Está en la página 1de 12

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Audit
Internal.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Bandung, Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1

1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Antara Auditing dan Akuntansi ........................................... 3

2.2 Profesi Auditor Internal ......................................................................... 4

2.3 Perbedaan Audit Internal dan Audit Eksternal ...................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Audit internal telah berkembang dari yang hanya memfokuskan diri pada
maslaah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki prientasi
membberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Saat ini audit internal telah
memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat perhatian yang
lebih luas. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup
pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola perusahaan
publik maupun privat.
Ilmu dan profesi audit internal telah dimulai pada 3.500 sebelum masehi.
Internal control, sistem verifikasi, dan konsep pembagian tugas kemungkinan telah
dilakukan pada masa-masa tersebut. Sejarah mencatat bahwa masyarakat Mesir,
Cina, Persia, dan Yahudi pada abad-abad permulaan juga menerapkan sistem yang
sama.
Pada abad ke-13 dimulai pencatatan keuangan melalui sistem pembukuan
berpasangan (double entry) yaitu setiap transaksi dicatat pada sisi debit dan kredit.
Sistem ini memudahkan mengawasi arus kas masuk dan arus kas keluar sehingga
seorang auditor dapat dengan mudah memeriksa keuangan perusahaan maupun
keuangan negara.
Selama beberapa tahun, auditor eksternal terus memberikan pengaruh
terhadap perkembangan audit internal. Audit internal modern baru muncul pada
tahun 1941 ketika Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal Auditors) atau biasa
disingkat dengan IIA dibentuk.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa hubungan antara auditing dan akuntansi?
2. Apa yang dimaksud dengan profesi auditor internal?
3. Apa saja yang menjadi perbedaan antara audit internal dan audit
eksternal?

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan hubungan antara auditing dan akuntansi.
2. Menjelaskan profesi auditor internal.
3. Menjelaskan perbedaan antara audit internal dan audit eksternal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Hubungan Antara Auditing dan Akuntansi


Akuntansi merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, mecatat,
mengelompokan, merangkum, dan melaporkan kejadian-kejadian yang
mempengaruhi perusahaan dalam laporan keuangan. Sedangkan audit meliputi
mengumpulkan bukti-bukti yang diperoleh secara logis dan assurance bahwa
laporan keuangan tersebut disajikan dengan wajar dalam semua aspek material
sesuai ketentuan yang berlaku.
Tujuan akhir dari sebuah laporan keuaangan adalah untuk memberi informasi
keuangan yang relevan dan andal yang akan dikomunikasikan kepada berbagai
pihak yang membutuhkan, untuk digunakan sebagai pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat ekonomi. Agar informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan memiliki nilai guna bagi para penggunanya,
maka informasi yang disajikan harus merupakan informasi yang wajar, yaitu
relevan dan andal. Oleh karena itu untuk mendapatkan informasi yang relevan dan
andal, laporan keuangan harus sesuai dengan standar yang berlaku umum (PSAK
untuk di Indonesia).
Auditing dan akuntansi sama-sama dilakukan oleh seorang akuntan, yang
membedakan keduanya adalah akuntansi bersifat konstruktif sedangkan auditing
bersifak analitis. Konstruktif di sini berarti menyusun laporan keuangan dimulai
dari transaksi sebagai input kemudian disusun dan diproses sehingga menghasilkan
output yaitu laporan keuangan. Sedangkan auditing bersifat analitis sehingga proses
auditing berarti memeriksa dengan mengurai ke dalam unsur awal. Proses auditing
dimulai dari laporan keuangan yang ditelusuri sampai dengan bukti transaksi.
Laporan yang dihasilkan dari auditing adalah laporan audit. Auditor
bertanggungjawab dalam penyusunan laporan audit. Subjek suatu audit biasanya
berupa data akuntansi yang ada di dalam buku, catatan, dan laporan keuangan dari
entitas yang diaudit. Kebanyakan bukti yang dikumpulkan dan dievaluasi auditor
terdiri dari data yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Kriteria yang ditetapkan
untuk asersi akuntansi pada umumnya adalah kesesuaian dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.

2.2. Profesi Auditor Internal


Peran internal audit adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada
dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
organisasi yang dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk membantu para anggota
organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif dan
efisien. Profesi internal auditor sangat di tuntut akan kemampuannya memberikan
jasa yang terbaik sesuai dengan yang dibutuhkan dan diperintahkan oleh
manajemen tertinggi organisasi.

Untuk meningkatkan kualitas peran auditor internal dalam mengungkapkan


temuan audit, auditor internal memerlukan kemampuan profesional yaitu
kemampuan individu dalam melaksanakan tugas, yang berarti kualifikasi
personalia yang sesuai dengan bidang tugas internal audit dan berkaitan dengan
kemampuan profesionalnya dalam bidang audit serta penguasaan atas bidang
operasional terkait dengan kegiatan perusahaan.

