Observasi Lapangan
Tempat untuk melakukan observasi Evaluasi Produk dilakukan di dua
tempat yaitu Distro Inspired 27, alamat Jalan Soekarno Hatta D-511 Malang dan
Outlet Manzone di Mall Olympic Garden , dilakukan pada Bulan Februari dan
Maret 2019.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Analisis Menurut Ahli


Dalam kehidupan manusia, kegiatan analisa tentunya akan selalu ada, baik
dalam kegiatan pembelajaran, penelitian dan pekerjaan lainnya. ika dilihat dari segi
bahasa, kata analisa diambil dari bahasa Yunani Kuno yakni “analusis”. Arti dari
kata analisis adalah melepaskan. Jadi bisa diketahui bahwa analisa adalah suatu
kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mengamati suatu objek dengan detail dan
rinci. Caranya adalah dengan melepaskan, menguraikan atau memisahkan antar
setiap komponen penyusun objek tersebut untuk dipelajari dan dikaji lebih lanjut.

Menurut Anne (2005), “Analisis adalah langkah atau tahapan pertama yang
harus dilakukan dalam proses perencanaan. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa
analisa selalu dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan”. Sedngkan menurut
Komaruddin (2001:53), “analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu
keseluruhan menjadi komponen sehinga dapat mengenal tanda-tanda komponen,
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan
yang terpadu.”

Jadi analisis dalam penelitian ini yaitu menguraikan keseluruhan komponen


suatu produk untuk mencocokkan produk tersebut dengan standar yang telah
ditentukan.

2.2 Definisi Evaluasi


Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai
rancangan dan menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan
terhadap implementasi dan efektifitas suatu produk.

Menurut Yusuf (2017), “Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang
terdiri dari empat komponen evaluasi yaitu Context, Input, Process, dan
Product (CIPP)”. Berikut ini langkah-langkah evaluasi produk:

5
1. Evaluasi context menentukan kebutuhan dan masalah-masalah untuk
menetapkan tujuan. Evaluasi konteks merupakan need assesment kebutuhan
pengembangan produk di perusahaan. Sasaran evaluasi mencakup
permasalahan yang dihadapi para pembuat produk/produsen, seperti: sulitnya
mencari pelanggan tetap dan mencari lokasi yang strategis.
2. Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting
seperti pelaksanaan rencana kegiatan, sumber daya (SDM, bahan baku,
keuangan), penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan
kebutuhan dan pencapaian tujuan.
3. Evaluasi proses (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian seberapa
jauh pelaksanaan operasional produk yang telah berjalan secara efektif, menilai
pelaksanaan rencana, kemudian membantu pengguna menilai kinerja produk,
dan membuat penafsiran hasilnya.
4. Evaluasi produk yakni evaluasi keluaran (output) yakni mengidentifikasi dan
menilai hasil baik jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi keluaran terarah
pada hasil langsung (direct) program. Kinerja SDM dan efektivitas produk
yang teramati pada akhir implementasi program akan dinilai pada tahap ini.

Berdasarkan uraian tersebut, pada penelitian ini dapat dikemukakan bahwa


dalam proses evaluasi sebuah produk dapat dilakukan dengan evaluasi produk,
yakni mengidentifikasi dan menilai hasil produk tersebut dengan cara
membandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Hasil evaluasi ini akan
membantu pengembang dan pengguna produk untuk melihat hasil yang dicapai dari
produk tersebut, kendala dan hambatan yang ditemukan dalam penerapan produk,
kelemahan dan keunggulan untuk pengembangan lebih lanjut.

2.3 Definisi T-Shirt


Kaus oblong atau disebut juga sebagai T-shirt adalah jenis pakaian yang
menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. T-Shirt biasanya tidak
memiliki kancing, kerah, ataupun saku. Pada umumnya, T-Shirt berlengan pendek
(melewati bahu hingga sepanjang siku) dan berleher bundar. Bahan yang umum
digunakan untuk membuat kaus oblong adalah katun atau poliester(atau gabungan
keduanya).

6
2.3.1 Sejarah T-Shirt
Pada mulanya, T-Shirt digunakan untuk pakaian dalam tentara Inggris dan
Amerika di abad 10 sampai awal abad 20. Saat itu pun penggunakan T-Shirt belum
dikenal masyarakat secara luas, bahkan para tentara pun hanya menggunakan kaos
saar udara panas dan kegiatan yang tidak menggunakan seragam. T-Shirt pun mulai
dikenal luas oleh pemberitaan media yang mengekspos penggunaan T-Shirt di foto
majalah.

Pada tahun 1947 T-Shirt pun cukup populer saat dikenakan oleh Marlon
Brando. Marlon mengenakan T-Shirt ketika pentas teater dengan lakon ‘A Street
Named Desire” dan memerankan tokoh bernama Stanley Kowalsky, teater ini
sendiri karya dari Tenesse William di Broadway, Amerika Serikat. Tidak hanya
Marlon Brando saja, James Dean juga ikut ambil bagian untuk mempopulerkan
kaos walaupun secara tidak langsung. Di tahun 1955 James Dean membintangi film
berjudul ‘Rebel Without A Cause”.

