Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
SEMOGA BERMANFAAT SEBAGAI
TAMBAHAN WAWASA AKAN ILMU
HUKUM
Home News Politik Ekonomi Teknologi Olahraga Otomotif Kesehatan Lifestyle Hiburan Travel Lainnya
free space
Home » » HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Entri Populer
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Monday, 15 July 2013
DasarDasar Ilmu Hukum
RANGKUMAN DasarDasar ...
3 17 11.7K 0
HUKUM ACARA PERDATA
HUKUM ACARA PERDATA
Rangkuman RUSLIN ABDUL GANI,
SH,MH Oleh : Muchammad Nasikin
HUKUM ACARA PERDATA I. ...
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
I. PENDAHULUAN 1.1. Penamaan/ Istilah H.T.P
: SK Menteri P & K 30 Desember 1972 No.
0198/U...
ASASASAS HUKUM PIDANA
RANGKUMAN ASASASAS HUKUM PIDANA DR.ANDI
HAMZAH,SH BAB I PENDAHULUAN Pengertian
Hukum Pidana Huku...
ASASASAS HUKUM DAGANG
I. PENDAHULUAN
Oleh : Muchammad Nasikin ASAS
1.1. Penamaan/ Istilah ASAS HUKUM DAGANG I.
PENDAHULUAN Sebelum kita
H.T.P : SK Menteri P & K 30 Desember 1972 No. 0198/U/1972 (Kurikulum minimal 1972) melangkah lebih jauh dan ...
H.A.N. : Pertemuan Dosen Pengajar Mata Kuliah Sejenis di Cibubur
Tanggal 2628 Maret 1973. SOSIOLOGI HUKUM
SK Mendikbud No. 31/Dj/Kep/1983 (Kurikulum inti Program
SOSIOLOGI HUKUM Oleh :
Pendidikan Sarjana Bidang Hukum)
Muchammad Nasikin BAB I
H.T.U.N : UU No. 5/1986. UU. No. 9/2004
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
UUDS 1950 Pasal 108 dan 142
Secara etimologis , Sosi...
Arti Istilah Administrasi dalam Konsep H.A.N dan L.A.N
Metodologi Penelitian Hukum
ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Ilmu
Pengetahuan Ilmu lahir karena manusia diberikan
Tuhan sifat ingin tahu, rasa ingin tahu sese...
B = Kn – (rg + rh)
Kn = Kekuasaan/ Kegiatan Negara
Pengertian Hukum Administrasi
rg = Regelgwving
Negara
rh = Rechspraak
B = Besturen/ BestUUr Pengertian Hukum Administrasi Negara
(Fungsi Pemerintahan. Hubungaan Administrasi Negara
Dengan Ilmu Hukum Lainnya ...
Hukum Perdata Indonesia
Bab I Menikmati dan Hehilangan Hakhak
Kewargaan Hukum perdata Indonesia Hukum adalah
sekumpulan peraturan ...
Sumber Hukum Internasional ( sources of
international law )
Pendahuluan Sumber hukum yang dimaksud disini
adalah dasar berlakunya hukum intemasional. Ada tiga
macam sumber hukum: pertama, su...
Blog Archive
Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan caracara penyelenggaraan pembinaan Organisasi.
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 1/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
Usaha dan kegiatan yang dikaitkan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan serta mencapai tujuan.
Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemerintahan.
Kegiatan kantor dan Tata usaha.
1. Sebagai salah satu fungsi Pemerintah
2. Sebagai aparatur dan aparat Pemerintahan
3. Sebagai Proses penyelenggaraan tugas pekerjaan, memerlukan kerjasama secara teratur.
E. Utrecht Administrasi Negara adalah gabungan jabatanjabatan, aparat (alat) Administrasi yang dibawah pimpinan Pemerintahan
melakukan sebagian dari pekerjaan Pemerintahan.
Dimock & Dimock Administrasi Negara adalah aktifitasaktifitas Negara dalam melaksanakan kekuasaankekuasaan politiknya
dalam arti sempit, altifitasaktifitas badan eksekutif saja dalam melaksanakan Pemerintahan.
Pemerintah/ Pemerintahan
Secara teroti dan praktek, terdapat perbedaan antara Pemerintah dan Pemerintahan. Pemerintah adalah bestUUrvoering
atau pelaksanaan tugas Pemerintah, sedangkan Pemerintahan adalah Organ/ alat atau aparat yang menjalankan Pemerintahan.
Pemerintah sebagai alat kelengkapan Negara dapat diartikan secara luas dan dalam arti sempit.
Pemerintah dalam arti Luas : mencakup semua alat kelengkapan Negara yang pada pokoknya terdiri dari cabangcabang
kekuasaan eksekutif, legislative dan yudisial atau alat kelengkapan Negara lain yang bertindak untuk dan atas nama Negara.
Pemerintah dakan arti sempit : yaitu cabang kekuasaan eksekutif atau Organ/alat perlengkapan Negara yang diserahi tugas
Pemerintahan atau melaksanakan Undangundang.
Untuk jelasnya dapat dikemukakan beberapa pendapat di bawah ini :
Pembentukan Undangundang
Pelaksanaan
Peradilan
sebagai fungsi : yakni aktifitas Pemerintah adalah melaksanakan tugastugas Pemerintahan, dalam istilah Donner,
Penyelenggaraan kepentingan umum oleh dinas publik/ Pemerintahan (umum) sebagai Organ kumpulan OrganOrgan dari
Organisasi Pemerintahan yang dibebani dengan melaksanakan tugas Pemerintahan.
sebagai Organisasi : Pemerintah sebagai Organisasi bila mana kita mempelajari ketentuanketentuan susunan
Organisasi, termasuk didalamnya fungsi, penugasan, kewenangan, dan kewajiban masingmasing departemen
Pemerintahan. Pemerintah sebagai fungsi kita meneliti ketentuanketentuan yang mengatur apa dan cara tindakan
aparatur Pemerintah sesuai dengan kewenangan masingmasing.
