Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB I
PENDAHULUAN
Atas dasar fungsi – fungsi pokok di dalam perusahaan manufaktur, biaya digolongkan menjadi
tiga golongan, yaitu : biaya produksi, biaya pemasaran, dan diaya administrasi dan umum. Biaya
produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk jadi. Biaya pemasaran adalah biaya yang dekeluarkan perusahan untuk kegiatan
mendapat order penjualan dan memenuhi order penjualan tersebut. Biaya administrasi dan
umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan selain kegiatan produksi dan pemasaran.
Audit terhadap siklus produksi mencakup dua pendekatan yaitu pengujian pengendalian dan
pengujian substansi. Pengujian pengendalian bertujuan untuk memahamai struktur pengendalian
intern terhadap siklus produksi, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar pengujian substansi.
Pengujian substansi dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap kelayakan jumlah rupiah serta
kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan
ini sangat berbeda dalam imlpementasinya, sehingga program audit untuk yang kedua pendekatan
tersebut juga sangat berbeda. Sebelum membahas lebih lanjut siklus produksi ini, terlebih dahulu
perlu dijelaskan pengertian siklus produksi yaitu adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan
bahan baku menjadi produk jadi. Dalam pembahasan ini, sistem sediaan tidak dibahas mengingat
keterbatasan ruang lingkup pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus produksi yang dibahas dalam bab ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur yang
produksinya berdasarkan psanan dari pembeli. Siklus produksi terdiri dari dari dua transaksi: Transaksi
manufaktur dan aktivitas penghitungan fisik persediaan .
5. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan kos produk selesai
2. Prosedur komplikasi
Tujuan audit siklus produksi adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-masing asersi
signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus produksi.Tujuan ditentukan berdasar lima
kategori asersi yaitu:
Rerangka perancangan
1. Pemahaman system informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi: manufaktur dan penghitungan
fisik sediaan.
2. Penentuan kemungkinan salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi manufaktur dan
penghitungan fisik sediaan.
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendekteksi dan mencegah salah saji dalam
setiap tahap pelaksanaan transaksi: Manufaktur dan penghitungan fisik sediaan.
Dokumen
Surat order produksi adalah surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen produksi, yang
ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk memproduksi
sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi jangka waktu seperti yang
tercantum didalam surat order prokduksi tersebut.
Kartu jam kerja: kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk
memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi.
Buku permintaan dan pengeluaran barang gudang= formulir yang digunakan oleh fungsi produksi
untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi produk yang tercantum di dalam
surat order produksi.
Bukti pengembalian barang ke gudang adalah fomulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk
mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gudang.
Bukti memorial adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tetap
berwujud, amortisasi aktiva tetap berwujud,amortisasi sewa & aktiva tidak berwujud, dan
pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tariff yang ditentukan di muka.
Bukti kas keluar adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dibayar lewat kas.
Laporan produk selesai adalah laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi untuk
memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu.
2. Jurnal umum
6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum
dan biaya pemasaran
7. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum
dan biaya pemasaran yang berasal dari pengeluaran kas dan yang menggunakan register kas
keluar dan jurnal umum
1. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, fungsi gudang dan fungsi yang
menganggarkan biaya
Pencatatan yang dilakukan fungsi produksi, fungsi gudang, dan fungsi yang
menganggarkan biaya harus dipisah dengan pencatatan yang dilakukan fungsi biaya karena
apabila semua pecatatan dilakukan oleh keseluruhan fungsi produksi, gudang dan
penganggaran biaya maka akan sangat mudah terjadi manipulasi akuntansi dan
penyelewengan
Fungsi gudang dan fungsi produksi perlu dipisah agar terjadi kelancaran proses produksi
dan untuk menghindari penyelewengan terhadap sediaaan perusahaan. Dimana fungsi
produksi bertanggung jawab untuk memprosen bahan baku menjadi bahan jadi dan fungsi
gudang bertanggung jawab atas keamanan sediaan yang disimpan.
4. Daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi perencanaan
dan pengendalian produksi dan diotorisasi oleh kepala fungsi produksi
Fungsi perencanaan dan pengedalian produksi merupakan staff dari kepala fungsi
produksi, setiap dokumen daftar daftar kebutuhan bahan dan kegiatan perlu diotorisasi
oleh kepala fungsi sehingga menjadi tolak ukur untuk mengawasi kegiatan produksi
5. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala fungsi produksi
yang bersangkutan
Dokumen berupa bukti permontaa dan pengeluaran barang gudang digunakan sebagai
dasar pencatatan pengurangan sediaan yang dicata di dalam kartu gudang dan kartu
sediaan. Agar dokumen tersebut dianggap sah maka harus diotorisasi oleh kepala fungsi
produksi.
6. Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan
Bukti kas keluar merupakan dokumen sumber bagi pencatatan biaya produksi dan non
produksi yang dikeluarkan lewat kas. Agar bukti kas keluar tersebut merupaka dokumen
yang sah maka perlu diotorsasi oleh kepala fungsi pembuat bukti kas keluar, sebagai bukti
telah dilakukannnya verfikasi terhadap kesahihan dokumen tersebut.
