Está en la página 1de 95

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN


MATERIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(STUDI KASUS: PT ADIPRIMA SURAPRINTA)

Disusun Oleh:
UMI FAROKHAH
NIM : 242215545

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI UMAHA


FAKULTAS ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO
2018
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN


MATERIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(STUDI KASUS: PT ADIPRIMA SURAPRINTA)

Disusun Oleh:
UMI FAROKHAH
NIM : 242215545

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI UMAHA


FAKULTAS ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO
2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN


MATERIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(STUDI KASUS: PT ADIPRIMA SURAPRINTA)

Disusun Oleh:

UMI FAROKHAH NIM: 242215545

Telah disetujui dan diterima dengan baik:

Dosen Pembimbing PKL

(Muhammad Azhari SE, MSA, Ak, CA, CPA )


Tanggal: Januari 2019 NIDN. 0728056502

Asisten Manager HRD,


PT. Adiprima Suraprinta

Afifuddin Amrullah
NIP. 0204.2018.893

ii
LEMBAR PENGESAHAN I

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN


MATERIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(STUDI KASUS: PT ADIPRIMA SURAPRINTA)

Pengesahan dari pembimbing:

Dosen Pembimbing PKL,

Muhammad Azhari SE, MSA. Ak. CA, CPA


NIDN: 0728056502
Telah disetujui dan diterima oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Ketua Program
Studi S1 Akuntansi Universitas Maarif Hasyim Latif.

Pada Tanggal: Januari 2019

Menegaskan, Menyetujui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi S1 Akuntansi

Drs.HM.Eddy Rosidi,SE,MM. Drs.H.Setiawan,MM,Ak,CA.


NIDN: 0701055901 NIDN :0710066102

iii
LEMBAR PENGESAHAAN II

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN


MATERIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
(STUDI KASUS: PT ADIPRIMA SURAPRINTA)

Telah disetujui dan diterima oleh:

Ast. Supervisor Warehouse

PT. Adiprima Suraprinta

Pada Tanggal: Januari 2019

Mengetahui,

Ast. Supervisor Warehouse

PT. Adiprima Suraprinta

Ngasiran
NIP. 0597.1.077.083

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia

Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan di PT. Adiprima

Suraprinta dengan baik. Praktek Kerja Lapangan ini dimaksudkan sebagai salah

satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Strata S1

Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo.

Laporan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban tertulis atas

pelaksanaan PKL yang telah dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2018 sampai

dengan 15 november 2018 di PT. Adiprima Suraprinta. Tujuan penyusunan

laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah PKL yang

dijadikan sebagai bahan bukti bahwa telah melaksanakan mata kuliah tersebut.

Dalam penyusunan dan penulisan laporan PKL ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini, penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Dr. H. Achmad Fathoni Rodli., M.Pd. Selaku Rektor Universitas Maarif

Hasyim Latif

2. Drs. H. M. Eddy Rosidi SE., MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Maarif Hasyim Latif.

3. Drs.H.Setiawan MM., Ak.,CA. Selaku Ketua Prodi Strata S1 Akuntansi

dan Dosen Wali penulis yang selalu peduli dan selalu memberikan

motivasi-motivasi kepada mahasiswanya.

v
4. Mohamad Azhari SE, Mak, CPA selaku dosen pembimbing yang penuh

kesabaran telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan

saran, dan ilmu kepada penulis, semoga Alloh SWT memberikan balasan

yang terbaik untuk bapak.

5. Bapak Rudi Ahmad Syafei Harahap selaku HDR & GA General Manajer

dan Bapak Afifuddin Amrullah selaku Assistan Manajer PT. Adiprima

Suraprinta.

6. Bapak Suhardi selaku Staff Senior Bagian HDR PT. Adiprima Suraprinta

yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksankan

praktek kerja lapangan dan selalu memberikan motivasi bagi saya.

7. Bapak Ony Kurniawan selaku Kepala Bagian Gudang PT. Adiprima

Surapinta.

8. Bapak Ngasiran dan Bapak Suherman selaku Ass. Supervisor RMW PT.

Adiprima Suraprinta yang sudah baik sekali dan sabar dalam membimbing

saya selama Praktik Kerja Lapangan.

9. Bapak Kholig selaku Ass. Supervisor FGW PT. Adiprima Suraprinta.

10. Bapak Tulus, Bapak Rohman, Bapak Eko, Bapak Pramuji, Bapak Sarkut,

Bapak Kasan, Mas Salman, Mas Afuk, Mas Didik, Mas Piyanto, Mas

Misman, Mas Amir, Mas Hasan, Ibu Yanti, Ibu Novi dan rekan-rekan

kerja di bagian Warehouse PT. Adiprima Suraprinta yang telaten, sabar,

menghibur dan membantu saya dalam melaksanakan kegiatan Praktek

Kerja Lapangan.

vi
11. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik dari

segi material maupun spiritual.

12. Kawan-kawan terbaik selaku kelas B Akuntansi selama menjalani

perkuliahan Laeli, Desy, Maria, Elis, Silviah, yang sudah berbagi

pengalaman yang takkan terlupakan, terima kasih atas kenangannya.

13. Kepada sahabat terbaik saya, Mas Dimas, Edi, Satrio, Sholik, Abi, Nia,

Dilla, Dini, Lita, dan Mar’atus Saidah yang selalu sabar, memberi

semangat, terima kasih atas doa dan sudah menjadi keluarga bagi penulis

dalam suka ataupun duka.

14. Pihak – pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk

bantuannya selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.

Saya menyadari bahwa laporan PKL ini sangatlah jauh dari sempurna

karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan lebih lanjut.

Saya sadar sebagai manusia biasa dengan segala keterbatasannya tidak akan lepas

dari kesalahan, untuk itu saya mohon mengharapkan arahan dan bimbingan untuk

kegiatan selanjutnya agar lebih baik serta mohon maaf apabila dalam pelaksanaan

kegiatan terdapat sikap yang kurang berkenan. Saya berharap semoga laporan ini

dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Gresik, 11 Januari 2019

Penyusun

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN I ................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAAN II ............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................. 1
1.2 Ruang Lingkup Penulisan Laporan ............................................................... 5
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan .................................................................... 5
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan .................................................................. 6
1.5 Sistematika Praktek Kerja Lapangan ............................................................ 8
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................. 10
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL ......................................................... 10
2.2 Sejarah PT. Adiprima Suraprinta ................................................................. 10
2.3 Tujuan Perusahaan PT. Adiprima Suraprinta ............................................. 12
2.4 Visi dan Misi PT. Adiprima Suraprinta ...................................................... 13
2.4.1 Visi ....................................................................................................... 13
2.4.2 Misi ....................................................................................................... 13
2.5 Kepegawaian PT. Adiprima Suraprinta ...................................................... 14
2.6 Struktur Organisasi Gudang PT. Adiprima Suraprinta ............................. 15
2.7 Keselamatan Kerja PT. Adiprima Suraprinta ............................................. 16

viii
BAB III LANDASAN TEORI .............................................................................. 18
3.1 Akuntansi ........................................................................................................ 18
3.2 Persediaan ....................................................................................................... 19
3.3 Klasifikasi Persediaan ................................................................................... 19
3.4 Pengadaan Bahan Material ........................................................................... 20
3.5 Metode Pencatatan Persediaan ..................................................................... 22
3.5.1 Metode Periodik/Fisik ........................................................................ 22
3.5.2 Metode Perpetual ................................................................................ 23
3.6 Penilaian Persediaan ...................................................................................... 25
3.7 Prosedur Penerimaan & Pengeluaran Bahan Material .............................. 28
BAB IV HASIL PELAKSANAAN PKL ............................................................. 31
4.1 Persediaan Pada PT. Adiprima Suraprinta ............................................. 31
4.2 Penerimaan Bahan Baku (FSC & NON FSC), Chemical & Bahan
Pembantu ................................................................................................ 42
4.3 Klasifikasi Persediaan Material PT. Adiprima Suraprinta ..................... 47
4.3.1 Klasifikasi Menurut Sumbernya ............................................. 47
4.3.2 Klasifikasi Menurut Pembuatannya ....................................... 47
4.3.2.1 Mechanical Fiber............................................................. 47
4.3.2.2 Chemical Fiber ................................................................ 50
4.4 Metode Pencatatan Persediaan ............................................................... 51
4.5 Metode Penilaian Persediaan ................................................................. 53
4.6 Pengeluaran Bahan Baku (FC & NON FSC, Chemical & Bahan
Pembantu ................................................................................................ 58
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 61
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 61
5.2 Saran ....................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN .......................................................................................................... 65

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jadwal Kerja Pegawai PT Adiprima Suraprinta ................................. 14

Tabel 3.1 Mutasi Persediaan ............................................................................... 25

Tabel 3.2 Metode FIFO (First In First Out) Menggunakan Pencatatan

Secara Periodik ................................................................................... 27

Tabel 3.3 Metode FIFO (First In First Out) Menggunakan Pencatatan

Secara Perpetual ................................................................................. 27

Tabel 4.1 Persediaan Bahan Baku ....................................................................... 34

Tabel 4.2 Persediaan Bahan Chemical ................................................................ 36

Tabel 4.3 Persediaan Bahan Pembantu ............................................................... 39

Tabel 4.4 Kartu Persediaan Bahan Baku (ONP International Forest) ................ 54

Tabel 4.5 Kartu Persediaan Bahan Chemical (Amilofax atau Solsacat) ............. 55

Tabel 4.6 Kartu Persediaan Bahan Pembantu (Double Tab 1 IN x 50 M

(ACR)) ................................................................................................ 57

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Adiprima Suraprinta ................................. 15

Gambar 4.1 Prosedur Penerimaan Bahan Baku (FSC dan Non FSC),

Chemical & Bahan Pembantu ........................................................ 42

Gambar 4.2 Prosedur Pengeluaran Bahan Baku (FSC dan Non FSC),

Chemical & Bahan Pembantu ........................................................ 58

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Balasan PKL dari PT. Adiprima Suraprinta

Lampiran 2: Jadwal Kegiatan PKL

Lampiran 3: Daftar Hadir PKL

Lampiran 4: Surat Jalan

Lampiran 5: Tiket Penimbangan 1

Lampiran 6: Acara Pembongkaran SWL

Lampiran 7: Tiket Penimbangan dan Tiket Penimbangan – Cetak Ulang

Lampiran 8: Bukti Penerimaan Bahan (BPP)

Lampiran 9: Laporan Penerimaan Bahan Baku

Lampiran 10: Bon Permintaan Bahan Chemical

Lampiran 11: Berita Acara Penyerahan Bahan Chemical

Lampiran 12: Dokumentasi

Lampiran 13: Bahan Baku

Lampiran 14: Bahan Chemical

Lampiran 15: Bahan Pembantu

Lampiran 16: Lembar Bimbingan PKL

Lampiran 17: Buku Induk Mahasiswa

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Persediaan adalah salah satu aset yang berupa barang atau

perlengkapan yang mempunyai tujuan untuk dijual kembali dan

memperoleh pendapatan. Persediaan mempunyai peran penting dalam

proses berjalannya produksi karena dalam suatu perusahaan tidak terlepas

dengan yang namanya persediaan. Perusahaan memiliki jenis persediaan

yang berbeda-beda misalnya, perusahaan dagang memiliki persediaan yang

siap untuk dijual dan perusahaan manufaktur memiliki persediaan bahan

material, persediaan bahan jadi, dan persediaan barang siap untuk dijual.

Persediaan barang yang dikelola dengan baik, mulai dari pengakuan,

pengukuran, pencatatan hingga disajikan dalam laporan keuangan akan

berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam memperoleh

pendapatan. Pengelolaan persediaan akan mempengaruhi penjualan, yang

mana dengan pengelolaan persediaan yang baik akan menghasilkan kualitas

produk yang baik. Kualitas produk yang baik tentu saja akan menarik

konsumen, dengan begitu jumlah pesanan yang diterima perusahaan

semakin meningkat dan akan mempengaruhi laba sesuai dengan target yang

telah ditentukan oleh perusahaan.

