Está en la página 1de 10

Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, No.

2, Juli 2014
DOI: 10.26699/jnk.v1i2.ART.p075-080

UPAYA PENINGKATAN MUTU PERILAKU KESEHATAN


REPRODUKSI ANAK JALANAN PEREMPUAN DI KOTA
MALANG MELALUI PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN
JOHNSON BEHAVIOR SISTEM MODEL
(Efforts to Improve the Quality of Reproductive Health Behavior of
Female Street Children with the Theoretical Approach Johnson
Behavior Model Systems in Malang)
Nurul Aini
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Malang
e-mail: nurulaini_56@yahoo.co.id

ABSTRACT
Abstract: Adolescence is the age of the solid changes. At this time of great confusion
adolescents experience in reaching his true identity. This period was characterized
by growth, change, the emergence of a variety of occasions, and often face
reproductive health risks. Sexual activity places adolescents at risk of challenges to
various reproductive health problems. One part of the youth are a group of
teenagers who are in a community of street children. The hard life on the streets
with the unfavorable situation in which street children have to survive, forcing them
to become adults before their time. Although they are socially categorized as a
child, but almost all of them to adopt forms of behavior as a sign of rebellion
against the maturity of some of the expectations that have been defined and
determined by the local community. By adopting the mature form of behavior, they
do not deserve the actions that should be done to children their age, which includes
pre-marital sex (free sex), sexually transmitted diseases (STDs), use of drugs,
homosexuality, and violence sexual. Easily they can acquire knowledge about sex
influence attitudes toward sexual behavior of street children (Nurharjadmo, 1999).
The low awareness and lack of knowledge of street children is likely to be one cause.
Necessary handling and kepeduliaan of all parties to help alleviate them from such
circumstances. Development of street children, especially in reproductive health
issues for this still largely done by volunteers who are not health perpendidikan.
Thus the involvement of the nursing profession as nursing care providers considered
very important. This is consistent with the role of the nurse as educator, facilitator,
coordinator, health reformers and observers (the National Workshop on Nursing
1983). This study aims to analyze the influence of coaching to nursing approach to
the theory of "System Model Behavior" of the quality of reproductive health
behavior of female street children. Research using experimental designs with pre-
draft "Pre and Post Test Design. The population in this study were all female street
children in Malang with a sample of respondents who take part in reproductive
health coaching. Data is collected with the questionnaire enclosed. The results of
the research done in getting the data that the quality of reproductive health behavior
of female street children before treatment is given the majority (80%) have good
manners, the remainder (20%), including less well with the average value of 17.76.
Whereas after given treatment to be better with an average increase in value to
20.68. The details are as many as 76% in both categories and 24% is very good.
Wilcoxon match pair test results to explain the value Asymp.Sig test (2-tailed) or p-
value <α, namely (0.000 <0.05), so it can be concluded that the act of coaching to

74
Aini, Upaya Peningkatan Mutu Perilaku Kesehatatan…75

nursing approach to the theory of Johnson Behavior Model System can increase the
mean average quality of reproductive health behavior of female street children in
Malang.

