Está en la página 1de 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN PPOK

DISUSUN OLEH:

1. MILLENIA SIWA

2. SITI FAIQOH PALUPI

3. ILMI MUFIDATUR

4. YASMIN SALSABILLAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2018-2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.X

DENGAN PPOK

A. PENGKAJIAN
A.1 IDENTITAS DIRI
Tanggal pengkajian :18-04-2019
Tanggal masuk RS :18-04-2019
No. RM :02 12 19 77
Jam :15.00
A.2.IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Tn. X
Umur : 56 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Alamat :Sendang Kulon
Sumber informasi : Pasien
Diagnosa Medis : Penyakit paru obstruktif kronis(PPOK)
A.2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. Z
Umur : 25 th
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Sendang Kulon
Hubungan dengan klien : Anak Kandung

B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama
Sesak Nafas
2. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien Datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu sebelum MRS
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien Mengatakan pernah mengalami sesak nafas 2 tahun yang lalu.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mengalami sakit seperti pasien
C. PENGKAJIAN SAAT INI (POLA FUNGSIONAL Gordon)
1) Pola manajemen dan Persepsi Kesehatan
Pasien Mengatakan jika sakit segera berobat ke RS/ Pusekesmas Terdekat
Keluarga pasien mengatakan bahwa ayahnya menghabiskan 3 pcs rokok perhari
2) Pola Nutrisi dan Metabolik
 Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari dengan menu nasi, sayur danlauk
 Saat dikaji : Saat dirawat di rumah sakit, makan ¼ porsi pada menu yang disajikan di
rumah sakit pada tiap kali jadwal makan
3) Pola Eliminasi
 Sebelum sakit : BAB 1x sehari, fesesnya lunak, warna kuning dan BAK lancar , warna
jernih kekuningan
 Saat dikaji :BAB 1x sehari, fesesnya lunak, warna kuning dan BAK lancar , warna jernih
kekuningan
4) Pola Latihan-Aktivitas
SEBELUM SAKIT

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpintah 
Ambulasi rom

SAAT DIKAJI

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpindah 
Rom 

Keterangan :
0 : mandiri 2 : dibantu orang 4 : tergantung total
1: alat bantu 3 : orang lain + alat

5) Pola Istirahat-Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa tidur 8 jam sehari dan bangun pada pukul04.00
Saat dikaji : Malam hari kadang terbangun karena sesak nafas dan batuk
6) Pola Kognitif
Pengelihatan : Pasien mengatakan masih bisa melihat pada jarak pandang 6 meter
Pasien Dapat membedakan warna dengan baik
Pendengaran : Pasien Tidak menggunakan Alat bantu pendengaran
Pengecapan : Pasien mengatakan masih dapat merasakan rasa manis, asin, pahit dan
asam dengan baik
Penciuman : Pasien mengatakan masih dapat mencium berbagai macam bau dengan
baik.
7) Pola Konsep diri
Pasien mengatakan kurang percaya diri jika berbicara dengan orang sekitar karena takut
penyakit nya tertular
8) Pola Hubunan Peran
Sebelum sakit : Hubungan pasien dengan keluarga baik biasa berkomunikasi dengan
bahasa jawa.
Saat dikaji :Pasien mau berkomunikasi dengan perawat Tetapi ditemani anaknya
9) Pola reproduksi dan seksualitas
10) Pola Stress & Koping
11) Pola Nilai Keyakinan
Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan ibadah solat 5 waktu.
Saat dikaji : Pasien tidak bisa sholat di RS karena terpasang alat bantu pernafasan dan
Infus.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : compos mentis,
 GCS 456
 TD 130/80mmHg
 RR 28x/menit
 T 37C
 N 104x/menit.
2. Antropometri
 Berat badan: 60kg
 Tinggi badan: 160cm
 BMI: 23,44kg/m2
 Lingkar lengan atas: 22cm (kanan dan kiri)
 Lingkar kaki (calf) : 31cm (kanan dan kiri)
 Kesimpulan: Gizi baik
3. Kepala :
a) Kepala: Mesosephal
b) Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
c) Mata : Bulu mata tidak mudah dicabut, sklera tidak ikterik,konjungtiva tidak anemis,
palpebra dekstra udem dan spasme, oedem pada kornea dekstra.
d) Hidung : tampak terpasang kanul O2 (2L/menit)
e) Telinga : Besih, tidak ada serumen, reflek suara baik.
f) Mulut : Gigi kekuningan, lengkap, tidak ada stomatitis.
g) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembengkakan pada trachea
h) Ektremitas : Tidak ada oedem pada kedua ekstremitas atas dan bawah.Ekstremitas atas
tangan kiri terpasang infus RL 7 ttes/menit
4. Dadaa.
Paru-Paru
 Inspeksi:
Simetris
Retraksi otot nafas +
 Palpasi:
VF menurun
 Perkusi:
Sonor / Sonor
 Auskultasi suara dasar:
Vesikuler : +/+
+/+
+/+

 Auskultasi suara tambahan:


Ronki -/+ Wheezing -/-
-/+ +/+
-/- -/-
E. PEMERIKSAAN PENUNJANGAN
1) Pemeriksaan Laboratorium(Saftarina, Anggraini, & Ridho, 2017)
AGD
 PH = 7,359 (7,35-7,45)
 PCO2 = 46,0 (35-45)
 PO2 = 115,0 (80-104)
 HCO3 = 25
 Sputum BTA ( - )
2) Terapi
 Terapi infus : RL Dextro 5 % 1:1/24 jam (7 tetes/menit)
 Terapi injeksi :Aminiphylin 1 amp/24 jamTarbulatin 4x0,025mgCiproflaxosin 2x 500
mgc)
 Terapi Oksigen Nebulizer 4x (atroven : agua) = 1:1 ,O2 2L/menitd)
 Diet TKTP

F. ANALISA DATA

NO DATA / SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


1 DS: Asap Rokok Ketidakefektifan
1) Pasien mengatkan Sering batuk dan Bersihan Jalan Nafas
sulit untuk tidur
2) Pasien mengatakan sesak nafas bila
berjalan cepat. Saluran Nafas dalam
3) Pasien mengatakan sudah 3 hari
demam
4) Pasien mengatakan sering batuk Gangguan
setiap pagi hari pembersihan di paru-
5) Keluarga pasien mengatakan bahwa paru
ayahnya menghabiskan 2 pack rokok
perhari
DO: Inflamasi Pada
o Batuk berlendir Bronkus
o Suara berat
o Skala sesak: 1 Peningkatan produksi
o Barrel chest + mukus
o PH = 7,359
o PCO2 = 46,0
o PO2 = 115,0
Pembengkakan pada
o HCO3 = 25
mukosa/ secret
o Sputum BTA ( - ) berlebihan
o GCS 456
o TD 130/80mmHg
o RR 28x/menit Ketidakefektifan
o T 37C bersihan jalan nafas
o N 104x/menit2.

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas berhubungan dengan sekresi berlebihan dan kental

H. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN/NOC INTERVENSI/NIC RASIONAL

Ketidakefektifan Setelah dilakuka 1. Kaji TTV 1. Mengetahui


Bersihan Jalan tindakan keperawatan 2. Memposisikan perkembangan
Nafas 3X24, yang Bertujuan pasien semi pasien.
berhubungan untuk pengeluaran fowler 2. Untuk
dengan sekresi secret yang berlebihan 3. Ajarkan batuk melancarkan
berlebihan dan dengan kriteria hasil: efektif dan sirkulasi
kental 1. Mempertahankan latihan napas pernapasan
jalan napas pasien. 4. Monitor dalam tubuh
2. Mengeluarkan sekret. warna, jumlah pasien
3. Menunjukkan dan 3. Untuk
perilaku untuk konsistensi memaksimalkan
memperbaiki mukus/secret pengeluaran
bersihan jalan napas. 5. Siapkan sekret dan
peralatan ventilasi
oksigen dan maksimal secara
berikan mandiri
melalui 4. Untuk
system mengetahui jenis
humidifier. secret yang
6. Monitor suara dikeluarkan.
ronkhi dan 5. Untuk
crackles di pemenuhan
jalan nafas oksigenasi.
Kolaborasi : 6. Untuk
Kolaborasi dengan mengetahui
dokter dalam apakah masih
pemberian obat ada suara ronkhi
yang tersisa.
Kolaborasi
Untuk membantu pasien
mengatasi kebersihan
jalan nafas

I. IMPLEMENTASI

NO Hari/Tgl/Ja Tindakan TTD


m

1. 18-04-2019 Mengkaji TTV


14.00  TD
130/80mm
Hg
 RR
28x/menit
 T 37C
 N
104x/menit
.

2. 18-04-2019 Memposisikan
14.20 pasien semi fowler

3. 18-04-2019 Mengajarkan
14.40 napas dalam dan
batuk efektif

4. 18-04-2019 Monitor warna,


15.10 jumlah dan
konsistensi
mukus/secret

5. 18-04-2019 Monitor suara


15.45 ronkhi dan crackles
di jalan nafas

6. 18-04-2019 Siapkan peralatan


16.15 oksigen dan
berikan melalui
system humidifier.

7. 18-04-2019 Kolaborasi dengan


16.45 dokter dalam
pemberian obat

J. EVALUASI

Hari/Tgl Evaluasi TTD

20-04-2019 S: Pasien mengatakan bernafas dengan mudah tetapi masih


terasa adanya lender
O: GCS 456
TD 110/80mmHg
RR 22x/menit
T 37 °C
A: Masalah Teratasi sebagian karena sputum pasien belum
sepenuhnya hilang
P: Intervensi 1,2,3,4,5,6,7 dilanjutkan

K. DAFTAR PUSTAKA

Rahmadi, Y. (2015). ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. W DENGAN GANGGUAN


SISTEM PERNAPASAN : PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI RUANG
ANGGREK BOUGENVILE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI.
Saftarina, F., Anggraini, D. I., & Ridho, M. (2017). Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruktif
Kronis pada Pasien Laki-Laki Usia 66 Tahun Riwayat Perokok Aktif dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga di Kecamatan Tanjung Sari Natar. Jurnal Agromed Unila, 4(1), 143–
151.

También podría gustarte