1
2

Perusahaan memiliki perlakuan atau pedoman yang berbeda dalam

melakukan pencatatan persediaan, agar informasi yang terdapat dalam

persediaan berguna bagi pihak manajemen sebagai acuan dalam

pengambilan suatu keputusan maka dalam pencatatan persediaan,

perusahaan harus mengakui dan mengukurnya secara tepat. Kuantitas

persediaan di sistem sebuah perusahaan dengan aktual barang pasti terdapat

perbedan, hal tersebut disebabkan karena kesalahan dalam perhitungan atas

persediaan. Saldo akhir dalam suatu perusahaan akan salah saji jika terjadi

kesalahan dan kelalaian dalam mencatat besarnya fisik persediaan.

PT. Adiprima Suraprinta merupakan perusahaan manufaktur yang

beralamat di Desa Sumengko, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.

Jaraknya sekitar 33 KM dari Juanda International Air Port, Surabaya.

Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur tentu saja mempunyai

persediaan yang terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam

proses, persediaan barang jadi, dimana persediaan tersebut saling

berhubungan satu sama lain.

Unit usaha umum dari perusahaan ini adalah di bidang produksi

kertas dan menghasilkan koran (newspaper) serta kertas putih (writing print

paper). PT. Adiprima Suraprinta mempunyai tujuan untuk menghasilkan

kertas dengan mutu dan kualitas yang baik dan mempunyai visi menjadi

industri kertas yang memiliki layanan terbaik di Indonesia serta

memberikan kepuasan kepada pelanggan, sehat secara financial, bebas


3

kecelakaan, penyakit akibat kerja serta ramah terhadap lingkungan dan juga

memiliki misi sebagai berikut:

1. Memproduksi kertas dengan kualitas terbaik sesuai dengan

persyaratan pelanggan melalui proses produksi yang efisien dan

ramah lingkungan dengan mengutamakan keselamatan dan

kesehatan kerja;

2. Pegendalian dan efisiensi biaya melalui sistem kontrol proses

perencanaan sumber daya manusia yang efisien serta keuangan yang

memadai;

3. Memacu perkembangan perusahaan dengan tetap memperhatikan

peningkatan kesejahteraan stakeholders dengan menjunjung tinggi

etika bisnis dan semangat kebersamaan dengan bertindak proaktif,

efisien, inovatif dan melakukan pengendalian terhadap dampak

lingkungan serta memberikan nilai tambah tambah terhadap

masyarakat sekitar.

Visi dan misi diatas dapat terlaksananya jika persedian dan peralatan

yang dibutuhkan berkualitas, memadai dan sesuai dengan kebutuhan

produksi, dimana salah satu caranya adalah dengan melakukan prosedur

yang benar dan sesuai, baik itu dalam proses penerimaan atau pengeluaran

persediaan. Persediaan sangat memiliki peran penting dalam membantu

proses produksi karena tanpa adanya persediaan, maka kegiatan produksi

suatu perusahaan tidak akan dapat berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan

yang telah dibuat, begitu juga sebaliknya jika persediaan terlalu berlebihan
4

(over production) maka akan membuat resiko kualitas barang yang sesuai

dengan standart perusahaan dan persediaan yang disimpan memakan banyak

tempat.

Persediaan material di PT. Adiprima Suraprinta bukan ditujukan

untuk dijual melainkan diproduksi kembali, oleh karena itu terdapat 3

unsur persediaan material yang ada di PT. Adiprima Suraprinta.

Persediaan pertama yaitu persediaan bahan baku (FSC & NON FSC),

persediaan kedua yaitu chemical berfungsi untuk menciptakan kondisi

yang lebih baik dengan cara mengeluarkan kontaminan- kontaminan,

terutama partikel tinta, sehingga tinta tersebut mudah lepas dari kertas dan

menghasilkan mutu pulp yang diinginkan dan yang ketiga yaitu persediaan

bahan pembantu digunakan untuk keperluan membungkus kertas proses

finishing. Ketiga persediaan tersebut merupakan unsur penting dalam

melakukan proses produksi, akan tetapi ada faktor penting lainnya yang

harus diperhatikan dalam pengelolaan persediaan material baik dari

prosedur pengadaan barang, prosedur penerimaan barang, prosedur

pengeluaran barang, metode pencatatan dan perputaran arus persediaan

agar nantinya sistem dari pengelolaan persediaan akan lebih efisien.

PT. Adiprima Suraprinta mengadakan stock opname bahan

material setiap 3 bulan sekali dengan perusahaan induk, akan tetapi stock

opname dengan internal perusahaan dilakukan setiap .. bulan sekali.

Departemen-departemen yang terkait menjalankan tugan dan tanggung

jawab sesuai dengan prosedur dalam melaksanakan monthly inventory.


5

Penulis tertarik membahas lebih mendalam mengenai perlakuan

akuntansi atas persediaan berdasarkan uraian latar belakang diatas untuk

dijadikan sebagai tujuan pembuatan laporan praktek kerja lapangan yang

berjudul “PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (STUDI

KASUS: PT. ADIPRIMA SURAPRINTA)

1.2 Ruang Lingkup Penulisan Laporan

Penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur PT. Adiprima

Suraprinta yang berdiri di Desa Sumengko, Kecamatan Wringinanom,

Kabupaten Gresik, jaraknya sekitar 33 KM dari Juanda International Air

Port, Surabaya. Penelitian dalam laporan Praktek Kerja Lapangan ini

hanya membahas tentang bagaimana cara melakukan prosedur pengadaan

bahan dan prosedur penerimaan sampai pengeluaran bahan baku (fsc &

non fsc), persediaan chemical dan bahan pembantu.

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dengan tujuan untuk

mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja profesional, kreatif,

disiplin dan jujur untuk meningkatkan etos kerja, dan dengan adanya

Praktek Kerja Lapangan juga diharapkan mahasiswa dapat mempelajari


6

implementasi atas teori yang telah didapatkan selama masa kuliah dalam

dunia kerja nyata.

1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Manfaat merupakan kegunaan yang dapat berguna bagi

pengembangan ilmu pengetahuan atau berupa manfaat praktis yang

hasilnya dapat disarankan untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Manfaat yang ada di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

1.1 Bagi universitas

a. Menjadi tolak ukur ilmu akuntansi dan sarana pembelajaran

dalam rangka peningkatan kualitas pengajaran yang lebih baik

di masa yang akan datang.

b. Memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum

yang sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang

terampil dibidangnya.

c. Memberikan informasi yang telah teruji kebenarannya.

d. Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam

menjalankan tugas.

e. Memberikan tambahan buku penunjang yang berguna bagi

universitas.

f. Menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Universitas

Maarif Hasyim Latif khususnya program studi Akuntansi


7

kepada perusahaan atau instansi yang membutuhkan tenaga

kerja yang dihasilkan oleh Universitas Maarif Hasyim Latif.

1.2 Bagi Penulis

a. Sebagai penerapan disiplin ilmu akuntansi yag diperoleh

selama kuliah.

b. Dapat mengetahui perbedaan maupun perbandingan antara

teori dan praktik selama proses belajar di kampus.

c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung.

d. Dapat mempelajari tentang pencatatan persediaan pada suatu

perusahaan.

e. Mengetahui secara langsung permasalahan akuntansi yang

terjadi.

2. Manfaat praktis

2.1 Bagi Perusahaan

a. Memberikan informasi yang sesuai dengan kebenaran.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam perkembangan

perusahaan dimasa mendatang.

c. Menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama

antara perusahaan dengan Universitas Maarif Hasyim Latif

dimasa yang akan datang, khususnya mengenai rekruitmen

tenaga kerja.
8

1.5 Sistematika Praktek Kerja Lapangan

Penulisan laporan praktek kerja lapangan ini terdiri dari lima bab,

antara bab satu, bab dua dan bab yang lainnya saling berkaitan.

Sistematika penulisan selengkapnya adalah sebagai berikut:

Bab 1 : PENDAHULUAN

Bab ini akan dibahas secara umum mengenai latar belakang

masalah, ruang lingkup penulisan laporan, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran umum mengenai perusahaan tempat magang akan

dijelaskan dalam bab ini, mulai dari sejarah perusahaan, tujuan,

visi dan misi, kepegawaian, struktur organisasi, dan keselamatan

kerja yang ada pada PT. Adiprima Suraprinta.

Bab III : LANDASAN TEORI

Bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori tentang kajian

pembahasan.

Bab IV : HASIL PELAKSANAAN PKL

Bab ini menjelaskan tentang beberapa prosedur yang dilakukan di

PT. Adiprima Suraprinta, mulai dari pengadaan barang,

penerimaan barang, pengeluaran barang serta hasil penelitian

mengenai perlakuan akuntansi persediaan selama proses kegiatan

praktek kerja langsung yang telah dilakukan.


9

Bab V : Simpulan dan Saran

Bab ini merupakan kesimpulan secara keseluruan terhadap hasil

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya dan memberikan saran sebagai pertimbangan

bagi perusahaan untuk perbaikan di masa mendatang.


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yaitu di perusahaan

manufaktur PT. Adiprima Suraprinta yang beralamat di Desa Sumengko,

Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik dan ditempatkan di

departemen gudang material. Jaraknya sekitar 33 KM dari juanda

International Air Port, Surabaya.Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan

dari tanggal 16 Oktober 2018 hingga 15 November 2018, dengan jam kerja

dari pukul 08.00-16.00 kecuali hari sabtu yaitu dimulai pukul 08.00-13.00.

2.2 Sejarah PT. Adiprima Suraprinta

PT. Adiprima Suraprinta merupakan anak perusahan dari Jawa Pos

Group yang bergerak dibidang produksi kertas koran (newsprint paper)

dan kertas putih (writing print paper). PT. Adiprima Suraprinta berbentuk

perseroan terbatas yang didirikan dengan permodalan seluruhnya dari

dalam negeri, dimana 100% dimilik oleh Jawa Pos.

Ide yang melatar belakangi pembangunaan pabrik ini bermula dari

keprihatinan para insan pers terhadap persoalan kertas yang semakin sulit

mencari stock dipasaran. Melonjaknya harga kertas ini disebabkan karena

10
11

banyaknya kertas koran yang ditimbun dan diekspor ke luar negeri, oleh

karna itulah Jawa Pos Group yang sebagian besar usahanya bergerak

dalam bidang media cetak memutuskan untuk membangun pabrik kertas

yang diberi nama PT. Adiprima Suraprinta, perusahaan ini diresmikan

pada tanggal 11 November 1994 oleh mantan Menteri Keuangan Mar’ie

Muhammad dan disaksikan oleh mantan Menteri Penerangan Jenderan

TNI (Purn) R. Hartono dan Ny. Siti Hardiyanti Rukmana. Sebelum

didirikannya PT. Adiprima Suraprinta, kebutuhan kertas koran Jawa Pos

Group didapat dari PT. Kertas Leces, PT. Aspac Paper, PT. Kertas

Tulungagung, PT. Basuki Rahmat, PT. Pura Baru Tama, dan impor dari

Kanada.

PT. Adiprima Suraprinta memproduksi hingga saat ini digunakan

untuk Jawa Pos dan anak perusahaannya yang berjumlah 100 perusahaan,

untuk media cetak koran selain Jawa Pos dan untuk ekspor yang meliputi

negara Malaysia, Korea, India dan Bangladesh. PT. Adiprima Suraprinta

mulai awal produksi pada bulan Juli 1997 hingga 1998, kapasitas

produksinya mencapai 100 ton/hari. Dengan semakin meningkatnya

jumlah anak perusahaan Jawa Pos dan permintaan ekspor, maka pada

tahun 2000 kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 150 ton/hari. Dengan

semakin meningkatnya permintaan dari luar negeri maka pada bulan Juli

2002 mulai dioperasikan PM II (Paper Machine II) yang kapasitas

produksinya sebesar 300 ton/hari, dan semakin meningkatnya permintaan

maka pada tahun 2013 mulai mengoperasikan PM III (Paper Machine III)
12

dengan kapasitas produksinya sebesar 120 ton/hari, yang digunakan untuk

memenuhi tuntutan ekspor. Pada bulan Oktober 2007 PT. Adiprima

Suraprinta berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 dan bulan

Oktober 2010 di Up Grade menjadi ISO 9001:2008. PT. Adiprima

Suraprinta, menempati area seluas 20 HA, di Desa Sumengko, Kecamatan

Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 33 KM

dari Juanda International Air Port, Surabaya.