Keyword:
Usia remaja merupakan usia yang penghasilan (Depsos RI, 1999). Kehidupan
padat perubahan. Pada masa ini remaja yang keras dijalanan dengan situasi yang
mengalami kebingungan besar dalam kurang kondusif dimana anak jalanan harus
menggapai jati dirinya. Masa ini diwarnai bertahan hidup, memaksa mereka menjadi
oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya dewasa sebelum waktunya. Meskipun secara
berbagai kesempatan, dan seringkali sosial mereka dikategorikan sebagai anak,
menghadapi resiko-resiko kesehatan namun hampir semuanya mengadopsi
reproduksi. Kegiatan seksual menempatkan bentuk-bentuk perilaku kedewasaan sebagai
remaja pada tantangan resiko terhadap tanda pemberontakan terhadap beberapa
berbagai masalah kesehatan reproduksi. harapan yang telah ditetapkan serta
Setiap tahun diperkirakan di seluruh dunia ditentukan oleh masyarakat sekitar. Dengan
terdapat 4 juta remaja melakukan aborsi, dan mengadopsi bentuk perilaku kedewasaan,
hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular mereka melakukan tindakan yang seharusnya
Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. belum pantas dilakukan pada anak-anak
Perkiraan terakhir adalah setiap hari ada seusia mereka, yang meliputi hubungan
7.000 remaja terinfeksi HIV. Resiko seksual pra nikah (free sex), terkena penyakit
kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai menular seksual (PMS), pemakaian obat-obat
faktor yang saling berhubungan, misalnya terlarang, homoseksual, dan kekerasan
tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual. Di antara anak jalanan ada yang
seksual, akses terhadap pendidikan dan melakukan hubungan seksual dengan sesama
pekerjaan, ketidaksetaraan jender, kekerasan anak jalanan, menjadi Pekerja Seks
seksual dan pengaruh media massa maupun Komersial (PSK), atau menjadi korban
gaya hidup yang popular (Jurnal OutLook, sodomi anak jalanan lain yang lebih besar
2008). Salah satu bagian dari remaja adalah atau lebih berkuasa. Keadaan demikian dapat
kelompok remaja yang berada dalam mengkondisikan pengertian anak-anak
komunitas anak jalanan. Mereka memiliki jalanan yang lain bahwa perilaku tersebut
karakteristik sosial yang berbeda antara satu bebas dilakukan dan tidak perlu ada aturan-
dengan lainnya, tergantung usia, jenis aturan tertentu. Apalagi tindakan-tindakan
kelamin, pendidikan, hubungan dengan tersebut tidak ada sanksi atau hukuman baik
orang tua, aktivitas, lingkungan dan dari lingkungan mereka sendiri maupun dari
76 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, Nomor 2, Juli 2014, hlm.74 – 83

luar lingkungannya. Sesuatu perbuatan yang bebas di jalanan tanpa terikat dengan
dilakukan tanpa mendapat sanksi dapat lembaga manapun. Masalah kesehatan
ditafsirkan bahwa sesuatu tersebut benar atau reproduksi menjadi masalah yang paling
baik atau bahkan dianggap boleh dilakukan menonjol saat ini. Sebuah kegiatan Bakti
bagi sebagian orang. (Anonymus. 2003. ) Sosial berupa pemeriksaan kesehatan yang
Pendidikan seksual dan resiko kesehatan diadakan oleh Jaringan Kemanusiaan Jawa
reproduksi sudah saatnya diberikan kepada Timur pada awal tahun 2010 telah menjadi
kalangan remaja tersebut. Sebab selama ini bukti yang tak terbantahkan. Dari 150 anak
anak jalanan memperoleh pengetahuan jalanan yang mengikuti tes kesehatan
seksnya dari teman sebaya, atau anak jalanan seluruhnya terdeteksi menderita infeksi PMS
yang lebih tua, baik dari membaca buku , 12 orang diantaranya terindikasi HIV
porno, atau pun menonton film/ VCD porno. positif. Rendahnya kesadaran serta
Mudahnya mereka memperoleh pengetahuan kurangnya pengetahuan anak jalanan
mengenai seks mempengaruhi sikap anak kemungkinan menjadi salah satu
jalanan terhadap perilaku seksual penyebabnya. Selain itu lemahnya motivasi
(Nurharjadmo, 1999). telah menyebabkan sikap anak jalanan
Hasil penelitian (Tjahyorini, 2004) terhadap resiko reproduksi yang negatif .
menunjukkan permasalahan anak jalanan Hasil wawancara dengan mereka,
dominan disebabkan oleh kemiskinan atau menunjukkan bahwa rata-rata anak jalanan
ketidakmampuan keluarga (98 %), disamping pasrah begitu saja dengan kondisinya.
juga disebabkan adanya ketidakserasian Mereka menyatakan bahwa keadaan sebagai
keluarga (33 %) dan kekerasan dalam anak jalanan menyebabkan mereka merasa
keluarga (23 Kehadiran anak jalanan tidak wajar tentang penyakit yang dideritanya. Hal
bisa dilepaskan dari keberadaan Kota besar. tersebut sangat memprihatinkan. Perlu
Semakin cepat perkembangan sebuah kota penanganan dan kepeduliaan dari semua
semakin besar jumlah anak jalanan. Di kota pihak untuk membantu mengentaskan
Malang hingga kini telah tercatat jumlah mereka dari keadaan yang demikian. (sumber
anak jalanan dengan angka mencapai kisaran informasi diungkapkan oleh Tedja Bawana
600 orang, dengan proporsi sebagian besar selaku ketua Lembaga Perlindungan Anak
adalah usia remaja. Mereka tersebar di Kota Malang). Dorothy E. Johnson melalui
seluruh wilayah Kota Malang. Sebagian teorinya “Behavior Sistem Model “meyakini
diantara mereka ada yang berada dibawah bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
naungan lembaga-lembaga perlindungan membantu individu memfasilitasi tingkah
anak jalanan, rumah singgah, maupun hidup laku yang efektif dan efisien untuk mencegah
Aini, Upaya Peningkatan Mutu Perilaku Kesehatatan…77