Namun kepopuleran T-Shirt saat itu tidak luput dari pro dan kontra, karena
banyak juga yang beranggapan bahwa pemakaian kaos memiliki sifat
pemberontakan. Saat itu sebagian orang menganggap pemakaian T-Shirt tidak
memiliki kesopanan dan tidak beretika. Namun, selepas teater yang dibintangi oleh
Marlon Brando, anak muda justru dilanda demam T-Shirt yang menganggap bahwa
T-Shirt sebagai lambang kebebasan, dan mereka juga menilai bahwa T-Shirt tidak
hanya sebuah mode atau tren tapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya kontroversi malah membuat T-Shirt semakin populer. Saat


itu banyak perusahaan konveksi yang mulai memproduksi T-Shirt dengan
mengembangnkannya menjadi berbagai bentuk dan warna. Bahkan Marlon Brando
pun turut serta menjadi bintang iklan dari produk T-Shirt dimana saat itu ia
mengenakan kaos oblong dengan dipadukan celana jins serta jaket kulit. Hingga
pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan diri “Underwear Institute”
menyuarakan agar T-Shirt diakui sebagai pakaian yang sopan layaknya baju
lainnya. Organisasi tersebut juga mengatakan bahwa kaos merupakan karya busana
yang sudah menjadi bagian dari mode.

7
Model T-Shirt meliputi mode untuk wanita dan pria, dan dapat dipakai semua
golongan usia, termasuk bayi, remaja, ataupun orang dewasa. kaos pada mulanya
digunakan sebagai pakaian dalam.Sekarang T-Shirt tidak lagi hanya digunakan
sebagai pakaian dalam tetapi juga sebagai pakaian sehari-hari.
T- Shirt atau kaos pada awalnya digunakan sebagai pakaian dalam tentara
Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Asal muasal nama
inggrisnya, T-shirt, tidak diketahui secara pasti. Teori yang paling umum diterima
adalah nama T-shirt berasal dari bentuknya yang menyerupai huruf “T”, atau di
karenakan pasukan militer sering menggunakan pakaian jenis ini sebagai “training
shirt“.

2.3.2 Perkembangan T-Shirt di Indonesia


Menurut artikel Konveksia, T-Shirt di Indonesia sendiri di bawah oleh orang-
orang Belanda. Namun saat itu T-Shirt tidak berkembang cukup baik karena
memiliki nilai gengsi, belum lagi peralatan yang ada di Indonesia belum maju
seperti sekarang ini.
Sekitar awal tahun 70-an T-Shirt pun mulai berkembang, namun bentuknya
masih standar, berwarna putih, dan berbahan katun yang halus dan tipis serta hanya
bisa digunakan oleh para pria saja. Tahun 80an T-Shirt mulai populer di Indonesia,
muncul brand-brand ternama macam C59 dari Bandung, Dagadu dari Yogyakarta,
Joger dari Bali dan yang lainnya. Dimana brand tersebut mulai berani untuk
membuat kaos dengan desain menarik dan unik. Dan kaos pun terus berkembang
dengan baik, hingga 90an banyak insan kreatif yang menjual kaos dengan desain
milik sendiri dan diproduksi sendiri, dan itu kemudian dikenal banyak orang
sebagai Distro Clothing. T-Shirt ini terkenal dengan designnya yang unik dan
menarik. Selain merek-merek tersebut, dunia T-Shirt Indonesia dikuasai oleh
beberapa merek terkenal yang dijual di supermarket seperti merek HAMMER,
POSHBOY, OSELLA, dan masih lain-lain. Sebagian dari merek-merek terkenal ini
masih bertahan, namun ada juga sebagian yang lain sudah tidak beredar di pasaran.

8
2.4 Produk Fashion Inspired27 dan Manzone
Produk yang dijual pada kedua distro tersebut bersegmentasi pasar untuk
fashion laki-laki. Banyak macam fashion laki-laki yang dijual antara lain, kemeja,
T-Shirt, Celana, Hoodie, Ikat Pinggang dll. Berdasarkan website dari Inspired 27
dan Manzone, berikut adalah macam-macam produk yang dijual :
a. Inspired 27
T-Shirt