2.3 Tujuan Perusahaan PT. Adiprima Suraprinta

Tujuan pendirian PT. Adiprima Suraprinta antara lain:

1. Membantu pemeritah dalam mengurangi masalah pemgangguran

dan kemiskinan dengan membuka lapangan kerja baru.

2. Turut berpartisipasi dalam gerakan pemerintah”Gerakan Kembali

ke Desa” dengan mengembangkan potensi Desa Sumengko,

Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.

3. Membantu pemerintah mengurangi masalah kebersihan lingkungan

dengan mengolah kembali (recycle) kertas bekas.

4. Membantu pemerintah membangun ekonomi nasional dengan

mengutamakan kesejahteraan pekerja.

5. Memenuhi kebutuhan kertas koran dalam negeri, terutama utuk

Jawa Pos Group.


13

2.4 Visi dan Misi PT. Adiprima Suraprinta

2.4.1 Visi

Visi dari PT. Adiprima Suraprinta adalah menjadi industri

kertas yang memiliki layanan terbaik di Indonesia dan

memberikan kepuasan kepada pelanggan, sehat secara financial,

bebas kecelakaan, penyakit akibat kerja serta ramah terhadap

lingkungan.

2.4.2 Misi

Misi dari PT. Adiprima Suraprinta:

1. Memproduksi kertas dengan kualitas terbaik sesuai dengan

persyaratan pelanggan melalui proses produksi yang efisien

dan ramah lingkungan dengan mengutamakan keselamatan dan

kesehatan kerja;

2. Pegendalian dan efisiensi biaya melalui sistem kontrol proses

perencanaan sumber daya manusia yang efisien serta keuangan

yang memadai;

3. Memacu perkembangan perusahaan dengan tetap

memperhatikan peningkatan kesejahteraan stakeholders

dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat

kebersamaan dengan bertindak proaktif, efisien, inovatif dan

melakukan pengendalian terhadap dampak lingkungan serta

memberikan nilai tambah tambah terhadap masyarakat sekitar.


14

2.5 Kepegawaian PT. Adiprima Suraprinta

PT. Adiprima Suraprinta memiliki 625 karyawan laki-laki dan 7

karyawan perempuan. Status karyawan PT. Adiprima Suraprinta semuanya

merupakan karyawan bulanan. Hari kerja di per peusahaan adalah hari Senin

sampai Sabtu selama 8 jam sehari kecuali hari sabtu selama 5 jam. Adapun

jam perusahaan diatur sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jadwal kerja pegawai PT. Adiprima Suraprinta

Waktu
Jabatan
Pagi Sore Malam

Satpam 06.00-14.00 14.00-22.00 22.00-06.00

Produksi 07.00-15.00 15.00-23.00 23.00-07.00

Non Shift Senin - Jum'at pukul 08.00-16.00 saptu pukul 08.00-

14.00 istirahat pukul 12.00-13.00


Administrasi

Sumber data: PT. Adiprima Suraprinta

Devisi yang ada di PT. Adiprima Suraprinta terdiri dari:

1. Devisi Electric 9. Devisi Personalia GA

2. Devisi IT 10. Devisi PM 1 dan SP 1

3. Devisi Keuangan/SPI 11. Devisi PM 2 dan SP 2

4. Devisi Laborat 12. Devisi PM 3 dan SP 3

5. Devisi Mekanik 13. Devisi Warehouse

6. Devisi Pembelian 14. Devisi Work Shop

7. Devisi PPIC 15. Devisi WT/WWT

8. Devisi ISO Center atau RnD


15

2.6 Struktur Organisasi Gudang PT. Adiprima Suraprinta

PT. Adiprima Suraprinta memiliki 2 gudang chemical, 2 gudang

bahan baku dan 1 gudang bahan jadi. Semuanya di bawah pengawasan

kepala gudang. Pada masing-masing gudang, ada yang bertugas sebagai

kepala shift (3 shift dalam 24 jam atau 8 jam/shift). Struktur organisasi

departemen gudang dapat dilihat dari gambar berikut:

Sumber data: PT. Adiprima Suraprinta

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Adiprima Suraprinta


16

2.7 Keselamatan Kerja PT. Adiprima Suraprinta

UU No. 1 tahun 1970 menjelaskan tentang K3, usaha peningkatan

K3 di PT. Adiprima Suraprinta meliputi:

1. Menyediakan perlegkapan penanggulangan bahaya yang akan

terjadi.

2. Peningkatan kemampuan dalam hal menguasai peralatan maupun

fasilitas yang berbahaya.

3. Persediaan perlindungan meknik, misalnya memberi perlengkapan

pengaman kerja pada karyawan yang bekerja di bagian yang

berbahaya.

4. Mengisolasi tempat-tempat yangberbahaya dan memasang tanda

peringatan.

5. Adanya larangan merokok di lingkungan kerja.

6. Pengaturan kerja

7. Menghindari timbulnya kesalahan penggunaan peralatan.

8. Memasang alat pemadam kebakaran dan melatih cara-cara


pemadaman kebakaran secara berkala bagian anggota satpam.

Permenaker No. 05 atau 1996 terdapat 166 item yang harus

diperhatikan dalam usaha peningkatan K3, secara garis besar meliputi:

1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen.

2. Strategi pendokumentasi

3. Peninjauan ulang perancangan (design) dan kontrak.

4. Pengendalian dokumen.
17

5. Pembelian

6. Keamanan bekerja berdasarkan K 3.

7. Standar pemantauan.

8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan.

9. Pengelolaan material dan perpindahannya.

10. Pengumpulan dan penggunaan data.

11. Audit K3.


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Akuntansi

Akuntansi berasal dari kata accounting yang diterjemahkan ke

dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau

mempertanggungjawabkan. Sukrisno Agoes (2013:16) dalam laporan

tugas akhir Salsabila (2018) mendifinisikan akuntansi adalah suatu

proses pencatatan, pengklarifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan

transaksi bisnis yang meempunyai nilai uang dan menginterpretasikan

hasilnya.

Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena melalui

akuntansi lah informasi bisnis dapat dikomunikasikan kepada

pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan dapat diklarifikasikan

sebagai pemangku kepentingan intn kepentingan internal (manajer dan

karyawan) dan pemangku kepentingan eksternal (investor, kreditur,

konsumen dan pemerintah). Rudianto (2002:4) dalam laporan tugas

akhir Salsabila (2018) mendifinisikan hasil dari proses akuntansi

disebut dengan laporan keuangan informasi yang dihasilkan dari proses

akuntansi tersebut harus menjawab kebutuhan para pemakainya.

18
19

3.2 Persediaan

Persediaan merupakan bagian asset yang dimiliki oleh suatu

perusahaan. Perusahaan manufaktur memiliki beberapa jenis

persediaan yaitu ada persediaan bahan baku (FSC & NON FSC),

chemical, bahan pembantu, persediaan barang dalam proses sampai

barang jadi. Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan utama yaitu

mengolah bahan baku (FSC & NON FSC), chemical, bahan pembantu

(bahan mentah) sehingga menjadi barang dalam proses dan kemudian

pada akhirnya menjadi barang jadi. Persediaan menurut Rudianto

(2012:222) dalam laporan praktek kerja lapangan Kusumaningrum

(2016) adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam

proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau

diproses lebih lanjut.

3.3 Klasifikasi Persediaan

Martani, et al. (2016:246) mendefinisikan bahwa klasifikasi

persediaan antara satu entitas dengan entitas lain dapat berbeda-beda.

Entitas perdadangan baik perusahaan ritel maupun perusahaan grosir

mencatat persediaan sebagai persediaan barang dagang (merchandise

inventory). Persediaan barang dagang ini merupakan barang yang

dibeli oleh perusahaan perdagangan untuk dijual kembali dalam usaha

normalnya. Sedangkan bagi entitas manufaktur, klasifikasi persediaan

relatif lebih beragam, misalnya perusahaan manufaktur yang


20

memproduksi suku cadang (spare part) otomotif dengan membeli

material produk, melakukan proses produksi, dan menjual suku cadang

tersebut kepada diler (dealer). Bagi perusahaan seperti ini, persediaan

mencakup persediaan barang jadi (finished goods investory) yang

menupakan barang yang telah siap dijual, persediaan barang dalam

penyelesaian (work in process invrntory) yang merupakan barang

setengah jadi, dan persediaan bahan baku (raw material inventory)

yang merupakan bahan ataupun perlengkapan yang akan digunakan

dalam proses produksi. Sartono (2001:443) dalam laporan praktek

kerja lapangan Jizah (2017) mendefinisikan tentang beberapa

persediaan berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Perusahaan jasa, persediaan yang timbul misalnya seperti

persediaan bahan pembantu dan/atau persediaan habis pakai

yang termasuk kedalamnya ialah kertas, karton, stempel, tinta,

buku, kwitansi dan juga materai.

2. Perusahaan manufaktur, jenis persediaan ialah meliputi

persediaan bahan pembantu, persediaan barang jadi, dan juga

barang dalam proses serta persediaan bahan baku.

3.4 Pengadaan Bahan Material

Sistem pengadaan bahan baku dan dalam penyusunan

rencananya terdapat dua hal mendasar yang perlu menjadi titik


21

perhatian dalam memilih sistem pengadaan yaitu membuat sendiri atau

membeli. Matz (1998) dalam laporan magang manajemen Ansori

(2014) mendefinisikan tentang prosedur pembelian harus diketahui

oleh semua departemen dengan melengkapi formui-formulir yang

formatnya telah dibakukan dan disetujui bersama. Formulir tersebut

antara lain:

1. Surat Permintaan Pembelian

Surat permintaan barang ini besasal dari bagian gudang,

pemegang buku besar bahan, supervisor dari departemen yang

berhubungan, maupun semua pihak yang terlibat di dalam

pemakaian bahan.

2. Pesanan Pembelian

Pesanan pembelian ini ditandatangani oleh pejabat

departemen pembelian untuk memberikan wewenanag secara

tertulis kepada supplier atau penjual untuk menyediakan

sejumlah barang tertentu yang dipesan sesuai dengan persyaratan

yang telah disepakati (jumlah, spesifikasi, jadwal pengiriman,

dan harga).

3. Laporan Penerimaan

Laporan penerimaan ini berisi tentang nomor pesanan

pembelian, nama penjual atau supplier, perincian tentang

transportasi, jumlah dan jenis barang yang diterima. Laporan


22

penerimaan ini harus ditandatangani oleh departemen

pemeriksaan.

4. Persetujuan Faktur

Pada umumnya faktur diterima bersamaan dengan datangnya

barang pesanan di departemen penerimaan. Selanjutnya setelah

barang diperiksa sesuai dengan laporan penerimaan barang, maka

berkas-berkas tersebut dikirim ke departemen akuntansi sebagai

laporan penerimaan dan pemeriksaan barang yang disetujui dengan

menyiapkan bukti pembukuan (voucher). Data voucer ini

dimasukkan ke dalam jurnal pembelian dan kemudian ke dalam buku

tambahan. Kemudian data ini dicatat ke dalam jurnal pembayaran kas

menurut tanggal pembayaran. Voucher asli dan dua lembar salinan

dikirim ke bendahara untuk pengeluaran cek. Bendahara

mengirimkan cek dan voucher asli kepada penjual atau supplier

3.5 Metode Pencatatan Persediaan

3.5.1 Metode Periodik/Fisik

Rudianto (2002:222) dalam laporan tugas akhir

Salsabila (2018) mendifinisikan bahwa metode ini lebih cocok

dipakai oleh perusahaan yang frekuensi transaksinya tinggi dan

nilai uang per transaksi yang rendah. Sumarsan (2013:40)

dalam laporan tugas akhir Salsabila (2018) mendefinisikan


23

bahwa perusahaan yang menggunakan metode ini harus

melakukan jurnal penyesuaian pada akhir periode, maka dari itu

harus menggunakan akun “pembelian” dan “retur pembelian”

untuk mencatat pembelian. Kieso, et al (2014:360) dalam

laporan praktek kerja lapangan Kusumaningrum (2016)

mendefinisikan dalam sistem persediaan periodik, perusahaan

harus menentukan kuantitas persediaan ditangan hanya secara

berkala dengan mengakuisisi persediaan selama periode

akuntansi dengan mendebet akun pembelian. Perusahaan

kemudian akan menambahkan total pembelian pada akhir

periode, jumlah ini akan menentukan total biaya yang tersedia

untuk dijual selama periode tersebut.