timbulnya penyakit. Pembinaan terhadap Subyek penelitian ini sebanyak


anak jalanan khususnya dalam masalah 25 orang yang mengikuti kegiatan
kesehatan reproduksi selama ini sebagian pembinaan kesehatan reproduksi di kota
besar masih dilakukan oleh tenaga relawan Malang.
yang bukan perpendidikan kesehatan. Variabel independen dalam
Sehingga keterlibatan profesi perawat penelitian ini adalah pembinaan dengan
sebagai pemberi asuhan keperawatan dinilai pendekatan teori keperawatan ”Behavior
sangat penting. Hal ini sesuai dengan peran sistem model”, sedangkan variabel dependen
perawat sebagai edukator, fasilitator, adalah mutu perilaku kesehatan reproduksi
koordinator, pembaharu serta pengamat remaja jalanan perempuan.
kesehatan (Lokakarya Nasional Keperawatan Instrumen yang digunakan dalam
1983). Perawat dapat melakukan berbagai pengumpulan data adalah quesioner
tindakan keperawatan guna membantu informasi perilaku kesehatan reproduksi.
mengubah perilaku serta menggugah Quesioner diberikan 2 kali sebelum dan
kesadaran mereka khususnya terhadap resiko sesudah pembinaan dilakukan. Responden
kesehatan reproduksi remaja. Maka dari itu diberikan quesioner tentang perilaku
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kesehatan reproduksi. Hasil wawancara yang
dengan judul upaya peningkatan mutu dilakukan sebelum pemberian perlakuan (O1)
perilaku kesehatan reproduksi anak jalanan disebut pre-test, dan hasil wawancara
perempuan melalui pendekatan teori sesudah pembinaan (O2) disebut post-test.
keperawatan Johnson Behavior Sistem Model Penelitian dilakukan pada pada saat yang
di Kota Malang berurutan, awal pertemuan (pre test),
Tujuan dari penelitian ini adalah kemudian diberikan pembinaan dan
untuk mengetahui pengaruh pemberian berikutnya akhir pertemuan (post test).
pembinaan dengan pendekatan teori Untuk mengevaluasi perilaku digunakan
keperawatan “Behavior System Model” Modul kesehatan reproduksi yang sudah
terhadap mutu perilaku kesehatan reproduksi disosialisasikan oleh BKKBN.
remaja jalanan perempuan Analisis data menggunakan statistik
analitik non parametrik uji komparasi antara
BAHAN dan METODE 2 kelompok sampel dependen yaitu :
Penelitian ini merupakan Wilcoxon match pair test.
penelitian pra eksperimental dengan
rancangan “Pre dan Post Test Design.
78 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, Nomor 2, Juli 2014, hlm.74 – 83

HASIL PENELITIAN 20,68. Dengan rincian sebanyak 19 orang


Dari hasil penelitian yang di lakukan (76%) dalam kategori baik dan 6 orang
peneliti di dapatkan data bahwa mutu (24%) kategori sangat baik. Dari total
perilaku kesehatan reproduksi anak jalanan responden (25 orang), terdapat 17 responden
perempuan sebelum diberikan perlakuan mengalami perubahan hasil antara pre-test
tergolong baik. Hal ini terbukti bahwa dan post-test dengan kenaikan nilai (skor)
sebagian besar (80%) memiliki perilaku bervariasi. Sedangkan sisanya (8 responden)
yang baik, sisanya (20%) termasuk kurang tidak mengalami perubahan nilai (skor)
baik dengan nilai rata-rata 17,76 . meskipun kategori perilaku mereka tergolong
Sedangkan mutu perilaku kesehatan baik. Jika digambarkan dalam bentuk kurva,
reproduksi anak jalanan perempuan setelah maka akan tampak adanya pergeseran kurva
diberikan perlakuan menjadi lebih baik seperti terlihat dibawah ini:
dengan peningkatan nilai rata-rata menjadi

