Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PENYELIDIKAN KLB KASUS KERACUNA PADA SD X SLEMAN
PENYUSUN :
NIM : 150029197
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek lapangan
investigasi wabah yang berjudul “penyelidika kasus kejadian luar biasa
keracunan makanan di SD X Kabupaten sleman Jawa Tengah “.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Laporan Praktek investigasi wabah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah praktek investigasi wabah.
Dimana, kami menyadari bahwa pada laporan yang telah kami buat dapat
ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab
sekali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
disertai saran yang konstruktif.
utama penyebaran patogen dan toksin yang diproduksi oleh mikroba patogen.
Pangan juga dapat menimbulkan masalah serius jika mengandung racun akibat
cemaran kimia, bahan berbahaya maupun racun alami yang terkandung dalam
utama penyebaran patogen dan toksin yang diproduksi oleh mikroba patogen.
Pangan juga dapat menimbulkan masalah serius jika mengandung racun akibat
cemaran kimia, bahan berbahaya maupun racun alami yang terkandung dalam
tersebut dimasak dalam skala besar. Data peristiwa keracunan makanan dari
dimana terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala yang
perut, diare).
paralisis).
dengan mermeriksa spesimen tinja, air kencing, darah atau jaringan tubuh
pangan.(Handayani. 2013)
orang siswa dilaporkan mengalami pusing, mual, muntuh, nyeri perut, maupun
diare setelah mengkonsumsi makanan yang dibeli dari kantin sekolah. Apakah
kejadian diatas merupakan KLB. Apa faktor penyebab dan bagaimana pola
penularan.
B. Tujuan Penyelidikan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
KLB keracunan makanan dengan gejala lemas, sakit kepala mual, muntah,
sakit perut dan pusing, serta diare yang dialami oleh beberapa siswa SD X
B. Telaah Pustaka
1. Patofisiologi penyakit
b. Factor resiko
3. Hipotesis
ini adalah seluruh siswa SD X Sleman Yogyakarta yang membeli makan dari
Dirjen P2MPL Depkes R.I dan pandun wawancara terstruktur. Data primer
- Sumur di sekolah
Sampel Makanan
- Sampel Mangga
- Tempura
Sebelum pengumpulan spesimen spesifik yang sesuai syarat,
yaitu :
menginfeksi
kerabatnya
bagian pengawet tesebut. Pengiriman pada suhu luar didalam kontainer yang
jangan beku. Untuk mendeteksi Antigen dan PCR anda dapat menyimpan
B. Penetapan KLB
KLB Keracunan makanan pada SD X Sleman Yogyakarta di tetapkan
C. Deskripsi KLB
1. Daftar kasus
Gejala-gejala Cases %
(n=62)
Diare 62 100
Lemas/malaise 39 63
Sakit kepala 35 57
Sakit Perut 27 44
Muntah 23 37
Demam (siang/sore) 23 37
Mual 19 31
Susah BAB 3 5
Gejala klinis yang paling dominan di rasakan oleh hamper semua
3. Lama pemaparan
4. Attack Rate
berdasarkan orang siswa dengan jenis jenis kelamin Laki Laki lebih
bermain anak anak usia SD lebih besar siswa laki laki lebih besar
Table 4.
Kasus Kontrol P-
Membeli Makanan OR 95%CI
n % n % value
Kantin
1.47-
sekolah+pedagang 39 56.5 30 43.5 6.06 <0.01
35.17
kaki lima
0.44-
Kantin sekolah 10 32.2 21 67.8 2.22 0.28
14.56
sekolah
Tidak
0.60-
Mencuci 28 54.90 23 45.10 1.5 0.39
3.63
Tangan
Mencuci
tangan 0.31-
19 38.78 30 61.22 0.8 0.57
tidak pakai 1.91
sabun
2. Sumber penularan
Tabel 6.
Type of
OR 95% CI p-value
food
Pop-ice 6.6 2.60-16.72 <0.01
Tempura 3.7 1.44-9.70 <0.01
Gorengan 3.6 1.08-12.0 0.03
Cak we 2.9 0.71-11.68 0.12
Donat 2.4 0.42-13.46 0.31
Es jeruk 2.1 0.94-4.57 0.06
Bakwan
2.1 0.80-5.43 0.13
kawi
Nasi kucing 2.0 0.45-8.68 0.35
Cilok 1.8 0.61-5.49 0.27
Mie dingin 1.4 0.40-4.88 0.58
Siomay 1.4 0.63-3.13 0.40
Batagor 1.3 0.51-3.34 0.56
Bakso kuah 1.1 0.50-2.42 0.80
Sosis 1.0 0.41-2.66 0.92
Nasi kuning 1.0 0.27-3.28 0.94
Anak-anak makan pop-ice, tempura dan gorengan dari kios diluar
klinis yang paling dominan di rasakan oleh hamper semua penderita pada
KLB keracunan makanan ini adalah diare, lemas, sakit kepala, sakit perut,
gejala seperti di atas dan jenis makanan yang dicurigai antara lain: (a) E. coli
dengan gejala seperti kejang perut, pusing, mual, muntah, diare, demam, dan
keju, susu, daging sapi. (b) Salmonella sp dengan gejala kejang perut, mual,
pada hasil unggas, susu, keju dan buah. (c) Shigella sp dengan gejala kejang
perut, diare, dan demam. Pencemaran produk pangan pada bahan pangan
Berdasarkan jenis kelamin siswa dengan jenis kelamin laki laki lebih
khusus pada laki-laki atau perempuan. Oleh karena itu, keracunan pangan
dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan dengan perbedaan yang acak dan
mobilitas dalam bermain anak anak usia SD lebih besar siswa laki laki lebih
tidak jarang bisa menjadi sumber penularan penyakit akibat bakteri. Proses
lain(Magnus. 2011)
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran dari kasus keracunan makanan di SD X Sleman
hygiene food handlers pada kantin sekolah dan tempat penjual makanan
Kemenkes RI.