HAN/HTP adalah merupakan instrument juridis yang digunakan oleh Pemerintah untuk secara aktif terlibat dalam
kehidupan masyarakat, disisi lain HAN merupakan Hukum yang dapat digunakan oleh anggota masyarakat untuk mempengaruhi dan
memperoleh perlindungan dari Pemerintah. Jadi HAN memuat peraturan mengenai aktifitas Pemerintah.
HAN meliputi peraturanperaturan yang berkenaan dengan Administrasi . Administasi berarti sama dengan
Pemerintahan. Oleh karena itu HAN disebut juga HTP. Perkataan Pemerintah dapat disamakan dengan kekuasaan eksekutif,
artinya Pemerintahan merupakan bagian dari Organ dan fungsi Pemerintahan, yang bukan Organ dan fungsi pembuat Undang
undang dan peradilan.
Stureb berkaitan dengan penggunaan kekuasaan, konsep kekuasaan adalah konsep Hukum publik, sebagai konsep
Hukum publik. Penggunaan kekuasaan harus dilandaskan pada asasasas Negara Hukum, asas demokrasi dan asas instrumental.
Dengan asas demokrasi tidaklah sekedar adanya badan perwakilan rakyat. Disamping badan perwakilan rakyat, asas keterbukaan
dan lembaga peran serta masyarakat(inspraak) dalam pengambilan keputusan sangat penting artinya. Asas instrumental berkaitan
dengan hakekat Hukum Administrasi sebagai instrument.
1. Hukum Konstitusi/ HTN
Sebagai perbandingan dapat juga diketengahkan skema tentang pembentukan dan penegakan Hukum materiil/ F.A.M.
Stroinkes :
Hukum Prifat
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 2/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
Pembentuk UU Hakim
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Hukum Pidana
Pembentuk UU Hakim Pidana X
Penduduk Penduduk
Hukum Administrasi
Penguasa Penguasa Penguasa
Penetapan Penegakan Perlindungan
Sepihak Sepihak Hukum
Penduduk Penduduk Penduduk
a. Negara Hukum
Asas legalitas dalam Pelaksanaan Pemerintah
HAM
Pembagian Kekuasaan
Pengawasan Pengadilan
b. Demokrasi
Badan Perwakilan Rakyat
Asas Keterbukaan
Peran Serta Masyarakat
c. Karakteristik Ajaran Instrumental
2. J. Van Der Hoven Dalam bukunya De Drie Dimensies Van Het BestUUrsrecht (1989) memaparkan tiga sisi Hukum
Administrasi yaitu :
a. Yaitu Hukum tentang kekuasaan Pemerintahan
b. De Organizatie en instrumentarium.
c. De rechtsposotie vander burger regenover het bestUUr
Macammacam sumber Hukum ini dapat di bagi menjadi dua :
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 3/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
Adalah factorfaktor yang ikut mempengaruhi isi dari aturaaturan huku. Factor tersebut adalah :
1. Peraturan Perundangundangan
Dalam keputusan Hukum, tidak semua peraturan dapat dikategorikan sebagai peraturan Hukum, suatu peraturan adalah
peraturan Hukum bilamana peraturan itu mengikat setiap orang dank arena itu ketaatannya dapat dipaksakan oleh Hakim.
Berdasarkan penjelasan Pasal 1 angka 2 UU No. 5/1986 Peraturan Perundangundangan adalah semua peraturan yang
bersifat mengikat secara umum yang dikeluarkan oleh Badan Perwakilan Rakyat bersama Pemerintah, baik di tingkat pusat
maupun Daerah, serta semua keputusan Badan atau Pejabat TUN baik ditingkat pusat maupun Daerah yang juga mengikat
umum.
3. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah Peradilan akan tetapi dalam arti sempit yang dimaksut dengan Yurisprudensi adalah ajaran Hukum
yang tersusun dan dalam radilan, yang kemudian dipakai sebagai landasan Hukum. Yurisprudensi juga diartikan sebagai
himpunan putusanputusan pengadilan yang disusun sistematik.
4. Doktrin
Meskipun ajaran Hukum atau pendapat para sarjana Hukum tidak memiliki kekuatan mengikat, namun pendapat sarjana
Hukum ini begitu penting bahkan dalam sejarah pernah terdapat ungkapan bahwa orang tidak boleh menyimpang dari
pendapat umum para ahli Hukum.
Skema sumber Hukum Administrasi dalam arti Formal (Menurut Philipus Hadjon. Hal. 55)
Selanjutnya dalam perjalanannya, sumber Hukum Administrasi dalam arti formal yaitu :
1. UUD 1945
2. Tap MPR
3. UU dan PERPU
4. PP
5. Kepres
6. Peraturan Menteri dan Surat Keputusan Menteri
7. Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah
8. Yurisprudensi
9. Hukum Tidak tertulis
10. Hukum Internasional
11. Kepurusan Tata Udaha Negara
12. Doktrin
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 4/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
suatu kewenangan tertentu yang harus dilaksanakan, biasanya dilengkapi dengan baganbagan dan diagram yang mengambarkan
hubungan kerja.
Walaupun Otonomi Daerah diterapkan dengan menganuit system Otonomi luas, pelaksanaan Otonomi tersebut tentunya
tidak dapat melepaskan dari konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Undangundang Pasal 1
(1) UUD 1945.
