Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Oleh :
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal ”
Tujuan penyusunan dan penulisan makalah ini adalah untuk
melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4) Fase penyembuhan :
a. Biasanya dalam beberapa bulan (3 bulan- 1 tahun).
b. Kadang-kadang terjadi jaringan parut tetapi kehilangan
fungsi tidak selalu berkaitan dengan gejala klinik
c. Nilai laboratorium akan kembali normal
d. Namun terjadi penurunan GFR permanen 1% - 3%
G. Pemeriksaan
1) laboratorium
a) kadar BUN, kreatinin serum, dan kadar kalium meningkat
b) kadar hematokrit, pH darah, bikarbonat, dan hemoglobin
menurun.
c) Pemebentukan silinder urine dan debris selular, serta
penurunan berat jenis urine
d) Pada penyakit glomerulus, kadar proteinuria dan
osmolalitas urine
e) Kadar natrium urine kurang dari 20 mEq/L, yang
disebabkan oleh penurunan perfusi pada oliguria.
f) Kadar natrium lebih dari 40 mEq/L yang disebabkan
masalah intrarenal pada oliguria.
g) Bersihan kreatinin urine digunakan untuk mengukur laju
filtrasi glomerulus dan memperkirakan jumlah nefron yang
masih berfungsi.
a. Pencitraan
Uji pencitraan yang dapat menunjukan penyebab
gagal ginjal meliputi:
a) Ultrasonografi ginjal
b) Radiografi ginjal-ureter-kandung kemih
c) Scan renal urografi ekskretori
d) Pielografi retrograde
e) CT scan
f) Netrotomografi
b. Prosedur diagnostic
Elektrokardiografi menunjukan gelombang T tinggi,
kompleks QRS yang melebar, dan lenyapnya gelombang P
jika terdapat hiperkalemia.
F. Penatalaksanaan
1) Umum
a) Hemodialisis atau dialysis peritoneum
b) Pembatasan cairan
c) Tirah baring jika letih
2) Pengobatan
Suplemen vitamin
Diuretic
Pada hiperkalemia, berikan infuse glukosa dan insulin
hipertonik, natrium bikarbonat, natrium polistiren sulfonat
3) Pembedahan
Pemebentukan akses vaskuler untuk hemodialisis.
4) Diit
Diit pada kegagal faal ginjal (renal valure)
Tujuan :
Syarat-syarat:
G. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Pencegahan Primer adalah langkah yang harus dilakukan
untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko. Beberapa
pencegahan yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya GGA, antara lain :
a. Setiap orang harus memiliki gaya hidup sehat dengan menjaga
pola makan dan olahraga teratur.
b. Membiasakan meminum air dalam jumlah yang cukup
merupakan hal yang harus dilakukan setiap orang sehingga
faktor resiko untuk mengalami gangguan ginjal dapat dikurangi.
c. Rehidrasi cairan elektrolit yang adekuat pada penderita-penderita
gastroenteritis akut.
d. Transfusi darah atau pemberian cairan yang adekuat selama
pembedahan, dan pada trauma-trauma kecelakaan atau luka
bakar.
e. Mengusahakan hidrasi yang cukup pada penderita-penderita
diabetes melitus yang akan dilakukan pemeriksaan dengan zat
kontras radiografik.
f. Pengelolaan yang optimal untuk mengatasi syok kardiogenik
maupunseptik.
g. Hindari pemakaian obat-obat atau zat-zat yang bersifat
nefrotoksik. Monitoring fungsi ginjal yang teliti pada saat
pemakaian obat-obat yangdiketahui nefrotoksik.
h. Cegah hipotensi dalam jangka panjang.
i. Penyebab hipoperfusi ginjal hendaknya dihindari dan bila sudah
terjadi harus segera diperbaiki.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah langkah yang dilakukan untuk
mendeteksi secara dini suatu penyakit. Pencegahan dimulai dengan
mengidentifikasi pasien yang berisiko GGA. Mengatasi penyakit yang
menjadi penyebab timbulnya penyakit GGA. Jika ditemukan pasien
yang menderita penyakit yang dapat menimbulkan GGA seperti
glomerulonefritis akut maka harus mendapat perhatian khusus dan
harus segera diatasi. GGA prarenal jika tidak diatasi sampai sembuh
akan memacu timbulnya GGA renal untuk itu jika sudah dipastikan
bahwa penderita menderita GGA prarenal, maka sebaiknya harus
segera diatasi sampai benar-benar sembuh, untuk mencegah kejadian
yang lebih parah atau mencegah kecenderungan untuk terkena GGA
renal.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah langkah yang biasa dilakukan untuk
mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat, kecacatan dan
kematian. Pada kasus GGA yang sangat parah timbul anuria lengkap.
Pasien akan meninggal dalam waktu 8 sampai 14 hari. Maka untuk
mencegah terjadinya kematian maka fungsi ginjal harus segera
diperbaiki atau dapat digunakan ginjal buatan untuk membersihkan
tubuh dari kelebihan air, elektrolit, dan produk buangan metabolisme
yang bertahan dalam jumlah berlebihan. Hindari atau cegah terjadinya
infeksi. Semua tindakan yang memberikan risiko infeksi harus dihindari
dan pemeriksaan untuk menemukan adanya infeksi harus dilakukan
sedini mungkin. Hal ini perlu diperhatikan karena infeksi merupakan
komplikasi dan penyebab kematian paling sering pada gagal ginjal
oligurik. Penyakit GGA jika segera diatasi kemungkinan sembuhnya
besar, tetapi penderita yang sudah sembuh juga harus tetap
memperhatikan kesehatannya dan memiliki gaya hidup sehat dengan
menjaga pola makan, olahraga teratur, dan tetap melakukan
pemeriksaan kesehatan (medical check-up) setiap tahunnya, sehingga
jika ditemukan kelainan pada ginjal dapat segera diketahui dan diobati.
Diagnosa keperawatan :
1. Kesimpulan
Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang
umum dari berbagai traktus urinarius dan ginjal. Gagal Ginjal dapat di
klasifikasikan menjadi Gagal Ginjal Akut dan Gagal Ginjal Kronik.Gagal Ginjal
Akut adalah hilangnya fngsi ginjal secara mendadak dan hampir lengkap akibat
kegagalan sirkulasi renal dan disfungsi tubular glomerular.
B. Saran
Sebagai tindakan pencegahan Penyakit Gagal Ginjal sebaiknya kita
banyak melakukan olahraga, menjaga asupan nutrisi yang adekuat serta istirahat
yang teratur.
Semoga dengan pembelajaran ini kita sebagai mahasiswa keperawatan,
akan lebih mudah mengetahui seluk beluk penyakit Gagal Ginjal Akut maupun
Kronik, bagaimana gejala hingga komplikasinya sehingga kita mampu
memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien penderita gagal ginjal
kronik kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah: edisi 8. Jakarta: EGC
http://www.artikelkeperawatan.info/artikel/pathway-gagal-ginjal-kronik-
pdf.html/page/2 diakses pada Minggu, 9 oktober 2016 pukul 09.00 WIB