Está en la página 1de 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Kegemukan pada anak ditandai dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) di antara
persentil ke-85 dan ke-95 pada kurva pertumbuhan, sesuai umur dan jenis kelaminnya.
Sedangkan obesitas, ditandai dengan nilai IMT di atas persentil ke-95 pada kurva
pertumbuhan, sesuai umur dan jenis kelaminnya. Pengukuran IMT pada anak-anak
dapat dilakukan pada rentang usia 2-20 tahun. Obesitas merupakan keadaan patologis,
yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan
untuk fungsi tubuh yang normal. Kegemukan dan obesitas dari segi kesehatan
merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan jauh
melebihi kebutuhannya. Masalah terbesar yang dihadapi anak-anak yang mengalami
obesitas adalah obesitas pada masa anak-anak berlanjut sampai dewasa. anak yang
kerangka tulang dan otot-ototnya lebih dari biasanya akan memiliki berat badan dan
tinggi di atas rata-rata, juga tidak dapat disebut sebagai obesitas.Untuk diagnosis
obesitas harus ditemukan gejala klinis obesitas dan disokong dengan pemeriksaan
antropometri yang jauh di atas normal. Pemeriksaan antropometri yang sering
digunakan adalah berat badan terhadap tinggi badan, berat badan terhadap umur dan
tebalnya lipatan kulit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFENISI
Obsitas pada anak adalah Permasalahan umum yang di alami sebagai suatu kelainan
yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak atau tubuh secara berlebihan.
Menurut Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyanigsih obesitas pada anak menjadi
predisposisi atau pemicu faktor risiko sebagai penyakit tidak menular baik degeneratif
maupun kardiovaskuler.

B. ETIOLOGI
Ada beberapa penyebab anak mengalami obesitas, diantara nya adalah :

1. Genetik
Yaitu turunan dari orang tua, Apabila ibu dan bapak mempunyai berat badan berlebihan,
maka ini akan bias di pastikan pula akan menurun pada anak nya,
2. Makanan &minuman cepat saji dan ringan (junk food)
Maraknya restoran atau jualan cepat saji sebagian besar disukai anak-anak bahkan anak
tersebut menambah dengan porsi yang banyak, padahal junk food mengandug banyak
lemak dan mengandung gula yang tinggi. Contohnya : ciki-ciki, susu kemasan yang
langsumg diminum.permen manis,sereal kemasan.

3. Kurangnya aktivitas fisik


Masa anak-anak identic dengan bermain, yang dulunya itu berlari,melompat atau
gerakan lainnya tetapi sekarang telah tergantikan dengan video youtobe anak-anak
yang cukup dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak
disebabkan anak tersebut kurang bergerak sehingga kelebihan berat badan.

4. Keluarga
Jika orang tua selalu membeli makanan ringan seperti biskuit, chips dan makanan
tunggi kalori lainnya, hal ini berkontribusi pada peningkatan berat badan anak.

5. Sosial ekonomi
Anak yang berasal dari latar belakang yang berpendapatan rendah biasanya
mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami obesitas. Karena mereka tidak pernah
memperhatikan apakah makanan mereka sehat atau tidak, yang terpenting bagi
mereka itu mereka bisa makan, dari apa yang mereka makan tidak menjadi persoalan
apakah itu mengandung banyak gizi atau faktor memnyebabkan anak obesitas.

C. MANIFESTASI KLINIS
 Darah tinggi atau penyakit jantung
Penyakit ini adalah penyakit yang bisa menyerang orang dewasa, namun seiring
perkembangan zaman penyakit tersebut bisa menyerang anak anak. Yaitu akibat
timbunan lemak,kolestrol dan gula yang mengendap pada tubuh anak.
 Gangguan pernafasan atau asma
Karena berat badan tidak dalam kondisi normal, jadi pola nafas anak tersebut
seperti terganggu akibat berat badan melebihi.

 Gangguan psikologis
Yaitu ejekan dari teman di sekitar atau teman sekolah nya di bangku sekolah
dasar karena badannya yang tambun atau karena sulitnya anak mengikuti
gerakan –gerakan yang di seru oleh gurunya di dalam kelas.

D. KLASIFIKASI
Kegemukan pada anak ditandai dengan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) di antara
persentil ke-85 dan ke-95 pada kurva pertumbuhan, sesuai umur dan jenis kelaminnya.
Sedangkan obesitas, ditandai dengan nilai IMT di atas persentil ke-95 pada kurva
pertumbuhan, sesuai umur dan jenis kelaminnya. Pengukuran IMT pada anak-anak
dapat dilakukan pada rentang usia 2-20 tahun. Obesitas merupakan keadaan patologis,
yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan
untuk fungsi tubuh yang normal. Kegemukan dan obesitas dari segi kesehatan
merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan jauh
melebihi kebutuhannya. Masalah terbesar yang dihadapi anak-anak yang mengalami
obesitas adalah obesitas pada masa anak-anak berlanjut sampai dewasa.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN OBESITAS PADA ANAK


1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 13 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang.

b. Riwayat kesehatan sekarang

Keluhan pasien saat ini : An. A merasa sedikit lega akibat bobot berat badan
sudah turun.

Riwayat kesehatan masa lalu : An. A sulit bergerak aktbat obesitas

Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada faktor keturunan

c. Pemeriksaan fisik

System kardiovaskuler : tidak ada distensi vena jungoralis, pucat, edema,


kelainan bunyi jantung

Sistem respirasi : gangguan kesulitan saat bernafas

System urogenital :ketegangan kandung kemih dan sakit di bagian pinggang

2. POLA FUNGSI KESEHATAN

a. Aktivitas istirahat :kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan kurang


keinginan beraktivitas

b. Sirkulasi : pola hidup mempengaruhi pilihan makan

c. Makanan /cairan : mencerna makanan berlebihan

d. Kenyamanan : An.A merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam


menopang badan yang amat berat

e. Pernafasan : Pernafasan mengalami dyspnea


3. POLA NUTRISI
Makanan :beri anak tersebut makanan yang tidak menambah berat badan
melainkan mengurangi berat badan nya, seperti : makan buah penuh
serat, dan sayuran yang banyak
Minuman :beri air putih yang banyak dan kurangi minuman yang mengandung
gula tinggi.

4. POLA GERAK
Ajarkan atau beritahu anak tersebut agar melatih untuk bergerak sedikit agar tidak
keram dibagian pinggang atau daerah lainnya.

DIAGNOSA & INTERVENSI

DIAGNOSA INTERVENSI
 Perubahan nutrisi lebih dari  Kaji penyebab kegemukan anak
kebutuhan tubuh tersebut
 Timbang BB secara periodik
 Tentukan tingkat aktivitas dan
program rencana latihan diet
 Pola nafas tidak efektif berhubungan  Awasi, auskultasi bunyi nafas
dengan penekanan diafragma  Tinggikan kepala tempat tidur 30
derajat
 Bantu lakukan nafas dalam
 Ubah posisi secara periodik
 Berikan O2 tambahan atau
pernafasan lain.

También podría gustarte