Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
NURUL CHAIRUNNISA
UTAMI PUTRI
NIM :
1620070008
MATA KULIAH :
ANALISIS MATEMATIKA
Definisi 6.1 : (definisi partisi)
Partisi P dari selang [a,b] adalah sebuah himpunan berhingga dari titik-titik 𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 , dimana
a= 𝑥0 , 𝑥0 ≤ 𝑥1 ≤ ⋯ ≤ 𝑥𝑛−1 ≤ 𝑥𝑛 = b
contoh → ∆𝑥3 = 𝑥3 − 𝑥2
Dari fungsi ƒ.
Batas atas → di atas 𝑀2tak berhingga banyak. Kalau continue, berarti batas atasnya di 𝑀2 .
𝑓(𝑥𝑛 ) ƒ
𝑓(𝑥𝑛−1 )
𝑀2 = 𝑓(𝑥2 )
𝑚2 = 𝑓(𝑥1 )
𝑀2
ƒ(𝑥0 )
a=𝑋0 𝑋1 𝑋2 𝑋𝑛−1 𝑏 = 𝑋𝑛
Maka
n
L(p, ƒ) ≤ U(p, ƒ)
a b
P = {𝑥0 , 𝑥1 }
→U(p, ƒ) = M1 Δ𝑥1
→L(p, ƒ) = mi Δ𝑥𝑖
P = {𝑥0 , 𝑥1 } ƒ
𝑓(𝑥2 )
𝑓(𝑥2 )
𝑓(𝑥2 )
𝒂 = 𝒙𝟎 𝒙𝟏 𝒃 = 𝒙𝟐
Integral atas
−𝑏
Integral bawah
𝑏
Jika
−𝑏 𝑏
∫ 𝑓(𝑥) dx = ∫ 𝑓(𝑥) dx
𝑎 −𝑎
inf 𝑈(𝑃, ƒ) = 𝑠𝑢𝑝 𝐿(𝑃, ƒ), maka sebagai ƒ terintegral Riemann, yang di tulis dengan ƒ∈ ℛ(𝛼)
ƒ(b)
ƒ(x)
ƒ(a)
𝑚(𝑏 − 𝑎)
a b
untuk setiap P
Definisi 6.2 :
Misalkan α menjadi a monoton naik di selang [a,b] (jika α(a) dan α(b)adalah terbatas, sehingga α
di batasi selang [a,b]). Sesuai dengan masing-masing partisi P dan [a,b], maka :
∆ αi = α(xi)-α(xi-1)
Jelas bahwa ∆ αi ≥ 0. Untuk setiap fungsi real ƒ yang dibatasi oleh selang [a,b] sehingga :
U(P,ƒ,α) = ∑𝑛𝑖=0 𝑀𝑖 ∆ αi
L(P,ƒ,α) = ∑𝑛𝑖=0 𝑚𝑖 ∆ αi
Dimana 𝑀𝑖 dan 𝑚𝑖 memiliki kesamaan seperti yang dijelaskan pada defiinisi 6.1, dan didapat
−𝑏
Jika yang di seblah kiri (5) dan (6) bernilai Sama, maka akan kita tandakan dengan :
𝑏
∫ 𝑓 dα … (7)
𝑎
Atau dengan :
𝑏
Ini disebut Integral Riemann Stieltjes (bentuk sederhana dari integral Steiltjes) dari ƒ dengan α di
[a,b]. jika (7) ada,. Jika (5) dan (6) bernilai Sama, dikatakan bahwa ƒ itu terintegral terhadap α,di
persamaan Riemann, dan ditulis ƒ∈ ℛ(𝛼).
−𝑏 𝑏
Jika ∫𝑎 𝑓 dα = ∫𝑎 𝑓 dα , maka ƒ terintegral Stieltjes atau Riemann-Stieltjes terhadap α. Ditulis :
ƒ∈ ℛ(𝛼).
Jika α(x) = x, maka integral Riemann-Stieltjes akan menjadi antegral Riemann. Disebutkan
dengan jelas, bahwa bentuk umum tidak continue.
Bebeapa kata mengatakan tentang notasi. Biasanya digunakan pada (7) untuk (8) karena x jika
nampak di (8) tidak meambah pengertian apapun di (7). Itu tidaklah penting Karen hanya sebuah variable
integral. Sebagai contoh pada (8) yaitu
𝑏
∫ 𝑓(𝑦) dα(y)
𝑎
Integral yang tergantung pada ƒ, α, a dan b, tapi tidak pada vaiabel integral yang boleh di
hilangkan
∑ 𝑐𝑖 , ∑ 𝑐𝑘
𝑖=1 𝑘=1
Tentu saja tidaklah sulit memasukkan variable di integral dan dalam banyak bentuk mudah untuk
di kerjakan.