Auditor internal yang profesional harus memiliki independensi untuk


memenuhi kewajiban profesionalnya; memberikan opini yang objektif, tidak bias,
dan tidak dibatasi; dan melaporkan masalah apa adanya, bukan melaporkan sesuai
keinginan eksekutif atau lembaga.

Peran internal audit adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada
dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
organisasi yang dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk membantu para anggota
organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif dan
efisien. Profesi internal auditor sangat di tuntut akan kemampuannya memberikan
jasa yang terbaik sesuai dengan yang dibutuhkan dan diperintahkan oleh
manajemen tertinggi organisasi.

4
Untuk meningkatkan kualitas peran auditor internal dalam mengungkapkan
temuan audit, auditor internal memerlukan kemampuan profesional yaitu
kemampuan individu dalam melaksanakan tugas, yang berarti kualifikasi
personalia yang sesuai dengan bidang tugas internal audit dan berkaitan dengan
kemampuan profesionalnya dalam bidang audit serta penguasaan atas bidang
operasional terkait dengan kegiatan perusahaan.

Sikap profesional yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal adalah:

1. Kesesuaian dengan standar profesi.


Para pemeriksa internal harus mematuhi standar profesi dalam melakukan
pemeriksanaan. Kode etik menetapkan standar profesi dan menetapkan dasar
bagi pelaksanaannya. Kode etik menghendaki standar yang tinggi bagi
kejujuran, sikap objektif, ketekunan dan loyalitas yang harus di penuhi oleh
auditor internal.
2. Pengetahuan dan kecakapan.
Para pemeriksa internal harus memiliki pengetahuan, kecakapan, dan
berbagai ilmu disiplin ilmu yang penting dalam pelaksanaan pemeriksaan.
Sikap internal auditor harus memiliki pengetahuan dan kecakapan sebagai
berikut:
a. Keahlian internal auditor dalam menerapkan berbagai standar, prosedur,
dan tehnik audit yang diperlukan dalam pelaksanaan audit. Keahlian
berarti kemampu dalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yang
umumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlu
mempelajari kembali secara luas dan bantuan atau asestensi yang berarti
dari pihak lain.
b. Keahlian dalam prinsip-prinsip dan tehnik-tehnik akuntansi yang
diperlukan oleh auditor yang pekerjaannya secara luas berhubungan
dengan berbagai catatan dan laporan keuangan.
c. Memahami prinsip-prinsip manajemen yang diperlukan untuk mengenal
dan mengevaluasi dari penyimpangan atau deviasi dalam praktek usaha
yang baik. Pemahaman berarti kemampuan untuk menerapkan

5
pengetahuan yang luas dalam situasi yang umumnya dihadapi dan mampu
melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan pemecahan
atau solusi yang tepat.
d. Diperlukan pemahaman terhadap dasar dari berbagai pengetahuan, seperti
akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan, keuangan, metode-
metode kuantitatif, dan system informasi yang terkomputerisasi.
Pemahaman disini berarti kemampuan untuk mengetahui berbagai
persoalan yang ada atau mungkin timbul dan untuk memecahkan lebih
lanjut yang akan di lakukan atau bantuan yang akan diperoleh.
3. Hubungan antar manusia dan komunikasi.
a. Para pemeriksa internal haruslah memiliki kemampuan untuk menghadapi
orang lain dan berkomunikasi secara efektif.
b. Para internal auditor haruslah memahami hubungan antar manusia dan
mengembangkan hubungan baik dengan pihak yang diperiksa.
c. Para internal auditor haruslah memiliki kecakapan dalam komunikasi lisan
dan tulisan sehingga mereka dapat secara jelas dan efektif menyampaikan
berbagai hal seperti tujuan audit, evaluasi, kesimpulan, dan rekomendasi.
4. Pendidikan berkelanjutan.
Para pemeriksa internal harus meningkatkan kemampuan teknisnya melalui
pendidikan yang berkelanjutan.
5. Ketelitian professional.
Audit internal harus melaksanakan ketelitian professional yang sepantasnya
dalam melaksanakan pemeriksaan.
diadakannya pemeriksaan atas lapora audit sebelum audit tersebut di
keluarkan. Pengetahuan kecakapan, diukur dari kemampuan menerapkan
pengetahuan dan pemahaman tentang dasar pengetahuan, yang ditempuh
dengan cara diadakannya pelatihan tentang dasar pengetahuan, yang di
tempuh dengan cata di adakannya pelatihan dikempat kerja dan training
behavior. Hubungan antar manusia dan komunikasi, diukur dari hubungan
dengan pihak yang di periksa dan komunikasi lisan dan tulisan. Pendidikan
berkelanjutan, diukur dari kemampuan teknis dan sertifikasi CA atau CPA.

6
Ketelitian profesional diukur dari penerapan ketelitian dan kecakapan.
Internal auditor hanya mengusulkan suatu metode atau metode alternatif
untuk memperbaiki kondisi sedangkan memilih tindakan koreksi merupakan
pekerjaan manajemen.