Gambar 2.1 T-Shirt Inspired 27

Kemeja

Gambar 2.2 Kemeja Inspired27

9
Polo Shirt

Gambar 2.3 Polo Shirt

b. Manzone
T-Shirt

Gambar 2.4 T-Shirt Manzone

10
Shirt

Gambar 2.5 Shirt Manzone

Polo Shirt

Gambar 2.6 Polo Shirt Manzone

11
BAB III
PROFIL INSPIRED 27 DAN MANZONE

2.1 Sejarah singkat dan Profil Distro Inspired27 dan Manzone


a) Profil Inspired 27
Inspired27 awal mula berdiri pada tahun 2003, didirikan oleh Bapak Uji
Kuswanto. Distro Inspired27 pertama dibuka di Jalan Kaliurang Malang. Lalu
2003 akhir Inspired pindah ke Ruko Soekarno Hatta, ruko yang ditempati tidak
langsug besar seperti sekarang, melainkan ruko kecil dengan ukuran 8 x 15 m.
Pada tahun 2005 Inspired membeli sebuah ruko 2 lantai yang ditempati
sampai sekarang. Ruko tersebut terbilang cukup besar dibanding dengan tempat
yang sebelumnya. Tempat yang ditempati saat ini beralamat di Jalan SoekarnoHatta
Ruko D-511 (sebelah Indomaret Suhat). Pada tahun 2015 Inspired27 membuka
cabang di Kendalsari yang sebagai Kantor Inspired juga.
Dua Inspired27 memiliki konsep dan tujuan yang berbeda beda. Untuk
Inspired27 yang di Soekarno Hatta megusung konsep anak muda dan tujuan
memasarkan produk produk lokal Malang dengan Brand Inspired, target
pemasarannya adalah untuk semua kalangan, pria/wanita/anak-anak. Sedangkan
untuk cabang di Kendalsari mengusung konsep Inspired Premium Store, Berawal
dari Owner pecinta mobil dan motor antik, jadi Inspired Kendalsari dibuat
menjadi tempat nongkrong dan tempat belanja dengan gaya tata ruang seperti cafe
yang unik, target pemasaran untuk cabang Kendalsari adalah menengah ke atas.
Pada bulan Agustus 2018, Inspired membuka cabang ke-3 nya di Singosari,
dengan nama Inspired Garage. Inspired mulai merambah ke dunia pariwisata karena
menurut tim Inspired, untuk sektor pariwisata akan mengalami kenaikan, sehingga
tim berfikir untuk lebih maju untuk tetap mendapatkan hati, Inspired 27 memang
berkaca dari jumlah orang yang datang ke Kota Malang untuk rekreasi semakin
meningkat. Dan hasilnya Oma27 siap menjadi tempat persinggahan sementara
untuk turis lokal maupun internasional dalam membeli oleh-oleh. Inspired juga
memiliki 27 armada bis pariwisata yang siap untuk disewakan.

12
Dari ketiga cabang Inspired27 memiliki tujuan dan konsep berbeda-beda.
Untuk Inspired27 Suhat merupakan Main Store yaitu Toko utama untuk penjualan
produk-produk Inspired27, untuk Inspired Kendalsari merupakan Premium Store
yaitu produk-produk yang dijual di Inspired Kendalsari harganya menengah keatas,
selain itu di tempat Kendalsari dilengkapi dengan cafe untuk kalangan menengah
keatas juga, sehingga kebnayakan yang datang ke Inspired Kendalsari adalah
kalangan menengah ke atas. Sedangkan untuk Inspired Singosari disebut Inspired
Garage yaitu lebih mengusung ke wisata belanja karena dilengkapi dengan Pusat
Oleh-oleh Malang. Berikut adalah foto Distro Inspired.

Gambar 3.1 Distro Inspired 27

b) Profil Manzone
Manzone berdiri di bawah naungan Perusahaan Mega Perintis, yang dipimpin
oleh FX Afat Adinata bersama direksi lainnya : Verosito Gunawan dan Cuntoro
Kinardi, memiliki misi untuk membangun merek lokal sejajar dengan merek-merek
internasional lainnya.
Manzone Store adalah one stop shopping destination untuk pakaian
pria. Manzone memulai toko andalannya pada tahun 2005 dengan konsep umum
untuk menyediakan busana pria. Manzone memiliki merek pertama sendiri yang
bernama OLLO dan MOC. Selama 5 tahun terakhir, merek lain ditambahkan,
seperti MENS’TOP, FAKE LONDON, BATIKS PLUS, dan BUTTON INK.
Semua merek ini berasal dari ide untuk memenuhi semua kebutuhan busana pria,

13
mulai dari yang mendasar hingga fashion, mulai dari remaja hingga dewasa. Setiap
produk yang dirancang mengambil tren internasional terkini, mencampurnya
dengan pengaruh yang terlihat pada aktivitas sehari-hari.
Manzone memiliki produsen garmen sendiri yang menyesuaikan produk
dengan kualitas bagus dengan harga terjangkau. Manzone sekarang memiliki lebih
dari 80 toko di seluruh negeri. Semua toko menerima produk baru setiap
minggunya.

Gamber 3.2 Outlet Manzone

2.2 Visi Misi


a. Inspired 27
Menjadi percontohan salah satu Brand Lokal di Kota Malang dan
menjadikan salah satu kiblat fashion .

b. Manzone Store
“It’s me, different with others”

2.3 Bentuk Usaha


Membentuk badan usaha merupakan dasar penting apabila akan membangun
suatu bisnis. Badan usaha merupakan kesatuan organisasi yang terdiri dari fakor-
faktor produksi yang bertujuan mencari laba.

c. Inspired 27
Inspired 27 merupakan badan usaha perseorangan yang modalnya berasal dari
perseorangan sekaligus sebagai pemilik tunggal. Pemilik bertanggung jawab penuh

14
terhadap kelangsungan usaha distro Inspired27 dengan dibantu oleh tim yang
ditugaskan sesuai bidangnya.

Sebagai usaha perseorangan, pemilik tunggal dapat berfokus pada pengawasan


setiap produk yang dijual dan kerahasiaan perusahaan lebih terjamin karena hanya
dimiliki oleh pemilik tunggal. Pemilik juga mempunyai kebebasan sepenuhnya
dalam mengambil keputusan dalam menentukan apa yang akan dilakukan yang
dapat memberikan keuntungan bagi usahanya.

d. Manzone
Manzone merupakan salah satu brand yag dikembangkan oleh PT Mega
Perintis. Mega Perintis termasuk badan usaha Perseroan Terbatas yaitu suatu
bentuk badan usaha berbadan hukum dimana modalnya terdiri dari saham-saham,
yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
PT Mega Perintis merupakan perusahaan fashion retail dengan visi ingin
menjadi perusahaan fashion retail dengan brand lokal terbaik di
Indonesia. MANZONE dikembangkan dengan sentuhan store concept dan visual
merchandising yang mencerminkan tagline MANZONE “Feel the Difference”.
Konsumen akan mendapatkan personal experience pada saat masuk ke dalam
toko MANZONE dimana tersedia pilihan produk yang tersusun rapi di area-area
sesuai brand identity masing-masing, pelayanan yang ramah dari karyawan toko,
dan puas mendapatkan produk fashion berkualitas yang selalu update dengan harga
yang sangat kompetitif. Sesuai dengan namanya, MANZONE memang menjadi
destinasi dimana para pria akan mendapatkan semua kebutuhan untuk tampil lebih
fashionable, trendy dengan memakai produk-produk fashion karya Indonesia.

