Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
diajukan guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Politik Pemerintahan China-
Jepang
oleh:
Keyword : borders, Japan's diplomacy with China, the territory of Japan, the
East China Sea dispute, Chin, Senkaku Island, Japan, China , International
Conflict.
1. Pendahuluan
Dewasa ini masih terdapat negara yang menghadapi persoalan perebutan
perbatasan dengan Negara tetangganya yang belum terselesaikan lewat
perundingan. Salah satu contohnya adalah ketegangan hubungan antara
dua negara maju di Asia yang saling bersebelahan seperti Jepang dengan
China. Demonstrasi besar-besaran yang telah terjadi diJepang dan China
tidak lain merupakan bentuk kecaman dari rakyat kedua Negara tersebut
yang berkaitan dengan sengketa yang berpusat pada kepulauan tak
berpenghuni di Laut China Timur yang diklaim oleh Tokyo dan Beijing1.
Jepang menyebutnya pulau tak berpenghuni itu sebagai Senkaku
sedangkan Cina menyebutnya Diaoyu.
Sebelumnya, terdapat pula insiden yang menyebabkan kedua negara
bersitegang,yaitu saat muncul insiden tabrakan kapal nelayan Cina dengan
dua kapal patroli Jepang di perairan dekat kepulauan yang sedang
dipersengketakan tersebut, hingga mengakibatkan hubungan kedua negara
jatuh ke titik terendah dalam enam tahun terakhir. Insiden kapal tersebut
ternyata merembet ke masalah lain. Dan yang paling terasa imbasnya dari
insiden tersebut ialah, hubungan diplomasi Jepang dan China yang
menjadi berantakan dan semakin memanas. Klaim Jepang terhadap
kepemilikan pulau diwilayah laut timur cina didasarkan pada hasil survei
selama 10 tahun yang dilakukan pihak Jepang di kepulauan tersebut, yang
menetapkan bahwa kepulauan itu terra nullius (bahasa Latin, yang berarti
tak berpenghuni), dan tidak ada tanda-tanda yang membuktikan bahwa
kepulauan itu pernah dikuasai oleh Cina. Keberadaan kepulauan ini
menjadi sangat penting bagi Jepang dan China,dikarenakan kandungan
minyaknya yang melimpah, jwilayah kepulauan ini menyangkut jalur
perairan, dan populasi ikan yang melimpah di wilayah tersebut, dan
bahkan Taiwan pun juga ikut dalam bursa perebutan pulau tersebut.
1
Diakses melalui http://www.kawasanperbatasan.com/kawasan%20perbatasan,pengelolaan%20batas/konflik-
perbatasan pada tanggal 2 januari 2013
Konflik perbatasan yang memperebutkan kepulauan di Laut Cina Timur
oleh Jepang dan China juga tidak lain disebabkan oleh “nature” dari
sistem internasional yang anarki sehingga kedua Negara tersebut secara
rasional mempunyai kepentingan terhadap kepulauan tersebut, demi
mencapai national interest mereka, yaitu survival. Kenyataan bahwa di
dalam gugusan kepulauan tersebut terdapat ikan yang melimpah dan
sumber daya minyak, membuat Jepang dan China menganggap
kepemilikan terhadap kedua sumber tersebut dapat merepresentasikan
power yang dimiliki, paling tidak di kawasan Asia Timur. Struggle for
power merupakan hal yang rasional, bahkan oleh negara maju sekalipun
untuk mencapai/mempertahankan hegemoni.
Struktur Paper
Paper ini penulis susun menjadi 4 bagian substantif. Bagian
pertama adalah latar belakang dan perumusan masalah. Pada bagian ini
penulis paparkan background context dari kasus yang penulis ambil serta
merumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis jawab kemudian.
Bagian kedua adalah kerangka teori, di mana penulis mengambil sebuah
kacamata universal untuk melihat kasus. Bagian ketiga adalah
pembahasan, di mana penulis akan membahas lebih lanjut tentang studi
kasus yang dibawa. Bagian terakhir adalah kesimpulan.
2. Latar Belakang
Jepang merupakan salah satu Negara maju dikawasan Asia
Timur,meskipun dari segi geofisika Jepang tidak memili wilayah yang
cukup besar seperti Negara maju lainnya, namun jepang cukup kuat dalam
pertahanan militer dan ekonomi, bahkan jepang berhasil memimpin dan
menguasai pasar dunia. Bersampingan dengan Negara tetangganya China
yang terus memperluas jalur perdagangannya, jepang semakin
memperkuat strateginya agar mampu bersaing dengan China. Kompetisi
jepang dan China semakin memanas setelah timbul persoalan sengketa
wilayah Laut China Timur, yang menyebabkan kedua Negara ini
bersitegang. Laut China Timur merupakan wilayah perbatasan antara
Jepang dan China, wilayah laut ini terdapat kepulauan tak berpenghuni
yang masih menjadi perebutan antara kedua Negara ini siapakah pemilik
wilayah kepulauan ini sebenarnya. Jepang dengan argumen dan bukti-
bukti bahwa wilayah tersebut bukan milik China, sedangkan China
mengklaim wilayah tersebut milik China didasarkan oleh fakta sejarah.
