Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
AMNESIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Faal
yang diampu oleh dr. Nurlaili Susanti, M.Biomed
Oleh:
Kelas A
Kelompok 1
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2019
ABSTRAK
Fenoma amnesia merupakan fenomena umum di Indonesia yang sudah lama
menjadi perbincangan, fenomena amnesia yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Amnesia bisa menyerang siapa saja, Pada prinsipnya amnesia
dihasilkan oleh kerusakan struktur otak yang berbentuk sistem limbik, yang mengontrol
emosi dan ingatan. Struktur ini terdiri dari thalamus yang terdapat di dalam bagian tengah
otak, dan hippocampal formation yang terletak di cuping pada otak akibat trauma.
Akibatnya, orang tidak dapat mengingat informasi maupun kejadian tertentu.
Kata kunci: amnesia, sistem limbik, informasi
ABSTRACT
Phenoma amnesia is a common phenomenon in Indonesia that has long been a
conversation, the amnesia phenomenon that exists in Indonesia from year to year has
increased. Amnesia can affect anyone. In principle, amnesia is produced by damage to the
structure of the brain in the form of the limbic system, which controls emotions and
memories. This structure consists of the thalamus which is located in the middle part of
the brain, and the hippocampal formation which is located in the lobe of the brain due to
trauma. As a result, people cannot remember certain information or events.
Keywords: amnesia, limbic system, information
Gangguan ingatan atau amnesia adalah keadaan dimana terjadinya kehilangan atau
gangguan pada daya ingat. Gangguan tersebut sering ditemukan pada peminum alkohol dan
pasien yang mengalami cedera kepala. Terdapat beberapa faktor yang mencetus perkembangan
gangguan amnesia, termasuk faktor nutrisi, anatomis dan farmakologis. Jenis amnesia secara
global umumnya terjadi pada usia pertengahan hingga usia tua, terutama pada pria dan biasanya
berlangsung kurang dari 24 jam.
Ingatan adalah kemampuan otak untuk menerima, penyimpanan dan mereproduksikan
apa yang telah dipelajari atau dialami. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia, hal
ini menunjukkan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali
pengalamn-pengalaman yang dialaminya.proses mengingat suat informasi mencakupi tiga
tahapan, yaitu memasukka informasi (encoding), penyimpanan (storage) dan mengingat
(retrieval).
Menurut perspektif psikologi kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa
untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam
perbuatan ingatan yaitu : menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.
Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi
bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah
dialami, namun jika seseorang tidak bisa bahkan sangat jarang untuk dapat menimbulkan
kembali ataupun melakukan pengulangan terhadap informasi maka hal tersebut masuk ked
alam ingatan jangka pendek (short therm memory).
Amnesia retrograde
mengacu pada ketidakmampuan untuk mengingat peristiwa yang terjadi sebelum
trauma kepala, sedangkan amnesia anterograde mengacu pada ketidakmampuan untuk
mengingat hal-hal yang terjadi setelah trauma kepala. Amnesiam retrograde dapat
diperpanjang mundur selama beberapa detik atau menit sebelum trauma. Gangguan
pecahan memori, tidak seperti amnesias global, terbatas pada modalitas presentasi
tertentu atau terbatas pada jenis informasi tertentu. Teori konsolidasi amnesia
berpendapat bahwa amnesia adalah karena kegagalan untuk memindahkan ingatan secara
efisien dari STM ke LTM. Dasar teori konsolidasi amnesia adalah premis bahwa ingatan
bergema di sirkuit saraf sebelum konsolidasi menjadi jangka panjang. Teori memori
kontekstual berpendapat bahwa amnesia terjadi karena pasien tidak dapat
mempertahankan konteks memori.
Amnesia fungsional
adalah kondisi yang tidak biasa di mana pasien mengalami amnesia retrograde
parah tanpa adanya amnesia anterograde yang signifikan dan tanpa cedera atau gangguan
otak yang diketahui. Banyak pasien dengan amnesia fungsional memiliki riwayat
kejiwaan premorbid yang signifikan, dan pada saat timbulnya amnesia banyak pasien
memiliki satu atau lebih kelainan tambahan yang juga dianggap berasal dari psikogenik.