Ketentuan diatas merupakan dasar dibentuknya Daerahdaerah yang mempunyai hak Otonomi ataupun wilayah
administratief. Pembagian ini dimaksudkan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi serta demokratisasi pelaksanaan Pemerintahan.
Hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Daerah dalam Negara Kesatuan yang didesentralisasikan tidak dapat
dilepaskan dari system pembagian kekuasaan secara vertical yang didasarkan pada desentralisasi akan melahirkan Daerahdaerah
Otonom yang mempunyai kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri. (Pasal 10 No. 32/2004)
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 5/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
b. Wewenang Pemerintahan
1. Penyelenggaraan kenegaraan dan Pemerintahan harus memiliki legitimasi kewenangan yang diberikan oleh Undangundang.
2. Sumber wewenang bagi Pemerintah adalah peraturan Perundangundangan.
1. Atribusi : Pemberi Wewenang Pemerintah Oleh pembuat Undangundang kepada Organ Pemerintahan.
2. Delegasi : Pelimpahan wewenang Pemerintahan dari satu Organ Pemerintahan kepada Organ Pemerintahan Kepada
Organ pemeritnahan lainnya.
3. Mandat : Terjadi ketika Organ Pemerintahan mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh Organ lain atas namanya.
No Delegasi No Mandat
1. Overdracht Van Bevoegdheid 1. Opdracht Tot Nivoering (Perintah Untuk
(Pelimpahan Wewenang) Melaksanakan)
2. Kewenangan tidak dapat dijalankan 2. Kewenangan dapat sewaktu – waktu
secara incidental oleh Organ yang dilaksanakan oleh mandans.
memiliki kewenangan asli.
Terjadi Peralihan Tanggung Jawab. Tidak terjadi peralihan tanggung jawab.
3. 3.
Harus Berdasarkan Undang undang. Tidak Harus berdasarkan Undangundang .
4. Harus Tertulis 4. Dapat Tertulis, dapat pula secara lisan.
5. 5.
a. AAUPL merupakan nilainilai etik yang hidup dan berkembang dalam lingkungan Hukum Administrasi Negara.
b. AAUPL berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat Administrasi Negara dalam menjalankan fungsinya, merupakan alat uji bagi
Hakim Administrasi menilai tindakan Administrasi Negara, dan sebagai dasar pengajuan gugatan bagi pihak penggugat.
c. Sebagian besar AAUPL masih merupakan asasasas yang tidak tertulis, masih abstrak, dan tidak digali dalam praktek kehidupan
di masyarakat.
d. Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah Hukum tertulis dan terpencar dalam berbagai peraturan Hukum positif. Meskipun sebagian
asas itu berubah menjadi kaidah Hukum tertulis, namun sifatnya tetap sebagai asas Hukum.
1. Asas
2. Asas Kecermatan
3. Asas sasaran yang tepat
4. Asas keseimbangan
5. Asas kepastian Hukum.
Dalam Yurisprudensi AROB (Peradilan Administrasi Belanda) asasasas meliputi :
a. Asas Pertimbangan
b. Asas kecermatan
c. Asas kepastian Hukum
d. Asas kepercayaan atau asas menanggapi harapan yang telah ditimbulkan.
e. Asas persamaan
f. Asas keseimbangan
g. Asas kewenangan
h. Asas fai play
i. Larangan
j. Larangan bertindak sewenangwenang
a. Asas formal mengenai pembentukan keputusan yang meliputi kecermatan formal, asas fairplay
b. Asasasas formal mengenai dormulasi keputusan yang meliputi :
Asas pertimbangan
Asas kepastian Hukum formal
c. Asas material mengenai keputusan yang meliputi :
Asas kepastian Hukum material
Asas kepercayaan atau harapanharapan yang telah ditimbulkan
Asas persamaan
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 6/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
Asas kecermatan material
Asas keseimbangan
1. Asas persamaan
2. Asas larangan mencabut keputusan bermanfaat
3. Asas larangan berlaku surat
4. Asas jaminan kebebasaan masyarakat
5. Asas Keseimbangan
1) Asas kepastian Hukum
2) Asas keseimbangan
3) Asas kesamaan dalam mengambil keputusan
4) Asas bertindak cermat
5) Asas motivasi untuk setiap keputusan
6) Asas tidak mencampuradukan kewenangan
7) Asas permainan yang layak
8) Asas keadilan dan kewajaran
9) Asas kepercayaan dan menanggapi pengharapan yang wajar
10) Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal.
11) Asas perlindungan atas pandangan atau cara hidup pribadi
12) Asas Kebijaksanaan
13) Asas penyelenggaraan kepentingan umum.
1. Asas Kepastian Hukuk
bahwa asas ini menghendaki adanya dihormatinya hak yang telah diperoleh seseorang berdasarkan suatu keputusan
Pangreh sekalipun itu salah.
Bahwa suatu keputusan Pemerintah harus memenuhi syarat materiil dan formil. Syarat materiil menuntut kewenangan
dalam bertindak, sedangkan syarat formil yaitu mengenai bentuk daripada keputusan itu sendiri.
2. Asas Keseimbangan
Asas ini menghendaki adanya keseimbangan antara Hukuman jabatan dan kelalaian atau kealpaan seseorang pegawai.
3. Asas kesamaan dalam Mengabil Keputusan Pangreh.
Asas ini menghendaki agar badan Pemerintah harus mengabil tindakan yang sama/ tidak bertentangan atas kasuskasus
yang faktanya sama.
4. Asas bertindak cermat
Asas ini ditegaskan dalam yurisprudensi Hogeraad Nederland antara lain tanggal 9 Januari 1942 : bahwa kewajiban seorang
wali Kota untuk memperingatkan para pemakai jalan umum, bahwa ada bagian jalan yang rusak, atau ada perbaikan jalan.