2.4 Jenis Usaha


Usaha dari Inspired 27 dan MANZONE ini sama-sama berjalan dalam bidang
penjualan keperluan fashion pria model terkini seperti celana, kemeja, tshirt, dan
aksesoris lainnya. Masing-masing dari kedua distro tersbut memiliki ciri khas
tersendri untuk design T-Shirt nya.

15
2.5 Lokasi
a. Inspired 27
Untuk distro Inspired 27 memiliki 2 cabang di Kota Malang dan 1 cabang di
Singosari yang beralamat di :
 Cabang 1 : Jl. Soekarno Hatta D-511, Mojolangu, Kecamatan
Lowokwaru, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur
65141
 Cabang 2 : Jl. Kendalsari 1 no II A, Tulusrejo, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang, Jawa Timur 65141
 Cabang 3 : Jl. Raya Singosari No.27, Karangjati, Ardimulyo, Singosari,
Malang, Jawa Timur 65153

b. Manzone
Untuk Manzone hanya meiliki 1 cabang di Kota Malang yaitu bertempat di
Mall Olympic Garden Lantai 2.

16
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian


Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.
Pemilihan metode ini karena ingin membangun teori dan temuan baru tentang
perbandingan hasil evaluasi produk T-Shirt laki-laki merk Inspired 27 dan
Manzone.

4.2 Instrumen Penelitian


Instrument dalam penelitian ini adalah penulis sendiri yang dibantu dengan
dengan panduan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan
data. Wawancara dilakukan dengan teknik semi terstruktur di mana digunakan
pedoman wawancara sebagai acuan guna memperoleh data yang dibutuhkan.
Ketiga alat bantu tersebut digunakan untuk terjaminnya validitas data yang
diperoleh.. Sebagai instrumen penelitian, penulis dituntut dalam memahami
penelitian menggunakan metode kualitatif dan wawasan yang luas tentang bidang
yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung
menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Data didapatkan
dari store manager Inspired 27 dan shopkeeper (penjaga toko) Manzone. Pihak yang
menjadi sumber data dipilih atas dasar mempunyai wawasan informasi yang
diperlukan. Pihak yang dirasa tepat untuk menjadi sumber data adalah store
manager Inspired 27 dan shopkeeper (penjaga toko) Manzone , tetapi tidak menutup
kemungkinan keterlibatan pihak lain untuk memperoleh data lebih luas.
Dalam memperoleh data digunakan wawancara semi terstruktur dan studi
dokumentasi (triangulasi). Cara lain yang digunakan dalam memperoleh data
adalah observasi pasif, observasi digunakan apabila data dari cara wawancara dan
studi dukumentasi dirasa kurang mendalam.

17
BAB V
HASIL EVALUASI PRODUK T-SHIRT

5.1 Evaluasi Kualitas Produk


Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, setiap produsen harus
memahami konsep mutu. Produk busana yang dibuat harus memenuhi standar
sesuai spesifikasi standar busana yang telah ditetapkan. Namun demikian hal
initidak semata-mata berupa spesifikasi produk tetapi juga menyangkut kepuasan
konsumen. Untuk dapat memuaskan konsumen maka harus dipenuhi pula unsur-
unsur kualitas produk busana diantaranya: (1) karakteristik produk, (2) harga,
(3) pelayanan, (4) waktu, dan (5) Branding.
Pada penelitian ini evaluasi produk dilakukan pada 2 sampel fashion laki-laki
yaitu T-Shirt merk Insipired27 dan Manzone sebagai pembanding. Selanjutnya
adalah daftar standar penilaian yang berisi butir-butir komponen analisis mutu
busana berdasarkan berbagai aspek seperti: tampilan busana, detil, ukuran,
konstruksi, dll.

5.1.2 Standar Penilaian T-Shirt


a. Style Merk Inspired27 dan Manzone
Inspired27
Inspired27 menawarkan produk dengan desain yang memiliki ke-khasan
yang membedakan dengan produk lainnya. Desain yang ditawarkan adalah tulisan
“Inspired27” dengan berbagai model dan variasi sehingga tetap terlihat berkelas
dan fashionable. Selain itu ciri khas lainnya adalah produk Inspired27
menggunakan bahan Cotton Bamboo yang jarang dijumpai di produk lain.

Manzone
Menurut Afat, Manzone selalu mengeluarkan koleksi-koleksi terbarunya
dengan mengikuti tren fashion dunia. Pada musim spring summer yang sekarang
sedang berlangsung, brand ini lebih sering mengeluarkan tren terbaru. Alhasil,
beragam model, seperti kaos, kemeja, celana panjang dan pendek, hingga jaket juga
tampil beda. Apalagi bahan yang digunakan juga berasal dari bahan premium

18
pilihan. Meski brand lokal, Manzone memang sejak awal berkomitmen untuk
mengeluarkan mode yang tidak kalah dengan tren fashion dunia, tapi tetap
mengutamakan ciri khas sendiri.