Pengujian neuropsikologis pasien dengan amnesia fungsional menunjukkan penurunan
signifikan dari kemampuan untuk mengingat ingatan autobiografi peristiwa spesifik dari
masa lalu dan gangguan variabel kemampuan untuk mengingat dan mengenali peristiwa
publik dan wajah terkenal dari dua dekade sebelum timbulnya amnesia. Amnesia
fungsional adalah gangguan seperti gejala konversi yang dirawat secara konservatif tetapi
tidak selalu menanggapi pengobatan.
Amnesia disosiatif
adalah hilangnya identitas. Namun, melalui gangguan atau sedasi . Amnesia
disosiatif telah dilaporkan dalam episode neurologis cukup ringan untuk tidak
menyebabkan lesi yang terlihat pada pemeriksaan morfologis. Amnesia retrograde yang
tidak proporsional dengan atau tanpa kehilangan identitas terjadi dalam konteks trauma
psikologis (diketahui atau tidak). Dalam studi pencitraan metabolik, beberapa penulis
telah melaporkan perubahan fungsional, terutama di hippocampus bilateral, daerah
temporal kanan dan korteks prefrontal inferolateral, meskipun pencitraan morfologis
normal. Untuk menghindari anggapan asal organik, psikogenik atau campuran untuk
perubahan tersebut, De Renzi et al. menyarankan istilah 'amnesia fungsional' untuk
menggambarkan kondisi tersebut. Pasien kadang-kadang pulih selama acara yang mirip
dengan yang mendahului amnesia dengan cara yang spektakuler atau tidak pernah. Juga,
dalam beberapa kasus, gangguan atau sedasi dapat memicu dimulainya pemulihan.
Selama psikoterapi, seorang pasien ingat melihat sebuah mobil terbakar ketika ia masih
kecil, dan amnesia mulai ketika rumahnya terbakar. Ini menunjukkan kontrol oleh
korteks horizontal, dengan represi memblokir jejak amnesik dalam konteks emosional
dan biologis yang baru.
Cara mengetahui jika memiliki masalah ingatan
Untuk mengetahuinya, kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan berikut :
1. Apakah gangguan ingatan kita mengganggu aktivitas keseharian? Masalah
ingatan kita dianggap serius jika mulai mengganggu aktivitas keseharian kita. Kita mulai
melupakan hal- hal yang sering kita lakukan sehari-hari, misalnya menjaga kebersihan
diri, atau mengingat rute menuju tempat kerja kita atau sulit mengingat apa yang telah
terjadi dalam setiap harinya.
2. Apakah gangguan ingatan kita makin parah? Masalah ingatan kita dianggap
serius jika kita semakin sulit mengingat dan sering lupa.
3. Informasi apa yang kita lupakan? Lupa pada nama orang yang baru kita kenal
atau orang yang lama tidak kita jumpai, masih tergolong normal. Namun jika kita
melupakan nama sahabat kita yang sering kita jumpai atau nama orang terdekat, hal ini
sudah dianggap serius. Selain itu jika kita sulit untuk mempelajari hal baru, mengulang
kalimat, pertanyaan atau topik pembicaraan pada percakapan yang sama, hal ini
pun harus segera dikonsultasikan pada dokter.
4. Apakah ada tanda-tanda kebingungan? Gangguan ingatan yang serius
dapat menyebabkan kita tersesat di tempat yang biasa kita kunjungi atau meletakkan
sesuatu di tempat yang tidak semestinya karena kita tidak mengingat apa yang
seharusnya kita lakukan.
Bagaimanakah pencegahan dan penanganan amnesia?