5. Asas motivasi untuk setiap keputusan.
Asas ini menghendaki bahwa keputusan badan Pemerintahan harus didasari alas an atau motivasi yang cukup, motivasi itu
sendiri haruslah adil dan jelas.
6. Asas jangan mencampuradukan wewenang.
Badan Pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan menurut Hukum, tidak boleh menggunakan
kewenangan itu untuk lain tujuan, selain tujuan yang telah ditetapkan untuk kewenangan itu.
7. Asas Permainan yang layak
bahwa badan Pemerintah harus memberikan kesempatan yang seluasluasnya kepada warga Negara untuk mencari
kebenaran dan keadilan, asa ini sangat menghargai instansi banding dan badan peradilan.
8. Asas keadilan dan kewenangan
bahwa suatu tindakan adalah terlarang apabila badan Pemerintahan bertindang yang bertentangan dengan asa ini, maka
tindakan itu dapat dibatalkan
9. Asas menanggapi pengharapan yang wajar.
Contoh, seorang pegawai meminta izin untuk menggunakan kendaraan pribadi di waktu dinas, untuk itu diberikan izin,
kemudian ternyata bahwa pegawai tidak mendapatkan kompensasi biaya.
10. Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal.
Kadangkadang keputusan tentang pemecatan seorang pegawai dibatalkan oleh yang berwenang. Dalam hal demikian
Pemerintahan yang demikian tidak hanya menerima kembali pegawai yang dipecat, tetapi juga harus membayar segala
kerugian yang disebabkan oleh keputusan tentang pemecatan itu yang tidak dibenarkan.
11. Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup atau Cara Hidup.
Asas ini menghendaki agar pegawai negeri diberi kebebasan atau hak untuk mengatur kehidupan pribadinya sesuai dengan
pandangan/ cara hidup yang di anut
12. Asas Kebijaksanaan
asa ini menghendaki agar dalam melaksanakan tugasnya, Pemerintah diberi kebebasan untuk melakukan kebijaksanaan
tanpa harus selalu menunggu instruksi. Pemberian kebebasan iniberkaitan dengan perlunya tindakan positif dari Pemerintah
yang menyelenggarakan kepentingan umum.
13. Asas Penyelenggaraan kepentingan Umum
asas ini menghendaki agar dalam menyelenggarakan tugasnya Pemerintah selalu mengutamakan kepentingan umum.
Penyelenggaraan Pemerintah berpedoman pada asas umum penyelenggaraan Negara yang terdiri atas :
a. Asas Kepastian Hukum
b. Asas tetib peyelenggaraan Negara
c. Asas kepentingan umum
d. Asas keterbukaan
e. Asas proporsionalitas
f. Asas akuntabilitas
g. Asas efesiensi
h. Asas efektifitas
(Pasal 20 Ayat 1 UU No. 32/2004)
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 7/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
Dalam menyelenggarakan Pemerintahan, Pemerintah menggunakan asas Desentralisasi, tugas pembantuan dan
dekonsentrasi sesuai dengan peraturan Perundangundangan (Pasal, 20 ayat 2 UU No. 32 tahun 2004)
Dalam menyelenggarakan Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah menggunakan asas Otonomi dan tugas
pembantuan (Pasal 20 ayat 3 UU No. 32/2004)
Asas umum penyelenggaraan Negara menurut Undangundang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
Negara yang baik dan bersih dan bebas dari KKN sesuai Pasal 3 sebagai berikut :
d. Asas Keterbukaan
Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap hak asasi pribadi, golongan dan
rahasia Negara.
e. Asas Proporsionalitas
Asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara Negara.
f. Asas Profesionalitas
Asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan Perundangundangan.
g. Asas Akuntabilitas
Asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat/ rakyat sebagai pemengang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan
ketentuan Perundangundangan.
V. TINDAKAN PEMERINTAHAN
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 8/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
Pemerintah atau Administrasi Negara adalah subyek Hukum yang mewakili dua institusi yaitu Jabatan
Pemerintahan dan Badan Hukum Pemerintahan/ Badan Hukum Publik, sehingga tindakan Hukum yang dilakukan Pemerintah
dalam menjalankan fungsi Pemerintahan dapat dibedakan dalam tindakan Hukum publik dan tindakan Hukum privat. Tindakan Hukum
Publik Adalah tindakan Hukum yang dilakukan itu yang didasarkan atas Hukum publik. Sedangkan tindakan Hukum Perdata berarti
tindakan Hukum yang dilakukan tersebut yang didasarkan pada ketentuan Hukum Perdata.
Secara teoritis cara untuk menentukan apakah tindakan Pemerintahan itu diatur oleh Hukum publik atau Hukum Perdata
adalah dengan melihat kedudukan pemeritah dalam menjalankan tindakan tersebut. Jika Pemerintah bertindak dalam kualitasnya
sebagai Pemerintah, maka hanya Hukum publiklah yang berlaku, dan jika Pemerintah bertindak tidak dalam kualitas Pemerintah, maka
Hukum privatlah yang berlaku.
Tindakan Hukum publik yang dilakukan Pemerintah dalam menjalankan Pemerintahannya, dapat dibedakan tindakan
Hukum publik yang bersifat sepihak dan tindakan banyak pihak. Peraturan bersama antar Kabupaten atau antar Kabupaten dengan
Propinsi adalah contoh tindakan Hukum publik beberapa pihak.
