Está en la página 1de 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN

MACROMEDIA FLASH BERBASIS LAGU SAINS

Dwi Septi Saputri1, Handoko Santoso2, Agil Lepiyanto3


1Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung
2Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung
3Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung

Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) 42445-42454
E-mail: 1)dwiseptiiiii@gmail.com, 2)handoko.umm@gmail.com, 3)lepi22evolusi@gmail.com

Abstract: Many applications that can help in developing learning media provide
teachers the opportunity to be more creative and innovative. Less supportive
learning conditions such as boring classroom conditions and less interesting
material explanations are a problem in the learning process that can be
overcome by using media that packs material for more interest by students.
Packaging the material can be a science song.
The purpose of this research is to produce biology learning media with
macromedia flash based on science song that is suitable to be used as biology
learning media. The type of research is research and development using the 4-D
development model suggested by Thiagarajan, Semmel, dan Semmel. Stage is
implemented define, design and develop. The research was conducted in
January-May 2017. Experimental material validation analysis results show that
85.3% fall into the category of "Very Eligible". The design validation results show
that 86.8% fall into the category of "Very Eligible". Validation results by biology
subject teachers show that 84.6% fall into the "Very Eligible" category and
students' test results on media legibility and attractiveness show 83.3% fall into
the "Very Eligible" category.
Based on the explanation of the development of learning media on
macromedia flash based science song can be concluded media deserve to be
instructional media.

Keyword: Instructional Media, Science Song

Abstrak: Banyaknya aplikasi yang dapat membantu dalam mengembangkan


media pembelajaran memberikan kesempatan guru untuk lebih kreatif dan
inovatif. Suasana belajar yang kurang mendukung seperti, suasana kelas
membosankan, dan penyampaian materi kurang menarik merupakan hambatan
dalam proses pembelajaran yang dapat diatasi dengan menggunakan media
yang mengemas materi agar lebih diminati oleh siswa. Pengemasan materi
tersebut bisa berupa lagu sains.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran
biologi dengan macromedia flash berbasis lagu sains yang layak digunakan
sebagai media pembelajaran biologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang
disarankan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel. Tahapan yang dilaksanakan
yakni define, design dan develop. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-
Mei 2017. Hasil analisis validasi ahli materi menunjukkan bahwa 85,3% masuk
dalam kategori “Sangat Layak”. Hasil validasi desain menunjukkan 86,8% masuk
dalam kategori “Sangat Layak”. Hasil validasi oleh guru mata pelajaran biologi
menunjukkan 84,6% masuk dalam kategori “Sangat Layak” dan hasil uji coba
siswa terhadap keterbacaan dan kemenarikan media menunjukkan 83,3% masuk
dalam kategori “Sangat Layak”.
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengembangan media
pembelajaran biologi degan macromedia flash berbasis lagu sains dapat
disimpulkan bahwa media layak dijadikan sebagai media pembelajaran.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Lagu Sains