3.5.2 Metode Perpetual

Rudianto (2012:225) dalam laporan tugas akhir

Wijayanti (2016) menjelaskan bahwa metode perpetual adalah

metode pengelolaan persedian dimana arus masuk dan arus

keluar persediaan dicatat secara rinci. Dalam metode ini sis

persediaan dibuatkan kartu stock yang mencatat secara rinci

keluar masuknya barang di gudang beserta harganya. Kieso, et

al. (2014:360) dalam laporan praktek kerja lapangan

Kusumaningrum (2016) menjelaskan tentang sistem persediaan

perpectual pada perusahaan mencatat semua pembelian dan


24

penjualan barang secara langsung dalam akun persediaan pada

saat terjadinya transaksi.

Karakteristik akuntansi sistem persediaan perpetual,

adalah:

1. Pembelian barang dagangan untuk dijual atau untuk

bahan baku yang di debit persediaan bukan pembelian

2. Biaya pengangkutan akan didebit ke persediaan, bukan

ke pembelian. Retur pembelian dan diskon pembelian

dikredit ke persediaan tidak dalam akun yang terpisah.

3. Harga pokok penjualan dicatat pada saat penjualan,

akan mendebit harga pokok penjualan dan mengkredit

persediaan.

4. Buku besar pembantu persediaan akan digunakan

sebagai ukuran kontrol. Sedangkan untuk catatn buku

besarakan memperlihatkan kuantitas dan biaya dari

setiap tipe persediaan ditangan.

Metode pencatatan perpetual harus dibuatkan buku

rekening tersendiri yang disebut dengan buku pembantu

persediaan. Rincian dari buku pembantu diawasi dari rekening

kontrol persediaan barang dalam buku besar. Setiap perubahan

dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening

persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat

diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening


25

persediaan dan masing-masing kolom rinci lagi untuk kuantitas

dan harga perolehannya. Metode rugi jangka pendek, karena

tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk

mengetahui jumlah persediaan akhir.

3.6 Penilaian Persediaan

Kegiatan berbisnis sering kali persediaan yang dimiliki atau

dibeli dalam satu periode memiliki harga yang berbeda-beda.

Perbedaan tersebut menimbulkan masalah dalam menentukan harga

pokok persediaan yang akan dijual. Kieso, et al (2014:369) dalam

laporan praktek kerja lapangan Kusumaningrum (2016) mendefisikan

salah satu metode penilaian persediaan, yaitu FIFO (First In First Out).

Ilustrasi sebuah perusahaan melakukan transaksi mutasi

persediaan disajikan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Mutasi Persediaan

Tanggal Pembelian Penjualan Saldo

Maret 2 2,000 @ 4.00 2,000 unit

Maret 15 6,000 @ 4.40 8,00 unit

Maret 19 4,000 unit 4,000 unit

Maret 30 2,000 @4.75 6,000 unit

Sumber data: Kieso, et al (2014:372)

Metode FIFO (First In First Out) berasumsi bahwa barang yang

pertama kali dibeli adalah barang yang pertama kali dijual, dan barang
26

yang terakhir kali dibeli merupakan barang yang tersisa sebagai

persediaan. Metode ini perhitungan terjual didasarkan atas harga

dengan Harga Pokok penjualan dan unit yang terjual didasarkan atas

harga neli dari persediaan yang masuk paling akhir dan belum terjual.

Kelebihan metode FIFO (First In First Out) adalah

menggambarkan aliran fisik yang ideal, karena barang yang masuk

lebih dahulu sebaiknya dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu, dalam

metode ini nilai persediaan akhir memiliki nilai yang mendekati nilai

beli saat ini. Keuntungan lain dari metode ini adalah bahwa persediaan

akhir adalah biaya yang diakui pada saat ini, karena barang yang

pertama masuk adalah barang yang pertama keluar, jumlah persediaan

akhir terdiri dari pembelian terbaru. Pada saat yang sama hal ini akan

mencegah adanya manipulasi pendapatan, dengan metotde FIFO (First

In First Out) perusahaan tidak dapat memilih biaya tertentu, untuk

dianggap sebagai beban.

Kelemahan metode ini adalah nilai penjualan saat ini tidak

dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan saat ini, namun dari

pembelian yang paling lama, nilai persediaan ini nantinya akan

mengurangi nilai penjualan dimasa mendatang, dimana kemungkinan

harga beli persediaan akan jauh berbeda. Selain itu kelemahan metode

ini yaitu gagal untuk mencocokkan biaya terhadap pendapatan saat ini

pada laporan laba rugi. Biaya-biaya lama perusahaan akan membuat

laba kotor dan laba bersih menjadi tidak efisien.


27

Ilustrasi metode pencatatan FIFO (First In First Out) secara

periodik dan secara perpetual ditampilkan dalam Tabel 3.2 dan Tabel

3.3

Tabel 3.2 Metode FIFO (First In First Out) Menggunakan

Pencatatn Secara Periodik

Date No. Units Unit Cost Total Cost

Maret 30 2,000 4.75 9,500

Maret 15 4,000 4.40 17,600

Ending Inventory 6,000 27,100

Persediaan Siap Dijual 43,900

Dikurangi: Persediaan akhir 27,100

Harga Pokok Penjualan 16,800

Sumber data: Kieso, et al (2014:371)

Tabel 3.3 Metode FIFO (First In First Out) Menggunakan

Pencatatn Secara Perpetual

Tanggal Pembelian Penjualan Balance

Maret 2 (2,000 @4.00) 8,000 2,000 @ 4.00 8,000

Maret 15 (6,000@4.40) 26,400 2,000 @ 4.00 34.400

6,000 @ 4.40

Maret 19 2,000 @ 4.00 4,000 @ 4.40 17.600

2,000 @ 4.40

16,800

Maret 30 (2,000@4.75) 9,500 4,000 @ 4.40 27,100

2,000 @ 4.47

Sumber data: Kieso, et al (2014:371)


28

3.7 Prosedur Penerimaan & Pengeluaran Bahan Material

Mulyadi (2014:5) dalam laporan tugas akhir Chotimah (2017)

mendifinisikan bahwa prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal,

biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau

lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Mulyadi

(2014:554) dalam laporan tugas akhir Chotimah (2017)

mendefinisikan tentang prosedur pembelian dan pengeluaran barang

dari gudang.

Penerimaan material merupakan langkah awal dari rangkaian

proses produksi perusahaan dan proses ini akan menentukan kualitas

yang dihasilkan. Persediaan material yang masuk ke perusahaan

harus sesuai dengan rencana operasional yang meliputi aspek

kuantitas, kualitas dan jadwal pengiriman, oleh karena itu

penerimaan bahan baku harus didampingi oleh petugas pengawasan

mutu agar segera dapat dilakukan pengujian fisik dan kimia pada

bahan tersebut. Pengeluaran material adalah proses keluarnya

persediaan dari gudang penyimpanan. Pengeluaran material dapat

disebabkan oleh permintaan dari gudang unit adinistrasi lain, dari

internal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang bersifat investasi

maupun operasinal.
29

Permintaan dan pengeluaran bahan baku terjadi jika bagian

produksi meminta barang untuk keperluan proses produksi. Mulyadi

(2014) dalam laporan tugas akhir Chotimah (2017) mendefinisikan

elemen pengendalian intern dalam prosedur permintaan dan

pengeluaran barang gudang yaitu:

A. Fungsi yang terkait dalam permintaan dan pengeluaran barang

gudang adalah:

1. Fungsi Produksi: fungsi ini bertanggung jawab atas

pembuatan perintah produksi bagi fungsi-fungsi yang ada

dibawahnya yang terkait dalam pelaksanaan proses

produksi guna memenuhi permintaan produksi.

2. Fungsi Gudang: fungsi gudang bertanggung jawab atas

pelayanan permintaan bahan baku bahan penolong dan

barang yang lain yang digudangkan.

3. Fungsi Kartu Persediaan: fungsi ini bertanggung jawab

mencatat pengeluaran bahan baku dalam kartu persediaan.

B. Prosedur-prosedur

Mulyadi (2014) dalam laporan tugas akhir Chotimah

(2017) secara garis besar transaksi permintaan dan pengeluaran

barang gudang mencakup prosedur sebagai berikut:

1. Bagian Produksi

a. Membuat bukti permintaan dan pengeluaran barang

gudang sebanyak 3 lembar sesuai dengan daftar

kebutuhan bahan baku.


30

b. Menyerahkan 3 lembar bukti permintaan dan

pengeluaran barang gudang tersebut ke bagian gudang.

c. Menerima barang disertai dengan bukti permintaan

dan pengeluaran barang gudang lembar ke 2.

d. Mengarsipkan bukti permintaan dan pengeluaran

barang gudang lembar ke 2 menurut urutanya.

2. Bagian Gudang

a) Menerima 3 lembar bukti permintaan dan pengeluaran

barang gudang dari bagian produksi.

b) Mengisi kuantitas barang yang akan diserahkan kepada

bagian produksi pada bukti permintaan dan

pengeluaran barang gudang.

c) Menyerahkan barang kepada bagian produksi.

d) Mecatat bukti permintaan dan pengeluaran barang

gudang lembar ke 1 ke dalam kartu gudang.


BAB IV

HASIL PELAKSANAAN PKL

4.1 Persediaan Pada PT. Adiprima Suraprinta

Persediaan pada PT. Adiprima Suraprinta diakui pada saat barang

telah sampai di gudang. Perusahaan menggunakan software Sistem Integrasi

Manufakfur (SIGMA) untuk membantu mengelola mutasi masuk maupun

mutasi keluar persediaan material, setiap persediaan masuk ataupun keluar

akan langsung mengurangi persediaan yang berada di dalam komputer,

tetapi untuk mengontrol apakah persediaan di gudang sesuai dengan data

yang berada pada komputer, perusahaan tetap melakukan perhitungan fisik

secara periode.

PT. Adiprima Suraprinta mendapatkan bahan baku dari dalam

maupun luar negeri dan untuk mendapatkan persediaan dalam negeri bisa

didapatkan pengiriman setiap hari, tetapi untuk import membutuhkan waktu

yang lumayan lama yaitu sekitar 2 sampai 3 bulan dari tanggal pemesanan.