Kita akan menyelidki adanya integral pada (7) kita asumsikan ƒ nyata dan terbatas, dan α
𝑏
monoton naik di [a,b], jika kita tulis ∫,maka di tulis ∫𝑎 .
Definisi 6.3 :
Dikatakan bahwa partisi P* adalah penghalus dari P,jika P* ⊃ P (tentu saja, jika setiap titik pada
P maka itu juga titik P*). Jika terdapat dua partisi, 𝑃1 𝑑𝑎𝑛 𝑃2 , maka di katakan bahwa P* adalah
penghalus bersama jika P* = 𝑃1 ∪ 𝑃2 .
contoh : P = { 𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 }
Definisi 6.4
Dan
Bukti :
Untuk membuktikan persamaan (9), di asumsikan terlebih dahulu P* memuat satu titik lebih dari
P. maka dikeahui banyak titik x* dan mengandaikan 𝑥𝑖−1 < x* < 𝑥𝑖 , dimana 𝑥𝑖−1 dan 𝑥𝑖 adalah dua titik
berurutan dari P. taruh
Karenanya
L(P*, ƒ, α) – L(P, ƒ, α)
Teorema 6.5
𝑏 −𝑏
∫ 𝑓 dα ≤ ∫ 𝑓 dα
−𝑎 𝑎
Bukti :
P* penghalus bersama dari dua partisi 𝑃1 𝑑𝑎𝑛 𝑃2 . Dengan menggunakan teorema 6.4:
Karenanya
Jika P2 tetap dan suprimum diambil untuk semua partisi P1 , maka menghasilkan persamaan (11), menjadi:
∫ 𝑓 dα ≤ U(P2 , ƒ, α) … (12)
−
Teorema ini menjelaskan inf /minim ke atas untuk semua P2 di persamaan (12).
𝑏
Teorema 6.6
ƒ∈ ℛ(𝛼) pada interval [a,b] jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀 > 0 dimana sebuah partisi a dari P
sedemikian sehingga
Bukti :
0 ≤ ∫ 𝑓 dα − ∫ 𝑓 dα < 𝜀
−
∫ 𝑓 dα = ∫ 𝑓 dα
−
Sebaliknya, dimisalkan ƒ∈ ℛ(𝛼) dan di dapat 𝜀 > 0 , kemudian partisi 𝑃1 𝑑𝑎𝑛 𝑃2 menjadi
𝜀
U(P2, ƒ, α) – ∫ 𝑓 dα < …(14)
2
𝜀
∫ 𝑓 dα - L(P1, ƒ, α) < …(15)
2
Kita pilih P menjadi penghalus bersama dari 𝑃1 𝑑𝑎𝑛 𝑃2 . Kemudian teorema 6.4, dengan (14) dan (15),
sehingga menjadi:
𝜀
U(P, ƒ, α) ≤ U(P2, ƒ, α) < ∫ 𝑓 dα + < L(P1, ƒ, α) + 𝜀 ≤ L(P, ƒ, α) + 𝜀
2
Teorema 6.6 telah selesai dengan criteria persaman untuk Integral. Sebelum menggunakannya,
terlebih dahulu kita menyatakan beberapa fakta yang erat.
Teorema 6.7
a) Jika U(P,ƒ,α) - L(P, ƒ, α) < 𝜀 untuk beberapa partisi P dan 𝜀 > 0, maka U(P,ƒ,α) < 𝜀 untuk semua
penghalus P.
b) Jika U(P,ƒ,α) - L(P, ƒ, α) < 𝜀 berlaku untuk P = {𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 } dan jika 𝑠𝑖 , 𝑡𝑖 adalah
sembarang titik anggota [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ] maka
Bukti
a) Teorema 6.4 kebalikan dari a). Kita asumsikan bahwa didalam b), ƒ(si )dan ƒ(t i ) keduanya di
anggap di dalam [𝑚𝑖 , 𝑀𝑖 ], sedemikian sehingga |ƒ(si ) − ƒ(t i )| ≤ Mi − mi .
Seperti
𝑛
L(P*, ƒ, α) ≥ L(P, ƒ, α)
U(P*, ƒ, α) ≤ U(P, ƒ, α)
f(s ) ≤ Mi
b) si ∈ [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ] { i
f(si ) ≥ mi
f(t ) ≤ Mi
t i ∈ [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ] { i
f(t i ) ≥ mi
{ ≤ Mi − m i }
𝑛
c) mi ≤ ƒ(t i ) ≤ Mi
Ketidaksamaan jelas nyata.
