Está en la página 1de 6

TUGAS MATA KULIAH

TEKNOLOGI SERAT

Proses Pembuatan Bioetanol dari Singkong

Dosen: Ir. Mukhtar Gozali, M.Sc

Nama: Shabrina Ghassani

NIM : 151424028

Kelas : 4TKPB

Dikumpulkan : 26 maret 2019

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI


BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TAHUN 2019
I. Pendahuluan
Bioetanol adalah etanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya
menggunakan proses farmentasi. Etanol atau ethyl alkohol (C2H5OH) berupa cairan
bening tak berwarna, terurai secara biologis (biodegradable), toksisitas rendah dan
tidak menimbulkan polusi udara yang besar bila bocor.
Penggunaan bioetanol dimungkinkan sebagai bahan bakar pengganti bensin karena
karakteristik etanol yang mirip bensin (gasoline). Selain itu, bioetanol bersifat
ramah lingkungan karena memiliki hasil pembakaran relatif bersih. Hal ini
disebabkan di dalam struktur kimiawinya terdapat atom oksigen inheren di
dalamnya. Hal ini akan membantu menyempurnakan reaksi pembakaran antara
etanol dengan udara.
II. Bahan Baku
Tanaman yang berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan bioetaol adalah
singkong. Singkog memiliki perbandingan biomassa:bioethanol sebesar 6,5:1
(kg/liter).
Komposisi bahan baku ditunjukan pada table 1
Table 1. Komposisi Kandungan Singkong
Komposisi (%w/w)
Moisture 14
Pati 77
Lemak 1,1
Protein 3,1
Fiber/cell wall materials 3,1
Ash 1,4

III. Proses Produksi Bioetanol


Secara umum proses pembuatan bioethanol adalah sebagai berikut
Gambar 1. Diagram alir pembuatan bioetanol secara umum
Produksi etanol/bioetanol (alkohol) dengan bahan baku tanaman yang mengandung
pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula
(glukosa) larut air. Glukosa dapat dibuat dari pati-patian, proses pembuatannya
dapat dibedakan berdasarkan zat pembantu yang dipergunakan, yaitu hidrolisa asam
dan hidrolisa enzyme. Hidolisa enzyme lebih banyak digunakan. Dalam proses
konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air dilakukan dengan
penambahan air dan enzyme; kemudian dilakukan proses peragian atau fermentasi
gula menjadi etanol dengan menambahkan yeast atau ragi.
Reaksi yang terjadi pada proses produksi bioethanol ditunjukan pada reaksi berikut.
H2O + (C6H10O5)n N C6H12O6
(pati) enzim (glukosa)
(C6H12O6)n 2 C2H5OH + 2 CO2
(glukosa) yeast (etanol)
Singkong