Koleksi T-Shirt Inspired 27 dan Manzone


Inspired27

Gambar 4.1 Koleksi T-Shirt Inspired 27

Manzone

Gambar 4.2 Koleksi T-Shirt Manzone

19
b. Tampilan Secara Visual
- Kaos harus nampak rapi, licin dan bersih tanpa kerut atau lipatan yang
tidak diinginkan.
- Kaos bebas cacat, lobang, sobek, noda atau kotoran.
- Tidak terdapat tanda-tanda terpelintir/terlilit.
- Jahitan harus benar-benar nampak rapi.
- Kain bermotif (kotak, garis, dll) harus saling bertemu/cocok pada sisi-
sisinya.
- Arah serat kain harus sama di tiap bagian atau sesuai dengan konstruksi
desainnya.
- Tidak terdapat warna belang.

 Hasil Evaluasi
Inspired 27
- Tampilan kaos mulus, bersih tanpa noda dan lipatan, arah serat kain telah
sesuai.
- Model, tekstur dan warna serta konstruksi kain telah memenuhi syarat
sebagai kaos laki-laki, karena produk Inspired27 di desain khusus untuk laki-
laki dan motifnya lebih ke arah Gentleman. Untuk warnanya sendiri
kebanyakan menggunakan warna-warna yang cocok untuk laki=laki,
misalnya warna htam, biru dan putih.
- Arah serat kain ada masing-masing bagian kaos telah sesuai.
- Tidak ada sisa-sisa benang pada waistband

MANZONE
- Tampilan T-Shirt mulus, bersih tanpa noda dan lipatan, arah serat kain telah
sesuai.
- Model, tekstur dan warna serta konstruksi kain telah memenuhi syarat
sebagai T-Shirt laki-laki,tetapi di Manzone motif lebih bervariasi daripada di
Inspired27. Sebagian motif kaos yang ada di Manzone antara lain, moif
kartun (Limited Edition), motif abstrak dan polos. Motif di Manzone
kebanyakan full printing .

20
- Arah serat kain pada masing-masing bagian kaos telah sesuai.
- Terdapat sisa-sisa benang pada kelim kaos.

c. Segmentasi Pasar
Strategi pemasaran adalah dengan terlebih dahulu menetapkan pasar sasaran
(target pasar) dan kemudian menyusun bauran pemasaran. Strategi ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Alma (2010:195) yaitu, “memilih dan menganalisa
pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh
perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat
memuaskan pasar sasaran tersebut”.
a. Inspired 27
Berdasarkan hasil wawancara, Inspired 27 menetapkan target pasarnya adalah
kalangan pelajar, dengan rentan pelajar sekolah menengah pertama hingga anak
kuliah semester awal. Tetapi berdasarkan waktu, lama-lama target pasar tidak
hanya untuk kalangan pelajar saja, melainkan untuk kalangan komunitas tertentu
melihat Owner Inspired27 adalah salah satu anggota dari beberapa komunitas yang
ada di Kota Malang. Target pasar ini termasuk dalam sifat umum pasar yang akan
mempengaruhi keputusan membeli (Kotler, 2008:225-232) yaitu variabel
segmentasi psikografis. Dimana keputusan membeli ditentukan oleh karakteristik
kepribadian. Contoh owner dari Inspired 27 merupakan anggita komunitas Motor
Gede, sehingga design untuk T-Shirt ada yang bertema Motor Gede sesuai dengan
kesukaan anggota komunitas.

b. Manzone
Berdasarkan hasil pengamatan, Outlet Manzone banyak dikunjungi pria
dewasa dengan umur bekisar antara 27 tahun- 40 tahun. Kebanyakan pengunjung
Manzone adalah kelas menengah ke atas. Melihat barang-barang yang dijual
selain busana yaitu ada sepatu formal (fantofel) dan dasi untuk pekerja kantor.

21
d. Bauran Pemasaran
Berdasarkan hasil wawancara, untuk Bauran pemasaran kedua distro ini
lebih menitik beratkan pada aspek promosi. baru kemudian dilanjutkan dengan
aspek yang lain yaitu tempat, harga dan produk.
Aspek promosi, selalu mengikuti perkembangan jaman dalam penggunaan
media promosi untuk mengenalkan lebih luas kepada khalayak. Media promosi
yang digunakan untuk :
a. Inspired 27
Menggunakan koneksi pertemanan bandband indie di kota Malang dan
mensponsori kostum band Indie di Kota Malang untuk menarik lebih banyak lagi
target pasar. Inspired 27 juga membuat acara musik kecil-kecilan dan mengundang
teman-teman band yang mempunyai massa atau fans untuk menonton dan
meramaikan acara tersebut. Semakin banyak penonton yang datang semakin besar
pula khalayak untuk lebih mengetahui apa itu Inspired 27.
Selain itu Inspired 27 juga mengikuti beberapa acara pameran di Kota
Malang untuk mengenalkan Produk Inspired 27. Selanjutnya Media sosial juga
tidak luput dari media promosi yang digunakan oleh Inspired 27 dalam
memperkenalkan produk-produk yang dijual. Semakin berkembangnya jaman,
media promosi yang digunakan menggunakan media sosial seperti Facebook,
Twitter, Instagram dan juga Youtube. Dengan menggunakan media sosial dirasa
sangat membantu sekali dalam memperkenalkan sebuah produk ke luar kota
Malang.
Inspired 27 juga memiliki website yaitu www.inspired27.com, di website
tersebut bisa langsung melakukan pembelian secara cepat sehingga memudahkan
pelanggan untuk berbelanja.

b. Manzone
Untuk Manzone melakukan promosi dengan cara menjual produk-produk di
Mall-mall besar di setiap kota di Indonesia, selain memiliki Outlet sendiri bernama
Manzone, produk Manzone juga dijual di Departemen Store seperti Centre Point,
Matahari dll.