2.3. Perbedaan Audit Internal dan Audit Eksternal


Sukrisno dalam bukunya Auditing: (Pemeriksaan Akuntan) mengemukakan
perbedaan antara audit internal dan audit eksternal, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Audit Internal
a. Dilaksanakan oleh auditor internal yang merupakan bagian dari
perusahaan.
b. Auditor internal dianggap tidak independen oleh pihak eksternal
perusahaan.
c. Internal audit memiliki tujuan pemeriksaan untuk membantu manajemen
dalam menjalankan tugasnya melalui cara memberikan saran dari analisa,
penilaian terkait aktivitas yang di audit.
d. Internal Audit Report memaparkan mengenai temuan pemeriksaan/audit
findings yang berkaitan dengan adanya penyimpangan dan
penyalahgunaan, kekurangan pengendalian internal yang disertai dengan
saran perbaikan.
e. Pelaksanaan internal audit mengacu pada Internal Audit Standardsyang
ditetapkan oleh Institute of Internal Auditors atau Norma Pemeriksaan
Intern yang ditetapkan oleh BPKP maupun BPK serta Norma pemeriksaan
satuan pengawasan intern BUMN/BUMD oleh SPI (Standar Pemeriksaan
Intern belum disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia)
f. Keberjalanan pemeriksaan internal dilakukan lebih mendetail dan
membutuhkan waktu sepanjang tahun. Hal ini disebabkan internal auditor
memiliki kesediaan waktu yang lebih untuk perusahaannya.
g. Penanggungjawab internal auditor tidak harus sebagai akuntan yang
terdaftar.

7
h. Gaji maupun tunjangan yang diperoleh internal auditor diperoleh dari
perusahaan.
i. Pada tahap penyerahan laporan internal audit tidak perlu disertai dengan
“Surat Pernyataan Langganan”
j. Internal Auditor biasanya tertarik pada kesalahan material dan non-
material.
2. Audit Eksternal
a. Audit eksternal dilaksanakan oleh auditor eksternal yang berasal dari luar
perusahaan (Kantor Akuntan Publik).
b. Auditor Eksternal dianggap sebagai pihak yang independen.
c. Tujuan Eksternal audit adalah memberikan masukan terkait kewajaran
laporan finansial yang disusun manajemen perusahaan.
d. Isi dari external audit report yaitu pendapat tentang kewajaranfinancial
report. Selain laporan tersebut juga disetai management letter yang berisi
tentang kelemahan pengendalian internal dan saran perbaikannya yang
akan dilaporkan kepada manajemen perusahaan.
e. Standar yang digunakan pada audit eksternal adalah Standar Profesional
Akuntan Publik dari Ikatan Akuntan Indonesia.
f. Pelaksanaan audit eksternal dilaksanakan dengan sampling dikarenakan
waktu yang terbatas. Selain itu biaya pemeriksaan akan jauh lebih besar
bila dilaksanakan secara mendetail.
g. Pimpinan dari audit eksternal berasal dari akuntan publik yang terdaftar
dan memiliki register number/registered public accountant.
h. Auditor eksternal memperoleh fee atas jasa audit yang dilakukannya.
i. Sebelum memberikan laporan hasil audit, auditor harus menyertakan
“Surat Pernyataan Langganan/Client Representation Letter.
j. External Auditor hanya fokus dan tertarik pada kesalahan material yang
berpengaruh terhadap kewajaran laporan finansial perusahaan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan dalam BAB II adalah sebagai
berikut:
1. Akuntansi dan auditing memiliki hubungan yang sangat erat karena proses
akhir dari auditing bertujuan untuk menilai tingkat kewajaran penyajian
pernyataan manajemen di dalam laporan keuangan.
2. Profesi auditor internal mengalami perkembangan yang cukup signifikan
karena profesi auditor internal sangat dituntut akan kemampuannya
memberikan jasa yang terbaik sesuai dengan yang dibutuhkan dan
diperintahkan oleh manajemen tertinggi organisasi.
3. Audit internal dilaksanakan oleh auditor internal yang merupakan bagian dari
perusahaan memiliki tujuan pemeriksaan untuk membantu manajemen dalam
menjalankan tugasnya melalui saran dari analisa. Sedangkan audit eksternal
dilakukan oleh auditor eksternal yang berasal dari luar perusahaan (KAP)
memiliki tujuan untuk memberikan masukan terkait kewajaran laporan
finansial yang disusun oleh manajemen perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing: (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

https://www.coursehero.com/file/p68lh46/C-Hubungan-Auditing-dan-

Accounting-Auditing-dan-akuntansi-sama-sama-dilakukan/

https://www.coursehero.com/file/p5r2as8/RANGKUMAN-Akuntansi-dan-

auditing-saling-berhubungan-satu-sama-lain-Akuntansi/

https://jurnalmanajemen.com/audit-internal/

https://www.academia.edu/33963157/PERAN_PROFESIONALISME_AUDIT_I

NTERNAL

También podría gustarte