Komposisi waste paper adalah material penyusun atau yang terkandung di

dalam grade waste paper yang dispesifikasikan dan ditambah dengan

Outhrows dan Probited Material. Material-material yang tidak dibutuhkan

31
32

dalam proses daur ulang kertas juga terdapat dalam proses pengiriman

bahan material. Material-material tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Outhrows: Material ini berupa kertas yang tidak dapat

diklasifikasikan dalam grade yang dimaksud dan dapat merusak

kualitas kertas. Misalnya di dalam grade SWL terdapat kertas koran,

Box, NCR. Berikut ini adalah jenis-jenis kertas yang merusak

kualitas (outhrows):

1. Box atau OCC

2. Duplex Board

3. Kertas Karbon

4. Kertas NCR

5. Kertas Laminasi Plastik atau Laminating

6. Kertas mengndung Wet Strenght

7. Kertas lapis lilin

2. Prohibited Material: Material ini dapat merusak peralatan atau dapat

juga berupa kertas yang dapat merusak kualitas dalam jumlah yang

banyak. Berikut ini adalah jenis-jenis kertas yang merusak peralatan

(Prohibited Material):

a. Kayu

b. Kaca

c. Besi

d. Kaleng

e. Kain
33

f. Plastik

g. Karet atau busa

h. Hot melt adhesive

3. Stickies adalah material yang terbawa dengan bahan baku waste

paper yang bisa terlarut dan juga ada yang tidak terlarut dalam air

pada suhu operasional, dimana bahan tersebut atau akumulasi

endapannya pada suhu agak tinggi (70 derajat C) bersifat lembek dan

lengket. Stickies bisa menempel pada dryer, canvas, felt maupun

wire. Endapannya bila menempel akan menimbulkan problem di

mesin terutama kertas bisa putus. Contoh: lem buku, double

tab/isolasi, bahan coating, dll. Klasifikasi stickies dibedakan menjadi

2 yaitu, makro stickes (Ukuran > 150 micron) dan mikro stickies

(Ukuran < 150 micron). Sumber stickies terdiri dari:

1. Bahan alam kayu

2. Bahan sintetis atau buatan

a. Hot melt, contoh: lem buku, majalah,kotak atau

packing box.

b. Pressure sensitive adhesiv, contoh: amplop surat, label,

isolasi atau double tape.

c. Jenis lem yang terlarut dalam air.

3. Tinta cetak: contohnya toner tinta untuk fotocopy dan leser

printer, menggunakan styrene-butadiene dan polyvinyl


34

acrylaite sebagai adhesive yang meleleh pada proses

cetaknya.

4. Coating binder: getah karet, PV Ac, Vinyl Acrylat.

Persedian material yang ada di PT. Adiprima Suraprinta dibedakan

menjadi persediaan bahan baku, persediaan bahan chemical, dan persediaan

bahan pembantu. jenis-jenis persediaan dapat dilihat pada Tabel 4.1 untuk

persediaan bahan baku.

Tabel 4.1 Persediaan Bahan Baku

No Kode Barang Bahan Baku


1. WB0XB020 Box Lokal
2. WSORBS20 Box Sortir
3. WDPPDU20 Duplex Percetakan Lokal
4. WDUPDU20 Duplex Lokal
5. WALNFL10 Flyleaf Shaving Allan CO. – USA
6. WVIPFL10 Flyleaf Shaving Vipa – Switzerland
7. WSBASW20 SWL Lokal A Brodolan
8. WSBOSW20 SWL Lokal C Brodolan
9. WSLASW20 SWL Lokal A
10. WSLBSW20 SWL Lokal B
11. WSLCSW20 SWL Lokal C
12. WCELSW10 SWL Cellmark – USA
13. WOMGOM20 OMG Lokal
14. WCDBON20 ONP Lokal Brodolan
15. WCDLON20 ONP Lokal
16. WIFOON10 ONP International Forest
17. WALNON10 ONP Allan Company – USA
18. WSHUON10 ONP Sihu
35

19. WVIPON10 ONP VIPA Lausanne – Switzerland


20. WCELOI10 OINP Cellmark-USA
21. WCELOI11 OINP Cellmark-Asia
22. WVIPOI10 OINP Vipa Lausanne – Switzerland
23. WWLPOI10 OINP Wilmington Paper Company
24. WSIHOI10 OINP Sihu
25. WCELOI10 OCC Cellmark
26. WOCIOC10 OCC Sihu
27. WWPCOC10 OCC Wilmington Paper Company
28. WOCVCC10 OCC 95/5 Vipa Lausanne
29. WMXXPU20 Pulp LBKP Acacia
30. WGPHMX10 Mixed Waste GP Harmond Recycling
31. WIFPMX10 Mixed Paper International Forest Product
32. WNDLNL10 NDLKCA GP Harmond Recycling
33. WGPHNP10 News And Pams GP Harmon Recycling LLC
34. WSOPSP20 SOP Lokal
35. WSOSSP20 SOP Super Lokal
36. WVIPSP10 SOP Vipa Lausanne – Switzerland
Sumber data: PT. Adiprima Suraprinta

PT. Adiprima Suraprinta juga menggunakan bahan-bahan chemical,

fungsinya yaitu untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dengan cara

mengeluarkan kontaminan- kontaminan, terutama partikel tinta, sehingga

tinta tersebut mudah lepas dari kertas dan menghasilkan mutu pulp yang

diinginkan. Dengan lepasnya tinta tersebut dari serat kertas diharapkan

dapat diproduksi lembaran kertas dengan formasi dan kualitas sesuai dengan

yang diharapkan. Pada tabel 4.2 akan memperlihatkan persediaan bahan

chemical yang digunakan PT. Adiprima Suraprinta.


36

Tabel 4.2 Persedian Bahan chemical

No Kode Barang Bahan Chemical


1. WAMIFR30 Amilofax/Solsafat
2. WENEFR30 Envira E-621
3. WENVFR30 Envira 610/AS-710
4. WHYDFR30 Hydrocarb 75 F GD
5. WNASFR30 Native Starch
6. WAHDAF30 Afrail HD
7. WANAAF30 Anamas 7252
8. WNOFAF30 Nofomex AF850
9. WSILAF30 Silfoam 6150
10. WBCABC30 BC 807
11. WBCBBC30 BC 808
12. WBCCBC30 BC809
13. WEMCBC30 Envira MC-732
14. WENEBC30 Envira E-638
15. WPGDBC30 Perfect Guard 2280
16. WPGBUC30 Perfect Guard 1525
17. WCHRBL30 Chromaclear
18. WFCACL30 FCA
19. WFCBCL30 FCB
20. WFFACL30 F-891
31. WFFBCL30 F-491
22. WIDCCL30 Indoclean DF
23. WIDFCL30 Indofix
24. WRRACL30 RA 100
25. WWADCL30 WAD-1401
26. WWTGGE30 Water Glass
27. WUEAGE30 Urea
37

28. WSDFGE30 Soda Flake


29. WPHOGE30 Phosporic Acid
30. WPACGE30 PAC 10
31. WOXIGE30 Hydrogen Peroxida 50%
32. WTNRGE30 Theocote 885 NR
33. WNACGE30 NaCL ex Australia
34. WJKCGE30 JK CHEM DS 3716
35. WSSTGE30 Solsize T4
36. WDKWNA30 Dekawet NA 30
37. WCAUGE30 Caustic Soda 48%
38. WBIMGE30 BI Micro Nutrient
39. WPFBDA30 PerfectBond 1214
40. WAPODA30 Apozyme 120
41. WSIYCO30 SIP Yellow 1000
42. WSIBCO30 SIP Black 3000
43. WPGRCO30 PERGASOL RED
Sumber data: PT. Adiprima Suraprinta

Bahan chemical mempunyai kegunaan dan pengertian, misalnya:

1. Anti Foam: Berupa bentuk cairan dan digunakan pada bagian

produksi dan WWT, yang berfungsi untuk mencegah timbulnya busa,

anti foam digunakan dalam jumlah yang kecil karena apabila terlalu

banyak akan mempengarui proses sizing pada kertas. Jenis anti foam

yang digunakan yaitu Afrani dan Silfoam.

2. Blocide: Berbentuk cairan berfungsi untuk membunuh bakteri pada

bubur kertas, bahan ini digunakan pada bagian produksi. Jenis-jenis

blocia yang digunakan yaitu BC 807, BC 808, dan BC 809.


38

3. Bleacing Agent: Bahan kimia yang digunakan adalah H2O2

(Hydrogen Peroxide) berfungsi untuk memutihkan kertas.

4. Colouring Agent: Digunakan sebagai pemberi warna kertas. Jenis

pewarna yang digunakan adalah Methyl Violet 2B dan Methylene 2B.

5. Deingking Agent: Digunakan untuk membersihkan kotoran dan

menghilangkan warna tinta yang sulit hilang, dimana partikel tinta

diangkat bersama busa yang dihasilkan pada proses flotasi. Jenis

Deingking Agent yang digunakan yaitu Liptol S-420 dan Liptol S-580.

6. Filter dan Anti Scale: Filler berfungsi untuk menambah brightness,

opasitas, berat kertas, dan kehalusan kertas. Jenis filler yang

digunakan yaitu kaolin dan CaCO3. Anti scale berfungsi untuk

mencegah timbulnya kerak yang dapat mempengaruhi proses

produksi. Jenis anti scale yang digunakan yaitu Cartan DH.

7. Retention Agent: Digunakan untuk meningkatkan retensi filler pada

serat kertas. Jenis Retention Agent yang digunakan yaitu Floret 620.

8. Sizing Agent: Untuk meningkatkan daya tahan kertas terhadap

penetrasi cairan. Sizing Agent yang sering digunakan adalah alum,

rosin, pati.

9. General: Merupakan bahan kimia yang umum digunakan pada industri

kertas, antara lain:

a. H2SO4: Untuk menurunkan pH pada unit pengolahan limbah

(WWTP).
39

b. NaOH: Digunakan untuk menaikkan pH standar menjadi 10,5

dan membantu proses pemasakan bubur kertas serta

menggembangkan serat kertas sehingga tinta yang terikat pada

serat kertas mudah terlepas.

c. Urea: Digunakan sebagai nutrisi mikro organisme pada unit

pengolahan limbah (WWTP).

d. Na2Sio3: Digunakan untuk menstabilkan pH (buffer NaOH),

sebagai disperger agent yang berfungsi untuk memperkecil

ukuran partikel tinta sehingga tinta dapat lepas dari serat

kertas.

PT. Adiprima Suraprinta menggunakan bahan pembantu dalam

proses finishing. Pada tabel 4.3 akan memperlihatkan persediaan bahan

pembantu yang digunakan PT. Adiprima Suraprinta.

Tabel 4.3 Persediaan Bahan Pembantu

No Kode Barang Bahan Pembantu


1 WISOAA40 OPP 48 mm x 100 Yard
2 WISOFF40 DOUBLE TAPE 1 IN x 50 M (ACR)
3 WISOGG40 DOUBLE TAPE 48mm x 50 mtr
4 WLBLGG40 LABEL ADIPRIMA SURAPRINTA
5 WLBLHH40 Label Barcode dan Ribbon 50x35 mm 1 Baris
6 WLNNAA40 S-3005 CLSPL 50 KG (Lem Kertas)
7 WLNNCC40 Tinta Cair
8 WLNNDD40 OPP Tape Dispenser
9 WLNNEE40 Stampel 10 Digit
10 WLNNJJ40 Plastik Stretch Film 500mm x 300mm x17,5 micron
11 WLNNLL40 Clem Untuk Tali Atrapingband
12 WLYRAA40 LAYER BULAT DIA: 93,5 CM
13 WLYRCC40 Layer Bulad Dia: 100,6 Cm
14 WLYRHH40 Layer Bulat 108 Cm
15 WCORGG40 PAPER CORE 76,2 (0,2) x 12T x 3500
40

16 WCORGG40 PAPER CORE 76,2 (0,2) x 12T x 2870


17 WCORII40 PAPER CORE 76,2 (0,2) x 12T x 3860
18 WCORKK40 Paper Core 76,2 (0,2) x 12T x 3800 mm
19 WCORLL40 Paper Core 76,2 (0,2) x 12T x 2810 mm
20 WCORMM40 Paper Core 4” (0,2) x 12T x 3500
21 WSUMAA40 Sumbat Plastik
22 WKRFAB40 Kraft Linier 190 Gsm L 95 Cm Diameter 120 cm
23 WKRFUU40 Kraft Linier 200 Gsm L 150 Cm Diameter 120 cm
24 WKRFYY40 Kraft Linier 200 Gsm L 170 Cm Diameter 120 cm
25 WKRLGG40 Kraft Linier 190 Gsm L 115 Cm Diameter 120 cm
Sumber Data: PT. Adiprima Suraprinta

4.1 Pengadaan Bahan Material di PT. Adiprima Suraprinta

Pengadaan pembelian bahan material harus dilakukan secara hati-

hati terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian, apabila jumlah bahan

material yang dibeli terlalu besar akan mengakibatkan bebagai resiko,

misalnya bertumpuknya bahan material digudang yang munkin itu dapat

mengakibatkan penurunan kualitas. Pengadaan pembelian bahan material di

PT. Adiprima Suraprinta dimulai pada saat departemen PPIC membuat

rencana produksi. Rencana produksi akan dibuatkan sesuai dengan purchase

order yang telah diterima dari departemen marketing, misalnya untuk

memproduksi bahan jadi yang berlabel adog, bahan baku yang dibutuhkan

yaitu SWL Lokal C, SOP Lokal, ONP Lokal, OINP Cellmark, dan salah

satu bahan cemichal Na0H. Persediaan bahan baku maupun bahan chemical

yang digunakan tersebut jika sudah memasuki batas minumum yang

ditentukan, maka prosedur selanjutnya yaitu departemen PPIC akan

mengeluarkan order pembelian barang.