22
Sebanyak 86 cabang Manzone yang tersebar di seluruh Indonesia, dari situlah
produk Manzone dikenal oleh konsumen .Selain pemasaran yang besar-besaran
Manzone juga melakukan promosi via Online yaitu lewat media sosial Instagram
dan website www.manzonestore.com.

Agar selalu mampu bersaing dengan produk yang lain, kedua distro tersebut
menggunakan aspek harga untuk menghadapi dan meningkatkan volume penjualan.
Cara yang digunakan hampir sama untuk Inspired 27 dan Manzone yaitu
memberikan harga khusus atau potongan harga pada waktu atau momen tertentu.
Momen tersebut bisa pada saat hari raya Idulfitri, hari kemerdekaan, hari Valentine
dan momenmomen yang lain dalam satu tahun. Strategi memberikan potongan
harga tersebut dilakukan untuk menaikkan volume penjualan yang pada harga
normal volume penjualannya relatif sedikit. Supaya konsumen atau target pasar
mengetahui potongan harga yang diberikan, clothing line Sinkkink Pride membuat
promosi di media sosial. Promo tersebut bisa dikatakan sebagai strategi pemasaran
yang mencakup aspek harga.
Pada aspek produk, Inspired 27 awal berdiri pada tahun 2003 konsisten
memproduksi barang-barang fashion berdisgn tulisan atau logo “Inspired27”.
Desain padaT-Shirt ,selalu bergambar/berlogo tulisan “Inspired 27”. Strategi
tersebut yang membuat produk semakin dikenal karena berbeda dengan yang lain.
Sedangkan untuk produk Manzone sejak berdirinya pada tahun 2005 design
pada T-Shirt selalu berkiblat ke fashion mancanegara. Misal di Luar Negeri sedang
musim semi motif yang sedang tren di luar negeri adalah bertema floral sehinga
Manzone juga mengikuti. Selain itu produk Manzone juga membuat design T-Shirt
Limited Edition yang artinya motif yang diluncurkan hanya ada pada periode itu
dan tidak akan diulang pada periode selanjutnya.

23
e. Ukuran
- Ukuran kaos harus sesuai dengan spesifikasi standar yang ditentukan,
yaitu :
Tabel 1- Ukuran pakaian kaos pria dewasa
No Parameter Satuan Ukuran Toleransi
S M L XL XXL XXXL
1 Lingkar Badan cm 88 94 100 106 112 118
2 Lebar lingkar leher cm
i. Pakai kerah
ii. Tanpa kerah 18 18,5 19 19,5 20 20,5
18 18,5 19 19,5 20 20,5
3. Tinggi lingkar cm
leher
a. Pakai kerah 5,5 6 6,5 7 7,5 8
b. Tanpa kerah 7 7,5 8 8,5 9 9,5
4 Panjang bahu cm 11 12 13 14 15 16
5 Ukuran lengan Cm
a. Lengan 53 54 55 56 57 58
panjang
b. Lengan pendek 20 21 22 23 24 25
c. Lingkar 39,5 42 43,5 46 48,5 50,5
pangkal lengan
d. Lingkar ujung 36 37 38 39 40 41
lengan
6 Panjang badan cm 63 65 67 69 71 73

 Hasil Evaluasi
Inspired 27
Ukuran kaos yang terdapat di Inspired 27 yaitu :

Sumber : www.inspired27.com

Lingkar badan size S : 90 cm , size M : 95cm , size L : 104 cm , size XL: 106cm
Panjang baju size S: 65 cm. Size M : 68 cm, size L : 73 cm, size XL: 75 cm

24
Melihat dari hasil ukuran di atas dibandingkan dengan standar ukuran nilai kaos
maka hasilnya sesuai dengan standar dengan toleransi ukuran 1-2 cm.

Manzone
Pada produk Manzone, berikut adalah size chartnya :
Kaos Lengan Pendek Lebar Bahu x Lebar Dada x Lebar Pinggang x Panjang Baju
XS 35.6 cm x 44.5 cm x 44.5 cm x 67.3 cm
S 38.1 cm x 47 cm x 47 cm x 68.6 cm
M 40.6 cm x 49.5 cm x 49.5 cm x 69.9 cm
L 43.2 cm x 52.1 cm x 52.1cm x 71.1 cm
XL 45.7 cm x 54.6 cm 54.6 cm x 72.4 cm
XXL 48.3 cm x 57.2 cm x 57.2 cm x 73.7 cm

Sumber : www.manzonestore.com

Lingkar badan size S : 94cm, size M : 99 cm ,size L : 104,2 cm, size XL: 109,2cm
Panjang baju size S: 68,6 cm. Size M : 69,9 cm, size L : 71, cm, size XL: 72,4 cm

Melihat dari hasil ukuran di atas dibandingkan dengan standar ukuran kaos maka
hasilnya kurang sesuai dengan standar karena size chart yang ada di Manzone
jauh lebih besar daripada standar ukuran kaos pria dewasa.

f. Jahitan
- Hasil jahitan harus lurus tanpa ada setikan yang meloncat.
- Jumlah setikan minimal sesuai standar SPI (Stitch per inch) berdasarkan jenis
kain
- Tegangan benang harus baik sesuai spesifikasi bahan
- Setiap jahitan penutup harus dikunci/diperkuat agar awet dan tidak mudah
terbuka.