Dikalangan para sarjana perbedaan pendapat mengenai sifat tindakan Hukum Pemerintahan ini. Sebagian mengatakan
bahwa perbuatan Hukum yang terjadi dalam lingkup Hukum publik selalu bersifat sepihak atau hubungan Hukum bersegi satubagi
mereka tidak ada perbuatan Hukum publik yang bersegi dua, tidak ada perjanjian yang diatur oleh Hukum publik. Bila mana Pemerintah
dengan seorang partikelir diadakan suatu perjanjian, maka Hukum yang mengatur perjanjian itu senantiasa Hukum privat. Perjanjian
ialah suatu perbuatan Hukum yang bersegi dua karena diadalan oleh dua kehendak (yang ditentukan dengan sukarela) yakni suatu
persesuaian kehendak antara dua pihak sebagian penulis lain mengatakan, ada perbuatan Hukum Pemerintah bersegi dua, mereka
mengakui adanya perjanjian yang diatur oleh Hukum publik seperti perjanjian kerja yang berlaku selama jangka pendek. Meskipun
dikenal adanya tindakan Pemerintah yang bersegi dua namun dari argumentasi dari masingmasing penulis bahwa pada prinsipnya
semua tindakan Pemerintah dalam menyelenggarakan tugastugas publik lebih merupakan tindakan sepihak atau bersegi satu.
Ada beberapa contoh seperti pada ijin usaha pertambangan tidak dapat dikatakan bahwa pihak yang bersangkutan
berkesempatan untuk terlebih dahulu menyatakan persetujuannya, sebab ijin pegusahaan pertambangan dan konsesi pertambangan
tersebut terjadinya justru keputusan Pemerintah, yang sifatnya sepihak dan berlaku seketika.
1. Tanggung gugat bidang Hukum Perdata dalam bentuk perbuatan melanggar Hukum oleh penguasa melalui peradilan umum.
2. Tanggung gugat bidang Hukum Administrasi khusus tentang KTUN melalui peradilan TUN.
Dalam gugatan Perdata formulasinya ditujukan kepada Pemerintah RI dan untuk tingkat Daerah dirumuskan Pemerintah
Daerah.
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 9/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
rugi dan tehabilitasi (Pasal 53 ayat 1 UU No. 9/2004)
Dalam tanggung gugat bidang TUN, maka yang menjadi tergugat adalah pejabat, maka rumusnya adalah : Presiden,
Menteri, Gubernur, Bupati, WaliKota.
1. Sarana yang terhimpun dalam publik domein, misalnya : alat tulis menulis, sarana transportasi, gedunggedung perkantoran, dll.
2. sarana/ instrument Yuridis
1) Peraturan Perundanganundangan
Peraturan adalah merupakan Hukum yang sifatnya mengikat umum (berlaku umum) dan tugasnya mengatur halhal
yang bersifat umum (general).
Secara teoritik istilah Perundangundangan mempunyai dua pengertian sebagai berikut :
1. Perundangundangan merupakan proses pembentukan peraturanperaturan Negara, baik ditingkat pusat maupun ditingkat
Daerah.
2. Perundangundangan adalah segala peraturan Negara yang merupakan hasil pembentukan peraturanperaturan, baik di
tingkat pusat maupun di tingkat Daerah.
a. Bersifat Umum dan komptehensif, yang demikian merupakan kebalikan dari sifat yang khusus dan terbatas.
b. Bersifat universal, ia diciptakan untuk menghadapi peristiwa yang akan dating dan belum jelas bentuk kongkritnya. Oleh
karena itu tidak dapat dirumuskan untuk mengatasi peristiwa tertentu saja.
c. Memiliki kekuatan untuk mengoreksi dan memperbaiki dirinya sendiri, adalah lazim bagi suatu peraturan untuk
mencantumkan klausula yang memuat kemungkinan dilakukannya peninjauan kembali.
2) Peraturan Kebijaksanaan
Pelaksanaan Pemerintah seharihari menunjukkan, badan atau pejabat Tata Usaha Negara acap kali menempuh berbagai
langkah kebijaksanaan tertentu, antara lain menciptakan apa yang kini sering dinamakan peraturan kebijaksanaan. Produk semacam
peraturan kebijaksanaan tidak terlepas kaitan penggunaan freies ermessen. Karena itu sebelum menjelaskan peraturan kebijaksanaan
terlebih dahulu dikemukakan mengenai “freies ermessen”
Freies ermessen berasal dari kata Freies artinya bebas, lepas, tidak terkait, dan merdeka. Sedangkan ermessen
mempertimbangkan, menilai, menduga, dan memperkirakan. Jadi Freies ermessen adalah orang yang memiliki kebabasan untuk
menilai, menduga, dan mempertimbangkan sesuatu, istilah ini secara khas digunakan Pemerintah. Sehingga Freies ermessen diartikan
juga sebagai salah satu sarana yang memberikan ruang gerak bagi pejabat atau Badan Administrasi Negara untuk melakukan tindakan
tanpa harus terikat sepenuhnya pada Undangundang.
Didalam praktek penyelenggaraan Pemerintahan, Freies ermessen dilakukan oleh aparat Pemerintah atau Administrasi
Negara dalam halhal sebagai berikut :
1. Belum ada peraturan Perundangundangan yang mengatur tentang penyelesaian in konkrito terhadap suatu masalah tertentu,
padahal masalah tersebut menuntut penyelesaian segera. Misalnya dalam menghadapi bencana alam, atau wabah penyakit
menular.
2. Peraturan Perundangundangan yang menjadi dasar berbuat aparat Pemerintah memberikan kebebasan sepenuhnya, missal
dalam pemberian ijin berdasarkan pasal 1 HO, setiap pemberi ijin bebas untuk menafsirkan pengertian “menimbulkan
keadaan bahaya” sesuai dengan situasi dan kondisi daerah masingmasing.
3. Adanya delegasi Undangundang, maksudnya aparat Pemerintah diberi kekuasaan untuk mengatur sendiri, yang sebenarnya
kekuasaan ini merupakan kekuasaan aparat yang lebih tinggi tingkatannya, missal dalam menggali sumbersumber keuangan
daerah. Daerah bebas untuk mengelolahnya asalkan sumber itu merupakan sumber yang sah.