41

Departemn PPIC bisa mengeluarkan order pembelian barang pada

saat melihat laporan stock dari masing-masing sub departemen sudah

memasuki batas minimum. Surat permintaan pembelian barang akan

diserahkan ke departemen purchasing. Departemen purchasing akan

melakukan proses pencarian barang yang tertera di surat permintaan

pembelian barang (SPPB). Surat permintaan pembelian harus tertera jelas

mengenai barang yang diinginkan seperti spesifikasi material, jumlah yang

diinginkan, tanggal kapan diperlukan dan mungkin pemasok yang

disarankan. Dalam proses pemilihan bahan baku ke pemasok harus

mempertimbangkan seperti kemampuan dalam menyediakan jumlah yang

dibutuhkan, kualitas produk yang dibutuhkan, kemampuan financial

perusahaan pemasok dan lain sebagainya, jika semua poin yang disebutkan

sama, maka hargalah yang menjadi penentu dalam pemilihan pemasok.

Departemen purchasing apabila sudah menemukan pemasok mana

yang akan dipilih, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pemesanan

“purchase order”. Departemen gudang akan menerima barang yang telah

dikirim oleh pemasok dan mencocokkan jumlah dengan dokumen

purchase order, biasanya untuk pemasok lokal kedatangan bisa setiap hari,

tetapi untuk pemesanan bahan baku import membutuhkan waktu yang

lumayan lama sekitar 2 sampai 3 bulan.


42

4.2 Penerimaan Bahan Baku (FSC & NON FSC), Chemical & Bahan

Pembantu

Penerimaan persediaan dalam sebuah perusahaan pastinya harus

melakukan beberapa prosedur yang harus dilakukan, berikut ini adalah

prosedur penerimaan bahan baku, (FSC & NON FSC), chemical & bahan

pembantu di PT. Adiprima Suraprinta.

Prosedur Penerimaan Bahan Baku (FSC & Non FSC), Chemical, &
Bahan Pembantu

MULAI

WAREHOUSE
Terima Dokumen /
Po Tanpa Harga
Dari Purchasing

WAREHOUSE
Terima Surat Jalan
Dari Pemasok

WAREHOUSE
Periksa Kesesuaian
Dokumen Dengan
Surat Jalan

WAREHOUSE
tdk
SESUAI Konfirmasi Ke
? Purchasing

Ya
43

QC Ya
DITERIMA
Incoming
Inspection
tdk

WAREHOUSE
Dikembalikan
Ke Pemasok

Selesai

WAREHOUSE
tdk
Selesai
Standart?
Dikembalikan Ke
Pemasok (kecuali
Ya bahan baku
import)

WAREHOUSE
Disimpan

WAREHOUSE
Terima/Bongkar
Muatan

WAREHOUSE
Buat Bukti

WAREHOUSE
Entry Data
44

WAREHOUSE
Buat Laporan
Penerimaan dan
laporan stock

WAREHOUSE
Buat Laporan
Penerimaan dan
laporan stock

WAREHOUSE
Berikan FBPB dan
Incoming
Inspection ke
purchasing

Selesai

Sumber data: PT. Adiprima Suraprinta

Gambar 4.1 Prosedur Penerimaan Bahan Baku (FSC & NON FSC),
Chemical & Bahan Pembantu

Departemen gudang akan menerima dokumen atau PO tanpa harga

dari purchasing, itu adalah prosedur pertama yang harus dilakukan, untuk

semua dokumen lokal kimia dan waste paper menggunakan PO tanpa harga

atau PO sementara tervalidasi, sedangkan untuk dokumen kedatangan

import menggunakan packing list, No B/L dan jadwal kedatangan.

Pemasok akan menyerahkan surat jalan ke pos satpam, surat jalan

tersebut harus rangkap 3 lembar, yang asli akan dikembalikan ke pemasok,


45

copy untuk departemen gudang dan finance, sample surat jalan disajikan

pada lampiran 4. Departemen gudang akan memeriksa kesesuaian dokumen

dengan surat jalan, jika tidak sesuai departemen gudang akan

mengkonfirmasi ke purchasing dan jika jumlah yang datang lebih dari PO,

maka purchasing akan membuat PO lagi. Surat jalan yang sudah di stampel

dan ditanda tangani oleh satpam akan diarahkan untuk melakukan proses

timbangan kosongan. Departemen timbangan akan melakukan timbangan

pertama (timbangan kosongan) untuk mengetahui berat brutonya. Pemasok

akan menerima tiket penimbangan 1 dari petugas, sample tiket penimbangan

1 dari PT. Adiprima Suraprinta disajikan pada lampiran 5.

Pemasok akan membawa surat jalan dan tiket penimbang 1 untuk

diserahkan ke departemen quality control untuk dicek terlebih dahulu,

apakah bahan tersebut standart atau tidak dan standart penerimaan kwalitas

bahan baku import lngsung bongkar, jika ada spesifikiasinya tidak standart

di hold oleh QC dan dilakukan claim oleh pihak EXIM. Bahan Material

yang sudah dipastikan bagus dan tidak bermasalah oleh bagian quality

control, maka akan dibuatkan berita acara pembongkaran untuk lokal

rangkap 2 lembar yaitu asli untuk pemasok copy untuk gudang dan jika

pembongkaran import maka akan dibuatkan berita acara pembongkaran

container rangkap 2 lembar yaitu asli untuk EMKL, copy untuk gudang.

Departemen QC akan melakukan incoming inspection dan

membuatkan berita acara pembongkaran jika bahan tersebut telah sesuai,

sample tersebut disajikan dalam lampiran 6. Prosedur penerimaan bahan


46

selanjutnya yaitu pemasok akan melakukan timbangan akhir. Bahan baku

yang sudah dinyatakan standar akan ditimbang lagi di tempat yang sama.

Departemen timbangan akan membuatkan 2 tiket penimbangan yaitu satu

untuk gudang dan tiket penimbangan cetak ulang untuk produksi yang

disajikan dalam lampiran 7.

Departemen gudang akan menerima (bongkar muatan) jika pihak

QC sudah menyatakan standart serta layak untuk diproduksi, apabila tidak

standart langsung dikembalikan ke pemasok (kecuali bahan baku import)

setelah melakukan beberapa prosedur tersebut, departemen gudang akan

melakukan proses penyimpanan.

Prosedur penerimaan bahan selanjutnya yaitu pemasok akan

membawa surat jalan, berita acara pembongkaran swl dan struk timbangan

yang sudah divalidasi untuk diserahkan ke bagian gudang. Departemen

gudang akan membuatkan bukti penerimaan bahan (BPB ) sebagai barang

bukti bahwa bahan tersebut telah sampai ke gudang perusahaan. Sample

BPB dari PT. Adiprima Suraprinta disajikan pada lampiran 8.

Departemen gudang akan melakukan entry, membuat laporan

penerimaan sebagai disajikan pada lampiran 9 dan laporan stock. Prosedur

penerimaan bahan yang terakhir yaitu menyerahkan form bukti penerimaan

bahan (FBPB) dan incoming inspection ke departemen purchasing.


47

4.3 Klasifikasi Persediaan Material PT. Adiprima Suraprinta

4.3.1 Klasifikasi Menurut Sumbernya

1. Virgin Pulp

Bahan serat yang dibuat langsung dari kayu.

2. Waste Paper

Bahan serat yang diperoleh dari kertas bekas (recycle))

4.3.2 Klasifikasi Menurut Pembuatannya

4.3.2.1 Mechanical Fiber

Mechanical Fiber adalah serat atau pulp yang dibuat

dengan proses mekanis dengan cara digrinding atau

dikombinasi dengan panas dan bantuan bahan kimia

(chemical), contoh:

A. Virgin Pulp

a. SGW (Stone Groundwood) adalah serat atau pulp

dari penggilingan dengan grinding batu.

b. RGW (Refining Groundwood) adalah serat atau pulp

dari penggilingan dengan refiner

c. CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulp) adalah

serat atau pulp dari proses mekanis dan dibantu

dengan panas serta bahan kimia

d. BCTMP (Bleach Chemi Thermo Mechanical Pulp)

adalah serat atau pulp dari proses mekanis dan


48

dibantu dengan panas serta bahan kimia selajutnya

diputihkan (bleaching)

B. Waste Paper

1. Old Issue News Paper (OINP) adalah kertas koran

yang telah dicetak tetapi belum dipasarkan atau

gagal cetak dari percetakan (100% koran) yang

mempunyai sifat seperti ONP tapi brightness lebih

rendah dari ONP karena berupa 100% koran tanpa

mengandung majalah dan SWL, seratnya lebih tebal

daripada ONP, seratnya lebih kasar daripada ONP

bila dibuat kertas.

2. Old News Paper (ONP) adalah koran bekas yang

sudah beredar di pasaran, didalamnya terdapat

material lain seperti SWL dan magazine yang

mempunyai sifat, antara lain:

1. Kekuatan serat rendah bila dibandingkan

dengan SWL atau SOP.

2. Serat lebih pendek daripada SWL, SOP dan

OMG atau majalah.

3. Seratnya lebih bulky atau mengembang.

4. Brightness lebih rendah dari SWL, SOP dan

OMG.
49

ONP dibagi menjadi beberapa grade yaitu:

1. Grade 9: dengan komposisi 90% ONP dan 10%

OMG.

2. Grade 8: dengan komposisi 80% ONP dan 20%

OMG.

3. Grade 7: dengan komposisi 70% ONP dan 30%

OMG.

4. Grade 6: dengan komposisi 60% ONP dan 40%

OMG.

3. Flyleaf adalah potongan pinggiran kertas dan sifatnya

mengandung bahan coating sehingga bisa berpotensi

menimbulkan problem stickies, derajat putih atau

brightness lebih tinggi dari ONP maupun OINP, bahan

seratnya sama dengan ONP akan tetapi dilapisi coating

yang mengandung kalsium karbonat atau kapur dan clay

atau kaloin.

4. Flyleaf Shaving atau LWC (Light Weight Coated) adalah

kertas koran yang dicoatin atau dilapisi (mengkilat).

Sifatnya merupakan mengandung campuran chemical fiber

dan mechanical fiber, kandungan filler atau abu tinggi,

kekuatan serat lebih tinggi dari ONP ataupun OINP tetapi

lebih rendah dari SWL, brightness atau derajat putih lebih


50

tinggi dari ONP ataupun OINP tetapi lebih rendah daripada

SWL dan OMG.

4.3.2.2 Chemical Fiber

Chemical fiber adalah serat atau pulp yang dibuat dengan

bantuan proses kimia dengan cara dicampurkan bahan kimia

sebagai ekstrasi dan pemutih atau bleaching, contoh:

A. Virgin Pulp

1. LBKP (Load Bleached Kraft Pulp) adalah pulp serat

pendek diproses dengan bantuan bahan kimia dan

diputihkan.

2. NBKP (Needle Bleached Kraft Pupl) adalah pulp serat

panjang diproses dengan bantuan bahan kimia dan

diputihkan.

3. NUKP (Needle Unbleached Kraft Pulp) adalah sulp

serat panjang diproses dengan bantuan bahan kimia

tanpa diputihkan.

