Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ABSTRAK
Analisa kasus ini dibuat agar kita semua bisa memahami bagaimana suatu pesawat bisa mendapatkan nilai rate of
climb dan mengetahui apakah suatu koefisien gaya angkat berpengaruh dalam besar atau tidaknya suatu rate of climb dengan
mengkalkulasikan dari ketinggian yang beragam. Perhitungan rate of climb memang sangat diperlukan guna suatu pesawat
agar bisa mencapai suatu titik ketinggian secara efektif pada saat pesawat membentuk climb angle 90 derajat. Perhitungan
rate of climb ini juga dijadikan sebagai dasar sebuah indikator pada pesawat terbang yang disebut vertical speed indicator.
Semakin besar nilai rate of climb maka pesawat akan semakin cepat dalam mencapai ketinggian tertentu
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa kasus kecelakaan pada penerbangan
diantaranya terjadi pada saat take off dan landing, maka
dari itu rate of climb merupakan faktor yang sangat
penting dalam operasional pesawat terbang. Jika rate of
climb suatu pesawat rendah pada saat take off maka suatu
pesawat akan cenderung terbang menukik atau nose
down dikarenakan power yang tersedia tidak mampu
menghasilkan gaya angkat yang besar pada pesawat Gambar 1. Komponen gaya aerodinamika pesawat
terbang untuk menanjak. Pada kasus ini malfunction pada
salah satu komponen Engine bisa jadi salah satu Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rate of
penyebab terjadinya kecelakaan saat penerbangan. climb yaitu : speed,power,weight,air density dan altitude.
1.2 Rumusan masalah Rate of climb dari pesawat dapat diketahui dengan
Faktor-faktor yang mempengaruhi rate of climb perbandingan antara excess power dengan berat dari
pada saat pesawat terbang di beberapa ketinggian pesawat, dirumuskan sebagai berikut :
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori
Rate of climb adalah kecepatan mendaki yang Gambar 2. Formula pada perhitungan Rate of climb
merupakan komponen vertical velocity. Diketahui bahwa
lift tegak lurus dan paralel terhadap velocity dan juga
weight tegak lurus terhadap garis horizontal, thrust ANALISA PERHITUNGAN
diasumsikan sejajar dengan flight path dan pada saat 3.1 Analisa Permasalahan
climb, thrust harus lebih unggul pada pesawat seperti Pada bagian ini dilakukan analisis perhitungan rate of
pada Gambar 1. climb sebuah pesawat bermesin Turbo Jet dengan 1
Engine dengan spesifikasi sebagai berikut:
Gambar 4. Rate of climb terhadap Cl pada sea level
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa 𝐶𝐿 yang besar tidak selamanya
menghasilkan rate of climb yang besar pula, begitu juga
pada velocity . itu disebabkan karena power yang tersedia
tidak dapat mengimbangi besarnya nilai power yang
dibutukan pada saat nilai 𝐶𝐿 yang besar pada pesawat
tersebut. semakin besar nilai 𝐶𝐿 maka akan semakin besar
juga nilai 𝐶𝐷 sehingga power yang dibutuhkan akan semakin
besar juga.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/RobbiHamdika1/
estimasi-flight-performance-80203740
Pada akhirnya didapat nilai rate of climb sebesar -0,2
m/s dengan asumsi koefisien gaya angkat sebesar Cl = http://gilangmrbean.blogspot.com/2012/08/k
0,1, untuk mendapatkan nilai rate of climb yang
maksimal dilakukan perhitungan ulang dengan berbagai
inerja-pesawat-terbang-aircraft.html
koefisien gaya angkat.
20
17.837
17.614
15 14.27
11.53
10
8.883 Rate of
5 Climb
0 -0.164
-5