Gambar : Kurva Perbedaan Mutu Perilaku Kesehatan Reproduksi Jalanan Perempuan di Kota sebelum
dan Sesudah diberikan Perlakuan

Dengan menggunakan bantuan tabel contingency Wilcoxon, didapatkan hasil uji Wilcoxon
match pair test sebagai berikut :

Descriptive Stati stics

N Mean Std. Dev iat ion Minimum Maximum


Pret est 25 17.7600 2.91947 11.00 22.00
Postest 25 20.6800 2.51197 17.00 26.00

Pada tabel Descriptive Statistics memiliki nilai 17,76 sedangkan setelah


output SPSS, dapat dijelaskan bahwa dari 25 diberikan perlakuan rata-rata nilai sikap
orang anak jalanan perempuan yang diamati meningkat menjadi 20,68. Berdasarkan hasil
sebelum diberikan perlakuan rata-rata descriptive statistics tersebut dapat
Aini, Upaya Peningkatan Mutu Perilaku Kesehatatan…79

dikatakan bahwa tindakan pembinaan meningkatkan nilai rata-rata mutu perilaku


melalui pendekatan teori keperawatan kesehatan reproduksi anak jalanan
Johnson Behavior Sistem Model dapat perempuan di Kota Malang
.
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Postest - Pret est Negativ e Ranks 0a .00 .00
Positiv e Ranks 17b 9.00 153.00
Ties 8c
Total 25
a. Postest < Pretest
b. Postest > Pretest
c. Postest = Pretest

Pada tabel peringkat (Ranks) output SPSS, dibandingkan sebelumnya. Terdapat 17


dapat dijelaskan bahwa dari 25 orang responden memiliki nilai yang meningkat
responden, tidak terdapat responden yang sesudah diberikan perlakuan, dan sisanya
memiliki nilai mutu perilaku kesehatan sebanyak 8 responden memiliki nilai yang
reproduksi sesudah diberikan perlakuan sama baik sebelum maupun sesudah
dengan nilai menjadi lebih jelek (berkurang) perlakuan.
Test Statisticsb

Pos tes t -
Pr etes t
Z -3.635a
As y mp. Sig. (2-tailed) .000
a. Bas ed on negat iv e rank s .
b. W ilc ox on Signed R ank s Tes t

Dari pengujian tersebut, didapatkan bahwa ada peningkatan mutu perilaku


nilai Asymp.Sig (2-tailed) atau p-value < α kesehatan reproduksi anak jalanan
yaitu (0,000 < 0,05), sehingga keputusan perempuan di Kota Malang sebelum dan
yang diambil adalah tolak H0 yang berarti sesudah dilakukan penelitian.

PEMBAHASAN dikemas dalam bentuk pelatihan dapat


Adanya peningkatan mutu perilaku diikuti dengan baik oleh responden. Hal ini
kesehatan reproduksi responden sebelum dapat disebabkan karena jenis materi yang
dan sesudah diberikan pembinaan baru dan menarik serta sesuai dengan
disebabkan oleh pengetahuan mereka yang kebutuhan mereka saat ini. Penyajian materi
bertambah selama mengikuti kegiatan dengan metode pembelajaran yang
pelatihan pembinaan. Informasi yang bervariasi membuat mereka merasa nyaman
80 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, Nomor 2, Juli 2014, hlm.74 – 83