25
Tabel 2 . Standar SPI (Stitch Per Inch)
Kontruksi/ Jenis Contoh Garmen Jahitan per 2,5 cm
Kain
Kan tenun, misalnya Kemeja, blus, gaun, celana rok, 10-12
krep, voile, fugiette, celana pendek
twill, bor, motif
kotak, gabardine,
jacquard, madras,
dan kain flanel
Denim Jeans, celana, rok, celana 8-10
pendek, overall, jaket, kemeja
Kanvas Jeans, celana, rok, celana Dua baris 8-10
pendek, overall, jaket, kemeja
Kain rajutan, (jersey, T-shirt, legging, celana pendek, 14-16
tulang rusuk, baju olahraga, gaun, piyama,
interlock, terry, rompers
wafel, dan bulu)
Kain dengan Swimwear, olahraga dan 16-18
elastomer peralatan olahraga, legging

 Hasil Evaluasi
Inspired 27

Gambar 4.3 Hasil Jahitan T-Shirt Inspired 27

26
Manzone

Gambar 4.4 Hasil Jahitan T-Shirt Manzone

Dari gambar diatas menunjukkan perbedaan jarak setikan antara merk


Inspired dan Manzone. Mengacu pada tabel SPI jenis kaos terdapat pada Kontruksi
/Jenis Kain Rajutan yang standarnya adalah per 2,5cm minimal ada 14-6 setikan.
Pada merk Kaos Inspired setelah dianalisis, jumlah setikannya ada 13 setiap
2,5cm seangkan untuk merk Manzone ada 10 setikan di setiap 2,5cm.Dari hasil
analisis tersebut menandakan bahwa jumlah setikan yang hampir sesuai dengan
standar SPI adalah Kaos Merk Inspired.

g. Bahan Busana dan Ketersediaan Bahan Baku


 Hasil Evaluasi
Inspired 27
Pada produk kaos ini menggunakan bahan Cotton Bamboo 30s yang
merupakan bahan kain dari serat bambu sangat mudah terurai (degredable) dan
dingin saat dipakai.Sangat ramah lingkungan karena tidak meninggalkan limbah
yang sulit diurai oleh alam.Serat bambu mempunyai daya serap yang tinggi serta
mempunyai kemampunan untuk menghilangkan tingkat kelembaban
udara,sehingga proses pengeringannya jauh lebih cepat. Jenis kain Cotton Bamboo
ini termasuk kain Woven karena model kainnya seperti anyaman. Keunggulan dari

27
kain Woven adalah memiliki tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi
dibanding dengan Kain Non Woven . Berikut adalah contoh kaos dari Merk Inspired

Gambar 4.5 Serat kain kaos Inspired


Untuk ketersediaan bahan Cotton Bamboo dipasaran adalah jarang yang
menjual jenis Cotton ini. Dari pihak Inspired memesan khusus untuk jenis kain ini.
Yang banyak dijual di pasaran adalah jenis kain kaos Cotton Combed, CVC,
Teteron, dll

Manzone
Pada produk kaos ini Manzone, menggunakan bahan Cotton Combed 100%
30s. Bahan combed memiliki karakteristik yang halus, nyaman, dingin dan
menyerap keringat ketika dikenakan. Jenis kain Cotton Combed ini termasuk kain
Woven karena model kainnya seperti anyaman. Keunggulan dari kain Woven
adalah memiliki tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibanding dengan
Kain Non Woven . Berikut adalah contoh kaos dari Merk Manzone

Gambar 4.5 Serat kain kaos Manzone

28
Untuk ketersediaan bahan Cotton Combed dipasaran sangat banyak sekali
yang menjual. Di pasaran biasanya dijual untuk jenis Cotton Combed 20s, 30s,32s.
Tetapi berbeda hal dengan jenis Cotton Combed pada produk kaos Manzone ini,
karena jens Cotton Combed yang bermotif sangat jarang dijual di pasaran
kebanyakan yang dijual adalah Cotton Combed polos.
Berdasarkan wawancara, kaos di Manzone yang full printing itu
menggunakan pemesanan khusus. Dan jenis yang full printing biasanya Import dari
luar negeri. Jadi setiap periode di Manzone ada edisi khusus kaos Full Printing
dengan motif berbeda beda tiap periodenya.

h. Kemasan dan Label Produk


Kemasan adalah adalah wadah atau pembungkus yang berguna untuk mencegah
atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada barang yang dikemas atau
dibungkusnya. Kemasan pada kedua distro ini sama sama menggunakan kantong plastik.
a. Kemasan Inspired 27
Kemasan pada Inspired 27 menggunakan plastic bag berwarna hitam dengan
gambar Logo dari Inspired27 dan disegel dengan stiker bertuliskan Inspired 27

Gambar 4.6 Kemasan Inspired 27

29
b. Kemasan Manzone
Pada produk Manzone sama dengan Inspired 27 menggunakan plastic bag kunci
zip untuk membungkus produknya.