3) Pengertian Peraturan Kebijaksanaan
Didalam penyelenggaraan tugas Administrasi Negara Pemerintah banyak mengeluarkan kebijaksanaan yang
dituangkandalam berbagai bentuk seperti : Garisgaris Kebijaksanaan, peraturanperaturan, pedomanpedoman, petunjukpetunjuk,
surat edaran, resolusiresolusi, instruksiinstruksi, nota kebijaksanaan, peraturan menteri, keputusan dan pengumuman.
Secara praktis kewenangan Diskresioner Administrasi Negara yang kemudian melahirkan peraturan, kebijaksanaan,
mengandung dua aspek pokok sebagai berikut :
1. Kebebasan menafsirkan ruang lingkup wewenang yang dirumuskan dalam peraturan dasar wewenagnya, aspek pertama ini
lazim dikenal dengan kebebasan menilai yang bersifat obyektif.
2. Kebebasan untuk menentukan sendiri dengan cara bagaimana dan kapan wewenang yang dimiliki Administrasi Negara itu
dilaksanakan. Aspek kedua ini dikenal dengan kebebasan menilai yang bersifat subyektif. Kewenangan bebas untuk
menafsirkan secara mandiri dari Pemerintah inilah yang melahirkan peraturan kebijaksanaan.
1. Peraturan kebijaksanaan bukan merupakan peraturan Perundangundangan
2. Asasasas pembatasan dan pengujian terhadap peraturan Perundangundangan tidak dapat diberlakukan pada peraturan
kebijaksanaan.
3. Peraturan kebijaksanaan tidak dapat di uji secara wetwatigheid karena memang tidak ada dasar peraturan Perundang
undangan untuk membuat keputusan peraturan kebijaksanaan tersebut.
4. Peraturan kebijaksanaan dibuat berdasarkan Freies Ermessen dan ketiadaan wewenang Administrasi bersangkutan
membuat peraturan Perundangundangan.
5. Pengujian terhadap peraturan lebih diserahkan pada doelmatigheid dank arena itu Bantu ujinya adalah asasasas umum
Pemerintahan yang layak.
6. dalam praktek diberikan format dalam berbagai bentuk dan jenis peraturan yaitu :
keputusan, instruksi, surat edaran, pengumuman dan lainlain. Bahkan dapat ditemui dalam bentuk peraturanperaturan.
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 10/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
1. Tepat guna dan berdaya guna sebagai sarana peraturan yang melengkapai menyempurnakan dan mengisi kekurangan yang
ada pada peraturan Perundangundangan.
2. Tepat guna dan berdaya guna sebagai sarana pengatur bagi keadaan vacuum peraturan Perundangundangan.
3. Tepat guna dan berdaya guna sebagai serasana pengaturan kepentingan yang belum terakomodasi secara patut, layak,
benar, dan adil dalam peraturan Perundangundangan.
4. Tepat guna dan berdaya guna sarana pengaturan mengenai kondisi peraturan Perundangundangan yang sudah ketinggalan
jaman.
5. Tepat guna dan berdaya guna kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Administrasi Negara di bidang Pemerintahan dan
pembangunan yang bersifat cepat berubah atau memerlukan pembaharuan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
6) Rencanarencana
Negara merupakan Organisasi yang memunyai tujuan. Bagi Negara Indonesia tujuan Negara itu dituangkan dalam
Alinea ke empat UUD 1945, mengindikasikan bahwa Indonesia merupakan Negara Hukum yang menganut konsepsi Welfare
state tujuan kehidupan bernegara meliputi berbagai dimensi, terhadap berbagai dimensi ini Pemerintah membuat rencanarencana.
Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara rencana merupakan salah satu instrument Pemerintah yang sifat
Hukumnya berada diantara peraturan kebijaksanaan, Perundangundangan, dan ketetapan, dengan demikian perencanaan memiliki
bentuk sendiri patuh pada peraturan sendiri serta mempunyai tujuan sendiri, yang berbeda dengan peraturan kebijaksanaan,
peraturan perundanganundangan dan ketetapan.
Rencana merupakan himpunan kebijaksanaan yang akan di tempuh pada masa yang akan dating, akan tetapi ia bukan
peraturan kebijaksanaan karena kewenangan untuk membuatnya ditentukan oleh peraturan perundanundangan atau didasarkan
pada wewenang Pemerintah yang jelas. Rencana memiliki sifat norma yang umum abstrak, namun ia bukan peraturan Perundang
undangan, karena tidak semua rencana itu mengikat umum dan tidak selalu mempunyai akibat Hukum langsung. Rencana
merupakan hasil penetapan oleh Organ Pemerintahan tertentu atau dituangkan dalam bentuk ketetapan, tetapi ia bukan
Beschikking karena didalamnya memuat peraturan yang bersifat umum.
Perencanaan terbagi dalam tiga kategori sebagai berikut :
a. Perencanaan Informative yaitu rancangan estimasi mengenai perkembangan masyarakat yang dituangkan dalam
alternativealternative kebijakan tertentu. Rencana seperti ini tidak memiliki akibat Hukum bagi warga Negara.
b. Perencanaan Indikatif adalah rencana yang memuat kebijakan yang akan di tempuh dan mengindikasikan bahwa kebijakan
itu akan dilaksanakan. Kebijakan ini masih harus diterjemahkan ke dalam keputusan operasional atau normative.
Perencanaan seperti ini memiliki akibat Hukum yang tidak langsung.
c. Perencanaan Operasional atau Normative, merupakan rencana yang terdiri dari persiapan, perjanjian, dan ketetapan,
rencana Tata ruang kota, pembebasan tanah, pemberian subsidi, dll.