dan tetap bersemangat dalam mengikuti lama dalam posisi dan keadaan yang formal.
kegiatan dari awal sampai selesai. Faktor Meskipun kegiatan penelitian telah
lain yang mendukung adalah usia responden disesuaikan dengan situasi dan karakter
tergolong remaja serta tingkat pendidikan mereka, ternyata masih menjadi keluhan dan
yang sebagian besar dalam taraf menempuh hambatan bagi anak jalanan. Sehingga
pendidikan tingkat menengah sangat dalam menjawab pertanyaan dalam
memungkinkan menjadikan mereka mudah kuesioner, beberapa responden kurang
menerima informasi yang diberikan. dapat berkonsentrasi dengan baik.
Hasil penelitian ini juga tergambar Menurut Notoatmodjo (2003),
dalam kurva yang bergeser ke kanan (seperti pendidikan dan pelatihan merupakan upaya
pada gambar 6.3), yang berarti bahwa untuk mengembangkan sumber daya
perlakuan berupa pembinaan dengan manusia, terutama untuk mengembangkan
pendekatan teori keperawatan “Behavior kemampuan intelektual dan kepribadian
System Model” memberikan dampak manusia. Sedangkan pelatihan merupakan
perubahan positif. Hal ini membuktikan bagian dari proses pendidikan, dengan
bahwa materi dan strategi yang diberikan tujuan untuk meningkatkan kemampuan
pada saat pembinaan sesuai dengan sasaran. atau keterampilan khusus seseorang atau
Meskipun menunjukkan peningkatan nilai sekelompok orang. Dalam penelitian ini,
perilaku pada akhir penelitian, namun masih kegiatan pembinaan dimaksudkan untuk
terdapat 8 responden yang memiliki nilai membantu merubah perilaku kesehatan
yang sama antara pretest dan posttest reproduksi anak jalanan perempuan dengan
(seperti yang tertera dalam tabel 6.1 dan harapan jika perilakunya baik, maka
tabel wilcoxon sign rank test). Hal tersebut responden memiliki kemampuan untuk
sangat wajar terjadi, salah satunya seperti menghindari perilaku kesehatan reproduksi
disebutkan diatas, bahwa peneliti tidak yang berisiko. Hasil penelitian Wijayanti
mengendalikan secara khusus terhadap RR (2005) tentang perubahan pengetahuan
faktor budaya, adat dan pengalaman. Anak dan sikap tentang kesehatan reproduksi anak
jalanan yang terbiasa hidup bebas, tidak jalanan di Jawa Tengah membuktikan
selalu dapat berfikir panjang dengan penuh bahwa anak jalanan yang mendapatkan
konsentrasi. Saat kegiatan pembinaan pendampingan dalam proses belajar
berlangsung, melalui wawancara mendalam kesehatan reproduksi memiliki pengetahuan
didapatkan data bahwa mereka dan sikap lebih baik dibandingkan dengan
membutuhkan pelajaran tentang ilmu yang tidak mendapatkan pendampingan.
kesehatan, tetapi mereka tidak bisa terlalu Begitu pula dengan penelitian oleh Hasanah
Aini, Upaya Peningkatan Mutu Perilaku Kesehatatan…81