1. PENDAHULUAN
Banyak faktor yang menjadi penyebab tujuan dari pendidikan tidak dapat
tercapai dengan maksimal, salah satunya adalah kurang mampunya seorang
pendidik dalam mengemas materi semenarik dan semudah mungkin untuk
dipahami oleh siswa. Peran pendidik untuk memanfaatkan dunia teknologi dalam
proses pembelajaran, kaitannya dengan pengemasan materi pembelajaran yakni
dengan menjadikan perkembangan teknologi sebagai peluang bagi pendidik
untuk menerapkannya dalam pembelajaran agar materi disajikan dengan
menggunakan media yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
Banyaknya aplikasi yang dapat membantu dalam mengembangkan media
pembelajaran memberikan kesempatan pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif.
Suasana belajar yang kurang mendukung seperti gangguan teman, suasana
kelas yang membosankan, materi yang tidak menarik dan kesulitan dalam
berkonsentrasi merupakan hambatan dalam proses pembelajaran yang dapat
diatasi dengan menghadirkan media yang di dalamnya mengemas materi agar
lebih diminati oleh siswa. Pengemasan materi tersebut dapat menggunakan
aplikasi macromedia flash dan juga bisa berupa lagu sains
Arsyad (2009) menjelaskan bahwa hambatan-hambatan tersebut dapat
diatasi melalui penggunaan media pembelajaran sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan (materi ajar) agar pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif. Yim dan Lee (dalam Subali dkk, 2012) menyatakan bahwa penggunaan
lagu yang berisi materi ajar dapat meningkatkan kemampuan untuk mengingat
informasi, mendorong kreativitas pemahaman dan menciptakan lingkungan yang
lebih kondusif untuk belajar.
Konsentrasi dapat ditimbulkan apabila siswa tertarik dengan materi yang
harus mereka pahami, sehingga penggunaan media yang dapat memicu niat
siswa untuk belajar perlu dikembangkan dan diterapkan agar proses
pembelajaran tidak berjalan dengan sia-sia, serta dapat tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Sari (2013) menjelaskan bahwa lagu sains memberikan cara yang
berbeda untuk menguasai konsep, sesuai kurikulum di Indonesia bahwa guru
biologi dituntut kompeten dalam mengemas materi menjadi hal yang menarik
saat dipelajri, salah satunya dengan lagu sains.
Berdasarkan hasil penelitian Amiq (2013) penggunaan media dengan
Macromedia Flash menunjukan adanya minat belajar siswa dibandingkan
dengan proses pembelajaran yang tidak menggunakan media Macromedia
Flash. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran biologi
dengan macromedia flash berbasis lagu sains yang layak sebagai media
pembelajaran dan mampu menciptakan pengalaman belajar yang
menyenangkan serta tidak menegangkan bagi siswa.
2. METODE
2.1 Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan oleh peneliti yakni model 4-D
dari Thiagarajan, Semmel dan Semmel (dalam Trianto, 2010:189). Model
pengembangan 4-D terdiri dari 4 tahap pengembangan yang dikenal dengan
istilah define, design, develop dan desseminate atau dalam istilah lainnya disebut
model 4-P yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran.
2.2 Prosedur Pengembangan
Prosedur yang dilakukan peneliti dalam pengembangan media
pembelajaran yakni sesuai dengan metode pengembangan 4-D dari Thiagarajan,
Semmel dan Semmel (dalam Trianto, 2010:189) yang terdiri dari define, design,
develop dan desseminate. Model pengembangan 4-D yang sudah dimodifikasi
terdapat pada Gambar 1.

Gambar 1. Desain Uji Coba Produk Dikutip dari


Thiagarajan, Sammel dan Sammel
(dalam Trianto,2010:190)
Pengembangan media pembelajaran dibatasi hanya sampai pada tahap
develop atau pengembangan. Batasan tahap pengembangan ini karena adanya
keterbatasan waktu dan biaya.