Schriftelijke (tertulis)
Keputusan atau tindakan terkandung pilihan
Oleh Organ Pemerintahan
Ditujukan pada waktu yang akan datang
Unsurunsur Rencana (sering kali berbentuk tindakantindakan atau keputusankeputusan).
Memiliki sifat yang tidak sejenis, beragam.
Sering kali secara programatis
Untuk jangka waktu tertentu.
Gambaran tertulis.
8) Perizinan
Pengertian Perizinan yaitu dispensasi, konsesi, dan lisensi. Dipensasi adalah keputusan Administrasi Negara yang
membebaskan suatu perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan tersebut.
9) Unsurunsur izin
Instrumen Yuridis
Peraturan Perundangundangan
Peristiwa kongkrit
Prosedur dan persyaratan.
Keinginan mengarahkan (mengendalikan “sturen”) aktivitas tertentu (misalkan ijin bangunan)
Mencegah bahaya bagi lingkungan (izinizin lingkungan)
Keinginan melindungi obyekobyek tertentu (izin terbang, izin membongkar pada monumentmonumen)
Hendak membagi bendabenda yang sedikit (izin menghuni didaerah padat penduduk)
Pengarahan, dengan menyeleksi orangorang dan aktivitas (izin berdasarkan dimana pengurus harus memenuhi syarat
tertentu)
Organ yang berwenang
Yang dialamatkan
Ketentuan, pembatasan, serta syaratsyarat.
Pemberian alasan
Pemberitahuan, tambahan.
a. Penggunaan Instrumen Hukum KePerdataan
Kedudukan Hukum Pemerintah dalam melakukan kegiatan seharihari tampil dengan dua kedudukan yaitu
sebagai wakil dari Badan Hukum dan wakil dari Jabatan Pemerintahan. Sebagai wakil Badan Hukum Pemerintah tidak
berbeda dengan seseorang atau Badan Hukum Perdata pada umumnya yaitu diatur dan tunduk pada ketentuanketentuan
Hukum KePerdataan.
Pemerintah sebagaimana manusia dan Badan Hukum Perdata dapat terlibat dalam pergaulan Hukum Privat,
Pemerintah melakukan jual beli, sewa menyewa, membuat perjanjian dan mempunyai hak. Pemerintah juga bertanggung
jawab ketika terjadi perbuatan melawan Hukum yang dilakukan Pemerintah.
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 11/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
Penentuan syarat dalam rangka memberikan perlindungan untuk kepentingan umum yang harus dilajukan oleh
Pemerintah.
Ketentuan syaratsyarat tersebut harus dilakukan secara terbuka misalnya, melalui penawaran umum agar
dikatahui sebelumnya oleh pihak lawan berkontrak, sehingga pihak swasta dapat dengan sukarela menyetujui
terhadap syarat yang telah ditentukan tersebut.
1. Ketetapan adalah pernyataan kehendak dari Organ Pemerintahan untuk melaksanakan hal khusus, ditujukan untuk
menciptakan hubungan Hukum baru, menghapus serta meniadakan Hukum yang ada.
2. Ketetapan adalah suatu pernyataan kehendak yang disebabkan oleh surat permohonan yang diajukan, atau setidak
tidaknya keinginan atau keperluan yang dinyatakan.
3. Beschikking adalah keputusan tertulis dari Administrasi Negara yang mempunyai akibat Hukum.
4. Beschikking adalah perbuatan Hukum publik bersegi satu (yang dilakukan oleh alat Pemerintahan berdasarkan suatu
kekuasaan istimewa).
5. Beschikking adalah suatu tindakan Hukum yang bersifat sepihak dalam bidang Pemerintahan yang dilakukan oleh
suatu Badan Pemerintah berdasarkan wewenang yang luas biasa.
a. Definisi Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 1 (3) UU No. 5/1986.
Suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
Hukum yang berdasarkan peraturan Perundangundangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang
menimbulkan akibat Hukum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata.
b. Rumusan Pasal 1 (3) tersebut diatas mengadung elemen utama sebagai berikut :
Penetapan tertulis
Oleh Badan atau Pejabat TUN
Tindakan Hukum Tata Usaha Negara
Konkrit, Individual
Final
Menimbulkan akibat Hukum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata.
Pengertian Penetapan Tertulis cukup ada hitam di atas putih, karena menurut penjelasan pasal tersebut
dikatakan : “Form” tidak penting dan bahkan nota atau memo saja sudah memenuhi syarat sebagai penetapan tertulis.
Pengertian Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dirumuskan dalam Pasal 1 angka 2 pada dasarnya
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara melakukan urusan Pemerintah. Konkrit dan Individual keputusan Tata Usaha
Negara haruslah tidak bersifat Umum melainkan harus konkrit dan individual. Final artinya keputusan Tata Usaha Negara
tidak bersifat sementara akan tetapi sudah final. Menimbulkan akibat Hukum bagi seorang atau Badan Hukum Perdata
membawa konsekwensi bahwa Penggugat haruslah seseorang atau Badan Hukum Perdata (Pasal 53 angka 1 UU No.
9/2004)
KTUN yang merupakan perbuatan Hukum Perdata
KTUN yang merupakan pengaturan yang bersifat umum
KTUN yang masih memerlukan persetujuan
KTUN yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan KUH Pidana atau KUHAP dan Peraturan Perundangundangan lain
yang bersifat Pidana.
KTUN yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan Badan Peradilan berdasarkan ketentuan Undangundang yang
berlaku.
KTUN Mengenai Tata Usaha ABRI
Keputusan Panitia Pemilihan Umum, baik di pusat maupun daerah mengenai hasil pemilu.
