Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun Oleh:
Pembimbing :
dr. Indah Rachmawati, Sp. P
PRESENTASI KASUS
TB PARU KASUS BARU
Disusun oleh :
Harumi Kusuma 1710221053
II.1 IDENTITAS
Nama : Ny. C
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 49 tahun
Alamat : Darmakradenan RT 06/04
No. CM : 02048527
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Ruang Rawat : Cendana Perempuan, Isolasi
Tanggal Masuk RS : Kamis, 3 Mei 2018
Tanggal Periksa : Selasa, 8 mei 2018
II.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Sesak napas
Keluhan Tambahan:
Pasien datang ke poli RSMS tanggal 2 Mei 2018 dengan keluhan sesak
napas dan sulit BAK sejak 1 minggu lalu. Keluhan dirasa semakin memberat setiap
harinya. Sesak tidak berkurang saat duduk maupun tidur. Diperberat saat pasien
sehabis aktivitas, diperinan saat pasien istirahat. Sesak napas tidak disertai bunyi
ngik-ngik. Pasien juga mengeluh batuk berdahak warna putih. Dahak sulit
dikeluarkan. Pasien mengatakan batuk yang terus menerus ini sangat menganggu
tidur pasien. Batuk agak berkurang jika pasien duduk dan minum air hangat. Setiap
batuk pasien merasakan sesak napas. Pasien tidak bisa BAK tanpa terpasang urine
kateter. Mual dirasakan hampir setiap saat, pasien tidak bisa makan, sehabis makan
pasien muntah. Berat badan pasien cenderung menurun semenjak sakit.
Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit, isi dan tekanan cukup
Laju pernafasan : 22 x/menit, reguler
Suhu : 36.6 oC
Airway : clear (+)
Status Gizi
BB : 38 kg
TB : 145 cm
BMI : 17.3 (underweight)
STATUS GENERALIS
Kepala : mesosefal, distribusi rambut merata, venektasi temporal (-)
Leher : tidak terdapat pembesaran KGB
Mata : edema palpebrae (-/-),konjungtiva anemis (+/+), sklera
ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm, reflek cahaya (+/+)
Hidung : nafas cuping hidung (-/-), discharge (-/-), deformitas (-/-)
STATUS LOKALIS
Paru
Inspeksi : Hemithorax dextra = sinistra, ketertinggalan gerak (-/-), retraksi
intercostae (-/-), jejas (-/-)
Palpasi : Vocal fremitus apex dextra = sinistra
Vocal fremitus basal dextra = sinistra
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Batas paru hepar SIC V LMCD
Auskultasi : SD vesikuler (+/+), RBH (-/-), RBK (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Ictus cordis tak teraba
Perkusi : Batas Jantung
Kanan atas : SIC II LPSD
Kiri atas : SIC II LPSS
Kanan bawah : SIC IV LPSD
Kiri bawah : SIC V, 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, Murmur (-), Gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), defans muscular (-),
pembesaran hepar (-), pembesaran lien (-)
Ekstremitas
Atas : Edem (-/-), sianosis (-/-), akral hangat (+/+)
Bawah : Edem (-/-), sianosis (-/-), akral hangat (+/+)
II.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 03/05/18
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah Lengkap
Hemoglobin 9.9 g/dL (L) 11.7 – 15.5 gr/dl
Leukosit 5420 U/L 3600 –11000/µL
Hematokrit 29 % (L) 35 - 47%
Eritrosit 3.5 x10ˆ6/Ul 3.8 – 5.2 juta/µL
Trombosit 244000 /uL 150.000 -440.000/µL
MCV 82.4 80 – 100 fL
MCH 28.0 26 – 34 pg
MCHC 34.0 32 – 36 %
Hitung Jenis
Basofil 0,2 % 0–1%
Eosinofil 3.5 % 2–4%
Batang 0.6 % (L) 3–5%
Segmen 61.4 % 50 – 70 %
Limfosit 29.3 % 25 – 40 %
Monosit 5.0 % 2 -8 %
Kimia Klinik
Total protein 5.92 g/dL (L) 6,40 – 8,20 g/dl
Albumin 2.42 g/dL (L) 3,40 – 5,00 g/dL
Globulin 3.50 g/dL (H) 2,70 – 3,20 g/dL
SGOT 19 U/L 15 – 37 U/L
SGPT 21 U/L 14 – 59 U/L
Ureum 23.9 mg/dL 14,98 – 38,52 mg/dL
Kreatinin 1.40 mg/dL (H) 0,55 – 1,02 mg/dL
GDS 246 mg/dL (H) <= 200 mg/dL
Natrium 134 mmol/L 134 – 146 mmol/L
Kalium 3.9 mmol/L 3,4 – 4,5 mmol/L
Klorida 98 mmol/L 96 – 108 mmol/L
HBSAG Non reaktif Non reaktif
HBA1C 10.4 % (H) <7.0
Sputum MTB DETECTED MED
Foto Thoraks PA Tanggal /04/18
II.7 Prognosis
Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pasien kasus kali ini didiagnosis dengan TB paru kasus baru TCM rif sensitif
dalam terapi OAT kategori khusus bulan ke 2A
2. Penegakan diagnosis penyakit berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
3. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru
4. Pengobatan pada TB Paru adalah dengan pemberian Obat Anti Tuberkulosis
(OAT).
5. Tujuan pengobatan pada pasien TB Paru adalah untuk mengurangi gejala,
membunuh bakteri tuberkuloosis, serta mencegah penularan.
6. Pada pasien TB Paru perlu diperhatikan tentang kepatuhan berobat karena
terkait dengan kesembuhan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Idris et al. 2015. Penatalaksanaan di bidang Ilmu Penyakit Dalam : Panduan
Praktik Klinis. Jakarta : PAPDI.
Departemen Kesehatan RI. 2014. Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter: di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Depkes RI.
1. Rifampisin
Dosis : 8-12 mg/kgBB/hari
Maka kg x dosis
Sehingga dosis yang diberikan memiliki rentang antara 305 - 456 mg.
2. Isoniazid (INH)
Dosis : 4-6 mg/kgBB/hari
Maka kg x dosis
3. Pirazinamid
Dosis : 20-30 mg/kgBB/hari
Maka kg x dosis
4. Etambutol
Dosis : 15-20 mg/kgBB/hari
Maka kg x dosis
R/
Pro : Ny. C
BB : 38
Usia : 49 tahun
Alamat : Darmakradenan