2.2.1 Define (Pendefinisian)


Tahap define atau pendefinisian yang dilakukan oleh peneliti yakni:
a. Analisis Ujung Depan
Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan pendidik
mata pelajaran biologi di SMA N 1 Seputih Surabaya. Hasil wawancara
yang diperoleh antara lain media pembelajaran yang selama ini dipakai
oleh pendidik sebatas buku pegangan pendidik, lembar kerja siswa,
model yang di buat oleh siswa dan media power point yang didapat dari
dinas pendidikan. Permasalahan yang dihadapi yakni pembelajaran
kurang efektif karena banyak siswa yang tidak kosentrasi dengan materi
yang disampaikan dengan media yang biasa digunakan.
b. Analisis Tugas
Analisis tugas dilakukan untuk merinci isi materi dalam bentuk
garis besar. Analisis ini mencakup analisis struktur isi, analisis procedural,
analisis proses informasi analisis konsep dan perumusan tujuan.
2.2.2 Design (Perancangan)
Tahap design atau perancangan yakni peneliti menyiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari 3 langkah yaitu:
a. Penyusunan tes acuan patokan
Peneliti menyusun tes yang dijadikan sebagai suatu alat
mengukur pemahaman siswa yakni berupa soal benar salah sebanyak
20 soal.
b. Pemilihan media
Tahap pemilihan media peneliti memilih media pembelajaran
yang dikembangkan agar sesuai dengan media yang dibutuhkan oleh
siswa yakni, media pembelajaran biologi dengan macromedia flash
berbasis lagu sains
c. Rancangan awal
Peneliti kemudian merancangan media mencakup tampilan
media, isi media (adanya kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
tujuan, materi, soal uji pemahaman, gambar, video dan lirik lagu sains).
Desain dibuat dalam program power point terlebih dahulu untuk
mempermudah pengimplementasian perancangan yang kemudian akan
dioperasikan dengan macromedia flash. Nada dan syair yang
dikembangkan tidak mengadopsi dari lagu atau musik yang sudah ada
melainkan peneliti sendiri yang akan merancang nada dan syairnya.
2.2.3 Develop (Pengembangan)
Tahap develop atau pengembangan yakni peneliti mengembangkan
produk yang sebelumnya didesain dengan power point. Produk divalidasi oleh
ahli perangkat pembelajaran yakni dosen Universitas Muhammadiyah Metro
yang terdiri dari ahli materi (Fungi) dan ahli media pembelajaran serta guru mata
pelajaran biologi di SMA N 1 Seputih Surabaya

2.3 Uji Coba Produk.


Subjek coba dalam penelitian ini yakni siswa sebagai pengguna media
yang dikembangkan. Subjek coba ditetapkan dalam kelompok kecil kurang lebih
yakni berjumlah 32 siswa.
2.3.1 Instrumen Pengumpul Data
Kegiatan pengumpulan data yang harus diperoleh tentu menggunakan
alat atau instrumen yang sesuai dengan jenis data yang ingin didapatkan.
instrument yang digunakan yakni angket. Angket yang digunakan dalam
pengumpulan data yakni terdapat tiga angket.
a) Instrumen untuk Ahli Media
Instrumen ahli media berisi aspek-aspek desain media
pembelajaran. Kisi-kisi instrumen untuk ahli media pembelajaran terdiri
dari 4 aspek yang ingin diketahui nilainya yakni aspek navigasi, aspek
tulisan, aspek tampilan media dan aspek ketepatan video dan lagu
sains. Aspek-aspek tersebut terbagi menjadi beberapa indikator yang
dikembangkan dalam beberapa item instrument.
b) Instrumen untuk Ahli Materi
Instrumen ahli materi berisi aspek materi dalam media
pembelajaran meliputi dari 2 aspek yakni aspek pembelajaran dan
materi. Aspek pembelajaran terdiri dari 5 indikator, sedangkan aspek
materi terdiri dari 10 indikator yang seluruhnya dikembangkan dalam
masing-masing item instrument.
c) Instrumen untuk siswa
Instrumen untuk siswa terdiri dari 3 aspek yakni aspek
pembelajaran, keterbacaan dan daya tarik. keseluruhan aspek terbagi
menjadi beberapa indikator yang kemudian dikembangkan menjadi 15
item instrumen.
2.3.2 Teknik Analisis Data
Tahap analisis data ini yakni mengolah data yang telah diperoleh oleh
peneliti berdasarkan instrumen yang telah digunakan. Pengolahan data tersebut
untuk mengetahui persentase kualitas media yang dikembangkan. Pengolahan
ini menggunakan persamaan sebagai berikut:
AP = x 100%

Keterangan:
AP = Persentase kualitas media
= Jumlah rata-rata tiap pernyataan
Sit = Skor maksimum tiap pernyataan

Riduwan dan Akdon (2013:158)