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 12/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
5. ketetapan kilat dan ketetapan langeng
6. Ketetapan Lisan
a. keputusan harus dibuat oleh Organ atau badan atau pejabat yang berwenang membuatnya.
b. harus diberi bentuk sesuai dengan peraturan yang menjadi dasarnya dan harus menurut prosedur pembuatnya.
c. Suatu putusan harus memenuhi syarat formal, contoh : prosedur cata pembuatannya, bentuk keputusan, pemberitahuan
kepada yang bersangkutan. ( Pasal 53 UU No. 5/1986)
d. Keputusan tidak boleh memuat kekurangakekurangan yuridis
e. Isi dan tujuannya harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya.
1. Organ Pemerintah yang membuat ketetapan harus berwenang
2. Karena ketetapan suatu pernyataan kehendak, maka ketetapan tidak boleh mengandung kekurangan yuridis seperti penipuan,
paksaan atau suap dan kesesatan.
3. Ketetapan harus berdasarkan suatu keadaan (situasi) tertentu.
4. Ketetapan harus dapat dilaksanakan dan tanpa melanggar peraturan lain serta isi dan tujuan ketetapan itu harus sesuai
dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya.
1. Faktor Hukumnya sendiri
2. Faktor penegak Hukum
3. Faktor sarana/ fasilitas yang mendukung penegakan Hukum
4. Faktor masyarakat
5. Faktor kebudayaan.
1) Paksaan Pemerintah
2) Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan(izin, subsidi, pembayaran dll)
3) Pengenaan uang paksa oleh Pemerintah
4) Pengenaan denda Administratif
a. Perlindungan Hukum bagi rakyat merupakan konsep universal, dalam arti dianut dan diterapkan oleh setiap Negara yang
mengedepankan diri sebagai Negara Hukum.
b. Hukum diciptakan sebagai sarana pengatur dan sarana perlindungan bagi subyek Hukum
c. Perlindungan Hukum akibat perbuatan Pemerintah dalam bidang Perdata maupun bidang publik
Berkenaan dengan kedudukan Pemerintah sebagai wakil dari badan Hukum publik yang dapat melakukan tindakan
Hukum dalam bidang kePerdataan seperti jual beli, sewa menyewa, membuat perjanjian dans ebagainya, maka dimungkinkan muncul
tindakan bertentangan dengan Hukum. Berkenaan dengan perbuatan Pemerintah yang bertentangan dengan Hukum ini disebutkan
bahwa Hakim Perdata berkenaan dengan perbuatan melawan Hukum oleh Pemerintah berwenang, mengHukum Pemerintah untuk
membayar ganti kerugian, didamping itu Hakim Perdata dalam berbagai hal dapat mengeluarkan larangan atau perintah terhadap
Pemerintah untuk melakukan tindakan tertentu.
Perlindungan Hukum bagi rakyat terhadap tindakan Hukum Pemerintah dalam kepastiannya sebagai wakil dari badan
Hukum publik dilakukan melalui Peradilan Umum. Kedudukan Pemerintah dalam hal ini tidak berbeda dengan seseorang atau badan
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 13/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
Hukum Perdata yang sejajar, sehingga Pemerintah dapat menjadi Tergugat maupun Pengugat, dengan kata lain Hukum Perdata
memberikan perlindungan yang sama baik kepada Pemerintah maupun seseorang atau badan Hukum Perdata.
1. Perbuatan Pemerintah dalam bidang pembuatan peraturan Perundangundangan (regeling)
2. Perbuatan Pemerintah dalam bidang penerbitan Ketetapan (beshikking)
3. Perbuatan Pemerintah dalam bidang kePerdataan.
Bidang pertama terjadi dalam bidang publik oleh karena itu tunduk dan di atur berdasarkan Hukum publik.
Sedangkan yang terakhir shusus dalam bidang Perdata dan karenanya tunduk dan diatur berdasarkan Hukum Perdata.
Perlindungan Hukum melalui Mahkamah Agung dengan cara hak uji materiil sesuai Pasal 5 (2) Tap MPR No.
III/MPR/2000 tentang sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundangundangan yang menegaskan bahwa : Mahkamah
Agung berwenang menguji peraturan Perundangundangan di bawah Undangundang, hal yang sama juga diatur dalam Pasal 31
(1) UU No.14/1985.
Perlindungan Hukum akibat dikeluarkannya ketetapan ditempuh melalui dua kemungkinan yaitu Peradilan
Administrasi dan Bidang Administrasi.
Pasal 53 (1) dan Pasal 48 UU No.5/1986
Perlindungan Hukum melalui Mahkamah Konstitusi dengan cara hak uji UU terhadap UUD.
Gol. IVb Ke Atas
Gol. IVa Ke bawah
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 14/15
5/1/2015 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA KUMPULAN MATERI MATA KULIAH HUKUM
10.4. Kompetensi Absolut PTUN
Alasan Menggugat
Alasan Menggugat
Pasal 53 angka 2 a.b UU No. 9 tahun 2004
Apa yang di gugat
KTUN Pasal 1.3. (Pasal 2 + Pasal 3)
Siapa yang digugat
Badan TUN/ Pejabat TUN = Pasal 1.2
Apa yang di tuntut
Batalkan KTUNm dapat disertai
Ganti rugi
Regabilitasi
Bagaimana menggugat/ berbicara
Pasal 53132 UU No. 5/1986
Diposkan oleh andru joe di 09:44
3 komentar:
Post a Comment
Copyright © 2013 RASIQZONETWORK About Contact Privacy Policy Disclaimer
Proudly Powered by BLOGGER
http://andruhk.blogspot.com/2012/07/hukumadministrasinegara.html 15/15