Pre Treatment

Liquifikasi

Sakarifikasi

Distilasi

Dehidrasi

Bioetanol 99,8%

Gambar 2. Diagram blok pembuatan bioetanol

3.1 Pre Treatment


Persiapan bahan baku yaitu dilakukan proses pengeringan kemudian singkong yang
telah kering dihaluskan dan diayak pada proses dry milling kemudian dicampurkan
dengan air dan diekstrak patinya pada proses wet milling.
3.2 Hidrolisis Asam
Proses liquifikasi adalah proses pemasakan bubur singkong menjadi dekstrin dengan
bantuan enzim alpha-amylase. Proses ini dilakukan pada temperatur 85-105oC. Proses
ini akan mengubah pati (Polisakarida) menjadi oligosakarida.
Proses sakarifikasi adalah proses untuk merubah dekstrin menjadi gula dengan bantuan
enzim glukoamylase. Proses sakarifikasi akan memecah Oligosakarida menjadi
molekul gula sederhana (Glukosa) dengan bantuan enzim glukoamilase. Temperatur
optimal proses ini adalah pada 50-55 oC. Pada umumnya, kedua proses ini dilakukan
secara bersama (simulatan) terutama pada industri skala kecil. Enzim yang digunakan
biasa berasal dari cendawan Aspergillus sp. yang mampu menghasilkan kedua jenis
enzim tersebut.
3.3 Fermentasi
Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi etanol (alkohol)
dengan menggunakan bakteri Saccharomyces. Persamaan reaksi pada proses ini
ditunjukan pada reaksi berikut.
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Setiap mol dari glukosa akan menghasilkan 2 mol etanol dan 2 mol karbon dioksida.
Proses fermentasi berlangsung selama 3 hari, dengan temperatur optimal pada 32 oC.
Pada akhir proses fermentasi akan dihasilkan larutan dengan kadar 10%v/v etanol.
3.4 Distilasi
Proses distilasi etanol merupakan proses pemisahan atau ekstraksi etanol dari campuran
hasil fermentasi (disebut beerfeed) yang mengandung etanol dengan kadar 10% v/v.
Pada proses distilasi, etanol akan dipisahkan dari air dengan memanfaatkan perbedaan
titik didih antara air dan etanol. Proses distilasi tersebut akan berlangsung pada kolom
distilasi Proses distilasi etanol dibagi menjadi dua tahap yaitu distilasi biasa dan distilasi
azeotrop. Pada distilasi biasa, kadar etanol maksimum yang dihasilkan hanya mencapai
95%, sedangkan kadar etanol untuk MFGE (Motor Fuel Grade Ethanol) adalah 99,6%
- 99,8%. Untuk mendapat etanol dengan kadar diatas 95%, diperlukan proses distilasi
lanjutan berupa distilasi Azeotrop. Proses distilasi Azeotrop dilakukan dengan bantuan
zat entrainer, berupa benzena, aseton, dietil eter dan beberapa jenis hidrokarbon seperti
pentana, heksana, heptana, oktana dan iso-oktana. Penambahan zat entrainer ke dalam
campuran etanol dengan air akan menghilangkan titik Azeotrop sehingga etanol dapat
dipisahkan dengan air sampai kadar diatas 99,6%. Proses pemisahan tersebut disebut
juga proses dehidrasi
3.5 Dehidrasi
Proses dehidrasi terjadi pada kolom distilasi yang disebut dehydration tower. Produk
dari dehydration tower berupa campuran etanol yang mengandung zat entrainer dan
fuel grade ethanol. Campuran yang mengandung zat entrainer akan dipompa menuju
Entrainer Recovery Tower untuk dipisahkan zat entrainer dan etanol. Zat entrainer
kemudian akan digunakan kembali pada proses distilasi, sedangkan fuel grade ethanol
yang dihasilkan merupakan produk akhir dari proses distilasi ini. Produk etanol yang
dihasilkan memiliki konsentrasi 99,8%
DAFTAR PUSTAKA
Malisi, dkk. 2016. Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari Singkong Karet
(Manihot Glaziovii) Dengan Hidrolisis Asam Sulfat Dan Fermentasi Menggunakan
Variasi Ragi. Jakarta. Universitas Muhammadiyah Jakarta
Marco Aurielo Pinheiro Lima(Ed.). 2012. Bioethanol. Rijeka Croatia. Intech
Verdian, dkk. 2016. Laporan Presentasi Ms-4012 Proses Pembuatan Bahan Bakar Bioetanol
Dari Singkong Dengan Fokus Peralatan Penyulingan. Bandung. Institut Teknologi
Negeri Bandung.

También podría gustarte

  • Sintesis Vanilin Dari Eugenol
    Sintesis Vanilin Dari Eugenol
    Documento4 páginas
    Sintesis Vanilin Dari Eugenol
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • Uji Kandungan Menthol
    Uji Kandungan Menthol
    Documento2 páginas
    Uji Kandungan Menthol
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • Proses Gasifikasi
    Proses Gasifikasi
    Documento3 páginas
    Proses Gasifikasi
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • JJKHH
    JJKHH
    Documento18 páginas
    JJKHH
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • LJLHJJ
    LJLHJJ
    Documento38 páginas
    LJLHJJ
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • Bab 1 2 Tugas Khusus
    Bab 1 2 Tugas Khusus
    Documento4 páginas
    Bab 1 2 Tugas Khusus
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • Diagram Alir
    Diagram Alir
    Documento2 páginas
    Diagram Alir
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • Diagram Alir
    Diagram Alir
    Documento2 páginas
    Diagram Alir
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • Diagram Alir
    Diagram Alir
    Documento2 páginas
    Diagram Alir
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones
  • Bab I
    Bab I
    Documento5 páginas
    Bab I
    Shabrina Ghassani
    Aún no hay calificaciones