Hasil pengolahan data yang diperoleh diinterpretasikan untuk melihat


kelayakan media yang telah dikembangkan oleh peneliti. Penafsiran dengan
menerapkan penafsiran Sudijono (dalam Rosyidah 2013:135) yang
diinterpretasikan dalam bentuk angka seperti dalam Tabel 4.
Tabel 1 Kriteria Persentase Angket
Interval Rata-Rata Kriteria
No
Penilaian Ahli Kelayakan
1 81,25 > skor ≤ 100,00 Sangat layak
2 62,50 > skor ≤ 81,25 Layak
3 43,75 > skor ≤ 62,50 Cukup layak
4 25 > skor ≤ 43,75 Tidak layak

Sumber: Sudijono dalam Rosyidah (2013)

Berdasarkan kriteria persentase angket yang menjadi rujukan dalam


pengembangan media pembelajaran biologi dengan macromedia flash berbasis
lagu sains, harapannya produk yang dikembangkan oleh peneliti memperoleh
persentase 62,50 >skor ≤100. Persentase tersebut menjadi acuan dalam
menentukan bahwa hasil produk yang dikembangkan layak dijadikan media
pembelajaran.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Data yang telah diperoleh dari validasi ahli, guru dan responden siswa
selanjutnya dianalisis menggunakan persamaan yang telah ditentukan untuk
mengetahui kelayakan media pembelajaran dengan macromedia flash berbasis
lagu sains. Hasil perhitungan masing-masing data yang diberikan oleh ahli, guru
dan responden diinterpretasikan dalam kriteria kelayakan media. Analisis
berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 2 Hasil Analisis Data Validasi dan Uji Coba
Aspek yang Rata
No Jumlah Persentase Kategori
dinilai -rata

1 Materi 108 64 Sangat Layak

2 Desain 217 108,5 Sangat Baik

Fungsi dalam
3 127 127 Sangat Tinggi
Pembelajaran
Keterbacaan
4 dan 625 62,5 Sangat Tinggi
Kemenarikan

