Está en la página 1de 4

Tugas Pendahuluan

Dasar-dasar Ilmu Tanah

Warna dan Tekstur Tanah

Nama : Mohammad Adzan Al Fauzan


NIM : G021181305
Kelas : Dasar-dasar Ilmu Tanah D
Kelompok :2
Asisten : Muhammad Azkar Fadlan M

PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
Pengertian kadar air tanah
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya
dinyatakan dengan berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air
yang ada dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan dengan
nyata, biasanya dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik layu
permanen adalah yang dinyatakan dengan persentase berat kering. Pada saat daun
tumbuhan yang terdapat dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar air
secara permanen sebagai akibat pengurangan persediaan kelembaban tanah
(Sutanto 2005).
Kadar air tanah adalah jumlah air tanah yang terkandung dalam pori-pori
tanah dalam suatu tanah tertentu. Kandungan air dalam tanah sangat berpengaruh
pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Air merupakan bagian
terbesar dan mempunyai banyak peranan diantaranya pada tanah. Air di dalam
tanah memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman, untuk mengetahui
seberapa besar peranan dan hubungan air tanah dengan pertumbuhan tanaman serta
penentuan kadar air tanah. Maka perlu di adakan percobaan tentang kadar air tanah.
Mengetahui banyaknya air di dalam tanah yang tersedia bagi tanaman adalah
penting sekali terutama dalam hal penentuan pemberian air pada tanaman atau
pengairan tanaman agar supaya tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan air.
Untuk pertumbuhan yang baik atau optimum bagi tanaman diperlukan suatu
keadaan tanah air yang baik dan seimbang sehingga akar tanaman dengan mudah
akan menyerap unsur hara. Tata air dan udara yang baik ini adalah jika pori terisi
air minimum 10% dan pori terisi udara minimal 10% atau lebih.
2. Apa itu pH?
pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan. Pengukuran pH
(potensial Hidrogen) akan mengungkapkan jika larutan bersifat asam atau alkali
(atau basa). Jika larutan tersebut memiliki jumlah molekul asam dan basa yang
sama, pH dianggap netral. Air yang sangat lembut umumnya asam, sedangkan air
yang sangat keras umumnya basa, meskipun kondisi yang tidak biasa dapat
mengakibatkan pengecualian.
3. Jelaskan manfaat mengetahui kadar air dan pH
Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya,
antara lain untuk memenuhi transpirasi dalam proses asimilasi. Reaksi kimia dalam
tanah hanya berlangsung bila terdapat air. Pelepasan unsur-unsur hara dari mineral
primer terutama juga karena pengaruh air, yang kemudian mengangkutnya ke
tempat lain (pencucian unsur hara). Sebaliknya kemampuan air menghanyutkan
unsur hara dapat pula dimanfaatkan untuk mencuci garam-garam yang berada
dalam tanah (Hanafiah 2014).
Konsistensi tanah dan kesesuaian tanah untuk diolah sangat dipengaruhi
oleh kandungan air tanah. Demikian pula daya dukung tanah sangat dipengaruhi
oleh kandungan air dalam tanah. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu
melaksanakan pengamatan penetapan Kadar Air tanah untuk mengetahui proses
dan berapa jumlah air yang dikandung oleh tanah.

Pentingnya pH tanah adalah menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara


diserap tanaman, menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun, dan
mempengaruhi perkembangan mikro organisme. Tanah yang terlalu masam dapat
dinaikkan pH-nya dengan menambahkan zat kapur ke dalam tanah, sedang tanah
yang terlalu alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan penambahan
belerang (Hardjowigeno, 2003)
4.faktor faktor yang memoengaruhi kadar air dan pH
Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah.
Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada
tanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir
umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau
liat. Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman. Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau
air irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi (penguapan
langsung melalui tanah dan melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar
bahan organik tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan
kedalaman solum tanah atau lapisan tanah. Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai
air yang terikat antara kapasitas lapangan dan koefisien layu. Tetapi untuk
kebanyakan mendekati titik layunya, absorpsi air oleh tanaman kurang begitu cepat,
dapat mempertahankan pertumbuhan tanaman. Penyesuaian untuk menjaga
kehilangan air di atas titik layunya (Buckman, 1982).
Potensial hidrogen (pH) tanah sangat penting bagi tanaman dalam
menentukan mudah tidaknya unsur hara yang diserap oleh tanaman , hal ini
menunjukan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun yang dapat mempengaruhi
aktivitas organisme. Tanah-tanah masam umumnya di jumpai di daerah basah. Di
dalam tanah tersebut konsentrasi ion H+ melebihi konsentrasi ion OH- .
Tanah ini mengandung Al, Fe dan Mn terlarut dalam jumlah besar,
akibatnya reaksi basa dengan tanah hanya mengandung sedikit Al,Fe dan Mn yang
terlarut. Penentuan pH dapat di tentukan baik di lapangan atau di laboratorium. Hal
ini perlu di ketahui karena pH tanah merupakan gambaran diagnosis dari nilai yang
khusus, reaksi tanah yang penting karena dengan mengetahui pH maka dapat pula
diketahui apa yang akan diberikan kepada tanaman, baik pupuk maupun bahan
organik lainnya serta jumlah kadar air untuk pertumbuhan tanaman. Berdasarkan
uraian di atas maka di lakukan percobaan reaksi tanah untuk mengukur pH
tanah.karena dengan mengetahui pH tanah akan menjadikan kegiatan pertanian
lebih mudah karena telah mengetahui jenis maupun kandungan asam dan basa
tanah, sehingga dapat menentukan komoditas apa yang cocok dibudidayakan pada
tanah tersebut.
5. rumus perhitungan karar air gravimetrik
Kadar air dalam basis basah (bb)
Kadar air (g/100 g bahan basah) = [(W-(W1-W2))/W] x 100
Kadar air dalam basis kering (bk)
Kadar air (g/100 g bahan kering) = [(W-(W1-W2))/W1-W2] x 100
dimana:
W = berat contoh sebelum dikeringkan (g)
W1 = berat cawan kosong dan contoh kering yang sudah
konstan beratnya (g)
W2 = berat cawan kosong

6. cara kerja pembacaan pHtanah dengan kertas lakmus


Komponen kimia tanah sangat berperan dalam menentukan sifat dan ciri
tanah pada umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Uraian kimia tanah
banyak menjelaskan tentang reaksi-reaksi kimia yang menyangkut masalah-
masalah ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Hal-hal yang banyak berkaitan
dengan masalah tersebut di atas adalah penyerapan dan pertukaran kation, sifat dari
tanah, reaksi tanah, dan pengelolaannya (Foth, 1999).
Reaksi tanah atau pH tanah dapat memberikan petunjuk beberapa sifat
tanah. Makin tinggi pH makin banyak basa-basa terdapat dalam tanah. Tanah-tanah
yang terus menerus tercuci oleh air hujan cenderung mempunyai pH yang rendah
dan miskin basa-basa. Pada tanah masam, aktivitas (kelarutan) Al mungkin tinggi
dan dapat meracuni tanaman, sedangkan pada tanah-tanah yang mempunyai pH
tinggi unsur-unsur tertentu mungkin kurang tersedia untuk tanaman karena
mengendap(Harjowigeno,2003).
7. cara kerja mencari kadar air tanah.]
Air merupakan sumber daya alam yang cukup banyak di dunia ini, ditandai
dengan adanya lautan, sungai, danau dan lain-lain sebagainya. Tanah memegang
peranan penting dalam melakukan prespitasi air yang masuk ke dalam tanah,
selanjutnya sekitar 70% dari air yang diterima di evaporasi dan dikembalikan ke
atmosfer berupa air, dan tanah memegang peranan penting dalam refersi dan
penyimpanan. Sisanya itulah yang digunakan untuk kebutuhan tranpirasi, evaporasi
dan pertumbuhan tanaman (Hanafiah,2014).
Kandungan air dalam tanah dapat ditemukan dengan beberapa cara. Sering
dipakai istilah nisbi, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang
tidak pasti tentang kandungan air dan karena itu dapat ditafsirkan bermacam-
macam. Walaupun penentuan kandungan air tanah didasarkan pada pengukuran
gravimetrik, tetapi jumlah air lebih mudah dinyatakan dalam hitungan volumetrik
seperti nisbah air (Hakim, 1986).

También podría gustarte