Gambar 4.7 Kemasan Manzone

Label adalah simbol/tanda-tanda berupa gambar atau tulisan yang


menunjukkan identitas suatu produk. Label dapat pula berarti nama dagang, atau
merk produk. Syarat label hendaknya memuat keterangan-keterangan tentang
produk yang ingin disampaikan produsen terhadap konsumen dengan melihat label
konsumen mengetahui kualitas daripada busana tersebut. Selain itu dengan kita
membaca label, kita dapat mengetahui cara pemeliharaan busana tersebut.
Fungsi Label Pada bagian ini diperlukan tenaga ahli yang profesional dibidang
seni dan bidang teknik. Merencakanan pelabelan harus mengingat bahwa pelabelan
berperan penting dalam straegi pemasaran. Salah satu fungsi label adalah sebagai
sarana promosi atau membantu menawarkan atau menjual produk tersebut. Dari
penjelasan diatas maka fungsi pelabelan adalah
- Menjamin dapat melindungi produk
- Pelabelan dengan versi yang sesuai untuk produk
- Pelabelan dapat dipertimbnagkan kebutuhan dan sifat prroduk itu sendiri.
Betapa pentingnya keberadaan label pada suatu produk. Selain untuk mengetahui
kualitas produk tersebut juga utuk menarik para konsumen tentunya.

30
 Hasil Evaluasi
Insipired 27

Gambar 4.8 Label T-Shirt Inspired 27

Pada produk Inspired ada label yang terletak di bagian kanan bawah kaos,
dengan tulisan seperti yang diatas, Tulisan tersebut mengartikan bagaiman cara
perawatan kaos tersebut. Cara perawatan yang ditulis pada label tersebut adalah :
- Cuci dengan tangan maks temperature 30° c
- Jagan menggunakan pemutih
- Setrika menggunakan suhu sedang
- Jangan di setrika pada sablon
Pada label yang tertulis sudah cukup jelas bagaimana cara merawat kaos merk
Inspired 27.

Manzone

Gambar 4.9 Label T-Shirt Manzone

31
Pada label yang digunakan di produk Manzone tulisannya tidak hanya cara
perawatan saja, melainkan ada nama Perusahaan , jenis STYLE dari prduk tersebut
dan material komposisi.
Pada label ini ada beberapa cara perawatan kaos Manzone , antara lain :
- Mesn cuci s/d suhu 40° c
- Jangan pakai pemutih
- Setrika suhu s/d suhu 150° c
- Jangan dicuci kering
- Pakai pengering dengan suhu rendah

Cara perawatan dari kedua produk ini hampir sama. Sehingga penting bagi para
konsumen lebih teliti membaca label pada produk. Agar produk yang kita miliki
lebih awet dan tahan lama

32
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kualitas atau mutu produk busana merupakan kesesuaian antara
produk busana berdasarkan standar maupun kemampuannya dalam memuaskan
konsumen. Produk yang berkualitas adalah produk yang mampu memenuhi standar
yang telah ditentukan dari berbagai aspek termasuk
diantaranya persyaratan yang diajukan oleh konsumen.
Hasil analisis yang dilakukan pada dua produk dengan merk Inspired dan
Manzone hasilnya adalah ada beberapa poin yang tidak sesuai standar penilaian.
Pada merk Manzone untuk poin ukuran tidak sesuai dengan standar SNI yang
sudah ditentukan. Produk Manzone ukurannya cenderung lebihh besar dari
standarnya. Sedangkan untuk produk Inspired pada point ukuran sudah memenuhi
standar yang ada dengan selisih 1-2cm.
Pada poin jahitan. Standarnya adalah 14-16 setikan per 2,5cm sedangkan pada
Manzone hanya ada 10 setikan per 2,5cm sehingga setikanya lebih lebar.
Sedangkan untuk Merk Inspired sudah memenuhi standar dengan jumlah setikan
13 per 2,5cm.
Inspired27 adalah brand lokal asli Kota Malang, sedangkan Mazone adalah
brand Nasional yang berkiblat ke luar negeri dan sudah memiliki 100 outlet yang
tersebar di Indonesia. Tetapi besarnya sebuah brand tidak menutup kemungkinan
masih ada kualitas yang kurang, yaitu masih ada beberapa point yang tidak sesuai
standar khususnya pada Merk Manzone. Berbeda dengan brand Inspired walaupun
masih brand lokal tetapi sudah menyesuaikan dengan SNI.

33
DAFTAR RUJUKAN

Fitrihana, N. 2012. Pengendalian Mutu Busana. Sleman: PT. Intan Sejati Klaten
Gregory, Anne. 2005. Public Relations Dalam Praktik. Jakarta. Erlangga.
Hardisura, I., Pambudy, N., dan Yusuf, H. 2010. Kamus Mode Indonesia
Jakarta:Gramedia.
Komarudin. 2001. Ensiklopedia Manajemen, Edisi XI. Jakarta. Bumi Aksara
Saldias, A.Quality Management System For Indonesian Garment Factory .
Soekarno, 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar.
Jakarta:Gramedia.
Inspired27. www.inspired27.com (online). Diakses pada 21 April 2019
Manzone Official. www.manzonestore.com (online). Diakses pada 21 April 2019
http://www.textileschool.com/articles/528/standard-apparel-construction-
guidelines. (Online). diakses 24 Maret 2019
http://www.extension.iastate.edu/4hfiles/statefair/EEHandbook/EvaluationT&C.p
df, (Online). diakses 24 Maret 2019
http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/prosedur-pengendalian-mutu-di-
industri.html, (Online). diakses Senin 24 Maret 2014

34

También podría gustarte