Seluruh aktivitas diwilayah Laut China Timur ini menjadi
perhatian bagi Jepang maupun China. Jepang merasa China mencoba
menguasai wilayah ini,begitu pula sebaliknya. Berbagai macam insiden
telah terjadi, hingga rakyat dikedua Negara merasa siap apabila terjadi
peperangan. Jepang siap mempersiapkan militernya apabila China
mencoba melakukan gencatan senjata. Wilayah Laut China Timur sangat
diperjuangkan oleh kedua Negara ini, dikarenakan kekayaan alam yang
dimiliki oleh wilayah ini, kedua Negara ini meyakini apabila Negara
berhasil mendapatkan wilayah ini,dapat memperkuat ekonomi dan
kestabilan negaranya, dan oleh karena itu perebutan wilayah ini sangat
begitu kuat bagi jepang dan china. Bahkan jepang dan China tidak
memikirkan terhadap dampak bagi hubungan diplomasi antara Jepang dan
China.
3. Rumusan Masalah
3.1 Bagaimana situasi dan letak geografi Jepang?
3.2 Bagaimana situasi dan letak geografi Laut China Timur?
3.3 Apa yang menjadi akar masalah dari sengketa Laut China Timur diJepang?
3.4 Bagaimana dampak kasus sengketa Laut China Timur terhadap hubungan
diplomasi jepang ke China?
4. Pembahasan
Laut Cina Timur merupakan sebuah laut tepi yang terbentang di sebelah
timur Cina, menghubungkan Jepang, Korea dan pesisir timur Cina. Laut
ini merupakan bagian dari Samudra Pasifik. Laut Cina Timur dibatasi di
sebelah timur oleh pulau Kyūshū dan Kepulauan Ryukyu, di sebelah
selatan oleh Taiwan dan di sebelah barat oleh daratan Cina. Laut ini
dihubungkan dengan Laut Cina Selatan oleh Selat Taiwan dan dengan
Laut Jepang oleh Selat Korea. Di utara laut ini juga terhubung dengan Laut
Kuning. Negara-negara yang bersempadan dengan laut ini termasuk:
Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Cina. Laut Cina Timur memiliki Pulau
Tong. Terdapat serangkaian karang bawah laut di bagian utara Laut Cina
Timur. Ini antara lain mencakup:
Karang Socotra, juga disebut sebagai cadas Suyan atau Ieodo, berada
dalam sengketa zona ekonomi eksklusif antara Republik Rakyat Cina
dan Korea Selatan
Karang Hupijiao
Karang Yajiao
Berbagai macam masalah diwilayah ini antara lain yaitu perebutan pulau
yaitu Kepulauan Senkaku atau Diaoyu yang berada di sekitar timur laut
Taiwan, sebelah barat prefektur Okinawa dan juga terletak pada utara dari
ujung barat daya Kepulauan Ryukyu di Laut Cina Timur Kepulauan itu,
terletak di antara Jepang, China, dan Taiwan, terdiri dari lima pulau dan
tiga pulau karang gundul yang tak berpenduduk, dengan ukuran antara 800
m2 sampai 4,32 km2. Jepang mengklaim Kepulauan Senkaku atas dasar
Perjanjian San Fransisco tahun 1951, di mana AS menyerahkan perwalian
Kepulauan Nansei Shoto ke Jepang pada tahun 1971. Senkaku merupakan
bagian dari Kepulauan Nansei Shoto . Sedangkan Cina menganggap
Diaoyu sebagai wilayahnya sejak masa purbakala, yang berada di bawah
pengaturan Taiwan namun klaim itu dibantah Jepang. Perebutan territorial
wilayah kepulauan ini masih diperdebatkan oleh Jepang dan China hingga
menyebabkan meruncingnya hubungan kedua Negara ini.
Pada Maret 2012 Jepang selesai menamakan semua pulau termasuk tiga
pulau kecil Senkaku. Sebagai balasan, China juga memberi nama pada
pulau tersebut dan Menlu Yang Jiechi mendesak Jepang untuk menyadari
secara penuh kompleksitas dan sensitivitas persoalan terkait dengan
sejarah Kepulauan Diaoyu dan secara bijaksana meminta agar
penyelesaian soal yang peka ini berdasarkan kepentingan hubungan kedua
negara. Tak mau ketinggalan, Taiwan juga bereaksi dan Menlu Timothy
Yang menyatakan bahwa Taiwan akan menangani persoalan tersebut
sesuai dengan kepentingan nasionalnya.
Beberapa peristiwa lain terjadi pada 2012, antara lain pengiriman kapal-
kapal patroli China, Haijian 50 dan Haijian 66, ke sekitar Senkaku yang
tentu saja diprotes keras oleh Jepang, dan sejak itu, penekanan terhadap
klaim masing-masing sudah mulai melibatkan kekuatan bersenjata, baik
kapal angkatan laut dan coastguard. Tentu mudah diingat bahwa kapal
coastguard Taiwan dan Jepang bertabrakan di wilayah sengketa pada 4
Juli, dan masuknya tiga kapal angkatan laut China ke wilayah sengketa
beberapa hari kemudian.
Baylis, John and Steve Smith. 2001. The Globalization of World Politics:
An Introduction to International Relations 2nd edition. Oxford: Oxford
University Press.
Frankel, Benjamin. Roots of Realism. London: Frank Cass and Company,
1996