Karena penyebab dari amnesia adalah trauma fisik pada otak dan penyakit otak, maka
dapat dicegah dengan meminimalkan trauma fisik di kepala, misalnya dengan menggunakan alat-
alat pengamanan saat berpergian dengan kendaraan ataupun di tempat kerja, menghindari obat-
obatan terlarang, alkohol, mengkonsumsi makanan sehat dan memiliki gaya hidup yang sehat.
Jika terkena infeksi otak, maka penanganan yang segera akan meminimalkan resiko yang terjadi.
Treatment yang biasanya diberikan pada penderita amnesia meliputi rehabilitasi kognitif dan
pengobatan medis.
Demikian juga pada psychogenic amnesia, penanganan yang segera setelah kejadian
traumatik dapat mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi. Treatment pada penderita
psychogenic amnesia dapat dilengkapi dengan psikoterapi untuk meningkatkan kemampuan
dalam mengatasi konflik dan pemahaman akan masalah; creative therapy untuk menyediakan
sarana bagi penderita dalam mengungkapkan perasaan, pikirannya secara nyaman dan
aman; ataupun clinical hypnosis agar penderita dapat kembali menyadari pengalaman-
pengalaman yang telah ’dikuburnya’ selama ini. Namun jika masih ’normal’ maka kita tidak
perlu terlalu khawatir, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk
meningkatkan kemapuan mengingat kita, diantaranya :
1. Hiduplah dengan sehat. Hindari alkohol, rokok, obat terlarang, atau makanan yang
berkolesterol tinggi. Berolahragalah secara teratur. Gaya hidup sehat akan meningkatkan
kesehatan dan mencegah penurunan kognitif.
2. Kembangkan terus interaksi sosial. Interaksi sosial dapat menurunkan tingkat stres karena
kita dapat berbagi dan berkeluh kesah dengan orang lain. Stres akan mengganggu kemampuan
otak dalam mengolah dan menyimpan informasi.
3. Latih dan aktifkan otak. Melalui aktivitas seperti membaca, menulis, belajar hal-hal baru,
bermain, berkebun, akan menstimulasi otak dan meningkatkan kinerja otak. Anda dapat mencoba
senam otak yang banyak dibicarakan saat ini.
4. Fokuskan atensi. Lupa sering terjadi karena terlalu banyak pikiran dalam otak kita sehingga
kita tidak menyimpan informasi dengan baik.
5. Istirahat yang cukup. Kekurangan tidur dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan
konsentrasi.
6. Sistematiskan lingkungan anda. Buatlah rencana kerja yang teratur, gunakan agenda dan
memo untuk aktivitas keseharian anda. Ikuti jadwal rutin.
7. Taruhlah barang-barang yang penting di tempat yang sama setiap harinya.
KESIMPULAN
Ingatan merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau
memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-
hal yang telah lampau. Hubungan antara apa yang diingat dengan apa yang dilupakan
merupakan perbandingan yang terbaik. Makin banyak yang dapat diingat, akan makin sedikit
yang dilupakan, begitu sebaliknya. Oleh karena itu kita harus bisa melatih semua bagian otak
untuk terus bisa berfikir secara kritis dan harus mampu memberikan perhatian(attention) dan
intensitas yang lebih agar tidak mudah lupa.
DAFTAR PUSTAKA
Aulakh, G., Shokouhi, B., & Beneng, K. (2017). Retrograde amnesia after intravenous
sedation and general anaesthesis in a dental hospital. Journal of oral and maxillofacial surgery,
1-2.
Anterion, C. T. (Eds.). 2017. Dissosiatif amnesia: Disproportionnate retrograde amnesia,
stressful experiences and neurological circumstances. Revue neurologique, 1-2.
Karschnia, P., Fulbright, R. K., Baehring, J. M. (2018) Verbal artery loop in a case of
recurrant transient global amnesia. Journal of the neurological sciences, 6-7.
Markowitssh, H. J. (2008). Anterograde amnesia. Handbook of chinical neurology. 88,
155-156.
Riasnugrahani,Missiliana.(Februari-Maret 2008), Amnesia, dalam Euangelion, Edisi
104.