𝑛
L(P, ƒ, α) ≤ ∫ ƒ 𝑑𝛼 ≤ U(P, ƒ, α)
𝑎
𝑛 𝑏
Teorema 6.8
Bukti
ƒ∈ ℛ(𝛼) ⟺ ∀𝜀 > 0, ∃ 𝑃 𝑝𝑎𝑑𝑎 [𝑎, 𝑏] ∋ U(P, ƒ, α) − L(P, ƒ, α) < 𝜀
sehingga terdapat
Sedangkan
≤
n
Teorema 6.9
Jika ƒ adalah fungsi monoton di [a,b] dan jika fungsi α adalah continue pada [a,b] , maka ƒ∈
ℛ(𝛼). ( kita asumsikan bahwa α adalah monoton )
Bukti
Ambil sebarang 𝜀 > 0. Untuk semua bilangan asli positif n, pilih a sebagai partisi, sedemikian sehingga
𝛼(𝑏) − 𝛼(𝑎)
Δ𝛼𝑖 = (𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛)
𝑛
Hal ini memungkinkan karena α continue (teorema 4.23)
Kita misalkan bahwa ƒ adalah naik monoton ( dapat di buktikan pada kasus lainnya ). Maka
Sehingga
𝑛
𝛼(𝑏) − 𝛼(𝑎)
U(P, ƒ, α) − L(P, ƒ, α) = ∑[ƒ(xi ) − ƒ(xi−1 )]
𝑛
𝑖=1
𝛼(𝑏) − 𝛼(𝑎)
= [𝑓(𝑏) − 𝑓(𝑎)] < 𝜀
𝑛
P = { 𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 }
Teorema 6.10
Anggap f adalah terbatas di [a,b], f hanya terbatas banyak titik yang continue di [a,b] dan
α adalah continue di setiap titik yang mana f discontinue. Maka ƒ∈ ℛ(𝛼)
Bukti
Ambil sembarang ε > 0. Ambil M = Sup | f (x) |, Ambil sembarang E menjadi titik aturan
dimana f adalah tidak continue (discontinue). Karena E terbatas dan α continue di setiap titik
pada E, kita dapat menentukan E dengan banyak interval yang tidak berhubungan yang terbatas
[uj , vj ] ⊂ [a, b] seperti penjumlahan dari perbedaan koresponden α(𝑣𝑗 ) − 𝛼(𝑢𝑗 ) lebih rendah
dari ε. Selanjutnya, kita akan meletakan interval ini seperti sebuah jalan dari setiap titik dari 𝐸 ∩
(𝑎. 𝑏) pada interior [uj , vj ].
Perubahan tahap (uj , vj ) dari [a, b]. Maksud pengaturan K adalah sisa. Karenanya ƒ
adalah keseragaman continue didalam K, dan disana selalu ada δ > 0 seperti |ƒ(s) - ƒ(t)| < ε jika
𝑠 ∈ 𝐾, 𝑡 ∈ 𝐾, |𝑠 − 𝑡| < 𝛿.
Setiap 𝑢𝑗 di P. Setiap 𝑣𝑗 di P. Tidak ada titik dari tahap (uj , vj ) di P. Jika 𝑥𝑖−1 adalah satu dari 𝑢𝑗
,maka ∆𝑥𝑖 < 𝛿.
Catatan : jika f dan α mempunyai sebuah titik yang discontinue, maka f tidak berubah menjadi
ℛ(𝛼).
Teorema 6.11
Anggap ƒ∈ ℛ(𝛼) pada [a,b], m ≤ f ≤ M, 𝜑 continue pada [m,M], dan ℎ(𝑥) = 𝜑(𝑓(𝑥))
pada selang [a,b], maka ℎ ∈ ℛ(𝛼) di [a,b].
Bukti :
Pilih ε > 0, karena 𝜑 continue seragam pada [𝑚, 𝑀], dan terdapat 𝛿 > 0 seperti 𝛿 < 𝜀
dan |𝜑 (𝑠) − 𝜑 (𝑡)| < ε jika |𝑠 – 𝑡 | ≤ 𝛿 dan s, 𝑡 ∈ [𝑚, 𝑀].
Ambil sembarang 𝑀𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑖 yang mempunyai arti sama dengan definisi 6.1 dan ambil
∗
𝑀𝑖 , 𝑚𝑖 ∗ sebagai kebalikan dari h. Untuk 1,…,n ke dalam dua bagian : 𝑖 ∈ 𝐴 jika Mi − mi ≤ δ,
𝑖 ∈ 𝐵 𝑗𝑖𝑘𝑎 Mi − mi ≥ 𝛿.