B. Waste Paper

1. Shorted Whte Large (SWL) adalah kertas bekas yang

merupakan kumpulan kertas HVS berwarna putih, tebal

atau tipis, yang sudah ad dicetakannya. Misalnya kertas

buku tulis, kertas diklat (buku-buku cetak, kertas

fotocopy, kertas fax, dll)


51

2. Old Magazine (OMG) adalah kertas bekas yang berasal

dari majalah. Selain OMG, bahan baku lainnya ada juga

yang barupa majalah, antara lain:

3. Over Issue Magazine (OIMG) adalah kertas bekas yang

berasal dari majalah yang belum beredar di pasaran

(overproduction).

4. Over Issue Periodical Magazine (OIPAM) adalah

kertas bekas murni yang berasal dari majalah.

5. Sorted Office Paper (SOP) adalah kertas bekas murni

yang berasal dari kertas yang digunakan di kantor.

6. Lain-lain (SWL Grade B) adalah kertas bekas yang

berasal dari dalam negeri, baik itu jenis SWL, ONP,

OINP dan OMG.

7. CBS (Coated Book Stock) adalah kertas bercoating

atau berlapis, bercetak maupun tidak, mayoritas tanpa

potongan trim.

4.4 Metode Pencatatan Persediaan

Mekanisme pencatatan barang dimulai saat barang telah sampai di

gudang perusahaan, departemen gudang mencatat persediaan barang ke

dalam buku persediaan sebelum dan dikirimkan untuk produksi. Metode

pencatatan yang diterapkan PT. Adiprima Suraprinta adalah metode

“perpetual system, karena dalam pengelolahannya perusahaan


52

menggunakan pencatatan secara terkomputerisasi dan setiap terjadi

mutasi-mutasi persediaan seperti pembelian, pemakaian atau pengiriman

dari unit lain harus dicatat pada tanggal transaksi serta dicatat pada

perkiraan “material atau persediaan” dan dicatat pada kartu persediaan.

Kartu persediaan yang ada dibagian akuntansi dengan kartu barang yang

ada di gudang harus disesuaikan, bagian akuntansi biasanya melakukan

stock opname pada akhir periode. PT. Adiprima Suraprinta biasanya

melakukan stock opname setiap 3 bulan sekali, namun setiap hari

departemen gudang juga mencocokkan pencatatan dengan jumlah

barang yang ada digudang agar tidak terjadi selisih. PT. Adiprima

Suraprinta merupakan anak perusahan dari Jawa Pos Group, biasanya

auditor dari Jawa Pos Group juga melakukan stock opname setiap 3 bulan

sekali dan dari Jakarta pusatnya juga melakukan stock opname setiap

akhir tahun.

PT. Adiprima Suraprinta menerima persediaan maupun

pengeluaran persediaan dicatat menggunakan software yang dinamakan

sistem integrasi manufaktur (SIGMA), jika ada persediaan yang masuk

atau keluar dapat dilihat secara langsung melalui SIGMA. Pegawai PT.

Adiprima Suraprinta yang hendak menginput stock barang bisa langsung

masuk ke program tersebut, dengan memasukkan user name dan

password, jumlah persediaan di setiap gudang bisa dilihat oleh setiap

karyawan tertentu yang memiliki akses masuk ke dalam sistem computer

tersebut.
53

4.5 Metode Penilaian Persediaan

Metode penilaian persediaan bahan baku yang diterapkan oleh PT.

Adiprima Suraprinta adalah metode Masuk Pertama Keluar Pertama

(MTKP). Metode ini dirasakan sangat mendukung dengan sistem pencatatan

perpectual dimana setiap mutasi-mutasi penerimaan maupun pengeluaran

dicatat dalam kartu persediaan, berikut ini akan diuraikan pemakaian

metode-metode untuk setiap jenis materialnya.

1. Bahan Baku (FSC & Non FSC)

Metode penilaian persediaan yang diterapkan untuk jenis material

ini seharusnya FIFO, tetapi di mix kualitas terbaik itu seperti apa. Jika

bahan baku yang keluar pertama belum tentu dikeluarkan pertama kali

karena harus di sortir terlebih dahulu, dipisahkan mana yang standart

maupun tidak untuk diolah kembali. Berikut ini adalah salah satu tabel

kartu persediaan bahan baku (ONP Internatinal Forest).

Tabel 4.4 Kartu Persediaan Bahan Baku (ONP Internatinal Forest)

Sumber data: PT. Adiprima Suraprinta


54

Tabel diatas menjelaskan bahwa setiap pemasukan maupun

pengeluaran dicatat dalam kartu persediaan. Saldo persediaan bahan

baku ONP International Forest adalah Rp. 159.590 x Rp. 2.400 = Rp.

383.016.00. Pencatatan persediaan di atas dimulai dari tanggal 24

september 2018 sampai 29 oktober 2018, misalnya di tanggal 24

september 2018 PT. Adiprima Suraprinta menerima pemasukan

persediaan sebesar 429.880 Kg dengan harga Rp. 2.400 total Rp.

1.031.712.000 dan langsung dibuatkan bukti penerimaan bahan atas

persediaan tersebut. Pengeluaran bahan baku yang terjadi pada tanggal

24 september 2018 sebesar 180 Kg dengan harga Rp. 2.400 total Rp.

432.000, dan otomatis akan mengurangi kg persediaan di tanggal 24

september 2018, jadi sisa persediaan pada tanggal 24 september 2018

adalah 429.700 Kg total persediaan akhir Rp. 1.031.280.000.

Pengeluaran persediaan bahan baku di PT. Adiprima Suraprinta

dibedakan menjadi PM 1, PM 2, PM 3, kawat, plastik, dan box.

Masing-masing persediaan bahan baku memiliki bahan yang tidak

diperlukan dan harus dipisahkan, misalnya kawat, plastik, dan box.

2. Bahan Chemical

Metode penilaian untuk jenis persediaan bahan chemical yang

digunakan adalah metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP).

Perusahaan memilih metode ini karena sifat bahan chemical itu mudah

mencair, jika bahan baku tersebut lama tidak digunakan maka

kualitasnya akan berkurang, membeku bahkan bisa rusak. Misalnya


55

bahan chemical yang terbuat dari tepung lama kelamaan bisa

menggumpal. Tabel persediaan salah satu bahan chemical PT.

Adiprima Suraprinta adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Kartu Persediaan Bahan Chemical (Amilofax/Solsacat)

Sumber data: PT. Adiprima Suraprinta

Dari tabel diatas menjelaskan tentang jumlah penerimaan dan

pengeluaran persediaan bahan chemical Amilofax atau Solsacat pada

bulan oktober 2018. Tabel diatas menjelaskan bahwa setiap

pemasukan maupun pengeluaran dicatat dalam kartu persediaan.

Saldo persediaan chemical Amilofax atau Solsacat adalah 45.900 Kg

x Rp. 11.150 = Rp. 511.785.0000. Pencatatan persediaan di atas

dimulai dari tanggal 01 Oktober 2018 sampai 31 oktober 2018,

misalnya di tanggal 01 Oktober 2018 saldo awal PT. Adiprima


56

Suraprinta adalah Rp. 511.785.000. Pengeluaran bahan chemical

yang terjadi pada tanggal 01 Oktober 2018 sebesar 6.800 Kg dengan

harga Rp. 11.150 total Rp. 75.820.000, dan otomatis akan

mengurangi kg persediaan di tanggal 01 Oktober 2018, jadi sisa

persediaan pada tanggal 01 Oktober 2018 adalah 39.100 Kg Harga

Rp. 11.150 total Rp. 435.965.000.

3. Bahan Pembantu

Metode penilaian jenis persediaan bahan pembantu yang

diterapkan adalah metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP).

Perusahaan memilih metode ini karena bahan yang pertama masuk

harus segera dikeluarkan, apabila disimpan terlalu lama maka,

kualitas bahan tersebut akan berkurang dan menjadi rusak.

Persediaan bahan pembantu double tab jika dibiarkan terlalu lama

maka tingkat kelekatannya menjadi berkurang dan persediaan label

adiprima jika tidak segera digunakan maka tintanya akan lengket

serta kualitasnya menjadi tidak standart.

Tabel dibawah ini akan menjelaskan tentang jumlah

penerimaan dan pengeluaran persediaan bahan pembantu (Double Tab

1 IN X 50 M (ACR)) pada bulan oktober 2018 dan setiap pemasukan

maupun pengeluaran dicatat dalam kartu persediaan. Saldo persediaan

(Double Tab 1 IN X 50 M (ACR)) adalah 1.263 Pcs x Rp. 13.750 =

Rp. 17.366.250. Pencatatan persediaan dibawah ini dimulai dari

tanggal 01 Oktober 2018 sampai 30 oktober 2018, misalnya di tanggal


57

01 Oktober 2018 saldo awal PT. Adiprima Suraprinta adalah Rp.

4.757.500. Pengeluaran bahan pembantu yang terjadi pada tanggal 01

Oktober 2018 sebesar 16 Pcs dengan harga Rp.13.750 total Rp.

220.000, dan otomatis akan mengurangi kg persediaan di tanggal 01

Oktober 2018, jadi sisa persediaan pada tanggal 01 Oktober 2018

adalah 330 Pcs Harga Rp. 13.750 total Rp. 4.537.500.

Tabel 4.2 Tabel Persediaan Bahan Pembantu (Double Tab 1 IN X 50 M

(ACR))

Sumber data: PT. Adiprima Suraprinta


58

4.6 Pengeluaran Bahan Baku (FC & NON FSC, Chemical & Bahan

Pembantu

Pengeluaran bahan material pada suatu perusahaan memiliki

prosedur yang harus dijalankan. Berikut adalah prosedur pengeluaran

bahan baku (FSC & NON FSC, chemical & bahan pembantu di PT

Adiprima Suraprinta.

Prosedur Pengeluaran Bahan Baku (FSC & Non FSC), Chemical, &
Bahan Pembantu

MULAI

WAREHOUSE
Terima BPBB
/BPBP/BPBC Dari
user

WAREHOUSE
Cek ketersediaan
bahan

WAREHOUSE
tdk
Ada ? BPBB /BPBP/BPBC Selesai
ditolak

WAREHOUSE
Ada tambahan?

tdk
59

WAREHOUSE
Serah terima sesuai
jumlah dan
divalidasi

WAREHOUSE
Entry data, up date
stock

Selesai

Sumber: PT. Adiprima Suraprinta

Gambar 4.2 Pengeluaran Bahan Baku (FC & NON FSC, Chemical &
Bahan Pembantu)

Pengeluaran bahan material dimulai dari departemen gudang

menerima BPBB (Bon Permintaan Bahan Baku) untuk pengeluaran bahan

baku (FSC & NON FSC), BPBC (Bon Permintaan Bahan Chemical) jika

membutuhkan chemical, dan BPBP (Bon Permintaan Bahan Pembantu)

untuk kebutuhan bahan pembantu, sample bon permintaan bahan chemical

disajikan dalam lampiran 10. Bon permintaan bahan material tersebut akan

dibuatkan oleh user departemen produksi, yang nantinya akan diserahkan

ke gudang untuk melakukan prosedur selanjutnya.

Departemen gudang akan meneriksa ketersediaan yang ada

digudang, jika bahan tersebut tidak ada maka langsung ditolak, apabila

bahan tersebut masih ada, departemen gudang akan membuatkan berita

acara penyerahan bahan yang sesuai dengan bon yang telah dibuat oleh
60

user. sample Berita Acara Penyeran Bahan Chemical disajikan dalam

lampiran 11. Penyerahan bahan material di PT. Adiprima Suraprinta harus

disertai dengan struk penimbangan dengan kriteria berat, volume, dan

jumlah yang dibutuhkan. Struk timbangan harus rangkap 3 lembar, asli

untuk gudang, copy untuk user dan timbangan. Bukti tanda terima setiap

penyeraan harus disertai dengan paraf penerima pada struk timbangan.