Berdasarkan hasil analisis data yang diberikan oleh kedua ahli materi
terhadap media pembelajaran dengan macromedia flash berbasis lagu sains
terakumulasi perolehan persentase penilaian sebesar 85,3%, persentase
tersebut menurut Sudijono dalam Rosyidah (2013) termasuk dalam kategori
“Sangat Layak”. Kriteria tersebut menandakan bahwa materi dalam media yang
dikembangkan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Hasil analisis data yang diberikan oleh kedua ahli desain terhadap media
pembelajaran dengan macromedia flash berbasis lagu sains diperoleh
persentase penilaian sebesar 86,8%. Persentase tersebut menurut Sudijono
dalam Rosyidah (2013) masuk dalam kategori “Sangat Layak”, sehingga hal ini
menunjukkan bahwa desain media yang dikembangkan layak digunakan dalam
pembelajaran.
Penilaian dari guru mata pelajaran biologi diperoleh presentase 84,6%,
persentase tersebut menurut Sudijono dalam Rosyidah (2013) masuk dalam
kategori “Sangat Layak”, sehingga menunjukkan bahwa media yang
dikembangkan sesuai fungsinya sebagai media pembelajaran. Analisis data yang
diberikan oleh siswa sebagai responden uji coba terhadap media yang
dikembangkan menunjukkan persentase sebesar 83,3% sehingga secara
keterbacaan dan kemenarikan media sudah layak.
Keseluruhan nilai dari ahli materi, ahli desain, guru mata pelajaran biologi
dan responden siswa masing-masing 85,3%, 86,6%, 84,6% dan 83,3% temasuk
dalam kriteria “Sangat Layak”. Perolehan kritetia tersebut menunjukkan bahwa
media pembelajaran dengan macromedia flash berbasis lagu sains layak
digunakan dalam pembelajaran. Kelayakan tersebut mencakup isi materi, desain
media, keterbacaan dan kemenarikan media yang dikembagkan peneliti.
Produk hasil pengembangan menyantumkan komponen yang perlu di
sajikan kepada siswa mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, peta konsep, materi, jurnal hasil penelitian, video dan lagu
sains, petunjuk penggunaan dan soal latihan evaluasi.
Subali (2012) menjelaskan bahwa kata-kata yang dibuat nada akan
menjadi lebih mudah diingat oleh siswa dibandingkan kalimat yang tidak dikemas
dalam bentuk nada seperti kalimat pada buku pelajaran. Menu-menu pada media
hendaknya memiliki ciri yang menandakan bahwa menu tersebut adalah tombol
yang memiliki fungsi ketika dipilih. Ciri menu sebagai tombol ialah adanya kotak
yang mengelilingi huruf/perintah yang ada dalam media, seperti yang
disampaikan oleh Arsyad (2011) bahwa untuk pengembangan media yang
berbasis komputer hendaknya teks diberi kotak, apabila teks berada bersama-
sama dengan representasi visual lainnya pada tampilan layar yang sama,
sehingga teks yang berada pada kotak mencirikan bahwa kotak tersebut memiliki
fungsi sebagai tombol perintah.
Musik pada lagu sains menggunakan alat musik gitar, sesuai yang
diungkapkan Sadiman dkk (2014) bahwa program audio mengandalkan bunyi
agar pendengar tidak bosan perlu menggunakan musik karena fungsi utama
musik yaitu untuk menciptakan suasana, maka perlu adanya musik yang baik
dan sesuai untuk menciptakan suasana belajar yang bersemangat dan tidak
membosankan. Musik diketahui dapat membantu otak untuk lebih fokus pada
materi yang disajikan melalui lagu sains (Subali, 2012).
Pemilihan kata untuk dijadikan lirik perlu dipertimbangkan agar lirik satu
dengan lirik yang lain tidak menimbulkan pemaknaan yang salah pada materi
pembelajaran. Lirik lagu sains dibuat dari meteri fungi yang terdapat dalam 4 lagu
sains yakni Ciri Umum Jamur, Klasifikasi Jamur, Reproduksi Jamur dan Peran
Jamur. Handayani (2011) berpendapat bahwa seorang pencipta lagu dalam
menulis lirik lagu harus mementingkan faktor linguistik yang mencakup pemilihan
kata dan gaya bahasa. Faktor pemilihan kata tersebut dalam lagu sains yakni
memilih kata yang sesuai dengan materi.
4. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa media
yang dikembangkan layak digunakan untuk belajar sesuai fungsinya mampu
menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan tidak menegangkan.
berdasarkan pengamatan langsung oleh peneliti ketika belajar menggunakan
produk hasil pengembangan menunjukkan bahwa tidak banyak siswa yang izin
ke toilet, tidak ada siswa yang mengantuk, melamun dan mengobrol. Peneliti
menyarankan kepada guru dan pembaca untuk bisa mengembangkan media
yang tidak hanya bisa digunakan dengan perangkat laptop.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Amiq, Lutfi. 2013. Pemanfaatan Media Macromedia Flash terhadap Minat


Belajar IPS Sejarah Kelas VIII SMP Negeri 1 Pecangaan. Disertasi tidak
diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Handayani, Ratih Kanthi. 2011. Pengaruh Media Pembelajaran Lagu terhadap


Kemampuan Menulis Puisi Ditinjau dari Pemahaman Bahasa Figuratif.
Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret.

Riduwan dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta

Rosyidah, Anis Nur.dkk. 2013. Pengembangan Modul IPA Berbasis Etnosains


Zat Aditif dalam Bahan Makanan untuk Kelas VIII SMP Negeri 1
Pegandon Kedal. Unnes Science Education Jurnal Vol 2 No 1 2013.
Universitas Negeri Semarang.

Sadiman, Arief S. dkk. 2014. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,


dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sari, Suci Listiana. 2013. Pengaruh Lagu sains Terhadap Kreativitas dan
Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi Sistem Indera
Penglihatan. Perpustakaan Upi. Edu. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.

Subali, B. dkk. 2012. Pengembangan CD Pembelajaran Lagu Anak untuk


Menumbuhkan Pemahaman Sains Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia 8/2012. 26-32. Universitas Negeri
Semarang.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet.


Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.

También podría gustarte