7. Penggunaan tarif biaya overhead pabrik untuk membebanan biaya overhead pabrik
kepada produk
Kartu jam kerja merupakan dokumen sumber sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja
langsung kedalam kartu harga pokok tiap-tiap pesanan. Pencatatan kedalam kartu jam
kerja diselenggarakan oleh fungsi produksi, diotorisasi oleh kepala fungsi produksi.
8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar
9. Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, Bukti kas
keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan penggunaannya
dipertanggungjawabkan
10. Penggunaan kartu kas produk untuk mencatat kes produk yang diproduksi
Kartu kos produk merupakan buku pembantu biaya yang digunakan untuk
mengumpulakan biaya produksi ke produk secara individual. Keakuratan pembebanan kos
produk kepada pemesan sangat ditentukan oleh penyelenggaraan kartu kos produk. Selain
itu kartu kosproduk juga berfungsi untuk menetukan kos produk yang selesai yang
ditransfer dari fungsi produksi ke fungsi gudang.
11. Penggunaan laporan produk selesai untuk penyerahan produk selesai dari fungsi
produksi ke fungsi gudang dan untuk gudang dan untuk dasar pencatatan kos produk jadi
dalam buku pembantu sediaan
Laporan produk selesai berfungsi sebagai bukti penyerahan produk jadi dari fungsi
produksi ke fungsi gudang dan sebagai dasar bagi fungsi akuntansi biaya untuk mencatat
kos produk selesai ke buku pembantu sediaan
12. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan akun kotrol biaya di dalam
buku besar
Rekonsilisasi digunakan untuk mengecek ketelitian data yang dicatat didalam kartu biaya
dan akun kontrol biaya yang bersangkutan di dalam buku besar
13. Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya produk dan pada waktu yang tepat.
Keakuratan posting transaksi manufaktur ke dalam buku pembantu biaya ditentukan oleh
pemberian kode akun pada dokumen sumber.
Kelengkapan
2. Ambil sampel kartu pos produk yang produknya telah selesai produksi
Dalam melaksanakan prosedur pemeriksaan ini, auditor mengambil sampel arsip kartu pos
produk untuk produk yang telah selesai diproduksi yang disimpan oleh fungsi akuntansi biaya
.
5. Bukti permintaan dan peamkaian barang untuk pemakaian bahan baku yang
bersangkutan
Tim Penghitungan Fisik Sediaan. Tim yang terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan
fisik, fungsi penghitung dan fungsi pengecek. Tujuan penghitungan fisik sediaan adalah untuk
meminta pertanggungjawaban atas barang yang disimpan oleh fungsi gudang dan
pertanggungjawaban atas ketelitian dan keandaalan data sediaan yang dicatat pada kartu
sediaan oleh funsgi akuntasi biaya.
Fungsi Akuntansi Biaya.Bertanggung jawab untuk mencantumkan kos satuan sediaan yang
dihitung dalam daftar hasil penghitungan fisik sediaan (inventory summary sleet).
Fungsi Akuntasi Umum.Bertanggung jawab untuk mencatat jurnal adjustment sebagai ahsil
penghitungan fisik sediaan ke dalam jurnal umum.
Dokumen
Dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang diapkai sebagai dasar pencatatan
ke dalam akuntansi, dan dokumen pendukung (corroborating documents atau dokumen
penguat), yaitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
1. Kartu Penghitung Fisik.
Dokumen ini digunakana untuk merekam hasil perhitungan fisik sediaan, baik yang dilakukan
oleh penghitung (counter) maupun pengecej (checker).
Sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tetap berwujud, amotisasi sewa dan aktiva tidak
berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabtik kepada produk berdasarkan tariff yang
ditentukan di muka.
Hasil perhitungna fisik sediaan yang telah terkumpul di dalam kartu perhitungan fisik
kemudian dicatat di dalam daftar hsil perhitungan fisik untuk ditentukan harga okok satuan
dank s total setiap jenis sediaan yang dihitung.
CATATAN AKUNTASI
Catatan akuntansi yang digunakan dalam aktivitas penghitungan fisik sediaan adalah:
Salah satu tujuan penghitungan fisik sediaan adalah untuk meng-adjust catatan dalam
buku pembantu sediaan berdasarkan hasil penghitungan fisik sediaan.
2. Jurnal Umum
dalam penghitungan fisik sediaan, jurnal umum digunakan untuk mencatat adjustment
sediaan berdasarkan data yang dikumpulkan dalam daftar hasil penghitungan fisik
sediaan.
5. Pengecekan secara independent terhadap perkalian antara kuantitas dan kos per unit dalam
daftar hasil penghitungan fisik sediaan
6. Pengecekan secara indepenen posting ke dalam buku pembantu sediaan berdasarkan daftar
hasil penghitungan fisik sediaan.