Prosedur selanjutnya yaitu, serah terima sesuai jumlah dan

divalidasi, sebelum menyerahkan bahan tersebut departemen gudang akan

menanyakan apakah ada tambahan atau tidak. Prosedur yang terakhir

adalah departemen gudang akan mengentry data, bahan apa saja yang telah

dikeluarkan dan mengupdate berapa banyak stock yang masih dimiliki.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. PT. Adiprima Suraprinta merupakan anak perusahaan PT. Jawa Pos

Group yang bergerak dalam bidang industri pembuatan kertas,

yang terletak di Desa Sumengko, Kecamatan Wringinanom,

Kabupaten Gresik.

2. Persediaan pada PT. Adiprima Suraprinta dibedakan atas

persediaan bahan baku (FC & NON FSC), Chemical & bahan

pembantu untuk membantu berjalannya proses produksi. Bahan

material tersebut dicatat menggunakan system perpetual yang

dalam pelaksanaanya tidak bertentangan dengan Standart

Akuntansi Keuangan, dimana setiap mutasi persediaan langsung

dicatat ke dalam kartu persedian barang dan pencatatan persediaan

dilakukan secara terkomputerisasi.

3. Metode penilaian persediaan bahan baku (FC & NON FSC),

Chemical & bahan pembantu pada PT. Adiprima Suraprinta

menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP),

yang dalam pelaksanaan penerapan metode penilaian persediaan

61
62

tidak bertentangan dengan Standart Akuntansi Keuangan yang

berlaku.

4. PT Adiprima Suraprinta melakukan rekonsiliasi antara barang yang

ada digudang dengan sistem pencatatan melalui 3 tahap, yaitu:

a. Stock Opname dilakukan setiap hari saat pergantian shift

yang hanya melibatkan departemen gudang.

b. Stock Opname internal perusahaan yang melibatkan

departemen PPIC, departemen Keuangan, dan departemen

Gudang dilakukan setiap 3 bulan sekali

c. Stock Opname dengan perusahaan induk PT. Jawa Pos

Group dilakukan setiap akhir tahun.

5. Bahan material yang ada di gudang tidak ada kartu persediaannya,

sehingga mempersulit pegawai dalam mengontrol keluar masuknya

barang.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan adalah:

1. Diharapkan perusahaan dapat menerima dan menyediakan tempat

magang industri bagi Mahasiswa selanjutnya.

2. Prosedur pengadaan, penerimaan dan pengeluaran bahan material

sudah diterapkan dengan baik, maka diharapkan perusahaan tetap


63

mempertahankan prosedur-prosedur tersebut agar pengendalian

internal menjadi efektif.

3. Metode pencatatan persediaan dan penilaian persediaan di PT.

Adiprima Suraprinta agar tetap menggunakan metode perpetual

dan penilaian FIFO karena tidak bertentangan dengan Standart

Akuntansi Keuangan yang berlaku.

4. Kartu persediaan seharusnya ditempelkan pada setiap bahan

material, agar setiap pegawai dapat lebih mudah untuk

mengontrol keluar masuknya barang tanpa harus melihat di

sistem terlebih dahulu.


DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Niam Kukuh. 2014. Laporan Magang Pengendalian Persediaan


Bahan Baku.
http://www.akademia.edu/8873059/Laporan_Magang_Pengendalia
n_Persediaan_Bahan_Baku Diakses pada 31 Desember 2018.
Jizah, Lis Faratuna. 2017. Perlakuan Akuntansi Persediaan Material pada
PT. PLN (PERSERO) UIP VII Surabaya. Laporan Praktek Kerja
Lapangan. Universitas Airlangga.
Kieso, Donald E, Jerry J. Weighant, and Terry D. Warfield. 2014.
Intermedite Accounting. Vol. 2. IFRS Edition. United States of
America: Jhon Wiley & Sons, Inc.
Kusumaningrum, Diana Kartika. 2016. Perlakuan Akuntansi Persediaan
Obat-Obatan pada PT. Pradana Mahartha. Laporan Praktek Kerja
Lapangan. Universitas Airlangga.
Martani, Dwi et al. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasik
PSAK. Jakarta: Salemba Empat.
Salsabila, Gadis. 2018. Perlakuan Akuntansi Terhadap Persediaan Produk
Jadi Gula Berdasarkan PSAK No. 14 dan Dampaknya pada
Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara X. Laporan Tugas
Akhir. Universitas Airlangga.
Wijayanti, Anisa Dwi. 2016. Perlakuan Akuntansi terhadap Persediaan
Material pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Timur.
Laporan Praktek Kerja Lapangan. Universitas Airlangga.

64
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id
LAMPIRAN

Lampiran 1

SURAT BALASAN PKL DARI PT. ADIPRIMA SURAPRINTA


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 2

JADWAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


No. Hari / Tanggal Pukul Departemen Kegiatan
Selasa Gudang bahan Membantu stampel dan memisahkan
1. 08.00 – 16.00
16 Oktober 2018 baku surat jalan, Arsip file.
Membantu stampel dan memisahkan
Rabu Gudang bahan
2. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, meminta ttd
17 Oktober 2018 baku
berita acara ke berbagai departemen.
Membantu stampel dan memisahkan
Kamis Gudang bahan
3. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, meminta ttd
18 Oktober 2018 baku
berita acara ke pak cahyo.
Membantu stampel dan memisahkan
Jum’at Gudang bahan
4. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, Membantu
19 Oktober 2018 baku
mengarsip pengangkatan karyawan.
Membantu stampel dan memisahkan
Sabtu Gudang bahan
5. 08.00 – 13.00 surat jalan, Arsip file, menyerahkan
20 Oktober 2018 baku
spkl.
Membantu stampel dan memisahkan
Selasa Gudang bahan
6. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, membantu
23 Oktober 2018 baku
input data surat jalan.
Membantu stampel dan memisahkan
Rabu Gudang bahan
7. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, menyerahkan
24 Oktober 2018 baku
spkl.
Kamis Gudang bahan Membantu stampel dan memisahkan
8. 08.00 – 16.00
25 Oktober 2018 baku surat jalan, Arsip file.
Saptu Gudang bahan Membantu stampel dan memisahkan
9. 08.00 – 13.00
27 Oktober 2018 baku surat jalan, Arsip file.
Membantu stampel dan memisahkan
Senin Gudang bahan
10. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, mencari
29 Oktober 2018 baku
informasi jenis-jenis bahan baku.
Membantu stampel dan memisahkan
Selasa Gudang bahan
11. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, mencari
30 Oktober 2018 baku
informasi jenis-jenis bahan chemical.
Membantu stampel dan memisahkan
Rabu Gudang bahan surat jalan, Arsip file, mencari
12. 08.00 – 16.00
31 Oktober 2018 baku informasi jenis-jenis bahan
pembantu.
Membantu stampel dan memisahkan
Kamis Gudang bahan
13. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, memilah data
01 November 2018 baku
persediaan bahan baku.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

JADWAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


No. Hari / Tanggal Pukul Departemen Kegiatan
Membantu stampel dan memisahkan
Jum’at Gudang bahan
14. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, memilah data
02 November 2018 baku
persediaan bahan chemical.
Membantu stampel dan memisahkan
Saptu Gudang bahan
15. 08.00 – 13.00 surat jalan, Arsip file, memilah data
03 November 2018 baku
persediaan bahan pembantu
Membantu stampel dan memisahkan
Senin Gudang bahan
16. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, memilah data
05 November 2018 baku
persediaan bahan pembantu
Selasa Gudang bahan Membantu stampel dan memisahkan
17. 08.00 – 16.00
06 November 2018 baku surat jalan, Arsip file.
Membantu stampel dan memisahkan
Rabu Gudang bahan
18. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, menyerahkan
07 November 2018 baku
spkl.
Membantu stampel dan memisahkan
Kamis Gudang bahan
19. 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, menyerahkan
08 November 2018 baku
spkl.
Jum’at Gudang bahan Membantu stampel dan memisahkan
20. 08.00 – 16.00
09 November 2018 baku surat jalan, Arsip file.
Membantu stampel dan memisahkan
Saptu Gudang bahan
21. 08.00 – 13.00 surat jalan, Arsip file, meminta ttd
10 November 2018 baku
untuk hasil sortir.
Senin Gudang bahan Membantu stampel dan memisahkan
22. 08.00 – 16.00
12 November 2018 baku surat jalan, Arsip file.
Selasa Membantu stampel dan memisahkan
Gudang bahan
23. 13 November 2018 08.00 – 16.00 surat jalan, Arsip file, Membantu
baku
audit.
Rabu Gudang bahan Membantu stampel dan memisahkan
24. 08.00 – 16.00
14 November 2018 baku surat jalan, Arsip file.
Kamis Gudang bahan Membantu stampel dan memisahkan
25. 08.00 – 16.00
15 November 2018 baku surat jalan, Arsip file.

Mengetahui,
Pembimbing Lapangan

Ngasiran
NIP. 0597.1.077.083
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 3

DAFTAR HADIR PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama : Umi Farokhah


NIM : 242215545
Program Studi : S1 Akuntansi
Semester : 7 (Tujuh)
Tempat Praktek : PT. Adiprima Suraprinta
Alamat : Desa Sumengko, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik

Tanggal Keterangan Tanda tangan Tanggal Keterangan Tanda tangan


16/10/18  1/11/18 
17/10/18  2/11/18 
18/10/18  3/11/18 
19/10/18  4/11/18
20/10/18  5/11/18 i
21/10/18 6/11/18 
22/10/18 i 7/11/18 
23/10/18  8/11/18 
24/10/18  9/11/18 
25/10/18  10/11/18 
26/10/18 s 11/11/18
27/10/18  12/11/18 
28/10/18 13/11/18 
30/10/18  14/11/18 
31/10/18  15/11/18 
Keterangan :

 = Hadir S = Sakit

A = Absen I = Izin

Mengetahui,
Pembimbing Lapangan

Ngasiran
NIP. 0597.1.077.083
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 4

SURAT JALAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 5

TIKET PENIMBANGAN 1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 6

BERITA ACARA PEMBONGKARAN SWL


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 7

TIKET PENIMBANGAN DAN TIKET PENIMBANGAN-CETAK ULANG


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 8

BUKTI PENERIMAAN BAHAN (BPB)


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 9

LAPORAN PENERIMAAN BAHAN BAKU WASTE PAPER


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 10

BON PERMINTAAN BAHAN CHEMICAL (PBB)


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 11

BERITA ACARA PENYERAHAN BAHAN CHEMICAL


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 12

DOKUMENTASI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 13

BAHAN BAKU
Lampiran 14

BAHAN CHEMICAL
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 15

BAHAN PEMBANTU
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 16

LEMBAR BIMBINGAN PKL


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA

UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO


Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61259 Jawa Timur
Telp. (031) 7885205 – 7884034 Fax. (031) 7885205
Website : www.umaha.ac.id Cloud System : langitan.umaha.ac.id

Lampiran 17

BUKU INDUK MAHASISWA

BUKU INDUK MAHASISWA


UMAHA
Program : S1 Akuntansi

BIODATA : IDENTITAS PRIBADI/PERGURUAN TINGGI/ORANG TUA/WALI

I. IDENTITAS PRIBADI/FAKULTAS
a. No induk Mahasiswa : 242215545
b. Nama Mahasiswa : UMI FAROKHAH
c. Tempat/Tgl. Lahir : SIDOARJO/04 JUNI 1997
d. Jenis Kelamin : PEREMPUAN
e. Status Sipil : BELUM MENIKAH
f. Warga Negara : INDONESIA
g. Agama : ISLAM
h. Alamat Mahasiswa : PASINAN LEMAHPUTIH RT.10 RW.03
i. No Telpun//No HP/WA : 085257215946
j. Alamat email : UMIFAROKHAH4697@GMAIL.COM
k. Nama Ibu Kandung : SULASPINI
l. Alamat Orang Tua/Wali : PASINAN LEMAHPUTIH RT.10 RW.03
m. No Telpun/No HP Orang Tua : 082245342404

También podría gustarte