Lina (2004) yang membuktikan bahwa SIMPULAN dan SARAN


terdapat perbedaan signifikan antara Simpulan
pengetahuan dan sikap remaja (santri di Ada peningkatan mutu perilaku
pondok pesantren) yang telah mendapatkan kesehatan reproduksi anak jalanan
program Kesehatan Reproduksi Remaja perempuan setelah diberikan tindakan
(KRR) dengan yang belum pernah keperawatan dengan menggunakan
mendapatkan. Dengan demikian penelitian pendekatan teori Johnson Behavior Sistem
ini juga sekaligus mendukung kebenaran Model di Kota Malang
teori keperawatan Model Sistem Tingkah
Saran
Laku yang dikemukakan oleh Dorothy E.
Bagi Imu Keperawatan, diharapkan
Johnson bahwa manusia sebagai system
menjadi bahan evaluasi dalam menentukan
tingkah laku yang terdiri dari beberapa
sasaran pemberian pendidikan kesehatan
subsistem (the echievment, attachment,
tentang kesehatan reproduksi dengan
aggressive protective, dependency,
melibatkan anak jalanan sebagai prioritas
ingestive, eliminative, dan sexual ) saling
penting khususnya pada program
berhubungan satu sama lain, berfungsi
keperawatan maternitas. Bagi masyarakat,
membantu system perilaku, dimana
masyarakat tidak perlu apriori terhadap
pemberian pengetahuan dan motivasi pada
keberadaan anak jalanan, mengingat mereka
individu dapat memberi pengaruh pada
pun sama dengan anak remaja pada
kecenderungan individu dalam menentukan
umumnya, masyarakat hendaknya bersikap
pilihan-pilihan dan menghasilkan suatu
baik dan membantu menciptakan lingkungan
perbuatan. Johnson juga menegaskan bahwa
belajar yang kondusif bagi anak jalanan.
keperawatan adalah sebuah pengatur
Bagi pemerintah, pemerintah daerah
eksternal yang memiliki peran untuk
hendaknya berusaha melakukan kerjasama
mengembalikan keseimbangan dan
lintas sektoral guna mengatasi masalah
kestabilan dengan menghambat, merangsang
kesehatan khususnya pada kelompok anak
atau memperkuat perilaku-perilaku tertentu
jalanan. Bagi peneliti selanjutnya,
(control mechanism). Dalam hal ini Johnson
diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk
lebih menekankan pentingnya pendekatan
menyempurnakan dengan melakukan
melalui health promotion bagi kinerja
penelitian sejenis dengan menggunakan
seorang perawat dalam upaya merubah sikap
instrumen dan waktu yang lebih memadai.
dan perilaku klien.
82 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 1, Nomor 2, Juli 2014, hlm.74 – 83

DAFTAR RUJUKAN Gufron, Ali. 2000. Pengajaran Yang Efektif


: Pedoman bagi Pembina Kesehatan ,
Alligood, Tomey. 2006. Nursing Theorist Penerbit EGC. Jakarta
and Their Work. Sixth edition. Publish Glasier, Anna, Gebbie, Ailsah. 2000. Family
by Mosby Elsever, Westline industrial Planning and Reproductive
Drive St. Louis Missouri. Healthcare. Published by
Anonymus, 2001, Children on Jakarta arrangement with Churchill
Street is Childhope Research no 3. livingstone, a division of Elsevier
Manila : UNICEF. Science.
Anonymus, 2003. Dialog Interaktif Hamid, Achir Yani. 1999. Asuhan
Kesehatan Reproduksi Remaja “ Keperawatan Kesehatan Jiwa pada
Jangan Terjebak Kegiatan Pra Nikah” Anak dan Remaja, Widya Medika.
Ceria. Diakses dari http:// Jakarta
www.bkkbn.go.id/ article Irwanto, Mohammad Farid, dan Jeffry
detail.php?aid = 327 pada tanggal 20 Anwar. 1998. Ringkasan Analisa
Maret 2010 Situasi Anak yang Membutuhkan
Anonymus, 2004. Pergeseran Norma Perlindungan Khusus. PKPM
Perilaku Sexual Kaum Remaja. Atma Jaya. Departemen Sosial,
Sebuah penelitian terhadap remaja UNICEF. Jakarta.
Jakarta : PT. Grafindo Persada Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan bagi
Azwar, S. 2003. Sikap Manusia ; Teori dan Anak dan Remaja yang Bermasalah.
Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Jakarta : CV Rajawali
Pelajar Munajat, Nanang. 1999. Modul Pelatihan
Daili, Makes, Zubier, dkk. 2005. Infeksi Risiko Reproduksi Remaja, PKBI.
Menular Seksual, EDisi ketiga Jakarta Jakarta
: Balai Penerbit FKUI Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan
Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Masyarakat. Jakarta. Rineksa cipta
Perkembangan Remaja. Ghalia Nurharjadmo, W. 1999. Seksualitas Anak
Indonesia : Bogor Jalanan, Yogyakarta : Ford
Depsos RI, 1999. Kategori Penerima Foundation dengan Pusat Peneltian
Pelayanan oleh Dinas Sosial. Jakarta Kependudukan universitas Gadja
Depkes RI. Dirjen Pembinaan Kesehatan Mada Yogyakarta.
Masyarakat, 1994. Kumpulan materi Nursalam, 2001. Metodologi Riset
Kesehatan Reproduksi Remaja. Keperawatan, Jakarta. CV Agung Seto
Jakarta Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan
Dinsos Propinsi Jatim. 2001. Penanganan metodologi Penelitian Ilmu
Anak Jalanan. Keperawatan Salemba Medika
Djoko, S. 2003. Proses Belajar Aktif Pemerintah Kota Malang. 2005. Pemetaan
Kesehatan Reproduksi Remaja. dan Pemberdayaan Anak. Malang
Jakarta : kerjasama BKKBN dan Pearce, Evelyn C. 2000. Anatomi dan
Word Bank Fisiologi untuk Paramedis. PT
Djuanda, Hamzah, Aisah, dkk. 2007. Ilmu Gramedia : Jakarta
Penyakit Kulit dan Kelamin ed. Pusat Studi Wanita, 1998. Situasi Anak
Kelima, Jakarta : Balai Penerbit Jalanan Perempuan di Semarang.
FKUI. Semarang. Diakses dari
Ewles, Linda, Ina Simnett, 1992. Promoting http://www.tempo.co.id/medika/arsi
Health, A Practical Guide Second p/012003/pus_1.htm pada tanggal
edition. Scutari Press, a division of 20 Januari 2010
Scutari Project Ltd. Viking House, Sedyaningsih, Endang, 2001. Prevalensi
Harrow. Infeksi Menular Seksual dan
Aini, Upaya Peningkatan Mutu Perilaku Kesehatatan…83

Perilaku Berisiko Terkait di Fakultas Kedokteran Universitas


Kalangan Anak Jalanan di Jakarta. Indonesia
Majalah Gemari. diakses diakses Wijayanti RR, 2005. Perubahan
dari Pengetahuan dan Sikap tentang
http://www.bkkbn.go.id/article_deti Kesehatan Reproduksi Anak Jalanan
l.php?aids = 327 pada tanggal 2 di Jawa Tengah. Tesis. Universitas
Februari 2010. Muhammadiyah Surakarta.
Sinar Grafika, redaksi. 2003. Undang- Yayasan Duta Awam, 1997. Situasi Anak
undang Perlindungan Anak (UU RI Jalanan Perempuan di Semarang.
No. 23 tahun 2002). Jakarta : Sinar Semarang diakses dari
Grafika http://www.tempo.co.id/medika/arsip
Soetjingsih, 1998. Tumbuh Kembang Anak. /012003/pus-1.htm pada tanggal 11
Jakarta : Penerbit EGC Januari 2010.
Soetjingsih, 2004. Tumbuh Kembang Yayasan Setara, 1999. Situasi Anak Jalanan
Remaja dan Permasalahannya. Perempuan di Semarang. Semarang
Jakarta : CV. Agung Seto diakses dari
Stuart, Sundeen. 1998. Buku saku http://www.tempo.co.id/medika/arsip
Keperawatan Jiwa. Jakarta .EGC. /012003/pus-1.htm pada tanggal 11
Sub Dinas Kesehatan Keluarga dan Gizi Januari 2010
Propinsi Jatim, 2001. Pedoman Yusuf, Syamsul. 2005. Psikologi
Reproduksi Sehat bagi Remaja di Perkembangan Anak dan Remaja.
Sekolahan. Jatim PT Remaja Rosdakarya : Bandung.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung.
Torsito
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : CV Alfabeta
Suliha, U. 2002. Pendidikan Kesehatan
dalam Keperawatan. Jakarta. EGC.
Supartini, Yupi. 2002. Konsep Dasar
Keperawatan Anak. Jakarta .
Penerbit EGC.
Suratini, dkk. 2005. Gambaran Pengetahuan
Siswa Kelas I SMU Pasundan
Tanjungsari Kab. Sumedang
Mengenai Kesehatan Reproduksi.
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Aisyiyah. STIKES Aisyiyah
Yogyakarta.
Tjahjorini, Sri. 2001. Persepsi Anak Jalanan
terhadap Bimbingan Sosial melalui
Rumah Singgah di Kotamadya
Bandung. Institur Pertanian Bogor.
Bogor.
Usumantri, Jujur, S. 2001. Filsafat Ilmu
Sebuah Pengantar Populer. Jakarta :
Pustaka Sinar harapan
W.F. Maramis. 1994. Ilmu Kedokteran Jiwa
. Surabaya Airlangga university
Press. Jakarta : Balai Penerbit

También podría gustarte